Lalu Lintas Jakarta Diprediksi Mulai Kembali Padat pada 5-7 April
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam)
Budi Gunawan
mengatakan,
lalu lintas
Jakarta diperkirakan akan mengalami peningkatan kembali pada periode
arus balik Lebaran
5-7 April 2025.
Hal ini merupakan hasil pemantauan terpadu dari tim Kemenko Polkam, bersama TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, dan berbagai Kementerian/Lembaga lainnya.
“Per 2 April 2025, Operasi Ketupat-Lodaya dan pemantauan lainnya telah mencatat adanya penurunan kepadatan arus lalu lintas di Jakarta yang diperkirakan akan meningkat kembali pada periode arus balik 5-7 April 2025,” kata Budi, dalam keterangannya, Jumat (4/4/2025).
Tim mencatat adanya lonjakan signifikan arus kendaraan dan penumpang baik melalui jalur darat, laut, maupun udara, sejak 21 Maret hingga 1 April 2025.
Salah satu data yang dikumpulkan mencatat jumlah kendaraan keluar masuk Jabodetabek pada 2 April melalui jalan tol dan arteri mencapai 417.974 kendaraan.
Jumlah ini, lanjut Budi, mengalami penurunan sebesar 73,4 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Angka kecelakaan di Jakarta selama mudik Lebaran juga disebut menurun 25,76 persen dibandingkan tahun 2024.
Hal ini karena mudik Lebaran telah membuat penurunan kepadatan lalu lintas di sejumlah daerah sejak 1 April 2025.
“Akibat penurunan kepadatan lalu lintas sejak 1 April 2025, beberapa daerah juga mengalami penurunan angka
kecelakaan lalu lintas
,” ungkap Budi.
“Salah satunya di Jakarta, tercatat kasus kecelakaan lalu lintas mencapai 294 kejadian, angka ini juga mengalami penurunan sebesar 25,76 persen dari data tahun 2024,” lanjut dia.
Budi menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memantau situasi hingga seluruh rangkaian arus balik selesai.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban bersama. Dengan kerja sama seluruh pihak, mari kita pastikan libur panjang ini dapat berlangsung dengan aman dan kondusif,” pungkas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Kementerian Perhubungan
-
/data/photo/2025/03/18/67d8f9e4221d9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lalu Lintas Jakarta Diprediksi Mulai Kembali Padat pada 5-7 April
-

H+3 Lebaran 2025, Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni Meningkat
Lampung, Beritasatu.com – Arus balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Bakauheni meningkat. Hal itu terlihat dari penumpang dan kendaraan yang akan menyeberang dari Sumatera menuju Pulau Jawa pada H+3 atau tiga hari setelah Lebaran, Kamis (3/4/2025).
Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, pukul 09.00 WIB, jumlah kendaraan milik pemudik mengalami kepadatan di antrean dermaga saat menjelang waktu keberangkatan penyeberangan. Namun, belum ada antrean kendaraan yang mengular hingga pintu masuk pelabuhan sehingga proses bongkar muat masih bisa berlangsung dengan normal.
Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Utama Bakauheni mencatat jumlah penumpang yang telah meninggalkan Pelabuhan Bakauheni mencapai 57.771 orang pada arus balik Lebaran 2025, Rabu (2/4/2025). Angka ini mulai meningkat dibandingkan hari sebelumnya, tetapi masih lebih rendah 13% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
Pihak kepolisian juga akan menerapkan sistem tunda (delaying system) dan buffer zone untuk mengurai kepadatan kendaraan. Sistem ini akan dilakukan di beberapa titik ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar dan jalur nontol.
Lonjakan arus balik di Pelabuhan Bakauheni diprediksi akan terjadi pada 5 hingga 7 April 2025. Oleh sebab itu, pihak ASDP berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan dan kepolisian untuk melakukan berbagai langkah strategis guna mengantisipasi lonjakan arus balik Lebaran 2025.
-

Jelang Arus Balik Lebaran 2025, Pemerintah Pastikan Transportasi Aman
PIKIRAN RAKYAT – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, Agus Harimurti Yudhoyono, menegaskan bahwa pemerintah terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan guna memastikan arus balik Lebaran berjalan lancar dan aman.
Pernyataan ini disampaikan Agus Harimurti usai menghadiri silaturahmi Idulfitri yang diselenggarakan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Jakarta pada Rabu, 2 April 2024. Ia menyebutkan bahwa arus mudik telah berlangsung dengan baik, aman, dan tertib, namun diperlukan langkah antisipatif untuk mengelola arus balik yang diperkirakan akan mencapai puncaknya dalam beberapa hari ke depan.
“Kita harus mengantisipasi arus balik yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 6–7 April 2025,” ujarnya.
Pemerintah Siapkan Langkah Strategis untuk Arus Balik
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa pihaknya siap menjalankan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mengawasi periode transportasi Lebaran 2025, sehingga masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman.
Sebagai bagian dari upaya kelancaran arus balik, pemerintah telah menyiapkan berbagai fasilitas transportasi, antara lain:
30.451 bus 772 kapal laut 404 pesawat 2.550 kereta api
Selain itu, pemerintah juga telah melakukan pemeriksaan ketat untuk memastikan seluruh kendaraan layak beroperasi selama masa arus balik.
Polri dan TNI Terlibat dalam Pengelolaan Lalu Lintas
Kementerian Perhubungan juga berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), serta pemerintah daerah, guna memastikan strategi pengelolaan lalu lintas berjalan optimal.
“Kami mengoptimalkan Pusat Informasi Transportasi dan Posko Angkutan Lebaran, yang beroperasi 24 jam setiap hari untuk memantau pergerakan semua moda transportasi,” jelas Purwagandhi.
146 Juta Pemudik Diprediksi Melakukan Perjalanan Lebaran 2025
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memproyeksikan bahwa sekitar 146,48 juta orang akan melakukan perjalanan mudik tahun ini, mengalami penurunan 24% dibandingkan 193,6 juta pemudik pada 2024.
Sementara itu, data dari Korlantas Polri menunjukkan bahwa puncak arus mudik terjadi pada 28 Maret 2025, tiga hari sebelum Idul Fitri, dengan 258.000 kendaraan tercatat meninggalkan Jakarta.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5179675/original/042171900_1743647943-IMG-20250403-WA0011.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jasa Marga Berlakukan Contraflow KM 44+500 hingga 46+500 Tol Jagorawi Arah Puncak – Page 3
Korlantas Polri bersama Jasa Marga, Jasa Raharja, dan Kementerian Perhubungan kini mempersiapkan beragam skenario untuk menghadapi arus balik lebaran Idul Fitri 1446 H guna memastikan kelancaran arus lalu lintas.
“Karena arus mudik sudah kita lewati tentunya kami akan mempersiapkan cara-cara atau strategi skenario arus balik yang kemarin kami sudah rapat dengan Pak menteri perhubungan, Jasamarga termasuk juga Jasaraharja,” kata Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho dalam keterangannya, Selasa (1/4/2025).
Agus menerangkan, pihaknya menyiapkan beberapa strategi untuk arus balik lebaran yang dijadwalkan pada 3 April 2025 mendatang. Proses ini akan berlangsung dalam beberapa tahap.
Dia membeberkan, skema arus balik yang bakal diterapkan diantaranya One Way Lokal dari Km 188 ke Km 70. Kemudian, One Way diperpanjang sampai Pejagan atau KM 188. Dengan catatan bila mana arus dari Jawa Timur padat. Lalu, memberlakukan One Way Lokal di Jawa Tengah jika Km 414 terpantau padat. Itu berlaku pada 4 April 2025 hingga 5 April 2025.
“Tahap pertama dari Kilometer 188 ke 70. Selanjutnya manakala ada bangkitan arus balik dari arah Jawa timur akan kami perpanjang pada 4 April 2025. Kemudian perpanjang lagi one way lokal. Tahap dua dari Pejagan sampai ke 188. Tahapan itulah nanti diharapkan bisa menarik arus yang dari timur khususnya dari pejagan dan lain sebagainya. Apabila di kilometer 414 manakala ada Bangkitan nanti Jawa Tengah juga akan one way lokal pada 4 April 2025 termasuk nanti 5 April 2025,” ujar dia.
-

Arus Mudik Lebaran 2025 Lancar, Menhub Dudy: Ini Hasil Kerja Keras
Jakarta, Beritasatu.com – Polri mengumumkan turunnya angka kecelakaan lalu lintas (lalin) dan jumlah korban meninggal selama arus mudik Lebaran 2025. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi pun memberikan apresiasi tinggi kepada Polri atas penurunan signifikan kecelakaan lalin ini.
Menhub Dudy menegaskan hal ini merupakan hasil sinergi yang baik dan kuat antara berbagai pihak terkait, terutama Kepolisian (Korlantas), pemerintah daerah, lintas-kementerian, dan berbagai pemangku kepentingan yang terlibat. Sinergi dan kolaborasi ini dilakukan secara aktif sejak awal tahun 2025 ini untuk menyiapkan proses mudik Lebaran lancar, aman, dan selamat.
“Alhamdulillah, kami mencatat penurunan signifikan dalam jumlah kecelakaan dan korban meninggal dunia selama periode arus mudik tahun ini. Ini hasil kerja keras bersama antara Kementerian Perhubungan, Kepolisian Republik Indonesia, pemerintah daerah, serta seluruh pihak terkait,” kata Menhub Dudy di sela inspeksi di jalan tol Jakarta-Cikampek, Rabu (2/4/2026).
Menhub Dudy menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam memastikan kelancaran dan keselamatan arus mudik Lebaran, baik di jalur darat, laut, maupun udara. Dikatakannya, Kemenhub bersama Kepolisian dan pemerintah daerah, menekankan pentingnya penerapan protokol keselamatan yang ketat, baik di jalan raya maupun di berbagai moda transportasi lainnya.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Inspektur Jenderal Polisi Agus Suryonugroho mengatakan keberhasilan Operasi Ketupat 2025 terlihat dari data kecelakaan yang turun signifikan. Sejak operasi dimulai pada 23 Maret hingga 2 April 2025, kata Kakorlantas, jumlah kecelakaan turun dari 2.152 kasus menjadi 1.477 kasus, atau turun sebesar 31,37%.
“Jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan selama mudik juga berkurang drastis, dari 324 korban pada 2024 menjadi 223 korban pada 2025, yang berarti turun 32%. Kakorlantas menegaskan komitmennya untuk mengamankan arus balik Lebaran 2025,” jelasnya.
Sejumlah strategi seperti pengalihan arus, sistem one way, dan contraflow, telah disiapkan untuk mengurai kepadatan lalu lintas.
Menhub mengajak masyarakat untuk terus menjaga keselamatan dalam berlalu lintas, tidak hanya selama periode arus mudik dan balik Lebaran, tetapi juga di setiap perjalanan sehari-hari. “Keamanan dan keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita terus jaga keselamatan kita dan orang lain di jalan raya dengan selalu mematuhi aturan dan menjaga kewaspadaan. Mari kita saling respek,” kata Menhub.
Menhub Dudy berharap hasil positif yang dicapai pada arus mudik Lebaran 2025 ini bisa menjadi motivasi untuk terus memperbaiki sistem transportasi dan keselamatan lalu lintas di masa yang akan datang. Apalagi, berbagai kebijakan seperti bekerja dari mana saja (WFA), mudik gratis, penurunan tarif tiket pesawat, diskon tarif tol, hingga rekayasa lalu lintas berdampak positif atas kelancaran arus mudik Lebaran 2025 ini.
-

Jumlah Kecelakaan & Korban Meninggal Saat Mudik Lebaran 2025 Turun
Jakarta, CNBC Indonesia – Jumlah kecelakaan lalu lintas (lalin) dan korban meninggal selama arus mudik Lebaran 2025 menurun. Data Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menunjukkan penurunan 31,3% menjadi 1.477 kasus.
Adapun jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan selama mudik juga berkurang drastis, dari 324 korban pada 2024 menjadi 223 korban pada 2025, yang berarti turun 32%.
“Alhamdulillah, kami mencatat penurunan signifikan dalam jumlah kecelakaan dan korban meninggal dunia selama periode arus mudik tahun ini. Ini hasil kerja keras bersama antara Kementerian Perhubungan, Kepolisian Republik Indonesia, pemerintah daerah, serta seluruh pihak terkait,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi di sela inspeksi di jalan tol Jakarta-Cikampek, Rabu (2/4/2025).
Dudy menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam memastikan kelancaran dan keselamatan arus mudik Lebaran, baik di jalur darat, laut, maupun udara. Kemenhub bersama Kepolisian dan pemerintah daerah, kata Menhub, menekankan pentingnya penerapan protokol keselamatan yang ketat, baik di jalan raya maupun di berbagai moda transportasi lainnya.
Dudy menyatakan kesadaran masyarakat yang tinggi dalam penggunaan sabuk pengaman dan helm, mematuhi aturan lalu lintas, memilih hari mudik yang fleksibel, mengecek kendaraan, hingga memanfaatkan transportasi umum turut berperan besar dalam tercapainya hasil ini.
Dia mengajak masyarakat untuk terus menjaga keselamatan dalam berlalu lintas, tidak hanya selama periode arus mudik dan balik Lebaran, tetapi juga di setiap perjalanan sehari-hari. “Keamanan dan keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita terus jaga keselamatan kita dan orang lain di jalan raya dengan selalu mematuhi aturan dan menjaga kewaspadaan. Mari kita saling respek,” ujarnya.
Dudy berharap hasil positif yang dicapai pada arus mudik Lebaran 2025 ini bisa menjadi motivasi untuk terus memperbaiki sistem transportasi dan keselamatan lalu lintas di masa yang akan datang. Apalagi, berbagai kebijakan seperti bekerja dari mana saja (WFA), mudik gratis, penurunan tarif tiket pesawat, diskon tarif tol, hingga rekayasa lalu lintas berdampak positif atas kelancaran mudik Lebaran 2025 ini.
(mij/mij)
-

Okupansi Hotel Anjlok pada Libur Lebaran 2025, PHRI: Imbas Daya Beli Lemah
Bisnis.com, JAKARTA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat adanya penurunan tingkat hunian hotel atau okupansi hotel selama libur Lebaran 2025. Daya beli menjadi salah satu pemicu rendahnya okupansi pada periode ini.
Sekjen PHRI Maulana Yusran menyampaikan, tingkat okupansi hotel di beberapa daerah seperti Solo dan DI Yogyakarta mengalami penurunan sekitar 20% dibanding periode Lebaran tahun lalu.
“Penurunannya cukup signifikan. Kalau kita data dari beberapa daerah, mereka mencapai 20% penurunannya,” kata Maulana kepada Bisnis, Rabu (2/4/2025).
Namun secara keseluruhan, PHRI belum bisa menyampaikan berapa persen penurunan okupansi hotel, mengingat momen libur Lebaran masih akan berlangsung hingga 7 April 2025.
Maulana menuturkan, penurunan tingkat okupansi hotel sejalan dengan menurunnya pergerakan pemudik pada Lebaran tahun ini.
Merujuk data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini diperkirakan 146,48 juta orang atau sekitar 52% dari penduduk Indonesia. Angka tersebut turun sebesar 24% dibanding tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.
“Orang yang bergerak dulu kan yang didata. Nah, itu kalau dari situ sudah turun ya otomatis bisa penurunan [okupansi] itu sudah pasti ada,” ujar Maulana.
Menurutnya, ada sejumlah faktor yang memicu penurunan jumlah pemudik, yang berujung pada lesunya okupansi hotel. Pertama adalah melemahnya daya beli.
Dia menjelaskan, lemahnya daya beli akan membuat masyarakat untuk menahan pengeluarannya dengan tidak berwisata.
“Enggak mungkin mereka akan bergerak berwisata kalau mereka tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan wisata. Jadi daya beli itu adalah ukuran nomor satu,” jelasnya.
Selain itu, kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja juga menjadi salah satu faktor. Apalagi, pemerintah saat ini tengah melakukan efisiensi anggaran tahun 2025 yang berdampak kepada berbagai sektor.
“Dengan situasi kayak gitu kan masyarakat tentu akan menahan untuk melakukan spending. Karena kita belum tahu situasi ke depannya seperti apa,” pungkasnya.


