Kementrian Lembaga: Kemlu

  • Pemimpin Timur Tengah Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus – Halaman all

    Pemimpin Timur Tengah Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus – Halaman all

    Pemimpin Timur Tengah Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus

    TRIBUNNEWS.COM- Para pemimpin di seluruh kawasan Timur Tengah memberikan penghormatan kepada Paus Fransiskus, yang meninggal pada hari Senin di usia 88 tahun , kantor berita Anadolu   melaporkan.

    Paus Fransiskus, yang mengukir sejarah sebagai Jesuit pertama dan Paus Amerika Latin pertama, meninggal setelah berjuang melawan penyakit yang dijelaskan oleh pejabat Vatikan sebagai “krisis pernapasan mirip asma yang berkepanjangan” yang dikaitkan dengan trombositopenia.

    Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyampaikan duka cita atas meninggalnya Paus Fransiskus, dan menggambarkannya sebagai “tokoh dunia luar biasa yang mendedikasikan hidupnya untuk mempromosikan perdamaian dan keadilan, membangun jembatan dialog antarmasyarakat, dan membela hak-hak yang adil bagi rakyat Palestina,” menurut pernyataan kepresidenan.

     

     

     

     

     

     

    Meninggalnya Paus Fransiskus “merupakan kehilangan besar bagi seluruh dunia. Ia adalah suara bagi perdamaian, cinta, dan kasih sayang – sebuah model komitmen yang teguh terhadap nilai-nilai luhur,” imbuhnya.

    Pemimpin Mesir menyampaikan “belasungkawa yang tulus kepada Vatikan, para pengikutnya, dan semua orang yang mencintainya.”

    Presiden Lebanon Joseph Aoun menyebut kematian Paus Fransiskus sebagai “kehilangan bagi seluruh umat manusia.”

    “Beliau adalah sosok yang gigih memperjuangkan keadilan dan perdamaian, pembela kaum miskin dan terpinggirkan, serta pejuang dialog antaragama dan antarbudaya,” imbuhnya dalam sebuah pernyataan.

    “Paus Fransiskus selalu membawa Lebanon dalam hati dan doanya, dan ia secara konsisten mendesak dunia untuk mendukung kita di masa krisis ini,” kata Aoun.

    Presiden Irak Abdul Latif Rashid juga berduka atas kematian Paus melalui akun X miliknya.

    “Kami sangat berduka atas meninggalnya Yang Mulia Paus Fransiskus. Sikap kemanusiaannya terhadap perang dan kekerasan, serta seruannya yang terus-menerus untuk perdamaian dan hidup berdampingan, akan meninggalkan dampak yang tak terlupakan bagi dunia.”

    “Hari ini, kita berduka atas meninggalnya seorang pemimpin agama dan kemanusiaan yang luar biasa, yang hidupnya didedikasikan untuk mempromosikan perdamaian, mengurangi kemiskinan, dan menumbuhkan toleransi antar agama. Belasungkawa yang tulus kami sampaikan kepada Gereja Katolik, umat Kristen, dan orang-orang di seluruh dunia. Semoga jiwanya beristirahat dengan tenang,” katanya.

    Iran juga menyampaikan belasungkawa kepada seluruh umat Kristen atas meninggalnya Paus.

    “Kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar memberikan Paus Fransiskus kedamaian dan istirahat abadi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baqaei.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

  • Info Sudah Resmi, Rizal Dipastikan Meninggal di Kamboja

    Info Sudah Resmi, Rizal Dipastikan Meninggal di Kamboja

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kasus Rizal Sampurna yang terjerat kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dipastikam meninggal dunia di Kamboja. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kuasa Hukum Keluarga Rizal, Bagus Abu Bakar.

    Rizal Sampurna merupakan pekerja migran indonesia asal Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro Banyuwangi. Saat ini, kepastian kabar tersebut telah diterima oleh pihak keluarga.

    “Didapat info bahwa Rizal Sampurna positif meninggal dunia,” kata Bagus Abu Bakar.

    Bagus menjelaskan, kepastian tersebut dia terima dibuktikan dengan surat keterangan kematian yang ditandatangani oleh otoratisa Kamboja. Sedangkan saat ini, pihak keluarga masih tetap menunggu surat keterangan kematian tersebut.

    Pihaknya mengaku, sebelumnya pada minggu (20/4/2025) malam, keluarga mengikuti pertemuan secara online dengan perwakilan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Kementerian Luar Negeri, dan aktivis pendamping pekerja migran.

    “Informasi yang kami terima, jenazah Rizal saat ini berada di salah satu penyimpanan jenazah di Kamboja. Hanya saja, kami belum bisa menginformasikan karena menunggu pernyataan resmi atau berita acara kematian Rizal dari KBRI Kamboja,” jelasnya.

    Untuk langkah selanjutnya, Bagus mengaku, pihak keluarga masih akan menunggu surat keterangan kematian secara resmi. Namun menurutnya, pemerintah akan membantu proses pemulangan jenazah Rizal.

    “Sesuai permohonan keluarga melalui kami, LBH Renakta, pemerintah akan membantu proses pemulangan jenazah almarhum Rizal Sampurna,” tuturnya.

    Bagus mengaku, setelah menerima kabar kepastian meninggalnya sang putra, keluarganya di Banyuwangi disebut sangat kaget dan syok. Tapi, keluarga tetap berusaha tabah sambil menunggu tahapan lain.

    Seperti diberitakan, Rizal yang bekerja sebagai operator judi online dikabarkan meninggal di Kamboja.

    Informasi itu diterima secara tidak resmi oleh keluarga pada 5 April lalu. Saat itu, keluarga Rizal didatangi oleh pria paruh baya tak dikenal di rumahnya. Orang itu datang dengan menunjukkan data diri Rizal. Ia juga meminta data kedua orang tua Rizal.

    Dalam pertemuan itu, pria tak dikenal tersebut belum mengabarkan bahwa Rizal telah meninggal. “Dia bilang, nanti akan ada orang memberi kabar. Ditunggu saja’,” kata Sulastri, ibu Rizal.

    Esok harinya tanggal 6 April 2025, Sulastri menerima panggilan dari nomor Kamboja. Orang tersebut mengaku sebagai petugas berwajib. Ia yang mengabarkan bahwa Rizal telah meninggal.

    Keluarga sempat meminta kejelasan dan kepastian soal kematian Rizal. Tapi yang didapat hanya foto pasport milik Rizal. [alr/but]

  • Soal Video AI Penghancuran Masjid Al Aqsa, Mufti Besar Palestina Beri Peringatan Keras

    Soal Video AI Penghancuran Masjid Al Aqsa, Mufti Besar Palestina Beri Peringatan Keras

    PIKIRAN RAKYAT – Belum lama ini beredar video buatan Artificial intelligence (AI) yang menggambarkan penghancuran salah satu masjid penting bagi umat Islam yaitu Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Palestina.

    Tak hanya menggambarkan penghancuran Masjid Al Aqsa, video tersebut juga menunjukkan pembangunan yang disebut sebagai ‘Kuil’. Video ini diberi judul ‘Tahun Depan di Yerusalem.

    Video tersebut telah menyebar di media sosial dan menuai kecaman dari banyak pihak. Terlebih saat ini genosida di Gaza, Palestina masih berlangsung dan Israel memblokir bantuan internasional yang hendak masuk ke Gaza.

    Mengenai video tersebut, Mufti Besar Yerusalem dan Wilayah Palestina, Sheikh Muhammad Hussein, mengeluarkan peringatan keras terkait dengan implikasi serius dari video provokatif yang beredar.

    Sheikh Hussein mengutuk keras dan menyebut hal itu sebagai hasutan terang-terangan. 

    “Video tersebut mencerminkan ideologi kelompok kolonial ekstremis dan organisasi kolonialis, yang hasutannya semakin diperkuat di tengah provokasi yang sedang berlangsung di tempat suci tersebut. Termasuk serangan berulang dan tindakan provokatif oleh para ekstremis di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel,” katanya dilaporkan WAFA.

    Mufti Besar menganggap otoritas pendudukan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensi dari kampanye berbahaya ini. Dia menekankan bahwa tindakan tersebut sangat menyinggung perasaan umat Islam di seluruh dunia.

    Sheikh Hussein menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan tegas guna menghentikan pelanggaran yang terus terjadi di Masjid Al Aqsa. 

    Dia mendesak para pemimpin dunia dan para pembuat keputusan untuk mengambil semua langkah yang diperlukan guna melindungi dan mencegah segala bentuk kerusakan di tempat suci tersebut.

    Tanggapan Otoritas Palestina

    Kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan simbol identitas Palestina. Kompleks ini dikelola oleh Yordania, tetapi akses ke situs itu sendiri dikontrol oleh tentara Israel. 

    Kompleks ini juga dianggap sebagai situs penting oleh orang Yahudi, yang meyakini bahwa kompleks ini adalah situs Bait Suci Pertama dan Kedua, yang terakhir dihancurkan oleh bangsa Romawi pada tahun 70 M.

    Kekhawatiran pemerintah Palestina ini juga ditambah dengan beredarnya video buatan AI yang menggambarkan penghancuran Masjid Al Aqsa dan pembangunan ‘Kuil Ketiga’. Video tersebut diberi judul ‘Tahun Depan di Yerusalem’ dipublikasikan di media sosial.

    Menanggapi video kontroversial tersebut, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan video tersebut sebagai hasutan.

    “Hasutan sistematis untuk meningkatkan penargetan situs suci Kristen dan Islam di Yerusalem yang diduduki. Kementerian menyerukan kepada masyarakat internasional dan lembaga PBB terkait untuk menangani hasutan ini dengan sangat serius, dan mengambil tindakan yang diwajibkan oleh hukum internasional,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Paus Fransiskus Kerap Bela Palestina, Kabar Meninggalnya Dirayakan Politisi, Pakar hingga Warga Israel

    Paus Fransiskus Kerap Bela Palestina, Kabar Meninggalnya Dirayakan Politisi, Pakar hingga Warga Israel

    PIKIRAN RAKYAT – Pemimpin umat katolik dunia, Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025. Dia meninggal dunia pada usia 88 tahun di Domus Sanctae Marthae, Vatican City, Vatikan.

    Di tengah duka meninggalnya Paus Fransiskus, kritik dan perayaan justru datang dari Israel. Para politisi, pakar, dan pengguna media sosial berfokus pada kecaman Paus Fransiskus terhadap Israel di tengah perangnya di Jalur Gaza, Palestina.

    Beberapa hari sebelum meninggal dunia, Paus Fransiskus masih bersuara soal Palestina. Dalam pidatonya, dia mengecam tindakan Israel dan menyebut apa yang terjadi di Gaza sebagai situasi yang menyedihkan.

    “Situasi kemanusiaan yang menyedihkan yang disebabkan oleh serangan Israel di Gaza,” kata Paus Fransiskus dalam pidato terakhirnya pada Minggu Paskah.

    “Saya mengimbau kepada pihak-pihak yang bertikai: serukan gencatan senjata, bebaskan para sandera, dan bantulah orang-orang yang kelaparan yang mendambakan masa depan yang damai,” katanya.

    Mantan duta besar Israel untuk Vatikan, Rafi Schutz menilai posisi Paus Fransiskus yang kerap bersuara soal Palestina telah membuat Israel kecewa.

    “Paus yang membawa dunia lebih dekat kepadanya dan mengecewakan Israel,” ujarnya dilaporkan Middle East Eye.

    Bahkan sikap Paus Fransiskus tersebut dinilainya pantas mendapatkan kritik keras sekaligus menandai pukulan signifikan terhadap hubungan Israel-Vatikan.

    Sementara, surat kabar sayap kanan Israel, Hayom mengatakan Paus Fransiskus akan dikenang di Israel terutama karena pernyataan kerasnya terhadap perang di Gaza. 

    Senada dengan itu, Channel 14 yang berhaluan kanan ekstrem juga menyebutnya sebagai ‘kritikus paling keras’ Israel.

    Zvika Klein, pemimpin redaksi Jerusalem Post, menggambarkan kritik Paus Fransiskus terhadap Israel dan dukungannya terhadap Palestina yang diserangnya sebagai ‘dukungan tanpa syarat untuk Hamas’.

    “Ada kekecewaan yang sangat besar di sini dari pihak Israel dan Yahudi [akibat] pernyataan-pernyataan keras terutama dalam beberapa bulan terakhir,” kata Klein.

    Paus secara vokal dan berulang kali mengkritik perang Israel di Jalur Gaza, khususnya pembunuhan anak-anak Palestina, sehingga memicu kemarahan politisi Israel.

    Dalam bukunya,  Hope Never Disappoints: Pilgrims Toward a Better World, yang diterbitkan pada akhir tahun 2024, ia  menyatakan bahwa serangan Israel terhadap Jalur Gaza dapat dikategorikan sebagai genosida, dan menyerukan penyelidikan.

    Pada bulan Desember, kementerian luar negeri Israel memanggil diplomat tinggi Vatikan setelah komentar Paus Fransiskus yang menuduh Israel melakukan kekejaman’ di Gaza.

    ‘Lebih baik tanpa dia’

    Tak hanya politisi dan pakar, warga Israel juga menuangkan rasa puas mereka setelah Paus Fransiskus meninggal dunia.  

    Berkomentar pada artikel Channel 14, seorang pengguna menyebutnya ‘bajingan’ dan berkata ‘baguslah dia mati’. 

    “Syukurlah Paus sudah wafat,” kata yang lain setuju.

    Di Facebook, pengguna media sosial mengkategorikannya sebagai ‘pembenci Yudaisme’.

    Di bawah  postingan Kan 11 tentang kematian Paus, seorang pengguna menulis: “Saya tidak peduli dengan orang tua psikotik ini, yang membenci Israel”.

    Dalam laporan Ynet , yang lain menulis: “Paus Fransiskus akan dikenang sebagai orang yang secara konsisten mendukung antisemitisme modern, dunia lebih baik tanpanya”.

    Pengguna lain mengatakan bahwa Paus Fransiskus adalah “Bapak kenajisan. Seorang pedofil lainnya.” Pengguna lain mengatakan: “akhirnya ada kabar baik.”

    Pengguna lain menulis bahwa “setelah pernyataan kebenciannya terhadap Israel, dia beruntung karena dia hidup beberapa bulan lagi dan tidak langsung meninggal,” mengacu pada kesehatan Paus yang memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

    Kendati banyak warga. pakar dan politikus Israel yang tak menunjukkan duka cita meninggalnya Paus Fransiskus, Presiden Israel, Isaac Herzog menyampaikan belasungkawa.

    “Belasungkawa terdalamnya kepada dunia Kristen dan khususnya komunitas Kristen di Israel – Tanah Suci – atas meninggalnya bapa spiritual agung mereka, Yang Mulia Paus Fransiskus,” katanya.

    Herzog menambahkan: “Saya sungguh berharap doanya untuk perdamaian di Timur Tengah dan untuk pemulangan para sandera dengan selamat akan segera terkabul. Semoga kenangannya terus menginspirasi tindakan kebaikan, persatuan, dan harapan.”***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Paus Fransiskus Wafat, Pesan Damai Terakhir untuk Dunia di Tengah Konflik Gaza dan Ukraina – Halaman all

    Paus Fransiskus Wafat, Pesan Damai Terakhir untuk Dunia di Tengah Konflik Gaza dan Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang dikenal sebagai sosok pembawa damai, wafat pada Senin (21/4/2025).

    Sebelum meninggal dunia, Paus Fransiskus meninggalkan pesan-pesan kuat yang menyerukan perdamaian di tengah konflik global yang terus berkecamuk.

    Dalam wawancara terakhirnya dengan CBS News yang dirilis pada Minggu (20/4/2025), Paus Fransiskus menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap situasi di Gaza dan Ukraina.

    Ia menegaskan, umat manusia tidak belajar dari sejarah.

    “Kita tidak belajar,” ujarnya.

    “Semoga Tuhan mengasihani kita semua.”

    Paus mengecam keras serangan udara Israel ke Gaza yang telah menewaskan ribuan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

    Ia menyebut tragedi tersebut sebagai sesuatu yang “sangat menyakitkan.”

    “Anak-anak yang tak bersalah mati, dan itu tidak masuk akal,” ucapnya dengan nada prihatin.

    Ia juga menyoroti invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022.

    Menurut Paus, konflik tersebut mencerminkan kegagalan dunia dalam menghentikan kekerasan dan memilih jalan damai.

    “Perang hanya menciptakan kehancuran,” katanya.

    “Kita tidak boleh melupakannya.”

    Paus Fransiskus menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk mengutamakan dialog, bukan senjata.

    “Kita harus bicara. Kita harus mencari jalan damai. Perang bukanlah jalan,” tegasnya.

    Pesan itu menjadi warisan terakhirnya sebagai seorang pemimpin yang selalu menempatkan kemanusiaan dan perdamaian di atas segalanya.

    Vatikan di bawah kepemimpinannya juga secara konsisten menyerukan gencatan senjata dan akses kemanusiaan penuh ke Gaza.

    Wafatnya Paus Fransiskus menjadi kehilangan besar bagi dunia, khususnya mereka yang percaya perdamaian masih mungkin diwujudkan.

    Namun, pesan-pesan damainya akan terus hidup, menjadi pengingat bagi dunia, tanpa kasih dan dialog, umat manusia hanya akan mengulang penderitaan yang sama.

    Riwayat Kesehatan Paus Fransiskus, Dirawat di RS 14 Februari 2025

    Dikutip dari Catholic News Agency, Paus Fransiskus mulai dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, pada 14 Februari 2025 karena mengalami bronkitis.

    Kondisinya kemudian berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-paru, Philstar melaporkan.

    Selama perawatan, Paus mengalami beberapa krisis pernapasan serius.

    Pada 28 Februari, ia mengalami bronkospasme yang menyebabkan muntah dan aspirasi, sehingga memerlukan ventilasi mekanis non-invasif.

    Kemudian, pada 3 Maret, terjadi dua episode gagal napas akut akibat akumulasi lendir di saluran pernapasan, Malay Mail melaporkan.

    Selain masalah pernapasan, Vatican News melaporkan Paus juga didiagnosis menderita trombositopenia dan anemia, yang memerlukan transfusi darah.

    Pada 23 Februari, diumumkan, beliau mengalami gagal ginjal tahap awal, meskipun kondisinya tetap “terkendali”.

    Meskipun menghadapi tantangan kesehatan yang berat, Paus Fransiskus tetap menunjukkan semangat yang kuat dan terus menjalankan tugas-tugasnya sebisa mungkin.

    Pada 11 Maret, kondisi beliau dilaporkan membaik, dan dokter menyatakan, nyawanya tidak lagi dalam bahaya. 

    Paus Fransiskus wafat pada 21 April 2025 dalam usia 88 tahun.

    Dikutip dari AP News, selama masa kepemimpinannya, beliau dikenal karena pendekatan yang rendah hati dan fokus pada inklusivitas, serta telah membawa perubahan signifikan dalam Gereja Katolik selama 12 tahun masa kepausannya. 

    Ucapan Belasungkawa dari Pemimpin Dunia

    Setelah kabar duka ini, ucapan belasungkawa datang dari seluruh dunia.

    Iran

    Presiden Iran, yang merupakan negara dengan mayoritas Muslim, menyampaikan belasungkawa kepada umat Kristen global.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baqaei, menyampaikan, “Saya menyampaikan belasungkawa kepada semua umat Kristen di seluruh dunia.”

    Prancis

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenang Paus Fransiskus sebagai pemimpin yang selalu berpihak pada mereka yang paling rentan.

    “Paus Fransiskus selalu menunjukkan kepedulian terhadap yang paling rapuh dan melakukannya dengan rendah hati,” kata Macron.

    Israel

    Di Israel, Presiden Isaac Herzog memuji Paus Fransiskus sebagai pria yang beriman dan memiliki belas kasih tak terbatas.

    “Ia mendedikasikan hidupnya untuk mengangkat derajat kaum miskin dan menyerukan perdamaian di dunia yang sedang dilanda masalah,” ujarnya.

    Belanda

    Dari Belanda, Perdana Menteri Dick Schoof mengatakan Paus Fransiskus akan dikenang sebagai seorang pemimpin yang selalu mengangkat isu-isu penting dengan tindakan belas kasih.

    “Kami mengenangnya dengan penuh rasa hormat,” kata Schoof.

    Jerman

    Pemimpin Jerman, Friedrich Merz, menambahkan bahwa Paus Fransiskus akan dikenang karena komitmennya yang tak kenal lelah terhadap anggota masyarakat yang paling lemah.

    Italia

    Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menyampaikan perasaan kesedihan yang mendalam atas kepergian Paus.

    Ia mengenang persahabatan dan ajaran Paus yang tak pernah berhenti, bahkan di saat-saat sulit dan penuh penderitaan.

    “Kami mengucapkan selamat tinggal kepada Bapa Suci dengan hati yang penuh kesedihan,” kata Meloni, seperti yang dilansir Reuters.

    Parlemen Eropa dan Komisi Uni Eropa

    Di Eropa, Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen juga mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam.

    Metsola menyebut Paus Fransiskus sebagai “Paus Rakyat” yang dikenang karena cintanya pada kehidupan, perdamaian, dan keadilan sosial.

    “Dia menginspirasi jutaan orang, jauh melampaui Gereja Katolik, dengan kerendahan hati dan cintanya yang begitu murni bagi mereka yang kurang beruntung,” tulis Von der Leyen.

    Reaksi dari Gaza dan Palestina

    Bagi warga Palestina, terutama di Gaza, kepergian Paus Fransiskus dirasakan sangat mendalam.

    Paus dikenal sebagai salah satu pemimpin paling vokal yang selalu mengecam perang di Gaza dan menyerukan gencatan senjata.

    Komunitas Kristen di Gaza mengenang Paus sebagai pemimpin yang selalu mendengarkan mereka dan mendukung mereka dalam situasi yang sulit.

    Paus Fransiskus juga meninggalkan kesan mendalam di kalangan pejabat Katolik dan non-Katolik.

    Wakil Presiden AS JD Vance mengenang pertemuannya dengan Paus pada Minggu Paskah dan menyebut pengalaman tersebut sebagai suatu kehormatan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Dari Trump Tower Moskow hingga Logam Tanah Jarang, Saat Ukraina Cuma Jadi Alat Tawar Rusia ke AS – Halaman all

    Dari Trump Tower Moskow hingga Logam Tanah Jarang, Saat Ukraina Cuma Jadi Alat Tawar Rusia ke AS – Halaman all

    Dari Trump Tower Moskow hingga Logam Tanah Jarang, Saat Ukraina Jadi Alat Tawar Rusia ke AS

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina adalah alat tawar berharga bagi Rusia dalam negosiasi besar dengan Amerika Serikat (AS).

    Begitu kira-kira kesimpulan dari ulasan yang dilansir media independent Rusia, TMT, Senin (21/4/2025) mengenai wacana gencatan senjata yang digaungkan AS dalam perang Rusia-Ukraina.

    Ada misi besar Rusia dalam negosiasi ini, bukan sekadar berhentinya perang.

    Moskow ingin menciptakan equilibrium (keseimbang) baru dunia di mana isi dan dominasinya tak melulu soal AS, Barat, dan sekutu mereka.

    Sebagai garis bawah, hipotesis ulasan ini bersandar kalau Rusia, sebagai pihak yang melakukan invasi (Moskow lebih suka memilih diksi Operasi Militer Khusus), adalah pihak yang cenderung dominan dalam perang.

    Sementara Ukraina, yang terbukti sudah keliling ‘memohon’ bantuan dari negara-negara Barat, adalah pihak yang terpojok.

    Terlebih saat AS saat ini dipimpin Donald Trump yang menggaungkan kebijakan ‘cuan’, ‘pelit.’ dan ‘kencangkan ikat pinggang’ demi frasa ‘Make America Great Again’.

    “Saat Moskow mempersiapkan kemungkinan negosiasi dengan Washington yang bertujuan mengakhiri invasi besar-besaran ke Ukraina, Moskow menginginkan hasil yang jauh lebih ambisius daripada sekadar gencatan senjata: penataan ulang lingkup pengaruh secara global,” kata ulasan tersebut.

    Dalam pandangan Kremlin, negosiasi semacam itu secara efektif berarti pengakuan AS atas dominasi Rusia di kawasan pasca-Soviet — termasuk Ukraina — dan, sampai batas tertentu, pengakuan atas pengaruhnya di Eropa.

    “Untuk mencapai tujuan tersebut, Kremlin kini tengah mencari insentif yang diyakininya dapat menarik — dan mempertahankan — perhatian Presiden AS Donald Trump, mulai dari kesepakatan tanah jarang dan pengaruh geopolitik di Iran dan Korea Utara hingga Trump Tower yang telah lama diimpikan Trump di Moskow,” kata ulasan tersebut menjelaskan tujuan besar Moskow dalam perundingan damai dengan Ukraina dengan AS sebagai penengah.

    Lima pejabat pemerintah Rusia saat ini, termasuk dua diplomat, tiga sumber yang dekat dengan Kremlin dan karyawan tiga perusahaan besar milik negara mengonfirmasi hal ini kepada TMT, semuanya berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah tersebut.

    “Yang terpenting adalah mereka (Amerika) tidak mencampuri urusan kami dan tidak memberi tahu kami cara hidup,” kata seorang pejabat senior Rusia yang memahami logika negosiasi Kremlin.

    “Mereka tidak menghalangi kami melakukan apa yang sedang kami lakukan.”

    Beberapa pejabat di Moskow juga membayangkan gerakan simbolis pengakuan sebagai bagian dari kesepakatan potensial — seperti kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Washington dan bertemu Trump di Gedung Putih.

    “Jika bos kami [Putin] sesekali datang ke Washington untuk bertemu dengan Trump — itu juga akan menyenangkan,” kata seorang pejabat pemerintah saat ini.

    Meski begitu, para pejabat mengakui bahwa era pertemuan puncak besar — ​​seperti yang terjadi selama Perang Dingin atau tahun-tahun awal pasca-Soviet — telah berakhir. 

    “Sulit untuk mengandalkan itu sekarang,” kata pejabat pemerintah itu.

    DONALD TRUMP PRIMA – Presiden AS Donald Trump saat menghadiri UFC 314 pada Sabtu (13/4/2025) malam di Miami di Kaseya Center. (Tangkap layar YouTube TNT Sports)

    Mencari Leverage

    Kremlin, yang menyadari keterbatasan posisi negosiasinya, telah menugaskan pejabat dan pakar untuk menganalisis dan mengidentifikasi semua kemungkinan insentif yang dapat menarik minat Trump dan menjaga agar pembicaraan tidak menyempit menjadi agenda terbatas, cuma soal perdamaian dengan Ukraina.

    Menyusul kemenangan pemilu Trump pada bulan November, Kremlin memerintahkan perusahaan-perusahaan besar untuk menyiapkan proposal terperinci untuk kerja sama ekonomi dengan Washington.

    “Pekerjaan berjalan lancar di pemerintahan, kementerian, dan perusahaan besar, termasuk di malam hari dan di akhir pekan: proposal sedang dipersiapkan di seluruh sektor ekonomi utama,” kata seorang pejabat pemerintah saat ini kepada TMT. 

    “Rosatom dan Rosneft menyampaikan inisiatif mereka, dan (produsen emas) Polyus mengirimkan informasi intelijen terbaru tentang endapan emas ke Kremlin. Rusal dan entitas lain ikut bergabung,” kata pejabat itu.

    Dia menambahkan bahwa wakil kepala administrasi kepresidenan Maxim Oreshkin dan utusan khusus Putin, Kirill Dmitriev, termasuk di antara mereka yang mengoordinasikan upaya ini.

    Karyawan di tiga perusahaan besar milik negara dan sumber yang dekat dengan Kremlin mengonfirmasi hal ini.

    Pendekatan baru ini mencerminkan runtuhnya model kaku hubungan AS-Rusia sebelumnya. 

    Selama Perang Dingin, negara-negara adikuasa mempraktikkan “keterkaitan”, di mana isu-isu yang tampaknya tidak berhubungan menjadi konsesi dalam kerangka negosiasi yang lebih besar. 

    “Anda memberi kami gandum — kami akan memberi Anda lebih sedikit radikal di Amerika Latin. Anda memberi saya aspirin, saya memberi Anda Valocordin,” kata seorang diplomat senior Rusia mencontohkan model keluwesan yang coba dibangun Moskow dengan Washington.

    “Jika Anda memiliki berbagai macam masalah di atas meja, lebih mudah untuk menemukan keseimbangan dan menyeimbangkan asimetri,” kata diplomat itu.

    Namun tidak seperti era Perang Dingin, Rusia kini memegang lebih sedikit kartu.

    Perjanjian pengendalian senjata strategis yang pernah menjadi dasar dialog — dari Perjanjian Rudal Anti-Balistik hingga New START — mulai terurai.

    Dengan berakhirnya New START pada Februari 2026, pembicaraan tentang perpanjangannya bahkan belum dimulai .

    “Dulu kami mengadakan pertemuan puncak, menandatangani perjanjian — pertama Pembicaraan Pembatasan Senjata Strategis (SALT), kemudian Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (START). Seluruh ekosistem konsultasi dan mekanisme bersama dibangun di sekitar itu,” kenang seorang diplomat Rusia saat ini.

    “Ini meluncurkan mekanisme kerja sama antara Moskow dan Washington di berbagai bidang.”

    Saat ini, bangun rancang seperti itu sudah tidak ada lagi, dan pengendalian senjata hanya menarik minat Trump dalam konteks persaingannya dengan China.

    Akibatnya, Moskow dan Washington semakin melihat satu sama lain sebagai pesaing, bukan mitra. 

    “Kami bersaing di pasar hidrokarbon di Eropa, pasar makanan, dan penjualan senjata. Dan konfrontasi ini hanya akan semakin memanas,” kata seorang pejabat pemerintah Rusia.

    Kolase foto Vladimir Putin dan Donald Trump (TASS, Instagram Donald Trump)

    Ukraina Sebagai Alat Tawar-menawar

    Dengan sedikit daya ungkit yang tersisa, Moskow melihat perang di Ukraina sebagai alat tawar-menawar yang paling ampuh.

    Para pejabat Rusia pun berharap untuk memanfaatkan keinginan Trump untuk mengamankan gencatan senjata.

    “Kita perlu memeras Trump sebanyak mungkin, sambil menggantungkan kemungkinan gencatan senjata seperti wortel di hadapannya,” kata salah seorang peserta diskusi.

    Namun, tidak banyak ilusi tentang rapuhnya peluang ini.

    “Jendelanya mungkin tertutup rapat. Trump bisa kehilangan minat atau, lebih buruk lagi, menyimpan dendam,” para diplomat dan pejabat yang berbicara kepada TMT, sepakat.

    Namun, banyak pihak di Kementerian Luar Negeri Rusia dan pemerintahan pusat negara tersebut di Kremlin memiliki pandangan berbeda. 

    “Kami berada di jalur yang benar. Prioritasnya adalah mengkalibrasi ulang hubungan dengan Amerika Serikat — tugas yang sama sekali tidak sederhana — sambil menjaga dialog tentang Ukraina tetap berjalan,” kata seorang diplomat Rusia.

    “Dari sana, situasi di lapangan akan menentukan langkah selanjutnya. Pada akhirnya, semuanya tentang waktu, kesabaran, dan tetap pada jalur.”

    Secara formal, Kremlin telah mengisyaratkan kesediaan untuk membuat konsesi.

    Pada bulan Maret, Putin setuju untuk mematuhi moratorium yang diusulkan Trump atas serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina.

    Namun, Rusia melanjutkan serangannya segera setelah moratorium berakhir pada tanggal 18 Maret.

    “Dalam situasi seperti ini, berbicara tentang gencatan senjata pada tahap ini sama sekali tidak realistis,” kata Vasily Nebenzya, perwakilan tetap Rusia untuk PBB, pada awal April.

    Para pejabat melihat dua skenario utama. Yang pertama adalah menyetujui gencatan senjata yang ditengahi Trump dengan imbalan konsesi seperti pembatasan pengiriman senjata AS ke Ukraina.

    “Meskipun ini tidak berarti senjata tidak akan masuk melalui Eropa,” seorang diplomat Rusia memperingatkan.

    Yang kedua: jika perundingan gagal, salahkan Kiev. 

    “Jika Rusia menolak gencatan senjata, kita harus siap menghadapi front Barat yang bersatu lagi — dan dalam konfigurasi yang bahkan kurang menguntungkan bagi kita,” pejabat lainnya memperingatkan.

    Mengatur Umpan

    Banyak ide telah dilontarkan sebagai kemungkinan insentif untuk menarik Trump ke dalam kesepakatan, mulai dari memediasi negosiasi AS-Tiongkok hingga misi bersama ke Mars.

    Namun, Kremlin hanya memiliki sedikit kartu truf yang nyata dalam perundingan ini.

    Proposal ekonomi Rusia terlihat lemah. Bahkan di tahun-tahun terbaiknya, perdagangan AS-Rusia hampir tidak mencapai $45 miliar.

    Pada tahun 2024, perdagangan anjlok menjadi hanya $3,5 miliar, level terendah sejak 1992.

    Saat ini, Moskow hanya dapat menawarkan beberapa komoditas yang masih dibutuhkan AS: titanium untuk pembuatan pesawat terbang, uranium untuk energi nuklir, dan minyak mentah berat untuk kilang minyak di sepanjang Gulf Coast.

    Namun, seperti yang dikatakan seorang pejabat, komoditas ini “tidak akan menyelamatkan neraca perdagangan Amerika — dan karenanya tidak ada nilainya bagi Trump.”

    Rusia merupakan pemasok utama logam tanah jarang seperti skandium, itrium, dan lantanum, yang penting untuk sistem elektronik dan pertahanan. Namun, hal ini juga dianggap tidak cukup untuk membuka konsesi politik besar.

    Proyek regional kedua negara yang bisa dijajaki bersama, juga terbatas. 

    Washington ingin Rusia menghentikan pengiriman senjatanya ke Korea Utara dan mematuhi sanksi PBB — tetapi Moskow, yang telah berinvestasi dalam aliansi yang berkembang dengan Pyongyang, tidak berniat untuk menghentikan kerja samanya.

    Iran juga telah diusulkan sebagai saluran yang mungkin untuk keterlibatan, mengingat peran Rusia dalam mengelola bahan bakar nuklir bekas Teheran dan dukungannya terhadap program nuklir damainya.

    “Ada keyakinan bahwa Trump memiliki rasa hormat tertentu terhadap Putin. Dan bahwa perkataan Putin dapat memengaruhi keputusan Amerika [mengenai Iran],” kata seorang pejabat pemerintah Rusia. 

    Tetapi bahkan diplomat Rusia mengakui kalau peran Moskow dalam perundingan AS-Iran paling banter hanya marjinal.

    “Teheran selalu ingin berbicara langsung dengan Amerika dan juga takut ‘dikhianati’ oleh kami dalam sebuah tawar-menawar besar,” kata seorang diplomat Rusia.

    Usulan yang lebih realistis melibatkan koordinasi energi dan gerakan simbolis.

    Salah satu usulan: misi kemanusiaan di Gaza dengan memanfaatkan infrastruktur buatan Rusia di Suriah.

    Usulan lain akan melibatkan kerja sama informal di pasar minyak yang melibatkan AS, Rusia, dan Arab Saudi.

    “Di sini, tiga negarawan besar bisa tampil di panggung: pemimpin AS, Rusia, dan Arab Saudi,” kata seorang diplomat Rusia.

    Lalu ada ide Trump Tower di Moskow.

    Para pejabat bertukar pikiran untuk membangun Trump Tower setinggi 150 lantai di Kota Moskow, distrik bisnis ibu kota.

    Proyek tersebut dapat segera diluncurkan, dan Trump sendiri dapat berpartisipasi dalam peletakan batu pertama.

    “Kecepatan, dampak, dan daya tarik: itulah hal-hal yang secara intuitif dihargai Trump,” kata seorang sumber yang dekat dengan Kremlin. Terlebih lagi mengingat tim Trump dan pejabat Rusia telah membahas proyek ini sebelumnya, tambahnya.

    Afrika, yang selama ini tidak terlalu penting dalam kebijakan luar negeri AS, dianggap tidak mungkin menarik perhatian Trump.

    Misi gabungan ke Mars juga tidak dianggap realistis.

    Dalam semua proposal ini, Kremlin berpedoman pada satu aksioma: inisiatif harus disesuaikan secara pribadi dengan Trump, dapat dicapai dalam satu masa jabatan, dan menawarkan daya tarik media yang kuat.

    “Tanpa itu, adalah naif untuk mengharapkan kemajuan apa pun,” kata seorang pejabat senior Rusia.

     

    (oln/tmt/*)

  • Korban TPPO Kamboja Asal Banyuwangi Dipastikan Meninggal Dunia
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        21 April 2025

    Korban TPPO Kamboja Asal Banyuwangi Dipastikan Meninggal Dunia Surabaya 21 April 2025

    Korban TPPO Kamboja Asal Banyuwangi Dipastikan Meninggal Dunia
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) Kamboja asal Banyuwangi, Jawa Timur,
    Rizal Sampurna
    dipastikan meninggal dunia di Kamboja.
    Hal itu dibuktikan dengan turunnya surat keterangan kematian yang ditandatangani otoritas Kamboja.
    Keluarga Rizal kaget dan syok mendapatkan kabar ini. Namun demikian, mereka tetap berusaha tabah.
    Setelah menerima kepastian kabar tersebut, mereka masih menunggu surat keterangan kematian itu diberikan kepada keluarga.
    “Pihak keluarga masih akan menunggu surat keterangan kematian secara resmi,” kata Kuasa Hukum Keluarga Rizal, Bagus Abu Bakar, Senin (21/5/2025).
    Bagus menyampaikan, pada hari sebelumnya, yaitu Minggu (20/4/2025) malam, keluarga mengikuti pertemuan secara
    online
    dengan perwakilan Kementerian Pelindungan
    Pekerja Migran
    Indonesia, Kementerian Luar Negeri, dan aktivis pendamping
    pekerja migran
    .
    Dari pertemuan
    online
    tersebut juga disampaikan bahwa jenazah Rizal saat ini berada di salah satu tempat penyimpanan jenazah di Kamboja.
    “Hanya, kami belum bisa menginformasikan karena menunggu pernyataan resmi atau berita acara kematian Rizal dari KBRI Kamboja,” katanya.
    Di sisi lain, dalam pertemuan tersebut disampaikan bahwa pemerintah akan membantu proses pemulangan jenazah Rizal.
    Sebelumnya, Rizal berangkat ke Kamboja bersama 20 orang lainnya.
    Kepada kawan karibnya, Anis Zulkarnain, Rizal mengatakan bahwa ia dipekerjakan sebagai
    scammer.
    Anis juga mengetahui bahwa temannya itu kerap mendapatkan perlakuan tak manusiawi, salah satunya diborgol saat tengah bekerja.
    Namun, sebagai sosok yang pendiam, Rizal enggan menceritakan lebih banyak tentang insiden itu.
    “Ya wis
    biasa gini,” ucap Rizal kepada Anis.
    Dari pekerjaan yang dilakoni, Rizal dijanjikan mendapatkan gaji bulanan sebanyak 800 dollar AS.
    Namun, jauh api dari panggang, gaji yang diterimanya hanya sebesar 300 dollar AS. 
    Apabila terus tak memenuhi target, Rizal mendapatkan ancaman akan dipindah dari Kamboja ke Myanmar atau Vietnam yang disebut Rizal sebagai wilayah yang lebih berbahaya.
    Pada waktu terakhir sebelum diinformasikan meninggal, Rizal menitipkan doa kepada Anis dan keluarganya di Banyuwangi untuk mendoakan keselamatannya.
    Namun, pada 7 April 2025, keluarga menerima kabar bahwa Rizal telah meninggal pada 17 Maret 2025, sehari setelah meminta doa selamat kepada keluarganya pada 16 Maret 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tiongkok Menguji Coba Bom Hidrogen Nonnuklir, Apa Saja Keunggulannya? – Halaman all

    Tiongkok Menguji Coba Bom Hidrogen Nonnuklir, Apa Saja Keunggulannya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tiongkok dilaporkan berhasil menguji coba bom hidrogen nonnuklir berukuran 2 kilogram.

    Dalam artikel yang terbit hari Minggu, (20/4/2025), South China Morning Post melaporkan bom itu dibuat oleh Institut Kajian 705 yang berada di bawah Perusahaan Pembangunan Kapal Negara Tiongkok (CSSC).

    Berbeda dengan bom nuklir pada umumnya, bom ini menggunakan material penyimpanan hidrogen yang disebut magnesium hidrida. Material itu mampu menyimpan lebih banyak hidrogen daripada tangki bertekanan.

    Setelah diaktivasi, magnesium hidrida mengalami dekomposisi panas yang cepat dan mengeluarkan gas hidrogen yang menyala menjadi bola api. Bola itu terjadi selama dua detik atau 15 kali lebih lama daripada ledakan TNT yang setara.

    Panas bola itu melebihi 1.000 derajat Celsius sehingga mampu meleburkan aloi aluminium. Adapun intensitas ledakannya bisa dikontrol secara akurat.

    Menurut hasil kajian yang diterbitkan dalam Journal of Projectiles, Rockets, Missiles, and Guidance, uji coba bom itu melibatkan serangkaian eksperimen yang memperlihatkan potensi energi senjata itu.

    Dengan peledakan yang terkontrol, puncak tekanan mencapai 428,43 kilopascal pada radius 2 meter dari bom. Tekanan ini 40 persen lebih kuat daripada ledakan TNT yang sebanding, tetapi panas yang dihasilkannya jauh lebih besar.

    Keunggulan

    Bom hidrogen ini tidak hanya memunculkan satu ledakan tunggal. Bom ini mengeluarkan bola api yang terus membakar hingga beberapa detik sehingga bisa menjangkau area yang lebih luas.

    Panas yang berlangsung lama ini cocok untuk menyapu bersih pasukan musuh yang terpencar-pencar di area terbuka. Adapun energinya bisa juga dikonsentrasikan ke satu titik

    Tentara Pembebasan Rakyat atau militer Tiongkok bisa menggunakan bom itu untuk menghalangi akses ke rute-rute penting dengan membakar sebagian jalan dan melumpuhkan layanan penting dengan cara menargetkan pembangkit listrik atau pusat komunikasi.

    Di samping itu, Tiongkok bisa menyerang klaster peralatan atau personel tanpa menghancurkan seluruh wilayah.

    Adapun awal tahun ini Tiongkok meresmikan pabrik produksi massal magnesium hidrida di Provinsi Shaanxi. Pabrik itu mampu memproduksi 150 ton magnesium hidrida setiap tahun.

    Jumlah itu sangat besar karena magnesium hidrida yang sangat reaktif dan hanya bisa diproduksi di laboratorium sekitar beberapa gram per hari.

    Tiongkok diduga bangun pusat kajian termonuklir

    Sementara itu, RBC-Ukraine melaporkan awal tahun ini citra satelit menujukkan fasilitas yang terlihat seperti pusat kajian nuklir baru di Tiongkok.

    Fasilitas itu berada di Mianyang, sebuah kota di Tiongkok bagian barat daya. Disebutkan bahwa fasilitas itu bisa membantu pengembangan senjata nuklir.

    Adapun tahun lalu Amerika Serikat dan Tiongkok dilaporkan mulai membahas persoalan senjata nuklir.

    Pembahasan itu dilakukan secara informal dan merupakan yang tertama kalinya dalam lima tahun terakhir.

    Seorang perwakilan Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pembicaraan seperti itu memang berguna, tetapi tetap tidak bisa menggantikan perundingan resmi.

    Dalam perundingan itu, delegasi AS takut bahwa Tiongkok akan mengeluarkan ancaman nuklir jika gagal menguasai Taiwan.

    “Mereka (delegasi Tiongkok) berkata kepada pihak AS bahwa mereka sangat yakin bisa unggul dalam perang konvensional dalam persoalan Taiwan tanpa menggunakan senjata nuklir,” kata David Santoro yang mengorganisir pembicaraan itu.

  • Soal Video AI Penghancuran Masjid Al Aqsa, Mufti Besar Palestina Beri Peringatan Keras

    Masjid Al Aqsa Mau Dihancurkan Israel, Pemerintah Palestina Khawatir dengan Ancaman yang Beredar

    PIKIRAN RAKYAT – Tak hanya Gaza, Israel juga menargetkan wilayah-wilayah lain di Palestina dalam melancarkan serangannya. Teranyar, masjid suci Al Aqsa ditargetkan untuk dihancurkan.

    Hal ini telah beredar di antara organisasi pemukim Israel yang mengancam akan melakukan penghancuran salah satu masjid penting bagi umat Islam tersebut. Hal ini telah menuai reaksi keras dari Pemerintah Palestina.

    Pemerintah Palestina begitu khawatir dengan ancaman dihancurkannya Masjid Al Aqsa yang terletak di Yerusalem. Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat memperingatkan adanya seruan oleh organisasi pemukim Israel.

    Seruan pemukim Israel itu beredar di media sosial dengan menggunakan bahasa ibrani. Selain berencana menghancurkan Masjid Al Aqsa, pemukim Israel; juga berencana membangun kuil ketika Al Aqsa dihancurkan.

    Dilaporkan Al Jazeera, kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan simbol identitas Palestina. Kompleks ini dikelola oleh Yordania, tetapi akses ke situs itu sendiri dikontrol oleh tentara Israel. 

    Kompleks ini juga dianggap sebagai situs penting oleh orang Yahudi, yang meyakini bahwa kompleks ini adalah situs Bait Suci Pertama dan Kedua, yang terakhir dihancurkan oleh bangsa Romawi pada tahun 70 M.

    Kekhawatiran pemerintah Palestina ini juga ditambah dengan beredarnya video buatan AI yang menggambarkan penghancuran Masjid Al Aqsa dan pembangunan ‘Kuil Ketiga’. Video tersebut diberi judul ‘Tahun Depan di Yerusalem’ dipublikasikan di media sosial.

    Menanggapi video kontroversial tersebut, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan video tersebut sebagai hasutan.

    “Hasutan sistematis untuk meningkatkan penargetan situs suci Kristen dan Islam di Yerusalem yang diduduki. Kementerian menyerukan kepada masyarakat internasional dan lembaga PBB terkait untuk menangani hasutan ini dengan sangat serius, dan mengambil tindakan yang diwajibkan oleh hukum internasional,” katanya.

    Kerap dikunjungi politisi dan pemukim Israel

    Politisi sayap kanan Israel serta pemukim Israel kerap mengunjungi kawasan Al Aqsa. Mereka melakukan ritual keagamaan di kawasan tersebut dengan perlindungan pasukan Israel. 

    Berdasarkan status quo yang telah berlaku selama puluhan tahun yang dipertahankan oleh otoritas Israel, warga Yahudi dan non-Muslim lainnya diizinkan untuk mengunjungi kompleks di Yerusalem Timur yang diduduki selama jam-jam tertentu, tetapi mereka tidak diizinkan untuk berdoa di sana atau memperlihatkan simbol-simbol keagamaan.

    Agustus lalu, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir menimbulkan kemarahan dengan mengatakan ia akan membangun sinagog Yahudi di kompleks Masjid Al Aqsa, yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount.

    Pernah dianggap sebagai gerakan pinggiran, kampanye untuk membangun ‘Kuil Ketiga/ di Al-Aqsa kini berkembang di Israel.

    Sejak menjabat pada Desember 2022, Ben-Gvir, sebagai menteri keamanan nasional, telah mengunjungi tempat suci tersebut sedikitnya enam kali dan menuai kecaman keras.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Gempar Media AS Sebut Kyiv ‘Kota Rusia’, Ukraina Marah!

    Gempar Media AS Sebut Kyiv ‘Kota Rusia’, Ukraina Marah!

    Kyiv

    Ukraina marah pada media terkemuka Amerika Serikat (AS), Fox News, yang menyebut ibu kotanya, Kyiv, sebagai “kota Rusia”. Otoritas Kyiv menuntut permintaan maaf dari Fox News, dan meminta dilakukannya penyelidikan atas siaran kontroversialnya pada saat Hari Paskah kemarin.

    Sejumlah media lokal Ukraina, termasuk kantor berita RBC-Ukraine, seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (21/4/2025), melaporkan bahwa Fox News menayangkan rekaman kebaktian Paskah yang berlangsung di seluruh dunia, termasuk kebaktian di Moskow yang dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Stasiun televisi yang berbasis di New York itu juga membagikan rekaman kebaktian yang berlangsung di ibu kota Ukraina, yang awalnya melabeli kebaktian itu digelar di “Kyiv, Ukraina”.

    Namun kemudian teks pada layar tiba-tiba berubah menjadi “Kyiv, Rusia”, yang dilaporkan ditayangkan selama sekitar 20 menit sebelum diperbaiki.

    “Jika ini ada kesalahan dan bukan pernyataan politik yang disengaja, harus ada permintaan maaf dan penyelidikan terhadap siapa yang melakukan kesalahan itu,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi, dalam pernyataannya via media sosial X.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam pernyataan terpisah via X, berterima kasih kepada media massa karena telah “berbagi kebenaran tentang apa yang terjadi” di tengah gencatan senjata Paskah yang dideklarasikan Putin sehari sebelumnya.

    “Daripada menyiarkan ibadah keagamaan dari Moskow, fokusnya seharusnya pada tekanan kepada Moskow agar benar-benar berkomitmen pada gencatan senjata penuh dan mempertahankannya setidaknya selama 30 hari setelah Paskah — untuk memberikan kesempatan nyata bagi diplomasi,” kata Zelensky.

    Putin, pada Sabtu (19/4), menetapkan gencatan senjata sepihak selama 30 jam dalam perang yang berkecamuk di Ukraina. Putin berargumen bahwa keberhasilan atau kegagalan penghentian pertempuran itu akan menunjukkan kesiapan dan kapasitas Kyiv untuk mencari penyelesaian damai atas konflik tersebut.

    Sebagai respons, Zelensky mengatakan negaranya akan meniru tindakan Rusia, dengan menyatakan bahwa Ukraina mengusulkan untuk memperpanjang gencatan senjata selama 30 hari setelah Paskah Ortodoks “jika gencatan senjata sepenuhnya benar-benar terjadi”.

    Gencatan senjata selama 30 jam yang ditetapkan Putin itu dimulai pada pukul 18.00 sore waktu Moskow, dan akan berlanjut hingga Senin (21/4) tengah malam, meskipun Moskow dan Kyiv sejak itu saling menuduh telah melanggarnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini