Kementrian Lembaga: Kemlu

  • Update Terkini Perang Thailand-Kamboja: Situasi Mencekam, Korban Baru

    Update Terkini Perang Thailand-Kamboja: Situasi Mencekam, Korban Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Korban jiwa akibat perang yang akhirnya pecah antara Thailand dan Kamboja terus bertambah. Thailand melaporkan 14 orang tewas, termasuk 13 warga sipil dan satu prajurit, akibat serangan roket dan artileri yang diluncurkan oleh pasukan Kamboja.

    Insiden berdarah ini terjadi di dekat kompleks kuil Hindu Khmer Ta Muen Thom yang terletak di wilayah sengketa sepanjang perbatasan timur, sekitar 360 km dari ibu kota Bangkok. Militer Thailand menyatakan bahwa bentrokan pecah setelah pasukan Kamboja membuka tembakan terlebih dahulu dan menggunakan drone pengintai sebelum mengerahkan pasukan bersenjata berat termasuk peluncur roket.

    “Pasukan udara kami telah melaksanakan serangan udara terhadap target-target militer di Kamboja,” ujar Wakil Juru Bicara Militer Thailand, Richa Suksuwanon, dilansir The Guardian.

    Enam jet tempur F-16 telah disiagakan untuk patroli di wilayah tersebut, dan salah satunya dikonfirmasi telah menjatuhkan bom ke wilayah Kamboja dan menghancurkan satu target militer.

    Namun Kamboja membantah keras tuduhan tersebut. Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja menyatakan bahwa justru militer Thailand yang lebih dahulu melakukan serangan bersenjata ke wilayah Kamboja.

    “Pasukan Kamboja bertindak secara ketat dalam kerangka bela diri, merespons infiltrasi tanpa provokasi oleh pasukan Thailand yang melanggar kedaulatan wilayah kami,” tegas pernyataan resmi kementerian.

    Mantan Perdana Menteri yang berpengaruh, Hun Sen, mengatakan bahwa dua provinsi Kamboja telah menjadi sasaran penembakan artileri dari pihak Thailand. Sementara itu, dalam pernyataan daring, Perdana Menteri Hun Manet menyampaikan bahwa Kamboja sejatinya selalu mengedepankan jalan damai.

    “Namun dalam kasus ini, kami tidak punya pilihan selain membalas dengan kekuatan bersenjata atas agresi bersenjata yang terjadi,” ujarnya.

    Kementerian Pertahanan Kamboja juga mengecam penggunaan jet tempur F-16 oleh Thailand, dan menyebut serangan udara yang menjatuhkan dua bom di jalan raya sebagai “agresi militer yang sembrono dan brutal terhadap kedaulatan serta integritas wilayah Kerajaan Kamboja”.

    Sementara itu, otoritas Thailand mengatakan bahwa serangan artileri Kamboja menyebabkan korban jiwa di tiga provinsi berbeda. Salah satu korban adalah anak laki-laki berusia delapan tahun.

    Enam titik di sepanjang perbatasan dilaporkan menjadi lokasi bentrokan aktif, dengan total 14 tentara dan 32 warga sipil mengalami luka-luka.

    Menteri Kesehatan Thailand, Somsak Thepsuthin, menuduh Kamboja melakukan kejahatan perang karena salah satu peluru artileri menghantam sebuah rumah sakit di Provinsi Surin.

    Rekaman CCTV yang disiarkan media lokal menunjukkan warga sipil berlindung di bawah struktur beton, sementara ledakan terdengar terus-menerus. Lebih dari 40.000 orang dari 86 desa di wilayah perbatasan telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.

    Bentrokan ini menandai titik terburuk dalam sejarah konflik perbatasan kedua negara sejak rangkaian pertempuran antara 2008-2011 yang menewaskan sedikitnya 34 orang, melukai banyak lainnya, dan memaksa ribuan penduduk mengungsi. Perselisihan ini berakar dari perbedaan klaim atas peta warisan kolonial sepanjang 817 kilometer garis perbatasan.

    Ketegangan kembali mencuat pada Mei lalu ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak singkat. Krisis kemudian semakin memburuk setelah lima tentara Thailand terluka oleh ranjau darat pada Rabu, insiden kedua dalam satu pekan.

    Pemerintah Thailand menuduh Kamboja baru saja menanam ranjau di wilayah sengketa, namun Phnom Penh membantah dan menyebut bahwa para prajurit Thailand keluar dari jalur patroli yang disepakati dan memicu ledakan dari ranjau-ranjau sisa perang sebelumnya.

    Sebagai respons diplomatik, Thailand menarik pulang duta besarnya dari Phnom Penh dan menyatakan akan mengusir duta besar Kamboja dari Bangkok. Pemerintah Thailand juga memerintahkan penutupan seluruh pos perbatasan di bawah yurisdiksi Angkatan Darat Kedua, serta melarang wisatawan mendekati kawasan konflik.

    “Para wisatawan dilarang keras masuk ke area perbatasan ini,” demikian pernyataan resmi dari Partai Pheu Thai yang saat ini berkuasa. Banyak pos lintas batas telah ditutup secara sepihak atau beroperasi dengan pembatasan ketat.

    Pelaksana tugas Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, menyatakan bahwa situasi di perbatasan sangat genting. “Kami harus berhati-hati. Kami akan mengikuti hukum internasional,” ujarnya kepada media.

    Konflik ini juga menarik perhatian internasional. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyampaikan keprihatinan mendalam atas pecahnya bentrokan tersebut.

    “China akan terus melakukan yang terbaik dengan caranya sendiri untuk mempromosikan perdamaian dan dialog,” kata Guo.

    Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim-yang saat ini menjabat sebagai Ketua ASEAN-mendesak kedua negara untuk segera menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut.

    Di dalam negeri Thailand, konflik ini juga memantik gejolak politik. Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra diskors dari jabatannya sejak 1 Juli lalu, menyusul tuduhan pelanggaran etika dalam penanganan sengketa perbatasan.

    Rekaman percakapannya dengan Hun Sen yang bocor ke publik memicu kritik tajam dan tuduhan bahwa ia bersikap terlalu lunak terhadap Kamboja. Paetongtarn membela diri dengan menyatakan bahwa ia hanya berupaya meredam ketegangan dan mencari solusi damai.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Thailand Sebut Kamboja Serang Rumah Sakit, Ada Korban Jiwa

    Thailand Sebut Kamboja Serang Rumah Sakit, Ada Korban Jiwa

    Video: Thailand Sebut Kamboja Serang Rumah Sakit, Ada Korban Jiwa

    Video: Penjelasan Menko Airlangga Soal Transfer Data Pribadi RI ke AS

    214 Views | Kamis, 24 Jul 2025 22:43 WIB

    Sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja memanas. Thailand mengklaim Kamboja menembakkan roket dan peluru artileri ke wilayahnya. Sedangkan Kamboja mengklaim jet tempur Thailand menjatuhkan dua bom ke wilayahnya.

    Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura menyebut serangan Kamboja menargetkan wilayah sipilnya termasuk rumah sakit. Hal itu menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka.

    Yumna Khan/Reuters – 20DETIK

  • Indonesia Kutuk Aksi Sepihak Israel Kuasai Wilayah Tepi Barat Palestina
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Juli 2025

    Indonesia Kutuk Aksi Sepihak Israel Kuasai Wilayah Tepi Barat Palestina Nasional 24 Juli 2025

    Indonesia Kutuk Aksi Sepihak Israel Kuasai Wilayah Tepi Barat Palestina
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras tindakan
    Israel
    yang secara sepihak menyebut telah menguasai wilayah
    Tepi Barat
    ,
    Palestina
    .

    Indonesia mengutuk keras aksi unilateral Israel, sebagaimana terefleksikan dalam legislasi Knesset, untuk memaksakan kedaulatan Israel atas wilayah okupasi Tepi Barat,
    ” tulis
    Kemenlu RI
     melalui akun
    X
    @Kemlu_RI, Kamis (24/7/2025).
    Langkah Israel ini dinilai sebagai tindakan aneksasi yang melanggar prinsip internasional yang melarang penguasaan wilayah dengan cara kekerasan.
    Indonesia menegaskan bahwa negara yang dipimpin Perdana Menteri Netanyahu itu tidak memiliki kedaulatan di wilayah Palestina.

    Tindakan ilegal tersebut tidak dapat mengubah status hukum di wilayah tersebut dengan cara apapun
    ,” tulis Kemenlu RI.
    Indonesia juga menegaskan dukungan terhadap Palestina yang telah memiliki kedaulatan garis wilayah sebelum 1968 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

    Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB dan masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk menghalangi tindakan ilegal Israel yang bertujuan untuk menjadikan pendudukan ilegalnya di wilayah Palestina permanen
    ,” tulis Kemenlu RI.
    Sebelumnya, dilansir dari
    Antara News
    , menurut laporan kantor berita Palestina
    WAFA
    , keputusan parlemen Israel merupakan bagian dari strategi rezim Zionis untuk melegitimasi perluasan pemukiman ilegal dan mengarah pada aneksasi permanen wilayah Tepi Barat.
    Juru Bicara Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, mengecam keras keputusan tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap seluruh resolusi internasional.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Apple Sebar Notifikasi ke Pemilik iPhone, Isinya Tanda Bahaya

    Apple Sebar Notifikasi ke Pemilik iPhone, Isinya Tanda Bahaya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple menebar peringatan ke puluhan warga Iran yang iPhone-nya disebut menjadi sasaran spyware pemerintah.

    TechCrunch menerima laporan soal serangan hacker tersebut dari Miaan Group, organisasi hak digital yang fokus di isu Iran, dan Hamid Kashfi, peneliti keamanan siber yang tinggal di Swedia. Miaan Group dan Kashfi mengaku berbicara dengan warga Iran yang menerima notifikasi dari Apple.

    Miaan Group membeberkan soal tiga kasus penyadapan warga Iran oleh pemerintah. Dua warga Iran yang menjadi sasaran tinggal di negara tersebut, sedangkan satu orang lagi tinggal di Eropa. Mereka menerima peringatan pada April bulan lalu.

    “Dua orang di Iran berasal dari keluarga dengan sejarah panjang aktivitas politik menentang Republik Islam Iran. Banyak anggota keluarga mereka telah dihukum mati dan mereka tidak pernah ke luar negeri. Saya percaya ada tiga gelombang serangan, dan ini hanya pucuk gunung es,” kata Amir Rashidi dari Miaan Group.

    Rashidi menjelaskan kemungkinan besar pemerintah di balik serangan siber tersebut adalah Iran. Namun, ia menegaskan bahwa perlu ada penyelidikan lebih jauh untuk mencapai kesimpulan.

    Kashfi, pendiri perusahaan keamanan DarkCell, menyatakan bahwa ia memandu dua korban untuk melakukan forensik awal. Namun, ia tidak bisa memberikan kepastian soal pembuat spyware yang digunakan dalam serangan. Beberap korban kemudian memilih tidak meneruskan proses penyelidikan.

    “Hampir semua korban ketakutan dan langsung tidak membalas lagi pesan kami setelah diberitahu kasus ini sangat serius,” kata Kashfi.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Apple mengirim notifikasi ke pengguna iPhone yang menjadi sasaran perangkat mata-mata milik pemerintah seperti Pegasus buatan NSO Group atau Graphite buatan Paragon. Software “jahat” yang memata-matai pengguna HP ini dikenal sebagai spyware bayaran atau komersial. 

    Notifikasi dari Apple membantu peneliti yang fokus terhadap spyware untuk mencatat peristiwa pembobolan di beberapa negara, termasuk India dan Thailand.

    Apple pada April lalu menyatakan bahwa sejak 2021, peringatan spyware telah disebar ke pengguna di lebih dari 150 negara. Namun, Apple tidak mengungkapkan nama-nama negara atau jumlah pengguna iPhone yang dikirimi notifikasi.

    Korban software mata-mata disarankan untuk menghubungi kelompok pejuang hak digital bernama AccessNow.

    Pejabat pemerintah Indonesia juga sempat menjadi sasaran software mata-mata ForcedEntry buatan NSO Group asal Israel. Pada 2022, Reuters melaporkan bahwa lebih dari selusin pejabat sipil dan militer Indonesia menjadi target ForcedEntry.

    Selain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, sasaran peretasan yang disebut Reuters adalah pejabat TNI, diplomat dan penasihat di Kementerian Pertahanan yang saat itu dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Kementerian Luar Negeri yang ketika itu dipimpin oleh Retno Marsudi.

    Enam dari pejabat dan penasihat yang menjadi target menyatakan kepada Reuters bahwa mereka menerima e-mail dari Apple Inc pada November 2021, menyatakan bahwa Apple menduga para pejabat disasar oleh “serangan oleh oknum yang disponsori oleh negara”.

    Upaya peretasan ke iPhone para pejabat itu, menggunakan ForcedEntry, software yang dikembangkan oleh NSO Group. Peranti lunak ini memanfaatkan celah di iPhone sehingga bisa mengakses data tanpa membutuhkan respons pengguna.

    Lembaga pengawas keamanan siber Citizen Lab mempublikasikan tentang software ini pada September 2021. Bahkan, peneliti keamanan Google mendapuk ForcedEntry sebagai “teknik paling canggih” yang pernah mereka lihat, dalam blog pada Desember.

    Celah yang dimanfaatkan oleh ForcedEntry telah ditutup oleh Apple pada September tahun lalu. Pada November, Apple mulai mengirimkan pesan ke “beberapa pengguna yang diduga menjadi sasaran”.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Polisi Gandeng Sejumlah Ahli Ungkap Misteri Kematian Diplomat Arya

    Polisi Gandeng Sejumlah Ahli Ungkap Misteri Kematian Diplomat Arya

    Jakarta, Beritasatu.com- Untuk kepentingan pembuktian secara ilmiah, Polda Metro Jaya melibatkan sejumlah ahli dalam proses penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan (ADP) yang ditemukan tewas dengan wajah terlilit lakban di kamar indekosnya pada 8 Juli 2025.

    “Untuk mencapai pembuktian secara ilmiah, ada beberapa ahli yang dilibatkan dalam pengungkapan peristiwa ini,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi pada awak media di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

    Dikutip dari Antara, ahli pertama yang dilibatkan adalah tim Kedokteran Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), yang bertugas melakukan autopsi terhadap jenazah pria berusia 39 tahun tersebut. Proses autopsi juga mencakup pemeriksaan toksikologi untuk mendeteksi kemungkinan adanya zat kimia atau racun dalam tubuh korban.

    “Ahli selanjutnya adalah Tim Digital Forensik dan Analisis Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya. Tim ini melakukan pemeriksaan secara laboratoris terhadap barang bukti elektronik yang ditemukan di TKP dan untuk mengungkap peristiwa ini seperti laptop, hand phone, dan closed circuit television (CCTV),” jelas Ade Ary.

    Selain itu, Polda Metro Jaya juga menggandeng Tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Indonesia untuk melakukan pendalaman terhadap latar belakang Arya Daru. Ade Ary mengatakan terlibatnya tim Apsifor untuk mengumpulkan peristiwa ini secara utuh.

    “Tim Apsifor ini mempunyai metode pemeriksaan sendiri untuk melakukan penggalian terhadap latar belakang korban,” pungkasnya.  

  • Diplomat Arya Diduga Sempat ke Rooftop Kemenlu Sehari sebelum Tewas

    Diplomat Arya Diduga Sempat ke Rooftop Kemenlu Sehari sebelum Tewas

    Jakarta, Beritasatu.com- Polda Metro Jaya mengungkap temuan baru dalam penyelidikan kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Dayu Pangayunan (ADP). Berdasarkan rekaman closed circuit television (CCTV) Arya diduga sempat berada di rooftop lantai 12 gedung Kemenlu pada malam sebelum ditemukan meninggal dunia.

    Temuan ini diperoleh berdasarkan hasil pendalaman dari CCTV di gedung Kemenlu, ditambah dengan konfirmasi ke sejumlah saksi untuk pendalaman.

    “Diduga pada 7 Juli 2025 pukul 21.43 WIB sampai jam 23.09 WIB atau sekitar 1 jam 26 menit diduga korban berada di rooftop lantai 12 gedung Kemenlu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

    Ade Ary  mengungkapkan, berdasarkan pantauan CCTV, korban terlihat membawa sejumlah tas ketika menuju lokasi rooftop. Namun, tas-tas tersebut tidak terlihat dibawa lagi oleh korban ketika turun dari lokasi.

    “Korban naik membawa tas gendong dan tas belanja, tetapi kemudian saat turun, korban sudah tidak membawa tas gendong dan tas belanja,” tambahnya.

    Saat ini, pihak kepolisian masih terus mengumpulkan berbagai fakta untuk kemudian disesuaikan dan dikaitkan dengan apa yang dilakukan Arya di lokasi tersebut. Dia menekankan, peristiwa ini dapat terungkap dengan diawali oleh pengumpulan fakta-fakta sekecil apa pun itu.

    “Karena dalam proses pembuktian itu harus cocok semuanya antara tempat kejadian perkara (TKP) dengan saksi, TKP dengan barang bukti. Dalam peristiwa umum, ada lagi kesesuaian antara TKP dengan tersangka dalam peristiwa kejahatan,” jelas Ade Ary.

    Ia menegaskan, kasus misteri kematian Arya Daru masih berada dalam tahap penyelidikan, yang merupakan rangkaian upaya yang dilakukan oleh penyelidik untuk mencari tahu apakah dalam peristiwa ini terdapat dugaan tindak pidana atau tidak.

  • Polisi Ungkap Kondisi Jenazah Diplomat Kemenlu Saat Ditemukan

    Polisi Ungkap Kondisi Jenazah Diplomat Kemenlu Saat Ditemukan

    Jakarta, Beritasatu.com – Polda Metro Jaya mengungkapkan wajah dari diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan (ADP)  saat ditemukan tewas di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu bukan hanya terlilit lakban, tetapi juga tertutup plastik.

    “Korban ditemukan dalam kondisi wajah tertutup plastik dan kemudian terlilit lakban berwarna kuning,” kata Ade Ary Syam di Jakarta pada Kamis (24/7/2025).

    Ia menambahkan, Arya saat itu ditemukan terbaring di atas tempat tidur dengan tubuh tertutup selimut dan mengenakan kaos serta celana pendek.

    Ade Ary memastikan penyelidikan kasus ini terus didalami secara intensif oleh penyidik. Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 15 orang saksi, termasuk penghuni indekos,  rekan kerja korban, hingga anggota keluarga. 

    “Pendalaman kasus dilakukan dengan mengedepankan prinsip scientific crime investigation secara proporsional dan professional,” tandas Ade Ary.

    Sebelumnya, Arya ditemukan meninggal dunia pada Selasa (8/7/2025) dalam kondisi mengenaskan dengan wajah terlilit lakban warna kuning. Penemuan jenazah dengan kondisi tragis menimbulkan pertanyaan masyarakat, ditambah lagi dengan status korban sebagai diplomat muda yang tengah meniti karier di Kementerian Luar Negeri.

    Pihak keluarga korban meminta penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dan transparan agar penyebab kematian dapat terungkap, serta keadilan bagi almarhum dapat ditegakkan.

  • China Prihatin Perang Kamboja vs Thailand, Serukan Dialog

    China Prihatin Perang Kamboja vs Thailand, Serukan Dialog

    Beijing

    China mengatakan pihaknya “sangat prihatin” atas bentrokan mematikan antara Kamboja dan Thailand di area perbatasan kedua negara yang menjadi sengketa sejak lama. Beijing menyerukan kedua negara untuk menyelesaikan konflik melalui dialog.

    “Kami sangat prihatin dengan perkembangan terkini (dan) berharap kedua belah pihak dapat menyelesaikan masalah dengan baik melalui dialog dan konsultasi,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (24/7/2025).

    “Bertetangga dengan baik dan menangani perbedaan dengan secara pantas, sejalan dengan kepentingan fundamental dan jangka panjang kedua belah pihak,” cetus Guo dalam pernyataannya.

    Kamboja dan Thailand yang bertetangga ini terlibat pertikaian sengit mengenai wilayah yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, di mana perbatasan kedua negara dan Laos bertemu, dan yang merupakan lokasi bagi beberapa kuil kuno.

    Perselisihan ini telah berlangsung selama beberapa dekade, berkobar menjadi bentrokan militer berdarah lebih dari 15 tahun yang lalu, dan kembali meletus pada Mei lalu ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak di area perbatasan.

    Bentrokan terbaru terjadi pada Kamis (24/7) setelah insiden ledakan ranjau darat, pada Rabu (23/7) sore, yang melukai lima tentara Thailand yang berpatroli di area distrik Nam Yuen, Provinsi Ubon Ratchathani. Satu tentara kehilangan salah satu kakinya, beberapa tentara lainnya mengalami cedera telinga dan nyeri dada.

    Hasil penyelidikan militer Thailand menemukan bukti bahwa Kamboja telah memasang ranjau darat baru di area perbatasan yang disengketakan. Tuduhan itu dibantah keras oleh Phnom Penh.

    Namun Thailand kemudian mengumumkan pengusiran Duta Besar Kamboja dan menarik pulang Duta Besarnya dari Phnom Penh. Kamboja membalas dengan mengumumkan penurunan hubungan diplomatik dengan Thailand ke “level terendah”, menarik semua diplomat kecuali satu orang dan mengusir para diplomat Thailand dari Phnom Penh.

    Situasi semakin memanas setelah aksi saling tembak terjadi di area perbatasan pada Kamis (24/7). Militer Thailand menuduh pasukan Kamboja menembakkan roket dan peluru artileri ke wilayahnya, sedangkan Phnom Penh menuduh militer Thailand yang terlebih dahulu melepaskan tembakan.

    Untuk merespons serangan Kamboja, militer Thailand mengerahkan enam jet tempur F-16 untuk menyerang dua target militer di wilayah negara tetangganya itu. Otoritas Phnom Penh mengecam serangan F-16 Thailand sebagai “agresi militer yang brutal” dan menegaskan akan meresponsnya.

    Bentrokan terbaru ini memakan korban jiwa, dengan laporan militer Thailand sejauh ini menyebut sedikitnya sembilan warga sipil, termasuk seorang anak, tewas dan sebanyak 14 orang lainnya mengalami luka-luka. Belum diketahui apakah ada korban jiwa di wilayah Kamboja.

    Kamboja telah sejak lama menjadi sekutu China, dan menerima investasi miliaran dolar Amerika. Namun Guo menegaskan dalam pernyataannya bahwa Beijing akan mengambil “posisi yang adil dan tidak memihak” dalam bentrokan tersebut.

    “China telah dan akan terus dengan caranya sendiri melakukan yang terbaik untuk mempromosikan perdamaian dan dialog, dan memainkan peran konstruktif dalam mendorong diredakannya dan pendinginan situasi,” tegasnya.

    China Imbau Warganya Jauhi Area Perbatasan Kamboja-Thailand

    Kedutaan Besar China di Kamboja merilis imbauan terbaru yang meminta warganya untuk menjauhi area di dekat perbatasan Thailand.

    “Kedutaan Besar China di Kamboja mengimbau warga negara China… untuk memantau situasi keamanan setempat dengan saksama, tetap waspada, mengambil tindakan pencegahan yang lebih ketat, dan memastikan keselamatan pribadi mereka,” demikian pernyataan Kedutaan Besar China.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Update Kematian Diplomat Muda Kemenlu, Polisi Periksa 15 Saksi

    Update Kematian Diplomat Muda Kemenlu, Polisi Periksa 15 Saksi

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepolisian Daerah Metro Jaya terus mendalami penyelidikan atas kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP, yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Selasa (8/7/2025).

    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam menyampaikan, hingga saat ini pihaknya telah memeriksa sedikitnya 15 orang saksi dari berbagai kalangan.

    “Sampai dengan saat ini, tim penyelidik telah melakukan klarifikasi atau pengambilan keterangan terhadap sedikitnya 15 orang,” ujar Ade Ary kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

    Ade Ary memerinci, para saksi tersebut berasal dari lingkungan tempat kos korban, rekan kerja di Kemenlu, serta anggota keluarga. Selain itu, polisi juga memeriksa sejumlah individu yang terakhir kali berkomunikasi dengan korban sebelum ditemukan meninggal dunia.

    Menurutnya, proses pengumpulan keterangan berlangsung tanpa hambatan dan saat ini penyelidikan masih berjalan intensif.

    “Tidak ada hambatan berarti. Pendalaman lebih lanjut masih dilakukan,” tegasnya.

    Dalam menangani kasus ini, Polda Metro Jaya mengedepankan pendekatan berbasis scientific crime investigation. Seluruh prosedur dilakukan secara proporsional dan profesional, dengan fokus utama pada pembuktian ilmiah untuk mengungkap penyebab kematian ADP.

    “Kami mengutamakan pendekatan ilmiah dalam penanganan perkara ini. Semua tahapan dilakukan secara profesional dan proporsional,” tambah Ade Ary.

    Seperti diberitakan sebelumnya, korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan bagian kepala terlilit lakban. Kasus ini langsung menyita perhatian publik mengingat status ADP sebagai diplomat muda yang tengah meniti karier di Kemenlu.

    Pihak keluarga telah menyuarakan harapan agar penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dan transparan, demi menemukan titik terang dan memberikan keadilan bagi almarhum.

  • 5
                    
                        Jejak Terakhir Diplomat Kemlu: Naik ke Rooftop, Pulang Tanpa Tas, Lalu Tewas di Kos
                        Megapolitan

    5 Jejak Terakhir Diplomat Kemlu: Naik ke Rooftop, Pulang Tanpa Tas, Lalu Tewas di Kos Megapolitan

    Jejak Terakhir Diplomat Kemlu: Naik ke Rooftop, Pulang Tanpa Tas, Lalu Tewas di Kos
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Misteri kematian seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), perlahan mulai terbuka.
    Ia ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
    Namun, yang terjadi beberapa jam sebelumnya menambah tanda tanya besar.
    Rekaman CCTV mengungkap bahwa ADP sempat berada di area rooftop lantai 12 Gedung Kemlu, tempatnya bekerja, pada malam sebelum kematiannya.
    Ia terekam naik ke rooftop sekitar pukul 21.43 WIB dan baru turun sekitar pukul 23.09 WIB, menghabiskan waktu lebih dari 1 jam 26 menit di atas gedung.
    “Diduga tanggal 7 Juli 2025 pukul 21.43 sampai pukul 23.09 atau sekitar 1 jam 26 menit diduga korban berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemlu,” kata Kabid Humas
    Polda Metro Jaya
    , Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kamis (24/7/2025).
    Yang menarik perhatian penyidik, korban terlihat membawa tas gendong dan tas belanja saat naik ke atas gedung, namun turun tanpa keduanya.
    “Berdasarkan pengamatan CCTV, awalnya korban naik membawa tas gendong dan tas belanja, kemudian saat turun korban sudah tidak membawa tas gendong dan tas belanja,” ujar Ade Ary.
    ADP kemudian ditemukan tewas keesokan harinya dalam kondisi tergeletak di atas kasur kamar indekosnya.
    Kepala korban terlilit lakban kuning, sedangkan tubuhnya tertutup selimut biru.
    Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menyita berbagai barang bukti, termasuk gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, pakaian, serta obat sakit kepala dan lambung.
    Meski demikian, belum diketahui pasti apakah obat-obatan tersebut berkaitan dengan penyebab kematian.
    Penyidik juga menemukan sidik jari korban pada permukaan lakban, namun hingga kini belum dapat dipastikan apakah lakban tersebut dililitkan sendiri atau oleh orang lain.
    Untuk mendalami kasus ini, Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah memeriksa 15 orang.
    Mereka terdiri dari penghuni lingkungan indekos ADP, rekan kerja di Kemlu, anggota keluarga, dan pihak-pihak yang terakhir berkomunikasi dengan korban.
    “Sampai dengan saat ini tim penyelidik telah melakukan klarifikasi dan ambil keterangan. Ada 15 orang,” kata Ade Ary.
    “(Ada juga) dari pihak-pihak yang terakhir berkomunikasi dengan korban,” lanjutnya.
    Hingga kini, penyelidikan terus berlanjut tanpa hambatan.
    Ade Ary menegaskan, polisi menggunakan pendekatan scientific investigation dan menggandeng sejumlah ahli untuk menjamin keakuratan hasil penyidikan.
    “Ini merupakan komitmen Polda Metro Jaya dalam mengungkap peristiwa agar akuntabel, proporsional, dan hasil akhirnya dijelaskan transparan,” tegasnya.
    Kasus ini masih terus didalami. Jejak terakhir ADP dari rooftop kantor hingga ditemukan tak bernyawa di kamar kos, masih menyimpan banyak tanda tanya yang belum terjawab.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.