Kementrian Lembaga: Kemlu

  • Mendag Budi Bahas Target Swasembada Pangan 2028 di Depan World Bank

    Mendag Budi Bahas Target Swasembada Pangan 2028 di Depan World Bank

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perdagangan Budi Santoso menyinggung target Indonesia mencapai swasembada pangan pada 2028 dalam forum diskusi yang dihadiri lembaga internasional seperti World Bank, World Economic Forum (WEF), dan World Trade Organization (WTO).

    “Jadi kita berdiskusi bersama-sama. Indonesia kan sudah mencanangkan pada 2028 itu swasembada pangan. Jadi diskusi-diskusi ini perlu dilakukan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan ke depannya dan ada kendala apa,” ujar Budi seusai acara High Level Policy Dialogue Action on Climate and Trade (ACT), di Jakarta, Senin (4/11/2024).

    Budi menyampaikan, diskusi bersama sejumlah lembaga nasional dan internasional ini membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan. Salah satunya terkait ketahanan pangan menuju swasembada pangan pada 2028.

    “Jadi kita dukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, supaya ketahanan pangan atau swasembada pangan pada 2028 ini segera terwujud. Intinya sebenarnya itu ya, jadi kita diskusi saja bareng-bareng dengan beberapa lembaga internasional dan nasional yang kebetulan sekarang lagi di Jakarta,” katanya.

    Di samping itu, berkaitan dengan ACT, Budi mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong upaya bersama dalam mendukung perdagangan yang seimbang dengan kebutuhan adaptasi dan mitigasi iklim.

    Menurutnya, peran perdagangan penting untuk memberikan akses terhadap tersedianya produk, bahan baku, dan teknologi, serta jasa yang diperlukan dalam mendukung perdagangan hijau dan berkelanjutan.

    Selain itu, Budi juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antarkementerian untuk membangun kebijakan di level nasional yang seirama dan kondusif.

    Sebagai informasi, acara ini juga turut dihadiri oleh sejumlah pejabat lainnya, seperti Utusan Khusus Presiden untuk Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral, Mari Elka Pangestu, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Amalia Widyasanti, Sekretaris Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag, Ari Satria, serta Direktur Pengembangan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri Tri Purnajaya.

  • Siaga Perang Arab Menggila, AS Kirim Bomber B-52 Ancam Iran

    Siaga Perang Arab Menggila, AS Kirim Bomber B-52 Ancam Iran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pesawat pembom B-52 Amerika Serikat (AS) telah tiba di Timur Tengah. Hal ini dikatakan Pentagon akhir pekan, mengumumkan penempatan ini sebagai “peringatan kepada Iran”.

    “Pembom strategis B-52 Stratofortress dari Sayap Bom ke-5 Pangkalan Angkatan Udara Minot tiba di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS,” kata komando militer untuk Timur Tengah dan negara sekitarnya dalam sebuah postingan di media sosial, dikutip AFP, Senin (4/11/2024).

    “Jika Iran, mitranya, atau proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di kawasan, AS akan mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami,” tambah juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder.

    Bukan cuma bomber, AS juga mengumumkan mereka mengirim pesawat tempur dan tanker. Kapal perusak pertahanan rudal balistik juga ikut ditempatkan di Timur Tengah.

    Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei pada Senin mengkritik AS. Ia menyebut kehadiran bomber Washington mengganggu stabilitas kawasan.

    “Kami selalu percaya bahwa kehadiran Amerika di kawasan ini merupakan kehadiran yang mengganggu stabilitas,” kata Baghaei pada konferensi pers, dikutip AFP lagi.

    “Hal itu tidak akan menghalangi tekad (Iran) untuk mempertahankan diri,” tambahnya.

    Baghaei pun menegaskan kembali bahwa tanggapan Iran akan bersifat “pasti dan tegas”. Namun dia menambahkan bahwa Iran mendukung “semua inisiatif dan upaya” untuk mendorong gencatan senjata di Gaza dan Lebanon, di mana Israel berperang dengan kelompok bersenjata Hamas dan Hizbullah yang didukung Iran.

    Sekutu AS, Israel melancarkan serangan terhadap Iran pada tanggal 26 Oktober. Serangan itu menghantam infrastruktur militer sambil menghindari lokasi-lokasi penting nuklir dan minyak.

    Pemimpin tertinggi negara itu telah berjanji bahwa Teheran akan membalas serangan Israel. Sebelumnya, Iran telah melakukan dua serangan besar terhadap Israel pada tahun 2024, satu pada bulan April setelah serangan terhadap konsulatnya di Damaskus yang disalahkan pada Israel dan satu lagi pada bulan Oktober yang menurut Teheran sebagai tanggapan atas pembunuhan para pemimpin kelompok bersenjata yang didukungnya di Timur Tengah.

    (sef/sef)

  • 2
                    
                        Tanggapan Iran Setelah AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-52 ke Timur Tengah
                        Internasional

    2 Tanggapan Iran Setelah AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-52 ke Timur Tengah Internasional

    Tanggapan Iran Setelah AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-52 ke Timur Tengah
    Penulis
    TEHERAN, KOMPAS.com –
    Iran menanggapi langkah Amerika Serikat (AS) yang mengerahkan
    pesawat pengebom B-52
    ke Timur Tengah akhir pekan lalu.
    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, pada Senin (4/11/2024) mengkritik, apa yang disebutnya sebagai kehadiran Amerika Serikat yang mengganggu stabilitas tersebut.
    “Kami selalu percaya bahwa kehadiran Amerika di wilayah ini adalah kehadiran yang mengganggu stabilitas,” kata Baghaei dalam sebuah konferensi pers, sebagaimana dilansir
    AFP.
    Ia menambahkan, pengerahan pesawat tersebut tidak akan menghalangi tekad Iran untuk mempertahankan diri.
    Militer AS pada Sabtu (2/11/2024) mengumumkan pengerahan pesawat pengebom B-52 ke Timur Tengah sebagai peringatan kepada Iran yang telah bersumpah untuk menanggapi serangan Israel terhadap situs-situs militernya pada 26 Oktober.
    Serangan Israel merupakan pembalasan atas serangan rudal Iran pada 1 Oktober, yang juga merupakan pembalasan atas pembunuhan para pemimpin kelompok yang didukung Iran dan seorang komandan Garda Revolusi.
    Sedikitnya empat tentara dilaporkan tewas dalam serangan yang juga menyebabkan kerusakan pada beberapa sistem radar Iran itu. Media Iran melaporkan bahwa seorang warga sipil juga tewas.
    Baghaei mengatakan, tanggapan Iran akan “pasti dan tegas”.
    Dia menambahkan, Iran mendukung semua inisiatif dan upaya untuk mendorong gencatan senjata di Gaza dan Lebanon, di mana Israel berperang dengan Hamas dan Hizbullah yang didukung oleh Iran.
    Israel mengatakan, serangannya pada tanggal 26 Oktober menargetkan kemampuan pertahanan dan produksi rudal Iran, namun Teheran mengatakan produksi rudalnya tetap utuh.
    Pada Senin, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan negaranya memiliki rudal sehingga Israel tidak akan berani menyerang.
    Dalam konferensi pers tersebut, Baghaei menyampaikan, posisi resmi Iran menentang perubahan doktrin nuklir dan upaya untuk mengembangkan senjata atom tetap sama.
    Mengutip pidato pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei baru-baru ini, Baghaei mengatakan, republik Islam Iran akan “dilengkapi dengan semua yang diperlukan untuk mempertahankan” diri.
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Israel Resmi Beri Tahu PBB soal Putus Hubungan dengan UNRWA

    Israel Resmi Beri Tahu PBB soal Putus Hubungan dengan UNRWA

    Jakarta

    Pemerintah Israel menyatakan telah secara resmi memberi tahu PBB tentang keputusannya untuk memutus hubungan dengan UNRWA, badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina.

    “Atas instruksi Menteri Luar Negeri Israel Katz, Kementerian Luar Negeri memberitahu PBB tentang pembatalan perjanjian antara Negara Israel dan UNRWA,” kata Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Senin (4/11/2024).

    “UNRWA, organisasi yang karyawannya berpartisipasi dalam pembantaian 7 Oktober dan banyak karyawannya adalah anggota Hamas, adalah bagian dari masalah di Jalur Gaza dan bukan bagian dari solusi,” ujar Katz.

    Sebelumnya, parlemen Israel bulan lalu menyetujui proposal untuk menutup operasi UNRWA di Israel dan Yerusalem timur yang diduduki, meskipun ada kecaman dari masyarakat internasional, termasuk sekutunya Amerika Serikat.

    UNRWA telah memberikan bantuan penting dan pendampingan di seluruh wilayah Palestina dan pengungsi Palestina di tempat lain selama lebih dari tujuh dekade. Menurut para ahli, larangan terhadap badan PBB ini akan menjadi pukulan bagi pekerjaan kemanusiaan di Gaza jika diterapkan.

    Namun, Katz menepis argumen tersebut, dengan mengatakan hanya sebagian bantuan yang dikirim ke Gaza oleh UNRWA.

    “Bahkan sekarang, sebagian besar bantuan kemanusiaan ke Gaza dikirim melalui organisasi lain, dan hanya 13 persen yang dikirim melalui UNRWA,” cetus Katz.

  • 200 Tentara Disandera, Eks Presiden Bolivia Kesal Pemerintah Tampik Dialog

    200 Tentara Disandera, Eks Presiden Bolivia Kesal Pemerintah Tampik Dialog

    La Paz

    Suasana di Bolivia makin panas. Mantan Presiden Evo Morales menuduh pemerintah mengabaikan tawaran dialog terkait unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan para pendukungnya. Aksi protes sejak bulan lalu itu melibatkan pemblokiran jalanan dan penyanderaan sekitar 200 tentara Bolivia.

    Tuduhan itu, seperti dilansir AFP, Senin (4/11/2024), dilontarkan Morales pada Minggu (3/11) atau hari kedua dia melakukan aksi mogok makan, yang nekat dilakukannya demi menuntut pemerintah Bolivia bernegosiasi dengan dirinya.

    “Saya meminta dialog segera… dan tanggapan pemerintah adalah menangkap… kawan-kawan dan membawa mereka ke La Paz,” ucap Morales dalam wawancara singkat dengan AFP.

    Aksi protes yang digelar pendukung Morales sejak bulan lalu bertujuan mencegah penangkapan sang mantan presiden itu atas tuduhan pemerkosaan seorang remaja di bawah umur hingga hamil. Kubu Morales menyebut tuduhan itu direkayasa untuk menggagalkan kembalinya sang mantan presiden ke dunia politik.

    Data Kementerian Pembangunan Produktif menunjukkan bahwa setelah blokade jalanan selama 21 hari, kerugian diperkirakan mencapai US$ 2,1 miliar di berbagai sektor.

    Pada Jumat (1/11) lalu, menurut Kementerian Luar Negeri Bolivia, para pendukung Morales menyandera lebih dari 200 personel militer di Provinsi Chapare.

    Kementerian Pertahanan, dalam tanggapannya, “mengutuk keras pengambilalihan unit militer dengan senjata dan kekerasan”. Namun tidak disebutkan lebih lanjut soal nasib para tentara yang disandera tersebut.

  • Ikut Berperang Lawan Rusia, Sukarelawan Taiwan Tewas di Ukraina

    Ikut Berperang Lawan Rusia, Sukarelawan Taiwan Tewas di Ukraina

    Jakarta

    Seorang relawan Taiwan yang bertempur bersama Ukraina di perang melawan Rusia tewas. Ini adalah kematian kedua sukarelawan Taiwan yang ikut bertempur melawan Rusia di Ukraina.

    Dilansir AFP, Minggu (3/11/2024), WN Taiwan yang tewas adalah anggota legiun militer pejuang asing Ukraina. Kementerian Luar Negeri Taiwan menyampaikan duka citanya kepada keluarga korban, tetapi tidak ingin identitasnya diketahui publik.

    Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan pihaknya menerima laporan kematian pria tersebut pada hari Sabtu. Kantor perwakilan Taiwan di Polandia lalu memverifikasinya dengan Legiun Internasional Ukraina.

    Sementara itu, belum diketahui lebih lanjut rincian insiden itu.

    Diketahui, pada awal invasi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara terbuka mengundang orang asing ke negaranya untuk bergabung dengan “legiun internasional” yang akan bertempur berdampingan dengan Ukraina melawan Rusia.

    Media Taiwan mengidentifikasi pria itu sebagai Wu Chung-ta. Pria tersebut kembali ke Ukraina pada bulan Juli setelah pulih dari cedera kaki.

    Wu mengatakan kepada media lokal sebelum dia pergi untuk kedua kalinya bahwa keluarganya mendukung keputusannya untuk berperang.

    Selain Wu, ada satu pejuang sukarelawan Taiwan lainnya yang pertama kali tewas di medan perang di Ukraina pada November 2022.

    (yld/gbr)

  • Warga Bangladesh Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

    Warga Bangladesh Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

    Jakarta

    Seorang pekerja Bangladesh tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon. Tewasnya WN Bangladesh itu karena serangan Israel menghambat upaya untuk memulangkan warga negara.

    Dilansir AFP, Minggu (3/11/2024), Duta Besar Bangladesh untuk Lebanon, Javed Tanveer Khan dalam sebuah pernyataan, mengatakan korban tewas teridentifikasi sebagai Mohammad Nizam (31).

    Korban tewas pada Sabtu sore dalam sebuah serangan yang dilaporkan ketika ia berhenti di sebuah kedai kopi dalam perjalanan menuju tempat kerjanya di Beirut.

    Kakak korban, Mohmmad Jalaluddin, mengatakan adik laki-lakinya Nizam telah tinggal di Beirut selama lebih dari satu dekade. Nizam tidak termasuk di antara sekitar 1.800 warga Bangladesh yang telah mendaftar untuk penerbangan evakuasi pulang.

    “Kami ingin menguburkannya di rumah leluhur kami, dan sekarang menunggu tanggapan pemerintah,” kata Jalaluddin kepada AFP.

    Namun, pejabat senior Kementerian Luar Negeri Bangladesh Shah Mohammad Tanvir Monsur mengatakan sulit untuk mengatur penerbangan ke Bangladesh.

    “Dengan perang yang sedang berlangsung, hampir tidak ada penerbangan dari Lebanon ke Bangladesh,” kata Monsur.

    Kementerian Luar Negeri Bangladesh memperkirakan antara 70.000 hingga 100.000 warga negaranya bekerja di Lebanon, banyak di antaranya sebagai buruh atau pekerja rumah tangga.

    Penerbangan pertama, yang diselenggarakan oleh pemerintah Dhaka dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB, membawa pulang sejumlah besar warga Bangladesh dari Beirut bulan lalu.

    Israel secara drastis meningkatkan kampanye udaranya terhadap kelompok Hizbullah Lebanon pada bulan September, yang menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi.

    (yld/gbr)

  • Tentara yang Disandera Massa Pro-Eks Presiden Bolivia Bertambah Jadi 200

    Tentara yang Disandera Massa Pro-Eks Presiden Bolivia Bertambah Jadi 200

    Jakarta

    Massa pendukung mantan Presiden Bolivia, Evo Morales, melakukan penyanderaan kepada sejumlah tentara. Kini, total tentara yang disandera mencapai 200 orang.

    “Pendukung mantan Presiden Bolivia Evo Morales menyandera sedikitnya 200 tentara,” kata Kementerian Luar Negeri Bolivia dilansir AFP, Minggu (3/11/2024).

    Keterangan dari Kemlu Bolivia itu disampaikan pada Sabtu (2/11) waktu setempat. Para simpatisan Morales menyerang tiga unit militer pada Jumat (1/11) dan menyita sejumlah amunisi.

    “Tiga unit militer di provinsi Chapare “diserang oleh kelompok tidak teratur” pada hari Jumat, dan para penyerang “menyandera lebih dari 200 personel militer” dari tiga barak, kata Kementerian.

    “Mereka menyita senjata dan amunisi,” tambahnya.

    Jumlah ini melonjak drastis dari laporan awal yang disampaikan oleh pemerintah Bolivia pada Jumat (1/11). Saat itu jumlah tentara yang disandera massa Morales disebut berjumlah 20 orang.

    Morales menjadi Presiden Bolivia periode 2006 hingga 2019. Dia menuai sorotan usai ingin bersaing dengan Presiden Bolivia saat ini, Luis Arce, dalam pilpres mendatang. Di satu sisi, Morales sudah dilarang mencalonkan diri sebagai calon presiden.

    Morales menyebut tuduhan itu sebagai sebuah kebohongan. Morales mengklaim bahwa dia adalah korban upaya pembunuhan dilakukan oleh agen-agen negara. Sebuah video yang dibagikannya di media sosial memperlihatkan truk pikap miliknya penuh lubang peluru.

    Pemerintah mengatakan polisi menembaki kendaraan tersebut setelah konvoi Morales pertama kali melepaskan tembakan di sebuah pos pemeriksaan.

    Para pendukung Morales awalnya menuntut diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai “penganiayaan yudisial”. Namun gerakan protes tersebut telah berkembang menjadi pemberontakan anti-pemerintah yang lebih luas yang ditandai dengan seruan agar Arce mengundurkan diri.

    Mereka menyalahkan Arce, yang berkuasa sejak November 2020, atas kenaikan tajam harga pangan dan bahan bakar serta kelangkaan yang terjadi sebelum protes.

    (ygs/ygs)

  • Israel Tangkap Pria Diduga Agen Senior Hizbullah di Lebanon

    Israel Tangkap Pria Diduga Agen Senior Hizbullah di Lebanon

    Jakarta

    Tentara Israel menangkap seorang pria di Lebanon. Pria yang ditangkap tersebut disebut sebagai agen senior dari kelompok Hizbullah.

    Penangkapan itu terjadi dalam sebuah serangan yang dilakukan oleh pasukan Angkatan laut Israel di Lebanon pada Sabtu (2/11) waktu setempat. Serangan itu menangkap seorang pelaut peserta pelatihan yang oleh seorang pejabat militer digambarkan sebagai ‘operasi senior’ Hizbullah.

    “Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menginstruksikan Kementerian Luar Negeri untuk mengajukan keluhan kepada Dewan Keamanan PBB atas serangan di kota pesisir Batroun, bunyi keterangan Kantor Perdana Menteri Lebanon dilansir AFP, Minggu (3/11/2024).

    “Tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL keduanya melakukan penyelidikan atas serangan tersebut,” sambung keteranga tersebut.

    Pihak Israel telah membenarkan adanya operasi penangkapan tersebut. Salah seorang pejabat militer Israel mengatakan pria yang ditangkap diduga sebagai agen senior Hizbullah.

    “Seorang agen senior Hizbullah, yang merupakan ahli di bidangnya, ditangkap,” kata pejabat militer Israel.

    Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon mengatakan “kekuatan militer tak dikenal” melakukan “pendaratan laut” di pantai Batroun, selatan Tripoli, saat fajar pada hari Jumat (1/11).

    Pasukan tersebut “pergi dengan semua senjata dan perlengkapannya ke sebuah chalet dekat pantai, menculik seorang pria Lebanon dan berlayar ke laut terbuka dengan speedboat”.

    Korban diambil dari asrama mahasiswa dekat institut tersebut. Korban yang diculik itu berusia sekitar 30-an tahun dan tengah menyelesaikan kursus untuk menjadi kapten kapal.

    (ygs/ygs)

  • Wakil Ketua MPR RI ingatkan Menlu pertahankan kinerja pendahulu

    Wakil Ketua MPR RI ingatkan Menlu pertahankan kinerja pendahulu

    Menteri Luar Negeri RI Sugiono (kiri) dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Thailand Maris Sangiampongsa, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi BRICS Plus di Kazan, Rusia, pada 23-24 Oktober 2024. (ANTARA/HO-Kemlu RI)

    Wakil Ketua MPR RI ingatkan Menlu pertahankan kinerja pendahulu
    Dalam Negeri   
    Widodo   
    Sabtu, 02 November 2024 – 16:45 WIB

    Elshinta.com – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengingatkan Menteri Luar Negeri Sugiono untuk dapat mempertahankan kinerja pendahulunya, yakni Retno Marsudi, terutama dalam membela Palestina.

    “Kerja yang baik itu harus dipertahankan, dan kalau bisa malah ditingkatkan, dan momentum untuk itu sangat terbuka, berbarengan dengan fenomena global yang membela Palestina dan menolak Israel” kata Hidayat dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Menurut dia, mempertahankan kinerja baik untuk membela Palestina penting dilakukan karena selain berkomitmen melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 juga menjaga muruah Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta menyelamatkan peradaban dan masyarakat hukum internasional.

    Sementara itu, dia berharap agar Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dapat menjadi salah satu pelopor di PBB untuk memberikan sanksi dicabutnya keanggotaan Israel pada lembaga tersebut.

    Ia menjelaskan bahwa harapan tersebut seiring dengan komitmen untuk membela bangsa Palestina yang sudah ditegaskan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam pidato pelantikannya.

    Terlebih, kata dia, saat ini terdapat gerakan global para pakar dan praktisi hukum internasional, hubungan internasional dan bidang sejenis di berbagai penjuru dunia yang sedang berjuang mencabut keanggotaan Israel dari PBB.

    “Ini semakin menegaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, makin banyak kaum terpelajar yang semakin tercerahkan bahwa perilaku Israel itu hakikatnya adalah penjajahan, genosida dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM),” katanya.

    Sumber : Antara