Kementrian Lembaga: Komisi VII DPR

  • Anggota DPR bagikan 3.000 beasiswa saat Soekarno Run di Trenggalek

    Anggota DPR bagikan 3.000 beasiswa saat Soekarno Run di Trenggalek

    Kekuasaan sejati adalah keberpihakan pada rakyat kecil.

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini membagikan 3.000 beasiswa gratis saat acara TGX Soekarno Run 2025 di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu, kepada masyarakat.

    Novita Hardini mengatakan bahwa acara maraton tersebut bukan hanya ajang olahraga, melainkan juga momentum membumikan nilai-nilai perjuangan pro rakyat ala sang proklamator, presiden ke-1 RI Ir. Soekarno.

    “Oleh karena itu, hari ini saya memberikan 3.000 beasiswa gratis serta hadiah berupa 1 ekor sapi dan 10 kambing untuk rakyat Trenggalek. Ini adalah bentuk cinta kami kepada masyarakat,” kata Novita dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Dikatakan pula bahwa beasiswa yang dibagikan untuk ribuan peserta Soekarno Run itu untuk tingkatkan akses pendidikan yang merata. Sementara iru, hadiah sapi dan kambing diberikan kepada peserta terpilih sebagai bentuk apresiasi sekaligus dorongan terhadap ekonomi rakyat kecil.

    Ia menjelaskan bahwa TGX Soekarno Run merupakan lari santai bertema perjuangan yang melibatkan ribuan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, komunitas olahraga, UMKM, hingga tokoh masyarakat.

    Kegiatan itu, kata dia, dikemas tidak hanya untuk kebugaran, tetapi juga untuk mempererat kebersamaan dan menanamkan kembali semangat nasionalisme generasi muda.

    “Apa yang dilakukan Bung Karno dahulu adalah menanamkan keberanian bermimpi besar untuk bangsanya. Maka, sekarang mari kita wujudkan mimpi-mimpi rakyat lewat aksi nyata, termasuk lewat pendidikan dan pemberdayaan ekonomi,” katanya.

    Wakil rakyat ini berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi tradisi tahunan, sekaligus inspirasi nasional dalam memperingati warisan pemikiran Bung Karno bahwa kekuasaan sejati adalah keberpihakan pada rakyat kecil.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komisi VII DPR RI dorong wisata Kaltara jadi kawasan geopark dunia

    Komisi VII DPR RI dorong wisata Kaltara jadi kawasan geopark dunia

    “Potensi wisata di Kalimantan Utara ini sangat indah, perlu di konsep dan usulkan agar ada pariwisata berkelanjutan dengan mengusulkan kawasan wisata yang ada di Kaltara masuk ke dalam jajaran Geopark dunia, sehingga menjadi warisan dunia,”

    Tanjung Selor (ANTARA) – Komisi VII DPR RI menyatakan potensi wisata di Kalimantan Utara sangat indah karena itu mereka mendorong wisata provinsi ini menjadi kawasan geopark dunia.

    “Potensi wisata di Kalimantan Utara ini sangat indah, perlu di konsep dan usulkan agar ada pariwisata berkelanjutan dengan mengusulkan kawasan wisata yang ada di Kaltara masuk ke dalam jajaran Geopark dunia, sehingga menjadi warisan dunia,” ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI DPR RI Dr. Evita Nursanty, M.Sc saat melakukan kunjungan kerja masa reses di Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Kamis.

    Dalam kunjungan dalam rangka menjalankan fungsi legislasi dan pengawasan DPR RI ini diagendakan pertemuan melalui Rapat Dengar Pendapat antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Bupati, Wali kota, Tokoh Masyarakat dan Pengusaha Industri baik kecil dan menengah dengan 15 anggota Komisi VII DPR RI.

    Evita menegaskan komitmen DPR untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata di Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai salah satu sumber ekonomi baru di luar sektor tambang dan migas..

    Menurut legislator dari Fraksi Partai PDI-P ini, Komisi VII akan mendorong berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri dan pemerintah daerah, untuk lebih serius mengembangkan kawasan pariwisata di provinsi termuda ini.

    Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui penguatan sektor pariwisata seperti didaerah lain dengan mendirikan home stay atau penginapan baru turis manca negara yang jumlah ribuan masuk ke Kaltara.

    “Ribuan wisman (wisatawan manca negara) dan lokal yang hadir di Kaltara akan terkait dengan kebutuhan ketersediaan Penghunian Kamar (TPK) hotel, maka perlu juga dikembangkan adanya home stay atau rumah singgah wisata, sehingga masyarakat lokal juga akan mendapat income penghasilan tambahan dengan adanya wisman ” tambahnya.

    Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang menyambut baik perhatian dan dukungan Komisi VII DPR RI terhadap sektor pariwisata daerahnya.

    Ia berharap aspirasi pembangunan sektor pariwisata Kaltara bisa diperjuangkan DPR melalui kementerian mitra kerja.

    “PAD kami masih kecil, jadi kami sangat butuh dukungan dari pemerintah pusat. Kami bersyukur Komisi VII sangat responsif dan bisa melihat langsung betapa sulitnya menjangkau Kaltara. Konektivitas dan promosi adalah dua hal penting yang perlu dibantu,” ujar Zainal.

    Gubernur juga menyoroti berbagai potensi wisata unggulan di Kaltara yang menurutnya masih belum tergarap maksimal, seperti gua alam, hutan tropis, dan pohon-pohon raksasa yang khas dan tidak ditemukan di daerah lain.

    “Kaltara punya banyak daya tarik, tapi siapa yang tahu kalau tidak dipromosikan? Ini yang kami harapkan bisa diperjuangkan oleh DPR ke kementerian terkait,” katanya.

    Pewarta: Susylo Asmalyah
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komisi VII DPR RI dorong Kaltara kembangkan pariwisata

    Komisi VII DPR RI dorong Kaltara kembangkan pariwisata

    “Potensi wisata di Kalimantan Utara ini sangat luar biasa. Itu juga bisa menjadi salah satu sumber ekonomi masa depan yang dapat diandalkan, selain tambang dan migas. Karena itu, kami ingin mendorong pariwisata sebagai sumber ekonomi baru,”

    Tanjung Selor (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga menegaskan komitmen DPR untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata di Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai salah satu sumber ekonomi baru di luar sektor tambang dan migas.

    Hal ini disampaikannya usai pertemuan Komisi VII DPR RI dengan jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dalam rangka kunjungan kerja masa reses di Tanjung Selor, Kamis (19/6).

    “Potensi wisata di Kalimantan Utara ini sangat luar biasa. Itu juga bisa menjadi salah satu sumber ekonomi masa depan yang dapat diandalkan, selain tambang dan migas. Karena itu, kami ingin mendorong pariwisata sebagai sumber ekonomi baru, baik untuk Kaltara maupun secara nasional,” ujar Lamhot.

    Menurut legislator dari Fraksi Partai Golkar ini, Komisi VII akan mendorong berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri dan pemerintah daerah, untuk lebih serius mengembangkan kawasan pariwisata di provinsi termuda ini. Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui penguatan sektor UMKM dan ekonomi kreatif berbasis pariwisata.

    “Komisi VII ingin mendorong agar masyarakat di Kaltara juga diberdayakan menjadi pelaku ekonomi, baik melalui UMKM maupun sektor ekonomi kreatif yang mendukung pariwisata. Ini penting untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,” tambahnya.

    Di sisi lain, Lamhot mengakui bahwa pengembangan sektor pariwisata di Kaltara masih menghadapi sejumlah tantangan, khususnya terkait aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah. Oleh karena itu, Komisi VII berkomitmen untuk mendorong peningkatan infrastruktur pendukung pariwisata, termasuk transportasi dan layanan hospitality.

    “Untuk menjangkau Kaltara saja masih butuh effort. Karena itu ke depan, kita akan dorong bagaimana aksesibilitas dan konektivitas ini bisa diperbaiki. Hospitality juga harus disiapkan agar wisatawan merasa nyaman,” katanya.

    Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang menyambut baik perhatian dan dukungan Komisi VII DPR RI terhadap sektor pariwisata daerahnya. Ia berharap aspirasi pembangunan sektor pariwisata Kaltara bisa diperjuangkan DPR melalui kementerian mitra kerja.

    “PAD kami masih kecil, jadi kami sangat butuh dukungan dari pemerintah pusat. Kami bersyukur Komisi VII sangat responsif dan bisa melihat langsung betapa sulitnya menjangkau Kaltara. Konektivitas dan promosi adalah dua hal penting yang perlu dibantu,” ujar Zainal.

    Gubernur juga menyoroti berbagai potensi wisata unggulan di Kaltara yang menurutnya masih belum tergarap maksimal, seperti gua alam, hutan tropis, dan pohon-pohon raksasa yang khas dan tidak ditemukan di daerah lain.

    “Kaltara punya banyak daya tarik, tapi siapa yang tahu kalau tidak dipromosikan? Ini yang kami harapkan bisa diperjuangkan oleh DPR ke kementerian terkait,” tutupnya.

    Pewarta: Susylo Asmalyah
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komisi VII DPR dorong Kaltara kembangkan pariwisata dan UMKM

    Komisi VII DPR dorong Kaltara kembangkan pariwisata dan UMKM

    Tanjung Selor (ANTARA) – Komisi VII DPR RI mendorong Provinsi Kalimantan Utara mengembangkan sektor pariwisata, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta ekonomi kreatif sebagai sumber ekonomi baru.

    “Menurut kami di berbagai belahan dunia saat ini, di tengah-tengah ekonomi global yang sangat dinamis dan tidak menentu, maka semua negara dan termasuk semua daerah juga dituntut untuk kreatif mendapatkan sumber-sumber ekonomi baru,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga pada rapat dengar pendapat (RDP) kunjungan kerja reses Komisi VII DPR RI di Provinsi Kaltara, bertempat di Aula Lantai I, Kantor Gubernur Kaltara, Tanjung Selor, Kamis malam.

    Di beberapa negara, kata Lamhot, walaupun minim investasi, tetapi ekonominya tetap berkembang karena sektor pariwisatanya berkembang.

    Pariwisata ke depan menjadi sumber ekonomi yang sangat menjanjikan, baik itu terhadap sebuah negara maupun sebuah daerah, seperti Provinsi Kaltara.

    Menurut ia, berbagai negara, baik di Eropa maupun sekarang Jepang mengandalkan sektor pariwisata untuk menghasilkan devisa negara. Jepang sekarang sumber devisa negara terbesar keduanya adalah industri pariwisata.

    “Pak Gubernur sudah presentasikan bahwa banyak objek atau destinasi wisata Kaltara yang saat ini belum terpromosikan dengan baik atau belum optimal digarap secara serius. Nah, untuk ke depan, ini adalah sebuah potensi sumber ekonomi untuk Kaltara apabila digarap,” kata Lamhot.

    Ia mendengar pertumbuhan ekonomi Kaltara di atas rata-rata nasional, yakni lebih kurang 10,6 persen. Namun, ia yakin semua itu berbasis pertambangan dan pertanian sawit.

    Menurut ia, sektor pertambangan tidak selamanya bisa diandalkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

    Di Kaltara, lanjutnya, juga memiliki potensi besar di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI), termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang dan Kayan yang kapasitasnya mencapai ribuan megawatt.

    “Ini mungkin nanti potensi-potensi kita optimalkan melalui mitra kerja kami Komisi VII. Dari sektor industrinya kita naikkan, potensi wisatanya kita garap secara serius, lalu kemudian Kawasan Industri Hijau Indonesia yang ada di Tanah Kuning bagaimana bermanfaat untuk masyarakat banyak, khususnya seluruh masyarakat Kaltara,” kata Lamhot.

    Anggota DPR RI Dapil Sumatera II ini juga menegaskan bahwa walaupun pertumbuhan ekonomi Kaltara di atas rata-rata nasional, tidak boleh melupakan sektor UMKM dan ekonomi kreatif karena sektor ini sangat penting supaya ground ekonominya merata.

    “Karena kekuatan ekonomi kita, backbone ekonomi rakyat adalah UMKM. Nah untuk itulah makanya UMKM juga menjadi prioritas yang menjadi perhatian kita bersama ke depan akan kita dorong menjadi sumber ekonomi,” tuturnya.

    Ia menambahkan sektor UMKM selama ini belum tergarap secara optimal, tetapi UMKM ini menghasilkan produk domestik bruto (PDB) terbesar, yaitu hampir 57 persen bahkan sampai 60 persen menyumbang sektor devisa negara Indonesia.

    “Ini luar biasa apabila digarap dengan betul. Karena itu, di pemerintahan Prabowo-Gibran, ada Kementerian UMKM yang berdiri sendiri. Ini saking seriusnya pemerintah untuk menggarap UMKM ini. Nah untuk itu, harapan kita nanti di Provinsi Kaltara UMKM-nya akan kita kembangkan,” ujarnya.

    Pewarta: Susylo Asmalyah
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komisi VII berharap mitra kerja bantu pengembangan UMKM di Kaltara

    Komisi VII berharap mitra kerja bantu pengembangan UMKM di Kaltara

    Tanjung Selor (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi VII Lamhot Sinaga mengharapkan mitra kerjanya harus bisa membantu dan mendukung Provinsi Kalimantan Utara dalam pengembangan dan peningkatan perindustrian, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), ekonomi kreatif, pariwisata dan sarana publikasi.

    “Mitra-mitra Komisi VII ini berhadapan langsung dengan kebutuhan masyarakat langsung, UMKM, ekonomi kreatif, pariwisata dan lain sebagainya,” kata politisi Lamhot saat memimpin Rapat Dengar Pendapat dalam rangka kunjungan kerja reses di Provinsi Kaltara di Tanjung Selor, Kamis malam.

    Hal tersebut disampaikan di hadapan Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang bersama forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), tokoh masyarakat serta pihak swasta terkait di Provinsi Kaltara yang turut hadir dalam RDP reses tersebut.

    Adapun mitra kerja Komisi VII yang hadir dari Kementerian Perindustrian, yaitu Dirjen Ketahanan, Perwilayahan & Akses Industri International, Tri Supondy, Direktur Ketahanan dan Iklim Usaha Industri, Binoni Tio A Napitupulu.

    Kemudian dari Kementerian Pariwisata, yaitu Asisten Deputi Manajemen Industri, Budi Supriyanto, dan Asisten Deputi Strategi Event, Fransiskus Handoko.

    Hadir pula mitra kerja Komisi VII lainnya, yaitu unsur pimpinan lembaga penyiaran publik dari Antara, TVRI dan RRI.

    RDP reses yang dilaksanakan di Aula Lantai I, Kantor Gubernur Kaltara dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga bersama Wakil Ketua Komisi VII lainnya, yaitu Chusnunia Chalim, Evinta Nursanty, Banyu Biru Djarot, Beniyanto, Andhika Satya Wasistho, Rahmawati, Jamal Mirdad, Erna Sari Dewi, Kaisar Abu Hanifah, Eva Monalisa, Hendry Munief dan Tifatul Sembiring.

    “Suatu kehormatan bagi kami Komisi VII bisa hadir di Provinsi Kalimantan Utara,” kata Lamhot.

    Pewarta: Susylo Asmalyah
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jamal Mirdad sumbangkan dua lagu saat kunker Komisi VII ke Kaltara

    Jamal Mirdad sumbangkan dua lagu saat kunker Komisi VII ke Kaltara

    Anggota Komisi VII DPR RI Jamal Mirdad saat kunjungan kerja ke Kalimantan Utara menyanyi pada malam ramah tamah di Tanjung Selor, Kamis malam (19/6/2025). ANTARA/Susylo Asmalyah

    Jamal Mirdad sumbangkan dua lagu saat kunker Komisi VII ke Kaltara
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 20 Juni 2025 – 07:13 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi VII DPR RI Jamal Mirdad saat kunjungan kerja ke Kalimantan Utara menghibur dengan dua lagu yang Yang Penting Hepi dan Hati Lebur Jadi Debu.

    Jamal menyumbangkan tembang lawas yang pernah membuat dia populer pada malam ramah tamah di Tanjung Selor, Bulungan, Kamis malam.

    Suasana semakin meriah ketika anggota DPR RI Komisi VII menyanyi dengan diiringi grup musik dengan pemain drum Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang.

    Selain Jamal, anggota DPR RI Komisi VII Banyu Biru Djarot juga turut menyumbangkan suaranya.

    Kunker Komisi VII DPR ke Kaltara dipimpin Ketua Tim Lamhot Sinaga yang disertai Wakil Ketua Tim Evinta Nursanty dan Chusnunia Chalim.

    Anggota Komisi VII lain Banyu Biru Djarot, Beniyanto, Andhika Satya Wasistho, Rahmawati, Jamal Mirdad, Erna Sari Dewi, Kaisar Abu Hanifah, Eva Monalisa, Hendry Munief, Tifatul Sembiring dan Muhammad Hatta.

    Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang mengatakan bahwa selama ini belum pernah ada anggota DPR RI yang melakukan kunker ke Kaltara.

    “Hanya Komisi VII yang pertama kunker ke Kaltara, selama ini tidak pernah ada kunker ke Kaltara,” kata Zainal.

    Sumber : Antara

  • Gubernur Kaltara: Kunker Komisi VII pererat sinergi pusat-daerah

    Gubernur Kaltara: Kunker Komisi VII pererat sinergi pusat-daerah

    Tanjung Selor (ANTARA) – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang mengaku bangga dan menjadi kehormatan besar bagi Kaltara atas kunjungan kerja reses Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ke daerahnya.

    “Kunjungan kerja reses (Komisi VII) ini merupakan kehormatan besar bagi kami dan menjadi momen penting untuk mempererat sinergi pusat dan daerah,” kata dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dalam rangka kunjungan kerja reses di Provinsi Kaltara bertempat di Aula Lantai I, Kantor Gubernur Kaltara di Tanjung Selor, Kamis malam.

    Khususnya dalam pelaksanaan fungsi pengawasan serta penjaringan aspirasi di bidang pariwisata, perindustrian, dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif.

    Gubernur mengungkapkan semenjak Kaltara berdiri, kurang lebih 12 tahun, baru kali ini ada komisi DPR RI yang melaksanakan RDP reses di Kaltara dengan jumlah rombongan besar beserta mitra-mitra kerjanya.

    “Luar biasa. Kami sangat berbahagia. Masyarakat Kaltara sangat bangga atas kehadiran dari anggota Komisi VII DPR RI malam ini,” kata Zainal.

    Terlebih kata Gubernur, kebanggaan dan kehormatan besar atas kunjungan kerja reses Komisi VII DPR RI ini penuh dengan tantangan hingga tiba di Kaltara.

    Sebab, RDP sempat tertunda beberapa jam dari jadwal semula pukul 16.00 Wita menjadi hingga kurang lebih pukul 20.00 Wita baru dimulai karena permasalahan transportasi.

    “Walaupun mohon maaf ini bukan karena beliau (Komisi VII) memolorkan waktu, karena cuaca saat mau mendarat di Balikpapan tidak bisa mendarat, mendaratnya di Makassar. Luar biasa perjuangan Bapak Ibu Komisi VII ini untuk Kalimantan Utara,” katanya.

    Setibanya di Tarakan, rombongan juga harus menyeberang lautan dan melewati sungai serta darat hingga sampai ke ibu kota Provinsi Kaltara di Tanjung Selor.

    “Lain waktu mudah-mudahan Komisi VII bisa berkunjung di perbatasan langsung, biar bisa melihat langsung situasi masyarakat kami di wilayah perbatasan,” harapnya.

    Sehingga dapat memperjuangkan berbagai program dan anggaran yang berpihak pada percepatan pembangunan wilayah perbatasan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Kaltara.

    “Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Komisi VII DPR RI, semoga kolaborasi kita hari ini menjadi awal dari langkah-langkah nyata untuk membangun Kaltara yang maju, makmur dan berkelanjutan serta Indonesia yang lebih berdaulat demi menggapai Indonesia Emas 2045,” ucap Gubernur Kaltara.

    Sementara Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Ir. Lamhot Sinaga mengapresiasi Pemprov Kaltara bersama jajaran, tokoh masyarakat dan pihak swasta yang menerima kunjungan kerja reses Komisi VII DPR RI di Kaltara.

    “Ini suatu apresiasi Pak, tadi kami mendarat di Tarakan langsung bersama-sama dengan Pak Gubernur ke Tanjung Selor,” ujar Lamhot Sinaga saat memimpin RDP reses Komisi VII di Kantor Gubernur Kaltara.

    Lamhot bersyukur ia dan rombongan bisa tiba Kaltara melaksanakan kunjungan kerja, walaupun harus memakan waktu perjalanan kurang lebih 12 jam dikarenakan cuaca yang kurang baik sehingga pesawat yang harusnya mendarat dan transit di Bandara Sepinggan terpaksa dialihkan ke Makassar.

    “Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa pada hari ini Komisi VII DPR RI bisa melaksanakan kunjungan reses Komisi VII DPR RI ke Provinsi Kalimantan Utara, walaupun dengan penuh perjuangan yang sangat luar, tetapi karena tadi sambutannya luar biasa, kami lelahnya hilang Pak,” kata Lamhot.

    Pewarta: Susylo Asmalyah
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anggota DPR dorong revitalisasi pasar tradisional jadi ber-SNI

    Anggota DPR dorong revitalisasi pasar tradisional jadi ber-SNI

    Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) – Anggota Komisi VII DPR Bambang Haryo Soekartono mendorong revitalisasi pasar tradisional menjadi pasar berstandar Nasional Indonesia (SNI) di Sidoarjo.

    “Kami mendorong Pasar Tradisional Wadungasri, Sidoarjo, ini menjadi pasar SNI seperti Pasar Sukodono, Sidoarjo. Nah, ini harus bisa untuk Sidoarjo menjadi pasar SNI. Pasar yang betul-betul menjadi pasar teladan, pasar yang terbaik di Jawa Timur,” katanya di sela mengunjungi Pasar Tradisional Wadungasri, Sidoarjo, Jatim, Kamis.

    Ia mengatakan pasar tradisional ini merupakan tempat berkumpulnya para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    “Ekonomi kerakyatan ada di sini dan rakyat semuanya belanja juga di sini. Tidak hanya kelas bawah, menengah, atas pun juga belanja di sini,” katanya.

    Ia mengatakan pasar ini bisa direnovasi menjadi pasar yang bersih dan akhirnya bisa menyenangkan atau membuat nyaman bagi konsumen yang menuju ke pasar maupun pedagang.

    “Jadi, berarti ini harus kerja keras ke depannya terutama pengelolaan pasar-pasar yang ada di Sidoarjo ini harus menjadi lebih baik. Kami juga melihat animo masyarakat untuk menuju ke pasar masih cukup tinggi. Hanya memang terjadi penurunan di akhir-akhir ini, tapi masih cukup baik,” katanya.

    Terkait dengan keluhan pedagang terutama masalah kebersihan dan juga banjir dirinya mengatakan jika hal tersebut sudah tertangani oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

    “Sudah bagus, sudah diperbaiki. Hanya perlu ditingkatkan dari masalah kebersihannya,” katanya.

    Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyoroti tentang kebersihan toilet serta juga penerangan yang ada di dalam pasar perlu ditambah supaya tidak terkesan suram.

    “Jadi, ini perlu ya paling sedikitlah dicat dan dibenahi,” katanya.

    Termasuk juga, kata dia, tempat klinik medis mulai harus ada karena di pasar tersebut masih punya ruangan yang ada di lantai dua.

    “Ruangan yang ada di lantai dua itu kan untuk kantor. Tapi sekaligus untuk klinik medis ya diharapkan pasar ini. Nanti juga ada tempat tera timbangan,” katanya.

    Pewarta: Indra Setiawan
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anggota Komisi VII DPR jaring ratusan UMKM Pekanbaru untuk naik kelas

    Anggota Komisi VII DPR jaring ratusan UMKM Pekanbaru untuk naik kelas

    Anggota Komisi VII DPR RI Hendry Munief (dua dari kiri) bersama narasumber dan pelaku UMKM di Pekanbaru yang didorong untuk naik kelas. (ANTARA/HO-Hendry Munief)

    Anggota Komisi VII DPR jaring ratusan UMKM Pekanbaru untuk naik kelas
    UKM   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 15 Juni 2025 – 18:11 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi VII DPR RI Hendry Munief menjaring 450 usaha mikro kecil menengah di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau untuk bisa naik kelas melalui proses pembinaan bekerja sama dengan Forum Bisnis Riau.

    Hendry Munief dalam keterangannya di Pekanbaru, Minggu menyampaikan, 450 UMKM itu nantinya akan melalui proses seleksi cukup ketat. Mereka akan diberikan “mentoring” dan “coaching” serta pembekalan khusus agar bisa membuat usahanya naik kelas.

    “Sejak awal kita bagi tiga klasifikasi yakni mikro, kecil, dan menengah. Kami juga membagi teritorial berbasis kecamatan di Pekanbaru. Tujuannya agar terbangun komunikasi lebih intensif untuk dilakukan pembinaan berbasis teritori,” katanya.

    Untuk itu, lanjutnya, sudah ada 15 orang koordinator masing-masing kecamatan. Selanjutnya akan dipilih 100 UMKM untuk dilakukan proses pembinaan secara menyeluruh.

    Untuk itu pihaknya menghadirkan Badan Standardisasi Nasional untuk membuat klasifikasi dan standarisasi. Pada tahap ini paling tidak UMKM terdata dan targetnya semua sudah ada nomor induk berusaha dulu.

    “Kita lakukan pembinaan secara bertahap, paling tidak target awal untuk NIB dulu. Selanjutnya mentoring untuk melihat lebih dekat agar terjadi proses klasifikasi, kurasi, kolaborasi,” sebutnya.

    Dalam kesempatan itu, Hendry menggandeng BSN Riau untuk sosialisasi standarisasi produk bagi UMKM.

    Ketua BSN Riau, Andiko Perdana menyampaikan sosialisasi ini tujuannya untuk mendorong UMKM memanfaatkan BSN untuk meningkatkan daya saing dan memperbaiki standar produk.

    “Kita membina pelaku usaha agar bisa menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) produknya bisa lebih baik dan bersaing dengan produk luar negeri. Kita sudah ada 14 ribu SNI produk dan jasa,” ungkapnya.

    Sumber : Antara

  • Dina Lorenza Ajak Kolaborasi Daerah Tapal Kuda demi Majukan UMKM

    Dina Lorenza Ajak Kolaborasi Daerah Tapal Kuda demi Majukan UMKM

    Jakarta, Beritasatu.com – Artis sekaligus Anggota Komisi VII DPR, Dina Lorenza, mendorong seluruh pemangku kepentingan pariwisata di wilayah Tapal Kuda Jawa Timur yang meliputi Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso untuk berkolaborasi dalam memperkuat daya saing usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di tingkat nasional maupun internasional agar bisa menarik perhatian para wisatawan.

    “Untuk meningkatkan daya saing UMKM di Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso, kita harus berkolaborasi agar pariwisata regional bisa berkembang dan dilirik wisatawan dan ini harus melibatkan semua pihak,” kata Dina, dikutip dari akun Instagram pribadinya, @dinalorenza1975, Kamis (12/6/2025).

    Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat itu menilai, penguatan daya tarik wisata regional akan membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk tumbuh dan naik kelas. Ia mencontohkan potensi produk unggulan daerah seperti kopi, batik, dan olahan laut yang perlu mendapatkan panggung lebih luas melalui jalur wisata terintegrasi.

    “Salah satu caranya mungkin membuat paket wisata, seperti Banyuwangi ke Pulau Merah, lalu Baluran di Situbondo dan Kawah Ijen di Bondowoso. Kalau semua bekerja sama insyaallah pariwisata akan lebih berkembang,” jelasnya.  

    Sebagai wakil rakyat dari daerah Tapal Kuda, ia mengaku berkomitmen untuk terus mendorong keterlibatan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif dalam mempromosikan potensi pariwisata wilayah timur Pulau Jawa tersebut.

    “Saya akan terus mendorong pemerintah pusat untuk memberikan dukungan konkret agar kolaborasi ini berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur,” pungkas Dina.