Kementrian Lembaga: Kepala Staf TNI Angkatan Udara

  • TNI AU Akan Bangun Detasemen di Atas Tanah Hibah dari Pemkab Tapanuli Utara
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 Oktober 2025

    TNI AU Akan Bangun Detasemen di Atas Tanah Hibah dari Pemkab Tapanuli Utara Nasional 13 Oktober 2025

    TNI AU Akan Bangun Detasemen di Atas Tanah Hibah dari Pemkab Tapanuli Utara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    TNI Angkatan Udara (TNI AU) menerima hibah dua bidang tanah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Utara, Sumatera Utara, untuk pembangunan satuan setingkat detasemen di wilayah tersebut.
    Penyerahan surat hibah dilakukan secara simbolis oleh Bupati Tapanuli Utara, Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono, dalam kegiatan Semarak Dirgantara 2025 di Lapangan Serbaguna Tarutung, Sabtu (11/10/2025).
    “Kami memandang begitu strategisnya Sumatera Utara ini, khususnya untuk pertahanan udara. Karena itu, selain memiliki pangkalan udara di Medan, TNI AU juga akan membangun satuan baru di Silangit di atas tanah yang telah dihibahkan,” kata KSAU dalam keterangannya, Senin (13/10/2025).
    Menurut rencana, lahan seluas 3,6 hektar dan 2.500 meter persegi itu akan digunakan untuk membangun satuan baru TNI AU di kawasan Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara.
    KSAU menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah daerah terhadap pengembangan kekuatan udara nasional.
    Tonny menuturkan, pembangunan satuan baru itu akan memperkuat kemampuan TNI AU dalam melaksanakan berbagai operasi, baik Operasi Militer untuk Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
    “Rencana ke depan, kita akan membangun satuan setingkat detasemen. Sarana sudah terpenuhi, dan kita melihat wilayah ini memiliki potensi untuk melaksanakan operasi udara, baik Operasi Militer untuk Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP),” ujarnya.
    KSAU juga menegaskan bahwa hibah lahan ini merupakan langkah awal penting untuk memperkuat pertahanan udara nasional di wilayah barat Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TNI pastikan sistem meritokrasi diterapkan sesuai perintah Presiden

    TNI pastikan sistem meritokrasi diterapkan sesuai perintah Presiden

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Freddy Ardianzah mengatakan pihaknya telah mengedepankan meritokrasi dalam menempatkan perwira di jabatan tertentu, sesuai dengan perintah Presiden Prabowo Subianto.

    “Beberapa dekade ini memang untuk pembinaan karir, kemudian promosi jabatan itu selalu mengedepankan meritokrasi, kompetensi dari seseorang,” kata Freddy saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.

    Menurut dia, sistem meritokrasi sangat membantu perkembangan organisasi TNI karena perwira dengan prestasi cemerlang dan potensi kemampuan tertentu mendapat kesempatan untuk mengembangkan organisasi.

    Sistem ini juga dianggap transparan karena setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan kenaikan pangkat atau jabatan.

    Dia pun mencontohkan konsep meritokrasi yang sudah terjadi di internal Pusat Penerangan Mabes TNI.

    “Dari Kapuspen letting (angkatan) 1989 (Laksamana Muda Julius Widjojono) kemudian diganti letting 1991 (Mayjen TNI Nugraha Gumilar) kemudian letting 1997 (Mayjen TNI Kristomei Sianturi). Nah dari angkatan 91 ke 97 itu kan jaraknya jauh sekali itu,” jelas Freddy.

    Freddy memastikan, sistem meritokrasi itu akan terus berjalan di internal TNI demi kemajuan organisasi sesuai dengan arahan presiden.

    Sebelumnya, Prabowo saat memberikan amanatnya dalam upacara peringatan HUT Ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/10), menyatakan prajurit-prajurit berhak mendapatkan pemimpin-pemimpin terbaik sehingga senioritas tidak harus selalu menjadi pertimbangan utama dalam seleksi kepemimpinan.

    “Saya memberi izin kepada Panglima TNI dan kepala staf dalam rangka seleksi kepemimpinan tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas. Yang penting prestasi, pengabdian, cinta tanah air,” kata Presiden Prabowo kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono.

    Di hadapan 8.000 lebih prajurit, Presiden kemudian menekankan TNI sebagai garda terdepan dan benteng pertahanan terakhir membutuhkan kepemimpinan yang terbaik.

    “Saya atas nama negara, bangsa, dan rakyat, saya ingatkan semua unsur pimpinan TNI dari setiap eselon, dari setiap tingkatan, harus selalu membina diri, dan harus selalu memberi contoh. Kepemimpinan di TNI harus kepemimpinan keteladanan, harus kepemimpinan ing ngarso sung tulodo, harus memberikan contoh di depan. Tidak ada tempat untuk pemimpin-pemimpin yang tidak kompeten, yang tidak profesional, yang tidak mengerti tugasnya,” ujar Presiden Prabowo.

    Oleh karena itu, Presiden menyatakan dirinya terus-menerus memerintahkan Panglima TNI dan tiga kepala staf TNI untuk mengevaluasi pemimpin-pemimpin di lingkungan TNI secara berkala. “Prajurit kita berhak dan menuntut kepemimpinan yang terbaik,” sambung Presiden.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral, Video SBY Tidak Salami Kapolri di HUT TNI, Demokrat Klarifikasi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 Oktober 2025

    Viral, Video SBY Tidak Salami Kapolri di HUT TNI, Demokrat Klarifikasi Nasional 7 Oktober 2025

    Viral, Video SBY Tidak Salami Kapolri di HUT TNI, Demokrat Klarifikasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Partai Demokrat memberikan klarifikasi mengenai video viral yang menampilkan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak menyalami Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam momen HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025) kemarin.
    Dalam tayangan tersebut, terlihat Sigit dan sejumlah petinggi TNI seperti KSAU Marsekal Tonny Harjono dan Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita berdiri ketika SBY akan lewat.
    Tonny, Tandyo, dan petinggi TNI lainnya tampak memberi gestur hormat kepada SBY.
    Lalu, SBY menyalami Tonny, Tandyo, dan lain-lain.
    Sigit yang berdiri di depannya tampak dilewati begitu saja oleh SBY.
    Wasekjen Demokrat Syahrial Nasution pun memberikan klarifikasi mengenai video viral tersebut.
    Syahrial mengatakan, sebelum video viral itu, SBY dan Kapolri sebenarnya bercengkrama lama di
    holding room
    Monas.
    “Saya sedang mendampingi Pak SBY ke Bandung. Beliau diundang untuk menyampaikan pidato kebudayaan di ITB, besok (8/10/2025). Sebelum beredar video viral Pak SBY seolah-olah tidak menyalami Kapolri, Pak SBY dan Kapolri lama bercengkrama di
    holding room
    Monas menjelang acara HUT TNI,” kata Syahrial, kepada Kompas.com, Selasa (7/10/2025).
    Syahrial menekankan, tidak ada isu apapun mengenai hubungan keduanya.
    Syahrial pun mengirim foto betapa akrabnya SBY dan Sigit berbincang-bincang dalam HUT TNI kemarin.
    “Jadi, tidak ada isu apapun antara video yang viral dengan situasi sesungguhnya antara Pak SBY dan Kapolri. Semuanya situasional saja,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seperti Dejavu, HUT TNI 2022 Kapolri Listyo Tak Disalami Jokowi, Tahun 2025 Tak Disalami SBY

    Seperti Dejavu, HUT TNI 2022 Kapolri Listyo Tak Disalami Jokowi, Tahun 2025 Tak Disalami SBY

    Spekulasi itu terus berkembang, sehingga Kepala Sekretariat Presidenm Heru Budi Hartono memberikan penjelasan.

    Heru menegaskan tidak ada masalah antara Jokowi dengan Kapolri. Menurutnya, Jokowi sebelumnya juga sudah menyapa Kapolri.

    “Nggak ada masalah. Kan di mimbar utama sebelum upacara, semua sudah disalamin dan kan yang di video itu Pak Presiden menyapa Pak Kapolri,” ujar Heru kepada wartawan, Jumat (7/10/2022) lalu.

    SBY Tak Salami Kapolri Listyo

    Kejadian yang mirip kembali terulang pada peringatan HUT ke-80 TNI pada 5 Oktober 2025. Di balik kemegahan parade militer Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10/2025), juga menyisakan satu momen yang ramai dibicarakan publik.

    Sorotan itu tertuju pada sikap SBY yang tampak melewati Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo, ketika sesi salaman di mimbar kehormatan.

    Dalam tayangan video yang diunggah melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, SBY terlihat menaiki mimbar tempat Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden, dan sejumlah pejabat tinggi negara telah berdiri menyambut.

    Setiba di atas mimbar, SBY lebih dulu menyalami Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), kemudian menjabat tangan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).

    Namun, ketika berdiri tepat di depan Kapolri Listyo Sigit yang berada di samping Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita, SBY tampak tidak mengulurkan tangan dan langsung melangkah ke depan untuk menyalami Wakil Panglima.

  • Pengamat: Prabowo buka peluang perwira junior dapat jabatan strategis

    Pengamat: Prabowo buka peluang perwira junior dapat jabatan strategis

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menilai Presiden Prabowo Subianto berupaya membuka peluang bagi perwira yang lebih junior namun berprestasi untuk menduduki jabatan strategis demi majunya TNI.

    Hal tersebut dikatakan Khairul Fahmi merespon perintah Prabowo kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto untuk lebih mempertimbangkan kualitas perwira daripada senioritas dalam penempatan jabatan.

    “Pernyataan Presiden itu penting karena memberi penegasan bahwa promosi dan penempatan pimpinan TNI harus berbasis meritokrasi, seperti rekam prestasi, kapasitas, dedikasi, dan integritas, bukan sekadar urutan angkatan atau masa dinas,” kata Khairul saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, Prabowo memahami betul kultur TNI yang masih kental akan hirarki senioritas. Kultur tersebut, kata Khairul, dianggap relevan untuk menjaga disiplin dan solidaritas antarperwira.

    Namun demikian, Khairul menegaskan konsep hirarki tidak boleh menjadi salah satu penghalang bagi perwira berkualitas menempati jabatan-jabatan tertentu.

    “Senioritas tetap dihormati, tetapi tidak boleh menjadi faktor penghambat regenerasi ataupun alasan mempertahankan pola ‘menunggu giliran’,” ujarnya.

    Dengan demikian, menurut dia, para perwira berkualitas akan memiliki kesempatan untuk berinovasi dan memberikan dedikasi terbaik pada posisi atau jabatan yang baru.

    Khairul mengatakan internal TNI yang terdiri dari banyak perwira juga harus siap dengan sistem penempatan yang lebih pragmatis ini demi mencegah gesekan ataupun perpecahan antara angkatan.

    “Dengan pendekatan ini, proses seleksi jadi lebih objektif dan akuntabel, tidak membuka ruang like and dislike atau persepsi eksklusivitas,” tutur dia.

    Sebelumnya, Prabowo saat memberikan amanatnya dalam upacara peringatan HUT Ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/10), menyatakan prajurit-prajurit berhak mendapatkan pemimpin-pemimpin terbaik sehingga senioritas tidak harus selalu menjadi pertimbangan utama dalam seleksi kepemimpinan.

    “Saya memberi izin kepada Panglima TNI dan kepala staf dalam rangka seleksi kepemimpinan tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas. Yang penting prestasi, pengabdian, cinta tanah air,” kata Presiden Prabowo kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono.

    Di hadapan 8.000 lebih prajurit, Presiden kemudian menekankan TNI sebagai garda terdepan dan benteng pertahanan terakhir membutuhkan kepemimpinan yang terbaik.

    “Saya atas nama negara, bangsa, dan rakyat, saya ingatkan semua unsur pimpinan TNI dari setiap eselon, dari setiap tingkatan, harus selalu membina diri, dan harus selalu memberi contoh. Kepemimpinan di TNI harus kepemimpinan keteladanan, harus kepemimpinan ing ngarso sung tulodo, harus memberikan contoh di depan. Tidak ada tempat untuk pemimpin-pemimpin yang tidak kompeten, yang tidak profesional, yang tidak mengerti tugasnya,” ujar Presiden Prabowo.

    Oleh karena itu, Presiden menyatakan dirinya terus-menerus memerintahkan Panglima TNI dan tiga kepala staf TNI untuk mengevaluasi pemimpin-pemimpin di lingkungan TNI secara berkala.

    “Prajurit kita berhak dan menuntut kepemimpinan yang terbaik,” sambung Presiden.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Momen Mensos dan Wamensos Hadiri Upacara HUT ke-80 TNI di Monas – Page 3

    Momen Mensos dan Wamensos Hadiri Upacara HUT ke-80 TNI di Monas – Page 3

    Upacara puncak di Monas diikuti oleh sekitar 133.000 personel dari tiga matra: darat, laut, dan udara, serta menampilkan parade dan defile alutsista sebanyak 1.047 unit.

    Selain upacara militer, acara juga dimeriahkan dengan penampilan keterampilan prajurit, simulasi tempur gabungan, panggung hiburan rakyat, dan pembagian doorprize.

    Turut hadir dalam kegiatan tersebut para pejabat tinggi negara, para menteri dan kepala lembaga di antaranya Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal Tonny Harjono. Pangkogabwilhan III Letjen Bambang Trisnohadi bertugas sebagai komandan upacara, dengan Letjen Nur Alamsyah sebagai cadangan komandan upacara.

  • Pengamat: Prabowo buka peluang perwira junior dapat jabatan strategis

    Prabowo: Prajurit berhak pemimpin terbaik, senioritas tak selalu utama

    Saya memberi izin kepada Panglima TNI dan kepala staf dalam rangka seleksi kepemimpinan tidak perlu selalu memperhitungkan senioritas. Yang penting prestasi, pengabdian, cinta tanah air

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto saat memberikan amanatnya dalam upacara peringatan HUT Ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu, menyatakan prajurit-prajurit berhak mendapatkan pemimpin-pemimpin terbaik sehingga senioritas tidak harus selalu menjadi pertimbangan utama dalam seleksi kepemimpinan.

    “Saya memberi izin kepada Panglima TNI dan kepala staf dalam rangka seleksi kepemimpinan tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas. Yang penting prestasi, pengabdian, cinta tanah air,” kata Presiden Prabowo kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono.

    Di hadapan 8.000 lebih prajurit, Presiden kemudian menekankan TNI sebagai garda terdepan dan benteng pertahanan terakhir membutuhkan kepemimpinan yang terbaik.

    “Saya atas nama negara, bangsa, dan rakyat, saya ingatkan semua unsur pimpinan TNI dari setiap eselon, dari setiap tingkatan, harus selalu membina diri, dan harus selalu memberi contoh. Kepemimpinan di TNI harus kepemimpinan keteladanan, harus kepemimpinan ing ngarso sung tulodo, harus memberikan contoh di depan. Tidak ada tempat untuk pemimpin-pemimpin yang tidak kompeten, yang tidak profesional, yang tidak mengerti tugasnya,” ujar Presiden Prabowo.

    Oleh karena itu, Presiden menyatakan dirinya terus-menerus memerintahkan Panglima TNI dan tiga kepala staf TNI untuk mengevaluasi pemimpin-pemimpin di lingkungan TNI secara berkala. “Prajurit kita berhak dan menuntut kepemimpinan yang terbaik,” sambung Presiden.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga memerintahkan TNI termasuk seluruh prajurit untuk terus menggembleng dirinya.

    “Selain kita harus siap menghadapi segala kemungkinan, TNI harus terus menyiapkan diri, terus membina diri, melatih diri, menggembleng diri, mendalami segala ilmu yang dibutuhkan, mengikuti perkembangan zaman, mengikuti perkembangan teknologi. TNI tidak boleh ketinggalan, TNI tidak boleh lengah. Untuk itu, TNI memerlukan kepemimpinan yang terbaik,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo untuk pertama kalinya memimpin upacara peringatan HUT TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu pagi. Dalam puncak peringatan HUT Ke-80 TNI hari ini, seluruh dekorasi di area mimbar kehormatan didominasi warna biru muda, warna yang identik dengan Presiden Prabowo sejak awal masa kepemimpinannya.

    Upacara berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB. Sebanyak lebih dari 133.000 prajurit TNI dikerahkan untuk mengikuti upacara peringatan HUT Ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas. Jajaran pimpinan dan prajurit yang mengikuti upacara mengenakan seragam PDL baru dengan warna dan corak loreng yang berbeda dari seragam loreng yang lama.

    Kemudian, TNI juga mengerahkan 1.047 alutsista dari tiga matra TNI, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara, untuk mengikuti upacara dan tampil dalam rangkaian parade (defile) di Lapangan Silang Monas.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Mentari Dwi Gayati
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • HUT Ke-80 TNI, Presiden Prabowo: Terima kasih atas pengabdianmu

    HUT Ke-80 TNI, Presiden Prabowo: Terima kasih atas pengabdianmu

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto mengutarakan ucapan terima kasih hingga lebih dari 50 kali kepada ribuan prajurit saat memeriksa pasukan dalam rangkaian upacara peringatan HUT Ke-80 TNI di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu pagi.

    Presiden Prabowo dari atas kendaraan taktis Maung berdiri dan mengecek pasukan beserta alutsista yang berjejer di Lapangan Silang Monas. Dari atas kendaraan yang sama, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Komandan Upacara Letnan Jenderal TNI Bambang Trisnohadi, yang sehari-hari berdinas sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.

    Di belakang kendaraan Presiden, ada tiga kepala staf TNI, yaitu Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono, ikut mengawal Presiden saat prosesi pengecekan pasukan.

    Di sepanjang pengecekan, jajaran prajurit yang dilewati Presiden menyerukan yel-yel “Prima! Prima! Prima!”

    Presiden, selepas mendengar itu, pun memberikan hormatnya kepada para prajurit dan menyampaikan langsung kepada mereka: “Terima kasih atas pengabdianmu”. Tepat di depan Presiden, ada dua mikrofon yang terpasang sehingga ucapan terima kasih dari Presiden itu pun dapat didengar oleh para prajurit dan seluruh peserta upacara yang hadir.

    Presiden mengucapkan terima kasih sebanyak 50 kali lebih dengan variasi kata-kata seperti “terima kasih atas pengabdian saudara,” “terima kasih atas pengabdian kalian,” dan “terima kasih semuanya”.

    Pengecekan pasukan berlangsung selama lebih dari 10 menit. Presiden Prabowo kemudian kembali diantar ke mimbar kehormatan untuk lanjut memimpin upacara.

    Upacara peringatan HUT Ke-80 TNI berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB, Minggu. Sebanyak 8.600 prajurit TNI dikerahkan untuk mengikuti upacara peringatan HUT Ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu pagi. Jajaran pimpinan dan prajurit yang mengikuti upacara mengenakan seragam PDL baru dengan warna dan corak loreng yang berbeda dari seragam loreng yang lama.

    Kemudian, TNI juga mengerahkan seribuan lebih alutsista dari tiga matra TNI, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara, untuk mengikuti upacara dan tampil dalam rangkaian parade (defile) di Lapangan Silang Monas.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Mentari Dwi Gayati
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 4
                    
                        Presiden dan Wapres Terdahulu Hadiri Upacara HUT ke-80 TNI: SBY hingga Try Sutrisno
                        Nasional

    4 Presiden dan Wapres Terdahulu Hadiri Upacara HUT ke-80 TNI: SBY hingga Try Sutrisno Nasional

    Presiden dan Wapres Terdahulu Hadiri Upacara HUT ke-80 TNI: SBY hingga Try Sutrisno
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) yang pernah menjabat di masa lalu turut hadir dalam acara puncak HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).
    Pantauan Kompas.com di lokasi, para Presiden dan Wapres yang hadir duduk bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka di mimbar kehormatan.
    Prabowo dan Gibran tampak kompak dengan mengenakan seragam kemeja safari berwarna krem.
    Prabowo pun menyebutkan satu per satu para Presiden dan Wapres terdahulu yang bersedia hadir.
    Misalnya seperti Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wapres ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK), dan Wapres ke-11 Boediono.
    “Yang saya hormati, Wapres Gibran Rakabuming Raka, Presiden ke-6 SBY, Sinta Nuriyah istri Presiden ke-4, Wapres ke-6 Try Sutrisno, Wapres ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Wapres ke-11 Boediono,” ujar Prabowo.
    Selain itu, hadir pula Wapres ke-13 Ma’ruf Amin, istri Wapres ke-9 Hamzah Haz, dan para pimpinan lembaga negara serta menteri.
    “Wapres ke-13 Ma’ruf Amin, Ibu Soraya Hamzah Haz istri Wapres ke-9, Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamuddin, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Wakil Panglima Jenderal Tandyo budi Revita, KSAD Maruli Simanjuntak, KSAL Muhammad Ali, KSAU Tonny Harjono,” imbuh Prabowo.
    Sementara itu, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri terlihat tidak hadir dalam peringatan HUT ke-80 TNI ini.
    Dalam upacara ini, Prabowo akan bertindak sebagai inspektur upacara.
    Adapun Pangkogabwilhan III Letjen Bambang Trisnohadi menjadi komandan upacara. Sedangkan cadangan komandan upacara adalah Letjen Nur Alamsyah.
    Diketahui, TNI menyiapkan 1.047 alat utama sistem senjata (alutsista) yang akan ditampilkan dalam parade maupun simulasi tempur.
    Deretan alutsista tersebut terdiri dari kendaraan taktis, artileri, helikopter, hingga pesawat tempur dan angkut.
    Lalu, sebanyak 133.480 personel gabungan prajurit dan masyarakat sipil juga dikerahkan.
    Mereka memiliki peran beragam, mulai dari peserta upacara, pasukan simulasi tempur, penerjun payung, pilot pesawat tempur maupun angkut, hingga awak alutsista dan pasukan pengamanan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Periksa Pasukan pada HUT ke-80 TNI, Prabowo: Terima Kasih Pengabdianmu
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Oktober 2025

    Periksa Pasukan pada HUT ke-80 TNI, Prabowo: Terima Kasih Pengabdianmu Nasional 5 Oktober 2025

    Periksa Pasukan pada HUT ke-80 TNI, Prabowo: Terima Kasih Pengabdianmu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pemeriksaan pasukan TNI saat memimpin upacara dalam rangka HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, Minggu (5/10/2025) pagi, Prabowo tampak menaiki mobil Maung tanpa atap bersama dengan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan komandan upacara Letjen Bambang Trisnohadi.
    Lalu, di belakangnya, terlihat Wakil Panglima Jenderal Tandyo Budi, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Tonny Harjono mengikuti dengan Maung yang berbeda.
    Para perwira tinggi aktif militer itu tampak kompak mengenakan seragam PDL baru TNI, sedangkan Prabowo dan Sjafrie mengenakan kemeja safari berwarna krem.
    Prabowo berkeliling area pelataran Monas untuk menyapa kesatuan TNI satu per satu.
    Prabowo pun menyapa mereka sambil memberi gestur hormat.
    Prabowo juga berterima kasih kepada para pasukan TNI yang bersedia mengabdi untuk negara.
    “Terima kasih pengabdianmu,” ujar Prabowo dari atas Maung.
    “Terima kasih semuanya,” imbuhnya.
    Dalam upacara HUT ke-80 TNI, Prabowo akan bertindak sebagai inspektur upacara.
    Adapun Pangkogabwilhan III Letjen Bambang Trisnohadi menjadi komandan upacara. Sedangkan cadangan komandan upacara adalah Letjen Nur Alamsyah.
    Diketahui, TNI menyiapkan 1.047 alat utama sistem senjata (alutsista) yang akan ditampilkan dalam parade maupun simulasi tempur.
    Deretan alutsista tersebut terdiri dari kendaraan taktis, artileri, helikopter, hingga pesawat tempur dan angkut.
    Lalu, sebanyak 133.480 personel gabungan prajurit dan masyarakat sipil juga dikerahkan.
    Mereka memiliki peran beragam, mulai dari peserta upacara, pasukan simulasi tempur, penerjun payung, pilot pesawat tempur maupun angkut, hingga awak alutsista dan pasukan pengamanan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.