Kementrian Lembaga: Kemlu

  • 2 Turis Israel-Pemandu Wisata Tewas Ditembak di Mesir

    2 Turis Israel-Pemandu Wisata Tewas Ditembak di Mesir

    Kairo

    Sedikitnya dua turis asal Israel, bersama seorang pemandu wisata mereka yang berkewarganegaraan Mesir, tewas ditembak di kota Alexandria, Mesir. Pelaku penembakan, yang dilaporkan menembak secara acak, telah ditangkap di lokasi kejadian.

    Seperti dilansir BBC, Senin (9/10/2023), Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataannya melaporkan bahwa penembakan yang menewaskan warganya di Mesir itu dilakukan oleh seorang ‘warga lokal’.

    Selain dua turis Israel yang tewas, Kementerian Luar Negeri Israel juga menyebut bahwa satu warganya yang lain mengalami luka-luka dalam serangan yang terjadi di Alexandria pada Minggu (8/10) waktu setempat.

    Otoritas Mesir belum memberikan pernyataan resmi soal penembakan mematikan itu.

    Namun televisi swasta setempat, Extra News, melaporkan bahwa seorang polisi melepas tembakan ke arah sekelompok orang yang sedang mengunjungi situs Romawi kuno yang dikenal sebagai Pilar Pompey tersebut.

    Disebutkan juga oleh sumber keamanan setempat bahwa pelaku melepaskan tembakan ‘secara acak’ dengan menggunakan senjata pribadinya. Menurut sumber keamanan itu, pelaku penembakan telah ditangkap di lokasi kejadian.

    Rekaman video yang menunjukkan penembakan itu diposting ke media sosial dan menunjukkan setidaknya dua orang yang tewas dalam posisi tergeletak di tanah yang ada di situs arkeologi kuno tersebut.

  • Korban Tewas Bertambah, Israel: Hamas Lakukan Kejahatan Perang!

    Korban Tewas Bertambah, Israel: Hamas Lakukan Kejahatan Perang!

    Jakarta

    Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengadakan rapat darurat secara tertutup terkait krisis Israel-Hamas, tanpa mengambil tindakan segera.

    Amerika Serikat (AS) mendesak 15 anggota DK PBB untuk mengutuk “serangan teroris keji yang dilakukan oleh Hamas.” Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, mengatakan, “ada banyak negara yang mengutuk serangan Hamas, tetapi ada juga yang tidak.”

    Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menyebut AS menilai bahwa Rusia tidak mengutuk serangan tersebut. Kepada kantor berita Associated Press (AP), Vassily membantah hal itu, seraya menambahkan bahwa “itu tidak benar.”

    “(Kecaman serangan Hamas) itu ada dalam komentar saya,” tambah Vassily. “Kami mengutuk semua serangan terhadap masyarakat sipil.”

    “Penting untuk segera menghentikan pertempuran, melakukan gencatan senjata, dan melakukan negosiasi yang berarti, setelah terhenti selama beberapa dekade,” ujarnya.

    Sesaat sebelum pertemuan dimulai, Duta Besar Cina untuk PBB, Zhang Jun, juga menyerukan deeskalasi.

    “Yang terpenting adalah untuk mencegah adanya eskalasi situasi lebih lanjut dan jatuhnya korban lebih banyak lagi dari masyarakat sipil,” kata Zhang Jun, “Dan yang sangat penting adalah kembali ke solusi dua negara.”

    Menhan AS janjikan bantuan kepada Israel

    “Saya baru saja berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Gallant untuk memastikan kembali bantuan yang tidak tergoyahkan dari AS untuk Israel agar dapat bertahan,” katanya. “Saya juga menyampaikan perkembangan terbaru soal sumber daya, termasuk amunisi, yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju Israel untuk membantu memenuhi kebutuhan Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Force/IDF).”

    AS juga mengirimkan kapal perang dan kapal induknya ke perairan dekat Israel. Sementara itu, Presiden AS Joe Biden telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan “mengungkap bahwa bantuan tambahan untuk Pasukan Pertahanan Israel dalam perjalanan menuju Israel, pasukan tambahan bakal tiba dalam beberapa hari ke depan.”

    Washington menyatakan, “beberapa” warga AS ikut terbunuh dalam serangan Hamas. “Kami telah memastikan bahwa beberapa warga AS turut menjadi korban tewas,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional White House.

    “Kami menyampaikan rasa belasungkawa terhadap para korban dan keluarga yang ditinggalkan.”

    Israel kecam “kejahatan perang” Hamas

    Serangan yang menyasar warga Israel di Gaza merupakan kejahatan perang, sebuah klaim yang disampaikan oleh Utusan Tetap Israel untuk PBB pada Minggu (08/10).

    Menjelang pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB, Utusan Israel Gilad Erdan juga menyebut sudah waktunya untuk “menghancurkan” infrastruktur militer Hamas.

    “Waktu untuk berunding dengan orang-orang seperti ini sudah berakhir,” katanya. “Sekarang waktunya untuk melenyapkan infrastruktur teror Hamas, menghancurkan sepenuhnya sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi.”

    Informasi soal “perang” Israel-Hamas

    Israel menggempur Jalur Gaza lewat serangan udara pada Minggu (08/10), sehari setelah serangan mendadak dari militan Hamas yang disebut menewaskan ratusan warga Israel.

    Setidaknya 700 orang dilaporkan tewas di Israel dan lebih dari 400 orang tewas di Gaza. Militer Israel sendiri mengaku telah menyerang 800 target di Gaza sejauh ini.

    Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, kampanye Israel di Gaza bakal “mengubah kenyataan untuk beberapa generasi.” Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina yang berbasis di Tepi Barat, mengutuk serangan tersebut, dan menyebutnya sebagai “kampanye kematian dan kehancuran yang biadab.”

    Lebih dari 40 jam usai Hamas melancarkan serangan mendadak, pasukan Israel masih bertempur dengan Hamas di sejumlah lokasi di Israel.

    Militer Israel juga terus melanjutkan evakuasi di lima daerah yang berada di dekat Jalur Gaza.

    Hamas dan kelompok Islamic Jihad mengaku telah menawan 130 orang dari kawasan Israel ke daerah Gaza. Mereka menyebut para sandera nantinya akan ditukar demi membebaskan warga Palestina yang dipenjara pihak Israel.

    Untuk diketahui, dua organisasi tersebut diklasifikasikan sebagai kelompok teroris oleh pemerintah Jerman, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

    Kepada kantor berita ABC, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut setidaknya ada 1.000 militan Hamas yang terlibat dalam serangan tersebut.

    mh/ha/as (Reuters, AFP, AP, dpa)

    Lihat Video ‘Lebih dari Seribu Orang Tewas Akibat Hamas-Israel Memanas’:

    (ita/ita)

  • Perang Hamas Vs Israel, 12 Warga Thailand Tewas-11 Disandera

    Perang Hamas Vs Israel, 12 Warga Thailand Tewas-11 Disandera

    Jakarta

    Pemerintah Thailand menyampaikan bahwa 12 warganya tewas dalam perang yang tengah berkobar antara Israel dan kelompok Hamas. Thailand saat ini tengah mempersiapkan rencana untuk mengevakuasi warganya.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Kanchana Patarachoke mengatakan Kedutaan Besar Thailand di Israel mengetahui kematian mereka dari pihak-pihak yang mempekerjakan para korban.

    Dia mengatakan delapan warga Thailand lainnya terluka dan 11 orang disandera sejak perang meletus, ketika Hamas melancarkan serangan besar-besaran pada hari Sabtu (7/10) lalu.

    Menurut Kementerian Tenaga Kerja Thailand, dikutip kantor berita AFP, Senin (9/10/2023), ada sekitar 30.000 pekerja Thailand di Israel, banyak dari mereka bekerja di bidang pertanian.

    Menteri Tenaga Kerja Phiphat Ratchakitprakarn mengatakan pasukan Israel mulai memindahkan para pekerja dari zona bahaya.

    “Ada 1.099 orang yang mendaftar untuk pulang,” kata Phiphat dalam wawancara di televisi Thailand.

    “Kami memiliki sekitar 5.000 pekerja yang bekerja di zona pertempuran,” imbuhnya.

    Sejauh ini, lebih dari 1.100 orang tewas di Israel dan Gaza sejak Hamas meluncurkan serangan besar-besaran pada Sabtu (7/10). Seperti dilansir Reuters dan Alarabiya News, Senin (9/10/2023), Israel balas menggempur wilayah Jalur Gaza setelah rentetan serangan dilancarkan militan Hamas ke wilayahnya, yang tercatat sebagai salah satu serangan paling berdarah dalam sejarah Israel.

  • Hamas Vs Israel, Iran Ajak Semua Negara Muslim Bela Palestina

    Hamas Vs Israel, Iran Ajak Semua Negara Muslim Bela Palestina

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri Iran mengajak seluruh negara Muslim untuk bergandengan tangan membela rakyat Palestina dan Masjid Al-Aqsa.

    Hossein Amir-Abdollahian melontarkan pernyataan tersebut dalam panggilan telepon pada Minggu (8/10) malam waktu setempat dengan menteri luar negeri sementara Taliban, Amir Khan Muttaqi.

    Kedua belah pihak membahas perkembangan terkini di Jalur Gaza, termasuk Operasi Al-Aqsa yang sedang berlangsung, yang merupakan operasi militer terbesar oleh Hamas melawan Israel.

    Gerakan perlawanan Hamas melancarkan operasi skala besar pada hari Sabtu (7/10) pagi lalu, dengan meluncurkan ribuan roket sebagai tanggapan atas penodaan Masjid Al-Aqsa yang dilakukan Israel dan meningkatnya kekerasan para pemukim.

    Dilansir media Press TV, Senin (9/10/2023), selama panggilan telepon mereka, Amir-Abdollahian dan Amir Khan Muttaqi membahas perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan negara mereka dan seringnya pelanggaran terhadap Masjid Al-Aqsa oleh para pemukim Israel.

    Amir-Abdollahian menekankan bahwa semua negara Muslim harus bersatu dalam membela rakyat Palestina dan Masjid Al-Aqsa.

    Sementara Mottaqi mengatakan Kementerian Luar Negeri Taliban terus mencermati perkembangan yang sedang berlangsung di Gaza, dan telah mengeluarkan pernyataan tegas untuk mendukung rakyat Palestina dan mengutuk Israel.

  • Presiden Moldova Bicara Soal Wagner di Balik Upaya Kudeta Dirinya

    Presiden Moldova Bicara Soal Wagner di Balik Upaya Kudeta Dirinya

    Jakarta

    Presiden Moldova, Maia Sandu, mengklaim bahwa kelompok tentara bayaran Wagner adalah kekuatan utama di balik upaya untuk mengobarkan kudeta terhadap dirinya. Hal ini diungkap pemimpi pro-Eropa itu kepada media Financial Times dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat (6/10) waktu setempat.

    Sandu, yang diwawancarai oleh Financial Times (FT) saat KTT Komunitas Politik Eropa Uni Eropa di Spanyol, mengklaim bahwa mendiang pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin mendukung upaya untuk menggulingkannya.

    Dia juga mengatakan Moskow tetap terlibat dalam upaya untuk mengacaukan negara yang berada di antara Ukraina dan anggota Uni Eropa, Rumania tersebut. Terutama dengan menyalurkan uang ke Moldova untuk menyuap para pemilih pada pemilu lokal bulan depan.

    “Informasi yang kami miliki adalah rencana yang disiapkan oleh tim (Prigozhin),” kata Sandu kepada FT mengacu pada dugaan kudeta tersebut. Dia menambahkan bahwa kelompok paramiliter asal Rusia tersebut berusaha untuk membuat aksi-aksi protes anti-pemerintah, yang terjadi secara berkala sejak tahun lalu, berubah menjadi kekerasan.

    “Situasinya sungguh dramatis dan kami harus melindungi diri kami sendiri,” tutur Sandu, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters, Sabtu (7/10/2023).

    Sebelumnya, Sandu menuduh Rusia pada bulan Februari lalu merencanakan kudeta terhadap pemerintah Moldova dengan mengeksploitasi aksi-aksi protes.

    Kementerian Luar Negeri Rusia telah menolak klaim tersebut dan menuduh Moldova menjalankan agenda anti-Rusia.

  • Korea Utara Setop Operasional Reaktor Nuklir, Ekstraksi Bahan Bakar Bom?

    Korea Utara Setop Operasional Reaktor Nuklir, Ekstraksi Bahan Bakar Bom?

    Pyongyang

    Korea Utara (Korut) telah menghentikan operasional reaktor nuklir di kompleks nuklir utamanya. Langkah itu kemungkinan bertujuan untuk mengekstraksi plutonium yang bisa digunakan untuk persenjataan dengan memproses ulang bahan bakar bekas dari reaktor nuklir itu.

    Seperti dilansir Reuters, Kamis (5/10/2023), penilaian intelijen Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) yang diungkapkan oleh sumber pemerintahan Seoul menyebut bahwa operasional reaktor nuklir berkapasitas 5 megawatt di kompleks nuklir Yongbyon, Korut, telah dihentikan sejak akhir September lalu.

    “Korea Selatan dan AS meyakini hal ini bisa menjadi tanda pemrosesan ulang yang sedang dilakukan untuk mendapatkan plutonium level senjata,” sebut sumber pemerintahan itu, seperti dikutip surat kabar Korsel Donga Ilbo.

    Pemrosesan ulang batang bahan bakar bekas yang dikeluarkan dari reaktor nuklir merupakan langkah yang diambil sebelum plutonium diekstraksi. Kompleks nuklir Yongbyon adalah sumber utama plutonium bagi Pyongyang, yang kemungkinan besar digunakan untuk membuat senjata nuklir.

    Korut diketahui juga mengoperasikan fasilitas pengayaan uranium, yang merupakan sumber material terpisah yang bisa digunakan untuk senjata nuklir.

    “Kemungkinan uji coba nuklir oleh Korea Utara tidak dikesampingkan,” sebut surat kabar Donga Ilbo dalam laporannya, yang mengutip seorang pejabat senior pemerintah Korsel. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal analisis apa yang menunjukkan penilaian bahwa langkah itu mungkin terkait dengan uji coba nuklir.

    Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan Korsel belum memberikan komentar resmi atas laporan tersebut.

  • Ada Bantuan China dalam Pembebasan Tentara AS yang Ditahan Korut

    Ada Bantuan China dalam Pembebasan Tentara AS yang Ditahan Korut

    Jakarta

    Otoritas Korea Utara (Korut) telah membebaskan seorang tentara Amerika Serikat yang ditahan sejak Juli lalu. Pemerintah China menyebut bahwa pihaknya telah menawarkan bantuan “kemanusiaan” dalam pembebasan tentara AS tersebut.

    Travis King, 23 tahun, telah ditahan di Korea Utara sejak Juli, ketika ia melintasi Zona Demiliterisasi dari Korea Selatan.

    Setelah hampir tiga bulan ditahan, dia akhirnya melewati perbatasan Korea Utara ke China dengan bantuan para diplomat Swedia, di mana ia diserahkan kepada duta besar AS dan seorang perwira militer senior AS pada hari Rabu (27/9) waktu setempat. Dia kemudian diterbangkan ke pangkalan militer AS.

    Kemudian, dalam contoh yang jarang terjadi dalam kerja sama AS-China, Beijing pada hari Kamis (28/9) mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menawarkan bantuan.

    “Atas permintaan pihak Korea Utara dan AS, China telah memberikan bantuan yang diperlukan dari sudut pandang kemanusiaan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning ketika ditanya tentang kasus tersebut, sebagaimana dilansir kantor berita AFP, Kamis (28/9/2023).

    Sebelumnya, penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada hari Rabu mengucapkan terima kasih kepada China “atas bantuannya dalam memfasilitasi transit Prajurit King”.

    Namun seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan, China tidak melakukan mediasi dengan Korea Utara terkait pembebasan King dan Amerika Serikat tidak memberikan konsesi apapun kepada Pyongyang untuk pembebasan itu.

    (ita/ita)

  • Ribuan Warga Etnis Armenia Mengungsi karena Takut Dianaya

    Ribuan Warga Etnis Armenia Mengungsi karena Takut Dianaya

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, edisi Selasa 26 September 2023.

    Sejumlah informasi yang terjadi di sejumlah negara dalam 24 jam terakhir sudah kami rangkum agar Anda lebih mudah mengikuti perkembangan dunia.

    Kita awali laporan pertama dari Armenia.

    Ribuan warga etnis Armenia mengungsi

    Ribuan etnis Armenia meninggalkan wilayah Nagorno-Karabakh, perbatasan antara Armenia dan Azerbaijan.

    Mereka mengantre untuk mendapatkan bahan bakar, hingga menimbulkan kemacetan di jalur pegunungan menuju Armenia.

    Mereka mengatakan tidak ingin hidup sebagai bagian dari negara Azerbaijan dan akan berangkat ke Armenia karena takut akan mengalami penganiayaan dan pembersihan etnis.

    Pengungsi yang mencapai Armenia mengatakan mereka yakin sejarah negara mereka yang memisahkan diri telah berakhir.

    Pelaku kejahatan rasisme membayar US$5 juta

    Patrick Crusius, seorang pria berkulit putih asal Texas yang membunuh 23 orang di Walmart pada tahun 2019 setuju untuk membayar lebih dari US$5 juta kepada para korban serangan rasisme.

    Patrick dijatuhi 90 hukuman hidup berturut-turut bulan Juli lalu, setelah mengaku bersalah atas tuduhan kejahatan berbau kebencian, yang juga menjadi pembunuhan massal terburuk di Amerika Serikat.

    Usianya 21 tahun saat ketika berkendara lebih dari 700 mil dari rumahnya dekat Dallas untuk menargetkan warga Hispanik sebagai korban tembakan dengan senapan jenis AK di dalam dan di luar toko Walmart.

    Komedian Russel Brand diselidiki polisi Inggris

    Polisi di London tengah mengadakan penyelidikan terhadap Russell Brand, yang dituduh melakukan pelanggaran seksual.

    Russel, 48 tahun, menjadi sasaran tuduhan pemerkosaan, penyerangan seksual, dan intimidasi dalam sebuah laporan investigasi media The Times, The Sunday Times, dan program Dispatches dari Channel 4 di Inggris awal bulan ini.

    Tidak ada penangkapan hingga saat ini, sementara Russel membantah semua tuduhan.

    Dalam sebuah pernyataan, polisi kota London mengatakan mereka telah menerima “sejumlah tuduhan pelanggaran seksual di London” dan wilayah lainnya di Inggris.

    Filipina gelar ‘operasi khusus’ di Laut China Selatan

    Filipina mengatakan pihaknya sudah melakukan “operasi khusus” untuk menghilangkan pembatas terapung yang dipasang China di Laut Cina Selatan.

    Minggu lalu, Filipina membagikan foto-foto penghalang terapung yang menghalangi akses kapal penangkap ikan di Scarborough Shoal, dengan kapal China berada di dekatnya.

    “Pembatas ini menimbulkan bahaya bagi navigasi, dan jelas merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional. Hal ini juga menghambat aktivitas penangkapan ikan dan mata pencaharian para nelayan Filipina,” demikian pernyataan pemerintah Filipina.

    Kementerian Luar Negeri China tidak menyebutkan secara langsung soal penghalang terapung tersebut, namun membela tindakan kapal penjaga pantainya sebagai “tindakan yang diperlukan” setelah kapal Biro Perikanan Filipina “menyusup” ke kawasan perairannya.

    Kabar Bruce Willis dengan demensia yang dialaminya

    Istri Bruce Willis untuk pertama kalinya berbicara kepada publik soal demensia suaminya, dengan mengatakan “sulit untuk mengetahui” apakah aktor Hollywood tersebut mengetahui kondisinya.

    Emma Heming Willis muncul di program televisi Today milik NBC, untuk berbicara soal demensia frontotemporal (FTD).

    Bruce, 68 tahun, didiagnosis menderita demensia pada bulan Februari, setahun setelah sebelumnya didiagnosis menderita afasia, sebuah kelainan yang menimbulkan kesulitan berbicara, membaca, dan menulis.

    Ini cuplikan pernyataan Emma di televisi.

    “Sulit bagi orang yang didiagnosis, juga sulit bagi keluarga,” katanya.

    “Dan hal itu tidak berbeda dengan Bruce, atau saya sendiri, atau anak perempuan kami. Mereka mengatakan ini adalah penyakit keluarga, dan memang benar adanya.”

    “Sebagai yang merawatnya, sangat penting untuk dapat mendapat bantuan dan dukungan.

    “Penting bagi yang merawatnya untuk menjaga diri mereka sendiri sehingga mereka bisa memberikan perawatan terbaik bagi orang yang dirawatnya.”

  • Pidato Zelensky Bikin Polandia Setop Pasokan Senjata ke Ukraina

    Pidato Zelensky Bikin Polandia Setop Pasokan Senjata ke Ukraina

    Jakarta

    Pidato Presiden Volodymyr Zelensky dalam Sidang Majelis Umum PBB yang menyindir soal larangan impor biji-bijian membuat Polandia dan Ukraina terlibat perselisihan. Hal ini bahkan membuat Polandia memutuskan untuk menghentikan pasokan senjata ke Ukraina.

    Dilansir AFP dan Reuters, Kamis (21/9/2023), Zelensky dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), mengatakan bahwa Ukraina berupaya mempertahankan jalur darat untuk ekspor biji-bijian. Namun dia menyebut adanya ‘drama politik’ yang hanya membantu Rusia.

    Tidak hanya itu, Zelensky bahkan menyebut beberapa negara berpura-pura menyatakan solidaritas dengan Kyiv.

    Komentar itu mendapatkan reaksi keras dari Polandia, yang mengecam pernyataan Zelensky itu ‘tidak bisa dibenarkan soal Polandia. Terlebih Polandia telah mendukung Ukraina sejak hari-hari pertama perang’.

    Warsawa diketahui menjadi salah satu pendukung Kyiv yang paling setia sejak Rusia melancarkan invasinya pada Februari 2022. Namun kini kedua negara terlibat perselisihan setelah Polandia bersama Hungaria dan Slovakia memperpanjang larangan impor biji-bijian Ukraina untuk melindungi kepentingan petani mereka.

    Situasi ini berawal ketika Uni Eropa, pada Jumat (15/9) pekan lalu, mengumumkan diakhirinya larangan impor biji-bijian Ukraina di lima negara anggotanya.

    Pengumuman itu disambut kemarahan dan memicu embargo sepihak yang ditanggapi Kyiv dengan menyatakan akan mengajukan protes ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

    Kementerian Luar Negeri Polandia telah memanggil Duta Besar Ukraina Vasyl Zvarych untuk menyampaikan protes mereka.

    “Memberikan tekanan pada Polandia dalam forum multilateral atau menyampaikan aduan ke pengadilan internasional bukanlah metode yang tepat untuk menyelesaikan perselisihan di antara negara kita,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Polandia kepada Dubes Zvarych.

    Disebutkan juga oleh Kementerian Luar Negeri Polandia bahwa Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Pawel Jablonski telah ‘menyampaikan protes keras dari pihak Polandia terhadap pernyataan yang disampaikan Presiden V Zelensky di Majelis Umum PBB kemarin, yang menuduh beberapa negara Uni Eropa berpura-pura memberikan solidaritas sambil secara tidak langsung mendukung Rusia’.

    Simak Video “Video: Rusia Klaim Serang ‘Bengkel’ Drone-Area Perakitan Peralatan Ukraina”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Makin Panas! India Setop Terbitkan Visa bagi Warga Kanada

    Makin Panas! India Setop Terbitkan Visa bagi Warga Kanada

    Jakarta

    India berhenti mengeluarkan visa bagi warga negara Kanada. Kebijakan itu muncul di tengah meningkatnya tensi hubungan antara India dengan Kanada usai seorang tokoh Sikh tewas di Kanada.

    Dilansir dari BBC, Kamis (21/9/2023), langkah itu dilakukan India karena merasa ada ‘ancaman keamanan’. Semantara, layanan visa Kanada tetap terbuka di India.

    Ketegangan meningkat minggu ini setelah pemimpin Kanada mengatakan India mungkin terlibat dalam pembunuhan Hardeep Singh Nijjar di kuil Sikh di British Columbia pada 18 Juni lalu. India marah dan menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya ‘tidak masuk akal’.

    Pemerintah India menjelaskan penangguhan layanan visa juga ‘berlaku bagi warga Kanada yang berada di negara ketiga’.

    “Ada ancaman yang ditujukan kepada komisi tinggi (kedutaan besar) dan konsulat kami di Kanada,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri di New Delhi.

    “Hal ini telah mengganggu fungsi normal mereka. Oleh karena itu, (mereka) untuk sementara tidak dapat memproses permohonan visa,” sambungnya.

    Dia mengatakan India mencari kesetaraan dalam hubungannya dengan negara lain. Dia mengatakan Kanada ikut campur terkait urusan dalam negeri India.

    Sebelumnya, Nijjar ditembak mati di luar sebuah kuil Sikh pada 18 Juni lalu, di wilayah Surrey, pinggiran Vancouver yang ditinggali mayoritas warga Sikh di Kanada. Dia disebut mendukung Tanah Air Sikh dalam bentuk negara Khalistani yang merdeka.

    Sosok Nijjar telah ditetapkan oleh India sebagai ‘teroris’ sejak Juli 2020. Dampak dari pertikaian kedua negara itu adalah pengusiran diplomat di Ottawa dan New Delhi. Sementara India menolak mentah-mentah tuduhan Kanada yang disebutnya’absurd’.

    (aik/haf)