Jejak Terakhir Diplomat Kemlu: Naik ke Rooftop, Pulang Tanpa Tas, Lalu Tewas di Kos
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Misteri kematian seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), perlahan mulai terbuka.
Ia ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
Namun, yang terjadi beberapa jam sebelumnya menambah tanda tanya besar.
Rekaman CCTV mengungkap bahwa ADP sempat berada di area rooftop lantai 12 Gedung Kemlu, tempatnya bekerja, pada malam sebelum kematiannya.
Ia terekam naik ke rooftop sekitar pukul 21.43 WIB dan baru turun sekitar pukul 23.09 WIB, menghabiskan waktu lebih dari 1 jam 26 menit di atas gedung.
“Diduga tanggal 7 Juli 2025 pukul 21.43 sampai pukul 23.09 atau sekitar 1 jam 26 menit diduga korban berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemlu,” kata Kabid Humas
Polda Metro Jaya
, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kamis (24/7/2025).
Yang menarik perhatian penyidik, korban terlihat membawa tas gendong dan tas belanja saat naik ke atas gedung, namun turun tanpa keduanya.
“Berdasarkan pengamatan CCTV, awalnya korban naik membawa tas gendong dan tas belanja, kemudian saat turun korban sudah tidak membawa tas gendong dan tas belanja,” ujar Ade Ary.
ADP kemudian ditemukan tewas keesokan harinya dalam kondisi tergeletak di atas kasur kamar indekosnya.
Kepala korban terlilit lakban kuning, sedangkan tubuhnya tertutup selimut biru.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menyita berbagai barang bukti, termasuk gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, pakaian, serta obat sakit kepala dan lambung.
Meski demikian, belum diketahui pasti apakah obat-obatan tersebut berkaitan dengan penyebab kematian.
Penyidik juga menemukan sidik jari korban pada permukaan lakban, namun hingga kini belum dapat dipastikan apakah lakban tersebut dililitkan sendiri atau oleh orang lain.
Untuk mendalami kasus ini, Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah memeriksa 15 orang.
Mereka terdiri dari penghuni lingkungan indekos ADP, rekan kerja di Kemlu, anggota keluarga, dan pihak-pihak yang terakhir berkomunikasi dengan korban.
“Sampai dengan saat ini tim penyelidik telah melakukan klarifikasi dan ambil keterangan. Ada 15 orang,” kata Ade Ary.
“(Ada juga) dari pihak-pihak yang terakhir berkomunikasi dengan korban,” lanjutnya.
Hingga kini, penyelidikan terus berlanjut tanpa hambatan.
Ade Ary menegaskan, polisi menggunakan pendekatan scientific investigation dan menggandeng sejumlah ahli untuk menjamin keakuratan hasil penyidikan.
“Ini merupakan komitmen Polda Metro Jaya dalam mengungkap peristiwa agar akuntabel, proporsional, dan hasil akhirnya dijelaskan transparan,” tegasnya.
Kasus ini masih terus didalami. Jejak terakhir ADP dari rooftop kantor hingga ditemukan tak bernyawa di kamar kos, masih menyimpan banyak tanda tanya yang belum terjawab.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Kemlu
-
/data/photo/2025/07/10/686fcf1cc5394.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Jejak Terakhir Diplomat Kemlu: Naik ke Rooftop, Pulang Tanpa Tas, Lalu Tewas di Kos Megapolitan
-

Kamboja Kecam Serangan Jet Tempur F-16 Thailand: Agresi Brutal!
Phnom Penh –
Kamboja mengecam keras serangan jet tempur F-16 yang dikerahkan Thailand terhadap target-target militer di wilayahnya. Otoritas Phnom Penh menyebut serangan jet tempur F-16 itu sebagai “agresi militer brutal”.
Militer Thailand sebelumnya mengumumkan pengerahan enam jet tempur F-16 untuk menyerang dua target militer di wilayah Kamboja, setelah serangan roket pasukan Kamboja di area perbatasan menewaskan satu warga sipil dan melukai tiga orang lainnya.
Kementerian Pertahanan Kamboja, seperti dilansir Reuters dan The Guardian, Kamis (24/7/2025), mengonfirmasi serangan udara Thailand terhadap wilayahnya, dengan mengatakan bahwa militer Thailand menggunakan sejumlah jet tempur untuk menjatuhkan dua bom di sebuah ruas jalanan.
Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Kamboja mengecam serangan itu sebagai “agresi militer yang sembrono dan brutal” oleh Thailand terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Kamboja.
Kementerian Pertahanan Kamboja juga menuduh Thailand telah melanggar perjanjian dengan Phnom Penh dan melepaskan tembakan ke arah tentara Kamboja.
Dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir Bangkok Post, Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet menuduh militer Thailand sebagai agresor dalam bentrokan terbaru pada Kamis (24/7) pagi.
“Kamboja selalu mempertahankan pendiriannya untuk menyelesaikan masalah secara damai, tetapi, dalam kasus ini, kami tidak memiliki pilihan selain merespons dengan kekuatan bersenjata terhadap invasi bersenjata ini,” kata Hun Manet dalam pernyataan via Facebook.
Baik Kamboja maupun Thailand saling menuduh negara tetangganya yang melepaskan serangan pertama di wilayah perbatasan dalam bentrokan terbaru pada Kamis (24/7) waktu setempat.
Tonton juga Video: Uji Kebolehan Helikopter-Jet Tempur F-16 saat Latgab Keris Woomera
Hun Manet, dalam pernyataannya, menuduh militer Thailand telah menyerang posisi militer Kamboja di Prasat Ta Moan Thom dan Prasat Ta Krabey di Provinsi Oddar Meanchey, dan meluas hingga ke wilayah sepanjang Provinsi Preah Vihear.
Mantan PM Kamboja, Hun Sen, juga menyampaikan komentarnya via Facebook. “Tentara Kamboja tidak memiliki pilihan selain melawan,” tegas Hun Sen yang merupakan ayah dari Hun Manet. Dia kemudian mengimbau warga Kamboja untuk tetap tenang.
Kementerian Luar Negeri Kamboja, dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir AFP, menuduh Thailand telah melakukan “agresi militer yang tidak beralasan” dan menyampaikan kutukan “sekeras-kerasnya terhadap tindakan sembrono dan permusuhan yang dilakukan Thailand ini”.
Tonton juga Video: Uji Kebolehan Helikopter-Jet Tempur F-16 saat Latgab Keris Woomera
Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
-

TNI AL tegaskan Satria Arya Kumbara bukan lagi anggota TNI
Jakarta (ANTARA) – Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul mengatakan eks anggota Marinir yang menjadi tentara relawan Rusia, Satria Arta Kumbara bukan lagi bagian dari TNI.
TNI AL pun, kata Tunggul, tidak akan mau merespon permintaan Satria yang ingin kembali menjadi warga negara Indonesia.
“Lebih tepat bisa ditanyakan ke Kementerian Luar Negeri RI, atau juga Kementerian Hukum RI terkait dengan status kewarganegaraan yang bersangkutan. Yang jelas saat ini sudah tidak ada lagi keterkaitan dengan TNI AL,” kata Tunggul saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Menurut Tunggul, TNI AL akan tetap memegang putusan pengadilan Militer II-08 Jakarta, tanggal 6 April 2023 yang menyatakan Satria Arta Kumbara terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ‘Desersi dalam waktu damai’ terhitung mulai tanggal 13 Juni 2022 hingga saat ini.
Tidak hanya itu, berdasarkan Putusan Perkara Nomor 56-K/PM.II-08/AL/IV/2023, Satria Arta Kumbara juga dijatuhi hukuman penjara selama satu tahun dan dipecat dari TNI.
“Akte Putusan Telah Memperoleh Kekuatan Hukum Tetap (AMKHT) ditetapkan pada 17 April 2023, menandakan bahwa keputusan tersebut sah dan tidak dapat diganggu gugat,” tegas Tunggul.
Berdasarkan putusan tersebut, Tunggul memastikan TNI AL akan tetap berpegang teguh tidak bisa menerima kembali Satria sebagai anggota TNI.
Sebelumnya, beredar video Satria Arta Kumbara yang ingin kembali menjadi warga WNI. Dalam video yang viral itu, dia mengaku tidak tahu bahwa perbuatannya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan status kewarganegaraannya dicabut.
Dalam video itu juga dia meminta kepada Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Presiden Prabowo Subianto untuk kembali menerimanya sebagai WNI.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/07/16/6877735ff21d8.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kompolnas Klaim Dapat Fakta Baru Terkait Tewasnya Diplomat Kemlu Megapolitan 20 Juli 2025
Kompolnas Klaim Dapat Fakta Baru Terkait Tewasnya Diplomat Kemlu
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengaku mendapatkan fakta baru usai bertemu dengan keluarga diplomat Kemeterian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39), yang tewas di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat.
“Yang tak kalah penting, kami juga diberi informasi yang sifatnya baru dan belum ada di perdebatan umum dan harus kami telusuri, perdalam nantinya dengan cek TKP, termasuk dengan Polda Metro Jaya,” ujar Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam dalam keterangannya, Minggu (20/7/2025).
Namun, Anam tak menjelaskan secara rinci apa fakta baru yang didapat dari pihak keluarga diplomat Kemlu itu.
Anam hanya menjelaskan, Kompolnas mendapatkan informasi baru seputar kegiatan korban baik di hari H atau hari-hari sebelum diplomat Kemlu itu tewas.
“Kemudian, juga background dari berbagai aktivitas almarhum pas hari H kita tarik ke belakang, ke waktu-waktu yang penting dan kita temukan sesuatu yang baru di situ, ini semakin lama semakin jelas,” kata Anam.
Kompolnas juga memperdalam temuan polisi tehadap barang-barang di lokasi tewasnya ADP.
“Kami mendalami barang-barang yang terkait peristiwa tersebut bagaimana barang itu, bagaimana relasi barang itu atas peristiwa itu kami dalami,” ucap Anam.
Selain itu, Kompolnas juga mencoba mencari tahu latar belakang ADP ke pihak keluarganya. Hal ini penting untuk mengungkap penyebab diplomat Kemlu itu tewas.
“Yang ketiga juga background atau latar belakang almarhum bagaimana aktivitas sehari-hari, pekerjaannya, dan secara interaksi almarhum ini secara pribadi dengan pribadi di lingkungan yang ada,” ujar Anam.
Sebelumnya, diplomat Kementerian Luar Negeri berinisial ADP (39) ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
Ketika pertama kali ditemukan, ADP dalam posisi tergeletak di atas kasur. Kepala korban tampak terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut berwarna biru.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, serta pakaian yang dikenakan korban saat ditemukan tak bernyawa.
Selain itu, ditemukan pula sejumlah obat-obatan ringan di dalam kamar, seperti obat sakit kepala dan obat lambung. Namun, belum ada indikasi keterkaitan antara obat-obatan tersebut dengan penyebab kematian korban.
Polisi juga menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya. Meski demikian, penyidik belum dapat memastikan apakah lakban tersebut dipasang sendiri oleh korban atau melibatkan pihak lain.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Kemenlu evakuasi WNI dari Iran, gelombang pertama tiba di Bandara Soekarno-Hatta
Selasa, 24 Juni 2025 21:17 WIB
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) berjalan keluar terminal setibanya dari Iran di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Selasa (24/6/2025). Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri pada gelombang pertama berhasil memulangkan 11 orang WNI dari wilayah konflik di Iran. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) menunggu barang bawaannya setibanya dari Iran di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Selasa (24/6/2025). Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri pada gelombang pertama berhasil memulangkan 11 orang WNI dari wilayah konflik di Iran. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Menlu Jelaskan Permohonan Amnesti hingga WNI Selebgram Dipulangkan dari Myanmar
Jakarta –
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, membenarkan selebgram Indonesia Arnold Putra yang sempat ditahan di Myanmar atas dakwaan Undang-Undang Terorisme kini sudah dipulangkan. Sugiono menyebut Kemlu sebelumnya melayangkan nota diplomatik permohonan amnesti kepada selebgram tersebut.
“Benar, pihak Kemlu telah melayangkan nota diplomatik kepada Myanmar untuk memohon amnesti kepada Arnold pasca keputusan pengadilan yang menetapkan bahwa yang bersangkutan dihukum 7 tahun penjara,” ujar Sugiono dikonfimasi, Minggu (20/7/2025).
Sugiono mengatakan jika amnesti telah diberikan oleh Dewan Administrasi Negara Myanmar pada Rabu (16/7). Ia menyebut proses deportasi masih berlangsung, Arnold dikatakan masih berada di Thailand.
“Dan berdasarkan nota diplomatik yang kami terima via KBRI Yangon, yang bersangkutan telah diberikan amnesti oleh State Administration Council pada tanggal 16 yang lalu. Tadi malam proses deportasinya berlangsung. Kami masih terus memantau perkembangan kepulangan yang bersangkutan,” ungkapnya.
Sebelumnya berdasarkan sumber detikcom, Minggu (20/7/2025), pemulangan AP berhasil dilakukan atas upaya diplomasi Kementerian Luar Negeri RI yang dipimpin Menlu Sugiono. AP sempat ditahan 2024 oleh pihak Myanmar.
Berdasarkan sumber tersebut, KBRI Yangon mendapatkan informasi dari otoritas Myanmar bahwa AP telah dideportasi malam tadi ke Bangkok. Pihak KBRI Yangon sendiri sudah menugaskan staf untuk menemui AP di bandara.
“Kementerian Luar Negeri Republik Persatuan Myanmar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yangon dan dengan hormat menyampaikan informasi yang diterima dari Kementerian Dalam Negeri bahwa seorang warga negara Indonesia bernama AP telah diberikan amnesti berdasarkan Perintah Dewan Administrasi Negara pada tanggal 15 Juli 2025,” demikian bunyi surat Kemlu Myanmar.
“Kementerian juga dengan hormat memberitahukan bahwa Dewan Administrasi Negara telah memberikan pengampunan kepada warga negara Indonesia tersebut, mengingat hubungan persahabatan yang telah terjalin antara Myanmar dan Indonesia serta atas dasar kemanusiaan dan belas kasihan sesuai dengan Pasal 401 (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, ‘setelah ia berjanji bahwa jika ia dihukum lagi, ia akan dihukum dengan sisa hukuman ditambah dengan hukuman baru, dan ia diekstradisi’,” jelasnya.
“Dalam hal ini, Kementerian sangat menghargai kerja sama Kedutaan Besar dalam mengatur prosedur yang diperlukan untuk deportasi dini terhadap individu tersebut,” tuturnya.
“Kementerian Luar Negeri Republik Persatuan Myanmar memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan jaminan penghargaan tertinggi kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yangon,” jelasnya.
(dwr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Kemenlu Berhasil Pulangkan Selebgram AP yang Ditahan di Myanmar
Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berhasil memulangkan selebgram asal Indonesia AP yang ditangkap otoritas Myanmar pada 20 Desember 2024.
Hal tersebut berdasarkan informasi dari surat Government of the Republic of the Union of Myanmar A Ministry of Froreign Affairs (Kementerian Luar Negeri Republik Persatuan Myanmar) yang beredar di kalangan wartawan. Selebgram tersebut telah diberikan pengampunan atau amnesti oleh pihak State Administration Council (Keputusan Dewan Tata Usaha Negara) Myanmar.
“Arnold Puryanto Putra diberikan amnesti berdasarkan Keputusan Dewan Tata Usaha Negara pada tanggal 15 Juli 2025,” tulis surat Kemenlu Myanmar Nomor: 48 48 (21)/2025 (4117) sebagaimana dikutip, Minggu (20/7/2025).
KBRI Yangon juga telah mendapatkan informasi dari otoritas Myanmar bahwa AP telah di deportasi ke Bangkok pada Sabtu (19/7/2025) malam.
Pihak KBRI Yangon sudah menugaskan staf untuk menemui AP di bandara. AP juga disebut dikawal petugas imigrasi Myanmar sebelum bertolak ke Bangkok. AP tiba di Bangkok pada Sabtu malam, sekitar pukul 22.35 waktu setempat.
Sebelumnya, DPR mendesak pemerintah untuk memaksimalkan diplomasi atau melakukan operasi militer selain perang untuk membebaskan WNI yang ditahan pihak Myanmar. Pemerintah langsung bergerak cepat dan bekerja keras melalui Kementerian Luar Negeri melakukan diplomasi kepada pihak Myanmar.
“Semua warga negara yang berada di daerah konflik tentu saja negara wajib untuk melindungi dan kemudian wajib untuk bisa mengevakuasi seluruh warga negara yang berada di daerah konflik. Kami dari DPR sudah meminta kepada pemerintah untuk mencari dan melindungi siapa saja warga yang berada di luar negeri, apalagi kalau di daerah konflik,” ujar Puan Maharani kepada wartawan Selasa (1/7/2025).
Selebgram AP ditangkap pada 20 Desember 2024 dan dijerat dengan berbagai tuduhan, yakni melanggar Undang-Undang Anti-Terorisme, Undang-Undang Keimigrasian, serta Undang-Undang Perkumpulan yang Melanggar Hukum (Unlawful Associations Act). AP divonis 7 tahun penjara dan menjalani hukuman di Penjara Insein, Yangon.
“Setelah melalui proses pengadilan, AP divonis tujuh tahun penjara,” kata Direktur Pelindungan WNI Kemenlu RI Judha Nugraha, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Meskipun vonis terhadap AP telah berkekuatan hukum tetap, Kemenlu RI bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon terus mengupayakan pembebasan melalui jalur non-litigasi., termasuk melalui fasilitasi permohonan pengampunan dari pihak keluarga.
-

Alasan Israel Peluru Nyasar saat Gereja Katolik di Gaza Kena Sasar
Gaza –
Gereja Keluarga Kudus di Gaza, Palestina turut menjadi sasaran serangan militer Israel. Israel beralasan ada amunisi nyasar hingga menghantam gereja katolik satu-satunya di Gaza tersebut.
Serangan itu menewaskan 3 orang dan 10 orang lainnya terluka. Salah satu korban ialah pastor paroki Pastor Gabriel Romanelli.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan penyesalannya setelah militernya menyerang gereja. Dia juga berjanji akan melakukan penyelidikan.
“Israel sangat menyesalkan sebuah amunisi nyasar yang mengenai Gereja Keluarga Kudus di Gaza. Setiap nyawa tak berdosa yang hilang adalah sebuah tragedi,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Jumat (18/7/2025).
Para saksi mata dan Patriark Latin mengatakan sebuah granat tank menghantam gereja sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat (07.30 GMT). Disebutkan serangan itu berasal dari tembakan tank Israel.
Netanyahu buka suara ke publik terkait serangan militer Israel ke gereja katolik setelah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Militer Israel mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa pecahan granat mengenai gereja secara tidak sengaja. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel juga menyampaikan permintaan maaf.
“Israel menyampaikan duka cita yang mendalam atas kerusakan yang terjadi pada Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza dan atas jatuhnya korban sipil,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah unggahan media sosial, dilansir Aljazeera, Kamis (17/7/2025).
Kemlu Israel mengklaim “Israel tidak pernah menargetkan gereja atau tempat ibadah”. Meski pada kenyataannya, Israel telah menyerang puluhan masjid dan gereja sejak perang di Gaza berkecamuk.
Italia Kecam Serangan Israel ke Gereja Katolik
PM Italia Giorgia Meloni (Foto: dok. Instagram/@giorgiameloni)
PM Italia Giorgia Meloni mengatakan serangan Israel di Gaza juga telah menghantam Holy Family Church, sebuah paroki di Kota Gaza yang secara rutin dihubungi oleh mendiang Paus Fransiskus selama perang.
“Serangan terhadap penduduk sipil yang dilakukan oleh Israel selama berbulan-bulan tidak dapat diterima,” tulis Meloni dalam sebuah unggahan di media sosial X.
“Tidak ada tindakan militer yang dapat membenarkan perilaku seperti itu,” cetusnya.
Dari populasi Jalur Gaza yang berjumlah lebih dari dua juta jiwa, sekitar 1.000 orang beragama Kristen. Sebagian besar dari mereka beragama Ortodoks, tetapi menurut Patriarkat Latin, terdapat sekitar 135 umat Katolik di wilayah tersebut.
Sejak awal perang Gaza yang meletus pada Oktober 2023, umat Katolik telah berlindung di kompleks gereja tersebut, dan beberapa umat Kristen Ortodoks juga telah berlindung di sana.
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengutuk serangan ke gereja Katolik itu. “Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Pastor Romanelli, yang terluka dalam serangan itu,” tulis Tajani di X.
Paus Leo Minta Perang Diakhiri
Paus Leo XIV (Foto: REUTERS/Yara Nardi)
PM Israel Benjamin Netanyahu lalu menelepon Paus Leo XIV. Dalam kesempatan itu, Paus Leo XIV kembali menyerukan negosiasi, gencatan senjata, dan diakhirinya perang.
Pemimpin tertinggi dalam Gereja Katolik itu juga mengingatkan Netanyahu bahwa tempat ibadah penting untuk dilindungi.
“Selama percakapan tersebut, Bapa Suci kembali menyerukan agar perundingan dihidupkan kembali dan gencatan senjata serta perang segera berakhir,” demikian pernyataan Vatikan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (18/7).
Vatikan mengatakan Netanyahu memulai panggilan tersebut pada Jumat (18/7) atau sehari setelah tembakan Israel di Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza. Serangan Israel ke Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza menewaskan tiga orang dan memicu kecaman internasional.
Paus Leo kembali menyatakan keprihatinannya atas situasi kemanusiaan yang memprihatinkan yang dialami penduduk Gaza, yang mana korbannya “sangat menyedihkan, terutama anak-anak, orang lanjut usia, dan orang sakit”.
“Terakhir, Bapa Suci menegaskan kembali urgensi perlindungan tempat ibadah, khususnya umat beriman dan seluruh masyarakat di Palestina dan Israel,” imbuhnya.
Halaman 2 dari 3
(jbr/lir)
-

Dalih Israel Peluru Nyasar Usai Bikin Gereja Katolik di Gaza Hancur
Jakarta –
Militer Israel menghancurkan satu-satunya gereja di Gaza. Bisa-bisanya Israel menyalahkan peluru nyasar atas serangan yang menewaskan tiga orang itu.
Dirangkum detikcom, Sabtu (19/7/2025), militer Israel menyerang satu-satunya gereja Katolik di Gaza hingga melukai beberapa orang. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel menyampaikan permintaan maaf.
“Israel menyampaikan duka cita yang mendalam atas kerusakan yang terjadi pada Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza dan atas jatuhnya korban sipil,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah unggahan media sosial, dilansir Aljazeera, Kamis (17/7).
Kemlu Israel mengklaim “Israel tidak pernah menargetkan gereja atau tempat ibadah”. Meski pada kenyataannya, Israel telah menyerang puluhan masjid dan gereja sejak perang di Gaza berkecamuk.
Bulan lalu, sebuah laporan komisi independen Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa Israel telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa “pemusnahan” dengan menyerang warga sipil Palestina yang berlindung di tempat-tempat ibadah dan sekolah-sekolah di Gaza.
Laporan Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB tentang wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur dan Israel, menyatakan bahwa Israel telah menghancurkan lebih dari separuh situs keagamaan dan budaya di wilayah tersebut, serta lebih dari 90 persen gedung sekolah dan universitas di Gaza.
Netanyahu Berdalih Peluru Nyasar
Foto: Benjamin Netanyahu (BBC World).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan penyesalannya setelah pihaknya menyerang satu-satunya gereja di Gaza. Ia menyesali tembakan nyasar dari tank Israel hingga menewaskan tiga orang tersebut.
Dilansir AFP, Netanyahu menyalahkan peluru nyasar atas kematian tiga orang tersebut. Ia buka suara ke publik setelah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Sebagai informasi, selain 3 orang tewas, sebanyak 10 orang lainnya juga dilaporkan terluka dalam serangan di Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza, satu-satunya rumah ibadah Katolik di wilayah itu. Salah satu korban termasuk pastor paroki Pastor Gabriel Romanelli.
Para saksi mata dan Patriark Latin mengatakan sebuah granat tank menghantam gereja sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat (07.30 GMT), tetapi militer Israel kemudian mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa pecahan granat mengenai gereja secara tidak sengaja.
Paus Leo XIV pun buka suara atas serangan itu. Ia mengaku sangat berduka atas hilangnya nyawa di Gereja Keluarga Kudus, yang selalu dihubungi oleh mendiang Paus Fransiskus selama perang antara Israel dan militan Hamas.
Sementara itu, pihak militer Israel menegaskan telah melakukan segala upaya yang memungkinkan untuk mengurangi kerugian bagi warga sipil dan bangunan keagamaan. Netanyahu juga berjanji akan melakukan penyelidikan.
“Israel sangat menyesalkan sebuah amunisi nyasar yang mengenai Gereja Keluarga Kudus di Gaza. Setiap nyawa tak berdosa yang hilang adalah sebuah tragedi,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Kemudian, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan Trump telah menghubungi Netanyahu setelah tidak ada reaksi positif terhadap berita serangan tersebut.
“Israel telah membuat kesalahan dengan menyerang gereja Katolik itu, itulah yang disampaikan perdana menteri kepada presiden,” katanya.
Halaman 2 dari 2
(whn/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
