Kementrian Lembaga: Kepala Staf TNI Angkatan Laut

  • Prabowo ke TNI-Polri: Kalau Pangkat Jenderal, Harus Berani Beri Nyawa untuk Bangsa dan Negara – Page 3

    Prabowo ke TNI-Polri: Kalau Pangkat Jenderal, Harus Berani Beri Nyawa untuk Bangsa dan Negara – Page 3

    Presiden Prabowo Subianto menghadiri rapat pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2025. Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut memberikan pengarahan secara tertutup di Rapim yang dihadiri ratusan perwira tinggi TNI-Polri itu.

    Prabowo tiba di The Tribrata, Jalan Dharmawangsa III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sekitar pukul 15.21 WIB. Eks Danjen Kopassus itu hadir didampingi sejumlah menteri.

    Hadir dalam rapat para pimpinan TNI-Polri di antaranya, Panglima TNI Jenderal TNI, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Hadir juga KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal Mohamad Tonny Harjono.

    Rapim TNI-Polri ini merupakan agenda yang digelar rutin setiap tahun. Rapim tahun ini mengambil tema “Sinergitas TNI-Polri guna mendukung terwujudnya Asta Cita”.

    Dalam sambutan awal, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, arahan dari Presiden Prabowo akan menjadi bekal dalam menghadapi tantangan bangsa kedepan. Harapannya, TNI-Polri bisa memberikan pengabdian terbaik untuk bangsa dan negara.

    “Suatu penghormatan bagi kita semua di tengah-tengah padatnya kegiatan kenegaraan Bapak Presiden Republik Indonesia dengan hadir untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada perwira TNI-Polri guna menjadi bekal dalam menghadapi tantangan ke depan, sehingga dapat memberikan pengabdian terbaik bagi masyarakat bangsa dan negara,” kata Sigit.

  • Prabowo Beri Arahan Tertutup Rapim TNI-Polri 2025 – Page 3

    Prabowo Beri Arahan Tertutup Rapim TNI-Polri 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menghadiri rapat pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2025. Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut memberikan pengarahan secara tertutup di Rapim yang dihadiri ratusan perwira tinggi TNI-Polri itu.

    Prabowo tiba di The Tribrata, Jalan Dharmawangsa III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sekitar pukul 15.21 WIB. Eks Danjen Kopassus itu hadir didampingi sejumlah menteri.

    Hadir dalam rapat para pimpinan TNI-Polri di antaranya, Panglima TNI Jenderal TNI, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Hadir juga KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal Mohamad Tonny Harjono.

    Rapim TNI-Polri ini merupakan agenda yang digelar rutin setiap tahun. Rapim tahun ini mengambil tema “Sinergitas TNI-Polri guna mendukung terwujudnya Asta Cita”.

    Dalam sambutan awal, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, arahan dari Presiden Prabowo akan menjadi bekal dalam menghadapi tantangan bangsa kedepan. Harapannya, TNI-Polri bisa memberikan pengabdian terbaik untuk bangsa dan negara.

    “Suatu penghormatan bagi kita semua di tengah-tengah padatnya kegiatan kenegaraan Bapak Presiden Republik Indonesia dengan hadir untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada perwira TNI-Polri guna menjadi bekal dalam menghadapi tantangan ke depan, sehingga dapat memberikan pengabdian terbaik bagi masyarakat bangsa dan negara,” kata Sigit.

     

  • Prabowo Bakal Beri Pengarahan ke TNI dan Polri Hari Ini

    Prabowo Bakal Beri Pengarahan ke TNI dan Polri Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dipastikan akan memberikan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pada hari ini, Kamis (30/1/2025).

    Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengamini bahwa Prabowo akan memberikan pengarahan dalam agenda Rapat Pimpinan (Rapim) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tahun 2025.

    “Bapak Presiden Prabowo akan memberikan Pengarahan di Acara Rapim Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Tahun 2025 pada pukul 15.30 WIB,” katanya kepada wartawan melalui pesan teks, Kamis (30/1/2025).

    Lebih lanjut, Yusuf mengatakan bahwa orang nomor satu di Indonesia itu akan memberikan pengarahan di The Tribrat, Jalan Dharmawangsa III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    “[Pengarahan dilakukan] Kamis, 30 Januari 2025. Pukul 15.30 WIB di The Tribrata jalan Dharmawangsa III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Terimakasih,” tandas Yusuf.

    Kegiatan itu akan dihadiri semua unsur pimpinan TNI dan Polri. Di antaranya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal Mohamad Tonny Harjono.

  • 2 Kapal Perang Buatan Italia Bakal Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Januari 2025

    2 Kapal Perang Buatan Italia Bakal Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya Nasional 30 Januari 2025

    2 Kapal Perang Buatan Italia Bakal Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – TNI Angkatan Laut (AL) akan segera menerima dua
    kapal perang
    terbaru buatan Italia, yaitu
    KRI Brawijaya
    -320 dan
    KRI Prabu Siliwangi
    -321.
    Upacara pemberian nama kapal secara simbolis atau
    shipnaming
    dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dan Ketua Umum Jalasenastri Fera Muhammad Ali, di galangan kapal Fincantieri Muggiano, Italia, pada Rabu (29/1/2025).
    “Kedua kapal perang ini merupakan bagian dari kerja sama strategis antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan Fincantieri, salah satu perusahaan galangan kapal terkemuka di dunia,” ungkap Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/1/2025).
    Nama KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi diambil dari nama raja-raja Nusantara, dengan harapan bahwa kedua kapal tersebut akan menjadi legenda baru yang memberikan kontribusi besar bagi kejayaan bangsa.
    Kedua kapal ini juga dilengkapi dengan teknologi terkini dan sistem persenjataan modern.
    “Saya yakin kapal-kapal ini akan berhasil menyelesaikan setiap misi yang diberikan kepada mereka,” kata KSAL, saat membacakan amanat Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin.
    Menhan RI menegaskan bahwa dua kapal perang ini adalah komitmen nyata pemerintah dalam memperkuat pertahanan negara, khususnya Angkatan Laut Indonesia.
    Lebih lanjut, kerja sama ini menunjukkan bahwa kemitraan strategis antara Indonesia dengan mitra internasional dapat menghasilkan alat utama sistem senjata (alutsista) yang modern dan berdaya saing tinggi.
    “Seperti kita ketahui, pemberian nama kapal bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah strategis dalam membangun identitas kapal. Nama-nama yang dipilih tersebut merupakan simbol harapan, doa, dan tekad untuk menegakkan kedaulatan dan kehormatan bangsa di seluruh lautan dunia,” tambah dia.
    Kerja sama ini juga mencerminkan keseriusan Kementerian Pertahanan dalam meningkatkan kemampuan tempur Angkatan Laut Indonesia.
    Menhan berharap, Angkatan Laut Indonesia akan mampu menghadapi tantangan di perairan nasional dan regional dengan lebih efektif.
    KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321 memiliki spesifikasi yang serupa.
    Kedua kapal ini memiliki panjang 143 meter, lebar 16,5 meter, dengan draft 5,2 meter dan kecepatan maksimum 32 knots, menggunakan pendorongan kombinasi diesel, listrik, dan gas turbin.
    Selain itu, kapal buatan Italia ini dilengkapi dengan sistem persenjataan yang terdiri dari 16 Vertical Launch System (VL) untuk Surface-to-Air Missiles (SAM), 8 Teseo Mk-2E untuk Surface-to-Surface Missiles (SSM), meriam 127 mm, meriam 76 mm, serta torpedo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Kapal Perang Prancis dan 1 Kapal Perang Australia Tiba di Pelabuhan Benoa Bali

    3 Kapal Perang Prancis dan 1 Kapal Perang Australia Tiba di Pelabuhan Benoa Bali

    loading…

    Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar menyambut kedatangan tiga Kapal Perang Prancis dan satu Kapal Perang Australia yang sandar di Pelabuhan Benoa Bali. Fioto/istimewa

    JAKARTA – Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar menyambut kedatangan tiga Kapal Perang Prancis dan satu Kapal Perang Australia yang sandar di Pelabuhan Benoa Bali.

    Kehadiran Kapal Perang Asing tersebut disambut oleh Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) Endra Kusuma, beserta Staf Kedutaan Prancis, LCDR Jean Jacques Body, LCDR Alban dan Australian Assistant Naval Attache (Matthew Dunt).

    Kedatangan Kapal Perang Prancis yakni FNS Forbin (D620) yang dipimpin oleh Komandan Kapal Captain Aurelie Leiuffre, FNS Provence (D652) yang dipimpin oleh Komandan Kapal Captain Lionel Siegfried, dan FNS Alsace (D656) dipimpin oleh Komandan Kapal Captain Jerome Henry, tiba di Dermaga Baru AP2 Pelabuhan Benoa Bali pada Selasa (28/1/2025).

    Ketiga Kapal Perang Prancis jenis Fregat itu singgah dalam rangka Routine Visit dari 28 Januari-3 Februari 2025 dengan agenda kegiatan crew change, wisata dan perawatan kapal.

    Selanjutnya pada 3 Februari 2025, Kapal Perang FNS Forbin (D620) dan Kapal Perang FNS Provence (D652) akan bergerak menuju Manilla (Philippines), serta Kapal Perang FNS Alsace (D656) menuju Okinawa (Japan).

    Sementara itu Kapal Perang Australia HMAS Hobart (DDG 39) yang dipimpin oleh Komandan Kapal Commander Alisha Withers, sebelumnya telah tiba terlebih dahulu di Dermaga Timur Pelabuhan Benoa Bali disambut pada Minggu, 26 Januari 2025.

    Kedatangan Kapal Perang Australia HMAS Hobart (DDG 39) ini dalam rangka Refuel, Replenishment dan Liberty mulai 26-29 Januari 2025, yang selanjutnya akan melanjutkan perjalanan dengan tujuan Subic Bay (Philippines).

    Adapun kegiatan penyambutan diawali dengan tari tradisional dilanjutkan dengan sambutan, pertukaran plakat/cinderamata, dan foto bersama.

    Dalam rangka menjamin keamanan selama berlabuh kapal perang asing tersebut, Lanal Denpasar menyiapkan satu peleton pasukan pengamanan di area Dermaga Pariwisata Pelabuhan Benoa, serta menurunkan satu RBB dan dua sekoci karet untuk melaksanakan patroli laut di sekitar alur Pelabuhan Benoa Bali.

    Penyambutan Kapal Perang Asing di Perairan Indonesia ini selaras dengan kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dalam meningkatkan hubungan diplomasi dengan negara-negara sahabat guna mewujudkan kejayaan Angkatan Laut Jalesveva Jayamahe.

    (cip)

  • KSAL kunjungi perusahaan rudal BrahMos di India

    KSAL kunjungi perusahaan rudal BrahMos di India

    KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali saat mengunjungi pabrikan Rudal BrahMos dan Weapon and Electronic System Engineering Establishment (WESEE) di New Delhi, India, Jakarta Pusat, Minggu (26/1/2025). ANTARA/Ho-Humas TNI AL

    KSAL kunjungi perusahaan rudal BrahMos di India
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 27 Januari 2025 – 14:07 WIB

    Elshinta.com – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali melakukan kunjungan ke pabrikan Rudal BrahMos di India saat menghadiri undangan kegiatan India Republic Day Parade, Minggu (26/1). Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta Wardhana saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kunjungan tersebut untuk mempererat hubungan bilateral dan militer antara Indonesia dan India.

    “Kunjungan ini juga bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan bilateral Indonesia-India. Hal ini menjadi salah satu alasan kuat dipilihnya Presiden RI sebagai tamu utama,” kata Wira saat dikonfirmasi di Jakarta,  Senin.

    Selain itu, kunjungan ini juga diharapkan sebagai momentum untuk mempererat kerja sama di bidang militer. Dalam kunjungannya, Wira mengatakan bahwa KSAL tidak hanya mengunjungi pabrikan Rudal BrahMos, tetapi Weapon and Electronic System Engineering Establishment (WESEE) di New Delhi.

    Kunjungan lalu dilanjutkan ke Information Fusion Centre-India Ocean Region (IFC-IOR) yang merupakan pusat keamanan maritim regional yang diselenggarakan oleh Angkatan Laut India. Dengan adanya kegiatan kunjungan ini, Wira berharap hubungan bilateral antara Indonesia dan India semakin erat.

    Ia juga berharap ke depan Indonesia dan India dapat bekerja sama di bidang militer demi memperkuat kekuatan pertahanan masing-masing negara.

    Sumber : Antara

  • Pantau Pakai Drone, TNI AL Terus Bongkar Pagar Laut Tangerang

    Pantau Pakai Drone, TNI AL Terus Bongkar Pagar Laut Tangerang

    loading…

    TNI Angkatan Laut (AL) membongkar 15 km pagar laut di perairan Tangerang, Senin (27/1/2025). Foto: iNews/Aimarani

    BOGOR – TNI Angkatan Laut (AL) membongkar 15 km pagar laut di perairan Tangerang. Dipantau pakai drone, TNI AL mengerahkan 400 lebih personel untuk mencabut pagar laut.

    Kadispenal Laksma I Made Wira Hady Arsanta Wardhana mengatakan, hingga hari ini, Senin (27/1/2025) sudah hampir 15 km telah dibongkar dengan menggunakan alat berat maupun bantuan warga sekitar.

    “Pihak TNI AL menerbangkan drone guna mengetahui berapa titik yang masih ada pagar pembatasnya,” ujar Made saat ditemui dalam acara Asia Pacifik 2024 Chaplaincy Symposium di Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Senin (27/1/2025).

    Sebanyak 400 lebih personel gabungan diturunkan untuk membersihkan sisa pagar laut yang masih ada. Hingga kini sekitar 15 km lagi akan dibongkar di tiga titik yang berbeda.

    “Pembongkaran pagar laut oleh tim gabungan tersebut terbagi dalam 3 titik, yaitu wilayah Tanjung Pasir, Kronjo, dan Mauk,” katanya.

    Untuk sarana yang digunakan, pihaknya mengerahkan 4 KAL/Patkamla, 6 Sea Rider, 13 Perahu Karet, 2 RBB dan 2 RHIB, serta dibantu perahu milik nelayan.

    “Pelaksanaan kegiatan pagar laut merupakan implementasi dari perintah KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali yang menekankan kepada para prajurit TNI AL untuk terus bersinergi dengan instansi maritim terkait guna mengatasi kesulitan masyarakat nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,” ujar Made.

    (jon)

  • TNI AL : Pagar Laut di Perairan Tangerang Tersisa 14,6 Kilometer  – Halaman all

    TNI AL : Pagar Laut di Perairan Tangerang Tersisa 14,6 Kilometer  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – TNI Angkatan Laut (AL), melalui Lantamal III Jakarta, nelayan dan pihak lainya terus melakukan pembongkaran pagar laut di pesisir utara Tangerang. 

    Sampai saat ini sisa pagar laut yang masih tertancap sepanjang 14,6 kilometer. 

    Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksma TNI IM Wira Hady Arsanta, menyampaikan bahwa total pagar laut yang telah dibongkar mencapai 15,5 kilometer, yang terbagi dalam tiga titik.

     “Sisa pagar laut yang masih tertancap di dasar laut adalah sepanjang 14,66 kilometer dari total 30,16 kilometer panjang pagar laut yang membentang di wilayah Tangerang,” kata Wira dalam keterangannya, Minggu (26/1/2025).

    Pembongkaran ini melibatkan 475 personel, yang terdiri dari TNI AL, Bakamla RI, Polair, serta nelayan.

    Proses pembongkaran terbagi dalam tiga titik, yaitu wilayah Tanjung Pasir, Kronjo, dan Mauk. 

    Untuk mendukung kegiatan ini, pihaknya mengerahkan berbagai sarana, di antaranya 4 KAL/Patkamla, 6 Sea Rider, 13 Perahu Karet, 2 RBB, 2 RHIB, serta perahu milik para nelayan.

    Pelaksanaan pembongkaran pagar laut ini merupakan bagian dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, yang menekankan pentingnya sinergi dengan instansi maritim terkait untuk mengatasi kesulitan masyarakat nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.

    Sementara Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Metro Jaya melakukan pembongkaran pagar laut di perairan Teluk Jakarta, Senin (27/1/2025) pagi.

    Kasubdit Patroli Airud Polda Metro Jaya Kompol Fredy Yudha Satria menuturkan kegiatan guna percepatan pembongkaran bambu pagar laut di wilayah hukum Polda Metro.

    “Kita akan melaksanakan kegiatan patroli di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan dilanjutkan pencabutan pagar laut di perairan Teluk Jakarta atau Polda Metro Jaya,” kata Kompol Fredy saat memimpin apel dii Pol Air Polda Metro Jaya, Jakarta Utara.

     Sebanyak 16 personel yang ikut apel akan melaksanakan pembongkaran bambu pagar laut. 

    Kami tolong pagar laut atau bambu-bambu dicabut atau diambil untuk kita amankan.

    Nanti pelaksana tolong menggunakan alat yang telah disiapkan berikut pelampung, tali dan lainnya,” ungkapnya. 

    Fredy juga meminta para personel menjaga keselamatan. 

    Puluhan personel akan dibagi sesuai tugas masing-masing dalam pencabutan pagar laut yang masuk wilayah Polair atau teluk Jakarta.

     “Tolong laksanakan dengan maksimal, ikhlas, dan hati-hati untuk kegiatan yang dilaksanakan,” pungkasnya.

     

     

  • TNI AL bangun kerja sama militer dengan Angkatan Laut Korea Selatan

    TNI AL bangun kerja sama militer dengan Angkatan Laut Korea Selatan

    Jakarta (ANTARA) – Jajaran TNI AL membangun kerja sama dengan Angkatan Laut Korea Selatan untuk memperkuat kekuatan militer dan hubungan bilateral.

    Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta Wardhana saat dikonfirmasi mengatakan kerja sama itu ditandai dengan pertemuan antara Paban V Straops dan Diplomasi Sopsal Kolonel Laut (P) Alfred D. Matthews dan Head of International Cooperations Branch, ROKN Captain (N) Jang Chul di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/1).

    Wira menjelaskan, kerja sama yang akan dibangun oleh pihak Korea diantaranya di bidang latihan perang, pengembangan pendidikan militer serta di bidang logistik dan intelijen.

    “Selain itu, juga dibahas mekanisme penyiapan dalam pengiriman kapal eks ROKS Bucheon (Pohang Class) Indonesia,” kata Wira, Jumat.

    Wira memastikan dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar latihan bersama guna meningkatkan pengalaman tempur masing-masing personel militer.

    Lebih lanjut, Wira menyampaikan pelaksanaan kegiatan kerja sama ini selaras dengan kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali kepada jajaran TNI AL untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara sahabat guna mendukung pelaksanaan tugas TNI AL di bidang diplomasi.

    Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan dapat terjalin dengan baik.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pengamat Klaim Kabinet Prabowo-Gibran Tak Kompak Tangani Polemik Pagar Laut: Kurang Koordinasi – Halaman all

    Pengamat Klaim Kabinet Prabowo-Gibran Tak Kompak Tangani Polemik Pagar Laut: Kurang Koordinasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Koordinasi antar kementerian di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam menangani persoalan pagar laut di pesisir pantai Tangerang, Banten, dinilai masih lemah.

    Menurut Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jeirry Sumampow, pandangan antara satu kementerian/lembaga dengan kementerian/lembaga lain tidak kompak soal penanganan munculnya pagar bambu sepanjang 30 kilometer lebih di perairan Tangerang.

    “Kita melihat kabinet ini masih kurang berkoordinasi. Jadi mereka itu muncul sendiri-sendiri sesuai dengan kementeriannya masing-masing,” kata Jeirry dalam diskusi bertema ‘Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran: Catatan Kritis dan Tantangan Kedepan’ di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    “Misalnya, kalau kita melihat dalam kasus pagar laut, itu kan satu kementerian dengan kementerian lain atau badan yang lain itu bicara berbeda-beda itu. Jadi hal-hal seperti itu masih cukup kuat,” tuturnya.

    “Satu (kementerian) dengan yang lain itu, bahkan saling menegasikan atau seolah-olah tidak ada koordinasi di antara mereka tentang isu-isu yang muncul di publik,” kata Jeirry.

    Jeirry kemudian memberikan contoh seperti TNI Angkatan Laut (AL) mulai melakukan pembongkaran pagar laut yang penanggung jawabnya menjadi misteri.

    Namun, di sisi lain, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sempat memiliki pandangan yang berbeda terkait pembongkaran pagar laut tersebut.

    Terkait hal ini, Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono mengaku telah berkomunikasi via telepon dengan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali agar operasi pembongkaran pagar laut dapat dihentikan. 

    “Sekarang belum semuanya (pagar dibongkar) tapi tadi KSAL sudah nelpon pas rapat habis ini saya akan berkoordinasi dengan beliau,” ujarnya kepada wartawan di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (19/1/2025).

    Menteri KKP mengatakan bahwa pagar bambu sepanjang 30,16 kilometer tersebut masih menjadi barang bukti dalam proses penyelidikan oleh KKP. 

    Trenggono khawatir, pencabutan pagar tanpa pengelolaan yang baik dapat menimbulkan dampak lain, termasuk terbawanya bambu oleh arus laut.

    “Barang bukti yang masih dalam penyelidikan sebaiknya tidak dibongkar. Jika dibongkar, bisa menimbulkan masalah baru seperti terganggunya arus laut,” ujar Trenggono.

    Sebelumnya, Trenggono mengatakan pagar tersebut harus tetap berada di lokasi hingga KKP berhasil mengungkap dalang di balik pemasangan pagar misterius ini.

    “Pencabutan itu mudah, tapi lebih penting untuk memastikan siapa yang memasang. Setelah semuanya jelas, baru pembongkaran dilakukan,” tambahnya.

    Meski sempat beda pandangan, Menteri KKP kini telah memberikan perintah pembongkaran pagar laut pada Senin (20/1/2025).

    Adapun proses pembongkaran pagar laut telah dilanjutkan kembali, sejak Rabu (22/1/2025).

    Perintah Prabowo

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia (RI) Hasan Nasbi mengatakan, perintah Presiden Prabowo sangat tegas soal pagar laut misterius di Perairan Tangerang tersebut.

    Terkait hal itu, kata Hasan, presiden menegaskan tidak ada keistimewaan bagi pelanggar hukum.

    “Jadi kalau dari Presiden perintahnya kalau yang melanggar hukum ya, nggak ada keisitimewan lah. Jadi siapapun tidak boleh melanggar hukum di Republik Indonesia,” ujar Hasan saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Redaksi Tribunnews.com, Jakarta pada Kamis (23/1/2024).

    “Kalau misalnya hal-hal seperti itu tidak semestinya, melanggar aturan, secara prosedur tidak benar, ya itu harus dibereskan. Dan penegak hukum kan harus masuk ke sana,” sambungnya.

    Hasan mengatakan, munculnya kesan kementerian dan lembaga tidak kompak soal masalah tersebut karena adanya informasi yang sepotong-sepotong.

    Terkait itu, memang diketahui bahwa KKP dengan TNI AL sempat mempunyai pandangan berbeda soal pagar laut.

    Namun, akhirnya keduanya beserta unsur-unsur pemerintah lain sepakat untuk melakukan pembongkaran pagar laut tersebut.

    KKP, TNI AL beserta sejumlah instansi pemerintah dan nelayan pun akhirnya mulai kembali membongkar pagar laut pada Rabu (22/1/2025) dengan disaksikan Anggota Komisi IV DPR RI.

    Dengan demikian, Hasan memandang kesan yang muncul itu merupakan bagian dari koordinasi saja.

    Saat ini, kata dia, unsur pemerintah telah melakukan pembongkaran terhadap pagar laut tersebut.

    Ia pun meminta agar publik menunggu hasil penyelidikan penegak hukum terkait pagar laut tersebut.

    “Jadi sekarang fisiknya itu sudah dilakukan pembongkaran, kita tunggu saja hasil penyelidikan dari penegak hukum,” kata Hasan.

    Menteri KP Ngaku Punya Petunjuk Pemilik Pagar Laut

    Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan pihaknya masih terus berkoordinasi dengan berbagi stakeholder atau pihak terkait untuk mengungkap pemilik pagar laut di Tangerang.

    “Pertanyaan tadi hampir sama, soal bagaimana dengan siapa sebetulnya yang memasang? Jadi, sampai hari ini masih dalam proses penyidikan,” kata Trenggono saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI,di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis.

    Meski demikian, Trenggono menyatakan, bukan berarti KKP sama sekali tidak memiliki petunjuk soal sosok di balik munculnya pagar bambu tersebut.

    Hanya saja, kata dia, dalam mengungkap sosok itu perlu ada pemanggilan agar bisa memastikan keterangannya.

    “Ya, memang tuntutan dari masyarakat penginnya hari ini diusut, disegel, besok juga langsung ketahuan, tapi tidak mudah juga, karena kami mendapat beberapa petunjuk, tentu,” kata dia.

    “Tapi tentu kan juga harus dipanggil, ditanya, apakah yang bersangkutan betul melakukan itu dan seterusnya,” sambung Trenggono.

    Trenggono menjelaskan, permintaan keterangan itu merupakan bagian penting, mengingat KKP memiliki keterbatasan dalam pengawasan ruang laut.

    “Karena memang terus terang, kami tidak punya alat pengawasan yang disampaikan itu kami sebenarnya sudah mengajukan sebenarnya untuk kemudian kita bisa memiliki digital surveilans begitu, tapi sampai hari ini kita belum punya,” ujarnya.

    Dengan begitu, sejauh ini, Trenggono menyatakan belum dapat membocorkan soal siapa pemilik pagar misterius tersebut.

    Trenggono juga menegaskan proses investigasi pagar laut tetap berlanjut.

    “Sebagai solusi penyelesaian permasalahan tindak lanjut yang akan dilakukan Kementerian KKP adalah melanjutkan proses investigasi dan pemeriksaan terhadap pembangunan pagar laut yang telah dilakukan penyegelan oleh Polsus KKP sesuai dengan peraturan yang berlaku,” kata Trenggono.

    Selain itu, Trenggono memastikan pihaknya bakal berkoordinasi dengan stakeholder terkait, untuk mengendalikan pemanfaatan ruang laut.

    “Konsolidasi dan koordinasi dengan Kementerian atau Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk pengendalian pemanfaatan ruang laut secara nasional mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ucapnya.

    (Tribunnews.com/Rifqah/Rizki Sandi/Ibriza Fasti/Gita Irawan)