Kementrian Lembaga: Kemlu

  • Bus Jemaah Umrah Kecelakaan Bukan karena Tabrak Jeep yang Menyalip, KJRI Jeddah Ungkap Kronologisnya – Halaman all

    Bus Jemaah Umrah Kecelakaan Bukan karena Tabrak Jeep yang Menyalip, KJRI Jeddah Ungkap Kronologisnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah mengungkap kronologis kecelakaan yang menimpa bus rombongan Warga Negara Indonesia (WNI) di Wadi Qudaid, Jalan Madinah-Mekkah, Arab Saudi pada Kamis (20/3/2025).

    Berdasarkan laporan kepolisian Mekkah tertanggal 21 Maret 2025, kecelakaan itu terjadi karena adanya sebuah mobil jenis Jeep Land Cruiser double cabin melaju dari arah berlawanan, melewati garis marka di median jalan. 

    Saat bersamaan ada bus berpenumpang jemaah umrah Indonesia yang kala itu tengah melaju sesuai jalurnya.

    Benturan itu membuat kedua kendaraan keluar jalur dan terguling lalu terbakar.

    Jeep tersebut berpelat nomor Qatar dikemudikan oleh warga negara Pakistan dan satu penumpang warga Bangladesh. 

    Keduanya meninggal di lokasi kejadian.

    “Dengan demikian terdapat koreksi dari informasi sebelumnya yang semula menyebutkan bahwa bus menabrak jeep yang menyalip,” kata Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron Ambary dalam keterangan resminya, Sabtu (22/3/2025).

    Diketahui sebelumnya Yusron menyebut kecelakaan terjadi berawal saat ada mobil jeep yang tiba-tiba menyalip.

    Bus kemudian menabrak mobil jeep tersebut dan hilang keseimbangan lalu terguling.

    Tak lama kemudian bus terbakar. 

    “Bus menabrak jeep yang menyalip tiba-tiba, terguling dan terbakar,” jelas Yusron.

    Dalam kejadian ini, ada 20 WNI yang menjadi korban. Ada enam warga Indonesia yang meninggal, dan 14 orang lainnya luka-luka.

    Dari enam orang yang meninggal, empat di antaranya merupakan satu keluarga. 

    Mereka adalah Dawam Mahmud (48, ayah), Sumarsih Djarudin (44, ibu), Areline Nawallya Adam (22, putri), Audrya Malika Adam (16, putri).

    Kementerian Luar Negeri RI sudah berkomunikasi dengan keponakan almarhum Dawam Mahmud dan pihak keluarga telah meminta seluruh jenazah dimakamkan di Arab Saudi.

    Korban meninggal lainnya, Eny Soedarwati yang merupakan Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro, juga akan dimakamkan di Arab Saudi berdasarkan keputusan keluarga.

    Sedangkan pihak keluarga dari almarhumah Dian Novita, masih dalam pembahasan perihal pemulasaraan jenazah.

    KECELAKAAN maut JEMAAH UMRAH – Kecelakaan maut menimpa bus pengangkut jemaah umrah dari Indonesia di Jeddaah, Kamis (20/3/2025). Begini kronologisnya. (kolase/tangkap layar facebook Kanda Syamsul Aroby)

    “KJRI Jeddah telah mendapat jaminan dari Kemlu Arab Saudi bahwa proses pemulasaraan jenazah akan dipercepat,” katanya.

    Sementara dari 14 korban luka-luka, 11 di antaranya yang sebelumnya dirawat medis sudah dinyatakan pulih dan diizinkan keluar dari rumah sakit. 

    Mereka sudah tiba di Mekkah untuk menjalani rangkaian ibadah umrah sesuai jadwal.

    Tiga orang yang juga terluka, Fabian (14), Ahsantudhonni Ghozali dan Muhammad Alawi masih harus dirawat karena cedera dan alami luka bakar. 

    Fabian menderita luka bakar 60 persen, sedangkan Ghozali masih mendapat perawatan medis, dan Alawi alami retak tulang lengah dan dijadwalkan operasi dalam waktu dekat.

    “KJRI Jeddah terus memantau kondisi jemaah yang masih menjalani perawatan, termasuk memfasilitasi kunjungan orang tua Fabian ke rumah sakit,” kata Yusron.

  • Jepang dan China Gelar Dialog Ekonomi di Tengah Ancaman Tarif AS

    Jepang dan China Gelar Dialog Ekonomi di Tengah Ancaman Tarif AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Jepang dan China menggelar dialog ekonomi pertama mereka dalam enam tahun pada Sabtu (22/3/2025), dalam upaya menurunkan ketegangan di tengah meningkatnya tekanan tarif dari Amerika Serikat.

    Melansir Reuters, Minggu (23/3), Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya menggambarkan diskusi sebagai pertemuan yang intens dan berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan, namun tetap membuahkan hasil yang konstruktif.

    Iwaya menegaskan bahwa dampak tarif AS terhadap perekonomian bukan fokus utama pembahasan kedua negara.

    “Jepang dan Korea Selatan berkomitmen untuk terus berkoordinasi dan menjalin komunikasi dengan AS terkait kebijakan perdagangan,” jelas Iwaya.

    Dialog ini berlangsung menjelang pengumuman tarif baru oleh Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025 di tengah upaya Jepang yang sebelumnya gagal melobi pengecualian dari kebijakan tersebut.

    China tetap menjadi mitra dagang terbesar Jepang, tetapi hubungan kedua negara sering diwarnai ketegangan, termasuk sengketa Kepulauan Senkaku (atau Diaoyu dalam versi China) serta larangan Beijing terhadap impor makanan laut Jepang akibat pelepasan air limbah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima.

    Iwaya mengonfirmasi bahwa isu Senkaku dan perdagangan produk perikanan serta pertanian, termasuk daging sapi Jepang, turut dibahas dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

    Sebelum dialog, Kementerian Luar Negeri Jepang menekankan bahwa tarif AS tidak akan menjadi agenda utama, meskipun Jepang siap menanggapi jika China mengangkat isu tersebut. Namun, kesepakatan untuk merespons tarif AS secara kolektif dinilai tidak mungkin terjadi.

    Di sisi lain, survei menunjukkan bahwa perusahaan Jepang semakin pesimistis terhadap prospek bisnis di China akibat ketegangan geopolitik, persaingan ketat dengan perusahaan lokal, serta hubungan bilateral yang kian rapuh. Namun, pasar China yang luas dan strategis tetap menjadi faktor penting bagi Jepang.

    “Perusahaan besar Jepang masih meraup keuntungan dari China, sehingga Jepang tidak memiliki pilihan selain terus menjalankan bisnis di sana,” kata Ketua Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang Norihiko Ishiguro.

    Sementara itu, China berupaya memperkuat hubungan dengan mitra dagang utamanya untuk menghadapi tekanan tarif dari AS. Wang Yi menegaskan bahwa China mendukung perdagangan multilateral dan globalisasi yang lebih inklusif.

    Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-Yul turut hadir dalam pertemuan trilateral bersama Iwaya dan Wang. Ketiga negara membahas langkah-langkah kerja sama lebih lanjut serta peluang menggelar pertemuan tingkat tinggi guna menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya ketegangan politik dunia.

    “Kami sepakat bahwa di tengah situasi internasional yang semakin kompleks dan pemulihan ekonomi global yang lemah, China, Jepang, dan Korea Selatan memiliki kebutuhan serta tanggung jawab untuk memperkuat komunikasi, meningkatkan kepercayaan, dan memperdalam kerja sama,” kata Wang Yi dalam pernyataan setelah pertemuan.

  • Jemaah Umrah Korban Kecelakaan di Jeddah Alami Luka Bakar Berat, Orang Tua Diharap Jadi Penyemangat – Halaman all

    Jemaah Umrah Korban Kecelakaan di Jeddah Alami Luka Bakar Berat, Orang Tua Diharap Jadi Penyemangat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKART – Kabar terbaru mengenai kecelakaan bus yang melibatkan jemaah umrah Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, menunjukkan adanya perkembangan signifikan dalam proses pemulihan para korban.

    Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah terus memantau dengan seksama kondisi para korban, salah satunya adalah Fabian, yang mengalami luka bakar parah.

    Fabian, yang menderita luka bakar hingga 60 persen, kini masih dirawat intensif di rumah sakit setempat.

    Meski demikian, dokter memastikan bahwa tidak ada cedera pada organ internalnya, meski kondisinya memerlukan perawatan lebih lanjut. 

    “Fabian sudah mulai merespons saat diajak berkomunikasi oleh petugas KJRI Jeddah. Rencananya, ia akan dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar dengan fasilitas lebih lengkap,” ujar Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron Ambari, dalam keterangan pers, Sabtu (22/3/2025).

    Semangat Fabian semakin diperkuat dengan kedatangan keluarganya di Jeddah.

    Orang tua Fabian baru saja tiba dan mengunjungi anaknya yang sedang menjalani pemulihan.

    Yusron berharap kehadiran keluarga akan memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses pemulihannya.

     

     

    Fabian sendiri berangkat umrah bersama budenya, Eny Soedarwati, yang turut menjadi korban meninggal dalam kecelakaan tersebut.

    Sayangnya, dalam kecelakaan tersebut, Fabian kehilangan budenya, Eny Soedarwati, yang turut meninggal dunia. 

     

     

    Selain Fabian, dua korban lainnya, Ahsantudhonni Ghozali dan Muhammad Alawi, juga masih menjalani perawatan intensif. 

    Ahsantudhonni dijadwalkan untuk dipindahkan ke rumah sakit di Mekkah, sementara Muhammad Alawi, yang mengalami retak pada tulang lengan, akan menjalani operasi dalam waktu dekat.

    Pihak KJRI Jeddah memastikan bahwa segala prosedur medis dan administrasi untuk para korban terus dikawal secara cermat. 

    Selain itu,  KJRI juga terus berkoordinasi intens dengan otoritas Arab Saudi dan Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk memastikan segala proses berjalan lancar.

     

    KECELAKAAN MAUT JEMAAH UMRAH – Kecelakaan maut menimpa bus pengangkut jemaah umrah dari Indonesia.Bus berisi 20 WNI ini mengalami kecelakan di Jeddaah, Kamis (20/3/2025).  (tangkap layar facebook Kanda Syamsul Aroby)

     

     

    KJRI Jeddah juga telah mengeluarkan dokumen perjalanan bagi para korban yang kehilangan paspor dalam insiden tersebut. 

    Tim KJRI juga turut mengurus pemulasaraan jenazah enam WNI yang meninggal dalam kecelakaan bus tragis ini.

    Kabar baiknya, sebelas jemaah yang sempat dirawat di rumah sakit telah dinyatakan pulih dan kembali ke Mekkah untuk melanjutkan ibadah umrah mereka.

     

     

     

     

     

     

  • Ancaman Israel Caplok Gaza Jika Hamas Tak Bebaskan Sandera

    Ancaman Israel Caplok Gaza Jika Hamas Tak Bebaskan Sandera

    Jakarta

    Israel mengancam akan mencaplok sebagian wilayah jalur Gaza. Ancaman itu dilontarkan Israel untuk kelompok Hamas.

    Ancaman itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Katz. Dia meminta Hamas membebaskan para sandera Israel yang masih ditahan, jika tidak, ancamannya mereka akan mencaplok wilayah jalur Gaza.

    “Saya memerintahkan (militer) untuk merebut lebih banyak wilayah di Gaza… Semakin Hamas menolak membebaskan para sandera, semakin banyak wilayah yang akan hilang, yang akan dianeksasi oleh Israel,” ucap Katz dilansir AFP, Sabtu (22/3/2025).

    Jika Hamas tidak mematuhinya, Katz juga mengancam “akan memperluas zona penyangga di sekitar Gaza untuk melindungi wilayah penduduk sipil dan tentara Israel dengan menerapkan pendudukan permanen Israel di wilayah tersebut”.

    Hamas Sudah Terima Proposal Mesir

    Foto Menhan Israel Katz: (Sebastian Scheiner/Pool via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights)

    Dalam laporan AFP, sumber Palestina mengatakan Hamas telah menerima proposal dari mediatir Mesir dan Qatar untuk membangun kembali gencatan senjata dan menukar sandera Israel dengan tahanan Palestina “sesuai dengan jadwal yang akan disepakati”. Proposal itu diterima Hamas pada Jumat (21/3).

    Sumber tersebut mengatakan proposal itu “termasuk masuknya bantuan kemanusiaan” ke Gaza, yang telah diblokir oleh Israel sejak 2 Maret.

    Israel melanjutkan gempuran intensif di Gaza sejak hari Selasa lalu, dengan alasan kebuntuan dalam negosiasi.

    Militer Israel telah mendesak penduduk wilayah Al-Salatin, Al-Karama, dan Al-Awda di Gaza selatan untuk mengungsi dari rumah mereka pada hari Jumat, menjelang ancaman serangan.

    Serangan Terus Terjadi

    Foto Gaza: (AP/Abdel Kareem Hana)

    Di sisi lain, Militer Israel mengatakan pada hari Jumat, bahwa mereka telah membunuh kepala intelijen militer Hamas di Gaza selatan dalam sebuah serangan sehari sebelumnya. Ini merupakan pejabat terbaru Hamas yang menjadi sasaran serangan Israel dalam beberapa hari terakhir.

    Dimulainya kembali operasi militer skala besar oleh Israel, yang dikoordinasikan dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tersebut, menuai kecaman luas.

    Menteri luar negeri Jerman, Prancis, dan Inggris menyerukan agar gencatan senjata Gaza segera diberlakukan, dengan menyebut serangan baru Israel itu sebagai “langkah mundur yang dramatis”.

    Kementerian luar negeri Turki juga mengecam apa yang disebutnya sebagai serangan “sengaja” oleh Israel terhadap rumah sakit yang dibangun Turki di Gaza.

    Serangan Didukung Trump

    Foto Militer Israel Serang Penduduk Gaza: (AP/Majdi Mohammed)

    Israel kian pede melancarkan serangan karena mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump disebut mendukung penuh serangan masif Israel di Gaza.

    “Dia sepenuhnya mendukung Israel dan IDF serta tindakan yang telah mereka ambil dalam beberapa hari terakhir,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt.

    Trump, kata Leavitt, mewanti-wanti kepada Hamas untuk membebaskan sandera. Jika hal itu tidak dilakukan, Trump mengatakan hal buruk akan terjadi.

    “Presiden menjelaskan dengan sangat jelas kepada Hamas bahwa jika mereka tidak membebaskan semua sandera, akan ada banyak hal buruk yang harus dihadapi, dan sayangnya, Hamas memilih untuk mempermainkan nyawa orang di media,” kata Leavitt.

    Ratusan Nyawa Hilang

    Foto Korban Tewas di Gaza Akibat Israel: (REUTERS/Ramadan Abed)

    Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan 504 orang telah tewas sejauh ini dalam serangan Israel, termasuk lebih dari 190 anak-anak. Jumlah korban tewas sebelumnya 470 orang.

    Israel melanjutkan kampanye udaranya Selasa (18/3) pagi dengan gelombang serangan mematikan, menghancurkan ketenangan relatif yang telah menyebar di wilayah Palestina yang dilanda perang sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari.

    Hamas mengatakan pihaknya menembakkan roket ke pusat komersial Israel, Tel Aviv, pada hari Kamis (21/3) dalam tanggapan militer pertamanya terhadap meningkatnya jumlah korban sipil. Sementara Israel mengatakan telah menutup rute utama utara-selatan wilayah itu saat pasukan memperluas operasi darat yang mereka lanjutkan pada hari Rabu (19/3).

    Halaman 2 dari 5

    (zap/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kecelakaan Jemaah Umrah Terjadi Akibat Bus Rombongan Ditabrak Jip

    Kecelakaan Jemaah Umrah Terjadi Akibat Bus Rombongan Ditabrak Jip

    Jeddah, Beritasatu.com – Kecelakaan yang menimpa jemaah umrah asal Indonesia terjadi karena bus mereka ditabrak sebuah jip yang melintas median jalan. Jip tersebut kemudian menabrak bus yang ditumpangi jemaah umrah asal Indonesia dan kedua kendaraan ini terbakar.

    KJRI Jeddah terus melakukan pemantauan dan pendampingan terhadap para korban kecelakaan bus jemaah umrah asal Indonesia yang terjadi di Wadi Qudeid,  Arab Saudi, Jumat (21/3/2025). 

    Laporan polisi laporan Kepolisian Lalu Lintas Provinsi Makkah, Arab Saudi dengan nomor 6003847369 menyatakan pada Jumat (21/3/2025) terjadi kecelakaan bus yang menimpa rombongan umrah asal Indonesia.

    Kecelakaan terjadi ketika sebuah jip Land Cruiser double cabin melaju dari arah berlawanan melewati median jalan dan bertabrakan dengan bus yang mengangkut jemaah umrah asal Indonesia. Benturan tersebut menyebabkan bus terguling dan kedua kendaraan terbakar

    Jip dengan pelat nomor Qatar tersebut dikemudikan oleh seorang asal Pakistan dengan seorang penumpang warga negara Bangladesh. Keduanya meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Dengan demikian, terdapat koreksi dari informasi sebelumnya, yang semula menyebutkan bahwa bus menabrak jip yang menyalip, serta bahwa korban tewas di dalam jip adalah dua warga negara Bangladesh.

    Enam korban meninggal dalam kecelakaan bus rombongan umrah asal Indonesia, yakni Dawam Mahmud, Sumarsih Djarudin, Areline Nawallya Adam, dan Audrya Malika Adam, yang merupakan satu keluarga terdiri dari seorang ayah, ibu, dan dua putri. 

    Dua lainnya korban meninggal dalam kecelakaan ini adalah Eny Soedarwati (49) serta Dian Novita (38).

    “Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah berkomunikasi dengan keponakan almarhum Dawam Mahmud, dan pihak keluarga telah meminta agar seluruh jenazah dimakamkan di Arab Saudi. Selain itu, korban meninggal lainnya, Eny Soedarwati, juga telah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga untuk dimakamkan di Arab Saudi,” tulis pihak KJRI Jeddah dalam pernyataannya, Sabtu (23/3/2025).

    Sementara itu, terkait korban wafat Dian Novita, keputusan mengenai lokasi pemakamannya masih dalam pembahasan pihak keluarga. KJRI Jeddah telah mendapatkan jaminan dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi bahwa proses pemulasaran jenazah akan dipercepat. Dian Novita adalah wakil direktur RSI Muhammadiyah Sumberrejo, Bojonegoro, Jawa Timur.

    Sementara terkait korban WNI yang dirawat, yakni Fabian (14) mengalami 60% luka bakar, tetapi dokter memastikan tidak ada cedera pada organ internalnya. Fabian sudah dapat merespons saat diajak berkomunikasi oleh petugas KJRI Jeddah pada siang sebelumnya.

    Fabian rencananya akan dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar dengan fasilitas lebih lengkap. Orang tua Fabian dijadwalkan Sabtu (23/3/2025) malam ini dan akan mengunjungi rumah sakit keesokan harinya. 

    Fabian berangkat umrah bersama tantenya, Eny Soedarwati, yang turut menjadi korban meninggal dalam kecelakaan tersebut. Eny adalah anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.  

    “Korban lain yang masih dirawat adalah Ahsantudhonni Ghozali, yang juga direncanakan akan dipindahkan ke rumah sakit di Makkah. Sementara itu, Muhammad Alawi mengalami retak pada tulang lengan dan dijadwalkan menjalani operasi dalam waktu dekat.

    Sementara sebelas korban lainnya yang sebelumnya sempat menjalani perawatan medis telah dinyatakan pulih dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Setelah mendapatkan izin medis, mereka telah tiba di Mekkah dan kembali melanjutkan rangkaian ibadah umrah sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

    KJRI Jeddah terus memantau kondisi jamaah yang masih menjalani perawatan, termasuk memfasilitasi kunjungan orang tua Fabian ke rumah sakit. Selain itu, Sabtu (23/3/2025) pagi ini KJRI telah menerbitkan surat perjalanan laksana paspor (SPLP) untuk keperluan pemulasaraan jenazah enam WNI yang wafat dalam kecelakaan jemaah umrah tersebut.

    Pada Sabtu (23/3/2025), KJRI Jeddah dijadwalkan bertemu dengan 11 jamaah yang selamat guna menerbitkan dokumen pengganti bagi mereka yang kehilangan atau mengalami kerusakan dokumen perjalanan akibat insiden ini. 

    KJRI juga terus berkoordinasi dengan otoritas terkait di Arab Saudi serta melalui Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri untuk menjalin komunikasi dengan keluarga korban kecelakaan bus rombongan jemaah umrah tersebut di Indonesia dan memastikan seluruh prosedur berjalan dengan lancar.

  • Diplomasi Asia: Momen Penting bagi Jepang, China, dan Korea Selatan – Halaman all

    Diplomasi Asia: Momen Penting bagi Jepang, China, dan Korea Selatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Jepang, China, dan Korea Selatan mengadakan pertemuan tatap muka di Tokyo untuk memperkuat kerja sama di tengah tantangan geopolitik yang meningkat dan ketidakpastian ekonomi global.

    Pertemuan trilateral ini dipimpin oleh Menlu Jepang, Iwaya Takeshi, yang menekankan pentingnya kerja sama di antara ketiga negara.

    Dalam keterangan resminya, Iwaya menyatakan bahwa pertemuan ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk bertukar pandangan tentang isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama.

    Pertemuan ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 22 Maret 2025.

    Apa Saja Topik yang Dibahas?

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menjelaskan bahwa ketiga Menlu akan membahas berbagai isu, termasuk promosi pertukaran antarmasyarakat dan transformasi hijau.

    Salah satu fokus utama dari pertemuan ini adalah situasi di Korea Utara dan upaya untuk memperkuat kerja sama di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi global, terutama setelah kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Donald Trump.

    Meskipun tarif AS tidak termasuk dalam agenda resmi pertemuan, Mao mengungkapkan bahwa isu tersebut mungkin tetap muncul dalam diskusi.

    Pembicaraan Bilateral yang Penting

    Selain pertemuan trilateral, Menlu Iwaya juga dijadwalkan untuk bertemu secara bilateral dengan Menlu Wang Yi dari China.

    Pertemuan ini bertujuan untuk membahas larangan impor makanan laut Jepang yang diterapkan oleh China, yang terkait dengan pembuangan air limbah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima.

    Mao Ning menekankan bahwa hubungan antara China dan Jepang telah menunjukkan kemajuan dan mereka berharap bisa bekerja sama untuk mengatasi masalah serta kekhawatiran yang ada.

    “Kami berharap Jepang dapat bekerja sama dengan China ke arah yang sama dan mengikuti arahan dari pemahaman bersama yang penting antara para pemimpin kedua negara,” kata Mao.

    Mengapa Penting untuk Merayakan Hubungan Diplomatik?

    Dalam konteks hubungan antara Jepang dan Korea Selatan, Menlu dari kedua negara diharapkan akan membahas persiapan untuk merayakan 60 tahun normalisasi hubungan diplomatik mereka yang akan jatuh pada Juni tahun ini.

    Ini merupakan momen penting yang dapat menjadi landasan untuk memperkuat hubungan bilateral yang telah mengalami berbagai tantangan.

    Dengan mempertemukan para pemimpin dan diplomat dari ketiga negara, diharapkan akan tercipta saluran komunikasi yang lebih terbuka dan produktif.

    Hal ini sangat penting bagi Jepang, China, dan Korea Selatan sebagai kekuatan ekonomi utama di Asia, karena kerja sama yang lebih erat dapat membawa manfaat yang signifikan bagi kawasan.

    Dengan upaya kolaborasi ini, diharapkan ketiga negara dapat mengatasi tantangan yang dihadapi secara lebih efektif.

    Dalam konteks global yang semakin kompleks, dialog dan kerja sama antar negara menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran kawasan Asia.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Hari ke-1123 Perang Rusia-Ukraina: Zaporizhzhia Diserang Lagi – Halaman all

    Hari ke-1123 Perang Rusia-Ukraina: Zaporizhzhia Diserang Lagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perang Rusia-Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1123 pada Sabtu, 22 Maret 2025.

    Konflik ini semakin memanas dengan serangan terbaru yang menargetkan kota Zaporizhzhia di tengara Ukraina.

    Apa yang terjadi di sana dan bagaimana dampaknya terhadap situasi keamanan Ukraina?

    Apa Yang Terjadi di Zaporizhzhia?

    Pada Jumat malam, 21 Maret 2025, serangan Rusia di kota Zaporizhzhia mengakibatkan tewasnya dua orang dan melukai sembilan lainnya.

    Gubernur Zaporizhzhia, Ivan Fedorov, mengonfirmasi bahwa kota tersebut mengalami lebih dari 10 serangan dalam waktu singkat.

    Di antara korban luka, terdapat seorang bayi berusia sembilan bulan dan seorang wanita yang mengalami cedera serius.

    Gambar yang beredar di media menunjukkan tim penyelamat mencari korban di antara puing-puing bangunan.

    Blok apartemen dan rumah-rumah di lokasi serangan mengalami kerusakan parah dengan jendela yang hancur dan fasad bangunan yang runtuh.

    Kobaran api juga terlihat membakar reruntuhan, memperparah kehancuran akibat serangan tersebut.

    Bagaimana Dampak Serangan Lainnya di Wilayah Ukraina?

    Serangan tidak hanya terbatas di Zaporizhzhia.

    Di wilayah Sumy, dua orang dilaporkan tewas setelah enam bom berpemandu dijatuhkan di desa Krasnopillia, yang terletak dekat perbatasan utara Ukraina dengan Rusia.

    Selain itu, di wilayah Donetsk, serangan udara di kota Kostiantynivka menyebabkan satu orang tewas akibat tiga bom yang dijatuhkan.

    Kekerasan ini semakin memperburuk situasi keamanan di Ukraina, yang terus menghadapi eskalasi serangan dari Rusia di berbagai wilayah.

    Apa Tuduhan Ukraina Terhadap Rusia?

    Ukraina juga menuduh Rusia melakukan tekanan ilegal terhadap warga Ukraina di wilayah pendudukan, dengan memaksa mereka untuk mengubah status hukum atau meninggalkan daerah tersebut.

    Pemerintah Ukraina berencana untuk melaporkan praktik ini ke Pengadilan Pidana Internasional (ICC).

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi, mengungkapkan bahwa Rusia tengah melakukan pengusiran paksa warga Ukraina dari tanah air mereka atau memaksa mereka untuk memperoleh status orang asing.

    Dekrit yang dikeluarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini mewajibkan warga Ukraina yang tinggal di Rusia tanpa dasar hukum untuk menyesuaikan status mereka paling lambat 10 September 2024.

    Dukungan Internasional: Apa yang Dikatakan Kim Jong-un?

    Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, juga memberikan dukungan yang tak tergoyahkan terhadap Rusia dalam perang di Ukraina.

    Dalam pertemuannya dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, Kim menegaskan bahwa pemerintahannya akan selalu mendukung Rusia dalam mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial.

    Shoigu juga menyampaikan rasa terima kasih atas solidaritas Korea Utara terhadap posisi Rusia dalam berbagai isu geopolitik global.

    Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kedua negara semakin erat di tengah ketegangan yang terus berlangsung.

    Perjanjian Damai: Apa Kata Stephen Witkoff?

    Stephen Witkoff, utusan khusus Presiden AS, mengemukakan bahwa keanggotaan Ukraina di NATO tidak sejalan dengan potensi perjanjian damai dengan Rusia.

    Dalam wawancaranya, ia menyatakan bahwa meskipun Ukraina tidak akan menjadi anggota NATO, masih ada kemungkinan untuk membahas jaminan keamanan alternatif.

    Witkoff menegaskan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO, meskipun terdapat diskusi tentang perlindungan keamanan dari AS atau negara-negara Eropa.

    Secara umum, diterima bahwa jika ada perjanjian damai antara Ukraina dan Rusia, Ukraina tidak boleh menjadi anggota NATO.

     

    Serangan yang terjadi di Zaporizhzhia dan lokasi lainnya menunjukkan bahwa konflik Rusia-Ukraina masih jauh dari akhir.

    Dalam situasi yang terus berkembang ini, dukungan internasional dan negosiasi untuk mencapai kedamaian menjadi semakin penting.

    Namun, langkah-langkah yang diambil oleh Rusia dan respons Ukraina akan terus menentukan jalannya konflik ini.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Biro Umrah Diminta Terbuka dalam Penyelidikan Kecelakaan Bus Jemaah di Arab Saudi

    Biro Umrah Diminta Terbuka dalam Penyelidikan Kecelakaan Bus Jemaah di Arab Saudi

    Biro Umrah Diminta Terbuka dalam Penyelidikan Kecelakaan Bus Jemaah di Arab Saudi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) An’im Falachuddin meminta transparansi penyebab
    kecelakaan bus

    jemaah umrah
    di Arab Saudi.
    An’im meminta biro umrah terlibat dalam proses penyelidikan kecelakaan.
    Pemeriksaan kelayakan kendaraan juga perlu dilakukan.
    “Biro umrah harus terbuka dalam proses penyelidikan, termasuk memeriksa apakah ada ketidaklayakan kendaraan, faktor
    human error
    , atau murni kecelakaan. Semua harus transparan,” tegas An’im dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (22/3/2025).
    An’im menuturkan, pemerintah perlu melakukan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali ke depannya.
    “Di sini pentingnya peran dari kedutaan, maupun konsulat jenderal Indonesia di Arab Saudi. Upaya pencegahan harus dilakukan untuk memastikan keselamatan jemaah umrah Indonesia,” katanya.
    An’im meminta
    Konsulat Jenderal RI
    , Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Agama untuk membantu proses pemulihan korban luka serta memberikan bantuan kepada korban yang meninggal dunia.
    “Kami minta kementerian tersebut membantu proses penanganan korban luka-luka yang masih dalam perawatan dan meminta pemerintah memfasilitasi proses pemakaman,” kata dia.
    An’im mengatakan, tiga korban luka yang saat ini masih dirawat di rumah sakit perlu mendapatkan pelayanan yang maksimal.
    “Kami berharap korban luka maupun meninggal bisa mendapatkan perlakuan semestinya,” ujarnya.
    Sebelumnya diberitakan, Konjen RI di Jeddah, Yusron Ambari, menyampaikan bahwa peristiwa bermula saat bus melintas di Wadi Qudied, jalan antara Mekkah dan Madinah yang berjarak 150 kilometer dari Jeddah.
    Bus tiba-tiba disalip sebuah bus lain.
    Setelah itu, bus jemaah WNI menabrak jip, lalu terguling dan terbakar.
    “Lalu, bus menabrak jip itu terguling dan terbakar. Kedua kendaraan, baik bus maupun jip, terbakar di pinggir jalan. Jadi tidak menutupi jalan, tapi bergeser ke pasir tol-nya itu,” imbuh Yusron saat memberikan keterangan secara daring, Jumat (21/3/2025).
    Yusron mengungkapkan, ada 20 orang yang menjadi korban kecelakaan tersebut.
    Dari jumlah itu, enam orang meninggal dunia dan tiga orang mengalami luka-luka.
    Identitas para korban meninggal dunia yakni Sumarsih Djarudin (44), Audrya Malika Adam (16), Eny Soedarwati (49), Dian Novita (38), Areline Nawallya Adam (22), dan Dawam Mahmud (48).
    Korban yang masih dirawat yakni Fabian R Respati (14) yang mengalami luka bakar cukup serius, Ahsantudhonni Ghozali (55) yang mengalami retak tulang, dan Muhammad Alawi (22) yang juga mengalami retak tulang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Biro Umrah Diminta Terbuka dalam Penyelidikan Kecelakaan Bus Jemaah di Arab Saudi

    Pemerintah Diminta Maksimal Tangani Korban Luka Kecelakaan Bus Umrah di Arab Saudi

    Pemerintah Diminta Maksimal Tangani Korban Luka Kecelakaan Bus Umrah di Arab Saudi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) An’im Falachuddin meminta pemerintah menangani korban luka
    kecelakaan bus umrah
    di Arab secara optimal.
    An’im mengatakan, kecelakaan yang menewaskan enam orang ini adalah kejadian yang tidak diduga dan tidak diharapkan.
    “Kami berharap pemerintah segera bekerja sama dengan Kedutaan Arab Saudi untuk mempermudah proses penanganan korban. Kami juga menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban,” ujar An’im dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (22/3/2025).
    An’im menambahkan, tiga korban luka yang saat ini masih dirawat di RS perlu mendapatkan pelayanan yang maksimal.
     
    “Kami berharap korban luka maupun meninggal bisa mendapatkan perlakuan semestinya,” ujarnya.
    Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri ini meminta Konsulat Jenderal RI, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Agama untuk membantu pemulihan korban luka.
    Untuk korban meninggal, An’im meminta pemerintah memfasilitasi pemakaman bagi enam korban.
    “Kami minta kementerian tersebut membantu proses penanganan korban luka-luka yang masih dalam perawatan dan meminta pemerintah memfasilitasi proses pemakaman,” kata dia.
    An’im juga meminta adanya keterlibatan biro umrah dalam proses penyelidikan kecelakaan.
    “Biro umrah harus terbuka dalam proses penyelidikan, termasuk memeriksa apakah ada ketidaklayakan kendaraan, faktor
    human error
    , atau murni kecelakaan. Semua harus transparan,” tegasnya.
    Ia menuturkan, upaya pencegahan perlu dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
    “Di sini pentingnya peran dari kedutaan maupun konsulat jenderal Indonesia di Arab Saudi. Upaya pencegahan harus dilakukan untuk memastikan keselamatan jemaah umrah Indonesia,” katanya.
    Sebelumnya diberitakan, Konjen RI di Jeddah, Yusron Ambari, menyampaikan bahwa peristiwa bermula saat bus melintas di Wadi Qudied, jalan antara Mekkah dan Madinah yang berjarak 150 kilometer dari Jeddah.
    Bus tiba-tiba disalip sebuah bus lain.
    Setelah itu, bus jemaah WNI menabrak jip, lalu terguling dan terbakar.
    “Lalu, bus menabrak jip itu, terguling, dan terbakar. Kedua kendaraan, baik bus maupun jip, terbakar di pinggir jalan. Jadi tidak menutupi jalan, tapi bergeser ke pasir tol-nya itu,” imbuh Yusron saat memberikan keterangan secara daring, Jumat (21/3/2025).
    Yusron mengungkapkan, ada 20 orang yang menjadi korban kecelakaan tersebut.
    Dari jumlah itu, enam orang meninggal dunia.
    Identitas para korban meninggal dunia yakni Sumarsih Djarudin (44), Audrya Malika Adam (16), Eny Soedarwati (49), Dian Novita (38), Areline Nawallya Adam (22), dan Dawam Mahmud (48).
    Korban yang masih dirawat yakni Fabian R Respati (14) yang mengalami luka bakar cukup serius, Ahsantudhonni Ghozali (55) yang mengalami retak tulang, dan Muhammad Alawi (22) yang juga mengalami retak tulang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menhan Israel Ancam Caplok Gaza Jika Hamas Tak Bebaskan Sandera

    Menhan Israel Ancam Caplok Gaza Jika Hamas Tak Bebaskan Sandera

    Jakarta

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz mengancam akan mencaplok sebagian wilayah Jalur Gaza, kecuali kelompok Hamas membebaskan para sandera Israel yang masih ditahan.

    Peringatan itu muncul saat Israel melancarkan serangan-serangan baru di Gaza, menghancurkan ketenangan sejak gencatan senjata 19 Januari.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/3/2025), dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (21/3), Katz mengatakan: “Saya memerintahkan (militer) untuk merebut lebih banyak wilayah di Gaza… Semakin Hamas menolak membebaskan para sandera, semakin banyak wilayah yang akan hilang, yang akan dianeksasi oleh Israel”.

    Jika Hamas tidak mematuhinya, Katz juga mengancam “akan memperluas zona penyangga di sekitar Gaza untuk melindungi wilayah penduduk sipil dan tentara Israel dengan menerapkan pendudukan permanen Israel di wilayah tersebut”.

    Sumber Palestina yang dekat dengan perundingan gencatan senjata mengatakan kepada AFP, Jumat malam, bahwa Hamas telah menerima proposal dari mediator Mesir dan Qatar untuk membangun kembali gencatan senjata dan menukar sandera Israel dengan tahanan Palestina “sesuai dengan jadwal yang akan disepakati”.

    Sumber tersebut mengatakan proposal itu “termasuk masuknya bantuan kemanusiaan” ke Gaza, yang telah diblokir oleh Israel sejak 2 Maret.

    Israel melanjutkan gempuran intensif di Gaza sejak hari Selasa lalu, dengan alasan kebuntuan dalam negosiasi.

    Lihat juga Video: 710 Warga Palestina Tewas Sejak Israel Langgar Gencatan Senjata di Gaza

    Militer Israel mengatakan pada hari Jumat, bahwa mereka telah membunuh kepala intelijen militer Hamas di Gaza selatan dalam sebuah serangan sehari sebelumnya. Ini merupakan pejabat terbaru Hamas yang menjadi sasaran serangan Israel dalam beberapa hari terakhir.

    Dimulainya kembali operasi militer skala besar oleh Israel, yang dikoordinasikan dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tersebut, menuai kecaman luas.

    Menteri luar negeri Jerman, Prancis, dan Inggris menyerukan agar gencatan senjata Gaza segera diberlakukan, dengan menyebut serangan baru Israel itu sebagai “langkah mundur yang dramatis”.

    Kementerian luar negeri Turki juga mengecam apa yang disebutnya sebagai serangan “sengaja” oleh Israel terhadap rumah sakit yang dibangun Turki di Gaza.

    Lihat juga Video: 710 Warga Palestina Tewas Sejak Israel Langgar Gencatan Senjata di Gaza

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini