Kementrian Lembaga: Kemlu

  • Saudi Pernah Peringatkan Jerman soal Penabrak Pasar Natal, tapi Diabaikan

    Saudi Pernah Peringatkan Jerman soal Penabrak Pasar Natal, tapi Diabaikan

    Berlin

    Pengemudi mobil yang menabrakkan mobil ke pasar Natal di Magdeburg, Jerman, ternyata buronan Arab Saudi. Pemerintah Saudi pernah meminta agar buron bernama Taleb al-Abdulmohsen (50) itu dipulangkan, namun Jerman menolak.

    Dilansir CNN, Minggu (22/12/2024), peristiwa itu menyebabkan lima orang tewas dan 200 orang terluka. Abdulmohsen disebut berprofesi sebagai dokter dan telah tinggal di Jerman sekitar satu dekade.

    Otoritas Saudi telah memperingatkan rekan-rekan mereka di Jerman tentang Abdulmohsen pada beberapa kesempatan. Dua sumber yang mengetahui komunikasi tersebut mengatakan kepada CNN Peringatan pertama datang pada tahun 2007 dan terkait dengan kekhawatiran yang dimiliki oleh otoritas Saudi bahwa Abdulmohsen telah mengungkapkan pandangan radikal dari berbagai jenis.

    Arab Saudi menganggap tersangka sebagai buronan dan meminta ekstradisinya dari Jerman antara tahun 2007 dan 2008. Namun, otoritas Jerman saat itu menolak dengan alasan kekhawatiran akan keselamatan pria itu jika dia kembali.

    Saudi disebut memberi tahu Jerman tentang orang tersebut dalam empat pemberitahuan resmi. Tiga dari pemberitahuan tersebut, yang dikenal sebagai ‘Catatan Verbal’ dikirim ke dinas intelijen Jerman dan satu ke kementerian luar negeri negara Jerman, namun Jerman mengabaikan semua peringatan.

    Pihak berwenang Saudi menduga tersangka telah melecehkan warga Saudi di luar negeri yang menentang pandangan politiknya. Mereka juga mencatat tersangka telah menjadi pendukung AfD dan telah mengembangkan pandangan anti-Islam yang radikal.

    Abbdulmohsen punya riwayat membuat pernyataan anti-Islam dan mengatakan bahwa dia telah membantu orang-orang, khususnya perempuan, melarikan diri dari Arab Saudi. Kepala kantor Kejaksaan Umum Magdeburg, Horst Walter Nopens, mengatakan tersangka diduga tidak senang dengan perlakuan Jerman terhadap pengungsi Saudi.

    Nopens menyatakan tersangka dapat menghadapi lima tuduhan pembunuhan dan 205 tuduhan percobaan pembunuhan. Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Saxony-Anhalt, Tamara Zieschang, mengatakan tersangka pertama kali datang ke Jerman pada tahun 2006 dan memiliki tempat tinggal tetap di negara tersebut. Zieschang mengatakan pria tersebut bekerja sebagai dokter di Bernburg, sebuah kota kecil sekitar 25 mil selatan Magdeburg.

    (haf/imk)

  • Bandara Dibuka Kembali setelah Serangan Pesawat Nirawak Ukraina di Kazan

    Bandara Dibuka Kembali setelah Serangan Pesawat Nirawak Ukraina di Kazan

    JAKARTA – Bandara di Kota Kazan, Rusia, dibuka kembali pada Sabtu, 21 Desember 2024, waktu setempat, setelah ditutup sementara pada hari sebelumnya usai serangan pesawat nirawak Ukraina.

    Kantor berita pemerintah Rusia melaporkan serangan pesawat nirawak tersebut di kompleks perumahan dan area lain di Kazan, sekitar 500 mil (800 km) di timur Moskow.

    Kementerian Pertahanan mengatakan kota itu telah diserang oleh tiga gelombang pesawat nirawak antara pukul 07.40 pagi dan 09.20 pagi waktu Rusia. Tiga pesawat nirawak dihancurkan oleh sistem pertahanan udara dan tiga lainnya oleh sistem peperangan elektronik.

    Tidak ada korban yang dilaporkan. Wali kota Kazan mengatakan di Telegram bahwa semua acara massal yang direncanakan di kota itu akan dibatalkan selama akhir pekan dan bahwa otoritas akan menawarkan akomodasi sementara bagi para pengungsi.

    Saluran Baza Telegram, yang dekat dengan Dinas Keamanan Rusia, menerbitkan rekaman video yang belum diverifikasi yang memperlihatkan sebuah objek udara menabrak gedung tinggi, menghasilkan bola api besar.

    Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengutuk serangan itu, dengan mengatakan Ukraina melampiaskan kemarahannya yang tak berdaya atas kekalahan militer nyata terhadap penduduk Rusia yang cinta damai.

    Bandara di Izhevsk, kota kecil di timur laut Kazan, dan Saratov, sekitar 400 mil (650 km) selatan Kazan, juga menghentikan sementara kedatangan dan keberangkatan penerbangan.

    Pengawas penerbangan Rusia, Rosaviatsia, melalui Telegram kemudian mengatakan bahwa pembatasan di bandara sudah dicabut.

  • Paus Fransiskus Kutuk Pengeboman di Gaza, Israel Malah Balas Menuduh

    Paus Fransiskus Kutuk Pengeboman di Gaza, Israel Malah Balas Menuduh

    Tel Aviv

    Israel menuduh Paus Fransiskus memiliki ‘standar ganda’ setelah pemimpin tertinggi gereja Katolik dunia itu mengutuk pengeboman menewaskan anak-anak di Gaza, Palestina. Paus menyebut Israel melakukan ‘kekejaman’ setelah serangan udara menewaskan tujuh anak dari satu keluarga.

    “Pernyataan Paus sangat mengecewakan karena tidak sesuai dengan konteks sebenarnya dan faktual dari perjuangan Israel melawan terorisme jihadis, perang multi-front yang dipaksakan kepadanya sejak 7 Oktober,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel seperti dilansir AFP, Minggu (22/12/2024).

    “Cukup dengan standar ganda dan tindakan mengasingkan negara Yahudi dan rakyatnya,” sambung Kemlu Israel.

    Badan Penyelamat Pertahanan Sipil Gaza telah melaporkan serangan udara Israel menewaskan 10 anggota keluarga pada Jumat (20/12) di bagian utara wilayah Palestina, termasuk tujuh anak. Paus menganggap serangan itu sebagai kekejaman.

    “Kemarin mereka tidak mengizinkan Patriark (Yerusalem) masuk ke Gaza seperti yang dijanjikan. Kemarin anak-anak dibom. Ini kekejaman, ini bukan perang,” kata Paus kepada anggota pemerintahan Takhta Suci.

    “Saya ingin mengatakannya karena ini menyentuh hati saya,” sambung Paus.

    Israel pun berdalih ‘Kekejaman adalah teroris yang bersembunyi di balik anak-anak sambil mencoba membunuh anak-anak Israel; kekejaman adalah menyandera 100 orang selama 442 hari, termasuk bayi dan anak-anak, oleh teroris dan menyiksa mereka’. Dalih itu merujuk pada militan Hamas yang menyerang Israel dan menyandera orang-orang saat 7 Oktober 2023.

    Serangan besar-besaran Israel ke Gaza telah terjadi sejak 7 Oktober 2023. Serangan itu diklaim sebagai balasan atas serangan Hamas ke Israel yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan ratusan orang lain disandera.

    Sementara, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 45 ribu orang di Gaza. Mayoritas korban merupakan anak-anak dan perempuan. Serangan Israel juga memaksa jutaan warga Gaza mengungsi dan terancam kelaparan.

    (haf/imk)

  • Penabrak Pasar Natal Jerman Ternyata Buronan Saudi, Punya Riwayat Anti-Islam

    Penabrak Pasar Natal Jerman Ternyata Buronan Saudi, Punya Riwayat Anti-Islam

    Berlin

    Pengemudi mobil yang menabrakkan mobilnya ke pasar Natal di Magdeburg, Jerman, telah ditangkap. Polisi menyebut tersangka punya riwayat anti-Islam.

    Dilansir BBC, Minggu (22/12/2024), peristiwa itu menyebabkan lima orang tewas dan 200 orang terluka. Tersangka diidentifikasi sebagai warga negara Arab Saudi, Taleb al-Abdulmohsen (50), dan berprofesi sebagai dokter.

    Abdulmohsen telah tinggal di Jerman sekitar satu dekade. Dia punya riwayat membuat pernyataan anti-Islam dan mengatakan bahwa dia telah membantu orang-orang, khususnya perempuan, melarikan diri dari Arab Saudi.

    Kepala kantor Kejaksaan Umum Magdeburg, Horst Walter Nopens, mengatakan tersangka diduga tidak senang dengan perlakuan Jerman terhadap pengungsi Saudi. Nopens menyatakan tersangka dapat menghadapi lima tuduhan pembunuhan dan 205 tuduhan percobaan pembunuhan.

    Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Saxony-Anhalt, Tamara Zieschang, mengatakan tersangka pertama kali datang ke Jerman pada tahun 2006 dan memiliki tempat tinggal tetap di negara tersebut. Zieschang mengatakan pria tersebut bekerja sebagai dokter di Bernburg, sebuah kota kecil sekitar 25 mil selatan Magdeburg.

    Kantor berita Reuters juga telah merilis gambar tersangka, yang bersumber dari kelompok aktivis RAIR Foundation USA yang berbasis di AS. RAIR Foundation USA mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh Reuters bahwa mereka melakukan wawancara dengan al-Abdulmohsen pada tanggal 12 Desember, di mana dia memperkenalkan dirinya sebagai seseorang yang membantu ‘mantan pengungsi Muslim yang melarikan diri dari penganiayaan dari Arab Saudi’.

    Menurut otoritas Jerman, tersangka ditangkap dan diduga bertindak sendiri. Dalam feed yang sekarang dihapus pada X yang tampaknya milik tersangka, dia membuat pernyataan anti-Islam dan mengidentifikasi dirinya sebagai pembangkang Saudi.

    Dia berbicara terbuka tentang meninggalkan keyakinan Islamnya, menyatakan simpati kepada partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) dan menuduh Jerman mempromosikan Islamisasi negara tersebut. Jerman menyambut lebih dari 1 juta pengungsi dan pencari suaka pada tahun 2015 dan 2016, sebagian besar dari Timur Tengah.

    Otoritas Saudi sebelumnya telah memperingatkan rekan-rekan mereka di Jerman tentang tersangka penyerang pada beberapa kesempatan, dua sumber yang mengetahui komunikasi tersebut mengatakan kepada CNN. Peringatan pertama datang pada tahun 2007 dan terkait dengan kekhawatiran yang dimiliki oleh otoritas Saudi bahwa Abdulmohsen telah mengungkapkan pandangan radikal dari berbagai jenis.

    Arab Saudi menganggap tersangka sebagai buronan dan meminta ekstradisinya dari Jerman antara tahun 2007 dan 2008. Namun, otoritas Jerman menolak dengan alasan kekhawatiran akan keselamatan pria itu jika dia kembali.

    Saudi disebut memberi tahu Jerman tentang orang tersebut dalam empat pemberitahuan resmi. Tiga dari pemberitahuan tersebut, yang dikenal sebagai ‘Catatan Verbal’ dikirim ke dinas intelijen Jerman dan satu ke kementerian luar negeri negara tersebut. Sumber tersebut mengatakan semua peringatan diabaikan.

    Pihak berwenang Saudi menduga tersangka telah melecehkan warga Saudi di luar negeri yang menentang pandangan politiknya. Mereka juga mencatat bahwa tersangka telah menjadi pendukung AfD dan telah mengembangkan pandangan anti-Islam yang radikal.

    Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, menggambarkan pria itu sebagai ‘seorang Islamofobia’. Dia memberikan sedikit rincian lain dan mengatakan bahwa penyelidikan masih dalam tahap awal, dengan otoritas keamanan menyelidiki latar belakang serangan tersebut. Pihak berwenang belum merilis informasi apa pun tentang motifnya.

    (haf/imk)

  • 5 Orang Meninggal, 200 Luka-Luka, Ini yang Perlu Diketahui tentang Serangan Mobil di Jerman – Halaman all

    5 Orang Meninggal, 200 Luka-Luka, Ini yang Perlu Diketahui tentang Serangan Mobil di Jerman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setidaknya lima orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka setelah seorang pria menabrakkan mobilnya ke kerumunan di pasar Natal di kota Magdeburg, Jerman Timur, pada Jumat (20/12/2024).

    Seorang anak berusia sembilan tahun termasuk di antara korban tewas, sementara korban lainnya dirawat di 15 rumah sakit berbeda.

    Pria yang diduga mengemudikan kendaraan tersebut telah ditangkap.

    Saat mengunjungi lokasi serangan pada Sabtu, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebut insiden ini sebagai “tindakan yang mengerikan dan gila.”

    “Tidak ada tempat yang lebih damai dan menyenangkan selain pasar Natal,” kata Scholz. “Sungguh tindakan mengerikan melukai dan membunuh begitu banyak orang di sana dengan kebrutalan seperti itu.”

    “Kami kini mengetahui bahwa lebih dari 200 orang terluka,” tambahnya.

    “Hampir 40 orang mengalami luka serius, dan kami sangat mengkhawatirkan kondisi mereka.”

    Mengutip SBS News, berikut hal-hal yang perlu diketahui tentang insiden ini.

    1. Bagaimana kronologi kejadiannya?

    Petugas berjaga di lokasi kejadian (YouTube Bild)

    Kota Magdeburg, di bagian timur Jerman, terletak sekitar 130 km barat daya Berlin. Orang-orang berkumpul di pasar untuk merayakan Natal, beberapa hari sebelum hari perayaan tersebut.

    Direktur Kepolisian Magdeburg, Tom-Oliver Langhans, mengatakan bahwa tersangka menggunakan rute darurat untuk mencapai pasar Natal.

    Insiden ini berlangsung sekitar tiga menit.

    Rute darurat tersebut tidak dilindungi oleh penghalang dan dirancang untuk memungkinkan layanan darurat mengakses alun-alun pasar jika terjadi keadaan darurat, jelas Ronni Krug, pejabat kota.

    Rekaman video pengawasan menunjukkan sebuah BMW hitam melaju kencang menerobos kerumunan tepat setelah pukul 7 malam waktu setempat.

    Orang-orang jatuh ke tanah.

    Televisi lokal menunjukkan suasana yang kacau dengan ambulans dan mobil pemadam kebakaran di lokasi, disinari lampu biru dan sirine yang meraung-raung.

    Korban yang terluka parah dilarikan ke rumah sakit, sementara yang lainnya dirawat di tempat kejadian.

    2. Siapa pelakunya?

    Tersangka utama adalah seorang dokter berusia 50 tahun asal Arab Saudi, yang telah tinggal di Jerman sejak 2006.

    Media Jerman mengidentifikasinya sebagai Taleb A.

    Pria tersebut tinggal di Bernburg, sekitar 40 km selatan Magdeburg, dan memiliki izin tinggal permanen.

    Polisi telah menggeledah rumahnya.

    Dia bekerja sebagai psikiater di sebuah klinik rehabilitasi khusus untuk pelaku kriminal yang kecanduan di Bernburg sejak Maret 2020.

    Tersangka, yang menggambarkan dirinya sebagai “ateis Saudi,” memiliki pandangan yang sangat anti-Islam.

    “Saat ini, kami dapat memastikan bahwa pelakunya jelas memiliki sikap Islamofobia—ini bisa kami konfirmasi,” kata Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, pada Sabtu.

    “Segala hal lainnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut, dan kami harus menunggu hasilnya.”

    Seorang sumber dari Arab Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi telah memperingatkan otoritas Jerman tentang tersangka, setelah ia mengunggah pandangan ekstremis di akun media sosial X yang mengancam perdamaian dan keamanan.

    Arab Saudi telah meminta ekstradisi tersangka, tetapi Jerman belum menanggapi permintaan tersebut, kata sumber itu.

    Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga telah mengutuk serangan ini.

    Tersangka muncul dalam sejumlah wawancara media pada tahun 2019, melaporkan tentang pekerjaan aktivisnya yang membantu warga Arab Saudi yang  meninggalkan Islam untuk melarikan diri ke Eropa.

    Dia adalah seorang kritikus Islam yang keras dalam wawancara-wawancara ini.

    Akun X milik tersangka, yang diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan dukungannya terhadap partai sayap kanan anti-imigrasi, Alternative for Germany (AfD), serta terhadap miliarder AS, Elon Musk.

    Musk pernah mengkritik Kanselir Jerman Olaf Scholz dan mendukung AfD.

    Sebelum serangan ini, Musk mengatakan bahwa hanya AfD yang dapat “menyelamatkan Jerman”.

    Ia menyerukan agar Scholz mengundurkan diri setelah serangan tersebut.

    3. Apa motifnya?

    Menurut Al Jazeera, jaksa Horst Walter Nopens menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

    Para penyidik sedang memeriksa apakah serangan ini mungkin dipicu oleh ketidakpuasan pelaku terhadap perlakuan Jerman terhadap pengungsi asal Saudi.

    4. Serangan terjadi menjelang pemilu Jerman

    Kanselir Jerman Olaf Scholz (Deutsche Welle)

    Jerman dijadwalkan menggelar pemilihan umum lebih awal pada 23 Februari, setelah koalisi tiga partai pemerintahan Scholz runtuh pada November karena perdebatan mengenai kebijakan ekonomi.

    Scholz berharap untuk memenangkan masa jabatan kedua, tetapi jajak pendapat menunjukkan bahwa blok Union, oposisi berhaluan kanan-tengah, sedang unggul.

    Sementara Partai Sosial Demokrat (SPD) yang dipimpin Scholz tertinggal jauh di belakang.

    AfD mendapatkan dukungan yang kuat dalam jajak pendapat.

    Namun kandidatnya untuk jabatan kanselir, Alice Weidel, tidak memiliki peluang realistis karena partai-partai lain menolak bekerja sama dengan AfD.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Horor di Jerman Usai Pemobil WN Saudi Tabrak Kerumunan

    Horor di Jerman Usai Pemobil WN Saudi Tabrak Kerumunan

    Jakarta

    Lima orang tewas, termasuk anak kecil dalam insiden mobil yang dikendarai seorang pria warga negara Arab Saudi menabrak kerumunan orang di Pasar Natal di Magdeburg, yang berjarak 130 kilometer sebelah barat daya ibu kota Berlin, Jerman. Sementara jumlah korban luka-luka 200 orang, dan 40 orang diantaranya luka berat.

    Pelaku yang diketahui seorang dokter tancap gas mobil BMW jenis SUV berkelir hitam dengan cepatan tinggi pada Jumat (20/12/2024) malam waktu setempat. Pemerintah Jerman pun angkat bicara.

    “Pikiran saya tertuju pada para korban dan keluarga mereka. Kami berdiri di sisi mereka dan di sisi masyarakat Magdeburg. Terima kasih saya sampaikan kepada para pekerja penyelamat yang berdedikasi di saat-saat cemas ini,” ucap Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam akun X-nya.

    Pelaku yang berusia 50 tahun itu tinggal di negara bagian timur Saxony-Anhalt sejak 2006. Dia telah ditangkap aparat setempat.

    “Kami telah menangkap pelakunya, seorang pria asal Arab Saudi, seorang dokter yang telah berada di Jerman sejak tahun 2006,” kata kata Perdana Menteri Regional Reiner Haseloff.

    Reiner mengunjungi tempat kejadian perkara (TKP). Lokasi kejadian pun ditutup dan dijaga oleh pasukan komando polisi.

    “Dari apa yang kami ketahui saat ini, dia adalah penyerang tunggal, jadi kami rasa tidak ada bahaya lebih lanjut,” tambahnya.

    Penyelidikan terhadap insiden tersebut masih berlangsung. Reiner mengatakan bahwa otoritas penegak hukum sedang dalam proses mengumpulkan semua data lebih lanjut dan juga melakukan interogasi.

    Arab Saudi Angkat Bicara

    Foto: Situasi di lokasi insiden mobil menabrak kerumunan di Magdeburg, Jerman pada Sabtu (21/12/2024). (REUTERS/Axel Schmidt Purchase Licensing Rights)

    Otoritas Riyadh mengecam serangan semacam itu dan menyatakan solidaritas terhadap keluarga korban dalam insiden mematikan tersebut. Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Arab News, Sabtu (21/12), mengecam insiden mematikan yang terjadi.

    “Kementerian Luar Negeri menyampaikan kecaman Kerajaan Arab Saudi atas insiden yang terjadi di sebuah pasar di kota Magdeburg di Republik Federal Jerman, di mana sebuah mobil menabrak kerumunan orang, mengakibatkan kematian dan cedera pada sejumlah orang,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.

    “Kerajaan mengungkapkan solidaritasnya terhadap rakyat Jerman dan keluarga para korban,” imbuh pernyataan tersebut.

    Otoritas Saudi juga menegaskan sikapnya menolak segala bentuk kekerasan. “Kerajaan menegaskan penolakannya terhadap tindak kekerasan,” tegas Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya.

    Halaman 2 dari 2

    (aud/aud)

  • RI Kembali Evakuasi 91 WNI dari Suriah, Total 156 Orang

    RI Kembali Evakuasi 91 WNI dari Suriah, Total 156 Orang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintah Indonesia kembali mengevakuasi 91 WNI dari Suriah ke Tanah Air dalam gelombang terbaru pemulangan yang berlangsung pada 20-21 Desember, sehingga jumlah WNI yang kembali dari Suriah saat ini mencapai 156 orang.

    “Dengan kepulangan tersebut, total WNI yang berhasil dievakuasi pascaperalihan pemerintah di Suriah ada sebanyak 156 WNI yang (evakuasinya) terbagi dalam empat gelombang,” kata Kementerian Luar Negeri RI melalui pernyataan tertulis, Sabtu (21/12).

    Kemlu menyebutkan mayoritas WNI yang dipulangkan tersebut adalah pekerja migran, pelajar, dan mahasiswa yang berasal dari sejumlah provinsi, di antaranya Aceh, Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

    Para warga negara Indonesia itu sebelumnya dievakuasi keluar Kota Damaskus di Suriah menuju Kota Beirut di Lebanon melalui jalur darat dan di bawah pengawalan. Mereka kemudian diterbangkan pulang ke tanah air dalam tiga gelombang penerbangan.

    Kemlu beserta KBRI Damaskus akan terus melakukan pelacakan dan pendataan WNI yang kemungkinan masih berada di Suriah dan belum melakukan lapor diri, menurut pernyataan tersebut.

    Sementara itu, para WNI yang masih berada di Suriah diimbau untuk terus memperhatikan perkembangan situasi dan keamanan serta menjaga keselamatan diri.

    “Mereka juga diminta untuk menghindari keterlibatan dalam kegiatan politik yang tidak perlu serta terus menjalin komunikasi dengan Perwakilan RI di Damaskus,” kata Kementerian Luar Negeri.

    Kemlu juga mengimbau masyarakat yang anggota keluarganya diketahui masih berada di Suriah untuk menginformasikan keberadaan keluarga mereka melalui saluran telepon Direktorat Pelindungan WNI Kemlu (+62812-9007-0027) ataupun KBRI Damaskus (+963-954-444-810).

    Hingga Senin (16/12), sedikitnya ada 83 WNI di Suriah yang meminta dipulangkan ke tanah air sehingga evakuasi WNI masih akan diteruskan, demikian saat itu disampaikan Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha.

    Pada gelombang evakuasi sebelumnya, Kemlu memulangkan 65 WNI dari Suriah. Mereka terdiri dari 55 perempuan dan 10 lainnya laki-laki, serta 47 di antara mereka merupakan pekerja migran.

    (Antara/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • 91 WNI dari Suriah Tiba di Tanah Air dengan Selamat

    91 WNI dari Suriah Tiba di Tanah Air dengan Selamat

    91 WNI dari Suriah Tiba di Tanah Air dengan Selamat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Luar Negeri RI berhasil mengevakuasi 91 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di
    Suriah
    kembali ke Tanah Air.
    Direktur Informasi dan Media Kemenlu RI, Hartuo Harkomoyo menjelaskan, para WNI ini tiba di Indonesia pada 20-21 Desember 2024.
    “Kementerian Luar Negeri kembali berhasil mengevakuasi sebanyak 91 WNI yang terbagi dalam tiga penerbangan. Para WNI mayoritas adalah pekerja migran dan pelajar/mahasiswa yang berasal antara lain dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat,” ujar pria yang akrab disapa Yoyok ini dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/12/2024).
    Para WNI sebelumnya dievakuasi dari Suriah melalui jalur darat dari Kota Damaskus menuju Kota Beirut dengan pengawalan Diplomat KBRI.
    “Dengan kepulangan gelombang terakhir tersebut, total WNI yang telah berhasil dievakuasi paska peralihan pemerintah di Suriah sebanyak 156 WNI yang terbagi dalam empat gelombang,” ucap dia.
    Saat ini, Kemlu dan KBRI Damaskus terus melakukan pelacakan dan pendataan para WNI yang kemungkinan masih berada di Suriah dan belum melakukan lapor diri.
    Kementerian Luar Negeri terus mengimbau agar WNI, utamanya yang masih berada di Suriah untuk terus memperhatikan perkembangan situasi dan keamanan.
    Selain itu, para WNI juga diminta menghindari terlibat dalam kegiatan politik yang tidak perlu, serta menjalin komunikasi dengan Perwakilan RI di Damaskus.
    “Bagi masyarakat yang memiliki keluarga yang berada di Suriah, Kementerian Luar Negeri RI juga mengimbau untuk menghubungi Hotline Direktorat Pelindungan WNI melalui nomor kontak: +6281-290-070-027, dan Hotline KBRI Damaskus melalui nomor kontak: +963 954 444 810,” kata dia.
    Sebelumnya, peralihan kekuasaan di Suriah dari rezim Bashar Al-Assad kepada kelompok pemberontak Abu Mohammed Al Julani terjadi pada Minggu (8/12/2024).
    Kelompok pemberontak berhasil menguasai dua kota besar Suriah, Aleppo dan Damaskus. Sedangkan Assad diketahui melarikan diri ke Rusia.
    Transisi kepemimpinan kini di tangan Julani dengan pemerintahan sementara hingga 1 Maret 2025 sebelum dilakukan pemilihan kepala negara yang baru.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warganya Ditangkap Usai Tabrak Kerumunan di Jerman, Arab Saudi Bilang Gini

    Warganya Ditangkap Usai Tabrak Kerumunan di Jerman, Arab Saudi Bilang Gini

    Riyadh

    Seorang dokter asal Arab Saudi ditangkap terkait insiden mobil menabrak kerumunan yang menewaskan dua orang di area pasar Natal di Magdeburg, Jerman. Otoritas Riyadh mengecam serangan semacam itu dan menyatakan “solidaritas” dengan keluarga korban dalam insiden mematikan tersebut.

    Pengemudi mobil yang menabrak kerumunan itu telah ditangkap di lokasi kejadian oleh otoritas berwenang, dan diidentifikasi sebagai seorang dokter berusia 50 tahun yang berasal dari Saudi dan sudah belasan tahun tinggal di Jerman. Sedikitnya dua orang tewas dan 68 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Otoritas Berlin menyebut insiden itu sebagai “serangan”, namun motif di balik aksi menabrak kerumunan itu belum diketahui secara jelas.

    Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Arab News, Sabtu (21/12/2024), mengecam insiden mematikan yang terjadi di area pasar Natal di Magdeburg pada Jumat (20/12) malam waktu setempat.

    “Kementerian Luar Negeri menyampaikan kecaman Kerajaan Arab Saudi atas insiden yang terjadi di sebuah pasar di kota Magdeburg di Republik Federal Jerman, di mana sebuah mobil menabrak kerumunan orang, mengakibatkan kematian dan cedera pada sejumlah orang,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.

    “Kerajaan mengungkapkan solidaritasnya terhadap rakyat Jerman dan keluarga para korban,” imbuh pernyataan tersebut.

    Otoritas Saudi juga menegaskan sikapnya menolak segala bentuk kekerasan. “Kerajaan menegaskan penolakannya terhadap tindak kekerasan,” tegas Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya.

  • Predator Seksual Reynhard Sinaga Diserang Narapidana di Inggris, Pemerintah RI Memantau

    Predator Seksual Reynhard Sinaga Diserang Narapidana di Inggris, Pemerintah RI Memantau

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Indonesia kini tengah memantau kasus penyerangan terhadap Reynhard Sinaga, terpidana seumur hidup asal Indonesia yang menjalani hukuman di Inggris. Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menyatakan bahwa meskipun Reynhard terbukti bersalah atas kejahatan serius, pemerintah tetap berkomitmen untuk melindungi seluruh warganya di luar negeri.

    “Belum ada sikap apa pun dari Pemerintah, tetapi kami mempelajari dan memantau dengan serius persoalan ini. Ini menyangkut seorang warga negara Indonesia di luar negeri yang telah melakukan kesalahan dan dipidana di negara lain,” kata Yusril dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

    Untuk mendapatkan informasi lengkap terkait insiden penyerangan ini, Yusril telah menginstruksikan jajarannya untuk menjalin komunikasi dengan keluarga Reynhard. Selain itu, ia meminta Kemenko Kumham Imipas berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di London guna mengumpulkan data sebanyak mungkin.

    Menurut Yusril, meskipun Reynhard telah dihukum atas kejahatan berat, negara memiliki kewajiban melindungi warganya, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Tahun 1945. “Soal salah itu persoalan lain. Tetapi, sebagai warga negara, negara wajib memberikan perlindungan kepada yang bersangkutan. Saat ini, kami masih mengumpulkan informasi terkait kasus ini,” tegasnya.

    Ia juga menegaskan bahwa perhatian pemerintah terhadap narapidana WNI di luar negeri adalah bagian dari tanggung jawab negara. Yusril membandingkan situasi ini dengan perhatian negara-negara lain terhadap warganya yang dipenjara di Indonesia. “Filipina, misalnya, sangat peduli dengan Mary Jane, begitu pula Australia terhadap Bali Nine. Kita pun, betapa pun salahnya warga kita, tetap punya kewajiban melindungi mereka,” ujarnya.