Kementrian Lembaga: Kemlu

  • Foto Barang Bukti Lakban Kuning Hingga HP, Saksi Bisu Kematian Misterius Diplomat Muda Kemlu – Page 3

    Foto Barang Bukti Lakban Kuning Hingga HP, Saksi Bisu Kematian Misterius Diplomat Muda Kemlu – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta- Sejumlah barang bukti dikumpulkan polisi dalam proses penyelidikan kasus tewasnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39). Kini barang bukti itu pun diperlihatkan ke publik.

    Barang bukti dimasukkan dalam plastik klip bening, disusun rapi di atas meja panjang beralas kain putih. Tak hanya gulungan lakban dan laptop.

    Ada barang pribadi korban, seperti bungkus kondom dan pelumas merek VIVO. Tampak juga potongan lakban, kantong plastik, kartu akses kamar 105, flashdisk, pakaian korban, dan satu koper merah.

    Ada pula, sisa-sisa sampah makanan seperti bungkus kopi, snack, hingga plastik kresek bekas buang sampah.

    Tak hanya itu, nampak juga peralatan mandi seperti sabun, sampo, dan facial wash hingga satu gelas kaca dan handphone milik korban.

    Dalam kasus ini, 24 orang telah diperiksa sebagai saksi termasuk istri korban dan penjaga kost serta penghuni yang pertama kali menemukan korban.

    Pihak kepolisian juga bekerja sama dengan sejumlah ahli untuk mengungkap penyebab kematian korban secara terang-benderang. Disebutkan antara lain tim dokter forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang melakukan pemeriksaan otopsi terhadap jenazah korban.

  • Deretan Barang Bukti Kasus Kematian Diplomat Kemlu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Juli 2025

    Deretan Barang Bukti Kasus Kematian Diplomat Kemlu Megapolitan 29 Juli 2025

    Deretan Barang Bukti Kasus Kematian Diplomat Kemlu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polda Metro Jaya memperlihatkan sejumlah barang bukti yang dikumpulkan selama proses penyelidikan kematian ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (
    Kemlu
    ) yang ditemukan tewas di kamar indekos Menteng, Jakarta Pusat, dengan kondisi seluruh kepala terlilit lakban kuning.
    Barang bukti itu dipamerkan di atas sebuah meja berkain putih yang terletak di Aula Satya Haprabu Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro.
    Adapun jumpa pers kasus ini dijadwalkan digelar Selasa (29/7/2025) pukul 14.30 WIB.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , barang bukti yang diamankan di atas meja putih meliputi:
    Ada pula satu paket barang bukti yang dibungkus plastik putih berisi:
    Dalam plastik putih lainnya ditemukan barang bukti beberapa bungkus bekas makanan, di dalamnya terdapat:
    Di plastik putih yang berbeda, ditemukan barang bukti berupa:
    Diketahui,
    diplomat Kemlu
    berinisial ADP ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
    Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di atas kasur. Kepalanya terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru.
    Dari hasil olah TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian milik korban.
    Selain itu, turut ditemukan obat sakit kepala dan obat lambung, meskipun belum dipastikan kaitannya dengan penyebab kematian.
    Penyidik juga menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.
    Namun, hingga kini polisi masih menyelidiki apakah lakban tersebut dipasang oleh korban sendiri atau oleh orang lain.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Kunci Mengungkap Tabir Kasus Kematian Diplomat Muda Kemlu Terlilit Lakban – Page 3

    Ini Kunci Mengungkap Tabir Kasus Kematian Diplomat Muda Kemlu Terlilit Lakban – Page 3

    Analisis dugaan bunuh diri juga disampaikan Kriminolog Universitas Indonesia Josias Simon. Menurut dia, dari sejumlah bukti yang diungkap ke publik, dugaan kuat mengarah ke tindakan bunuh diri.

    “Kalau dari petunjuk bukti-bukti yang ada, sebenarnya sudah terlihat apa sebab-sebabnya. Dugaan bunuh diri itu lebih terlihat bukti-buktinya. Walau ada kemungkinan dibunuh yang dilakukan secara rapih dan terorganisir namun bukti yang yang ditunjukkan lemah,” kata Josias saat berbincang dengan Liputan6.com.

    Josias meminta kepolisian dapat mengungkapnya dengan ilmiah melalui metode scientific  investigation crime (SCI). 

    “Jadi kalau memang ini bunuh diri, berarti dilakukan sendiri. Tapi bagaimana bisa melilit kepala sendiri dengan lakban? Itu yang harus dijelaskan secara saintifik,” tegas Josias.

    Josias berharap, kehadiran Kompolnas dalam mengawal jalannya investigasi ini mampu mengurangi keraguan publik dengan kerja-kerja yang sudah diakukan penyelidik. 

    “Kompolnas terasa lebih terbuka dan jujur dibanding penyidik, yang ruang geraknya terbatas karena prosedur penyidikan. Kompolnas bisa menjelaskan dengan lebih apa adanya. Itu yang memperkuat bagaimana sebenarnya kejadian itu,” katanya.

  • Tiba di Jakarta, Anwar Ibrahim Hadiri Konsultasi Tahunan RI-Malaysia

    Tiba di Jakarta, Anwar Ibrahim Hadiri Konsultasi Tahunan RI-Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA — Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim tiba di Jakarta, Senin (28/7/2025), untuk pertemuan dengan Presiden RI Prabowo Subianto. Pertemuan keduanya akan digelar hari ini, Senin (29/7/2025). 

    Anwar Ibrahim tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, semalam dalam rangka kunjungan kerja ke Indonesia. Kedatangannya itu tidak lama setelah kunjungan terakhirnya pada 27 Juni 2025 lalu. 

    Kedatangan Anwar di Halim disambut oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, yaitu Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno, Duta Besar Malaysia untuk RI Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, serta Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Erwin Sugiandi. 

    Tampak pula pasukan jajar kehormatan yang mengiringi PM Anwar sebelum menuju kendaraan resmi.

    Pada hari ini, Anwar dijadwalkan bertemu dengan Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta dengan agenda Annual Consultation RI-Malaysia yang telah menjadi tradisi sejak 2004. 

    “Pertemuan ini diharapkan memperkuat hubungan bilateral dan membahas isu strategis, termasuk kerja sama di berbagai bidang,” dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden, Senin (28/7/2025). 

    Sebagai informasi, Annual Consultation RI-Malaysia terakhir kali digelar pada 2017 di Kuching, Sarawak, Malaysia, sehingga pertemuan tahun ini menjadi yang pertama dalam tujuh tahun terakhir. 

    Dalam kunjungan sebelumnya ke Jakarta pada 27 Juni lalu, PM Anwar mengungkapkan apresiasi atas sambutan hangat dari Presiden Prabowo. 

    “Sekali lagi ucap terima kasih dan penghargaan atas sambutan yang luar biasa,” ujar PM Anwar kala itu.

    Adapun pada pemberitaan lain, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tidak memerinci lebih lanjut apabila di antara pertemuan itu akan dibahas ihwal perkembangan negosiasi tarif impor kedua negara dengan Amerika Serikat (AS) serta dampaknya.

    Sebagaimana diketahui, Indonesia sudah menyepakati pengenaan tarif sebesar 19% terhadap produk dan barang yang dikirim ke AS. Tarif yang dikenakan sebelumnya adalah 32%. Sementara itu, pihak Malaysia masih dalam tahap negosiasi. 

    Juru Bicara Kemlu Rollyansyah Soemirat menuturkan, masalah tarif berpeluang dibahas jika isu tersebut menjadi perhatian bersama oleh Malaysia dan Indonesia. 

    “Apalagi annual consultation ini sebetulnya formatnya juga tidak jauh dari pertemuan pemimpin yang relatif ke tipe retreat, di mana informalitas itu sangat tinggi. Isu-isu yang tadinya mungkin tidak disiapkan untuk dibicarakan lebih lanjut bisa saja dibahas,” jelasnya. 

  • Anwar Ibrahim ke Indonesia, Ruas Jalan Ini Bakal Ditutup Sementara

    Anwar Ibrahim ke Indonesia, Ruas Jalan Ini Bakal Ditutup Sementara

    Jakarta

    Anwar Ibrahim sudah tiba di Indonesia dan dijadwalkan bertemu Presiden Prabowo Subianto hari ini. Simak ruas jalan yang bakal dilintasi dan ditutup sementara.

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim akan melakukan pertemuan kenegaraan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka hari ini. Jelang pertemuan itu, Anwar sudah tiba di Lanud Halim Perdana Perdanakusumah pada pukul 19.50 WIB, Senin (28/7/2025) sebagaimana ditayangkan dalam video YouTube Sekretariat Presiden. Setibanya di Indonesia, Anwar Ibrahim langsung dijemput Mercedes-Benz S600 Pullman Guard berkelir hitam yang sudah tersemat bendera Malaysia dan Indonesia.

    Dalam pertemuan kali ini, Anwar dan Prabowo bakal membahas hubungan strategis kedua negara. Dikutip detikNews, Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) menjelaskan bahwa lawatan ini merupakan Konsultasi Tahunan ke-13 Indonesia-Malaysia. Konsultasi tahunan ini merupakan upaya meningkatkan hubungan strategis kedua negara.

    Menurut Wisma Putra, Konsultasi Tahunan ini merupakan mekanisme bilateral tertinggi antara Indonesia dan Malaysia. Tujuannya adalah meningkatkan kerja sama strategis dan komprehensif.

    “Konsultasi kali ini merupakan suatu peluang penting untuk meningkatkan hubungan strategis serta meneroka bidang kerja sama baru dalam menghadapi tantangan di tingkat kawasan dan global saat ini,” kata Wisma Putra.

    Adapun saat kunjungan di Indonesia, pihak kepolisian bakal melakukan pengawalan dan juga penutupan jalan sementara di beberapa titik ruas jalan Jakarta. Berikut ini beberapa titik jalan yang bakal dilintasi iring-iringan pengawal Anwar Ibrahim dikutip dari laman Instagram TMC Polda Metro Jaya.

    – Bundaran Semanggi
    – Bundaran HI
    – Jl.Sudirman-Thamrin
    – Jl. Merdeka Utara
    – Jl. Merdeka Barat

    “Kami mengimbau masyarakat untuk bersabar dan mengatur waktu perjalanan sebaik mungkin. Penutupan jalan hanya dilakukan saat rombongan melintas dan akan segera dibuka kembali setelahnya. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan akibat pengaturan arus lalu lintas ini,” demikian ditulis akun Instagram TMC Polda Metro Jaya.

    (dry/din)

  • Prabowo Bakal Bertemu PM Anwar Ibrahim di Istana Jakarta, Bahas Konsultasi Tahunan RI-Malaysia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Juli 2025

    Prabowo Bakal Bertemu PM Anwar Ibrahim di Istana Jakarta, Bahas Konsultasi Tahunan RI-Malaysia Nasional 29 Juli 2025

    Prabowo Bakal Bertemu PM Anwar Ibrahim di Istana Jakarta, Bahas Konsultasi Tahunan RI-Malaysia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    bakal bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia
    Anwar Ibrahim
    di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (29/7/2025) hari ini.
    Salah satu agendanya adalah
    Konsultasi Tahunan
    ke-13 antara Indonesia dengan Malaysia yang telah menjadi tradisi sejak 2004.
    Anwar sendiri telah tiba di Indonesia pada Senin (28/7/2025) malam untuk memulai kunjungan kerjanya di Indonesia pada 28-29 Juli 2025.
    Dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, pertemuan ini diharapkan memperkuat hubungan bilateral dan membahas isu strategis, termasuk kerja sama di berbagai bidang.
    Adapun Annual Consultation RI-Malaysia terakhir kali digelar pada 2017 di Kuching, Sarawak, Malaysia.
    Dengan demikian, pertemuan tahun ini menjadi yang pertama dalam tujuh tahun terakhir.
    Sementara berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri Malaysia, para pemimpin kedua negara juga akan bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan global yang menjadi kepentingan bersama.
    “Konsultasi Tahunan ke-13 ini akan menjadi yang pertama antara Perdana Menteri Malaysia saat ini dan Presiden Republik Indonesia. Konsultasi Tahunan sebelumnya diadakan pada tahun 2017,” jelas Kemenlu Malaysia.
    Nantinya usai pertemuan, kedua negara akan mengeluarkan pernyataan bersama (
    joint press statement
    ).
    Presiden Prabowo dan PM Anwar pun rencananya akan menyaksikan pertukaran empat
    Nota Kesepahaman
    (MoU) di bidang perbatasan darat, kerja sama kesehatan, serta teknologi informasi dan komunikasi.
    Setelahnya, PM Anwar dijadwalkan mengunjungi Sekretariat ASEAN di Jakarta, atas undangan Sekretaris Jenderal ASEAN.
    “Untuk menyampaikan Pidato Kebijakan tentang ASEAN dalam konteks Keketuaan Malaysia di ASEAN pada tahun 2025, yang menggarisbawahi komitmen berkelanjutan Malaysia terhadap integrasi regional dan pembangunan komunitas,” jelasnya.
    Momen pertemuan ini bakal menjadi pertemuan keenam antara Presiden Prabowo dengan PM Anwar.
    Sebab sebelumnya, kedua pemimpin negara sudah 5 kali bertemu sejak Oktober 2024.
    Pertemuan pertama terjadi secara informal di kediaman Presiden Prabowo usai dilantik pada 20 Oktober 2024. Anwar menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Prabowo yang baru saja dilantik pada pagi harinya.
    Sementara, pertemuan formal pertama terjadi pada 9 Januari 2025 di Rumah Tangsi, Kuala Lumpur, Malaysia.
    Pertemuan terjadi setelah sebelumnya Prabowo membatalkan pertemuan. Kedua pemimpin negara kala itu makan siang bersama di Rumah Tangsi.
    Berikut daftar 5 pertemuan Prabowo-Anwar Ibrahim
    Makan malam bersama di kediaman Prabowo usai pelantikan.
    Pertemuan makan siang di Rumah Tangsi. Mereka hadir dalam acara budaya dan membahas hubungan bilateral serta memperluas kerja sama Indonesia–Malaysia.
    Kunjungan kenegaraan kedua Presiden Prabowo ke Malaysia. Saat itu kedua negara mengadakan pertemuan bilateral di Petronas Towers yang juga menekankan dukungan Indonesia kepada Malaysia menjadi Ketua ASEAN 2025.
    Pada momen ini, Prabowo merayakan Idul Fitri bersama Anwar Ibrahim di Putrajaya, Malaysia. Kedua pemimpin negara juga membahas dampak kebijakan tarif AS terhadap ASEAN dan kerja sama bantuan kemanusiaan, terutama pascakebakaran di Myanmar.
    Pertemuan terakhir terjadi pada 27 Juni di Istana Kepresidenan Jakarta, Indonesia. Dalam pertemuan di Jakarta, mereka mengecam konflik Timur Tengah dan menyampaikan komitmen bersama untuk perdamaian di kawasan tersebut. Kedua negara juga membahas Selat Ambalat dan kerja sama pembangunan wilayah sengketa maritim.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kriminal kemarin, kematian diplomat Kemlu hingga kasus ijazah Jokowi

    Kriminal kemarin, kematian diplomat Kemlu hingga kasus ijazah Jokowi

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan menghiasi Jakarta yang terjadi pada Senin (28/7), mulai dari Polda Metro Jaya periksa 24 saksi terkait kematian diplomat Kemlu hingga tiga saksi kembali dipanggil terkait kasus ijazah palsu Jokowi

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Polda Metro Jaya periksa 24 saksi terkait kematian diplomat Kemlu

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya telah memeriksa sebanyak 24 saksi terkait kematian diplomat muda sekaligus staf Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP) di kamar kos di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7).

    “Untuk saksi yang telah diperiksa sebanyak 24 orang,” kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    2. Polisi kembali panggil tiga saksi terkait kasus ijazah palsu Jokowi

    Jakarta (ANTARA) – Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendampingi tiga orang saksi yang dipanggil oleh Polda Metro Jaya terkait laporan tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

    “Kami informasikan hari ini yang akan diperiksa tiga orang, dua aktivis Yulia Widia Ningsih dan Rahmat Hirman dan satu Youtuber, Sunarto,” kata Pengacara dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Ahmad Khozinudin saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    3. Polisi tangkap pria penusuk anggota TNI di Blok M

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menangkap seorang pria berinisial RU, terduga penusuk anggota TNI berinisial RR di tempat hiburan kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (27/7) dini hari.

    “Tim dari unit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan dapat mengamankan pelaku penganiayaan yang terjadi di sekitar halaman salah satu tempat hiburan di Jakarta Selatan,” kata Kanit Resmob Polres Jakarta Selatan AKP Bima Sakti kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    4. Kebakaran Taman Puring, tahanan di Polsek Kebayoran Baru dipindahkan

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak empat tahanan di Polsek Kebayoran Baru dipindahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan imbas kebakaran di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Senin malam.

    “Iya tahanan Polsek Kebayoran Baru dipindahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan,” kata Kapolres Jaksel Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan di Jakarta, Senin

    Berita selengkapnya di sini

    5. Demo BEM SI, Polisi kerahkan 1.489 personel untuk amankan

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan sebanyak 1.489 personel gabungan untuk mengamankan demo Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di kawasan Monas.

    “Mereka gabungan dari Polda Metro, Polres Metro dan Polsek jajaran,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 10 Update Perang Thailand-Kamboja, Gencatan Senjata-Penembakan Massal

    10 Update Perang Thailand-Kamboja, Gencatan Senjata-Penembakan Massal

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kamboja dan Thailand sepakat melakukan gencatan senjata “segera dan tanpa syarat”, dalam langkah diplomatik penting yang dimediasi oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur, Senin (28/7/2025).

    Berikut update terbaru perang yang meletus antara dua negara tetangga ASEAN tersebut, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber:

    1. Thailand & Kamboja Resmi Gencatan Senjata di Malaysia

    Thailand dan Kamboja resmi menyetujui gencatan senjata, Senin (28/7/2025). Pengumuman resmi diberikan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim dan akan berlaku tengah malam nanti.

    “Baik Kamboja maupun Thailand mencapai kesepahaman bersama sebagai berikut,” ujar Anwar yang menjadi tuan rumah pertemuan di Putrajaya, Malaysia.

    “Pertama, gencatan senjata segera dan tanpa syarat yang berlaku mulai 24 jam waktu setempat, tengah malam tanggal 28 Juli 2025, malam ini,” tambahnya.

    PM Kamboja Hun Manet mengatakan gencatan senjata tanpa syarat yang disepakati dengan Thailand menawarkan peluang untuk “kembali normal”. Dalam update ini, belum ada pernyataan dari Penjabat PM Thailand Phumtham Wechayachai.

    “Solusi yang baru saja diumumkan oleh Perdana Menteri Anwar akan menjadi syarat bagi diskusi bilateral kita untuk kembali normal dalam hubungan,” kata Hun Manet.

    Sebelumnya pertempuran di perbatasan sudah terjadi sejak Kamis. Kedua negara berebut sejumlah kuil kuno. Hal ini menyebabkan 35 orang tewas. Sementara 200.000 orang lainnya mengungsi.

    2. Isi Lengkap Joint Press Release Gencatan Senjata Thailand-Kamboja

    “Pemerintah Malaysia, Kamboja, dan Thailand mengeluarkan Siaran Pers Bersama ini setelah Pertemuan Khusus yang dipimpin, diselenggarakan, dan disaksikan oleh Perdana Menteri Dato’ Seri Anwar Ibrahim di Putrajaya, Malaysia, serta dihadiri oleh Perdana Menteri Kamboja Samdech Moha Borvor Thipadei HUN Manet dan Penjabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai. Pertemuan ini juga turut diselenggarakan bersama oleh Amerika Serikat dengan partisipasi aktif dari Republik Rakyat China untuk mendorong penyelesaian damai atas situasi yang sedang berlangsung.

    PM Hun Manet dan Penjabat PM Phumtham Wechayachai menyatakan posisi dan kesiapan mereka untuk segera melakukan gencatan senjata dan kembali ke kondisi normal.

    Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump telah melakukan kontak langsung dengan para pemimpin kedua negara dan mendesak mereka untuk mencari solusi damai terhadap situasi tersebut.

    Pihak China juga telah menjaga komunikasi erat dengan Kamboja, Thailand, Malaysia, serta negara terkait lainnya untuk secara aktif mendorong dialog, gencatan senjata, dan pemulihan perdamaian.

    Kehadiran dan kolaborasi semua pihak menegaskan komitmen bersama terhadap perdamaian, dialog, dan stabilitas kawasan.

    Kamboja dan Thailand telah mencapai kesepahaman bersama sebagai berikut:

    – Gencatan senjata segera dan tanpa syarat, yang mulai berlaku pukul 24.00 waktu setempat pada 28 Juli 2025. Ini merupakan langkah awal penting menuju penurunan ketegangan dan pemulihan perdamaian serta keamanan;

    – Mengadakan pertemuan informal para komandan militer regional (Militer Regional 1 dan 2 dari pihak Thailand serta Militer Regional 4 dan 5 dari pihak Kamboja) pada pukul 07.00 tanggal 29 Juli 2025, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pertemuan para Atase Pertahanan yang dipimpin oleh Ketua ASEAN, jika disetujui kedua pihak; dan

    – Mengadakan pertemuan Komite Perbatasan Umum (GBC) pada 4 Agustus 2025 yang akan diselenggarakan oleh Kamboja.

    Sebagai Ketua ASEAN saat ini, Malaysia siap mengoordinasikan tim pengamat untuk memverifikasi dan memastikan pelaksanaan kesepakatan tersebut. Malaysia juga akan berkonsultasi dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya untuk berpartisipasi dalam upaya pengamatan ini, mencerminkan komitmen kawasan dalam mendukung perdamaian di lapangan.

    Kedua pihak juga sepakat untuk melanjutkan komunikasi langsung antara Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Pertahanan masing-masing negara.

    Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan dari Malaysia, Kamboja, dan Thailand telah diberikan mandat untuk mengembangkan mekanisme rinci terkait implementasi, verifikasi, dan pelaporan atas gencatan senjata ini. Mekanisme tersebut akan menjadi dasar untuk perdamaian jangka panjang dan akuntabilitas.

    Pertemuan ini menegaskan kembali tekad bersama Malaysia, Kamboja, dan Thailand untuk menjunjung prinsip hukum internasional, hidup berdampingan secara damai, serta kerja sama multilateral dalam mewujudkan penyelesaian yang adil dan berkelanjutan atas situasi ini.”

    Foto: CNBC INDONESIA
    Deal! Thailand -Kamboja Setuju Gencatan Senjata Mulai Tengah Malam

    3. China Sambut Upaya Damai Akhiri Konflik Kamboja-Thailand

    China menyatakan dukungannya terhadap upaya diplomatik untuk mengakhiri ketegangan militer antara Kamboja dan Thailand, menyusul perundingan damai yang digelar di Malaysia.

    “Kami menyambut baik dimulainya dialog antara Kamboja dan Thailand yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers, Senin (28/7/2025).

    Guo menegaskan pentingnya kedua negara menjaga stabilitas kawasan dengan menahan diri dan mengedepankan kepentingan rakyat masing-masing.

    “Kami berharap kedua belah pihak berlandaskan pada kepentingan bersama rakyat, menjunjung tinggi semangat perdamaian dan hubungan bertetangga yang baik. Tetap tenang dan menahan diri, melakukan gencatan senjata, dan mengakhiri konflik sesegera mungkin,” ujarnya.

    Pertemuan di Malaysia tersebut menjadi langkah lanjutan setelah serangkaian bentrokan di wilayah perbatasan yang memicu kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut di kawasan Asia Tenggara.

    China, sebagai salah satu kekuatan besar di kawasan, berperan aktif mendorong penyelesaian damai dalam konflik regional dan menyerukan stabilitas demi kelangsungan pembangunan dan kerja sama regional.

    4. Trump Inisiasi Gencatan Senjata

    Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengaku telah melakukan panggilan telepon larut malam kepada penjabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, untuk mendesak penyusunan gencatan senjata.

    “Kedua pemimpin sepakat untuk segera menyusun kerangka gencatan senjata,” kata Trump, Sabtu (26/7/2025) waktu setempat.

    Trump juga memperingatkan kedua negara terkait sanksi ekonomi. Ia mengancam akan menerapkan tarif tinggi apabila Thailand dan Kamboja tidak menyetujui perjanjian dagang bilateral yang ditawarkan.

    “Saya menantikan penandatanganan tarif setelah perdamaian,” ujarnya.

    5. Baku Tembak Masih Terjadi

    Menjelang pertemuan dan gencatan senjata, baik Thailand dan Kamboja masih saling serang, baik secara verbal maupun militer.

    “Kami tidak yakin Kamboja bertindak dengan itikad baik, berdasarkan tindakan mereka dalam menangani masalah ini,” kata Phumtham kepada wartawan di Bandara Bangkok.

    “Mereka perlu menunjukkan niat yang tulus, dan kami akan menilai itu selama pertemuan.”

    Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, menuduh Thailand melakukan invasi militer.

    “Pada hari kelima pertempuran, Thailand menginvasi wilayah Kamboja dengan senjata berat dan pengerahan pasukan besar-besaran,” ujarnya.

    6. Kondisi di Perbatasan Memburuk

    Militer Thailand menuduh pasukan Kamboja menempatkan penembak jitu di kuil perbatasan yang disengketakan serta membombardir wilayah Thailand dengan roket.

    “Situasi masih sangat tegang. Kami menduga Kamboja sedang mempersiapkan operasi militer besar sebelum masuk ke meja perundingan,” demikian pernyataan resmi militer Thailand.

    Pertempuran kini berlangsung di tujuh titik di sepanjang kawasan perbatasan pedesaan, termasuk wilayah hutan lebat dan lahan pertanian.

    7. Warga Sipil Jadi Korban

    Konflik telah menyebabkan lebih dari 138.000 warga Thailand mengungsi dari wilayah perbatasan. Di sisi lain, sekitar 80.000 warga Kamboja juga telah kehilangan tempat tinggal akibat pertempuran.

    Di kota Surin, Thailand, yang jaraknya sekitar 30 km dari perbatasan, warga menyambut skeptis proses negosiasi.

    “Saya harap negosiasi berjalan lancar dan berakhir dengan gencatan senjata,” kata Lamduan Chuenjit, seorang petugas kebersihan berusia 58 tahun kepada AFP.

    “Tapi saya masih bertanya-tanya, seberapa bisa dipercaya Kamboja.”

    8. Perayaan Ulang Tahun Raja Dibatalkan

    Situasi genting ini bahkan berdampak pada institusi kerajaan. Perayaan ulang tahun ke-73 Raja Thailand Maha Vajiralongkorn yang dijadwalkan hari ini, resmi dibatalkan.

    Sebuah pengumuman di Lembaran Negara Kerajaan menyebut bahwa acara publik di Istana Agung Bangkok ditiadakan karena krisis keamanan yang sedang berlangsung.

    Foto: Kerabat korban menangis di dekat lokasi kejadian penembakan di sebuah pasar, yang menewaskan banyak orang, termasuk seorang pria bersenjata yang bunuh diri, di Bangkok, Thailand, Senin (28/7/2025). (REUTERS/Patipat Janthong)
    Kerabat korban menangis di dekat lokasi kejadian penembakan di sebuah pasar, yang menewaskan banyak orang, termasuk seorang pria bersenjata yang bunuh diri, di Bangkok, Thailand, Senin (28/7/2025). (REUTERS/Patipat Janthong)

    9. Penembakan Maut di Pasar Bangkok Thailand, 6 Tewas

    Penembakan massal mengguncang pasar yang biasa dipenuhi turis Or Tor Kor, di Bangkok, Thailand, Senin siang waktu setempat. Dalam update terbaru Reuters, dilaporkan enam orang tewas akibat peristiwa tersebut.

    “Setidaknya enam orang tewas ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah pasar di ibu kota Thailand, Bangkok, pada hari Senin,” kata polisi Thailand dalam sebuah pernyataan.

    “Korban tewas termasuk pria bersenjata yang bunuh diri,” tambah Wakil Komisaris Biro Kepolisian Metropolitan, Charin Gopatta.

    Dalam keterangan lanjutan, polisi masih terus menyelidiki identitas pelaku, termasuk motifnya. Selain pelaku, lima orang yang tewas oleh pria bersenjata itu adalah petugas keamanan di pasar tersebut.

    “Tidak ada turis yang tewas atau terluka dalam insiden penembakan tersebut, ” kata seorang pejabat polisi di distrik Bang Sue, Sanong Saengmani, tempat pasar yang sebagian besar menjual hasil pertanian tersebut berada.

    Dalam rekaman video yang dibagikan polisi, tersangka menggunakan topi putih dan ransel di dadanya saat beraksi. Potretnya terlihat saat berjalan di area parkir pasar.

    Mengutip AFP kejadian terjadi tepat pukul 12.31 waktu Bangkok. Polisi juga mencari tahu apakah ada keterkaitan dengan pertempuran yang pecah di perbatasan, antara Thailand dan Kamboja.

    Pada Oktober 2023, seorang tersangka berusia 14 tahun menggunakan pistol modifikasi untuk membunuh dua orang dan melukai lima lainnya di sebuah mal mewah di pusat kota Bangkok. Setahun sebelumnya, seorang mantan polisi menewaskan 36 orang, termasuk 22 anak-anak, dalam serangan senjata api dan pisau di sebuah tempat penitipan anak di Thailand timur.

    10. Thailand Bantah Keras Tuduhan Senjata Kimia oleh Kamboja

    Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Thailand, pemerintah menyatakan bahwa Thailand tetap memegang teguh komitmennya terhadap Konvensi Senjata Kimia (CWC). Bangkok juga menegaskan tidak pernah mengembangkan, memproduksi, memiliki, maupun menggunakan senjata kimia dalam bentuk apa pun.

    “Thailand tidak pernah mengadopsi kebijakan untuk mengembangkan, memproduksi, memiliki, atau menggunakan senjata kimia dalam keadaan apa pun. Thailand tidak akan membiarkan kebohongan menutupi kebenaran,” tegas pernyataan Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand, Senin.

    Pernyataan ini disampaikan menyusul tudingan dari Letnan Jenderal Maly Socheata, juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, yang mengklaim bahwa Thailand menggunakan gas beracun dalam insiden bentrokan terbaru di wilayah perbatasan yang disengketakan.

    Kementerian Luar Negeri Thailand menyebut tuduhan dari pihak Kamboja sebagai “kampanye disinformasi” yang disengaja dan tidak memiliki dasar fakta.

    “Tuduhan ini tidak berdasar. Ini adalah upaya untuk memutarbalikkan fakta di lapangan dan dengan sengaja merusak kredibilitas serta posisi Thailand di mata komunitas internasional,” tulis pernyataan resmi Kementerian tersebut.

    Sementara itu, belum ada komentar lanjutan dari pihak Kamboja terkait bantahan tersebut. Ketegangan antara Thailand dan Kamboja di wilayah perbatasan memang kerap memanas, namun ini kali pertama muncul isu dugaan penggunaan senjata kimia dalam konflik tersebut.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Wamenlu Akan Hadiri KTT Bahas "Two State Solution" Palestina di Markas PBB
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Juli 2025

    Wamenlu Akan Hadiri KTT Bahas "Two State Solution" Palestina di Markas PBB Nasional 28 Juli 2025

    Wamenlu Akan Hadiri KTT Bahas “Two State Solution” Palestina di Markas PBB
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Wakil Menteri Luar Negeri
    Arrmanatha Nasir
    dijadwalkan mewakili Indonesia untuk  menghadiri pertemuan konferensi tingkat tinggi yang membahas nasib Palestina ke depan.
    Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Roliansyah Soemirat mengatakan, pertemuan itu akan digelar pada 28-30 Juli 2025 di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.
    “Itu di Markas Besar PBB akan ada sebuah pertemuan
    high level conference
    mengenai
    two state solution
    terkait dengan isu Palestina,” kata Roliansyah saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (28/7/2025).
    Pria yang akrab disapa Roy ini menjelaskan, Indonesia diberi kehormatan menjadi ketua kelompok kerja dalam isu pembebasan Palestina ini dan akan membahas secara spesifik aspek yang menjadi konsen negara di kawasan.
    “Tapi yang paling pasti yang saya dapat tekankan bahwa keterkaitan, keterlibatan,
    engagement
    kita terhadap penyelenggaraan international
    conference
    ini bahkan sudah terjadi sejak awal,” ucap Roy.
    “Dan kita memberikan dukungan penuh kepada para inisiator awal dari konferensi tersebut dan sudah membuka diri untuk terus membantu sampai akhir proses. Semoga tidak ada hal-hal yang menghalangi terjadinya pertemuan selama 3 hari ke depan ini,” imbuh dia.
    Adapun isu terkait Palestina kembali muncul di PBB setelah Presiden Perancis
    Emmanuel Macron
    berencana mengakui negara yang sedang berkonflik dengan Israel tersebut.
    Macron mengatakan, negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Umum PBB pada September 2025.

    Setia pada komitmen historis Perancis terhadap perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah, saya telah memutuskan bahwa Prancis akan mengakui Negara Palestina
    ,” ujar Macron melalui akun
    X
    , Kamis (24/7/2025).
    Macron juga membagikan surat yang ditujukan kepada Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, sebagai bentuk konfirmasi.
    Ia menyatakan akan mendorong negara-negara lain untuk mengikuti langkah Prancis dalam mengakui kedaulatan Palestina.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polda Metro Jaya periksa 24 saksi terkait kematian diplomat Kemlu

    Polda Metro Jaya periksa 24 saksi terkait kematian diplomat Kemlu

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya telah memeriksa sebanyak 24 saksi terkait kematian diplomat muda sekaligus staf Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP) di kamar kos di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7).

    “Untuk saksi yang telah diperiksa sebanyak 24 orang,” kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Reonald merincikan 24 saksi tersebut terdiri dari enam orang dari tempat tinggal korban, termasuk penjaga kos, satu orang dari pihak keluarga yaitu istrinya, tujuh orang dari tempat lingkungan kerja.

    “Kemudian enam orang saksi ahli dan empat saksi lainnya yang berhubungan dengan korban, termasuk sopir taksi, dokter rawat jalan,” ucapnya.

    Polda Metro Jaya pun menjelaskan bahwa tas yang diduga milik Arya Daruditemukan setelah kematiannya.

    “Tas itu ditemukan di rooftop (atap). Kalau berdasarkan keterangan dari tim penyelidik itu satu hari setelah tanggal 8 Juli, setelah korban ditemukan,” katanya.

    Reonald menjelaskan tas tersebut ditemukan oleh penyelidik di lantai 12 Gedung Kemlu, tepatnya di samping tangga darurat.

    Menurut dia, tas tersebut berisi laptop dan pakaian serta obat-obatan.

    “Laptop, terus pakaian yang baru dibeli, terus ada beberapa obat-obatan, beberapa nota, alat-alat kantor,” katanya.

    Reonald juga belum bisa menjelaskan secara rinci obat apa saja yang ditemukan karena itu bersifat privasi.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.