Kementrian Lembaga: Kemlu

  • Teka-teki Keberadaan Riza Chalid, Singapura Membantah, Benarkah di Malaysia?

    Teka-teki Keberadaan Riza Chalid, Singapura Membantah, Benarkah di Malaysia?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha M Riza Chalid diduga berada di luar negeri. Tidak ada informasi pasti. Ada yang menyebut di Singapura, namun informasi terakhir tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah Pertamina itu ditengarai berada di Malaysia. 

    Indikasi Riza Chalid di Malaysia dikuatkan oleh pernyataan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas). Mereka mengungkap tersangka Mohamad Riza Chalid (MRC) sempat melintas ke Malaysia. Riza Chalid tercatat telah meninggalkan Indonesia sejak Kamis (6/2/2025).

    “Mohamad Riza Chalid keluar meninggalkan wilayah indonesia pada 6 Februari 2025 menuju Malaysia,” ujar Plt Direktur Jenderal Imigrasi Yuldi Yusman saat dihubungi, Kamis (17/7/2025).

    Dia menjelaskan, saudagar minyak asal Tanah Air itu terakhir keluar dari Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta menuju Malaysia. Namun, hingga sampai saat ini belum kembali ke Indonesia.

    Sebagai tindak lanjut, Yuldi mengungkap bahwa saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan keimigrasian Malaysia untuk mencari keberadaan tersangka dari kasus Pertamina itu.

    “Perwakilan kami sudah berkoordinasi dengan jabatan imigresen Malaysia serta polis Malaysia untuk mencari keberadaan Mohamad Riza Chalid,” imbuhnya.

    Adapun, Keimigrasian juga mengaku telah berkoordinasi dengan Immigration Custom Authority (ICA) Singapura. Hasil koordinasi itu mencatat bahwa Riza Chalid sempat mengunjungi Singapura pada Agustus 2024.

    “Apabila ada perkembangan baru akan kami sampaikan terkait keberadaan Mohamad Riza Chalid,” jelasnya.

    Singapura Membantah

    Sebelum di Malaysia, informasi yang beredar menyebut Riza Chalid berada di Singapura. Namun demikian, kabar ini segera dibantah. Otoritas Singapura memastikan Riza Chalid tidak berada di negaranya.

    Dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Singapura, otoritas Negeri Singa itu memastikan bahwa Riza Chalid tidak berada di Singapura. Bahkan, dia sudah lama tidak mengunjungi negara tersebut.

    “Catatan imigrasi kami menunjukkan bahwa Muhammad Riza Chalid tidak berada di Singapura dan sudah lama tidak memasuki Singapura,” jelasnya, dikutip pada Kamis (17/7/2025). 

    Lanjutnya, pihaknya menuturkan bahwa dirinya terbuka untuk bantuan jika nantinya Indonesia membutuhkan bantuan dari Singapura. 

    “Jika diminta secara resmi, Singapura akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada Indonesia, sesuai dengan hukum dan kewajiban internasional kami,” tulis keterangan tersebut. 

    Bakal Terus Diburu

    Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna mengatakan bahwa pihaknya terbantu dengan bantahan pihak Singapura. Dengan begitu, penyidik korps Adhyaksa memastikan bahwa Riza Chalid tidak berada di Singapura.

    “Artinya ini kita sudah memastikan bahwa yang tersebut kan tidak ada di sana,” ujar Anang di Kejagung, Kamis (17/7/2025).

    Dia menambahkan, sebagai tindak lanjutnya, penyidik korps Adhyaksa bakal menyisir negara lainnya untuk mencari keberadaan dari tersangka kasus dugaan korupsi pertamina tersebut.

    Di samping itu, Anang juga memastikan bahwa pihaknya akan menampung setiap informasi yang ada terkait dengan keberadaan Riza Chalid, termasuk berkoordinasi dengan Kemlu RI.

    “Yang jelas seandainya ada informasi keberadaan yang bisa menunjukkan kita tampung dan kami akan bekerja sama dengan Kemenlu,” pungkasnya.

  • Video:  Ditegur Trump, Israel Minta Maaf Usai Bombardir Gereja Katolik

    Video: Ditegur Trump, Israel Minta Maaf Usai Bombardir Gereja Katolik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Usai membombardir gereja di Jalur Gaza, Kementerian Luar Negeri Israel, dalam sebuah cuitan di X, menyampaikan permohonan maaf, terkait serangan terhadap gereja yang menewaskan sedikitnya 3 orang.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Jumat, 18/07/2025) berikut ini.

  • Penghuni Kos di Menteng Disebut Sepi Sepekan Setelah Penemuan Mayat Diplomat Kemlu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Juli 2025

    Penghuni Kos di Menteng Disebut Sepi Sepekan Setelah Penemuan Mayat Diplomat Kemlu Megapolitan 18 Juli 2025

    Penghuni Kos di Menteng Disebut Sepi Sepekan Setelah Penemuan Mayat Diplomat Kemlu
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Suasana di rumah indekos tempat diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ADP (39), ditemukan tewas tampak sepi meski nyaris sepekan berlalu sejak kejadian tragis tersebut.
    Para penghuni kamar kos dilaporkan enggan kembali, bahkan sebagian besar memilih menginap di rumah kerabat.
    “Sudah sepi aja. Penjaga kos enggak kelihatan, kayaknya juga penghuni lain masih pada nginep di rumah saudara,” ujar seorang satpam yang berjaga di sekitar lokasi saat ditemui
    Kompas.com
    , Rabu (16/7/2025).
    Pantauan Kompas.com di lokasi, kamar nomor 105 yang sebelumnya ditempati ADP masih terpasang garis polisi.
    Garis berwarna kuning itu menyilang di antara pintu dan jendela.
    Di depan kamar tampak papan peringatan lantai basah, ember hitam, dan sebotol air mineral.
    Satpam mengatakan situasi sudah kembali stabil, namun masih terasa mencekam. Polisi, kata dia, masih sesekali memantau lokasi.
    “Iya polisi sering saya lihat, beberapa hari lalu malah mereka rame banget nongkrong deket pos satpam saya,” ucapnya.
    Sementara itu, toko vape yang berada tepat di depan kos tetap beroperasi normal dan melayani pelanggan.
    Beberapa pengunjung terlihat keluar masuk seperti biasa.
    Namun, karyawan bernama Rifqi yang sempat dimintai keterangan polisi disebut telah berhenti bekerja.
    “Katanya sih habis dipanggil ke kantor pusat tadi di jam 13.00 WIB, terus langsung berhenti. Saya juga baru denger tadi dari teman kalau dia resign hari ini,” kata Dani, pegawai pengganti di toko vape.
    Toko vape itu menempati dua ruangan yang terhubung langsung dengan area kos.
    Bagian depan untuk penjualan, sementara ruangan kedua untuk tamu, lengkap dengan kamar mandi. Ruangan kedua itu bersebelahan dengan kamar ADP.
    Diberitakan sebelumnya, ADP ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
    Saat ditemukan, tubuh ADP dalam posisi telentang di atas kasur dengan kepala terlilit lakban kuning dan tubuh tertutup selimut biru.
    Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk lakban, kantong plastik, dompet, dan pakaian korban.
    Sejumlah obat ringan seperti obat sakit kepala dan lambung juga ditemukan, namun belum diketahui apakah berkaitan dengan penyebab kematian.
    Penyidik menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya, tetapi belum dapat memastikan apakah lakban tersebut dipasang sendiri atau oleh orang lain.
    Penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti
    kematian diplomat
    tersebut.
    (Reporter: Lidia Pratama Febrian | Editor: Faieq Hidayat)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Langka, Israel Minta Maaf Usai Serang Satu-satunya Gereja Katolik di Gaza

    Langka, Israel Minta Maaf Usai Serang Satu-satunya Gereja Katolik di Gaza

    Jakarta

    Militer Israel menyerang satu-satunya gereja Katolik di Gaza hingga melukai beberapa orang. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel menyampaikan permintaan maaf.

    “Israel menyampaikan duka cita yang mendalam atas kerusakan yang terjadi pada Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza dan atas jatuhnya korban sipil,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah unggahan media sosial, dilansir Aljazeera, Kamis (17/7/2025).

    Kemlu Israel mengklaim “Israel tidak pernah menargetkan gereja atau tempat ibadah”. Meski pada kenyataannya, Israel telah menyerang puluhan masjid dan gereja sejak perang di Gaza berkecamuk.

    Bulan lalu, sebuah laporan komisi independen Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa Israel telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa “pemusnahan” dengan menyerang warga sipil Palestina yang berlindung di tempat-tempat ibadah dan sekolah-sekolah di Gaza.

    Laporan Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB tentang wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur dan Israel, menyatakan bahwa Israel telah menghancurkan lebih dari separuh situs keagamaan dan budaya di wilayah tersebut, serta lebih dari 90 persen gedung sekolah dan universitas di Gaza.

    Sebelumnya diberitakan, serangan ke gereja Holy Family Church itu terjadi ketika badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan Israel menewaskan 18 orang di seluruh wilayah Palestina itu pada hari Kamis ini.

    “Holy Family Church di Gaza telah diserang pagi ini. Ada beberapa orang yang terluka di tempat itu, termasuk Pastor Paroki, Romo Gabriel Romanelli,” kata Patriarkat Latin Yerusalem dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (17/7/2025).

    (isa/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Suriah Berdarah Gara-gara Israel Bikin Dunia Marah

    Suriah Berdarah Gara-gara Israel Bikin Dunia Marah

    Jakarta

    Israel menyerang sejumlah lokasi di Suriah. Serangan Israel itu membuat marah dunia.

    Dilansir AFP, Kamis (17/7/2025), serangan udara dilancarkan setelah Israel berjanji meningkatkan serangan mereka kecuali pemerintah Suriah menarik pasukan dari wilayah bagian selatan. Wilayah di selatan Suriah baru-baru ini dilanda bentrokan mematikan antara para petempur Druze dan Bedouin.

    Serangan udara Israel terhadap wilayah Damaskus ini disebut melibatkan drone. Militer Israel menyatakan pihaknya terus memantau perkembangan situasi di Suriah bagian selatan menyusul bentrokan berdarah antara Druze dan Bedouin.

    “IDF (Angkatan Bersenjata Israel) terus memantau perkembangan dan aktivitas terhadap warga sipil Druze di Suriah bagian selatan dan, sesuai dengan arahan eselon politik, menyerang wilayah tersebut dan bersiap menghadapi berbagai skenario,” ujar militer Israel dalam pernyataannya seperti dilansir Times of Israel.

    Televisi pemerintah Suriah melaporkan dua warga sipil mengalami luka-luka akibat serangan di pusat kota Damaskus. Serangan udara Israel terhadap wilayah Suriah ini dilancarkan saat bentrokan berdarah terjadi di wilayah Suweida, yang mayoritas penghuninya merupakan penganut Druze.

    Puluhan orang dilaporkan tewas dalam bentrokan yang terjadi sejak Minggu (13/7) waktu setempat. Pasukan keamanan Suriah, seperti dilansir Al Arabiya, dikerahkan ke wilayah Suweida sejak Senin (14/7) untuk meredakan pertempuran antara para petempur Druze dan kelompok bersenjata Bedouin.

    Namun, mereka malah terlibat bentrok dengan milisi Druze. Pertempuran itu menarik perhatian Israel, yang kemudian melancarkan serangan udara terhadap pasukan pemerintah Suriah pada Senin (14/7) dan Selasa (15/7) dengan tujuan melindungi komunitas Druze.

    Pada Rabu (16/7), Israel memperbarui serangannya di wilayah Suweida, setelah gencatan senjata yang sebelumnya diumumkan Kementerian Pertahanan Damaskus gagal bertahan lama dengan pertempuran kembali terjadi antara para petempur Druze dan pasukan pemerintah Suriah. Tel Aviv mengatakan pihaknya akan mengirimkan lebih banyak pasukan ke perbatasan dengan Suriah setelah berjanji meningkatkan serangan jika pasukan pemerintah Suriah tidak ditarik dari wilayah Suweida.

    “Sesuai dengan penilaian situasi, (militer Israel) memutuskan untuk memperkuat pasukannya di wilayah perbatasan Suriah,” demikian pernyataan militer Israel.

    Siapa Sebenarnya Kelompok Druze?

    Komunitas Druze (Foto: BBC World)

    Druze adalah komunitas minoritas etnoreligius berbahasa Arab di Suriah, Lebanon, Israel, dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Agama Druze merupakan cabang dari Syiah dengan identitas yang unik.

    Separuh dari sekitar satu juta pengikutnya tinggal di Suriah atau sekitar 3% dari populasi negara tersebut. Komunitas Druze di Israel dianggap loyal karena banyak yang menjalani dinas militer Israel.

    Ada sekitar 152.000 orang Druze yang tinggal di Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, menurut Biro Pusat Statistik Israel. Secara historis, mereka menempati posisi yang genting dalam tatanan politik Suriah.

    Selama perang saudara Suriah yang berlangsung hampir 14 tahun, Druze punya milisi sendiri di Suriah selatan. Sejak Assad dijatuhkan pada Desember 2024, komunitas Druze telah menentang upaya negara Suriah untuk memaksakan otoritas atas Suriah selatan.

    Banyak di antara mereka yang keberatan dengan kehadiran militer resmi Suriah di Suweida dan menolak bergabung dengan tentara Suriah. Mereka memilih mengandalkan milisi lokal.

    Serangan Israel di Suriah Sebabkan Warga Tewas

    Israel gempur Suriah (Foto: BBC World)

    Militer Israel menghancurkan gedung kantor pusat Kementerian Pertahanan Suriah di Damaskus dan pasukan pemerintah di Suriah selatan pada Rabu (16/7). Serangan Israel juga diarahkan ke area sekitar Istana Presiden Suriah di Damaskus, kendaraan-kendaraan lapis baja, serta fasilitas penyimpanan senjata di Suriah selatan.

    Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan serangan Israel menargetkan lembaga-lembaga pemerintah dan fasilitas sipil di Damaskus dan Suweida. Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan beberapa warga sipil tewas dalam serangan tersebut.

    “Serangan terang-terangan ini, yang merupakan bagian dari kebijakan yang disengaja oleh entitas Israel untuk mengobarkan ketegangan, menyebarkan kekacauan, dan merusak keamanan dan stabilitas di Suriah, merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum humaniter internasional,” ujar Kemlu Suriah.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pasukannya ‘berusaha menyelamatkan saudara-saudara Druze kami dan melenyapkan geng-geng rezim’. Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Suriah menuduh Israel melakukan agresi berbahaya.

    Dunia Kecam Serangan Israel ke Suriah

    Kerusakan akibat serangan Israel ke Suriah (Foto: REUTERS/Khalil Ashawi)

    Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) mengecam serangan Israel di wilayah kedaulatan Suriah. Kemlu menyampaikan keprihatinannya atas apa yang terjadi di Suweida, Suriah.

    “Indonesia prihatin atas memburuknya situasi di Suweida, Suriah, yang telah menimbulkan banyak korban sipil,” tulis Kemlu RI lewat akun X @Kemlu_RI, Kamis (17/7/2025).

    Indonesia mengecam Israel dan menyebut negara Yahudi itu tidak menghormati kedaulatan Suriah. Indonesia mendorong terjadinya gencatan senjata antara kelompok yang berkonflik.

    “Indonesia juga mengecam intervensi militer Israel yang tidak menghormati kedaulatan Suriah,” katanya.

    Kemlu menyatakan Indonesia selalu mendukung upaya perdamaian yang dilakukan pemerintah Suriah. Kemlu RI menekankan pentingnya penyelesaikan konflik lewat dialog.

    “Indonesia mendorong terwujudnya gencatan senjata permanen antara Pemerintah Suriah dan Kelompok Druze, dan terus mendukung upaya yang dilakukan pemerintah Suriah dalam menciptakan perdamaian di seluruh wilayah Suriah,” ujarnya.

    Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres juga mengecam serangan udara Israel di Suriah. Guterres juga mengecam pengerahan kembali pasukan Israel di dataran tinggi Golan.

    “Sekretaris Jenderal juga mengecam serangan udara Israel yang meningkat di Suweida, Daraa, dan di pusat kota Damaskus, serta laporan pengerahan kembali pasukan IDF di Golan,” ujar juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Kamis (17/7/2025).

    Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengatakan dirinya sangat khawatir tentang kekerasan di selatan. Tetapi, dia mengaku yakin kekerasan itu akan berakhir dalam beberapa jam.

    “Kami telah menyepakati langkah-langkah spesifik yang akan mengakhiri situasi yang meresahkan dan mengerikan ini malam ini,” tulisnya di X pada Rabu (16/7) malam.

    Halaman 2 dari 4

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Respons Kejagung Usai Kemenlu Singapura Bantah Keberadaan Riza Chalid

    Respons Kejagung Usai Kemenlu Singapura Bantah Keberadaan Riza Chalid

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) angkat bicara terkait dengan keberadaan pengusaha Riza Chalid yang dibantah otoritas Singapura.

    Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna mengatakan bahwa pihaknya terbantu dengan bantahan pihak Singapura. Dengan begitu, penyidik korps Adhyaksa memastikan bahwa Riza Chalid tidak berada di Singapura.

    “Artinya ini kita sudah memastikan bahwa yang tersebut kan tidak ada di sana,” ujar Anang di Kejagung, Kamis (17/7/2025).

    Dia menambahkan, sebagai tindak lanjutnya, penyidik korps Adhyaksa bakal menyisir negara lainnya untuk mencari keberadaan dari tersangka kasus dugaan korupsi pertamina tersebut.

    Di samping itu, Anang juga memastikan bahwa pihaknya akan menampung setiap informasi yang ada terkait dengan keberadaan Riza Chalid, termasuk berkoordinasi dengan Kemlu RI.

    “Yang jelas seandainya ada informasi keberadaan yang bisa menunjukkan kita tampung dan kami akan bekerja sama dengan Kemenlu,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Kementerian memastikan bahwa Riza Chalid tidak berada di Singapura. Bahkan, dia sudah lama tidak mengunjungi negara tersebut.

    Lanjutnya, otoritas Singapura menuturkan bahwa dirinya terbuka untuk bantuan jika nantinya Indonesia membutuhkan bantuan dari Singapura.

    “Catatan imigrasi kami menunjukkan bahwa Muhammad Riza Chalid tidak berada di Singapura dan sudah lama tidak memasuki Singapura,” jelasnya, dikutip pada Kamis (17/7/2025). 

  • Jepang Peringatkan Aktivitas Militer China yang Meningkat

    Jepang Peringatkan Aktivitas Militer China yang Meningkat

    Jakarta

    Jepang menyebut Cina sebagai ‘tantangan strategis terbesar’ dalam laporan tahunan pertahanan terbarunya. Jepang menyoroti agresivitas Beijing yang kian meluas serta fokus pada ancaman regional.

    Pejabat Jepang memperingatkan bahwa dunia memasuki era krisis baru, menghadapi tantangan terbesar sejak Perang Dunia II. Mereka mengkhawatirkan intensitas militer Cina yang terus meningkat sebagai ancaman serius bagi keamanan Jepang.

    Pengaruh Rusia di Asia semakin menguat

    Dokumen tersebut memperingatkan peningkatan kemampuan ofensif Korea Utara dan semakin eratnya hubungan strategis dengan Rusia.

    Menteri Pertahanan Jenderal Nakatani mencatat keterlibatan Rusia dalam operasi militer gabungan dengan Cina, termasuk patroli udara dan laut. Sementara analis menilai bahasa dalam laporan tahunan pertahanan ini mencerminkan meningkatnya ketegangan militer selama setahun terakhir.

    Menurut Ryo Hinata-Yamaguchi, dosen di Institut Strategi Internasional Universitas Internasional Tokyo, meningkatnya aktivitas Cina, Korea Utara, dan Rusia tahun lalu membuat kekhawatiran Jepang yang lebih eksplisit menjadi hal yang wajar. Ia juga mengatakan bahwa situasi keamanan terus mengalami perubahan.

    Asia Timur memanas dalam interaksi militer Cina-Jepang

    Ketegangan antara pasukan Cina dan Jepang terlihat dari insiden pada 7 Juli ketika pesawat pengintai Jepang YS-11EB dicegat oleh jet tempur-pengebom JH-7 Cina di Laut Cina Timur, dengan jarak 30 meter. Insiden serupa juga terjadi keesokan harinya.

    Tokyo menyampaikan ‘kekhawatiran serius’ atas manuver yang disebut sebagai ‘pendekatan abnormal’, namun Beijing menolak protes tersebut dan menuduh Jepang hampir memata-matai aktivitas militernya.

    Dalam setahun terakhir, kapal dan pesawat penjaga pantai Cina tercatat ratusan kali memasuki perairan sekitar Kepulauan Senkaku, wilayah tak berpenghuni yang dikuasai Jepang, tetapi diklaim Beijing sebagai Kepulauan Diaoyu. Sebuah pelampung besar milik Cina juga ditemukan di perairan sekitar kepulauan tersebut di Laut Cina Timur.

    Jepang hadang jet tempur Cina

    Pada Agustus 2024, pesawat pengintai militer Cina melanggar wilayah udara Jepang di atas Kepulauan Danjo, Prefektur Nagasaki, memicu respons cepat dari jet tempur Jepang. Tokyo menanggapi insiden ini dengan memanggil kuasa usaha Kedutaan Besar China ke Kementerian Luar Negeri.

    Lalu apa kata Cina?

    Beijing segera menanggapi laporan pertahanan Jepang dengan kecaman, menyebutnya sebagai cerminan ‘persepsi keliru’ yang mencampuri urusan dalam negeri dan menyebarkan narasi ancaman Cina, menurut Global Times.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lin Jian, juga mengingatkan bahwa 2025 menandai 80 tahun kemenangan atas Jepang dalam Perang Perlawanan Rakyat. Ia mendesak Tokyo untuk ‘merenungkan kejahatan sejarahnya’ dan berhenti menggunakan ketegangan regional sebagai dalih memperkuat militernya.

    Jepang perkuat komunikasi strategis dengan AS

    Laporan tahunan Jepang menyatakan bahwa Tokyo berada di situasi yang tepat untuk mencapai target peningkatan anggaran pertahanan menjadi 2% dari PDB pada 2027, naik dari 1,8% saat ini. Meski masih di bawah ambang 5% yang diharapkan AS dari sekutunya.

    Analis Ryo Hinata-Yamaguchi menilai dokumen ini juga menyampaikan pesan tersirat kepada Washington, bahwa Jepang tengah mengambil peran lebih besar dalam pertahanannya dan ingin meyakinkan AS akan komitmennya sebagai sekutu yang dapat diandalkan.

    Rusia – Cina pamer kekuatan di tengah ketegangan regional

    Profesor Yakov Zinberg menyebut laporan pertahanan tahunan Jepang menggambarkan kekhawatiran atas potensi aliansi militer Cina, Korea Utara, dan Rusia.

    Ia menilai latihan gabungan antara Cina-Rusia yang kian intens bertujuan menunjukkan kekuatan untuk menekan Jepang. Bahkan salah satu manuvernya adalah mengelilingi kepulauan Jepang.

    Zinberg juga menyoroti kekhawatiran Tokyo terhadap komitmen keamanan AS di bawah Presiden Trump yang dinilai tidak dapat diprediksi.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Levie Wardana

    Editor: Prita Kusumaputri

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 6
                    
                        Kapolri Beberkan Penyebab Tewasnya Diplomat Kemlu Lama Diungkap
                        Megapolitan

    6 Kapolri Beberkan Penyebab Tewasnya Diplomat Kemlu Lama Diungkap Megapolitan

    Kapolri Beberkan Penyebab Tewasnya Diplomat Kemlu Lama Diungkap
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Kapolri Jenderal
    Listyo Sigit Prabowo
    mengungkapkan alasan polisi memerlukan waktu dalam mengungkap kematian ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas di rumah indekos di Menteng, Jakarta Pusat.
    Salah satunya karena masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim forensik.
    “Yang jelas pemeriksaan-pemeriksaan saat ini terus dilakukan sambil menunggu hasil dari pemeriksaan oleh kedokteran forensik, kemudian juga laboratorium forensik,” ujar Listyo kepada wartawan di Lapangan Tembak Mako Brimob, Kamis (17/7/2025).
    Hasil pemeriksaan dari dokter forensik itu akan dipergunakan sebagai bahan penyelidikan sebelum mencapai kesimpulan perkara.
    Oleh karena itu, Listyo membantah adanya kendala yang dihadapi penyidik dalam menangani tewasnya diplomat Kemlu ini. 
    “Lebih pada posisi kami ingin lebih cermat (atas perkara ini),” kata Listyo.
    “Kami ingin menunggu seluruh hasil tuntas, sehingga kemudian ini semuanya bisa dipadukan untuk kemudian bisa dipertanggungjawabkan ke publik,” tambahnya.
    Nantinya, pengungkapan penyebab kematian ADP juga akan mengklasifikasikan peristiwa tersebut sebagai tindak pidana atau bukan.
    “Apakah peristiwa pidana ataukah peristiwa yang lain, jadi ditunggu saja karena memang prosesnya harus seperti itu,” lanjut dia.
    Sebelumnya, diplomat Kementerian Luar Negeri berinisial ADP (39) ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
    Ketika pertama kali ditemukan, ADP dalam posisi tergeletak di atas kasur. Kepala korban tampak terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut berwarna biru.
    Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, serta pakaian yang dikenakan korban saat ditemukan tak bernyawa.
    Selain itu, ditemukan pula sejumlah obat-obatan ringan di dalam kamar, seperti obat sakit kepala dan obat lambung.
    Namun, belum ada indikasi keterkaitan antara obat-obatan tersebut dengan penyebab kematian korban.
    Polisi juga menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya. Meski demikian, penyidik belum dapat memastikan apakah lakban tersebut dipasang sendiri oleh korban atau melibatkan pihak lain.
    Diketahui, komunikasi terakhir antara ADP dan istrinya terjadi pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
    Sang istri sempat kembali menghubungi ADP keesokan paginya, tepatnya pukul 05.00 WIB, namun tak mendapat respons hingga pukul 07.00–08.00 WIB.
    Karena tak kunjung mendapat kabar, istri ADP lalu meminta bantuan penjaga kos untuk memeriksa kondisi suaminya.
    Penjaga kos pun mencoba mencari tahu dengan mendatangi kamar ADP. Karena tak ada respons dari dalam, penjaga akhirnya membuka paksa jendela kamar yang kemudian diketahui mengalami kerusakan akibat dicongkel.
    Berdasarkan rekaman CCTV, tampak penjaga kos bersama seorang pria lainnya berupaya membuka paksa jendela dan pintu kamar, yang saat itu terkunci dari dalam.
    Polisi menyatakan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan tidak ada barang milik ADP yang hilang.
    ADP diketahui merupakan warga asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
    Korban tinggal seorang diri di kamar kos tersebut. Sedangkan, istrinya berada di Yogyakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Siapa Druze dan Mengapa Israel Menyerang Suriah?

    Siapa Druze dan Mengapa Israel Menyerang Suriah?

    Jakarta

    Gelombang aksi kekerasan SARA yang baru-baru ini berlangsung di Suriah menyoroti kerapuhan negara tersebut.

    Pada Minggu, 13 Juli, kabar mengenai penculikan seorang pedagang dari kelompok minoritas Druze memicu bentrokan mematikan selama berhari-hari antara milisi Druze dan suku Badui yang beragama Islam Sunni di Suriah selatan.

    Kemudian pada Selasa, 15 Juli, Israel menyerang pasukan propemerintah yang dituduh menyerang komunitas Druze di Suweida. Setidaknya 350 orang dilaporkan tewas di Suweida sejak Minggu (13/07), menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

    Kekerasan ini merupakan yang pertama di Suweida yang mayoritas penduduknya Druze sejak pertempuran pada April dan Mei antara pejuang Druze dan pasukan keamanan Suriah.

    Sebelumnya, bentrokan di provinsi-provinsi pesisir Suriah pada Maret lalu dikabarkan telah menewaskan ratusan anggota komunitas minoritas Alawi. Mantan penguasa Bashar al-Assad berasal dari komunitas tersebut.

    Pertikaian yang mematikan ini, ditambah dengan serangan udara Israel, telah memicu kembali kekhawatiran soal gangguan keamanan di Suriah setelah pengambilalihan Damaskus oleh kelompok pemberontak pada Desember 2024.

    Pemimpin Suriah saat ini, Ahmed al-Sharaa, telah berjanji untuk melindungi minoritas Suriah.

    Siapa komunitas Druze?

    Separuh dari sekitar satu juta pengikutnya tinggal di Suriah, sekitar 3% dari populasi negara tersebut.

    Komunitas Druze di Israel dianggap loyal, karena banyak anggota komunitasnya menjalani dinas militer Israel. Ada sekitar 152.000 orang Druze yang tinggal di Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, menurut Biro Pusat Statistik Israel.

    Secara historis, mereka menempati posisi yang genting dalam tatanan politik Suriah. Selama perang saudara Suriah yang berlangsung hampir 14 tahun, Druze punya milisi sendiri di Suriah selatan.

    Sejak Assad dijatuhkan pada Desember, komunitas Druze telah menentang upaya negara Suriah untuk memaksakan otoritas atas Suriah selatan.

    Banyak di antara mereka yang keberatan dengan kehadiran militer resmi Suriah di Suweida dan menolak bergabung dengan tentara Suriah. Mereka memilih mengandalkan milisi lokal.

    BBC

    Meskipun pemerintah Suriah mengutuk serangan terbaru terhadap penduduk Druze dan berjanji memulihkan ketertiban di Suriah selatan, pasukannya juga dituduh menyerang minoritas tersebut.

    Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di UK mendokumentasikan “eksekusi” terhadap penduduk Druze oleh pasukan pemerintah Suriah.

    Laporan semacam itu telah memicu ketidakpercayaan di antara beberapa anggota komunitas Druze terhadap pihak berwenang di Damaskus.

    Setelah kejatuhan Assad, Israel telah menjangkau komunitas Druze di dekat perbatasan utaranya dalam upaya untuk menjalin aliansi dengan minoritas Suriah.

    Israel semakin memposisikan dirinya sebagai pelindung regional bagi kaum minoritas, termasuk Kurdi, Druze, dan Alawi di Suriah, sambil menyerang lokasi militer di Suriah dan pasukan pemerintah.

    Selama bentrokan sektarian pada Mei, Israel melakukan serangan di dekat Istana Presiden Suriah di Damaskus. Israel mengatakan aksi itu adalah peringatan kepada pemerintah Suriah agar tidak menyerang komunitas Druze.

    Di sisi lain, ada beberapa tokoh Druze di Suriah dan Lebanon yang menuduh Israel mengobarkan perpecahan sektarian untuk memajukan aksi ekspansionis di wilayah tersebut.

    Mengapa Israel menyerang Suriah?

    Serangan terbaru Israel merupakan cara Israel memperingatkan sekaligus mencegah Suriah mengerahkan tentara ke Suriah selatan. Sebab, Israel berupaya menciptakan zona demiliterisasi di wilayah tersebut.

    Israel khawatir dengan keberadaan kelompok Islam di dekat perbatasan utaranya, di sepanjang Dataran Tinggi Golan.

    Meskipun serangan udara Israel pada 15 Juli berfokus pada pasukan keamanan dan kendaraan di Suweida, militer Israel memperluas cakupan serangannya pada 16 Juli dengan menyerang Kementerian Pertahanan dan markas besar tentara Suriah di Damaskus. Suriah mengutuk serangan tersebut.

    Serangan tersebut merupakan eskalasi Israel paling serius di Suriah sejak Desember 2024, saat Israel menghancurkan ratusan lokasi militer di seluruh negeri dan merebut zona penyangga yang dipatroli PBB di Dataran Tinggi Golan Suriah.

    Israel telah menyerang Suriah beberapa kali dengan tujuan mencegah pemerintah baru Suriah membangun kapasitas militernya yang dipandang sebagai ancaman potensial bagi keamanan Israel.

    “Peringatan di Damaskus telah berakhir – kini pukulan berat akan datang,” tulis Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, di media sosial pada 16 Juli, tak lama setelah serangan Israel di Damaskus dimulai.

    Penargetan markas militer Suriah disiarkan langsung oleh saluran TV terkemuka Suriah, dari studionya yang terletak di seberang Gedung.

    Bagaimana reaksi dunia?

    Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengatakan AS “sangat prihatin” atas kekerasan tersebut.

    Pada 16 Juli, dia merilis pernyataan:

    “Kami telah menyepakati langkah-langkah spesifik yang akan mengakhiri situasi yang meresahkan dan mengerikan ini malam ini.”

    Beberapa negara Arab, termasuk Lebanon, Irak, Qatar, Yordania, Mesir, dan Kuwait, telah mengutuk serangan Israel yang menargetkan pemerintah dan pasukan keamanan Suriah.

    Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengecam apa yang disebutnya sebagai “serangan terang-terangan Israel” terhadap Suriah. Adapun Iran menggambarkan serangan itu sebagai “sangat mudah ditebak”.

    Turki, pemangku kepentingan utama di Suriah pasca-Assad, menggambarkan serangan itu sebagai “tindakan sabotase terhadap upaya Suriah untuk mengamankan perdamaian, stabilitas, dan keamanan”.

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengutuk serangan “eskalasi” Israel di Suweida dan Damaskus.

    Apa yang mungkin terjadi selanjutnya?

    Kekerasan tersebut telah menggarisbawahi rapuhnya lanskap keamanan dan politik di Suriah pascaperang saudara. Rentetan kekerasan terbaru memicu kekhawatiran pertikaian SARA akan muncul lagi di seluruh Suriah.

    Ketika Sharaa berupaya menguasai Suriah dan menyatukan berbagai kelompoknya, masih harus dilihat apakah pemerintahannya yang didominasi kaum Islamis akan mampu mendamaikan perpecahan sektarian yang mengakar di Suriah, akibat perang saudara selama bertahun-tahun.

    Bentrokan SARA tersebut, ditambah serangan Israel, mengancam akan menggagalkan upaya pembangunan negara dan pemulihan pascaperang.

    Israel, di sisi lain, kemungkinan akan terus menganggap pemerintah baru, dan para petempur Islamis yang berafiliasi dengan Sharaa di selatan, sebagai ancaman keamanan yang signifikan.

    Israel bisa terdorong untuk menjalin aliansi dengan kelompok-kelompok yang mungkin merasa terasing oleh pemerintah baru di Suriah.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Istana Soal Kasus Kematian Diplomat Kemenlu: Percayakan ke Polisi

    Istana Soal Kasus Kematian Diplomat Kemenlu: Percayakan ke Polisi

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro mempercayakan polisi akan terus bekerja keras mengusut penyebab kematian Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan.

    Meski demikian, dia menyebut bahwa pemerintah tidak bisa memaksa kepolisian supaya hasil pengusutannya selesai dengan cepat.

    “Karena kecermatan di dalam menyelidiki dan memutuskan dari hasil penyelidikan ini kan juga butuh waktu,” ungkapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis (17/7/2025).

    Untuk itu, dia meminta agar seluruh pihak mempercayakan kepada polisi dalam mengungkap penyebab kematian Arya.

    “Jadi kita serahkan percayakan kepada kepolisian untuk mengungkap dan menyesuaikan kasus ini sebaik-baiknya,” tutur Juri.

    Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih belum berani menyimpulkan penyebab kematian dari Diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan (39). 

    Listyo menyampaikan, hingga saat ini kasus diplomat muda itu masih dilakukan penyelidikan secara mendalam oleh jajaran Polda Metro Jaya. Sejauh ini, pendalaman itu berada di tahap pemeriksaan bukti-bukti melalui laboratorium forensik.

    “Masih dilakukan pendalaman, menunggu hasil-hasil dari laboratorium forensik,” ujar Sigit di Jakarta, dikutip Kamis (17/7/2025).

    Sekadar informasi, kasus ini terungkap pada Selasa (8/7/2025). Kala itu, warga setempat melaporkan temuan jasad dengan kepala dibungkus lakban ke kepolisian.  

    Berdasarkan proses penyelidikan yang ada, kepolisian telah mengungkap bahwa sejauh ini pada jasad Arya belum ditemukan tanda kekerasan. Adapun, pada lakban yang menutupi wajah jenazah hanya ditemukan sidik jari Arya.