Kementrian Lembaga: Kemlu

  • 11 WNI Gelombang Pertama yang Dievakuasi dari Iran Tiba di Bandara Soetta

    11 WNI Gelombang Pertama yang Dievakuasi dari Iran Tiba di Bandara Soetta

    Jakarta

    Sebanyak 11 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran buntut konflik eskalasi dengan Israel tiba di Tanah Air. Evakuasi WNI dari Iran ini merupakan gelombang pertama setelah konflik perang pecah di Timur Tengah melibatkan Iran dan Israel.

    Pantauan detikcom di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (24/6/2025) para WNI keluar pukul 19.39 WIB. Mereka tiba beserta dengan anggota keluarga.

    Tampak salah satu WNI menggendong sang anak ketika keluar dari pemeriksaan kesehatan. WNI tersebut tampak tersenyum kepada jajaran awak media.

    Terlihat jajaran dari pejabat Kementerian Luar Negeri hingga Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menyambut kedatangan para WNI. Tampak di sana Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, Asisten Deputi Kerja Sama Multilateral Adi Winarso hingga Asisten Deputi Koordinasi Kerja Sama Amerika dan Eropa Vitto Tahar.

    Pihak imigrasi Bandara Soetta sebelumnya mengecek dokumentasi administrasi para WNI. Serah terima WNI dengan Kantor penghubung provinsi asal juga dilakukan.

    Sebelumnya, Menko Polkam Budi Gunawan melaporkan perkembangan evakuasi WNI dari Iran. Dia menyebut evakuasi WNI gelombang pertama akan tiba di Jakarta pada hari ini.

    Budi menegaskan Presiden Prabowo Subianto memberikan atensi khusus terkait perlindungan WNI di negara Timur Tengah yang berkonflik. Ia memastikan proses evakuasi akan terus diupayakan.

    “Presiden Prabowo memprioritaskan perlindungan WNI di negara-negara Timur Tengah dan segera menyiapkan rencana kontijensi dan evakuasi,” tambahnya.

    (dwr/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Wamenkopolkam: Evakuasi WNI di Iran dilakukan namun tak semuanya mau

    Wamenkopolkam: Evakuasi WNI di Iran dilakukan namun tak semuanya mau

    Sumedang, Jawa Barat (ANTARA) – Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenkopolkam) Lodewijk Freidrich Paulus mengungkapkan evakuasi sekitar 380 WNI di Iran yang sedang dalam konflik tinggi dengan Israel, tengah dilakukan, namun tidak semuanya mau dievakuasi.

    “Bagaimana menyikapi serangan Israel dan AS ke Iran yang akan memberikan dampak. Yang jelas warga kita di Iran (tengah) dievakuasi. Dari 380 WNI di Iran tidak semuanya mau dievakuasi,” kata Lodewijk selepas memberi materi dalam Retret Kepala Daerah Gelombang II di IPDN Jatinangor, Sumedang, Selasa.

    Salah satu yang menjadi alasan dari beberapa WNI yang tidak mau dievakuasi, kata Lodewijk, adalah waktu perjalanan guna kebutuhan evakuasi yang cukup panjang yang harus dilalui.

    “Karena itu (salah satunya), evakuasi perjalanan dari Teheran ke Azerbaijan (Kota Baku) selama 16 jam perjalanan darat, lalu diangkut dengan pesawat komersial oleh pemerintah RI,” ujarnya.

    Lodewijk mengatakan pemerintah Indonesia sudah memberikan imbauan pada WNI bukan saja yang di Iran, tapi juga negara-negara di kawasan tetangganya demi mengantisipasi berkembangnya eskalasi konflik kawasan.

    “Kami sudah berikan imbauan kepada yang di sana, bukan saja terkait (konflik) Israel dengan Iran, tetapi negara-negara tetangga, jangan sampai jika eskalasi berkembang, jangan sampai mereka mengamankan diri sendiri-sendiri,” ucapnya.

    Adapun terkait evakuasi WNI di Iran yang tengah dilakukan oleh pemerintah, Lodewijk mengatakan petang ini kelompok pertama di antara mereka akan tiba di Jakarta, Indonesia.

    “Yang jelas warga negara Indonesia yang di Iran sudah dievakuasi, kelompok pertama sudah masuk ke Jakarta sore ini,” ujarnya.

    Meski tidak semua WNI di Iran mau mengikuti evakuasi, Lodewijk mengatakan sampai saat ini pemerintah memberikan tawaran bagi siapapun yang ingin kembali ke Indonesia guna menghindari konflik.

    “Sudah kami berikan, tawarkan ingin kembali ke Indonesia juga diberikan fasilitas. Prinsip Kemenhan, kita ada atase pertahanan di masing-masing negara, berkoordinasi untuk selalu monitor dan saran-saran, termasuk rencana pengamanan untuk mereka,” katanya menambahkan.

    Diinformasikan, dalam evakuasi tahap pertama ini, diikuti sebanyak 96 WNI yang di dalamnya termasuk tiga staf kedutaan, ditambah satu WNA yang merupakan pasangan WNI.

    Sebelum proses evakuasi, Kementerian Luar Negeri telah menaikan status dari siaga 2 ke siaga 1 pada 19 Juni 2025 dengan mempertimbangkan situasi keamanan di Iran.

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sore Ini, Gelombang Pertama WNI yang Dievakuasi dari Iran Tiba di Indonesia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Juni 2025

    Sore Ini, Gelombang Pertama WNI yang Dievakuasi dari Iran Tiba di Indonesia Nasional 24 Juni 2025

    Sore Ini, Gelombang Pertama WNI yang Dievakuasi dari Iran Tiba di Indonesia
    Tim Redaksi
    JATINANGOR, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan
    Lodewijk Freidrich Paulus
    mengatakan, evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran akan tiba di Indonesia, pada Selasa (24/6/2025) sore.
    Evakuasi ini sebagai buntut eskalasi konflik antara Israel melawan Iran, ditambah campur tangan Amerika Serikat yang membuat situasi semakin memanas.
    “Warga negara kita yang di Iran, alhamdulillah sudah berhasil kita evakuasi, dan sore ini gelombang pertama mulai masuk ke Jakarta,” kata Lodewijk, saat ditemui di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, Selasa (24/6/2025).
    Meski proses evakuasi sedang berjalan, Lodewijk menegaskan tidak semua WNI yang berada di Iran mau dievakuasi.
    Selain bentuk sukarela, evakuasi tersebut juga membutuhkan perjalanan darat yang panjang menuju Azerbaijan.
    “Yang jelas dari 380 WNI yang ada di Iran tidak semuanya mau dievakuasi, karena itu evakuasi perjalanan, katakan dari Teheran ke Baku, Azerbaijan ke utara, itu 16 jam dengan darat. Baru dari situ dievakuasi dengan pesawat komersial oleh Kementerian Luar Negeri kembali ke Indonesia,” tutur dia.
    Pemerintah juga telah memberikan imbauan kepada masyarakat di Timur Tengah untuk selalu waspada.
    Bukan saja yang terkait konflik Israel dengan Iran, kata Lodewijk, tetapi juga negara-negara tetangga.
    Kemenlu RI
    sendiri menyebut sebanyak 97 WNI yang sudah berada di Baku akan dipulangkan secara bertahap menggunakan pesawat komersial.
    Untuk tahap pertama, 29 WNI akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (24/6/2025) sore.

    Evacuees
    lainnya akan tiba bertahap selama Rabu-Kamis,” kata Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI, Judha Nugraha.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Iran Vs Israel Masih Memanas, Kemlu Minta WNI di Timur Tengah Tetap Waspada

    Iran Vs Israel Masih Memanas, Kemlu Minta WNI di Timur Tengah Tetap Waspada

    Jakarta

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terus memantau kondisi warga negara Indonesia (WNI) di kawasan Timur Tengah. Kemlu meminta para WNI juga waspada mengingat eskalasi konflik Iran dengan Israel dan Amerika Serikat (AS) masih dinamis.

    “Kemlu mengimbau agar para WNI yang saat ini berada di Timur Tengah meningkatkan kewaspadaan, terus memantau situasi keamanan dan arahan yang diberikan otoritas setempat, menghindari lokasi aset-aset negara berkonflik dan mengurangi perjalanan ke luar rumah untuk hal-hal yang tidak mendesak,” kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha kepada wartawan, Selasa (24/6/2025).

    Dia mengimbau WNI yang menetap agar melakukan lapor diri secara online di www.peduliwni.kemlu.go.id dan memastikan data telah update. Dia juga mengingatkan WNI yang memiliki rencana penerbangan melewati wilayah udara Timur Tengah, untuk mengecek jadwal.

    Sebab, gangguan penerbangan masih rawan terjadi mengingat sejumlah negara menutup wilayah udaranya. Judha meminta para WNI selalu memperbarui informasi.

    “Selalu pastikan jadwal penerbangan ke maskapai,” lanjutnya.

    (rdp/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Arab Saudi Kutuk Keras Serangan Iran ke Qatar!

    Arab Saudi Kutuk Keras Serangan Iran ke Qatar!

    Jakarta

    Pemerintah Arab Saudi mengutuk keras serangan Iran terhadap Qatar. Saudi mengatakan bahwa “agresi ini tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun.”

    “Kerajaan Arab Saudi mengutuk dan mengecam dengan keras agresi yang dilancarkan oleh Iran terhadap Negara Qatar,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Arabiya, Selasa (24/6/2025).

    “Agresi ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip bertetangga yang baik. Ini tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun,” tegas kementerian Saudi tersebut.

    “Kerajaan menegaskan solidaritas dan dukungan penuhnya untuk Negara Qatar, dan mengerahkan semua kemampuannya untuk mendukung Negara Qatar dalam semua tindakannya,” imbuhnya.

    Sebelumnya, militer Iran mengatakan pada hari Senin (23/6) bahwa mereka menargetkan pangkalan militer Amerika Serikat, al-Udeid di Qatar dengan serangan rudal. Iran menyebut serangan rudal yang “menghancurkan dan dahsyat” tersebut sebagai respons atas serangan AS terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran.

    Pihak AS mengklaim tidak ada korban dari serangan rudal Iran itu.

    “Saya dapat mengonfirmasi bahwa Pangkalan Udara Al Udeid diserang oleh rudal balistik jarak pendek dan jarak menengah yang berasal dari Iran hari ini. Saat ini, tidak ada laporan tentang korban dari pihak AS,” kata pejabat pertahanan AS, dilansir AFP, Selasa (24/6/2025).

    Pemerintah Qatar mengutuk serangan Iran tersebut. Qatar menegaskan bahwa mereka berhak untuk menanggapi secara langsung dan sesuai dengan hukum internasional.

    “Kami menegaskan bahwa Negara Qatar berhak untuk menanggapi secara langsung dengan cara yang proporsional terhadap sifat dan skala agresi terang-terangan ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Majed Al-Ansari dalam sebuah pernyataan.

    Majed juga menambahkan bahwa pangkalan AS telah dievakuasi sebagai tindakan pencegahan menjelang serangan.

    Uni Emirat Arab (UEA) juga mengecam keras serangan Iran terhadap pangkalan al-Udeid di Qatar tersebut, yang merupakan fasilitas militer AS terbesar di kawasan itu.

    “Mengecam keras serangan [Iran] terhadap Pangkalan Udara al-Udeid di Negara Qatar, menganggapnya sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan wilayah udara Qatar,” kata Kementerian Luar Negeri UEA dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi WAM.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Anggota DPD RI bantu pemulangan warga Aceh korban TPPO di Kamboja

    Anggota DPD RI bantu pemulangan warga Aceh korban TPPO di Kamboja

    Anggota DPD RI asal Provinsi Aceh Sudirman Haji Uma. ANTARA/Dokumentasi Pribadi

    Anggota DPD RI bantu pemulangan warga Aceh korban TPPO di Kamboja
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Senin, 23 Juni 2025 – 19:59 WIB

    Elshinta.com – Anggota DPD RI asal Provinsi Aceh Sudirman Haji Uma memfasilitasi pemulangan salah seorang warga Kabupaten Aceh Utara bernama Eki Murdani (30) yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja.

    “Alhamdulillah, Eki sudah berhasil dipulangkan dan tiba di rumahnya pagi tadi pukul 07.00 WIB. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu, termasuk PPAM (perantau Aceh di Malaysia), Kementerian Luar Negeri, dan KBRI Phnom Penh,” kata Sudirman Haji Uma di Banda Aceh, Senin.

    Diungkapkan pula bahwa Eki sudah 2,5 tahun berada di Kamboja. Korban dipaksa bekerja di sejumlah perusahaan operator judi online dan penipuan online.

    Menurut dia, korban dipindah-pindahkan secara paksa dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya tanpa digaji, bahkan yang bersangkutan kerap mendapatkan penyiksaan jika tidak memenuhi target kerja.

    Berdasarkan cerita korban, kata Haji Uma, yang bersangkutan mendapatkan penyiksaan berupa pemukulan, tendangan, hingga penyetruman listrik.

    “Di sana, masih banyak WNI lainnya, termasuk warga Aceh yang hingga kini masih terjebak di lokasi-lokasi tersebut, dan menjadi korban kekerasan sistematis dari algojo perusahaan,” ujarnya.

    Haji Uma menuturkan bahwa Eki sebenarnya sudah lama berhasil kabur dari pekerjaan tersebut. Akan tetapi, karena kesulitan ekonomi keluarga, dia tidak bisa kembali ke Tanah Air, hingga akhirnya pada tanggal 21 April 2025 disampaikan kepadanya.

    Setelah itu, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan mengirimkan permohonan bantuan ke Kemenlu RI dan berkoordinasi dengan Duta Besar RI untuk Kamboja Santo Darmosumarto.

    Pemulangan ini, menurut Haji Uma, tidak mudah karena keberadaan Eki jauh dari ibu kota Phnom Penh, dengan waktu tempuh sekitar 12 jam perjalanan darat.

    Selain itu, pengurusan surat perjalanan laksana paspor (SPLP) dan administrasi imigrasi juga sempat terkendala, terlebih korban harus bersembunyi dan menghindari kejaran mafia perusahaan yang selama ini memperjualbelikannya.

    Selama proses itu, Haji Uma juga meminta dukungan dari Persatuan Pekerja Aceh di Malaysia (PPAM) untuk melakukan komunikasi intensif dengan Eki dan memantau rute pemulangannya karena harus transit di Malaysia sebelum akhirnya tiba di Indonesia.

    Adapun biaya pemulangan Eki sebesar Rp12,3 juta, yang terdiri atas tiket penerbangan, konsumsi, dan pengurusan dokumen keimigrasian. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp4 juta ditanggung keluarga dan sisanya Rp8,3 juta dibantu Haji Uma.

    Dalam kesempatan ini, dia mengingatkan kepada masyarakat Aceh tidak tergiur dengan janji manis agen tenaga kerja yang menawarkan pekerjaan di luar negeri.

    “Kalau tidak memiliki kontrak kerja resmi yang dilegalisasi oleh dinas tenaga kerja dan BP3MI, sangat besar kemungkinan itu adalah penipuan. Jangan korbankan masa depan demi janji palsu,” demikian Hai Uma.

    Sumber : Antara

  • Perang Iran-Israel, Apakah Keterlibatan AS Bakal Picu Perang Dunia III?

    Perang Iran-Israel, Apakah Keterlibatan AS Bakal Picu Perang Dunia III?

    Jakarta

    Khalayak dunia, termasuk Indonesia, khawatir konflik Iran-Israel akan meningkat menjadi Perang Dunia III setelah Amerika Serikat menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/06). Namun, para pengamat mengatakan Perang Dunia III belum tentu akan terjadi dan masyarakat diimbau “tidak perlu khawatir”.

    Meski AS sudah terlibat dalam konflik Iran-Israel, dosen hubungan internasional Universitas Padjajaran, Dina Sulaeman, menilai “belum ada eskalasi yang mengarah ke perang yang lebih besar”.

    Pengamat geopolitik dan hubungan internasional, Dian Wirengjurit, mengimbau warga “tidak perlu khawatir” sebab para pemimpin dunia akan melakukan “upaya diplomasi” agar konflik tidak meningkat dan memakan lebih banyak korban.

    Uni Eropa, Kerajaan Bersatu (United Kingdom/UK), Jepang, Prancis, Qatar, Arab Saudi, dan negara-negara lainnya, meminta Iran dan Israel untuk kembali ke jalur diplomasi.

    Pascaserangan AS, Iran meluncurkan serangan balasan ke Israel. Menteri luar negeri Iran juga tengah berada di Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin tentang “tantangan dan ancaman bersama”.

    Apakah serangan AS bisa memicu Perang Dunia III?

    Dua pakar geopolitik dan hubungan internasional, Dina Sulaeman dan Dian Wirengjurit, sama-sama memprediksi Perang Dunia III tidak akan pecah setelah AS menyerang Iran untuk membela Israel.

    Dian Wirengjurit, yang menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Iran pada 2012-2016, menilai “tidak mungkin” perang dunia sampai terjadi.

    Menurut dia, negara-negara lainnya apalagi yang berada di kawasan tidak akan rela wilayahnya dijadikan arena peperangan, apalagi mereka “tidak jadi pemain”.

    Api membubung ke langit setelah serangan Israel terhadap depot minyak Shahran pada 15 Juni 2025 di Teheran, Iran. (Getty Images)

    Oleh sebab itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir karena “dunia pun tidak akan diam saja” jika konflik dua negara ini terus meningkat.

    “Geopolitik itu bukan kayak membalikkan tangan. Kalau di sana perang, kita terseret perang. Kalau di sana krisis, kita terseret krisis. Kita aman tenteram puluhan tahun juga krisis terus terjadi setiap waktu,” ujarnya.

    Apa indikasi konflik akan pecah menjadi Perang Dunia III?

    Perang dunia akan terjadi ketika konflik sudah melibatkan “aktor” dari banyak negara di kawasan yang berbeda, kata Dina Sulaeman yang juga menjabat sebagai direktur Indonesia Center of Middle East Studies.

    Keterlibatan AS pun tidak mengindikasikan bahwa perang ini akan berkembang menjadi perang dunia.

    Apalagi, menurut Dina, serangan yang diluncurkan AS untuk membantu Israel dalam konflik dengan Iran hanya merupakan “serangan terbatas” dan “bukan serangan besar-besaran”.

    Dina dan Dian menyebut Perang Dunia III bisa terjadi ketika AS melakukan serangan besar-besaran dan negara-negara lain seperti Rusia dan China yang juga sekutu Iran mulai terlibat langsung.

    “Kalau misalnya betul-betul serangan yang besar-besaran dan Iran juga, misalnya, menutup Selat Hormuz, itu kepentingan Rusia maupun China akan terganggu. Nah, mungkin pada saat itu juga akan ada intervensi,” kata Dina.

    Lantas, apa arti keikutsertaan AS dalam konflik Iran-Israel?

    “Amerika Serikat sendiri doktrin kebijakan luar negerinya itu adalah mengamankan Israel, jadi keamanan nasional Amerika sama dengan keamanan nasional Israel. Itulah sebabnya pemerintah Amerika Serikat sejak lama, bukan hanya Trump saja, betul-betul berusaha menekan pemerintahan-pemerintahan yang terlihat berbahaya buat Israel,” kata Dina memaparkan.

    Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berulang kali meyakinkan Presiden AS Donald Trump untuk menyerang Iran yang menurut Israel sedang mengembangkan senjata nuklir.

    Pada Minggu (22/06), Trump meluncurkan serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan. Dia mengungkapkan alasannya menyerang fasilitas nuklir Iran melalui pidatonya.

    “Tujuan kami adalah untuk menghancurkan kapasitas pengayaan nuklir Iran dan menghentikan ancaman nuklir yang ditunjukkan oleh negara pendukung teror nomor satu di dunia,” kata Trump.

    Dia juga memperingatkan Iran untuk menghentikan perang dengan Israel, “Jika tidak serangan di masa depan akan jauh lebih besar dan lebih mudah”.

    Bagaimana situasi saat ini?

    Iran telah meluncurkan serangan balasan ke Israel dan Israel juga menyerang Iran.

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, langsung mengunjungi Moskow pada Senin (23/06), meminta Presiden Vladimir Putin agar memberikan lebih banyak bantuan dari Rusia pascaserangan AS.

    Dalam sambutannya yang disiarkan langsung di televisi, Presiden Putin mengatakan serangan AS “sama sekali tidak beralasan” dan “tidak dapat dibenarkan”.

    “Saya sangat senang Anda berada di Moskow hari ini. Ini memberi kita kesempatan untuk membahas semua topik yang sulit ini dan berpikir bersama bagaimana menemukan jalan keluar dari situasi saat ini,” Putin menambahkan.

    Awal tahun ini presiden Iran dan Rusia menandatangani “perjanjian kemitraan strategis komprehensif”. Namun, itu bukan aliansi militer dan tidak mewajibkan Rusia untuk membela Teheran.

    Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China menekankan bahwa “Teluk Persia dan perairan di sekitarnya merupakan rute perdagangan internasional yang penting”.

    Oleh sebab itu, China mendesak masyarakat internasional untuk “mengintensifkan upaya untuk mendorong de-eskalasi ketegangan”.

    Selain merapat ke Rusia, saat ini Iran juga tengah bersiap menutup Selat Hormuz, jalur perdagangan minyak paling vital di dunia sebagai langkah selanjutnya dalam konflik ini.

    Uni Eropa mendesak Iran untuk tidak memblokir Selat Hormuz. AS bahkan juga meminta China untuk membujuk Teheran agar tidak menutup rute pelayaran utama tersebut.

    Analis mengatakan bahwa bagi Iran, menutup Selat Hormuz merupakan bentuk “daya cegah”mirip dengan kepemilikan senjata nuklir.

    Artinya, pihak luar akan berpikir beberapa kali untuk bertikai dengan Iran karena Teheran mampu menutup Selat Hormuz yang kemudian akan mengganggu perekonomian.

    Bagaimana dampak konflik Iran-Israel untuk Indonesia?

    Indonesia akan merasakan dampak konflik Iran-Israel ketika Selat Hormuz benar-benar ditutup. Jika hal itu terjadi, suplai-suplai minyak dari Timur Tengah tidak bisa keluar dan masuk ke pasar internasional.

    Akibatnya, harga minyak dunia akan naik drastis, menyebabkan harga komoditas lainnya juga naik. Indonesia, sebagai negara pengimpor minyak, tentu akan merasakan dampaknya.

    Harga BBM dan komoditas lainnya juga pasti akan naik.

    Menurut Dian Wirengjurit, tidak ada hal yang bisa lakukan selain menghadapinya karena “tidak ada yang bisa menghindari” dampak ini.

    “Enggak ada yang bisa mengatasi kecuali di pusatnya sana, di Timur Tengahnya, damai, Hormuz dibuka, ya mengalir lagi,” ujar Dian.

    Yang bisa dilakukan hanya “mengetatkan ikat pinggang”.

    Di mana posisi Indonesia dalam konflik Iran-Israel?

    Indonesia belum menyampaikan sikap resmi terhadap konflik Iran-Israel. Namun, Presiden Prabowo Subianto sudah menyampaikan pendapatnya beberapa hari lalu.

    Prabowo menilai pengaruh Rusia lebih besar di kawasan itu, khususnya dengan pemerintah Iran. Dia menegaskan semua negara ingin mencari solusi dalam dan menurunkan suhu konflik yang semakin memanas.

    “Kita ingin semua turunkan suhu. Kita ingin cari penyelesaian jalan keluar yang damai untuk semua pihak,” kata Prabowo, dilansir dari Detik.com.

    Menurut para ahli, Indonesia memang tidak punya “pengaruh” yang cukup untuk berperan sebagai mediator perdamaian dalam konflik ini, tidak seperti Rusia dan China.

    Bahkan, Dian menyebut modal Indonesia sebagai negara Islam terbesar pun “sudah tidak laku”.

    “Kita enggak punya leverage [pengaruh], benahi dalam negeri kita dulu, baru kita bisa dianggap,” kata Dian.

    “Coba lihat China, faksi-faksi Palestina pun diundang ke Beijing datang, padahal dia bukan negara Islam, malah sosial komunis. Yang damaikan Iran sama Arab Saudi siapa? China. Kita yang katanya non-blok, OKI [Organisasi Kerja sama Islam] segala macam, mana? Enggak didengar,” dia menambahkan.

    Meski begitu, bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan oleh Indonesia.

    Menurut Dina Sulaeman keikutsertaan Indonesia dalam proses-proses perdamaian juga ada manfaatnyasemakin banyak suara yang bergabung dalam proses perdamaian tentu lebih baik.

    Dina juga bilang, Indonesia bisa melakukan tekanan ekonomi untuk menyelesaikan konflik Iran-Israel ini, yang disebut Dina akarnya berada di konflik Palestina-Israel.

    “Di level negara, bisa melakukan penundaan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang memang terbukti memberikan suplai logistik ke militer Israel, Cara ini pernah berhasil ketika dulu komunitas internasional berusaha melemahkan Rezim Apartheid Afrika Selatan Di tahun 80an,” ujar Dina.

    Namun, memberikan tekanan ekonomi itu juga “membutuhkan keberanian”, Dina mengingatkan. Sebab, akan ada dampak yang harus ditanggung.

    Meskipun Indonesia memiliki doktrin kebijakan luar negeri bebas aktif dan non-blok, Undang-Undang Dasar 1945 tetap mengamanatkan Indonesia menjaga perdamaian dunia dan melawan penjajahan.

    Jadi, menurut Dina, “kita harus tetap berpihak dalam membantu pihak-pihak yang memang sedang mengalami penjajahan”.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar!

    Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar!

    Jakarta

    Dewan Keamanan Nasional Iran mengonfirmasi telah menyerang pangkalan militer utama Amerika Serikat (AS) di Qatar. Serangan ini disebut sebagai balasan atas serangan AS terhadap fasilitas nuklirnya.

    “Menanggapi tindakan agresif dan kurang ajar AS terhadap situs dan fasilitas nuklir Iran, beberapa jam yang lalu, angkatan bersenjata Republik Islam Iran yang kuat menyerang pangkalan udara AS di Al-Udeid, Qatar,” kata dewan tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Selasa (24/6/2025).

    Mereka juga menegaskan bahwa serangan itu tidak menimbulkan ancaman apapun bagi tetangganya di teluk. Lalu jumlah rudal yang digunakan, mereka klaim, sama dengan jumlah bom yang digunakan AS dalam menyerang fasilitas nuklir Iran.

    “Tindakan ini tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi negara sahabat dan persaudaraan kami, Qatar,” tambahnya.

    Kemudian, Qatar mengatakan bahwa pihaknya berhak untuk menanggapi setelah Iran menyerang pangkalan AS Al Udeid, yang berlokasi di negara Teluk tersebut. Diketahui, fasilitas militer Amerika terbesar di kawasan tersebut.

    “Kami menegaskan bahwa Negara Qatar berhak untuk menanggapi secara langsung dengan cara yang proporsional terhadap sifat dan skala agresi terang-terangan ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Majed Al-Ansari dalam sebuah pernyataan.

    Majed juga menambahkan bahwa pangkalan AS telah dievakuasi sebagai tindakan pencegahan menjelang serangan.

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korut Akhirnya Angkat Bicara Usai Iran Diserang Israel-AS

    Korut Akhirnya Angkat Bicara Usai Iran Diserang Israel-AS

    Jakarta

    Pemerintah Korea Utara (Korut) akhirnya angkat bicara usai Amerika Serikat (AS) dan Israel melancarkan serangan ke Iran. Korut mengutuk keras serangan itu.

    Dirangkum detikcom, Senin (23/6/2025), Pemerintah Korut mengutuk keras serangan yang dilancarkan AS terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran. Pyongyang menyebut serangan Washington itu sebagai pelanggaran terhadap piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Pemerintah Korut juga menyalahkan “keberanian Israel yang sembrono” sebagai penyebab ketegangan memuncak di kawasan Timur Tengah.

    “Republik Demokratik Rakyat Korea mengutuk keras serangan terhadap Iran oleh AS yang sangat melanggar Piagam PBB soal menghormati kedaulatan,” sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut, seperti dikutip media pemerintah Pyongyang dan dilansir AFP.

    Juru bicara yang tidak disebut namanya itu menyebut ketegangan regional yang sedang berlangsung merupakan “produk tak terelakkan yang disebabkan oleh keberanian Israel yang sembrono”.

    AS Serang Iran

    Foto: Bendera Korea Utara (Ed JONES/AFP/File).

    Disebutkan juga oleh juru bicara itu bahwa Israel “telah mempromosikan kepentingan sepihak melalui gerakan perang tanpa henti dan ekspansi wilayah”.

    Pernyataan ini menandai komentar pertama Korut, yang memiliki senjata nuklir, tentang serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan.

    Presiden AS Donald Trump, pada Minggu (22/6), menyebut serangan negaranya telah “menghancurkan” program nuklir Iran. Namun Washington bersikeras mengatakan mereka tidak berniat untuk menggulingkan pemerintah Teheran.

    “Kerusakan besar terjadi pada semua lokasi nuklir di Iran, seperti yang ditunjukkan oleh citra satelit. Pemusnahan adalah istilah yang akurat!” sebut Trump dalam pernyataan via media sosial, tanpa membagikan citra satelit yang dimaksudnya.

    Korut diyakini memiliki puluhan hulu ledak nuklir dan berbagai sistem pengiriman saat berhadapan dengan Korea Selatan (Korsel) dan sekutu utamanya, AS, yang menempatkan sekitar 30.000 tentara di Semenanjung Korea.

    Korut dan Korsel secara teknis masih berperang, karena Perang Korea tahun 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata bukan perjanjian damai.

    Tonton juga “Kapal Perang Korut yang Terbalik Kini Ditutupi Terpal” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (whn/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Vs Iran Makin Panas, Warga AS di Qatar Diminta Berlindung

    Israel Vs Iran Makin Panas, Warga AS di Qatar Diminta Berlindung

    Jakarta

    Konflik Iran dengan Israel semakin panas. Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) meminta warganya yang berada di Qatar untuk berlindung.

    Dilansir kantor berita Al Jazeera, Senin (23/6/2025), Kedubes AS telah menyampaikan pemberitahuan kepada warganya di Qatar. Pemberitahuan itu diberikan melalui email kepada warga AS.

    Kedubes mengatakan rekomendasi tersebut dikeluarkan berdasarkan sikap hati-hati. Kedubes AS meminta warganya berlindung.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan imbauan yang dikeluarkan sejumlah kedutaan besar kepada warga negaranya untuk antisipasi menghindari lokasi tertentu. Dia menyebut imbauan itu tidak ada kaitannya dengan ancaman tertentu.

    Dalam pernyataan kepada Kantor Berita Qatar, Majed al-Ansari mengatakan situasi keamanan di negara tersebut stabil, seraya menambahkan bahwa Qatar siap mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjamin keselamatan warga negara, penduduk, dan pengunjung.

    Perang antara Israel dengan Iran terus berlanjut. Terbaru, serangan Israel terhadap Iran hari ini menyasar Markas besar Garda Revolusi Iran di Teheran, ibu kota Iran.

    Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Brigadir Jenderal Effie Defrin, dalam konferensi pers, seperti dilansir AFP dan Times of Israel, Senin (23/6), mengatakan bahwa serangan Israel yang sedang berlangsung di Teheran telah menghantam markas besar Korps Garda Revolusi Iran.

    Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, sempat membagikan rekaman video yang menunjukkan penjara yang menjadi target serangan pada akun media sosial X miliknya dan memberikan komentar berbunyi “hidup kebebasan” dalam bahasa Spanyol.

    Otoritas kehakiman Iran, seperti dilansir AFP, mengonfirmasi penjara Evin yang ada di Teheran dihantam serangan Israel pada Senin (23/6). Disebutkan bahwa beberapa bagian fasilitas penjara itu mengalami kerusakan.

    “Dalam serangan terbaru oleh rezim Zionis di Teheran, proyektil-proyektil sangat disayangkan menghantam penjara Evin, yang menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian fasilitas tersebut,” demikian laporan situs berita Mizan Online yang dikelola otoritas kehakiman Iran.

    Tonton juga “Pakar Sebut Indikator Perang Dunia dalam Pertikaian AS, Israel, dan Iran” di sini:

    (whn/eva)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini