Kementrian Lembaga: Kementerian Perhubungan

  • Aturan, Lokasi dan Waktu Pembatasan Kendaraan saat Libur Nataru

    Aturan, Lokasi dan Waktu Pembatasan Kendaraan saat Libur Nataru

    Jakarta

    Agar lalu lintas lancar saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), pemerintah menerapkan pembatasan kendaraan di sejumlah lokasi. Sebab, diprediksi akan ada lebih dari 110 juta orang yang melakukan perjalanan selama libur Nataru.

    Kementerian Perhubungan bersama dengan Korlantas Polri dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Angkutan Natal 2024 Dan Tahun Baru 2025. Dalam SKB itu ada pengaturan pembatasan operasional kendaraan angkutan barang di libur natal dan tahun baru.

    “Seperti yang kita ketahui bersama, pada libur nataru tahun ini diprediksi terdapat lebih dari 110 juta pergerakan masyarakat yang sebagian besar akan berlibur dengan prediksi arus pergi pertama pada 24 Desember 2024 dan arus pergi kedua pada 31 Desember 2024,” kata Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Ahmad Yani dikutip dari keterangan tertulisnya.

    Ia menyatakan melalui SKB ini perjalanan pada masa libur akhir tahun nanti akan ada pengaturan lalu lintas dan juga pembatasan operasional kendaraan angkutan barang demi keselamatan, kenyamanan serta ketertiban bersama.

    Pembatasan kendaraan angkutan barang dilakukan pada mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, kereta gandengan, serta mobil barang yang mengangkut hasil galian, hasil tambang dan bahan bangunan.

    “Kendaraan angkutan barang yang dikecualikan dari pembatasan atau tetap bisa beroperasi yaitu yang mengangkut BBM/BBG, hantaran uang, hewan dan pakan ternak, pupuk, penanganan bencana alam, sepeda motor gratis serta barang pokok,” imbuhnya.

    Namun kendaraan tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan dengan beberapa ketentuan, yakni diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut, surat muatan yang berisi keterangan jenis barang, tujuan, dan nama serta alamat pemilik barang. Terakhir, ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang.

    Adapun waktu pembatasan kendaraan angkutan barang diberlakukan mulai Jumat, 20 Desember 2024 pukul 00.00 sampai Minggu, 22 Desember 2024 pukul 24.00 waktu setempat. Kemudian hari Selasa, 24 Desember 2024 pukul 00.00 sampai pukul 24.00 waktu setempat.

    “Diberlakukan kembali hari Kamis, 26 Desember 2024 pukul 06.00-Minggu, 29 Desember 2024 pukul 24.00 waktu setempat dan hari Rabu, 1 Januari 2025 pukul 06.00 sampai pukul 24.00 waktu setempat,” jelasnya.

    Berikut ruas jalan tol yang menerapkan pembatasan kendaraan angkutan barang:

    1.Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni-Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung – Palembang.

    2.DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang- Merak.

    3.DKI Jakarta:
    a) Prof. DR. Ir. Sedyatmo;
    b) Jakarta Outer Ring Road (JORR); dan
    c) Dalam Kota Jakarta.

    4.DKI Jakarta dan Jawa Barat:
    a) Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong;
    b) Cigombong – Cibadak;
    c) Bekasi – Cawang – Kampung Melayu; dan
    d) Jakarta – Cikampek.

    5.Jawa Barat:
    a) Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi;
    b) Cikampek – Palimanan – Kanci – Pejagan;
    c) Cileunyi – Cimalaka;
    d) Cimalaka – Dawuan; dan
    e) Jakarta – Cikampek II Selatan segmen Sadang – Kutanegara (Fungsional).

    6.Jawa Tengah:
    a) Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang;
    b) Krapyak – Jatingaleh, (Semarang);
    c) Jatingaleh – Srondol, (Semarang);
    d) Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang);
    e) Semarang – Solo – Ngawi;
    f) Semarang – Demak; dan
    g) Yogyakarta – Solo segmen Kartasura – Klaten; dan
    h) Yogyakarta – Solo segmen Klaten – Prambanan (Fungsional).

    7.Jawa Timur:
    a) Surabaya – Gempol;
    b) Surabaya – Gresik; dan
    c) Probolinggo – Banyuwangi segmen SS Gending – SS Kraksaan (Fungsional).

    Sementara itu, waktu pembatasan operasional angkutan barang di ruas non-tol berlaku mulai hari Jumat, 20 Desember 2024-Minggu, 22 Desember 2024 masing-masing pukul 05.00 sampai 22.00 waktu setempat. Dilanjutkan pada hari Selasa, 24 Desember 2024 mulai pukul 05.00-22.00 waktu setempat.

    “Dimulai kembali pembatasan pasa hari Kamis, 26 Desember 2024-Minggu, 29 Desember 2024 masing-masing pukul 05.00-22.00 waktu setempat dan hari Rabu, 1 Januari 2025 pukul 05.00 – 22.00 waktu setempat,” tegasnya.

    Berikut ruas jalan non-tol yang diberlakukan pembatasan:

    1.Sumatera Utara:
    a) Bts. Provinsi Aceh – Tanjung Pura – Stabat – Binjai – Medan – Lubuk Pakam – Sei;
    b) Rampah – Tebing Tinggi – Lima Puluh – Kisaran – Aek Kanopan – Rantauprapat – Kota Pinang – Bts Riau;
    c) Medan – Berastagi; dan
    d) Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea.

    2.Jambi dan Sumatera Barat:
    a) Jambi – Sarolangun – Padang;
    b) Jambi – Tebo – Padang;
    c) Jambi – Sengeti – Padang; dan
    d) Padang – Bukit Tinggi.

    3.Jambi – Sumatera Selatan – Lampung: Jambi – Palembang – Lampung.

    4.DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Serang – Cilegon – Merak.

    5.Banten:

    6.DKI Jakarta – Jawa Barat: Jakarta – Bekasi – Cikampek – Pamanukan – Cirebon.

    7.Jawa Barat:

    8.Jawa Barat – Jawa Tengah: Cirebon – Brebes.

    9.Jawa Tengah:
    a) Solo – Klaten – Yogyakarta;
    b) Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Demak;
    c) Bawen – Magelang – Yogyakarta; dan
    d) Tegal – Purwokerto.

    10. Jawa Tengah – Jawa Timur: Solo – Ngawi.

    11. Yogyakarta:
    a) Yogyakarta – Wates;
    b) Yogyakarta – Sleman – Magelang;
    c) Yogyakarta – Wonosari; dan
    d) Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles).

    12. Jawa Timur:

    13. Bali: Denpasar – Gilimanuk.

    “Setiap momen-momen libur panjang kami selalu lakukan pengaturan dan diharapkan semua pihak dapat mencermati dan melaksanakan aturan pembatasan ini sebaik-baiknya demi meningkatkan aspek keselamatan,” ucap Yani.

    Apabila terjadi perubahan arus lalu lintas secara situasional, pihak kepolisian dapat melaksanakan manajemen operasional berupa diskresi petugas kepolisian.

    (rgr/din)

  • Jasa Marga Tunggu Kementerian PU Tindaklanjuti Temuan KNKT Terkait Kondisi Kemiringan Tol Cipularang – Halaman all

    Jasa Marga Tunggu Kementerian PU Tindaklanjuti Temuan KNKT Terkait Kondisi Kemiringan Tol Cipularang – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk menunggu keputusan lebih lanjut dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengenai tindak lanjut terhadap temuan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) soal kondisi Tol Cipularang.

    Salah satu temuan utama KNKT adalah terkait kelandaian jalan yang cukup tajam dengan kemiringan mencapai 5 hingga 8 persen.

    “Kami menunggu sebenarnya aturan lebih lanjut yang akan diputuskan oleh kementerian terkait baik itu dari Kementerian PU maupun dari rekomendasi dari KNKT gitu ya,” kata Operation and Maintenance Management (OMM) Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita dalam konferensi pers Jasa Marga Siaga: Kesiapan Operasional Libur Nataru 2024/2025 di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (13/12/2024).

    Meski sedang menunggu aturan lebih lanjut dari Kementerian PU serta rekomendasi dari KNKT, ia memastikan Jasa Marga tetap mengutamakan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) dalam operasional tol Cipularang.

    Ia memastikan bahwa semua fasilitas yang ada di jalan tol seperti saluran drainase sudah memenuhi SPM yang telah ditetapkan.

    “Kemudian tidak ada lubang dan sebagainya. Itu harus memenuhi SPM,” ujar Atika.

    “Terkait dengan penambahan aspek keselamatan juga kita sudah memastikan bahwa serangkaian perlengkapannya seperti guard rail, MCB, dan sebagainya itu dipasang sesuai dengan ketentuan,” lanjutnya.

    Atika juga menekankan pentingnya narasi yang dipajang pada rambu-rambu yang ada juga bisa dimengerti oleh pengguna jalan.

    Ia mengatakan Jasa Marga bekerja sama dengan pihak kepolisian juga melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas.

    Sebelumnya, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengungkap temuan sementara hasil tinjauan terhadap kondisi jalan tol Cipularang KM 100 sampai dengan KM 90.

    Tinjauan yang dilakukan KNKT ini berkaitan dengan kecelakaan beruntun di KM 92 Ruas Tol Cipularang arah Jakarta beberapa waktu lalu.

    Soerjanto menjelaskan bahwa antara KM 100 hingga KM 90, di beberapa titik terdapat kelandaian jalan yang cukup tajam dengan kemiringan mencapai 5 hingga 8 persen.

    Meskipun kelandaian ini sesuai dengan regulasi yang ada pada tahun 1997, yang memperbolehkan jalan dengan kemiringan hingga 8 persen pada kecepatan 60 km per jam, peraturan terbaru menetapkan batas kemiringan maksimal hanya 5 persen.

    Selain itu, di KM 97 terdapat sebuah rest area tipe A yang disebut radius tikungnya untuk kendaraan besar masuk itu terlalu tajam.

    Kapasitas rest area itu disebut juga hanya mampu menampung 8 unit kendaraan besar.

    Kapasitas itu di bawah standar yang diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) PUPR Nomor 28 Tahun 2021 tentang Tempat Istirahat dan Pelayanan Pada Jalan Tol.

    “Artinya tidak sesuai dengan peraturan yang ada,” kata Soerjanto saat rapat bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Di lokasi lainnya, tepatnya di KM 95, terdapat drainase pada bahu dalam, tetapi hanya di beberapa tempat.

    Di beberapa bagian jalan tol di antara KM 94 hingga KM 90+400 B, tidak terdapat drainase di bahu dalam jalan.

    “Jalan menikung ke kanan, superelevasi 8 persen ke kanan, sehingga ketika hujan, air akan mengumpul di kanan dan ini akan menyebabkan masalah aqua planning atau hydro planning,” ujar Soerjanto.

    Bahu di luar sudah terdapat drainase, tetapi di bahu dalam tak terdapat drainase. Secara peraturan seharusnya ada drainase untuk membuang limpahan yang mengarah ke kanan.

    Soerjanto juga mengungkap di KM 93 dan KM 96+800 terdapat masalah pada bahu jalan yang tidak sesuai dengan standar.

    Dari hasil tinjauannya bersama Komisi V DPR RI, terdapat perbedaan tinggi antara bahu jalan dan sisi luar jalan mencapai 30 hingga 40 cm, jauh melebihi batas maksimal 5 cm yang ditetapkan oleh peraturan.

    Perbedaan ketinggian yang begitu besar ini berpotensi membahayakan pengemudi, karena bisa menyebabkan kendaraan terguling jika tidak sengaja keluar dari jalur.

    Salah satu temuan penting lainnya ada di jalur penghentian darurat di KM 92+600. Meskipun ini sudah dibangun sesuai dengan ketentuan Kementerian Perhubungan, sudut masuk jalur darurat tersebut terlalu tajam, membuat kendaraan besar sulit untuk masuk, terutama dalam kondisi darurat.

    Sesuai dengan peraturan Surat Edaran Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Nomor 13/SE/Db/2022 dan Permenhub nomor 48 Tahun 2023, KNKT merekomendasikan agar sudut masuk jalur darurat dibatasi maksimal 5 derajat agar kendaraan dapat lebih mudah masuk ke jalur penghentian darurat.

    Selain itu, permukaan jalur penghentian darurat seharusnya menggunakan material gravel, bukan pasir atau tanah.

    Di jalur penghentian darurat ini juga ada masalah lain yang ditemukan, yaitu ketidaksesuaian guardrail dengan yang standar yang sudah ditetapkan.

    Seharusnya, terdapat transisi antara beton dan guardrail, namun kenyataannya di lokasi tersebut tidak ada.

    Ada juga crashcushion yang dinilai terlalu menonjol, yang justru membahayakan pengemudi.

    “Terus kemudian lajur layanan sebaiknya di sebelah kiri karena kecenderungan kalau mobil dalam kondisi darurat akan memepet ke kanan, sehingga kalau seperti ini akan membahayakan akan naik ke jalur layanan, tidak masuk ke jalur yang penyelematnya,” ucap Soerjanto.

    Ia juga mencatat adanya masalah pada perlengkapan jalan seperti rambu lalu lintas yang bertumpuk di sepanjang jalan tol Cipularang.

    Rambu lalu lintas yang menumpuk ini seperti di KM 95, KM 95+200, dan KM 93+200.

    Ia mengusulkan kepada Kementerian Perhubungan agar mengevaluasi penempatan rambu-rambu ini, sehingga efektif pesan apa yang ingin disampaikan di lokasi ini.

    “Nah ini contoh ada satu kilo sebelum jalur darurat ini, ada beberapa tanda sebetulnya tidak perlu. Contohnya seperti jarak aman, titik awal, di sini ada kamera, terus batas kecepatan,” jelas Soerjanto.

    “Sebaiknya kalau sudah jalur darurat, tandanya khususnya jalur darurat, sehingga tidak membingungkan para pengemudi mana  tanda yang harus diikuti,” sambungnya.

    Soerjanto juga menyoroti penempatan rumblestrip yang ada di KM 92, KM 93+200, dan KM 94+200, justru dapat mengganggu kinerja sistem pengereman, terutama pada kendaraan dengan teknologi ABS, dan bisa menyebabkan kecelakaan.

    Ada juga di KM 99+000 terdapat MCB concrete di ramp Gate Darangdan. Ini dipandang sangat membahayakan.

    Terkait dengan kecelakaan matu yang melibatkan truk beberapa waktu lalu, Soerjanto mengungkap truk tersebut memang sudah kelebihan muatan sekitar 18 persen, tetapi secara administratif masih dalam batas toleransi.

    Di KM 92+800, ia menyebut truk tersebut sudah terlipat atau mengalami yang namanya jackknifing.

    KNKT pun menyoroti bagaimana pengemudi truk seharusnya tahu bagaimana cara mengatasi kondisi darurat seperti itu.

    Namun, kenyataannya banyak pengemudi yang tidak terlatih dengan baik untuk menghadapi situasi semacam itu.

    “Itu bisa dilaksanakan ketika seorang pengemudi itu telah dilatih dan diinformasikan mengenai apa yang harus dilakukan, sehingga dalam kondisi darurat mereka bisa bertindak seperti apa yang kita inginkan,” kata Soerjanto.

    “Nah untuk masalah pengemudi ini kan kalau pilot ada sekolahnya, nahkoda ada, masinis ada, pengemudi enggak ada. Sehingga, kita tidak bisa mengharapkan pengemudi yang profesional,” sambungnya.

    Soerjanto menambahkan bahwa faktor yang turut memengaruhi keselamatan adalah kondisi kesehatan pengemudi.

    Ia mengungkapkan bahwa banyak pengemudi angkutan barang yang mengalami masalah kesehatan.

    KNKT merekomendasikan agar pengemudi angkutan barang mendapatkan fasilitas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, setidaknya sekali setahun.

    Soerjanto mengusulkan kepada DPR agar para pengemudi angkutan barang maupun angkutan penumpang bisa difasilitasi BPJS.

    “Sehingga kalau mereka menglamai masalah kesehatan, mereka bisa melakukan pengobatan dan bisa mengemudi dengan baik. Banyak masalah kesehatan ini berpengaruh terhadap human performance seorang pengemudi,” tukas Soerjanto.

    “Jadi kami harapkan hal ini bisa dibantu untuk bisa melakukan pengecekan kesehatan dan kami harap nanti ada standarisasi medical check up untuk pengemudi angkutan barang maupun angkutan penumpang,” pungkasnya.

  • TNI AD siap dukung Polri dalam pengamanan Nataru

    TNI AD siap dukung Polri dalam pengamanan Nataru

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memastikan pihaknya akan mendukung Polri dalam melakukan pengamanan selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    “Leading sector kepolisian. Kita backup, saya kira enggak ada masalah,” kata Maruli saat ditemui usai meresmikan Kejurnas Judo Kasad Cup di kawasan Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat.

    Menurut Maruli, pihaknya sudah berpengalaman terlibat dalam pengamanan Nataru. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan dalam Nataru sebelumnya yakni menjaga objek-objek vital seperti pusat keramaian hingga patroli rutin.

    Namun demikian, Maruli tidak menjelaskan secara rinci berapa personel yang dia siapkan untuk melakukan pengamanan Nataru kali ini.

    Dirinya juga tidak menjelaskan secara rinci wilayah mana saja yang jadi fokus utama pengamanan selama Nataru.

    Sementara Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan mengungkapkan tiga kluster yang menjadi fokus utama pihaknya dalam Operasi Lilin Pengamanan Nataru 2025.

    Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, Irjen Pol. Aan menyebut bahwa kluster pertama yang menjadi fokus utama adalah titik kemacetan dan titik rawan kecelakaan di jalan tol.

    “Pada jalan tol, masih ada beberapa titik krusial yang menjadi titik kemacetan. Kemudian, beberapa titik rawan kecelakaan. Ini sudah kami siapkan personel dan cara bertindak yang akan dilakukan,” ujarnya.

    Lalu, kluster kedua adalah kondisi lalu lintas di jalur penyeberangan. Korlantas dalam hal ini, kata dia, telah berkoordinasi dengan ASDP dan semua pemangku kepentingan di sana untuk mengelola arus lalu lintas.

    Kemudian, kluster terakhir yang menjadi fokus utama adalah kondisi lalu lintas di jalur arteri dan wisata.

    “Kita sudah mapping jalur-jalur wisata yang mungkin menjadi favorit masyarakat di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Medan,” ujarnya.

    Irjen Pol. Aan mengatakan, kluster-kluster tersebut menjadi perhatian utama mengingat berdasarkan prediksi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terjadi peningkatan jumlah kendaraan sebesar 2,8 persen dibandingkan perjalanan libur Nataru tahun lalu.

    Sejauh ini, Korlantas telah melakukan survei jalur hingga rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan guna meningkatkan pelayanan perjalanan Nataru tahun ini.

    Lebih lanjut, Irjen Pol. Aan mengimbau masyarakat untuk menghubungi call center Korlantas di nomor 1-500-669 apabila menemui kendala atau hendak melakukan pengaduan dalam perjalanan libur Nataru.

    “Silakan untuk masyarakat yang melakukan pengaduan, mendapatkan informasi apa pun, untuk mengetahui situasi arus lalu lintas, terutama selama libur Natal dan tahun baru, silahkan di sampaikan di call center kita,” pungkasnya.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2024

  • 3,7 Juta Warga Sulsel Diperkirakan Mudik saat Libur Akhir Tahun

    3,7 Juta Warga Sulsel Diperkirakan Mudik saat Libur Akhir Tahun

    Makassar: Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memperkirakan 3,7 juta warga akan melakukan perjalanan pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Erwin Tarwo, mengatakan selain kawasan Mamminasata, juga Tana Toraja jadi tujuan utama saat mudik Natal.

    “Berdasarkan data survei dari Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat secara nasional untuk libur akhir tahun ini mencapai 110,67 juta orang,” kata Erwin di Makassar, Rabu, 11 Desember 2024.
     

    Dia menjelaskan angka ini mengalami peningkatan sebesar 2,8 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai 107 juta orang.

    Sementara di Sulsel diprediksi terjadi kenaikan penumpang angkutan jalan sebesar 39,30 persen dari tahun sebelumnya.

    Kenaikan ini didominasi oleh pengguna mobil pribadi 36,70 persen, motor 17,71 persen, bus 15 persen, kereta api 12,8 persen, dan yang memilih menggunakan pesawat 8,85 persen.

    “Puncak arus mudik Natal di Sulsel dimulai tanggal 19 Desember karena hari libur itu dimulai pada tanggal 18. Kemudian arus balik Natal itu puncaknya pada tanggal 26-27 Desember,” jelas Erwin.

    Untuk puncak arus mudik Tahun Baru diprediksi terjadi pada 31 Desember hingga 3 Januari 2025, sedangkan puncak arus balik diantisipasi terjadi pada 3-5 Januari 2025.

    “Libur panjang dan minatnya berwisata membuat pergerakan masyarakat akan meningkat,” ujarnya.

    Ia mengimbau masyarakat agar memperhatikan titik rawan kemacetan dan daerah rawan bencana saat libur Natal dan Tahun Baru ini. Sesuai prediksi BMKG, hampir semua wilayah di Sulsel sedang memasuki puncak musim hujan.

    Dishub memetakan kemacetan akan terjadi di Sungguminasa-Takalar, Perintis Kemerdekaan-Urip Sumoharjo, Camba Maros, Bundaran Romang Polong-Hertasning, Sungguminasa-Malino dan Batas Maros Kantor Bupati Maros.

    Begitu pun untuk wilayah tujuan wisata seperti hutan Pinus Malino, Tanjung Bira, Toraja, Bantimurung, Rammang-rammang, Pantai Losari, Lego-lego, CPI, Pantai Galesong, dan semua mal.

     

    Makassar: Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memperkirakan 3,7 juta warga akan melakukan perjalanan pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
     
    Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Erwin Tarwo, mengatakan selain kawasan Mamminasata, juga Tana Toraja jadi tujuan utama saat mudik Natal.
     
    “Berdasarkan data survei dari Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat secara nasional untuk libur akhir tahun ini mencapai 110,67 juta orang,” kata Erwin di Makassar, Rabu, 11 Desember 2024.
     

    Dia menjelaskan angka ini mengalami peningkatan sebesar 2,8 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai 107 juta orang.
    Sementara di Sulsel diprediksi terjadi kenaikan penumpang angkutan jalan sebesar 39,30 persen dari tahun sebelumnya.
     
    Kenaikan ini didominasi oleh pengguna mobil pribadi 36,70 persen, motor 17,71 persen, bus 15 persen, kereta api 12,8 persen, dan yang memilih menggunakan pesawat 8,85 persen.
     
    “Puncak arus mudik Natal di Sulsel dimulai tanggal 19 Desember karena hari libur itu dimulai pada tanggal 18. Kemudian arus balik Natal itu puncaknya pada tanggal 26-27 Desember,” jelas Erwin.
     
    Untuk puncak arus mudik Tahun Baru diprediksi terjadi pada 31 Desember hingga 3 Januari 2025, sedangkan puncak arus balik diantisipasi terjadi pada 3-5 Januari 2025.
     
    “Libur panjang dan minatnya berwisata membuat pergerakan masyarakat akan meningkat,” ujarnya.
     
    Ia mengimbau masyarakat agar memperhatikan titik rawan kemacetan dan daerah rawan bencana saat libur Natal dan Tahun Baru ini. Sesuai prediksi BMKG, hampir semua wilayah di Sulsel sedang memasuki puncak musim hujan.
     
    Dishub memetakan kemacetan akan terjadi di Sungguminasa-Takalar, Perintis Kemerdekaan-Urip Sumoharjo, Camba Maros, Bundaran Romang Polong-Hertasning, Sungguminasa-Malino dan Batas Maros Kantor Bupati Maros.
     
    Begitu pun untuk wilayah tujuan wisata seperti hutan Pinus Malino, Tanjung Bira, Toraja, Bantimurung, Rammang-rammang, Pantai Losari, Lego-lego, CPI, Pantai Galesong, dan semua mal.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Mulai 21 Desember 2024, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Seksi I Gendang-Kraksaan Dibuka Fungsional – Halaman all

    Mulai 21 Desember 2024, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Seksi I Gendang-Kraksaan Dibuka Fungsional – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh 

    TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN – Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi seski I Gending-Kraksaan sepanjang 10,34 kilometer (Km) akan dibuka fungsional saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 mulai 21 Desember hingga 5 Januari 2025.

    Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) Adi Prasetyanto mengatakan, kebijakan itu sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

    Kemudian, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kepala Kops dan Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Direktur Jenderal Bina Marga.

    “Kami melaksanakan SKB bersama itu, seperti disampaikan, dari tanggal 21 Desember 2024 sampai dengan tanggal 5 Januari 2025 di mana memang namanya fungsional kita mungkin belum seperti yang sudah sempurna 100 persen,” kata Adi di Rest Area KM 792 Tol Gempol-Pasuruan Jawa Timur, Kamis (12/12/2024). 

    Adi mengatakan, waktu operasional tol Probolinggo-Banyuwangi seksi I Gending-Kraksaan ini mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Nantinya, jalur ini terbagi dalam dua tahap, pertama untuk arus mudik mulai tanggal 21 Desember hingga 27 Desember 2024.

    Sedangkan tahap kedua, mulai 28 Desember 2024 sampai 5 Januari 2025. Adi bilang, keputusan ini mengingat kondisi jalan tol yang belum sepenuhnya siap sehingga operasionalnya hanya diberlakukan satu jalur atau one way.

    “Jadi jalur B-nya itu belum tidak dioperasionalkan, karena sebagai bagian daripada kita antisipasi dalam hal mungkin kita tidak menginginkan kejadian apa-apa, tetapi dalam keadaan darurat, jadi itu kita sepatutnya sebagai transport untuk escape atau untuk melayani kebutuhan yang diperlukan,” papar dia.

    Selain itu, Adi mengatakan bahwa waktu kecepatan maksimal bagi kendaraan yang akan melintas Tol Probowangi Seksi I Gendang-Kraksaan ini hanya 60 kilometer per jam. Dia juga mengingatkan pengendara agar membawa kartu elektronik untuk dapat mengakses jalur ini meskipun tarifnya Rp 0 atau gratis selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Kecepatan yang diizinkan 40 Km diperbolehkan sampai maksimal 60 Km,” terangnya. 

  • Kemenhub: Kendaraan Barang Harus Dibatasi Biar Tak Hambat Perjalanan – Page 3

    Kemenhub: Kendaraan Barang Harus Dibatasi Biar Tak Hambat Perjalanan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan menegaskan alasan dibatasinya kendaraan angkutan barang berkapasitas besar di jalan tol dan jalan arteri tertentu. Tujuannya, agar tidak terjadi hambatan selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani menuturkan hal tersebut sudah disosialisasikan dengan para pengusaha. Bahkan, asosiasi pengusaha pun setuju adanya pembatasan tersebut.

    “Memang kemarin waktu rapat rakor kita terakhir, semua kita undang, semua asosiasi, pada titik terakhir akhirnya mereka menyetujui juga,” kata Yani di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (12/12/2024).

    Ada pertimbangan yang mendasari pembatasan tersebut. Salah satunya melalui simulasi yang dilakukan Kemenhub bersama Polri dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk pada arus kendaraan di jalan tol.

    Kesimpulannya ada pelambatan laju kendaraan ketika angkutan barang berukuran besar ikut masuk jalan tol di waktu-waktu tertentu. Pasalnya, angkutan barang sumbu tiga atau lebih cenderung melaju dengan kecepatan rendah.

    “Apalagi yang misalnya truk yang sudah tua, jalannya cuma 30 km/jam itu saja sudah menghambat. Kalau dilihat di aturan di tol 60 per jam. Kalau 60 km/jam saja tidak bisa dilakukan, artinya dia pun (kendaraan) sudah menghambat,” tuturnya.

    Yani menegaskan pilihan pembatasan kendaraan besar tadi jadi langkah yang mutlak untuk dilakukan. Harapannya, arus kendaraan selama libur Nataru bisa lebih lancar.

    “Jadi mau tidak mau suka tidak suka itu harus dilakukan demi kelancaran dan menjaga agar tidak terjadi stagnasi,” ungkap dia.

  • Bakal Ada Contraflow dan One Way Jalan Tol saat Libur Natal dan Tahun Baru – Page 3

    Bakal Ada Contraflow dan One Way Jalan Tol saat Libur Natal dan Tahun Baru – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan bersama Polri dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk memasukkan opsi adanya contra flow dan one way selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Ada beberapa alasan yang mendasari pengambilan kebijakan tersebut.

    Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani menyampaikan seperti keputusan sistem satu arah di jalan tol akan ditentukan oleh Polisi Lalu Lintas di lapangan. Misalnya, ketika ada jumlah kendaraan yang cukup banyak melalui jalan tol tersebut.

    “Tergantung dari diskresi kepolisian. Polisi (menilai) ‘oh ini perlu one way’, karena kalau one way kan arus lalu lintasnya sudah di atas 6.000 (kendaraan) misalnya, atau di atas 4.000, ternyata perlu one way, jadi bisa dilakukan,” ungkap Yani, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (12/12/2024).

    Dia mengatakan, pengambilan keputusan tadi melihat situasi di lapangan. Jika pada dasarnya masih lancar, maka one way atau contraflow tidak akan diberlakukan.

    “One way salah satu strategi tapi (penerapannya) melihat situasi di lapangan, artinya situasional,” kata dia.

    Hal tersebut akan didasari pada kapasitas jalan tol. Pihak kepolisian dan Jasa Marga akan lebih dulu menentukan jumlah kepadatan kendaraan di jalan tol. Jika syarat itu terpenuhi, maka dua kebijakan untuk mengurai kepadatan tadi bisa diambil.

    “Kalau arus lalu lintasnya misalnya polisi sama Jasa Marga sudah sepakat kalau jumlah arus lalu lintasnya misalnya kalau 3.000 itu contra flow, di atas 5.000 dia harus sudah one way maka polisi bisa melakukan itu karena dia punya diskresi,” jelasnya.

     

  • Jumlah Penumpang Naik Usai Harga Tiket Pesawat Turun? Kemenhub: Belum Bisa Kita Lihat – Halaman all

    Jumlah Penumpang Naik Usai Harga Tiket Pesawat Turun? Kemenhub: Belum Bisa Kita Lihat – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penurunan harga tiket pesawat 9-10 persen saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 belum dapat dilihat apakah berpengaruh signifikan terhadap lonjakan jumlah penumpang.

    Menurut Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agustinus Budi Hartono, dampak dari penurunan harga tiket tersebut belum belum bisa dibilang telah berdampak besar.

    Berdasarkan data Kemenhub, baru 2.571.528 tiket yang sudah terjual per 5 Desember 2024, yang mana itu merupakan 31 persen dari kapasitas tersedia.

    “Kalau kita lihat dari jumlah tiket yang terjual dari kapasitas yang ada, itu baru 31 persen. Saya mungkin belum bisa bilang kalau itu (harga tiket pesawat turun) dampaknya sudah luar biasa,” katanya saat konferensi pers Kesiapan Penyelenggaraan Angkutan Nataru 2024/2025 di kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

    Ia mengatakan bahwa untuk melihat perubahan yang lebih jelas, pihaknya membutuhkan waktu lebih lanjut lagi seperti lima hari sebelum periode Nataru.

    “Kita bisa kemungkinan nanti 1 minggu atau 5 hari sebelum periode Nataru, itu baru bisa kita lihat apakah ada kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan,” ujar Budi.

    Ia turut menjelaskan mengenai penurunan harga tiket pesawat yang sekitar 9-10 persen, dinilai berdasarkan sejumlah komponen yang terlibat dalam perhitungan harga tiket.

    Budi menegaskan bahwa penurunan tersebut bukanlah dalam angka nominal tertentu, melainkan persentase dari harga tiket yang dijual.

    “Kami menghitung penurunan harga tiket itu dari beberapa komponen yang sudah saya sebutkan tadi, dan telah kami hitung juga semuanya itu data kemarin,” ucap Budi.

    “Itu penurunannya plus minus 9-10 persen. Jadi bukan angka berapa rupiah pastinya, tapi persentase dari berapa persen dari harga tiket yang dijual,” lanjutnya.

    Ia menyebut Kemenhub sudah menyampaikan kepada operator agar bisa mempublikasikan penurunan tiket yang telah mereka lakukan saat ini.

    Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengungkap pemerintah telah mengambil sejumlah upaya untuk menekan harga tiket pesawat pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, salah satunya adalah memberi potongan harga jual avtur.

    Dudy mengatakan Kementerian Perhubungan telah melakukan rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga serta pemangku kepentingan lainnya terkait dengan pemberian dukungan instrumen terhadap kelas ekonomi di penerbangan domestik.

    Ada empat langkah optimalisasi yang diambil.

    Pertama, opsi penambahan jam operasi bandar udara dan layanan navigasi penerbangan menjadi 24 jam.

    Kedua, potongan 50 persen untuk tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpana Pesawat Udara (PJP4U).

    Ketiga, penurunan fuel surcharge dari 10 persen menjadi 2 persen untuk tipe jet dan dari 25 persen menjadi 20 persen untuk tipe propeller.

    Ketiga langkah di atas berlaku selama periode Nataru 2024/2025, yaitu pada 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.

    Lalu upaya yang keempat adalah potongan harga jual avtur di 19 bandar udara. Berbeda dengan tiga sebelumnya, ini hanya berlaku selama Desember 2024.

    “Pemberian potongan harga jual avtur di 19 bandara dengan rentang harga Rp 700 sampai Rp 980 per liter berlaku selama bulan Desember 2024,” kata Dudy saat rapat bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Kementerian Perhubungan juga telah menerbitkan produk hukum untuk beberapa upaya optimalisasi harga tiket di atas.

    Antara lain, Keputusan Menteri Perhubungan KM 15 Tahun 2024 tentang Penurunan Biaya Fuel Surcharge, Surat Menteri Perhubungan PR.303/1/20/MHB/2024 kepada penyelenggara bandara/badan usaha bandar udara, serta Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara 250 DJPU tahun 2024 Pengurangan Tarif Jasa Kebandarudaraan. 

  • Kemenhub Tempel Stiker Merah Pada Bus Tak Laik Jalan untuk Mudik Natal Tahun Baru 2025 – Halaman all

    Kemenhub Tempel Stiker Merah Pada Bus Tak Laik Jalan untuk Mudik Natal Tahun Baru 2025 – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menempel stiker merah pada bus yang tidak lolos ramp check alias tak laik jalan.

    Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani mengatakan bahwa bus yang tertempel stiker merah tidak bisa berangkat.

    “Kalau tidak laik, tidak boleh berangkat. Dikasih tanda silang coret merah, ada stikernya, jadi dia tidak boleh berangkat,” katanya ketika ditemui usai konferensi pers Kesiapan Penyelenggaraan Angkutan Nataru 2024/2025 di kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

    Apabila ada bus dengan stiker merah yang nekat digunakan, sopir yang mengendarainya akan ditilang.

    “Enggak boleh. Kita tilang, kita kandangin saja. Tidak boleh lagi lewat-lewat demi keselamatan,” ujar Ahmad.

    Ramp check saat ini masih berjalan hingga 20 Desember 2024. Pemeriksaannya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub bersama BPTD, Jasa Raharja, dan mitra kerja terkait.

    Pelaksanaan ramp check dilakukan di terminal tipe A, tempat wisata, dan rest area.

    Menurut data yang dipaparkan Ahmad, hingga saat ini terdapat 32.130 bus yang layak beroperasi.

    Detailnya, 14.044 bus Angkutan Antara Kota Antar Provinsi (AKAP), 16.266 bus angkutan pariwisata, serta 1.820 bus Angkutan Antar Jemput Antar Provinsi (AJAP) & sewa.

  • Jelang Libur Nataru 2024/2025, Kemenhub Luncurkan Kereta Api tanpa Transit Rute Jakarta-Semarang – Halaman all

    Jelang Libur Nataru 2024/2025, Kemenhub Luncurkan Kereta Api tanpa Transit Rute Jakarta-Semarang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan uji coba direct train atau kereta api tanpa transit pada Senin (9/12/2024) lalu.

    Ini merupakan upaya Kemenhub dalam melakukan terobosan pada sektor transportasi untuk memberikan kemudahan dan meningkatkan layanan kepada masyarakat.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan layanan direct train diuji coba sekaligus tersedia secara eksklusif untuk masyarakat pada 9 dan 10 Desember 2024.

    Untuk ke depannya, evaluasi pada pelaksanaan layanan dan animo masyarakat akan terus dilakukan.

    “Menyambut Natal dan tahun baru, PT KAI meluncurkan inovasi layanan direct train yang menghubungkan Stasiun Gambir Jakarta dengan Stasiun Semarang Tawang,” ujar Menhub dalam keterangan resminya.

    “Perjalanan tanpa transit ini menjadi alternatif moda transportasi dengan tujuan Jakarta-Semarang dan sebaliknya,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Menteri BUMN Erick Tohir yang juga turut hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, terobosan direct train dilakukan untuk meningkatkan layanan seperti yang dibutuhkan masyarakat.

    “Terima kasih kerja keras Pak Menhub Untuk terus memberikan arahan kepada kami Kementerian BUMN, dan juga semua unsur transportasi darat, laut, udara dan kereta api,” kata Erick Tohir.

    Sementara itu, Direktur Utama PT. KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan, direct train dapat terwujud berkat diskresi Menhub terkait jam kerja masinis, yang nantinya akan dievaluasi dari hasil uji coba yang telah dilakukan.

    “Terobosan ini ide awalnya dari Pak Menhub. Jadi kami berinovasi ini atas dukungan Pak Menhub dan semuanya sudah memenuhi tata kelola dan fisik yang baik, baik itu dari aspek keselamatan, kemudian krunya juga demikian,” papar Didiek.

    (Tribunnews.com/Latifah)