Kementrian Lembaga: Kemnaker

  • Yassierli Blak-blakan soal 4 Tantangan Bangun Tenaga Kerja Hijau di Indonesia

    Yassierli Blak-blakan soal 4 Tantangan Bangun Tenaga Kerja Hijau di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyoroti empat tantangan utama yang harus diselesaikan Indonesia untuk membangun pekerjaan dan keterampilan ramah lingkungan di tengah percepatan transisi energi.

    Menurutnya, sektor energi hijau akan menjadi sumber pertumbuhan tenaga kerja baru dalam beberapa tahun mendatang, namun membutuhkan penyesuaian besar dalam sistem pelatihan, sertifikasi, dan pemerataan akses.

    Berbicara dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Sabtu (11/10/2025), Yassierli mengungkapkan bahwa menurut perkiraan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), jumlah pekerjaan ramah lingkungan di sektor energi diproyeksikan mencapai lebih dari dua juta posisi pada 2029 atau sekitar enam kali lipat dibandingkan 2022.

    “Artinya, akan ada enam kali lebih banyak dibandingkan tahun 2022. Ini peluang besar bagi kita untuk tidak hanya menciptakan pekerjaan yang lebih baik, tetapi juga mengurangi pengangguran di Indonesia,” ujarnya.

    Namun, Yassierli menegaskan, peluang besar tersebut datang bersama empat tantangan utama yang perlu segera dijawab oleh pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan.

    Pertama, dia menyoroti ketidaksesuaian antara kebutuhan industri dan kurikulum pelatihan kejuruan, terutama di bidang energi terbarukan, serta minimnya skema sertifikasi nasional (SKKNI) yang relevan untuk pekerjaan hijau.

    “Tantangan pertama adalah menyelaraskan kurikulum pelatihan kejuruan dengan program transisi energi,” katanya.

    Kedua, menurut Yassierli, terdapat kesenjangan regional yang besar antara Pulau Jawa dan kawasan lain seperti Kalimantan dan Sulawesi. Padahal, sebagian besar potensi energi terbarukan justru berada di luar Jawa.

    “Sebagian besar pusat pelatihan kejuruan dan universitas masih terkonsentrasi di Jawa. Ini menjadi pekerjaan rumah dalam membangun keterampilan hijau yang merata secara regional,” ujarnya.

    Ketiga, dia menyoroti fasilitas dan tenaga instruktur pelatihan yang belum memadai. Banyak peralatan di pusat pelatihan kejuruan (BLK) yang sudah ketinggalan zaman, sementara sebagian instruktur belum memiliki pengalaman langsung di industri energi hijau.

    “Teknologi ramah lingkungan akan menjadi hal baru bagi mereka, sehingga kita juga perlu program training for trainers,” ungkapnya.

    Keempat, tantangan terakhir berkaitan dengan produktivitas industri. Menurutnya, inisiatif produktivitas yang berjalan saat ini belum cukup mendorong permintaan terhadap pekerjaan hijau.

    “Namun kabar baiknya, kami bekerja sama dengan Asian Productivity Organization (APO) untuk mengembangkan skema pelatihan dan kerangka kerja produktivitas ramah lingkungan,” ujarnya.

    Yassierli menjelaskan bahwa Indonesia kini tengah membangun dasbor dan kalkulator produktivitas hijau untuk mengukur kontribusi sektor industri terhadap efisiensi energi dan pengurangan emisi.

    Menurutnya, langkah ini diharapkan menjadi landasan bagi perencanaan tenaga kerja hijau nasional dalam mendukung komitmen Indonesia mencapai net zero emission 2060.

    “Kita melihat transisi hijau bukan ancaman, tapi peluang besar untuk memperkuat ekonomi, memperluas lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” pungkas Yassierli.

  • Menaker Yassierli Siapkan Sejuta Pekerja Hijau per Tahun Antisipasi Krisis Iklim

    Menaker Yassierli Siapkan Sejuta Pekerja Hijau per Tahun Antisipasi Krisis Iklim

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli Indonesia berupaya untuk terus menyiapkan 1 juta pekerja hijau per tahun dalam mengantisipasi tantangan krisis iklim.

    Dia memperingatkan bahwa dunia berpotensi kehilangan hingga 18 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dalam tiga dekade ke depan akibat dampak perubahan iklim.

    Menurutnya, nilai tersebut setara dengan sekitar US$58 triliun per tahun, menggambarkan besarnya ancaman ekonomi global jika transisi menuju ekonomi hijau tidak dilakukan dengan cepat dan terencana.

    “Akan ada pengurangan PDB dunia sekitar 18% dalam 30 tahun ke depan. Ini setara dengan sekitar 58 triliun dolar AS kerusakan global per tahun. Saya pikir angka itu cukup tinggi,” ujar Yassierli saat memberikan pemaparan dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Sabtu (11/10/2025).

    Yassierli menegaskan, Indonesia berkomitmen mencapai net zero emission atau emisi nol bersih pada 2060, dengan target mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 32% pada 2030 dibandingkan dengan skenario business as usual. Namun, menurutnya, keberhasilan transisi energi tidak hanya bergantung pada kebijakan, melainkan juga pada kesiapan masyarakat dan tenaga kerja.

    “Transisi ini hanya akan berhasil jika masyarakat kita sudah siap. Oleh karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen untuk menjalankan program peningkatan keterampilan dan pelatihan ulang bagi setidaknya satu juta orang per tahun hingga 2029,” jelasnya.

    Dia menambahkan, pemerintah telah mengintegrasikan pekerjaan ramah lingkungan ke dalam rencana pembangunan nasional, menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang hijau, serta memperkuat Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas agar masyarakat di tingkat akar rumput memiliki akses terhadap pelatihan keterampilan hijau.

    Yassierli juga menyoroti hasil studi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2025 yang mengidentifikasi sekitar 2.000 jenis pekerjaan baru ramah lingkungan di berbagai sektor.

    “Kita melihat transisi energi bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang. Akan ada hampir 2.000 pekerjaan baru yang telah diidentifikasi sebagai pekerjaan ramah lingkungan ini peluang besar bagi kita,” ujarnya.

    Menurut data tersebut, sekitar 90% pekerjaan hijau akan muncul di subsektor tenaga dan kelistrikan, seiring dengan kebijakan RUPTL 2025–2034 yang menargetkan 75% pembangkit listrik baru berasal dari sumber energi terbarukan.

    “Penting memastikan bahwa perubahan menuju ekonomi hijau tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga mewujudkan pekerjaan yang lebih baik, berkeadilan, dan berkelanjutan bagi seluruh pekerja Indonesia,” tandas Yassierli.

  • Pendaftaran Program Magang Nasional Tingga Sehari, Peserta Jateng Dapat Upah Rp2,1 Juta per Bulan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Oktober 2025

    Pendaftaran Program Magang Nasional Tingga Sehari, Peserta Jateng Dapat Upah Rp2,1 Juta per Bulan Regional 11 Oktober 2025

    Pendaftaran Program Magang Nasional Tingga Sehari, Peserta Jateng Dapat Upah Rp2,1 Juta per Bulan
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah (Jateng) mengumumkan pendaftaran program magang nasional yang digagas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
    Pendafataran ini dibuka 7 Oktober 2025 hingga 12 Oktober 2025.
    Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz menjelaskan, program ini akan menerima 20.000 peserta magang secara nasional. Untuk peserta asal Jawa Tengah berhak mendapatkan uang saku sebesar Rp2.169.348 per bulan.
    “Programnya dari Kemenaker, tetapi kuota Jateng enggak ada, karena sampai sekarang kita belum dapat surat mengenai kuota masing-masing daerah. Namun, secara keseluruhan ini ditargetkan untuk 20.000 peserta,” ujar Aziz saat dikonfirmasi pada Sabtu (11/10/2025).
    Aziz mendorong partisipasi peserta dari Jateng dengan menyebarluaskan informasi mengenai program ini melalui media sosial dan dinas-dinas tenaga kerja di 35 kabupaten/kota.
    Dia menegaskan, program ini terbuka untuk semua lulusan perguruan tinggi yang terdaftar di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dan telah dinyatakan lulus sejak Agustus 2024.
    “Mendaftarnya lewat aplikasi Kemenaker, ‘Siap Kerja’. Di situ ada pilihan magang nasional, pelatihan, dan sebagainya,” lanjutnya.
    Program magang ini rencananya berlangsung maksimal enam bulan dengan gaji sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) masing-masing daerah. Di Jateng, UMP ditetapkan sebesar Rp2.169.348 per bulan.
    Namun, peserta juga memiliki peluang untuk menerima uang saku yang lebih tinggi dari UMP jika perusahaan menerapkan standar Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
    Sebagai contoh, di Kota Semarang, UMK berada di angka Rp3.454.827 per bulan.
    “Harapannya para
    fresh graduate
    Sarjana bisa memanfaatkan kesempatan ini. Karena sektor (perusahaan) juga variatif, bisa menambah bekal pengalaman untuk mendapatkan pekerjaan yang definitif. Sehingga bisa menekan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jateng,” tuturnya.
    Lebih lanjut, mengacu pada jadwal magang nasional, pendaftaran perusahaan dan usulan program magang telah berlangsung dari 1 hingga 7 Oktober 2025.
    Saat ini, tahap pendaftaran peserta magang sedang berlangsung hingga 12 Oktober 2025.
    Seleksi dan pengumuman peserta magang dijadwalkan pada 13-14 Oktober 2025, dengan pelaksanaan magang dimulai pada 15 Oktober 2025 hingga 15 April 2026.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pendaftaran Magang Kemnaker Fresh Graduate Diperpanjang, Ini Link Daftarnya – Page 3

    Pendaftaran Magang Kemnaker Fresh Graduate Diperpanjang, Ini Link Daftarnya – Page 3

    Tahap pertama program Magang Nasional 2025, Kemnaker menyediakan kuota awal untuk 20.000 fresh graduate. Selama 6 bulan pemagangan, peserta magang akan memperoleh uang saku setara upah minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) untuk DKI Jakarta setiap bulan, dan dibayarkan pemerintah melalui bank Himbara (BNI, BRI, BTN, Mandiri, BSI).

    Program pemberian uang saku bagi peserta magang oleh pemerintah merupakan program pertama kali dilaksanakan di Indonesia dimasa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Selain uang saku, Peserta magang juga akan memperoleh Jamsostek mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JM), dan pendampingan mentor dari perusahaan tempat magang, serta sertifikat pemagangan bagi peserta yang menyelesaikan program penuh, ” ujar Sunardi.

    Sunardi menambahkan sesuai Permenaker No.8 Tahun 2025, program pemagangan ini menyasar lulusan Diploma (D1-D4) dan Sarjana (S1) yang lulus maksimum 1 tahun terakhir saat mendaftar program pemagangan melalui platform MagangHub.Kemnaker.go.id. Yakni terhitung sejak tanggal ijazah diterbitkan mulai 1 Oktober 2024 hingga 30 September 2025.

    “Peserta magang hanya boleh mengikuti program magang sebanyak satu kali, ” ujarnya.

     

  • Top! Kemnaker Perpanjang Masa Pendaftaran Pemagangan Fresh Graduate

    Top! Kemnaker Perpanjang Masa Pendaftaran Pemagangan Fresh Graduate

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memperpanjang masa pendaftaran bagi perusahaan yang ingin mengikuti program pemagangan lulusan baru atau fresh graduate Perguruan Tinggi. Perpanjangan hingga 15 Oktober ini diberikan sebagai respon atas tingginya antusias pendaftar program pemagangan.

    “Kemnaker masih membuka kesempatan seluas-luasnya yang ingin mengikuti program pemagangan lulusan perguruan tinggi dengan tambahan waktu pendaftaran, ” kata Kepala Biro Humas Kemnaker Sunardi Manampiar Sinaga melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Sabtu (11/10/2025).

    Jadwal pendaftaran perusahaan dan usulan program pemagangan dilaksanakan pada 1-14 Oktober 2025 dan dilanjutkan pendaftaran peserta pemagangan hingga 15 Oktober 2025. Berikutnya, seleksi dan pengumuman peserta pemagangan 16-18 Oktober 2025. Terakhir, pelaksanaan pemagangan akan dimulai 20 Oktober 2025 hingga 19 April 2026.

    “Seleksi dan pengumuman dilakukan oleh perusahaan yang membuka lowongan magang. Setelah lolos, peserta akan menandatangani perjanjian magang dengan perusahaan tempat magang,” kata Sunardi.

    Sunardi menjelaskan pemagangan merupakan program pemerintah yang bertujuan memberikan kesempatan bagi lulusan baru dari Perguruan Tinggi (terdaftar di Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi) untuk mendapatkan pengalaman kerja sekaligus mendukung perluasan kesempatan kerja di berbagai sektor industri.

    Lintas sektor pemagangan meliputi makanan dan minuman, industri kreatif dan digital, komunikasi dan informasi, sektor publik, industri manufaktur, pariwisata, logistik dan transportasi, pertanian, hingga sektor jasa lainnya.

    Tahap pertama program Magang Nasional 2025, Kemnaker menyediakan kuota awal untuk 20.000 fresh graduate. Selama 6 bulan pemagangan, peserta magang akan memperoleh uang saku setara upah minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) untuk DKI Jakarta setiap bulan, dan dibayarkan pemerintah melalui bank Himbara (BNI, BRI, BTN, Mandiri, BSI). Program pemberian uang saku bagi peserta magang oleh pemerintah merupakan program pertama kali dilaksanakan di Indonesia dimasa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Selain uang saku, Peserta magang juga akan memperoleh Jamsostek mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JM), dan pendampingan mentor dari perusahaan tempat magang, serta sertifikat pemagangan bagi peserta yang menyelesaikan program penuh, ” ujar Sunardi.

    Sunardi menambahkan sesuai Permenaker No.8 Tahun 2025, program pemagangan ini menyasar lulusan Diploma (D1-D4) dan Sarjana (S1) yang lulus maksimum 1 tahun terakhir saat mendaftar program pemagangan melalui platform MagangHub.Kemnaker.go.id. Yakni terhitung sejak tanggal ijazah diterbitkan mulai 1 Oktober 2024 hingga 30 September 2025.

    “Peserta magang hanya boleh mengikuti program magang sebanyak satu kali, ” ujarnya.

    Sunardi menambahkan, sesuai arahan Menteri Prof Yassierli bahwa perusahaan selaku penyelenggara pemagangan harus terdaftar di Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) pada akun SIAPkerja Kemnaker dan harus melakukan proses rekrutmen calon peserta pemagangan yang telah memenuhi persyaratan berdasarkan proses validasi.

    “Proses dan hasil rekrutmen peserta pemagangan disampaikan ke Ditjen Binalavotas Kemnaker, ” kata Sunardi.

    Pelaksanaan program pemagangan berdasarkan perjanjian pemagangan antara perusahaan dan peserta dan perusahaan wajib menyediakan mentor dan perjanjian pemagangan yang mencakup ketentuan hari kerja.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pendaftaran Magang Gaji Rp3,3 Juta Diperpanjang, Cek Jadwalnya!

    Pendaftaran Magang Gaji Rp3,3 Juta Diperpanjang, Cek Jadwalnya!

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah memperpanjang jadwal pelaksanaan Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi. Masa pendaftaran magang Kemnaker yang semula akan berakhir pada 12 Oktober 2025, kini diperpanjang hingga 15 Oktober 2025.

    Dikutip dari akun resmi media sosial @KemnakerRI, Sabtu (11/10/2025) resmi mengumumkan perpanjangan waktu pendaftaran peserta program magang yang terbuka untuk pendaftaran hingga 15 Oktober 2025.

    Adapun, tahap pendaftaran perusahaan dan usulan program magang dibuka sampai 14 Oktober 2025, diikuti dengan seleksi dan pengumuman peserta magang pada 16–18 Oktober 2025.

    Program pemagangan ini akan dilaksanakan mulai 20 Oktober 2025 hingga 19 April 2026. Peserta yang lolos akan mendapatkan kesempatan belajar langsung di dunia industri sekaligus meningkatkan kompetensi kerja sebelum memasuki pasar tenaga kerja.

    Kemnaker mengimbau para lulusan perguruan tinggi yang ingin memperluas keterampilan dan jaringan profesional agar segera mendaftar melalui laman resmi maganghub.kemnaker.go.id.

    Program ini merupakan bagian dari inisiatif SIAPKerja oleh Kemnaker, yang bertujuan menghubungkan talenta muda dengan dunia kerja serta memperkuat sinergi antara pendidikan tinggi dan kebutuhan industri.

    Sebelumnya, pemerintah juga dikabarkan menambah kuota program magang hingga 100.000 peserta apabila ke depannya minat terhadap program tersebut meningkat. 

    Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu di kantor Ditjen Pajak Kemenkeu, Jakarta, Kamis (9/10/2025).

    Dia menyebut data dari Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa pendaftar program magang kemnaker sudah hampir memenuhi kuota awal yakni 20.000 peserta. 

    “Nanti kita akan evaluasi kalau memang ini cepat dipenuhi, kita evaluasi apakah kita bisa tambah. Kami juga sudah sebenarnya menyiapkan sekitar sampai 100.000, tetapi kami evaluasi dulu yang 20.000,” jelasnya dikutip Jumat (10/10/2025). 

    Febrio menjelaskan bahwa para peserta magang program yang merupakan salah satu dari delapan program akselerasi ekonomi itu akan diberikan upah minimum sesuai wilayah masing-masing. Namun, perusahaan yang ikut serta dalam program itu bisa memberikan lebih. 

    Target dari program itu adalah lulusan perguruan tinggi dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Durasi magang yang difasilitas pemerntah ini adalah enam bulan.

    Berikut syarat dan cara daftar program magang perguruan tinggi gaji Rp3,3 juta:

    1. Syarat daftar

    Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan kepemilikan Nomor Induk Kependudukan (NIK)
    Lulus program pendidikan Diploma atau Sarjan paling lama 1 tahun pada saat mendaftar program pemagangan terhitung sejak tanggal ijazah
    Berasal dari Perguruan Tinggi yang terdaftar di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi

    2. Cara Daftar 

    Masuk ke laman maganghub.kemnaker.go.id
    Pilih lowongan kerja magang yang tersedia pada laman tersebut
    Kemudian Klik Daftar
    Buat akun pada laman siapkerja.kemnaker.id
    Isi email/nomor handphone & buat password

  • Cari Kerja Makin Susah, Kena PHK Banting Setir Jadi Virtual Assistant

    Cari Kerja Makin Susah, Kena PHK Banting Setir Jadi Virtual Assistant

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mencari pekerjaan di tengah ketidakpastian ekonomi kini bukan perkara mudah. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masih terjadi di Indonesia membuat banyak orang harus memutar otak untuk mencari penghasilan baru.

    Satu Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat, pada Agustus 2025 terdapat 830 pekerja yang terkena PHK. Pada Juli 2025, jumlahnya lebih besar yakni 1.118 orang.

    Jumlah PHK terbanyak berasal dari Jawa Barat (261 orang), disusul Sumatra Selatan (113 orang), dan Kalimantan Timur (100 orang). Sementara itu, DKI Jakarta mencatat 48 pekerja terdampak PHK, Jawa Timur 51 orang, dan Banten sebanyak 36 pekerja.

    Di sisi lain, lulusan kuliah juga makin susah mendapat kerja, dikarenakan persaingan yang makin sengit dan industri yang makin efisien gara-gara perkembangan teknologi. Dalam beberapa ‘job fair’ yang digelar, tampak para fresh graduate berlomba-lomba menyebar CV, tetapi tak semua mendapat kabar baik. 

    Sebagai orang tua, Ia mengaku prihatin dengan kondisi dunia kerja saat ini. Pihaknya mengatakan kondisi saat ini makin susah untuk mencari kerja, berbeda jauh dari saat dirinya mencari kerja 1985 silam.

    “Wah, memang kasian anak muda sekarang, nyari kerja makin susah karena makin banyak orang. Dulu saya di 1985, masih agak gampang karena belum banyak orang, beda banget kondisinya. Dulu saya kirim lamaran, banyak yang cari saya, sekarang boro-boro,” kata Suparman, orang tua yang mengantar anaknya mencari kerja di Job Fest 2025 beberapa saat lalu.

    Virtual Assistant, Profesi Baru di Era Serba Digital

    Di tengah sulitnya mencari pekerjaan kantoran, profesi virtual assistant (VA) muncul sebagai alternatif baru yang diminati banyak orang.

    Virtual assistant adalah seseorang yang memberikan layanan dukungan administratif atau operasional kepada bisnis secara jarak jauh.

    Seiring berkembangnya teknologi dan budaya kerja fleksibel, profesi ini makin populer, terutama di kalangan pekerja lepas, ibu rumah tangga, hingga korban PHK.

    Tugas seorang VA sangat beragam, mulai dari membalas email, membuat laporan, mengelola media sosial, hingga membantu strategi pemasaran digital.

    Virtual assistant banyak dicari oleh wirausaha, startup, dan bisnis online yang membutuhkan tenaga tambahan tanpa harus mempekerjakan karyawan tetap atau menyewa kantor.

    Dari Jurnalis ke Virtual Assistant

    Setelah lebih dari 11 tahun berkarier sebagai wartawan, Dinda Juwita tak pernah menyangka harus kehilangan pekerjaannya akibat PHK pada Mei 2025. Alih-alih sedih karena di PHK, ia memilih memanfaatkan masa jedanya untuk belajar hal baru.

    “Sebetulnya aku nggak buru-buru cari kerja baru banget. Karena yaudahlah pengen istirahat dulu, udah belasan tahun kerja,” kata Dinda saat berbincang dengan CNBC Indonesia.

    Namun, setelah beberapa minggu beristirahat, Dinda merasa tidak betah menganggur. Terbiasa dengan ritme kerja cepat sebagai jurnalis, ia kemudian mencari kegiatan produktif.

    Dari situ, ia ingat pernah muncul kursus SGB VA, lembaga pelatihan yang sering ia lihat iklannya di media sosial.

    “Awalnya aku ikut free webinar-nya dulu. Di akhir acara, mereka jelaskan detail soal kursus, mulai dari jenisnya, biaya, sampai perbedaan antara kelas premium dan reguler,” ujarnya.

    Kursus tersebut memberikan pembekalan mulai dari pengenalan profesi VA, pelatihan, hingga membuka jaringan klien bagi pesertanya. Ketika mengikut kelas tersebut, Dinda juga mendapatkan sesi mentoring pribadi untuk membahas perkembangan kemampuannya dengan mengambil ‘penjurusan’ minat yang dia inginkan.

    “Kalau di tempat kursusku itu ada penjurusan kayak di kampus. Jadi ada semacam kita maunya fokus di social media specialist, atau marketer,” jelasnya.

    Apa yang Dikerjakan?

    Meski masih baru di dunia virtual assistant, Dinda sudah mendapatkan satu klien asal dari luar negeri.

    “Aku beruntung dapat klien dari mutual friend yang butuh bantuan short term, nggak sampe 2 bulan. Karena aku ambil jalur social media specialist, tugasnya bantu bikin konten untuk akun media sosial bisnisnya,” jelas Dinda.

    Dinda mengatakan bahwa kliennya adalah seorang perempuan asal Singapura yang merupakan mantan profesional venture capital dan kini membangun platform edukasi investasi. Dalam proyek itu, Dinda membantu membuat materi konten dan strategi di media sosial.

    Salah satu tugas utamanya adalah mengolah ulang atau repurpose materi dari podcast yang dimiliki kliennya menjadi berbagai bentuk konten baru di media sosial.

    “Jadi fokus konten yang aku kerjakan itu adalah rerpurpose dari konten yang dia bikin. Klienku punya semacam podcast, dan aku mengembangkan ide lanjutan dari situ,” jelasnya.

    Ia menjelaskan, podcast milik kliennya berdurasi cukup panjang, sekitar 40 menit per episode, dengan topik yang beragam. Salah satu tema yang pernah diangkat, misalnya, membahas tentang bagaimana teknologi kecerdasan buatan (AI) membantu venture capital dalam mengembangkan bisnis.

    Dinda bertugas mendengarkan setiap episode secara menyeluruh untuk menemukan bagian-bagian menarik yang bisa diolah menjadi konten baru. “Dari 10 podcast misalnya, aku pilih satu per satu, aku dengerin dulu pembicaraannya. Untungnya klienku ini cukup terorganisir, jadi setiap episode sudah punya summary per bagian,” ujarnya.

    Setelah menentukan bagian menarik, Dinda mengembangkannya dan kemudian membuat versi konten yang akan dipublikasikan di platform seperti Instagram dan LinkedIn.

    “Aku bikin postingan untuk suplai konten di Instagram dan LinkedIn sesuai dengan brand guideline yang sudah ada. Mulai dari warna, font, sampai template-nya, semua sudah disiapkan klien,” jelasnya.

    Menurut Dinda, proses kerjanya juga melibatkan beberapa kali revisi dan persetujuan dari klien sebelum konten diunggah. “Setelah selesai dan disetujui, itu sudah bukan bagian tugasku lagi. Urusan metrics atau engagement itu tanggung jawab tim klien,” tambahnya.

    Kemampuan Bahasa Inggris Diperlukan

    Ia menambahkan, kemampuan berbahasa Inggris menjadi keterampilan dasar yang penting dimiliki seorang virtual assistant. “Gak harus fasih, tapi setidaknya punya kemampuan basic English sudah cukup. Yang penting bisa berkomunikasi, karena sebagian besar klien berasal dari luar negeri,” ujarnya.

    Menurut Dinda, dengan kemauan belajar dan komunikasi yang baik, profesi asisten virtual bisa menjadi jalan baru untuk tetap produktif sekaligus menambah penghasilan di tengah ketatnya persaingan dunia kerja.

    “Jadi apa ya, menurutku sangat membantu buat orang-orang yang mau switch career, mau menjadikan virtual assistant sebagai pekerjaan sampingannya, itu sangat menjanjikan, tapi aku juga gak mau lebay ya. Tapi emang semua itu tergantung kitanya. Tergantung kita ulet juga, tergantung mau gak belajar,” pungkasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kemenaker Tingkatkan Sistem Maganghub untuk Optimalkan Layanan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Oktober 2025

    Kemenaker Tingkatkan Sistem Maganghub untuk Optimalkan Layanan Nasional 9 Oktober 2025

    Kemenaker Tingkatkan Sistem Maganghub untuk Optimalkan Layanan
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) tengah melakukan peningkatan sistem Maganghub guna mempermudah layanan pendaftaran program pemagangan agar lebih optimal dan mudah diakses oleh masyarakat.
    Langkah ini dilakukan menyusul meningkatnya jumlah pengguna yang menyebabkan perlunya penyesuaian sistem untuk peningkatan layanan.
    Kepala Biro Humas Kemenaker Sunardi Manampiar Sinaga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan layanan yang dialami pengguna sistem Maganghub.
    “Saat ini Kemenaker terus berupaya melakukan peningkatan sistem agar masyarakat lebih mudah mengakses Maganghub. Kami pastikan hari ini sistem sudah dapat diakses kembali. Sesuai arahan Profesor Menaker Yassierli, waktu pendaftaran juga diberikan tambahan,” jelasnya, Kamis (9/10/2025).
    Pada kesempatan terpisah, Kepala Barenbang Kemenaker Anwar Sanusi menyampaikan bahwa pendaftaran perusahaan diperpanjang hingga 14 Oktober 2025, sedangkan pendaftaran calon peserta program pemagangan diperpanjang hingga 15 Oktober 2025.
    Adapun seleksi dan pengumuman akan berlangsung pada 16–18 Oktober, sementara pelaksanaan program dijadwalkan mulai 20 Oktober 2025.
    “Kami berharap kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh generasi muda untuk meningkatkan kompetensi dan memperoleh pengalaman kerja yang berharga,” ujar Anwar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Optimalkan Layanan, Kemnaker Lakukan Peningkatan Sistem Magang Hub

    Optimalkan Layanan, Kemnaker Lakukan Peningkatan Sistem Magang Hub

    Jakarta

    Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah melakukan peningkatan sistem Magang Hub. Peningkatan itu untuk lebih memudahkan layanan pendaftaran program pemagangan supaya lebih optimal dan mudah diakses oleh masyarakat.

    Langkah ini dilakukan menyusul meningkatnya jumlah pengguna yang menyebabkan perlunya penyesuaian sistem untuk peningkatan layanan. Kepala Biro Humas Kemnaker Sunardi Manampiar Sinaga juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan layanan yang dialami pengguna pada sistem Magang Hub, hari ini.

    “Saat ini, Kemnaker terus berupaya melakukan peningkatan sistem agar masyarakat lebih mudah mengakses sistem Magang Hub. Kita pastikan bahwa hari ini sudah bisa diakses dan dapat digunakan kembali, dan sesuai arahan Prof Men Yassierli, serta diberikan tambahan waktu pendaftaran,” kata Sunardi dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10/2025).

    Sementara itu, Kepala Barenbang Anwar Sanusi menyampaikan pendaftaran perusahaan diperpanjang hingga 14 Oktober, pendaftaran calon peserta program pemagangan diperpanjang hingga 15 Oktober 2025, seleksi dan pengumuman 16 hingga 18 Oktober. Adapun pelaksanaan program dijadwalkan mulai pada 20 Oktober 2025.

    “Kami berharap, kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh generasi muda untuk meningkatkan kompetensi dan memperoleh pengalaman kerja yang berharga,” tutup Anwar.

    (anl/ega)

  • PDIP perkuat kapasitas kader beri pendampingan bagi pekerja migran

    PDIP perkuat kapasitas kader beri pendampingan bagi pekerja migran

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPP PDIP Bidang Tenaga Kerja dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Mercy Barends mengatakan PDIP telah menyusun sejumlah rekomendasi dan akan pembekalan kepada kadernya dalam memberikan perlindungan kepada pekerja Indonesia baik domestik maupun migran.

    Mercy menyebut PDIP perlu menegaskan posisi ideologinya dan hadir sebagai partai pro-pekerja serta menyiapkan Sistem Manajemen Kasus Tenaga Kerja dan Perlindungan Migran Indonesia (TKP2MI) terpadu berbasis struktural partai dengan membentuk sayap partai.

    “Melakukan penguatan kapasitas kader dan relawan partai sebagai pendamping dan paralegal TKP2MI serta melakukan fungsi integrasi secara secara kolaboratif lintas multi-pihak untuk fungsi advokasi, pendampingan dan pemulihan fisik, psikososial, hukum, pemberdayaan ekonomi dan administrasi secara holistik dan terpadu,” kata Mercy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Hal itu disampaikan Mercy dalam lokakarya bertajuk Kajian Kritis: Regulasi, Layanan dan Diplomasi Tenaga Kerja Domestik dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Sekolah Partai Lenteng Agung.

    Dalam kesempatan itu Mercy juga mendorong kampanye publik dan reformasi kebijakan yang pro pekerja.

    Oleh karena itu, dia menambahkan kerja sama multi pihak sangat diharapkan dalam perlindungan pekerja, antara lain pemerintah, dunia usaha, serikat buruh termasuk partai politik.

    Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Eva Trisiana memaparkan sejumlah tantangan utama dalam ketenagakerjaan domestik.

    Dimana, ada soal pengangguran dan mismatch pendidikan-industri; dominasi sektor informal dan lemahnya jaminan sosial serta belum adanya UU khusus pekerja domestik karena RUU Pekerja Rumah Tangga belum disahkan, akibatnya perlindungan melemah.

    Tak hanya itu, dampak otomasi dan digitalisasi dunia kerja yang membuat kebutuhan tenaga kerja menjadi berkurang.

    “Layanan publik ketenagakerjaan dan mekanisme pengaduan belum optimal, sistem layanan belum terintegrasi untuk sektor informal,” ujarnya.

    Tak sampai di situ, Eva juga mengungkapkan arah transformasi kebijakan ketenagakerjaan nasional. Salah satunya, reformasi regulasi dan perlindungan pekerja domestik mulai dari penyusunan regulasi, perluasan jaminan sosial dan layanan publik ketenagakerjaan.

    “Peningkatan kualitas, keterampilan, dan martabat pekerja domestik,” jelasnya.

    Dalam menjawab tantangan pekerja domestik, Eva mengatakan strategi dan kolaborasi yang harus dilakukan baik pemerintah dan masyarakat diantaranya koordinasi lintas sektor dan pemerintahan daerah; partisipasi organisasi pekerja domestik dan LSM; integrasi data dan digitalisasi layanan dan tentunya peningkatan kapasitas fungsional pengantar kerja, pengawas dan mediator.

    Maka dari itu, dalam menjawab permasalahan pekerja domestik diperlukan transformasi kebijakan ketenagakerjaan nasional adalah langkah menuju keadilan sosial.

    “Kemnaker berkomitmen menyediakan pekerjaan layak, menjamin perlindungan sosial, dan meningkatkan martabat serta kesejahteraan tenaga kerja domestik,” kata Eva.

    Dalam kesempatan yang sama, Komisioner Komnas HAM Anis Hidayat mengatakan bahwa hak setiap orang dengan bebas dan tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan yang menghormati hak fundamental dan martabat sebagai manusia.

    Serta, memberi pemasukan yang layak untuk diri dan keluarga, serta menjamin keamanan, kesehatan fisik dan mental, dan keselamatan.

    “Termasuk di dalamnya hak kolektif untuk berserikat, berunding, dan mendorong perlindungan sosial,” jelas Anis.

    Turut hadir dalam acara ini, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang memberi sambutan serta anggota DPR RI TB Hasanuddin, Nico Siahaan, Wayan Sudirta, Pulung Agustanto dan Edy Wuryanto. Lalu, Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning dan Sri Rahayu.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.