Kementrian Lembaga: Kemlu

  • Trump Undang Xi Jinping Hadiri Pelantikannya pada 20 Januari

    Trump Undang Xi Jinping Hadiri Pelantikannya pada 20 Januari

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengundang Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri upacara pelantikannya pada 20 Januari 2025 mendatang.

    Sekretaris pers Trump, Karoline Leavitt, mengonfirmasi undangan tersebut dalam sebuah pernyataan. Leavitt mengatakan undangan Trump ke Xi sebagai upaya memperkuat hubungan antara kedua negara.

    “Ini adalah contoh Presiden Trump yang menciptakan dialog terbuka dengan para pemimpin negara, yang bukan hanya sekutu kita, tetapi juga kompetitor kita,” kata Leavitt, dikutip Al Jazeera.

    Para pengamat mengatakan belum pernah terjadi sebelumnya bagi seorang Presiden China, untuk menghadiri pelantikan Presiden AS, mengingat “hubungan dingin” kedua negara yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

    “Ini sandiwara politik, tidak lebih. Kepala negara lain, apalagi Xi Jinping, tidak menghadiri pelantikan presiden AS,” kata pengamat China di Pusay Studi Strategis dan Internasional Washington, Scott Kennedy, kepada Reuters.

    Selain itu para pengamat juga mengatakan Xi tidak mungkin menerima undangan tersebut.

    Juru bicara kementerian Luar Negeri China juga sudah buka suara terkait undangan Trump.

    “Saat ini saya belum punya informasi apa pun untuk dibagikan,” kata jubir Kemlu China, Mao Ning.

    Xi dan Trump pernah berselisih di masa lalu. Selama masa jabatan pertama Trump tahun 2017-2021, dia memulai perang dagang dengan China yang menyebabkan kedua negara saling menjatuhkan tarif impor tinggi.

    Trump juga terlibat perang kata-kata dengan pemerintah Xi selama pandemi Covid-19, yang ia sebut sebagai “virus China”. Kala itu Trump menuntut China bertanggung jawab atas penyebaran virus itu. Sementara China mengecam tuduhan Trump tidak berdasar.

    (dna/dna)

  • AS Tuduh Warga Korut Susupi Perusahaan Washington, Curi Data Rahasia

    AS Tuduh Warga Korut Susupi Perusahaan Washington, Curi Data Rahasia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Amerika Serikat mengeklaim Korea Utara menyusupkan warga mereka ke perusahaan-perusahaan di AS, untuk mencuri informasi rahasia yang kemudian digunakan untuk pemerasan.

    Uang hasil peras tersebut diduga dipakai untuk membiayai program persenjataan Pyongyang.

    Kementerian Luar Negeri AS menyatakan sekitar 130 pekerja asal Korea Utara bekerja di perusahaan teknologi informasi (IT) dan nirlaba AS dari 2017 hingga 2023. Mereka setidaknya telah meraup $88 juta (sekitar Rp1,4 triliun) yang digunakan Korut untuk membiayai senjata pemusnah massal.

    Perwakilan Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York belum memberikan komentar mengenai hal ini.

    Kemlu AS sementara itu sedang mencari informasi dari dua perusahaan Korut yang dijatuhi sanksi, yakni Yanbian Silverstar Network Technology dan Volasys Silverstar. Dua perusahaan yang masing-masing berbasis di China dan Rusia tersebut dikatakan menangani para pekerja.

    Kementerian Kehakiman AS secara terpisah juga mengumumkan dakwaan terhadap 14 warga Korea Utara yang dituduh bekerja di perusahaan-perusahaan AS menggunakan identitas palsu.

    Para pekerja diduga beroperasi dari luar AS untuk mencuri informasi sensitif perusahaan, salah satunya kode sumber komputer milik perusahaan, dan mengancam akan membocorkannya kecuali jika perusahaan membayar tebusan.

    Ke-14 orang tersebut kini didakwa dengan sejumlah tuduhan di antaranya penipuan daring, pencucian uang, dan pencurian identitas.

    “Untuk mendukung rezimnya yang brutal, pemerintah Korea Utara mengarahkan pekerja IT untuk mendapatkan pekerjaan melalui penipuan, mencuri informasi sensitif dari perusahaan-perusahaan AS, dan menyedot uang kembali ke Korut,” kata Wakil Jaksa Agung AS Lisa Monaco dalam sebuah pernyataan.

    Sebagian besar terdakwa diyakini berada di Korea Utara. Oleh sebab itu, Kementerian Luar Negeri AS menawarkan hadiah $5 juta (sekitar Rp80 miliar) bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi mengenai para tersangka.

    Seorang pembelot Korea Utara yang ahli di bidang IT pernah mengaku kepada Reuters pada November 2023 bahwa di Korut, ia akan mencoba untuk mendapatkan pekerjaan dan membuat profil media sosial palsu untuk mendapatkan lebih banyak pekerjaan.

    (blq/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Mengapa Israel Serang Suriah Setelah Assad Tumbang?

    Mengapa Israel Serang Suriah Setelah Assad Tumbang?

    Jakarta

    Israel telah melancarkan serangan udara terhadap pangkalan militer Suriah dan mengerahkan pasukan ke zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan, memperluas jumlah wilayah Suriah yang berada di bawah kendali Israel.

    Israel mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah ini untuk menjamin keamanan warga negaranya, tetapi sejumlah pihak mengatakan Israel sedang mengambil kesempatan untuk melemahkan musuh lama.

    Serangan apa yang telah dilakukan Israel?

    BBC

    Pengawas Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan telah mendokumentasikan lebih dari 310 serangan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sejak jatuhnya rezim Assad pada hari Minggu (08/12).

    Serangan tersebut dilaporkan menargetkan fasilitas militer tentara Suriah yang terletak di Aleppo di utara Suriah hingga Damaskus di selatan.

    Target serangan Israel termasuk gudang senjata, depot amunisi, bandara, pangkalan angkatan laut, dan pusat penelitian.

    Rami Abdul Rahman, pendiri SOHR, mengatakan serangan tersebut telah menghancurkan “semua kemampuan tentara Suriah”.

    Apa kekhawatiran Israel tentang senjata kimia?

    AFPDugaan serangan kimia di Douma, dekat Damaskus, oleh pasukan pro-Assad pada 2018.

    Israel khawatir mengenai siapa yang mungkin mendapatkan senjata kimia yang diduga milik Bashar al-Assad.

    Tidak diketahui di mana atau berapa banyak senjata kimia yang dimiliki Suriah, tetapi diyakini mantan Presiden Bashar al-Assad menyimpannya.

    Pada hari Senin (09/12), pengawas kimia PBB memperingatkan pihak berwenang di Suriah untuk memastikan bahwa semua yang mereka miliki aman.

    Ake Sellstrom, mantan kepala inspektur senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Suriah yang kini menjadi profesor madya histologi di Universitas Umea di Swedia, mengatakan bahwa Israel telah menargetkan kemampuan senjata kimia Suriah dengan serangan udaranya.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    “Yang dilakukan Israel adalah merampas aset,” katanya kepada BBC.

    “Aset ini bisa berupa orang, fasilitas, atau peralatan.

    Pasukan yang setia kepada Bashar al-Assad diketahui telah menggunakan gas sarin dalam serangan di pinggir ibu kota Damaskus, Ghouta, pada 2013, yang diperkirakan telah menewaskan lebih dari seribu orang.

    Mereka juga dituduh menggunakan senjata kimia seperti gas sarin dan gas klorin dalam serangan lain beberapa tahun kemudian.

    Baca juga:

    Dr Sellstrom mengatakan pasukan pemberontak mungkin juga memiliki persediaan senjata kimia, karena mereka diketahui telah menggunakannya sebelumnya terhadap musuh-musuh mereka di Suriah.

    “Assad memiliki senjata-senjata ini untuk menunjukkan kekuatannya dalam konflik dengan Israel, tetapi tidak akan pernah menggunakannya secara langsung. Sekarang Anda memiliki pemerintahan yang sama sekali berbeda.

    “Israel akan membereskan apa pun yang mereka miliki dalam hal senjata kimia.”

    Apa yang dilakukan Israel di Dataran Tinggi Golan?

    BBC

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengumumkan pasukannya berhasil merebut kendali zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golanmemperluas jumlah wilayah Suriah yang didudukinya di wilayah ini.

    Netanyahu mengatakan ini adalah “posisi pertahanan sementara sampai ditemukan pengaturan yang sesuai.”

    “Israel mengatakan bahwa mereka ingin mencegah serangan seperti serangan Hamas pada 7 Oktober terjadi dari pihak Suriah,” kata Profesor Gilbert Achcar dari Universitas SOAS London.

    “Tetapi ini adalah kesempatan untuk bergerak maju dan menghentikan pasukan lain bergerak mendekati perbatasan zona pendudukan.”

    Getty ImagesAsap mengepul menyusul serangan udara di Damaskus pada Selasa (10/12) pagi

    Perebutan zona penyangga demiliterisasi oleh Israel dikecam habis-habisan oleh negara-negara Arab.

    Kementerian Luar Negeri Mesir menggambarkan tindakan Israel sebagai “pendudukan wilayah Suriah dan pelanggaran terhadap Perjanjian Pelepasan 1974”.

    Sementara sejumlah laporan yang beredar di Suriah mengeklaim bahwa Israel telah melampaui zona penyangga, bahkan berada dalam jarak 25 km dari Damaskus.

    Kendati begitu, sumber militer Israel membantah klaim ini.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui untuk pertama kalinya bahwa pasukannya beroperasi di luar zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan, tetapi juru bicara IDF Nadav Shoshani mengatakan serangan Israel tidak berlanjut lebih jauh.

    Baca juga:Apa itu Dataran Tinggi Golan dan siapa yang mendudukinya?

    Dataran Tinggi Golan adalah dataran tinggi berbatu di barat daya Suriah, yang telah diduduki oleh Israel selama lebih dari setengah abad.

    Dalam perang Timur Tengah pada 1967, Suriah membombardir Israel dari ketinggian, tetapi Israel dengan cepat memukul mundur pasukan Suriah dan mengambil alih sekitar 1.200 kilometer persegi wilayah tersebut, yang kemudian berada di bawah kendali militer.

    Suriah mencoba merebut kembali Dataran Tinggi Golan selama perang Timur Tengah (Yom Kippur) tahun 1973, namun upaya itu gagal.

    Kedua negara akhirnya menandatangani gencatan senjata pada 1974, dan pasukan pengamat PBB telah ditempatkan di garis gencatan senjata sejak 1974.

    Akan tetapi, Israel mencaplok wilayah itu pada 1981, dalam suatu tindakan yang tidak diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional.

    Getty ImagesMiliter Israel memperkuat pasukan darat saat mobilitas militer berlanjut di Dataran Tinggi Golan, Israel pada 9 Desember 2024.

    Suriah mengatakan tidak akan membuat kesepakatan damai dengan Israel kecuali negara itu menarik diri dari seluruh Dataran Tinggi Golan.

    Sebagian besar penduduk Arab Suriah di Dataran Tinggi Golan telah meninggalkan daerah itu selama perang pada 1967.

    Saat ini terdapat lebih dari 30 permukiman Israel di wilayah Golan, yang merupakan rumah bagi sekitar 20.000 orang. Israel mulai membangunnya segera setelah berakhirnya konflik tahun 1967.

    Permukiman itu dianggap ilegal menurut hukum internasional, meskipun Israel membantahnya.

    Para pemukim tinggal bersama sekitar 20.000 warga Suriahsebagian besar dari mereka berasal dari sekte Druze, yang memutuskan bertahan di sana ketika Golan direbut Israel.

    Apakah kekhawatiran Israel beralasan?

    EPAPasukan Israel dikerahkan di dekat pagar keamanan dekat desa Druze Majdal Shams, di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, pada 8 Desember 2024.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pendudukan IDF di zona penyangga di Dataran Tinggi Golan bersifat sementara, namun penarikan pasukan dari wilayah itu akan tergantung pada sikap pemerintahan Suriah berikutnya.

    “Jika kami dapat membangun hubungan bertetangga dan hubungan damai dengan kekuatan baru yang muncul di Suriah, itulah keinginan kami,” katanya.

    “Namun jika tidak, kami akan melakukan apa pun untuk mempertahankan Negara Israel dan perbatasan Israel.”

    “Yang ada dalam pikiran Israel adalah kemungkinan adanya serangan ke Golan oleh pasukan di Suriah dan untuk memastikan tidak ada kemungkinan itu, Israel telah maju lebih jauh,” kata Dr HA Hellyer dari Royal United Services Institute, lembaga pemikir yang berpusat di London.

    “Namun, Israel sebelumnya menduduki wilayah di Dataran Tinggi Golan sebagai tindakan keamanan dan kemudian membentenginya. Israel mungkin akan melakukannya lagi.”

    Getty ImagesSeorang tentara Israel di atas tank di pagar perbatasan di sepanjang zona penyangga dengan Suriah terlihat dari Dataran Tinggi Golan, pada Rabu, 11 Desember 2024.

    Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan serangan udara terhadap pangkalan militer Suriah dilakukan semata-mata untuk membela warganya.

    “Itulah sebabnya kami menyerang sistem persenjataan strategis seperti, misalnya, senjata kimia yang tersisa atau rudal dan roket jarak jauh agar tidak jatuh ke tangan para ekstremis,” katanya.

    Namun, kata Prof Achcar: “Senjata kimia tidak tersebar luas di Suriah. Senjata itu hanya ada di dua atau tiga tempat. Namun dengan lebih dari 300 serangan udara, Anda mencoba membuat negara itu jauh lebih lemah.”

    Israel menganggap Bashar al-Assad sebagai “setan yang mereka kenal”, katanya, tetapi tidak yakin apa yang akan terjadi selanjutnya.

    “Mereka memperkirakan Suriah akan terpecah antara faksi-faksi yang bertikai, seperti Libya, dan takut akan munculnya faksi yang memusuhi Israel.

    “Mereka ingin mencegah faksi seperti itu menggunakan senjata tentara Suriah untuk melawannya.”

    (ita/ita)

  • Seruan Gencatan Senjata Tanpa Syarat di Gaza dari Seratusan Negara

    Seruan Gencatan Senjata Tanpa Syarat di Gaza dari Seratusan Negara

    Sidang Majelis Umum PBB mengesahkan resolusi untuk Palestina dan lembaga PBB yang membantu pengungsi Palestina, UNRWA. Republik Indonesia (RI) termasuk salah satu dari ratusan negara yang mendukung pengesahan resolusi gencatan senjata di Gaza dan dukungan untuk UNRWA.

    Ada dua resolusi yang dibahas dan diloloskan. Pertama, Majelis Umum PBB meloloskan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera, tanpa syarat dan permanen di Gaza. Resolusi ini meraup 158 suara negara mendukung dari 193 anggota majelis, 9 suara menolak, dan 13 abstain.

    Kedua, Majelis Umum PBB meloloskan resolusi dukungan terhadap UNRWA dan menyesalkan undang-undang yang disahkan Israel berisi pelarangan operasi UNRWA. Untuk resolusi ini, ada 159 suara negara mendukung, 9 suara menolak, dan 11 suara abstain. Indonesia hingga Zimbabwe termasuk yang mendukung. Israel, AS, Belanda, hingga Mikronesia termasuk yang menolak.

    “Indonesia menyambut baik pengesahan resolusi Majelis Umum PBB mengenai “Situasi di Gaza” yang menuntut gencatan senjata segera, yang diusung oleh Indonesia dalam Emergency Special Session (ESS)-10 pada 11 Desember 2024,” tulis Kemlu RI.

    “Indonesia juga menyambut baik pengesahan resolusi Majelis Umum PBB mengenai ‘Dukungan atas mandat UNRWA’ yang mengutuk pengesahan UU Knesset Israel yang akan melarang operasi UNRWA di Yerusalem Timur,” lanjut Kemlu RI.

    Gencatan senjata permanen sangat dibutuhkan Jalur Gaza Palestina. Beroperasinya UNRWA juga akan membantu mengurangi penderitaan warga Palestina.

    “Indonesia mendorong komunitas internasional untuk terus mendesak Israel agar segera mengimplementasikan kedua resolusi tersebut untuk memastikan gencatan senjata permanen, berlanjutnya bantuan kemanusiaan, dan membuka jalan bagi terwujudnya Solusi Dua Negara,” tulis Kemlu RI.

    Lihat Video: PBB Mengaku Hampir Habis Kesabaran soal Perundingan Gencatan Senjata Gaza

    (whn/taa)

  • Israel Tetap Duduki Zona Penyangga Dataran Tinggi Golan di Suriah, Sebut Itu Aksi Bela Diri – Halaman all

    Israel Tetap Duduki Zona Penyangga Dataran Tinggi Golan di Suriah, Sebut Itu Aksi Bela Diri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel menyatakan akan tetap menduduki zona penyangga di Dataran Tinggi Golan di Suriah, setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad digulingkan oleh oposisi bersenjata pada 8 Desember lalu.

    “Penempatan ini merupakan tindakan sementara hingga pasukan yang berkomitmen pada perjanjian 1974 terbentuk dan keamanan di perbatasan kita terjamin,” bunyi pernyataan kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Kamis (12/12/2024).

    Israel mengklaim keputusan itu adalah tindakan untuk membela diri dari kemungkinan serangan oposisi bersenjata lain di Suriah yang dicurigai akan menduduki zona tersebut.

    “Runtuhnya rezim Suriah telah menciptakan kekosongan di perbatasan Israel dan di zona penyangga yang ditetapkan berdasarkan perjanjian pelepasan diri tahun 1974,” lanjutnya.

    Israel mengatakan mereka akan mencegah kemungkinan serangan dari oposisi Suriah, seperti Operasi Banjir Al-Aqsa yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023 di perbatasan Gaza.

    “Israel tidak akan membiarkan kelompok-kelompok Jihadis mengisi kekosongan tersebut dan mengancam akan melakukan serangan seperti yang terjadi pada 7 Oktober (2023) terhadap permukiman Israel di Dataran Tinggi Golan,” tambahnya.

    Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Oren Marmorstein menekankan bahwa Israel harus mengambil alih kendali di zona penyangga di Dataran Tinggi Golan untuk melindungi negaranya.

    “Hal itu diperlukan untuk alasan pertahanan karena adanya ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok jihad yang beroperasi di dekat perbatasan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Oren Marmorstein di X.

    “Israel akan terus bertindak untuk membela diri dan menjamin keamanan warganya sebagaimana diperlukan,” lanjutnya.

    Pernyataan terbaru Israel muncul setelah Prancis, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beberapa negara Arab menuntut Israel untuk menarik pasukannya dari zona penyangga, seperti diberitakan TASS.

    Kementerian luar negeri Prancis menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap perjanjian pelepasan tahun 1974 yang menetapkan zona penyangga yang dipatroli oleh PBB di Dataran Tinggi Golan.

    “Prancis meminta Israel untuk menarik diri dari zona tersebut dan menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Suriah,” kata juru bicara kementerian luar negeri Prancis pada hari Rabu (11/12/2024).

    Pada akhir pekan lalu, Netanyahu menyatakan perjanjian itu batal demi hukum.

    Perdana Menteri Israel itu lalu memerintahkan pasukan Israel untuk merebut zona penyangga serta titik-titik strategis di luarnya, seperti diberitakan Barrons.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Arab Saudi Disebut Pendukung Terkuat Rakyat Suriah, Beri Pesan Dukungan dan Tolak Agresi Israel – Halaman all

    Arab Saudi Disebut Pendukung Terkuat Rakyat Suriah, Beri Pesan Dukungan dan Tolak Agresi Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Arab Saudi adalah satu dari beberapa negara Arab yang menunjukkan “dukungan terkuat” bagi rakyat Suriah setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad.

    Hal ini sebagaimana disampaikan perwakilan tetap Suriah untuk PBB, Qusay Al-Dahhak.

    “Dukungan terkuat datang dari negara-negara Arab, terutama dari Arab Saudi,” ujarnya dalam wawancara dengan AlHadath pada Selasa (10/12/2024).

    “Kami menerima banyak pesan dukungan yang menegaskan kembali dukungan mereka terhadap rakyat Suriah dan penolakan terhadap segala bentuk agresi Israel terhadap tanah dan rakyatnya,” jelasnya.

    Dikutip dari Arab News, Bashar al-Assad melarikan diri dari Suriah setelah serangan kilat yang dipelopori kelompok Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) dan sekutunya, yang mengakhiri secara spektakuler lebih dari lima dekade kekuasaan klannya.

    Warga Suriah di seluruh negeri dan dunia bersorak dalam perayaan, setelah mengalami era yang menyesakkan, di mana siapa pun yang dicurigai melakukan perbedaan pendapat dapat dijebloskan ke penjara atau dibunuh.

    Dengan penggulingan Assad yang menjerumuskan Suriah ke dalam ketidakpastian, para pemimpin barunya telah berupaya meyakinkan anggota kelompok minoritas agama di negara itu bahwa mereka tidak akan menindas mereka.

    “Penggantian bendera Suriah di markas besar PBB memiliki protokol yang melibatkan pemerintah dan mengharuskan pemerintah Suriah untuk secara resmi menerapkan bendera baru tersebut agar dapat dikibarkan di gedung tersebut,” ungkap Al-Dahhak.

    “Melalui berbagai kedutaan, perwakilan Suriah bekerja keras untuk membela kepentingan Suriah dan mematuhi semua perintah pejabat yang datang dari Damaskus,” jelasnya.

    “Perdana Menteri Mohammad Al-Bashir memerintahkan kedutaan besar dan diplomat Suriah untuk melindungi kepentingan Suriah.”

    “Di PBB, kami menyebarkan pesan Suriah yang saat ini tengah mengalami perubahan historis sementara rezim baru sedang diberlakukan,” terang Qusay Al-Dahhak.

    Negara-negara Arab Sambut Baik Keputusan di Suriah

    Beberapa negara Arab menyambut baik keputusan di Suriah yang menyebabkan penggulingan rezim Bashar al-Assad dan menyerukan tindakan yang bertujuan untuk memastikan stabilitas, pembangunan, dan mencegah situasi terjerumus ke dalam kekacauan.

    Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan pihaknya “memantau perkembangan pesat di negara sahabat Suriah dan menyatakan kepuasannya dengan langkah-langkah positif yang diambil untuk memastikan keselamatan rakyat Suriah, mencegah pertumpahan darah, dan menjaga lembaga-lembaga negara serta sumber daya Suriah.”

    Dilansir Anadolu Agency, Arab Saudi mengimbau masyarakat internasional “untuk mendukung rakyat Suriah dan bekerja sama dengan mereka dalam segala hal yang melayani Suriah dan memenuhi aspirasi rakyatnya, sambil tidak mencampuri urusan dalam negerinya.”

    Di Qatar, Kementerian Luar Negeri mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Doha “memantau dengan saksama perkembangan di Suriah” dan menggarisbawahi “perlunya menjaga lembaga-lembaga nasional dan persatuan negara untuk mencegah negara terjerumus ke dalam kekacauan.”

    Qatar menegaskan kembali pendiriannya untuk mengakhiri krisis Suriah sesuai dengan legitimasi internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254, dengan cara yang “melayani kepentingan rakyat Suriah dan menjaga persatuan, kedaulatan, dan kemerdekaan negara mereka.”

    Kementerian Luar Negeri Bahrain juga mengeluarkan pernyataan, yang mencatat bahwa Manama mengikuti dengan saksama perkembangan pesat di Suriah, “menekankan komitmennya terhadap keamanan, stabilitas, kedaulatan, dan integritas teritorial Suriah.”

    Bahrain menyerukan kepada “semua pihak dan komponen penduduk Suriah untuk memprioritaskan kepentingan tertinggi bangsa dan kesejahteraan warga negaranya sambil memastikan pelestarian lembaga-lembaga publik dan perlindungan infrastruktur vital dan ekonomi.”

    Lalu, Kementerian Luar Negeri Mesir menyatakan bahwa Kairo “mengikuti dengan penuh minat perubahan yang terjadi di Suriah” dan menegaskan kembali dukungannya terhadap kedaulatan Suriah, integritas teritorial, dan persatuan rakyatnya.

    Mesir menyerukan “semua pihak di Suriah, apa pun orientasinya, untuk menjaga sumber daya negara dan lembaga nasional, memprioritaskan kepentingan nasional, menyatukan tujuan dan prioritas, serta memulai proses politik komprehensif untuk membangun fase baru konsensus dan perdamaian internal, memulihkan posisi regional dan internasional Suriah.”

    Di Yordania, Raja Abdullah II mengatakan negaranya “mendukung rakyat Suriah dan menghormati keinginan dan pilihan mereka,” menurut pernyataan dari Pengadilan Kerajaan.

    Raja Abdullah menekankan dalam pertemuan Dewan Keamanan Nasional “perlunya menjaga keamanan Suriah dan keselamatan serta pencapaian warga negaranya dan bekerja segera untuk memastikan stabilitas dan menghindari konflik yang dapat menyebabkan kekacauan.”

    Ia menambahkan bahwa “Yordania selalu mendukung saudara-saudarinya di Suriah sejak awal krisis, menyambut para pengungsi Suriah selama dekade terakhir dan menyediakan mereka pendidikan, perawatan kesehatan dan layanan lainnya, layanan yang sama yang diberikan kepada warga Yordania.”

    Gambar ini menunjukkan pasukan militer Israel mengemudi di zona penyangga Suriah, dekat desa Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel, pada 11 Desember 2024. (AFP/JALAA MAREY)

    Sementara itu, Dewan Pimpinan Presiden di Yaman mengucapkan selamat kepada rakyat Suriah atas jatuhnya Bashar al-Assad.

    Yaman menegaskan kembali posisinya, mendukung integritas wilayah Suriah, menghormati kemerdekaannya dan keinginan rakyat Suriah untuk kebebasan, perubahan, perdamaian, keamanan dan stabilitas.

    Di Irak, juru bicara pemerintah Basim al-Awadi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Irak “mengikuti perkembangan di Suriah dan terus melakukan kontak internasional dengan negara-negara persaudaraan dan sahabat untuk mendorong upaya menuju stabilitas, keamanan, ketertiban umum, dan perlindungan kehidupan dan harta benda rakyat Suriah.”

    Irak menekankan pentingnya tidak mencampuri urusan dalam negeri Suriah atau mendukung satu pihak di atas pihak lain, karena campur tangan seperti itu hanya akan menyebabkan lebih banyak konflik dan perpecahan.

    Aljazair dalam sebuah pernyataan menyatakan dukungannya terhadap rakyat Suriah, menekankan hubungan yang kuat antara rakyat Aljazair dan Suriah berdasarkan sejarah dan solidaritas bersama.

    Kemudian, Presiden Palestina mengatakan “Palestina dan rakyatnya berdiri bersama rakyat Suriah, menghormati keinginan dan pilihan politik mereka, menjamin keamanan, stabilitas, dan pelestarian pencapaian mereka,” menurut kantor berita resmi Palestina WAFA.

    Hal ini menekankan pentingnya “semua partai politik mengutamakan kepentingan rakyat Suriah, memastikan pemulihan peran penting Suriah di kawasan dan dunia, yang melayani kepentingan rakyat Palestina dan tujuan mulia mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan.”

    Diberitakan Al Jazeera, Angkatan udara Israel terus menggempur Suriah, menyerang pelabuhan dan gudang rudal di Latakia dan Tartous, sementara pasukan darat mereka bergerak lebih dalam ke Dataran Tinggi Golan Suriah, yang secara efektif memperluas pendudukan mereka.

    Kelompok hak asasi manusia membunyikan peringatan atas memburuknya kondisi di timur laut, tempat pertempuran antara pasukan yang didukung Turki dan pasukan Kurdi telah menyebabkan lebih dari 100.000 orang mengungsi.

    Pejuang Suriah membakar makam Hafez al-Assad, ayah Presiden terguling Bashar, di kota Qardaha di Latakia utara.

    Ahmed al-Sharaa, pemimpin Hayat Tahrir al-Sham, berjanji untuk menutup penjara terkenal rezim al-Assad dan mengamankan lokasi potensial senjata kimia dengan bantuan mitra internasional.

    Perdana Menteri sementara Suriah Mohammed al-Bashir mengatakan salah satu tujuan pertamanya adalah “memulangkan jutaan pengungsi Suriah yang berada di luar negeri” dan berjanji untuk memulihkan dan menjalankan lembaga-lembaga negara.

    Pemerintahan Penyelamatan Suriah yang dipimpin HTS telah menyampaikan rasa terima kasih kepada Mesir, Irak, Arab Saudi, UEA, Yordania, Bahrain, Oman dan Italia karena melanjutkan pekerjaan misi diplomatik mereka di Damaskus.

    Arus pengungsi Suriah yang pulang dari Turki terus berlanjut, dengan seorang koresponden Al Jazeera memperkirakan hingga 700 orang setiap hari menyeberang dari Cilvegozu ke Bab al-Hawa menuju Idlib.

    Puluhan ribu orang diperkirakan akan menghadiri pemakaman aktivis terkemuka Mazen al-Hamada, yang dijadwalkan akan diadakan hari ini di Damaskus.

    Pemerintahan baru Suriah telah mengundang warganya untuk mendaftar bergabung dengan akademi kepolisian yang berlokasi di Idlib atau Aleppo.

    Mohammad Bagher Ghaliba, juru bicara parlemen Iran, telah mengakui bahwa jatuhnya al-Assad di Suriah telah “mengganggu momentum” “poros perlawanan” yang didukung Iran.

    Komite Penyelamatan Internasional memperingatkan bahwa “situasi di dalam Suriah masih sangat buruk” setelah beberapa negara Eropa menangguhkan permohonan suaka ribuan warga Suriah.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Suriah

  • 37 WNI di Suriah Kembali ke Tanah Air, Berasal dari Lampung hingga NTB

    37 WNI di Suriah Kembali ke Tanah Air, Berasal dari Lampung hingga NTB

    ERA.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melaporkan sebanyak 37 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Suriah telah kembali ke Tanah Air dengan lancar dan selamat.

    “Mereka yang dipulangkan ini melalui jalur darat dari Damaskus menuju ke Beirut, setelah itu diterbangkan dengan pesawat komersial menuju ke Jakarta,” kata Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha, dikutip Antara, Kamis (12/12/2024).

    Judha menerangkan dalam proses evakuasi terhadap 37 WNI ini dilakukan dengan tiga tahapan. Tahapan pertama, kata dia, sebanyak 22 orang dipulangkan melalui perjalanan udara dari Damaskus dengan menggunakan maskapai Qatar Airways QR6381 Doha-Jakarta dengan ketibaan pada pukul 14.45 WIB.

    Kemudian tahapan kedua, disusul oleh 12 orang melalui penerbangan Qatar Airways QR956 rute Doha-Jakarta pada pukul 15.10 WIB melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.

    “Dua penerbangan pertama sore hari ini sudah tiba sebanyak 32 WNI dan dua pendamping dengan melalui Bandara Internasional Soetta,” ujarnya.

    Selanjutnya, kata dia, proses evakuasi itu dilakukan terhadap tiga orang WNI yang akan tiba di Indonesia pada Kamis malam ini sekitar pukul 21.25 WIB.

    Berdasarkan data Kemlu RI, lanjut dia, tercatat sebanyak 37 WNI tersebut mayoritas adalah pekerja migran di sektor domestik atau pekerja asisten rumah tangga dengan non-prosedural (ilegal).

    “Ini adalah proses gelombang pertama yang diupayakan oleh Pemerintah Indonesia kepada WNI yang ada di Suriah,” ucapnya.

    Mereka yang berhasil dipulangkan, lanjut dia, adalah perempuan yang berasal dari berbagai daerah seperti Provinsi Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

    “Ini untuk daerah asal yaitu Lampung, kemudian Banten, Jawa Barat, dan NTB,” kata dia.

  • Kelompok Islamis Seluruh Dunia Beri Selamat Kemenangan HTS di Suriah

    Kelompok Islamis Seluruh Dunia Beri Selamat Kemenangan HTS di Suriah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Organisasi dan militan Islam di seluruh dunia telah mengucapkan selamat kepada pemberontak Suriah atas kemenangan mereka dalam merobohkan rezim Presiden Bashar al-Assad.

    Melansir The Guardian pada Kamis (12/12/2024), banyak cabang Ikhwanul Muslimin mengeluarkan pernyataan gembira merayakan kemenangan HTS, memuji “rakyat Suriah atas penggulingan rezim Assad”.

    Ikhwanul Muslimin sendiri merupakan gerakan Islamis veteran yang berupaya membawa pemerintahan berdasarkan interpretasi hukum Islam yang ketat ke negara-negara di seluruh dunia Muslim dan telah menolak kekerasan.

    Cabang Ikhwanul Muslimin di Lebanon mengucapkan selamat dan memberkati “rakyat Suriah karena telah menggulingkan tiran mereka dan mencapai tujuan pertama revolusi mereka”.

    Di Yordania, Front Aksi Islam, partai politik yang mewakili kepentingan Ikhwanul Muslimin di kerajaan itu, juga mengucapkan selamat kepada rakyat Suriah. Beberapa pejabat seniornya juga menyatakan dukungannya terhadap HTS dan kampanyenya.

    Dalam sebuah unggahan Facebook yang kemudian dihapus, salah seorang mengatakan keberhasilan HTS sedang “dipelajari taktiknya, operasi intelijen, teknologi, penanganan media, manajemen tahanan, persiapan, dan strategi kejutannya”.

    “Ikhwanul Muslimin … memandang HTS sebagai model pemerintahan. HTS adalah penyelamat bagi proyek Islamis nasionalis,” kata Katrina Sammour, seorang analis yang berbasis di Amman.

    Para pengamat menyebut ucapan selamat kepada rakyat Suriah – bukan hanya kepada HTS – memungkinkan terciptanya persatuan di antara kelompok-kelompok yang telah lama terpecah belah oleh ideologi, metode, sponsor, dan sekte.

    Hamas dan sekutunya Jihad Islam didukung oleh Iran, yang memiliki hubungan kuat dengan rezim Assad dan sebelumnya sangat kritis terhadap para pemberontak.

    Namun, kelompok tersebut, yang akar ideologinya berasal dari Ikhwanul Muslimin, menjauhkan diri dari Assad – seorang anggota sekte minoritas Alawi, cabang dari Syiah Islam – saat ia menindak para pengunjuk rasa dan pemberontak yang sebagian besar beragama Muslim Sunni.

    Dalam beberapa hari terakhir, Hamas mengucapkan selamat kepada rakyat Suriah karena telah mencapai “aspirasi mereka untuk kebebasan dan keadilan” dan menambahkan bahwa mereka berharap Suriah pasca-Assad akan melanjutkan “perannya yang historis dan penting dalam mendukung rakyat Palestina”.

    Jihad Islam Palestina yang didukung Iran mengeluarkan pernyataan yang hampir identik.

    Taliban Afghanistan, yang kembali berkuasa pada tahun 2021 setelah pemberontakan selama 20 tahun, adalah penguasa pertama yang memberi selamat kepada HTS secara langsung dan mengakui faksi tersebut sebagai pemerintahan baru Suriah.

    Dalam sebuah pernyataan pada Minggu, Kementerian Luar Negeri Taliban mengatakan bahwa mereka mengharapkan “pemerintahan Islam yang berdaulat dan berorientasi pada pelayanan sesuai dengan aspirasi rakyat Suriah, yang menyatukan seluruh penduduk tanpa diskriminasi dan pembalasan”.

    Afiliasi al-Qaeda telah membuat pernyataan yang mendukung HTS, tetapi ISIS, yang dipimpin oleh Abu Mohammed al-Jolani sekitar satu dekade lalu, telah bersikap sangat kritis, menuduh kelompok tersebut mengkhianati tujuan jihad dan bekerja sama dengan musuh-musuh umat Islam.

    Respons positif Hamas terhadap jatuhnya Assad berbeda dengan Hizbullah, gerakan Syiah Islam yang berbasis di Lebanon yang memainkan peran utama dalam mendukung Assad selama bertahun-tahun perang. Suriah yang dipimpin Assad telah lama menjadi jalur penting bagi Iran untuk memasok senjata kepada kelompok tersebut.

    Pernyataan pertama Hizbullah tentang peristiwa di Suriah – yang disampaikan oleh anggota parlemen Lebanon Hassan Fadlallah – menggambarkan sebuah “transformasi besar, berbahaya, dan baru”.

    Kelompok yang didukung Iran tersebut telah membawa kembali para pejuangnya ke Lebanon selama setahun terakhir untuk bertempur dalam perang dengan Israel.

     

    (luc/luc)

  • Rusia Cabut Status Taliban Afghanistan dari Daftar Teroris, Putin Cari Sekutu Baru di Timur Tengah? – Halaman all

    Rusia Cabut Status Taliban Afghanistan dari Daftar Teroris, Putin Cari Sekutu Baru di Timur Tengah? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rusia segera mengakui pemerintah Taliban di Afghanistan dan menghapusnya dari daftar teroris yang dilarang Rusia.

    Sebelumnya, parlemen Rusia memberikan suara mendukung rancangan undang-undang (RUU) yang memungkinkan penghapusan Taliban Afghanistan dari daftar teroris dalam pertemuan pada Selasa (10/12/2024).

    “Majelis rendah parlemen, Duma Rusia, menyetujui RUU tersebut dalam pembacaan pertama dari tiga pembacaan yang diperlukan,” kata kantor berita Interfax.

    Taliban menggulingkan kekuasaan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada Agustus 2021 dan pasukan pimpinan AS yang mendukung pemerintah Afghanistan menarik diri setelah 20 tahun berperang melawan Taliban.

    Ketika tidak ada negara yang mengakui Taliban sebagai pemerintah di Afghanistan, Rusia secara bertahap membangun hubungan dengan Taliban.

    Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan Juli lalu memberikan sinyal bahwa Taliban menjadi sekutunya dalam memerangi terorisme.

    Taliban mengatakan pihaknya berupaya memberantas keberadaan organisasi ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) di Afghanistan.

    Sebelumnya, Taliban ditambahkan ke daftar hitam Rusia pada tahun 2003 karena mendukung separatis di Kaukasus Utara.

    Kabar penghapusan Taliban Afghanistan dari daftar teroris ini muncul setelah Rusia kehilangan sekutunya di Timur Tengah ketika oposisi bersenjata Suriah menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang didukungnya sejak tahun 2015.

    Taliban Sambut Keputusan Rusia

    Kementerian Luar Negeri pemerintah sementara Afghanistan menyambut baik keputusan Duma Negara Rusia yang menghapus Taliban dari daftar kelompok teroris.

    Duma Negara Rusia menyetujui RUU dalam pembacaan pertama dari tiga pembacaan wajib untuk menghapus Taliban dari daftar kelompok terlarang.

    “Kementerian Luar Negeri Emirat Islam Afghanistan menyambut baik keputusan parlemen Federasi Rusia untuk menyetujui usulan yang bertujuan menghapus ‘Gerakan Taliban’, yang sebelumnya disebut sebagai Emirat Islam Afghanistan, dari daftar organisasi terlarang di Rusia,” kata juru bicara kementerian Taliban, Abdul Qahar Balkhi, dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun X miliknya pada Rabu (11/12/2024) malam.

    “Langkah ini merupakan perkembangan besar dan dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan dalam meningkatkan hubungan bilateral antara Afghanistan dan Federasi Rusia,” tambah pernyataan itu.

    Senada dengan itu, Zabihullah Mujahid, juru bicara pemerintah sementara Afghanistan, mengatakan keputusan itu adalah langkah penting dalam meningkatkan hubungan bilateral antara Afghanistan dan Rusia.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Profil AKP Rheditya Alfa Hendy, Perwira Polres Jakbar Banyak Ungkap Kasus Narkoba Kelas Kakap

    Profil AKP Rheditya Alfa Hendy, Perwira Polres Jakbar Banyak Ungkap Kasus Narkoba Kelas Kakap

    loading…

    Kanit 3 Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Rheditya Alfa Hendy mendapatkan penghargaan dari Polda Metro Jaya. Perwira polisi itu banyak mengungkap jaringan narkoba kelas kakap. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Kanit 3 Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Rheditya Alfa Hendy mendapatkan penghargaan dari Polda Metro Jaya. Perwira polisi itu banyak mengungkap jaringan narkoba kelas kakap.

    Pria jebolan Akpol 2016 ini meraih penghargaan setelah berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional jenis sabu seberat 416,7 kg terhitung sejak Juli 2023-Juli 2024.

    “Terima kasih Bapak Kapolda serta seluruh jajaran Polres Metro Jakarta Barat atas penghargaan yang saya terima,” ujar Alfa, Senin (9/12/2024).

    Menurut dia, penghargaan ini tak luput dari kerja keras Tim Unit 3 Satresnarkoba serta bimbingan para pimpinan di Polres Metro Jakarta Barat.

    Dalam perjalanan kariernya, Alfa telah berhasil membongkar berbagai kasus narkoba yakni 1,2 ton ganja jaringan internasional, 110 kg sabu jaringan internasional, 91 kg sabu jaringan internasional, home industry (Clandestine Lab) tembakau sintetis sebanyak 105 kg serta mengungkap kasus narkoba di kalangan publik figur.

    Atas prestasinya mengungkap jaringan narkoba, Alfa menjadi perwakilan Indonesia dalam mendapatkan penghargaan dari Internasional Law Enforcement Academy (ILEA) di Amerika Serikat dan penghargaan Outstanding Operational Success dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

    (jon)