Kementrian Lembaga: Kemlu

  • Kerja Sama Maritim Indonesia-China, Kemenlu Bantah Bentuk Pengakuan Klaim Laut Natuna Utara

    Kerja Sama Maritim Indonesia-China, Kemenlu Bantah Bentuk Pengakuan Klaim Laut Natuna Utara

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia membantah pihaknya secara efektif mengakui klaim China yang disengketakan di Laut Natuna Utara atau kerap disebut Laut China Selatan setelah pernyataan bersama dengan Beijing mengenai pengembangan wilayah yang diperebutkan mendapat kecaman keras.

    Dikutip dari Bloomberg pada Senin (11/11/2024), kehebohan ini muncul setelah China mengeluarkan pernyataan bersama selama kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Beijing baru-baru ini, yang menyatakan bahwa kedua negara sepakat untuk berkolaborasi dalam inisiatif maritim dan mencapai pemahaman bersama mengenai pembangunan bersama di bidang-bidang yang memiliki klaim yang tumpang tindih.

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam keterangan resminya mengatakan pernyataan tersebut tidak dapat diartikan sebagai pengakuan atas klaim kontroversial “sembilan garis putus-putus” atau nine dash line yang dilakukan China. 

    “Kerja sama ini tidak dapat dimaknai sebagai pengakuan atas klaim ‘9-Dash-Lines’. Indonesia menegaskan kembali posisinya selama ini bahwa klaim tersebut tidak memiliki basis hukum internasional dan tidak sesuai dengan UNCLOS 1982. Dengan demikian, kerja sama tersebut tidak berdampak pada kedaulatan, hak berdaulat, maupun yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara,” jelas Kemlu dalam keterangan resminya, Senin (11/11/2024).

    Kemlu menyebut, kerja sama dengan China diharapkan dapat menjadi suatu model upaya memelihara perdamaian dan persahabatan di kawasan Laut Natuna Utara. 

    Selain itu, kerja sama ini diharapkan akan mencakup berbagai aspek kerja sama ekonomi, khususnya di bidang perikanan dan konservasi perikanan di Kawasan dengan berdasarkan kepada prinsip-prinsip saling menghormati dan kesetaraan. 

    Peristiwa ini terjadi beberapa minggu setelah Badan Keamanan Laut (Bakamla) Indonesia mengatakan pihaknya mencegat dan mengusir kapal Penjaga Pantai China yang memasuki wilayah perairan negara tersebut. Meskipun Indonesia bukan pihak yang secara resmi mengajukan klaim dalam sengketa Laut Cina Selatan, Jakarta biasanya menahan diri untuk tidak mengakui klaim besar China, yang didasarkan pada peta samar tahun 1947 yang menggambarkan garis demarkasi berbentuk U. 

    Kunjungan Prabowo ke Beijing—lawatan pertamanya sejak mulai menjabat pada Oktober 2024—adalah bagian dari upaya jangka panjang untuk menyeimbangkan hubungan antara China dan Amerika Serikat. 

    Prabowo bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pekan lalu dan setuju untuk bersama-sama mengembangkan perikanan dan mendorong keselamatan maritim. Perusahaan China dan Indonesia akan menandatangani perjanjian bisnis senilai total lebih dari US$10 miliar pada hari Minggu.

    Meskipun begitu, pernyataan bersama tersebut memicu kritik dari pejabat dan mantan pejabat Indonesia. 

    “Meskipun dalam format pernyataan bersama atau MOU, posisi baru Indonesia adalah tindakan unilateral yang mengikat vis-a-vis China. Dalam hal ini, Indonesia akan kesulitan mengubah posisi hukumnya karena prinsip hukum internasional,” kata Eddy Pratomo, diplomat senior Indonesia dan mantan utusan khusus presiden untuk pembatasan maritim.

    Bakamla mengatakan kepada parlemen pada hari Senin bahwa mereka akan bertemu dengan pejabat tinggi penjaga pantai China awal bulan depan untuk memperkuat hubungan antara kedua negara di sektor maritim.

    Anggota parlemen mengatakan badan maritim tersebut perlu menerapkan perlindungan yang lebih kuat terhadap ancaman dari Tiongkok mengingat terbatasnya armada Indonesia.

    “Apakah ini ujian atau apa? Sepertinya mereka mengejek kami,” kata anggota parlemen oposisi Sarifah Ainun dalam sidang.

    “Nelayan kami ditangkap jika mereka memasuki wilayah mereka, tapi kami hanya mengusir mereka.”

  • Iran Serukan Embargo Senjata dan Usir Israel dari PBB!

    Iran Serukan Embargo Senjata dan Usir Israel dari PBB!

    Jakarta

    Kementerian Luar Negeri Iran menyerukan embargo senjata terhadap Israel dan pengusiran musuh bebuyutannya itu dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Seruan ini disampaikan pada Minggu (10/11), menyusul serangan mematikan di Suriah yang menewaskan 9 orang, termasuk komandan Hizbullah.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (11/11/2024), juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei mengatakan Teheran “mengutuk keras serangan agresif yang dilakukan hari ini oleh rezim Zionis terhadap sebuah bangunan tempat tinggal” di wilayah Damaskus, ibu kota Suriah.

    Baghaei menyerukan tindakan terhadap Israel, termasuk “embargo senjata” dan “pengusirannya dari Perserikatan Bangsa-Bangsa”.

    Serangan terhadap sebuah apartemen milik kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, yang didukung oleh Iran tersebut, menewaskan sembilan orang termasuk seorang komandan Hizbullah, kata kelompok pemantau perang

    Syrian Observatory for Human Rights atau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

    Direktur Syrian Observatory, Rami Abdel Rahman, mengatakan kepada AFP bahwa komandan Hizbullah yang tewas itu “aktif di Suriah dan memiliki kewarganegaraan Lebanon”. Belum diketahui nama komandan Hizbullah yang tewas.

    “Sembilan orang kehilangan nyawa mereka — empat warga sipil (seorang wanita dan tiga anaknya) yang berkewarganegaraan Suriah, dan lima orang lainnya, termasuk seorang komandan Hizbullah,” kata Syrian Observatory, yang memiliki jaringan sumber yang luas di wilayah Suriah, dalam laporannya.

  • Iran Bantah Rencanakan Pembunuhan Donald Trump

    Iran Bantah Rencanakan Pembunuhan Donald Trump

    Teheran

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, membantah tuduhan Amerika Serikat (AS) yang menyebut Teheran terkait dengan dugaan rencana pembunuhan Presiden terpilih AS Donald Trump. Araghchi berharap AS dan Iran mulai membangun rasa saling percaya.

    “Sekarang, skenario baru dibuat-buat, karena pembunuh tidak ada dalam kenyataan, penulis naskah didatangkan untuk membuat komedi kelas tiga,” kata Araghchi dalam sebuah posting di X seperti dilansir Reuters, Minggu (10/11/2024).

    Dia merujuk pada dugaan rencana yang menurut Washington diperintahkan oleh Garda Revolusi Iran untuk membunuh Trump, yang memenangkan pemilihan presiden pada hari Selasa dan menjabat pada bulan Januari. Dia menegaskan Iran menghormati pilihan rakyat AS.

    “Rakyat Amerika telah membuat keputusan mereka. Dan Iran menghormati hak mereka untuk memilih Presiden pilihan mereka. Jalan ke depan juga merupakan sebuah pilihan. Itu dimulai dengan rasa hormat,” kata Araghchi.

    Dia juga menegaskan Iran tidak mempunyai target memiliki senjata nuklir. Dia mengatakan kebijakan Iran didasarkan pada ajaran Islam dan perhitungan keamanan.

    “Iran TIDAK mengejar senjata nuklir, titik. Ini adalah kebijakan yang didasarkan pada ajaran Islam dan perhitungan keamanan kami. Membangun kepercayaan diperlukan dari kedua belah pihak. Ini bukan jalan satu arah,” ujarnya.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei sebelumnya mengatakan klaim tersebut merupakan rencana ‘menjijikkan’ oleh Israel dan oposisi Iran di luar negeri untuk ‘memperumit masalah antara Amerika dan Iran’.

    “Iran akan bertindak berdasarkan kepentingannya sendiri. Ada kemungkinan pembicaraan rahasia antara Teheran dan Washington akan terjadi. Jika ancaman keamanan terhadap Republik Islam dihilangkan, apa pun mungkin terjadi,” kata analis yang berbasis di Teheran Saeed Laylaz minggu ini.

    Saat berhadapan dengan musuh bebuyutan Israel, para pemimpin ulama Iran juga khawatir tentang kemungkinan terjadinya perang habis-habisan di wilayah tersebut. Israel saat ini terlibat dalam konflik dengan sekutu Teheran di Gaza dan Lebanon.

    (haf/imk)

  • Qatar Tunda Mediasi Gencatan Senjata di Gaza

    Qatar Tunda Mediasi Gencatan Senjata di Gaza

    Jakarta

    Qatar menangguhkan perannya sebagai mediator utama gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera. Penundaan dilakukan hingga Hamas dan Israel menunjukkan ‘keseriusan’.

    Dikutip AFP, Minggu (10/11/2024), Qatar telah menjadi tuan rumah bagi kepemimpinan politik Hamas sejak 2012. dengan restu AS, Qatar telah terlibat dalam diplomasi berlarut-larut selama berbulan-bulan demi mengakhiri perang.

    Namun, pembicaraan tersebut, yang juga dimediasi oleh Kairo dan Washington, telah berulang kali menemui masalah sejak gencatan senjata selama satu minggu pada November 2023 lalu. Masing-masing pihak saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut.

    “Qatar memberi tahu para pihak 10 hari yang lalu, selama upaya terakhir untuk mencapai kesepakatan, bahwa mereka akan menghentikan upayanya untuk memediasi antara Hamas dan Israel jika kesepakatan tidak tercapai dalam putaran itu,” kata juru bicara kementerian luar negeri Doha, Majed Al Ansari, dalam sebuah pernyataan.

    “Qatar akan melanjutkan upaya tersebut… ketika para pihak menunjukkan kemauan dan keseriusan mereka,” tambahnya.

    Seorang sumber mengatakan kepada AFP sebelumnya bahwa “Qatar memberi tahu Israel dan Hamas bahwa selama ada penolakan untuk menegosiasikan kesepakatan dengan itikad baik, mereka tidak dapat terus melakukan mediasi.”

    Dengan kebuntuan pembicaraan gencatan senjata Gaza, kantor politik Hamas di Doha “tidak lagi menjalankan fungsinya”, kata sumber diplomatik tersebut, yang berbicara secara anonim.

    Seorang pejabat senior Hamas di Doha mengatakan kepada AFP: “Kami belum menerima permintaan apa pun untuk meninggalkan Qatar”.

    Meskipun gencatan senjata November lalu, ketika sejumlah sandera yang ditawan Hamas dibebaskan, putaran perundingan berikutnya gagal mengakhiri perang.

    Sumber diplomatik mengatakan Sabtu bahwa Qatar telah “menyimpulkan bahwa tidak ada kemauan yang cukup dari kedua belah pihak” untuk menjembatani kesenjangan dalam negosiasi.

    Salah satu rintangan krusial adalah desakan Hamas agar Israel menarik diri sepenuhnya dari Gaza, sesuatu yang berulang kali ditolak oleh pejabat Israel.

    (taa/taa)

  • Warga Israel Serang Rumah Berbendera Palestina Berujung Bentrok di Amsterdam

    Warga Israel Serang Rumah Berbendera Palestina Berujung Bentrok di Amsterdam

    Jakarta

    Bentrokan antara warga Israel dengan suporter sepak bola terjadi di Amsterdam, Belanda. Insiden ini turut diwarnai adanya aksi penyerangan hingga pembakaran bendera Palestina di sebuah gedung. Imbasnya, puluhan orang pun ditangkap.

    Insiden tersebut dilaporkan terjadi pada Kamis (7/11) waktu setempat. Akibat bentrokan yang terjadi udai pertandingan sepak bola Liga Eropa di Amsterdam itu, sejumlah warga mengalami luka-luka. Berikut ini beberapa hal yang diketahui.

    Supporter Israel Dituduh Hasut Kekerasan

    Menurut keterangan Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA), rangkaian kejadian di Amsterdam dimulai dengan “penghasutan tercela untuk kekerasan, rasisme anti-Palestina, dan Islamofobia yang disampaikan penggemar Maccabi Tel Aviv.”

    PFA menyebut para penggemar klub sepak bola Maccabi Tel Aviv “menyerang rumah-rumah dan toko-toko yang mengibarkan bendera Palestina”. PFA menyatakan pihaknya masih menunggu “tindakan nyata” dari badan sepak bola dunia FIFA sebagai respons atas banyaknya bukti yang diberikan.

    Serang Toko dan Bakar Bendera Palestina

    Kepala Kepolisian Amsterdam Peter Holla turut mendukung tuduhan PFA tersebut, dengan menyebut telah terjadi “insiden di kedua pihak” pada Rabu (6/11) waktu setempat, atau 24 jam sebelum pertandingan digelar di Amsterdam.

    Holla menyebut supporter klub sepak bola Israel Maccabi Tel Aviv “mencopot bendera dari fasad bangunan di Rokin dan mereka menghancurkan sebuah taksi”.

    “Bendera Palestina dibakar di area Dam,” imbuhnya, merujuk pada alun-alun pusat kota Amsterdam.

    “Mereka mulai menyerang rumah-rumah warga di Amsterdam yang memasang bendera Palestina, jadi dari situlah kekerasan dimulai,” sebut Veldhuyzen. Sebagai reaksi, warga Amsterdam memobilisasi diri mereka dan melawan serangan yang dimulai pada Rabu (6/11).

    Serang Warga di Jalan dan Hancurkan Taksi

    Keterangan serupa disampaikan oleh salah satu warga setempat, Mo Kotesh, yang juga aktivis Palestina di Belanda. Dia menyebut supporter Israel menyerang orang-orang tidak bersalah di jalan, menyerang properti dan pengemudi taksi pada Rabu (6/11), juga mencopot bendera Palestina dari salah satu bangunan.

    Kotesh menyebut para supporter Israel bahkan memaki orang-orang Arab dengan mengatakan: “Tidak ada sekolah di Gaza karena tidak ada anak yang tersisa”.

    Belasan Orang Luka-Puluhan Orang Ditangkap

    Sebanyak 62 orang ditangkap imbas bentrokan di Amsterdam. Sedangkan sejumlah orang yang kebanyakan warga negara Israel menjadi korban luka-luka, menurut Kementerian Luar Negeri israel ada sebanyak 10 warganya yang terluka.

    Namun sebagian besar dari 62 orang yang ditangkap itu, menurut para pejabat setempat yang dilansir AFP, telah dibebaskan dan kebanyakan dihukum denda. Sedangkan para korban luka telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

    (wia/idh)

  • Warga Iran Dituduh Merencanakan Pembunuhan Donald Trump

    Warga Iran Dituduh Merencanakan Pembunuhan Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang pria Iran, Farhad Shakeri didakwa merencanakan pembunuhan terhadap Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Departemen Kehakiman menyebut orang tersebut diperintahkan oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

    Shakeri mengatakan diberi tugas rencana pembunuhan pada 7 Oktober 2024. Namun dia mengklaim tidak bermaksud merumuskan rencana tersebut, dikutip dari Reuters, Sabtu (9/11/2024).

    Departemen Kehakiman (DOJ) menjelaskan Shakeri merupakan aset Garda Revolusi. Pria 51 tahun itu diketahui tinggal di Teheran, hingga sekarang diketahui masih bebas.

    Dia tercatat pernah berimigrasi ke AS saat anak-anak. Namun akhirnya dia dideportasi pada 2008. Saat itu dia pernah dihukum karena perampokan.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei menyebut klaim AS merupakan rencana menjijikan oleh Israel dan oposisi Iran. Menyebut ini akan mempersulit masalah AS dan Iran.

    Sementara itu, dua orang terkait Shakeri dilaporkan juga telah mendapatkan dua dakwaan. Keduanya adalah Carlisle Rivera dan Jonathan Loadholt, asal New York, yang pernah ditemui Shakeri di penjara.

    Jaksa tidak memberikan informasi soal korban. Reuters hanya menuliskan dia sebagai pengkritik keras pemerintah Iran.

    Namun dari deskripsi orang tersebut adalah Masih Alinejad. Dia merupakan jurnalis dan aktivis, pernah mengkritik undang-undang penutup kepala wanita di Iran.

    Dia pernah menghadapi serangkaian rencana penyerangan. Empat orang asal Iran didakwa karena rencana penculikannya pada 2021 dan setahun kemudian seorang pria ditangkap dengan senapan di luar rumahnya.

    (hsy/hsy)

  • Amsterdam Murka Gegara Suporter Bola Israel Dipukuli di Belanda

    Amsterdam Murka Gegara Suporter Bola Israel Dipukuli di Belanda

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan kota Amsterdam di Belanda melarang warganya untuk menggelar unjuk rasa atau demonstrasi selama tiga hari, setelah suporter sepak bola Israel dipukuli oleh orang tak dikenal di kota itu saat terjadi bentrokan Kamis malam waktu setempat.

    Polisi Belanda telah menyatakan tengah meluncurkan penyelidikan besar-besaran atas beberapa insiden kekerasan setelah pertandingan sepak bola Liga Eropa pada saat itu, antara Maccabi Tel Aviv dari Israel dan klub Belanda Ajax.

    “Ini adalah momen yang mengerikan bagi kota kami. Saya sangat malu dengan perilaku yang ditunjukkan tadi malam,” kata Walikota Amsterdam Femke Halsema dalam konferensi pers sebagaimana dikutip dari CNN, Sabtu (9/11/2024).

    Walikota Amsterdam telah menerapkan beberapa kebijakan keamanan tambahan setelah kerusuhan hari Kamis malam itu. Di antaranya Larangan demonstrasi pada Jumat dan akan berlaku selama tiga hari hingga Minggu.

    Halsema juga memastikan bahwa polisi akan ditempatkan dan diperkuat selama periode tersebut. Di sisi lain, ia juga mengumumkan larangan “pakaian penutup wajah” dan “membawa benda” yang dapat menyebabkan gangguan ketertiban umum.

    Halsema menekankan, kebijakan ini dibuat karena ia ingin Amsterdam aman bagi pendukung sepak bola Israel, aman bagi penduduk setempat, dan “terutama aman bagi penduduk Yahudi kami.”

    Pihak berwenang Amsterdam mengatakan pada Jumat pagi bahwa lima penggemar sepak bola Israel yang terluka telah keluar dari rumah sakit, dan 20 hingga 30 orang lainnya terluka ringan. Total ada 63 orang ditangkap dan 10 masih dalam tahanan.

    Sebagai informasi tambahan, ketegangan di Amsterdam terjadi menjelang pertandingan Kamis malam dengan beberapa video media sosial yang menunjukkan penggemar Maccabi meneriakkan penghinaan anti-Arab, memuji serangan militer Israel di Gaza dan berteriak “f**k the Arab.”

    Video lain yang tampaknya difilmkan di Amsterdam menunjukkan orang-orang merobek bendera Palestina dari gedung. Tidak jelas kapan video-video itu difilmkan.

    Foto: Pendukung Maccabi Tel Aviv asal Israel berdemonstrasi dan menyalakan suar di Amsterdam, Belanda, 7 November 2024, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial. (Michel Van Bergen via REUTERS/MICHEL VAN BERGEN)

    Setelah pertandingan, ratusan penggemar Maccabi “disergap dan diserang,” kata kedutaan Israel untuk Amerika Serikat di platform media sosial X, sambil membagikan video kekerasan.

    Satu video menunjukkan seorang pria ditendang saat dia terbaring di tanah, sementara video lain menunjukkan seorang pria dipukul oleh seorang pria yang berteriak “bebaskan Palestina” dan “untuk anak-anak, dan ibu-ibu.” video-video tersebut tapi belum dapat verifikasi.

    Video lain menunjukkan seorang pria berteriak “Saya bukan Yahudi” saat dia dikejar di jalan, terhempas ke tanah dan dipukuli.

    Polisi mengatakan suasana di stadion relatif tenang dan para penggemar pergi tanpa insiden setelah Ajax memenangkan pertandingan 5-0, tetapi pada malam hari berbagai bentrokan di pusat kota dilaporkan terjadi.

    “Tidak ada alasan untuk perilaku anti semit yang ditunjukkan tadi malam oleh para perusuh yang secara aktif mencari pendukung Israel untuk menyerang dan menyerang mereka,” kata otoritas lokal di Amsterdam pada hari Jumat, menambahkan bahwa polisi turun tangan beberapa kali untuk melindungi penggemar dan mengawal mereka ke hotel.

    Pada hari Kamis, demonstran pro-Palestina mencoba mencapai stadion Johan Cruyff, meskipun kota itu melarang mereka untuk memprotes di sana, Reuters melaporkan.

    Kobi Elyahu, seorang penggemar sepak bola Israel yang kembali ke bandara Ben Gurion Tel Aviv pada Jumat malam, menggambarkan serangan terhadap Israel sebagai “sangat menakutkan” dan “seperti tahun 1940-an.”

    Dia menggambarkan melihat orang-orang mengunci diri di hotel untuk melarikan diri, orang-orang melempar air dan yang lain “mengemudi” dan “menginjak” korban.

    Perdana Menteri Belanda Dick Schoof menyebut serangan itu “mengerikan” dan “sangat mengerikan,” saat berbicara dengan wartawan pada Jumat.

    “Ini sama sekali tidak dapat diterima. Saya berhubungan dekat dengan semua pihak yang terlibat dan baru saja berbicara dengan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu melalui telepon untuk menekankan bahwa para pelaku akan diidentifikasi dan dituntut,” katanya, menambahkan: “Situasi di Amsterdam sekarang tenang sekali lagi.”

    Netanyahu pada hari Jumat menerima pengarahan dari Kementerian Luar Negeri negara itu mengenai upaya untuk mengembalikan warga Israel dari Amsterdam. Selama pertemuan itu, Netanyahu membandingkan serangan anti semit terhadap penggemar sepak bola Israel dengan Kristallnacht, atau “Malam Pecahan Kaca,” ketika rezim Nazi menyerang bisnis, sinagog dan rumah milik Yahudi di seluruh Jerman pada tahun 1938.

    “Besok, 86 tahun yang lalu, adalah Kristallnacht – serangan terhadap orang Yahudi, apa pun orang Yahudi mereka, di tanah Eropa. Ini kembali sekarang – kemarin kami merayakannya di jalan-jalan Amsterdam. Itulah yang terjadi. Hanya ada satu perbedaan – sementara itu, negara Yahudi telah didirikan. Kita harus menghadapinya,” kata Netanyahu, menurut pernyataan pemerintah.

    Foto: Pendukung Maccabi Tel Aviv asal Israel berdemonstrasi dan menyalakan suar saat seorang polisi berpatroli di area tersebut di Amsterdam, Belanda, 7 November 2024, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial. (Michel Van Bergen via REUTERS/MICHEL VAN BERGEN)

    Dalam pernyataan terpisah dari kantornya, Netanyahu mendesak pihak berwenang Belanda untuk “bertindak tegas dan cepat melawan para perusuh dan memastikan perdamaian warga negara kita.” Israel juga mengatur penerbangan evakuasi dengan pesawat komersial untuk beberapa warga Israel.

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia terkejut dengan kekerasan di Amsterdam, menambahkan bahwa dia mengutuk semua bentuk anti semitisme dan kefanatikan anti-Muslim, kata juru bicara PBB Stephanie Tremblay selama konferensi pers Jumat.

    Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa mereka “mengutuk nyanyian anti-Arab oleh Israel dan serangan terhadap simbolisme bendera Palestina di Amsterdam,” dan juga menyerukan pemerintah Belanda untuk “melindungi Palestina dan Arab di Belanda.”

    Asosiasi Sepak Bola Palestina juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pihaknya “sangat prihatin dengan serangkaian peristiwa kekerasan di Amsterdam,” menuduh penggemar Maccabi Tel Aviv “menghasut kekerasan, rasisme anti-Palestina, dan Islamofobia.”

    Menyusul insiden Amsterdam, beberapa orang di Prancis telah menyerukan agar pertandingan minggu depan antara tim sepak bola nasional Prancis dan Israel dipindahkan.

    Namun, Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Retailleau mengatakan pada hari Jumat: “Prancis tidak mundur, karena ini sama saja dengan turun tahta dalam menghadapi ancaman kekerasan dan antisemitisme.”

    Pengaturan keamanan sedang diberlakukan untuk pertandingan di Stade de France dekat Paris, menurut Bruno Retailleau.

    Sementara itu, badan sepak bola Eropa UEFA mengumumkan pada Senin bahwa pertandingan Liga Europa antara Maccabi Tel Aviv dan tim sepak bola Turki Beşiktaş pada akhir November akan dipindahkan ke tempat netral, menyusul keputusan oleh pihak berwenang Turki.

    (hsy/hsy)

  • Palestina Kecam Warga Israel Hasut Kekerasan di Amsterdam

    Palestina Kecam Warga Israel Hasut Kekerasan di Amsterdam

    Ramallah

    Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam apa yang disebutnya sebagai “teriakan anti-Arab” yang dilontarkan warga Israel supporter klub sepak bola Maccabi Tel Aviv di Amsterdam, Belanda. Tindakan supporter Maccabi Tel Aviv yang dinilai menghasut kekerasan itu berujung bentrokan yang melukai sejumlah warga Israel.

    Otoritas Palestina, seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Sabtu (9/11/2024), juga mengutuk serangan terhadap bendera Palestina yang dilakukan para supporter Israel di Amsterdam. Kepolisian Amsterdam sebelumnya melaporkan adanya aksi pembakaran bendera Palestina sebelum bentrokan terjadi.

    Kementerian Luar Negeri Palestina, dalam pernyataannya, juga meminta pemerintah Belanda untuk “melakukan penyelidikan terhadap pemicu gangguan ini dan untuk melindungi warga Palestina dan Arab yang tinggal di Belanda”.

    Kepala Kepolisian Amsterdam, Peter Holla, dalam pernyataannya menyebut telah terjadi “insiden di kedua pihak” pada Rabu (6/11) waktu setempat, atau 24 jam sebelum pertandingan antara Maccabi Tel Aviv dan Ajax Amsterdam digelar.

    Holla menyebut supporter klub sepak bola Israel Maccabi Tel Aviv “mencopot bendera dari fasad bangunan di Rokin dan mereka menghancurkan sebuah taksi”.

    “Bendera Palestina dibakar di area Dam (Square),” sebutnya, merujuk pada alun-alun pusat kota Amsterdam.

    Seorang anggota Dewan Kota Amsterdam, Jazie Veldhuyzen, menuturkan kepada Al Jazeera bahwa supporter Israel menghasut kekerasan setelah tiba di kota tersebut, sebelum pertandingan digelar pada Kamis (7/11) waktu setempat.

  • Dievakuasi dari Bentrokan di Amsterdam, Supporter Israel Tiba di Tel Aviv

    Dievakuasi dari Bentrokan di Amsterdam, Supporter Israel Tiba di Tel Aviv

    Tel Aviv

    Penerbangan pertama yang membawa sejumlah supporter sepak bola Israel yang dievakuasi dari bentrokan di Amsterdam, Belanda, telah mendarat di Bandara Internasional Ben Gurion. Bentrokan itu melukai sejumlah warga negara Israel yang datang ke Amsterdam untuk menonton pertandingan klub Maccabi Tel Aviv.

    “Pesawat yang tiba di Tel Aviv sekarang membawa para penumpang yang dievakuasi Amsterdam,” tutur juru bicara Otoritas Bandara Israel, Liza Dvir, seperti dilansir AFP, Sabtu (9/11/2024).

    Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu memerintahkan pengerahan sejumlah pesawat untuk mengevakuasi warga Israel yang terlibat bentrokan di Amsterdam. Kementerian Luar Negeri Israel melaporkan 10 warga Israel luka-luka dalam bentrokan, yang disebut Netanyahu sebagai “insiden sangat kejam terhadap warga Israel”.

    Maskapai nasional Israel, El Al, menuturkan pada Jumat (8/11) bahwa pihaknya mengirimkan enam pesawat untuk membawa pulang warga-warga Israel dari Amsterdam menyusul bentrokan yang terjadi usai pertandingan sepak bola antara klub Israel Maccabi Tel Aviv melawan Ajax Amsterdam.

    Juru bicara maskapai El Al, Shira Kesselgross, menuturkan kepada AFP bahwa “satu-satunya penerbangan yang mendarat sejauh ini bukanlah penerbangan evakuasi, itu merupakan penerbangan terjadwal reguler”, namun “sejumlah warga yang dievakuasi” ada di dalam penerbangan itu.

    Empat penerbangan evakuasi, sebut Kesselgross, akan mendarat pada Jumat (8/11) dan dua penerbangan evakuasi lainnya pada Sabtu (9/11) waktu setempat.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Harapan Xi Jinping Agar China-AS Akrab Usai Trump Menang Pilpres

    Harapan Xi Jinping Agar China-AS Akrab Usai Trump Menang Pilpres

    Ia meminta Washington dan Beijing untuk “memperkuat dialog dan komunikasi” serta “mengelola perbedaan dengan baik”.

    Kedua negara harus “menemukan cara yang benar… untuk bisa akrab di era baru ini, untuk menguntungkan kedua negara dan dunia”, kata Xi.

    Baik Trump dari Partai Republik maupun pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris telah berjanji untuk bersikap lebih keras terhadap Beijing.

    Namun, Trump lebih keras lagi, dengan bersumpah untuk mengenakan tarif 60 persen pada semua barang-barang dari China yang masuk ke Amerika Serikat.

    Usulan itu dapat mempengaruhi ekspor China senilai US$500 miliar, menurut manajer aset PineBridge Investments.

    Dalam pesan pertamanya kepada Trump sejak mantan presiden AS itu memenangkan pemilihan presiden 5 November, Xi mengatakan ia berharap “kedua pihak akan menjunjung tinggi prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan”.

    Wakil Presiden China Han Zheng juga telah mengirim pesan ucapan selamat kepada wakil presiden terpilih AS, JD Vance, lapor CCTV.

    China Hormati Pilihan Rakyat AS

    “Kami menghormati pilihan rakyat Amerika, dan menyampaikan ucapan selamat kepada Tuan Trump yang terpilih sebagai presiden,” kata Kementerian Luar Negeri Beijing dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Rabu (6/11/2024).

    Juru bicara Kemlu China, Mao Ning mengatakan China mengharapkan ‘hidup berdampingan secara damai’ dengan AS. Pernyataan itu disampaikan Mao Ning sesaat setelah Trump diproyeksikan meraih kemenangan atas Kamala Harris.

    “Kami akan terus mendekati dan menangani hubungan Tiongkok-AS berdasarkan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan,” katanya dalam jumpa pers.

    (taa/whn)