2 KRL Baru Beroperasi di Jalur Bogor dan Cikarang Mulai Hari Ini
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– PT KAI Commuter menambah dua rangkaian
KRL baru
CLI-125 di lintas Bogor dan Cikarang pada akhir pekan ini, Sabtu (14/6/2025).
Penambahan sarana baru ini dilakukan setelah dua rangkaian tersebut dinyatakan lulus sertifikasi keselamatan dan kelayakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
Manager Public Relations KAI Commuter Leza Arlan menjelaskan, kedua rangkaian baru tersebut masing-masing terdiri dari 12 kereta atau satuan formasi SF12.
“Untuk dua
trainset
beroperasi hari ini, masing-masing dijalankan di Lintas Bogor dan Lintas Cikarang,” ujar Leza dalam keterangannya, Sabtu.
Dengan demikian, ada lima rangkaian CLI-125 yang telah beroperasi di Jabodetabek. Sebanyak tiga di antaranya melayani lintas Bogor dan dua lainnya beroperasi di lintas Cikarang.
Namun, pengoperasian sarana baru ini bukan untuk menambah jumlah perjalanan, melainkan menggantikan rangkaian lama yang sebelumnya digunakan di lintas tersebut.
“Pengoperasian trainset baru CLI-125 ini untuk menggantikan dua
trainset
yang beroperasi di lintas tersebut dan belum untuk tambahan perjalanan,” jelas dia.
Rata-rata volume pengguna Commuter Line Jabodetabek pada hari kerja selama Juni 2025 tercatat hampir mencapai 1 juta orang.
Dari jumlah tersebut, pengguna di lintas Bogor tercatat sebanyak 406.347 orang per hari, sementara di lintas Cikarang sebanyak 221.468 orang.
Sedangkan pada akhir pekan, volume pengguna di lintas Bogor tercatat mencapai 311.533 orang, dan lintas Cikarang sebanyak 179.046 orang.
Melihat jumlah pengguna KRL yang banyak, Leza mengimbau kepada seluruh penumpang untuk menjaga fasilitas kereta.
“Bagi pengguna Commuter Line yang akan menggunakan sarana KRL baru ini diimbau untuk menjaga fasilitas layanan yang tersedia di dalam kereta dengan tidak melakukan aksi vandalisme,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Kementerian Perhubungan
-

Jalan Raya Itu Pameran Etika
Jakarta –
Rocky Gerung hadir dalam rapat kerja teknis (rakernis) Korlantas Polri. Rocky Gerung mendukung upaya Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho dalam mengurangi angka kecelakaan.
“Ini rakernis yang unik karena ada upaya serius untuk menghasilkan keselamatan, paling tidak menurunkan angka kecelakaan, yang itu menyangkut yang pertama adalah overdimension, ukuran yang berlebihan, tonase yang melanggar aturan itu,” kata Rocky kepada wartawan, Sabtu (14/6/2025).
Rocky menilai banyak kecelakaan diakibatkan oleh modifikasi kendaraan. Rocky menyebut memodifikasi kendaraan adalah sesuatu yang membahayakan.
“Kan ternyata banyak kecelakaan itu disebabkan oleh manusia yang memodifikasi kendaraannya dan itu betul-betul menghina akal sehat kita, apa yang sudah dibuat oleh pabrik, kalau kita modifikasi lagi itu sama kita merekayasa sesuatu yang akan berbahaya,” tuturnya.
“Saya senang bahwa Pak Agus Suryo mulai menerangkan keindahan di jalan raya itu adalah bagian dari kemanusiaan. Jadi jalan raya itu jangan dianggap sebagai pameran arogansi, dia justru tempat pameran etika, beretika,” imbuhnya.
Rocky menekankan jalan raya bukan tentang arogansi. Dia menyebut masalah oragansi itu bisa dipengaruhi oleh beberapa hal.
Lebih lanjut, Rocky menyebut anggota Polantas harus dibekali oleh berbagai latar belakang ilmu pengetahuan. Sehingga, kata dia, bisa memahami kondisi pengendara di jalan raya.
“Anggota polisi lalu lintas itu mereka yang paling harus dibekali oleh semua ilmu pengetahuan, bukan sekedar ilmu berlalu lintas tapi juga psikologi, demikian juga antropologi, harus paham kemarahan di jalan raya itu bisa berasal dari dapur yang nggak berasap lagi di rumah mama, atau kamar tidur yang tidak harmonis antar pasangan suami istri kan,” sebut Rocky.
Kakorlatas Polri Irjen Agus mengapresiasi kehadiran Rocky dalam rakernis. Agus mengatakan keselamatan adalah hal utama dalam berlalu lintas di jalan raya.
“Saya menyampaikan apresiasi yang luar bisa kepada sahabat kami Pak Profesor Rocky Gerung, ketika berbicara problem kaitannya dengan keselamatan, keselamatan itu adalah yang utama. Berkaitan dengan Hari Keselamatan Lalu Lintas Nasional, Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dikaitkan dengan keselamatan jiwa orang. Baik itu pengguna jalan, baik itu jalannya berkeselamatan, baik itu kendaraan yang berkeselamatan, apalagi dikaitkan dengan fenomena saat ini over dimensi dan overload, ini sudah menggurita,” tutur Agus dalam kesempatan yang sama.
Agus mengatakan bahwa negara akan menggandeng sejumlah pihak untuk mengatasi masalah di jalan raya. Para ahli hingga akademisi akan diundang untuk memberikan masukan.
“Oleh karena itu kami tidak bisa bekerja sendiri, kami dengan Kementerian Perhubungan, negara akan merangkul semua potensi masyarakat, baik itu ahli transportasi, akademisi dan hari ini kami mendatangkan Profesor Rocky Gerung dari sisi filsafat. Sehingga penyelesaian ini komprehensif, jadi ada kesadaran bahwa ketika kita bicara over dimensi itu kita melanggar pidana, ada kesadaran bahwa overload adalah pelanggaran,” jelas Agus.
“Apalagi perilaku di jalan yang tadi sudah dikupas habis dari sisi filsafat oleh beliau. Moga-moga over dimensi dan overload tentunya bisa mengurangi fatalitas korban meninggal dunia di jalan,” imbuhnya.
(lir/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Stimulus Tol Tak Sentuh Akar Masalah, Pelaku Logistik Soroti Pajak & Infrastruktur
Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha di sektor logistik menilai kebijakan insentif di sektor transportasi yang diberikan oleh pemerintah baru-baru ini belum sepenuhnya menyentuh permasalahan mendasar di sektor logistik nasional.
Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia atau Aptrindo Agus Pratiknyo mengatakan pihaknya menyambut baik langkah diskon tarif tol, tetapi menegaskan bahwa kebijakan tersebut bersifat jangka pendek dan belum menjawab tantangan riil yang mereka hadapi saat ini.
“Diskon tarif tol memang membantu secara sementara, tapi tidak mencerminkan beban yang sedang kami tanggung di mana selama 3–4 bulan terakhir, sektor angkutan barang mengalami penurunan aktivitas karena sepinya permintaan dari industri manufaktur dan sektor lain,” ujar Agus kepada Bisnis, dikutip, Jumat (13/6/2025).
Lebih jauh, dia juga mengeluhkan adanya kebijakan yang baru diterapkan terkait dengan opsen pajak kendaraan bermotor. Hal ini, sebutnya, membuat beban pajak kendaraan naik drastis yang menambah beban pengusaha.
Tak hanya itu, Agus juga memaparkan bahwa mayoritas kendaraan logistik—sekitar 75–80% masih bergantung pada jalan nasional atau jalan arteri, bukan jalan tol. Tarif tol yang tinggi membuat mereka tak bisa sepenuhnya mengandalkan akses tol.
Ironisnya, sejumlah pemerintah daerah justru membatasi akses jalan nasional dan mengarahkan kendaraan logistik masuk ke tol dengan biaya tinggi. Terkait hal ini, Aptrindo pernah bersurat ke Kementerian Perhubungan untuk menyampaikan keberatan atas penutupan akses jalan nasional oleh pemerintah daerah karena apabila harus melalui tol, beban operasional makin berat.
Ia juga menyinggung ketidakadilan dalam sistem penggolongan kendaraan di jalan tol.
“Angkutan barang dibedakan berdasarkan jumlah sumbu, semakin banyak sumbu, makin mahal tarifnya. Ini tidak proporsional,” imbuhnya.
Tak hanya itu, tarif tol rutin mengalami kenaikan setiap 2 tahun sekali sedangkan pelaku usaha angkutan tidak serta-merta bisa menaikkan ongkos angkut kepada pembeli.
Pasalnya, di dalam dunia angkutan barang, penaikan tarif hanya bisa dilakukan apabila ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM.
Pelaku usaha meminta pemerintah memberikan stimulus ekonomi yang lebih konkret dan berkelanjutan. Di antaranya, peninjauan ulang tarif tol bagi angkutan barang agar disamakan dengan angkutan orang, penghapusan opsen pajak kendaraan, serta evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan yang kontraproduktif dengan semangat mendorong efisiensi logistik.
Terakhir, ia mengungkapkan bahwa asosiasi pelaku logistik juga diminta mendukung program Zero Over Dimension Over Loading (ODOL). Namun ia menekankan bahwa solusi penertiban Odol tidak cukup dengan imbauan normalisasi kendaraan saja, melainkan harus dibarengi dengan insentif yang mengimbangi biaya tinggi yang harus mereka keluarkan.
“Makanya kami minta supaya ya dukungan daripada regulator ini dalam membuat aturan-aturan ini adalah yang benar-benar membumi.Bukan hanya sekedar narasi-narasi atau retorika yang nantinya dalam pelaksanaannya itu memunculkan biaya-biaya yang akhirnya berdampak pada biaya logistik,” tekannya.
Sementara itu, Ketua Bidang angkutan multimoda Organisasi Angkutan Darat, Ivan Kamadjaja menilai kebijakan pemerintah tersebut masih terlalu fokus pada pengurangan biaya, bukan peningkatan pendapatan pelaku usaha.
Meski demikian, dia menilai apapun yang dilakukan pemerintah dalam situasi seperti ini patut diapresiasi karena meski bersifat jangka pendek seperti diskon biaya dan insentif selama dua hingga enam bulan, tetap membantu meringankan beban pelaku usaha.
Namun, Ivan menekankan bahwa akar persoalan harus ditangani dengan pendekatan yang lebih strategis.
Dia membeberkan sebanyak delapan dari sepuluh pengusaha yang ditemuinya mengeluhkan penurunan volume usaha karena ketatnya persaingan, dan tekanan harga. Banyak yang terpaksa gulung tikar. Ia bahkan meyakini bahwa gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan terus berlanjut.
Menurutnya dengan melihat kondisi tersebut pemerintah perlu mulai bergeser dari kebijakan berbasis pengurangi biaya ke pendekatan yang mendukung peningkatan pendapatan.
“Misalnya, insentif yang mendorong orang untuk tetap berusaha seperti kemudahan perizinan atau akses permodalan. Untuk yang lebih spesifik lagi misalnya bunga kredit yang lebih rendah bagi pengusaha angkutan barang. Ini sangat membantu kami untuk tetap tumbuh, apalagi transportasi darat termasuk yang paling tertekan saat ini,” jelasnya.
-
/data/photo/2025/03/19/67da7f330fe60.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pemkot Tangsel Bersiap Sambut MRT, Kajian Trase Dimatangkan Tahun Ini Megapolitan 12 Juni 2025
Pemkot Tangsel Bersiap Sambut MRT, Kajian Trase Dimatangkan Tahun Ini
Penulis
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Pemerintah Kota Tangerang Selatan memastikan proyek perluasan
Moda Raya Terpadu
(MRT) Jakarta ke wilayahnya terus bergerak.
Wakil Wali Kota Tangsel,
Pilar Saga Ichsan
, menyebut kajian ulang terhadap rencana trase MRT tengah dikebut untuk memastikan rute terbaik.
“Ya, MRT saat ini sedang kita kaji ulang bersama Pemprov Jakarta karena kajian lama sudah tidak sesuai kondisi sekarang. Tahun ini dilakukan
feasibility study
(FS) baru,” ujar Pilar saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Kamis (12/6/2025).
Menurut Pilar, kajian ini penting untuk menentukan dua pilihan jalur potensial, yaitu jalur selatan melalui Pondok Cabe, atau jalur utara melalui Pondok Aren atau Bintaro.
Kedua opsi dinilai punya nilai strategis dan potensi penumpang harian yang tinggi karena menghubungkan pusat hunian, aktivitas ekonomi, hingga kawasan pendidikan di Tangsel.
“FS ini akan menentukan trase mana yang paling layak dibangun. Karena skema bisnis dan investasi harus benar-benar tepat. Pemerintah pusat, Pemprov DKI, dan Banten sudah satu suara untuk mempercepat proyek ini,” kata Pilar.
Pilar juga menegaskan, proyek MRT ini menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan telah masuk dalam agenda prioritas nasional.
Sementara itu, Gubernur Jakarta
Pramono Anung
sebelumnya menegaskan. wilayah Tangerang Selatan akan menjadi prioritas utama dalam ekspansi
MRT Jakarta
.
Hal ini disampaikan sebagai tanggapan atas aspirasi Pemkot Depok yang juga berharap wilayahnya segera dijangkau MRT.
“MRT, untuk sementara kami akan lebih dulu ke Tangerang Selatan,” ujar Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Pemprov Jakarta siap menanggung biaya awal pembangunan MRT ke Tangsel, selama skema bisnis yang ditawarkan menguntungkan bagi kedua belah pihak.
“Kalau perlu modal dasarnya dari Pemerintah Provinsi DKI, ya kami siap. Tapi tentu tergantung hitungan bisnis ke bisnisnya,” kata Pramono.
Proyek MRT ke Tangsel kini telah memasuki tahap uji kelayakan dan diskusi kelompok terarah (FGD) dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Bappenas, Kementerian Perhubungan, serta Pemprov Banten dan Jakarta.
Dua rute utama yang sedang dipertimbangkan adalah:
Keduanya dinilai strategis karena akan terkoneksi langsung ke Stasiun MRT Lebak Bulus dan memperkuat akses warga Tangsel menuju pusat Jakarta.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan pusat, proyek MRT ke Tangsel diharapkan segera masuk tahap konstruksi dan menjadi solusi nyata atas kemacetan yang selama ini membelit jalur perbatasan selatan Jakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Bandara Taif Dilirik untuk Jemaah Haji RI, BPKH Buka Suara
Jakarta –
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyatakan dukungan penuh terhadap langkah strategis pemerintah Indonesia yang menjajaki pemanfaatan Bandara Internasional Taif, Arab Saudi, sebagai jalur alternatif kedatangan dan kepulangan jamaah haji dan umrah.
Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, menyebut pihaknya siap memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk kelancaran pemanfaatan Bandara Taif. Menurutnya, inisiatif ini sejalan dengan misi BPKH dalam meningkatkan pelayanan terhadap jamaah haji dan umrah.
“BPKH menyambut baik inisiatif Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, untuk menjadikan Bandara Taif sebagai alternatif kedatangan dan kepulangan jamaah haji/umrah. Kami siap mendukung jika diperlukan agar pelayanan jamaah lebih baik lagi ke depannya,” ujar Fadlul, dalam keterangannya, Rabu (11/6/2025).
Sebelumnya, inisiatif ini disampaikan langsung oleh Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, dalam pertemuan dengan Otoritas Bandara Taif di Makkah, Arab Saudi, pada Minggu (8/6). Menhub menyebut Bandara Taif secara teknis layak digunakan sebagai bandara alternatif selain Jeddah dan Madinah, terutama karena lokasinya yang hanya sekitar 70 km dari Kota Makkah.
“Bandara Taif akan menjadi alternatif bandara haji/umrah untuk mengurangi kepadatan di bandara utama. Ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendistribusikan arus kedatangan dan meningkatkan kenyamanan jamaah,” ujar Dudy.
Langkah diversifikasi pintu masuk jamaah ini mulai diterapkan dengan kedatangan perdana sebanyak 44 jamaah haji khusus asal Indonesia melalui Bandara Taif pada Rabu (28/5) lalu.
Hingga 28 Mei 2025, data dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama mencatat total 10.654 jemaah haji khusus asal Indonesia telah tiba di Arab Saudi. Sebanyak 6.205 orang mendarat di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dan 4.449 orang melalui Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz di Madinah.
Dengan bertambahnya jalur masuk melalui Bandara Taif, BPKH menilai hal ini sebagai bentuk inovasi layanan yang penting dalam mendukung efisiensi, keamanan, dan kenyamanan perjalanan jamaah, sekaligus mengurangi tekanan pada dua bandara utama yang selama ini menjadi tumpuan.
Tonton juga Video: Live Report: Ibadah Haji Program Panggilan dari Arafah 2025 BPKH
(rrd/rir)
-

Spesifikasi Honda HR-V Hybrid: Mesin, Fitur, dan Harga
Jakarta –
Honda HR-V e:HEV meluncur di Indonesia. Kini dibekali mesin hybrid, bagaimana spesifikasi SUV laris Honda paling anyar ini?
HondaHR-V tampil dengan wajah baru yang lebih sporty dan premium. Pembaruan dimulai dari desain gril depan baru, bumper depan, lampu depan dengan Adaptive Driving Beam, Active Cornering Light, Auto Wiper, kaca spion dengan Reverse auto tilt, hingga lampu belakang full LED dengan desain full-width strip.
Khusus varian e:HEV ini terdapat logo hybrid yang menunjukkan mobil ini sudah berteknologi elektrifikasi.
Masuk ke dalam kabin, tampilan dashboard hadir lebih terintegrasi dengan desain head unit yang harmonis dan ergonomis. Varian RS e:HEV juga dilengkapi dengan fitur-fitur terbaru seperti 8-Way Driver Power Seat, Wireless Charger, All Auto Power Window, Auto Dimming Rear View Mirror, tambahan Rear Tweeter, tiga Port USB C, Serta Wireless Smartphone Connection.
Fitur dan keamanan
New Honda HR-V dilengkapi teknologi Honda SENSING™ yang mencakup Adaptive Cruise Control (ACC), Collision Mitigation Braking System (CMBS), With Low Speed Follow (ACC with LSF), Lane Keeping Assist System (LKAS), Road Departure Mitigation (RDM), Lead Car Departure Notification (LCDN), dan Auto High Beam with Adaptive Driving Beam (AHB dengan ADB).
Konsumsi BBM Honda HR-V Hybrid 25 Km per Liter Foto: Honda Prospect Motor
Selain itu terdapat 6 airbag, Hill Start Assist, Hill Descent Control, kamera belakang multi-sudut, HondaLaneWatch™, serta fitur keamanan seperti Walk-Away Auto Lock dan Rear Seat Reminder. Seluruh fitur ini tersedia di semua varian NewHonda HR-VHybrid, yang telah meraih rating keselamatan bintang 5 dari ASEAN NCAP.
Sementara itu, sistem Honda CONNECT menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih aman dan praktis dengan memungkinkan pemilik memantau serta mengontrol mobil dari jarak jauh melalui aplikasi smartphone. Fitur-fitur utamanya mencakup Car Status & Vehicle Dashboard untuk memeriksa kondisi kendaraan secara real-time, Remote Engine Start/Stop untuk menyalakan/mematikan dan mengatur suhu AC mobil dari mana saja, Find My Car untuk menemukan posisi mobil dengan mudah, hingga Geo-Fencing yang memberikan peringatan saat kendaraan keluar dari area yang telah ditentukan.
Mesin
New Honda HR-V dibekali sistem hybrid cerdas e:HEV yang menggabungkan mesin bensin Atkinson 1.5L DOHC i-VTEC dan motor listrik bertenaga tinggi. Mesin bensinnya menghasilkan tenaga 106 PS pada 6.000-6.400 rpm dan torsi 127 Nm pada 4.500-5.000 rpm. Motor listrik menghasilkan tenaga 131 PS pada 4.000-8.000 rpm dengan torsi maksimum 253 Nm pada 0-3.500 rpm, diklaim bisa menghadirkan kombinasi performa yang responsif sekaligus efisien.
Seluruh sistem ini dikendalikan secara otomatis melalui Electronic CVT, Power Control Unit, dan Intelligent Power Unit, yang memungkinkan transisi mulus antara tiga mode berkendara: EV Drive, Hybrid Drive, dan Engine Drive sesuai kondisi jalan dan gaya berkendara.
Berbeda dari sistem hybrid yang diusung beberapa model lain di pasaran, system e:HEV menggunakan pendekatan “electric-first”, di mana motor listrik menjadi sumber tenaga utama saat berkendara. Sementara mesin bensin akan bekerja pada kecepatan tinggi dan konstan, untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar yang tinggi tanpa mengurangi kesenangan berkendara. Selain itu, tersedia juga pilihan mode berkendara Eco, Normal, dan Sport untuk menyesuaikan performa dengan berbagai gaya dan kebutuhan berkendara.
Honda HR-V hybrid Foto: (Ridwan Arifin/detikOto)
Konsumsi BBM
Honda HR-V e:HEV menggunakan mesin konvensional yang dikombinasi baterai dan juga sistem motor listrik, yang membuat konsumsi bahan bakarnya sangat efisien.
“Berdasarkan uji kementerian perhubungan efisiensi bisa tercapai 25.51 km per liter dengan emisi gas buang 95 gram CO2 per km. Sementara uji internal kami mencatat 25.5 km per liter dalam kota, dan 25 km per liter di jalur sub urban, dengan tangki penuh 40 liter jarak tempuh kira kira bisa 1.000 km cukup untuk perjalanan jauh tanpa harus khawatir mengenai charging station ataupun pom bensin,” jelas Yusak Billy sebagai Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor saat presentasi peluncuran produk di Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025).
Konsumsi BBM Honda HR-V bahkan mengalahkan mobil-mobil Low Cost Green Car (LCGC). Tembus 25 km per liter dengan kapasitas tangki 40 liter. Sebagai perbandingan, mobil LCGC rata-rata punya konsumsi BBM 20 km/liter.
Harga HR-V Hybrid
New Honda HR-V e:HEV tersedia dalam tiga varian dengan harga on the road (OTR) Jakarta:
1.5L RS e:HEV – varian tertinggi hybrid dengan fitur terlengkap dan tampilan paling sporty, dengan harga yang lebih rendah dari top grade sebelumnya, yaitu Rp488.000.0001.5L e:HEV Modulo – varian hybrid dengan body kit premium Modulo, dengan harga Rp 460.700.0001.5L e:HEV – varian hybrid efisien dengan teknologi elektrifikasi, dengan harga Rp 449.000.000
Aksesori modulo antara lain: front under spoiler, rear under spoiler, door visor, side lower garnish, dan exhaust pipe finisher.
(riar/din)
-

Citra Pariwisata Buruk Imbas Kecelakaan Kapal di Sanur
GELORA.CO -Kecelakaan kapal yang terjadi di wilayah perairan Sanur, Bali menuai sorotan tajam dari Anggota DPR RI Komisi VII, Bambang Haryo Soekartono (BHS).
Bambang menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan pelayaran, mulai dari kelayakan kapal, sumber daya manusia (SDM) yang menjaga laut dan pantai untuk penyelamatan manusia dan barang pada saat terjadi kecelakaan, hingga manajemen keselamatannya.
“Permasalahan keselamatan ini menyangkut banyak aspek. Dari sisi kapal, harus sesuai standar klasifikasi seperti notasi A101T atau A101P, A101 L dan A101 T yang disesuaikan dengan jarak pelayaran dan rute terhadap daratan terdekat,” kata Bambang dalam keterangannya, Rabu 11 Juni 2025.
Ia juga menyoroti pentingnya SDM yang kompeten. Menurutnya, setiap awak kapal wajib memiliki sertifikat pelaut yang sah dan jumlah kru harus sesuai standar keselamatan.
Bambang mengatakan, sistem manajemen keselamatan juga harus jelas mengacu pada standar internasional seperti IMO dan SOLAS atau standar domestik seperti Non-Convention Vessel Standard (NCVS). Namun yang lebih krusial, sambungnya, adalah kesiapsiagaan eksternal dari lembaga penyelamat negara seperti Basarnas, Polair, dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP).
“Di negara-negara seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, bahkan Filipina dan Thailand, kawasan wisata bahari selalu diawasi oleh coast guard atau tim penyelamat resmi. Tapi di Indonesia, kita justru melihat penyelamatan masih mengandalkan nelayan. Ini menandakan kegagalan lembaga-lembaga seperti Kamla, Polair, dan KPLP yang fungsinya tumpang tindih tapi tidak berjalan saat dibutuhkan,” kata Bambang.
Bambang menyayangkan lambatnya respons penyelamatan dalam insiden di Sanur yang memakan waktu lebih dari dua jam tanpa kehadiran satu pun institusi resmi penyelamat.
“Beruntung seluruh penumpang selamat. Tapi ini menjadi citra buruk bagi pariwisata Indonesia di mata dunia. Tidak aman, tidak safety, dan tidak secure dan bahkan terjadi travel warning bagi turis Australia dari pemerintahnya karena dianggap pariwisata pantai dan laut di Indonesia jarang yang terjaga,” kata Bambang.
Ia mendorong Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk segera mengoordinasikan seluruh sektor terkait dalam satu forum khusus perlindungan keselamatan wisata bahari dan melakukan penertiban fungsional. Bahkan Kemenpar perlu menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan menyosialisasikan ini kepada wisatawan mancanegara.
Bambang juga menekankan pentingnya realisasi asuransi penumpang serta penyidikan tuntas oleh penyidik Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Kurangnya jaket keselamatan di kapal juga perlu dievaluasi. Apakah ini sudah memenuhi aturan atau justru masih diabaikan?” pungkas Bambang.
Kecelakaan laut menimpa sebuah kapal cepat (fast boat) The Tanis di Pelabuhan Tanjung Sanghyang, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali pada Rabu 4 Juni 2025 sekitar pukul 16.30 WITA
Kejadian berlangsung ketika boat tersebut bersiap bertolak menuju Pelabuhan Sanur. Kapal tiba-tiba dihantam ombak besar dari belakang, mengakibatkan hilang keseimbangan hingga akhirnya terbalik tak jauh dari bibir pantai.
/data/photo/2025/06/14/684d196544f66.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


