Kementrian Lembaga: Kemlu

  • Kemlu Beberkan Alasan RI Tampung Pengungsi Rohingya di Aceh

    Kemlu Beberkan Alasan RI Tampung Pengungsi Rohingya di Aceh

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengungkap alasan pengungsi Rohingya tertampung di Indonesia usai muncul gelombang baru dari etnis ini yang datang ke Aceh.

    “Indonesia melihat gelombang baru pengungsi Rohingya ke Aceh ini sebagai isu kemanusiaan,” kata juru bicara Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal, kepada CNNIndonesia.com, Kamis (7/12).

    Dia kemudian berkata, “Karena itu kita sangat peduli terhadap keselamatan para pengungsi.”

    Iqbal menerangkan faktor “kemanusiaan menjadi alasan utama Indonesia” bersedia menerima dan memberikan penampungan sementara kepada para pengungsi Rohingya.

    Indonesia salah satu negara yang tak menandatangani Konvensi Pengungsi sehingga tak punya kewajiban menerima pengungsi.

    Lebih lanjut, Iqbal menerangkan meski menerima pengungsi, Indonesia juga memikirkan respons masyarakat sekitar.

    “Kesediaan kita memberikan penampungan sementara bagi pengungsi Rohingya juga tetap harus memperhatikan kepentingan serta tanggapan masyarakat di sekitar penampungan,” ujar Iqbal.

    Pengungsi Rohingya menjadi sorotan di Indonesia usai mereka ramai-ramai berdatangan ke Aceh sejak pertengahan November.

    Sementara itu, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) menerima laporan dua kapal yang berisi sekitar 400 orang masih terdampar di laut.

    Menurut laporan UNHCR, kapal-kapal itu kemungkinan mengalami kerusakan mesin di Laut Andaman.

    “Jika digabungkan kedua perahu membawa sekitar 400 orang,” demikian rilis resmi UNHCR pada Sabtu (2/12).

    Mereka menyebut kondisi cuaca beberapa hari ke depan turut mengkhawatirkan para pengungsi ini.

    Selain itu, UNHCR khawatir persediaan makanan dan air akan habis sehingga muncul risiko kematian yang signifikan dalam beberapa hari mendatang.

    UNHCR lantas mendesak semua negara di dekat kawasan Laut Andaman untuk bertindak menyelamatkan pengungsi Rohingya.

    Mereka juga meminta prinsip non-refoulement yang mewajibkan penyelamatan orang di laut ditegakkan.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Beri Syarat Gencatan sampai Selandia Baru soal Pilot Susi Air

    Israel Beri Syarat Gencatan sampai Selandia Baru soal Pilot Susi Air

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perpanjangan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza Palestina masih menjadi perhatian pemberitaan global.

    Tanggapan terbaru Selandia Baru soal penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mehrtens, oleh KKB Papua juga tak luput dari sorotan. Berikut kilas berita internasional pada Kamis (30/1):

    Israel Sebut Syarat jika Gencatan Senjata Mau Terus Diperpanjang

    Israel mengungkapkan syarat-syarat yang diperlukan jika kelompok perlawanan Palestina, Hamas, ingin terus memperpanjang gencatan senjata.

    Penasihat senior Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Mark Regev mengatakan posisi mereka soal perpanjangan gencatan senjata “sangat jelas.”

    “Setiap hari, kami sepakat memperpanjang [gencatan senjata] untuk pembebasan 10 sandera. [Sebanyak] 10 sandera yang masih hidup,” kata Regev pada Kamis (30/11) kepada CNN.

    Hamas Klaim Tanggung Jawab atas Penembakan di Yerusalem

    Kelompok Hamas mengaku bertanggung jawab atas penembakan di Yerusalem yang menewaskan setidaknya tiga orang dan melukai belasan lainnya, Kamis (30/11).

    Dalam sebuah pernyataan yang dirilis beberapa jam usai insiden, Hamas menyebut serangan itu merupakan “tanggapan alami terhadap kejahatan penjajah (Israel) yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza dan terhadap anak-anak di Jenin (Tepi Barat, Palestina).”

    Hamas menyebut dua pelaku penembakan yakni dua bersaudara Murad Nemr (38) dan Ibrahim Nemr (30). Mereka adalah anggota sayap bersenjata Hamas yang berbasis di Yerusalem Timur, demikian dikutip dari AFP.

    Selandia Baru Buka Suara soal 9 Bulan Pilot Susi Air Disandera OPM

    Selandia Baru buka suara soal salah satu warganya yang merupakan pilot Susi Air, Philip Mehrtens, masih disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) sejak Februari 2022 atau sembilan bulan lalu.

    Mehrtens merupakan warga negara Selandia Baru yang menikah dengan warga negara Indonesia beberapa tahun lalu. Ia diculik OPMpada 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

    juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan (MFAT) Selandia Baru mengatakan pihaknya masih terus mengupayakan segala cara untuk membebaskan Mehrtens dengan selamat dan aman, termasuk bekerja sama dengan otoritas Indonesia.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gencatan Senjata Hari ke-7, Hamas Bebaskan 8 Sandera Israel

    Gencatan Senjata Hari ke-7, Hamas Bebaskan 8 Sandera Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Total delapan sandera Israel telah dibebaskan kelompok Hamas pada Kamis (30/11) malam waktu setempat, di menit-menit terakhir gencatan senjata Gaza.

    Dua sandera perempuan telah dibebaskan terlebih dahulu pada hari yang sama, dan telah diserahkan ke militer Israel. Dua sandera itu diidentifikasi sebagai Mia Schem (21) dan Amit Soussana (40) yang juga memiliki kewarganegaraan Prancis.

    Beberapa jam berselang, enam sandera kembali dilepas Hamas dan diserahkan kepada Palang Merah. Dalam tayangan di televisi memperlihatkan beberapa perempuan muda berjalan menuju ambulans, usai tiba di wilayah Israel.

    Enam sandera yang baru dibebaskan terdiri dari empat orang dewasa dan dua remaja yang merupakan warga Arab Bedouin di Israel.

    Meskipun Israel mengharuskan Hamas melepaskan 10 sandera setiap hari untuk melanjutkan gencatan senjata, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan hanya delapan sandera yang akan dibebaskan pada Kamis, sementara Israel akan membebaskan 30 warga Palestina.

    Para pejabat Israel juga telah menerima delapan alih-alih 10 sandera, sebab pada hari sebelumnya Hamas telah membebaskan 12 sandera termasuk dua perempuan berkewarganegaraan Israel-Rusia.

    Saat ini, gencatan senjata di Gaza telah memasuki hari ketujuh sejak dimulai pada Jumat (24/11) lalu. Mediator kesepakatan gencatan senjata yakni Mesir dan Qatar, saat ini disebut masih terus mengupayakan perpanjangan jeda pertempuran, demi membebaskan lebih banyak sandera dan tahanan dari penjara Israel.

    Sejauh ini, seperti dilansir Reuters, Hamas telah membebaskan 97 sandera selama gencatan senjata. Di antaranya 70 perempuan, remaja, dan anak-anak Israel, ditambah 27 sandera warga negara asing yang dibebaskan berdasarkan perjanjian paralel dengan pemerintah masing-masing.

    Sementara itu, Israel telah membebaskan 210 tahanan Palestina dari ribuan warga sipil yang ditahan di penjara-penjara Israel selama beberapa tahun terakhir.

    (dna/dan)

    [Gambas:Video CNN]

  • Selandia Baru Buka Suara soal 9 Bulan Pilot Susi Air Disandera OPM

    Selandia Baru Buka Suara soal 9 Bulan Pilot Susi Air Disandera OPM

    Jakarta, CNN Indonesia

    Selandia Baru buka suara soal salah satu warganya yang merupakan pilot Susi Air, Philip Mehrtens, masih disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) sejak Februari 2022 atau sembilan bulan lalu.

    Mehrtens merupakan warga negara Selandia Baru yang menikah dengan warga negara Indonesia beberapa tahun lalu. Ia diculik OPM pada 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

    juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan (MFAT) Selandia Baru mengatakan pihaknya masih terus mengupayakan segala cara untuk membebaskan Mehrtens dengan selamat dan aman, termasuk bekerja sama dengan otoritas Indonesia.

    “Keselamatan dan kesejahteraan Phillip Mehrtens tetap menjadi prioritas utama kami,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan (MFAT) Selandia Baru ke CNNIndonesia.com via email, Kamis (30/11).

    Salah satu langkah yang mereka tempuh yakni bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia dan mengerahkan staf konsuler Selandia Baru ke Papua.

    Mereka juga mendukung keluarga Mehrtens yang di Aotearoa maupun di Indonesia.

    “Mereka meminta privasi pada saat yang sangat menantang ini,” lanjut jubir itu.

    OPM pimpinan Egianus Kogoya menyandera Mehrtens pada 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawat di Paro, Kabupaten Nduga.

    Pada 26 Mei, OPM merilis video yang menunjukkan kondisi pilot itu. Dia mengatakan kelompok ini akan menembak mereka jika tak ada negosiasi dalam dua bulan.

    Baru-baru ini, panglima TNI yang belum lama dilantik Agus Subiyanto buka suara soal operasi pembebasan Mehrtens.

    “Kita akan melibatkan Forkopimda di sana untuk komunikasi, berkomunikasi,” kata Agus pada pekan lalu di Istana Negara.

    Dia juga mengatakan operasi teritorial juga dilakukan untuk membebaskan Mehrtens.

    “Mudah-mudahan dengan langkah itu ada kabar lah,” lanjut Agus.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gencatan Senjata di Gaza Diperpanjang Lagi hingga Jumat

    Gencatan Senjata di Gaza Diperpanjang Lagi hingga Jumat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, akan diperpanjang hingga Jumat (1/12) setelah Israel dan kelompok Hamas menemui kesepakatan.

    Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata diperpanjang untuk kedua kalinya setelah ditengahi oleh Qatar yang menjadi mediator.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari mengatakan Israel dan Hamas sepakat untuk memberikan jeda kemanusiaan di Gaza.

    “Pihak Palestina dan Israel mencapai kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza selama satu hari tambahan dengan kondisi yang sama sebelumnya,” kata Majed Al Ansari dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Kamis (30/11).

    “Yaitu, gencata senjata dan masuknya bantuan kemanusiaan dalam kerangka mediasi bersama Qatar,” lanjutnya.

    Di detik-detik terakhir berakhirnya gencatan senjata tambahan, perpanjangan akhirnya disepakati oleh Israel dan Hamas pada hari ini, Kamis (30/11).

    Militer Israel akhirnya mengumumkan bahwa gencatan senjata dengan Hamasakan berlanjut jelang menit-menit masa jeda pertempuan keduanya berakhir pada Kamis pagi pukul 07.00 waktu lokal atau 12.00 WIB.

    “Gencatan senjata akan berlanjut mengingat upaya para mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera, dan bentuk patuhi ketentuan perjanjian,” bunyi pernyataan militer Israel (IDF) seperti dikutip Al Jazeera.

    Sebelumnya, Israel dan Hamas dikabarkan sepakat memperpanjang gencatan senjata untuk setidaknya 24 jam ke depan hingga Jumat (1/12).

    Pada Senin (27/11), kedua belah pihak sepakat memperpanjang gencatan senjata selama dua hari hingga akhirnya diperpanjang lagi hari ini.

    Dalam perjanjian, Hamas sepakat membebaskan ratusan sandera yang ditahan secara bertahap, sementara Israel juga sepakat membebaskan warga Palestina yang telah ditahan bertahun-tahun di penjara.

    Perpanjangan gencatan senjata yang kedua kali ini sempat terancam batal setelah Hamas mengklaim Israel menolak tawaran pembebasan sandera tambahan.

    Hamas juga telah memerintahkan pasukannya untuk siaga tempur menyusul belum ada tanda dari Israel menyetujui perpanjangan gencatan senjata.

    Kesepakatan gencatan senjata ini muncul usai puluhan hari Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober.

    Selama agresi, Israel menggempur warga dan objek sipil seperti rumah sakit dan sekolah. Imbas serangan mereka, lebih dari 15.000 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 6 ribu anak-anak dan 4 ribu perempuan.

    (pra/pra)

  • 30 Tahanan Palestina Dibebaskan Israel Jelang Akhir Gencatan Senjata

    30 Tahanan Palestina Dibebaskan Israel Jelang Akhir Gencatan Senjata

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebanyak 30 tahanan Palestina dibebaskan oleh pasukan militer Israel di hari terakhir perpanjangan gencatan senjata pada Rabu (29/11) malam waktu setempat.

    Dikutip dari Al Jazeera, layanan Penjara Israel (Israeli Prison Service/IPS) mengatakan tahanan Palestina itu dibebaskan dari Penjara Ofer yang berada di dekat kota Ramallah.

    Salah satu tahanan yang dibebaskan pada malam itu termasuk aktivis Ahed Tamimi. Ia merupakan aktivis berusia 22 tahun yang ditangkap oleh Israel di Tepi Barat pada 6 November lalu.

    Para tahanan Palestina itu langsung disambut oleh anggota keluarganya saat tiba di Ramallah yang diantar menggunakan bus dari Komite Palang Merah Internasional (ICRC).

    Keluarga tahanan itu memeluk hingga menangis ketika menyambut kepulangan anggota keluarga mereka.

    Sebelum para tahanan Palestina itu dibebaskan, sempat ada penundaan selama beberapa jam karena adanya bentrokan di luar penjara.

    Di sisi lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar selaku mediator kesepakatan mengungkapkan terdapat 16 sandera yang dibebaskan dari Gaza oleh kelompok Hamas.

    Sepuluh sandera di antaranya merupakan satu anak warga negara Belanda, tiga warga negara Jerman, satu warga negara Amerika Serikat, dan warga Israel.

    Selain 10 sandera tersebut, empat warga negara Thailand juga turut dilepaskan kelompok Hamas.

    Dilansir Al Jazeera, militer Israel mengatakan pasukannya telah menerima pelepasan sandera tersebut di perbatasan Kerem Shalom. Palang Merah juga telah mengonfirmasi pembebasan sandera ini.

    “Tim kami telah memindahkan dan menyerahkan [sandera] kepada pihak berwenang Israel,” demikian laporan Al Jazeera.

    Sebelum 14 sandera di atas, Hamas juga sudah membebaskan dua perempuan warga negara Rusia. Keduanya tidak termasuk dalam kesepakatan pertukaran sandera dan tahanan Hamas dengan Israel.

    Nasib gencatan senjata di Gaza belum diketahui setelah perpanjangan dua hari tambahan berakhir pada Kamis (29/11) pukul 07.00 waktu setempat.

    Perundingan yang melibatkan Israel-Hamas serta mediator utama Qatar dengan AS dan Mesir, difokuskan pada lamanya perpanjangan dan pertukaran sandera dengan tahanan Israel.

    (pra/pra)

  • Jelang Akhir Gencatan Senjata, Hamas Bebaskan 16 Sandera dari Gaza

    Jelang Akhir Gencatan Senjata, Hamas Bebaskan 16 Sandera dari Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Lima anak di bawah umur dan lima perempuan dibebaskan oleh kelompok Hamas dari Gaza pada Rabu (29/11) malam waktu setempat.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar selaku mediator kesepakatan menyebut di antara 10 sandera yang dibebaskan ada satu anak warga negara Belanda, tiga warga negara Jerman, satu warga negara Amerika Serikat, dan warga Israel.

    Selain 10 sandera tersebut, empat warga negara Thailand juga turut dilepaskan kelompok Hamas.

    Dilansir Al Jazeera, militer Israel mengatakan pasukannya telah menerima pelepasan sandera tersebut di perbatasan Kerem Shalom. Palang Merah juga telah mengonfirmasi pembebasan sandera ini.

    “Tim kami telah memindahkan dan menyerahkan [sandera] kepada pihak berwenang Israel,” demikian laporan Al Jazeera.

    Sebelum 14 sandera di atas, Hamas juga sudah membebaskan dua perempuan warga negara Rusia. Keduanya tidak termasuk dalam kesepakatan pertukaran sandera dan tahanan Hamas dengan Israel.

    Selain pembebasan sandera, saat ini nasib gencatan senjata di Gaza juga hampir mendekati waktu-waktu terakhir pada Rabu (29/11) malam waktu setempat.

    Mediator kesepakatan disebut masih berupaya mencari perpanjangan kedua gencatan senjata, karena jeda pertempuran akan berakhir dalam beberapa jam.

    Perundingan yang melibatkan Israel-Hamas serta mediator utama Qatar dengan AS dan Mesir, difokuskan pada lamanya perpanjangan dan pertukaran sandera dengan tahanan Israel.

    (dan/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Warisan Era Menlu Retno: Larang Kibarkan Bendera Israel di RI

    Warisan Era Menlu Retno: Larang Kibarkan Bendera Israel di RI

    Jakarta, CNN Indonesia

    Baru-baru ini isu pelarangan pengibaran bendera Israel di Indonesia ramai diperbincangkan.

    Isu ini merebak di saat Israel tengah melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober lalu dan tak lama usai insiden bentrokan antara beberapa organisasi masyarakat (ormas) di Bitung, Sulawesi Utara.

    Bentrokan itu terjadi antara ormas pro-Palestina dan ormas pro-Israel. Menurut laporan Detik, massa pro-Israel tampak membawa bendera dengan perpaduan warna biru dan putih yang menyerupai bendera Israel saat itu.

    Netizen pun ramai-ramai menyoroti pengibaran bendera Israel yang secara jelas dilarang di Indonesia.

    Indonesia memang memiliki aturan yang melarang pengibaran bendera Israel, yakni Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah. Larangan pengibaran bendera Israel ini diatur dalam Bab X Hal Khusus poin B nomor 150-151. Beleid ini diteken langsung oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

    Indonesia mempunyai aturan larangan mengibarkan bendera asing yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No.41/1958 Tentang Penggunaan Bendera Kebangsaan Asing. Namun, Permenlu Nomor 3 Tahun 2019 ini ditetapkan

    Eks juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, sempat menjelaskan permenlu itu dibuat untuk memberikan pedoman bagi pemda dalam melakukan hubungan luar negeri.

    “Saya garis bawahi [permenlu itu] sifatnya pedoman. Dengan demikian, dari sedemikian banyak pasal terkait pedoman yang diberikan, ada juga rujukan mengenai Israel dan Taiwan,” ujar Faizasyah saat ditemui di Kemlu RI, pada 5 April lalu.

    “Namun, pedoman itu berlaku untuk pemda. Tidak dalam kerangka internasional,” lanjut Faizasyah.

    Faizasyah saat itu merespons permenlu yang mencuat usai gaduh Piala Dunia U-20. Faizasyah pun menjelaskan awal mula permenlu dibentuk yakni mempertimbangkan era awal reformasi dan otonomi daerah, di mana banyak pemuda melakukan kegiatan internasional.

    Misalnya, ada daerah yang menjajaki pinjaman luar negeri, padahal urusan pertahanan, hubungan internasional, dan keuangan menjadi kewenangan pemerintah pusat.

    “Jadi untuk menghindari terjadinya miss atau kesalahan dalam pengelolaan hubungan luar negeri oleh pemda, dikeluarkan pedoman,” ucapnya.

    Sebelum permenlu terbit, Indonesia belum punya aturan yang melarang secara spesifik pengibaran bendera Israel di RI. Pelarangan ini sendiri lantaran Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel karena dukungan RI atas kedaulatan Palestina.

    Setahun sebelum permenlu terbit alias pada 2018, sempat terjadi pengibaran bendera Israel di Jayapura, Papua, yang membuat heboh masyarakat. Polisi Papua saat itu menyatakan tindakan tersebut dilakukan komunitas Sion Kids dan sudah menjadi tradisi mereka selama ini.

    Sementara itu, isi dari Permenlu Nomor 3 Tahun 2019 adalah:

    Sampai saat ini Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel, dan menentang penjajahan Israel atas wilayah dan bangsa Palestina, karenanya Indonesia menolak segala bentuk hubungan resmi dengan Israel.

    Dalam melakukan hubungan dengan Israel kiranya perlu diperhatikan prosedur yang ada dan selama ini masih berlaku:

    a. Tidak ada hubungan secara resmi antara Pemerintah Indonesia dalam setiap tingkatan dengan Israel, termasuk dalam surat-menyurat dengan menggunakan kop resmi;

    b. Tidak menerima delegasi Israel secara resmi dan di tempat resmi;

    c. Tidak diizinkan pengibaran/penggunaan bendera, lambang, dan atribut lainnya serta pengumandangan lagu kebangsaan Israel di wilayah Republik Indonesia;

    d. Kehadiran Israel tidak membawa implikasi pengakuan politis terhadap Israel;

    e. Kunjungan warga Israel ke Indonesia hanya dapat dilakukan dengan menggunakan paspor biasa; dan

    f. Otorisasi pemberian visa kepada warga Israel dilaksanakan oleh Kementerian Hukum dan HAM c.q. Direktorat Jenderal Imigrasi. Visa diberikan dalam bentuk affidavit melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura atau Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Menteri Israel Ancam Ubrak-abrik Pemerintah Jika Agresi Gaza Berhenti

    Menteri Israel Ancam Ubrak-abrik Pemerintah Jika Agresi Gaza Berhenti

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengancam akan memecah belah pemerintah jika Tel Aviv tidak memulai kembali agresi ke Jalur Gaza Palestina.

    Ancaman itu diutarakan Ben-Gvir menyusul gencatan senjata di Jalur Gaza antara Israel dan milisi Hamas Palestina yang diperpanjang dua hari hingga Kamis (30/11).

    “Menghentikan perang = menghancurkan pemerintah,” kata Ben-Gvir dalam sebuah pernyataan pada Rabu (29/11).

    Ben-Gvir dan partainya, Otzma Yehudit, memegang enam kursi dalam koalisi pemerintah, dengan tiga menteri berada di kabinet beranggotakan 38 orang ini.

    Dikutip dari Times of Israel, ancaman pembelotan Ben-Gvir ini diprediksi tidak akan mempengaruhi kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dengan asumsi pemerintah tetap mendapat dukungan dari Partai Persatuan Nasional yang dipimpin Benny Gantz.

    Ben-Gvir juga menjadi satu dari tiga menteri kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menolak keras gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza. Dua menteri lainnya juga berasal dari partai yang sama dengan Ben-Gvir.

    Namun, Israel tetap menyepakati gencatan senjata dengan Hamas pada pekan lalu dengan bantuan Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir.

    Ben-Gvir merupakan salah satu menteri Israel yang sangat anti-Palestina. Ia dikenal kontroversial lantaran tak segan melontarkan komentar-komentar yang menyulut kemarahan warga Palestina.

    Ben-Gvir pernah menuai kecaman karena seenaknya mengunjungi Masjid Al Aqsa di Yerusalem.

    Ia pernah berseteru dengan model internasional, Bella Hadid, yang mengkritik unggahan media sosialnya. Dilansir dari Al Jazeera, Ben-Gvir menyebut Bella Hadid sebagai pembenci Israel dan menggambarkannya sebagai sosok yang rasialis.

    Ben-Gvir juga ditahan pada 2007 karena mengungkapkan hasutan rasis kepada orang-orang Arab dan mendukung kelompok yang dianggap teroris oleh Israel serta Amerika Serikat.

    Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina menuturkan bahwa terpilihnya Ben-Gvir menciptakan bencana pada konflik Palestina-Israel, dikutip dari Reuters.

    Pada perang Hamas-Israel kali ini, Ben-Gvir juga membuat keputusan kontroversial dengan memaksakan agenda supremasi Yahudinya. Agenda ini melonggarkan pembatasan senjata bagi warga Israel sehingga mereka dapat dengan mudah dapat memiliki senjata api untuk ikut berperang.

    Agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan lebih dari 15 ribu orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Qatar Tampung Hamas dan Pangkalan Militer AS, Kini Mediator di Gaza

    Qatar Tampung Hamas dan Pangkalan Militer AS, Kini Mediator di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Qatar menjadi mediator di antara Israel dan kelompok Hamas untuk melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.

    Namun, Qatar sebetulnya memiliki hubungan persahabatan, baik dengan Amerika Serikat dan Hamas.

    Qatar menjadi negara yang memiliki pangkalan militer Amerika Serikat terbesar di Timur Tengah. Pangkalan Udara Al Udeid yang berada di sebelah barat Doha, bisa menampung lebih dari 11.000 pasukan yang dilengkapi dengan jet tempur.

    Sedangkan, pangkalan militer terbesar kedua Amerika Serikat berlokasi di Bahrain, bernama Aktivitas Dukungan Angkatan Laut Bahrain (NSA Bahrain).

    Pangkalan militer itu bisa menampung lebih dari 8.500 pasukan dan pegawai departemen pertahanan, 78 komando penyewa, serta pasukan gabungan koalisi.

    Di sisi lain, Qatar juga memiliki hubungan dengan kelompok Hamas. Kelompok tersebut memiliki kantor politik yang berlokasi di Doha.

    Seorang pejabat Qatar mengatakan kantor politik Hamas didirikan pada 2012 melalui koordinasi dengan pemerintah Amerika Serikat untuk membuka jalur komunikasi.

    “Kantor politik Hamas sering digunakan dalam upaya mediasi utama yang dikoordinasikan di berbagai pemerintahan AS untuk menstabilkan situasi di Gaza dan Israel,” ungkap pejabat tersebut, seperti diberitakan France24 beberapa waktu lalu.

    Selama ini, kantor politik Hamas di Qatar juga digunakan oleh Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok tersebut, sebagai tempat tinggal dan mengasingkan diri.

    Meski demikian, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani juga mengatakan kantor politik Hamas digunakan sebagai sarana berkomunikasi untuk menciptakan perdamaian di antara negaranya dengan Palestina.

    Selain itu, pemerintah Qatar juga sudah bertahun-tahun memberikan bantuan keuangan yang disalurkan ke Jalur Gaza. Bantuan ini bisa mengalir setelah berkoordinasi dengan Israel, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Amerika Serikat.

    Qatar menjadi mediator kesepakatan antara Israel dan kelompok Hamas untuk melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Sejauh ini, gencatan senjata sudah memasuki tahap kedua.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed-Al-Ansari mengatakan kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata.

    Gencatan senjata tahap kedua ini berlaku pada 28 dan 29 November, mengikuti tahap pertama yang berlangsung selama empat hari, tepatnya pada 24-27 November lalu.

    Hamas sejauh ini telah membebaskan 69 dari total sekitar 200 sandera. Sementara itu, Israel telah membebaskan sekitar 150 warga Palestina yang menjadi tahanan, mayoritas perempuan dan anak-anak.

    Sejak agresi Israel ke Palestina pada 7 Oktober lalu dan berlangsung hingga 49 hari, jumlah warga Palestina yang tewas mencapai 14.800 orang. Akibat agresi ini, ratusan ribu orang juga telah mengungsi.

    (cpa/pra)