Kementrian Lembaga: Kementerian Perhubungan

  • Pelni Pastikan Siap Jalankan Program Tol Laut di 2025

    Pelni Pastikan Siap Jalankan Program Tol Laut di 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni bakal menambah jumlah kapal dan memperluas rute layanan sepanjang 2025. Langkah ini dilakukan salah satunya untuk mendukung program tol laut.

    Direktur Utama Pelni Tri Andayani mengatakan pihaknya telah resmi menandatangani perjanjian kerja sama terpadu dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk penyelenggaraan pelayaran perintis dan kewajiban Public Service Obligation/Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) angkutan laut kelas ekonomi tahun anggaran 2025. 

    Tri mengungkapkan pada tahun ini, Pelni akan mengoperasikan 25 kapal penumpang untuk melayani 511 ruas dengan 1.359 rute, serta singgah di 74 pelabuhan. Jumlah ini meningkat dibandingkan 2024 yang hanya mencakup 482 ruas, 1.297 rute, dan 72 pelabuhan.

    “Sebagai perusahaan pelayaran nasional, kami memiliki tanggung jawab besar untuk menyediakan layanan transportasi laut yang terjangkau, aman, dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah terpencil dan terluar,” kata Tri dalam keterangan resmi, Sabtu (4/1/2024). 

    Adapun, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menetapkan Pelni untuk mengelola 30 trayek kapal perintis, 25 trayek PSO kapal penumpang, 18 trayek kapal rede, 8 trayek kapal tol laut, dan 1 trayek kapal ternak pada 2025.

    Program Tol Laut dan pelayaran perintis dalam penugasan ini dirancang guna meningkatkan efisiensi distribusi logistik serta mengurangi disparitas harga antarwilayah. Di sisi lain, program PSO untuk penumpang kelas ekonomi memastikan layanan transportasi laut tetap aman, terjangkau, dan berkualitas.

    Pelni juga terus berkolaborasi dengan mitra strategis untuk mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan melalui konektivitas maritim.

    “Sejalan dengan arahan Kementerian BUMN, Pelni berkomitmen menjaga kualitas layanan, memprioritaskan keselamatan pelayaran, dan berinovasi melalui digitalisasi guna mendukung keberhasilan program ini,” jelasnya.

    Di sisi lain, Pelni mengumumkan perubahan pada 11 jaringan trayek di 2025. Kesebelas kapal yang mengalami perubahan trayek yaitu KM Sabuk Nusantara 48, KM Sabuk Nusantara 58, dan KM Sabuk Nusantara 68.

    Kemudian, KM Sabuk Nusantara 69, KM Sabuk Nusantara 78, KM Sabuk Nusantara 95, KM Sabuk Nusantara 86, KM Sabuk Nusantara 91, KM Sabuk Nusantara 92, KM Sabuk Nusantara 96 dan KM Sabuk Nusantara 112. 

  • Pelni Ubah 11 Trayek Kapal Perintis pada 2025, Cek Selengkapnya

    Pelni Ubah 11 Trayek Kapal Perintis pada 2025, Cek Selengkapnya

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 11 jaringan trayek kapal perintis milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni mengalami perubahan pada 2025. 

    Pelni sendiri mendapatkan penugasan dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk mengelola 30 trayek kapal perintis, 25 trayek public service obligation (PSO) kapal penumpang, 18 trayek kapal rede, 8 trayek kapal tol laut, dan 1 trayek kapal ternak sepanjang 2025. 

    11 Kapal yang mengalami perubahan trayek yaitu KM Sabuk Nusantara 48, KM Sabuk Nusantara 58, KM Sabuk Nusantara 68, KM Sabuk Nusantara 69, KM Sabuk Nusantara 78, KM Sabuk Nusantara 95, KM Sabuk Nusantara 86, KM Sabuk Nusantara 91, KM Sabuk Nusantara 92, KM Sabuk Nusantara 96 dan KM Sabuk Nusantara 112. 

    Rinciannya, KM Sabuk Nusantara 48 akan melayani trayek Tanjung Pinang-Jagoh/Dabo P. Pekajang – Belinyu P. Pekajang Jagoh/Dabo – Tanjung Pinang Tambelan – Midai Selat Lampa – P. Laut – Seluan-Selat Lampa – Subi Pulau Panjang Serasan Sintete Tambelan Batam – Tanjung Pinang. 

    KM Sabuk Nusantara 58 melayani trayek Jayapura Teba Puiway – Waren-Serui Biak – Wapoga – Napan Wainami Nabire – Yaur – Teluk Umar – Napan Wainami – Wapoga – Biak – Serul – Waren-Puiway – Teba – Jayapura. 

    Kemudian KM Sabuk Nusantara 68 memiliki trayek Teluk Bayur Labuan Bajau – Sikabaluan/Pokai- Muara Saibi/Subeleng- Siberut/Mailepet – Tua Pejat Teluk Bayur – Sioban Sikakap Teluk Bayur Sikakap Sioban Panasahan Tua Pejat – Teluk Bayur-Sikakap Teluk Bayur. 

    Selanjutnya KM Sabuk Nusantara 69 dengan trayek Bitung-Makalehi Para Ngalipaeng – Petta – Damau Lirung- Dapalan Kakorotan – Karatung Miangas – Melonguane – Damau – Tahuna – Kalama – Tagulandang – Likupang – Bitung. 

    KM Sabuk Nusantara 78 memiliki trayek Kendari – Bobong – Tikong – Banggai – Luwuk – Ampana Gorontalo – Ampana – Luwuk – Banggal – Tikong – Bobong – Kendari. 

    Sementara itu, KM Sabuk Nusantara 95 akan melayani trayek Tahuna – Kawaluso – Matutuang – Kawio – Marore – Kawio Matutuang – Kawaluso – Tahuna. 

    Lalu, KM Sabuk Nusantara 86 dengan trayek Ternate – Jailolo Mayau Bitung Mayau Jailolo -Ternate Pigaraja Madapolo Laiwui Sanana – Dofa Tikong Lede Bobong-Lede – Tikong- Dofa Sanana Laiwui Madapolo – Pigaraja- Ternate. 

    KM Sabuk Nusantara 91 ditugaskan melayani trayek Tanjung Wangi Sapeken Pagerungan Besar Sapeken Kangean – Sapudi – Kalianget – Sapudi- Kangean Sapeken Pagerungan Besar Sapeken Tanjung Wangi. 

    Selanjutnya KM Sabuk Nusantara 92 dengan trayek Surabaya Masalembo – Keramaian Masalembo – Kalianget – Masalembo – Keramaian – Masalembo – Surabaya. 

    KM Sabuk Nusantara 96 berubah menjadi trayek Manokwari – Saukoren – Sausapor – Mega- Sorong-Fak Fak – Karas – Kaimana – Karas – Fak Fak-Sorong – Mega Sausapor – Saukorem – Manokwari

    Serta KM Sabuk Nusantara 112 akan singgah di Manokwari Saukorem – Wanden – Waibem- Wau Warnand Saubeba Kwoor Hopmare Werur Sausapor Mega Sorong- Mega- Sausapor Werur Hopmare Kwoor Saubeba Warmandi Wau-Waibem Wanden – Saukorem – Manokwari.

  • Puing Pesawat Jeju Air Mulai Diangkat Pasca Kecelakaan Tragis

    Puing Pesawat Jeju Air Mulai Diangkat Pasca Kecelakaan Tragis

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tim investigasi Korea Selatan (Korsel) mulai mengangkat puing-puing pesawat Jeju Air pada Jumat (3/1), usai mengalami kecelakaan tragis di Bandara Internasional Muan akhir pada 29 Desember lalu.

    Kepala investigasi kepolisian Provinsi Jeolla Selatan, Na Won Ho, mengatakan tim bakal mengangkat bagian ekor pesawat.

    “Kami menduga mungkin ada sisa-sisa yang ditemukan di bagian itu. Agar semua tuntas dan mendapat hasil kita harus menunggu sampai besok,” kata Na saat konferensi pers di Bandara Muan Internasional, dikutip Korea Times.

    Pantauan jurnalis AFP di lokasi tampak petugas menggunakan derek kuning besar untuk mengangkat reruntuhan pesawat.

    Para pejabat sebelumnya menyatakan tubuh pesawat rusak parah sehingga butuh waktu untuk menyusun kembali dan mencari bukti-buktinya.

    Polisi juga menegaskan akan segera menentukan penyebab kecelakaan pesawat dan pihak-pihak yang bertanggung jawab.

    Namun, Kementerian Perhubungan menyatakan perlu waktu enam bulan hingga tiga tahun untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan Jeju Air.

    Jeju Air mengalami kecelakaan fatal pada pekan lalu dan menyebabkan 179 dari 181 orang tewas.

    Sejumlah pakar menyebut tabrakan burung atau bird strike menjadi penyebab kecelakaan. Namun, beberapa yang lain menduga kemungkinan ada kegagalan mesin pesawat.

    (isa/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Ini Alasan Rencana Penutupan Stasiun Karet – Page 3

    Ini Alasan Rencana Penutupan Stasiun Karet – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan menutup operasional Stasiun Karet, Jakarta. Selama ini Stasiun Karet yang berlokasi di Jakarta Pusat ini dipergunakan untuk mobilitas penumpang KRL Jabodetabek.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan, Kemenhub masih melakukan pengkajian mengenai rencana penutupan Stasiun Karet ini.

    “Masih kami kaji (rencana penutupan Stasiun Karet),” kata Risal dikutip dari Antara, Jumat (3/1/2025).

    Meski begitu, Risal tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rencana penutupan stasiun tersebut.

    Dirinya hanya hanya menyebutkan bahwa keterangan lebih lanjut akan disampaikan melalui Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub. “Nanti dikabari humas” (informasi lanjutan),” kata Risal pula.

    Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan penutupan Stasiun Karet dilandasi oleh pertimbangan keselamatan penumpang dan kerentanan akses menuju Stasiun Karet yang memicu kemacetan.

    “Faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama (penutupan Stasiun Karet) karena dengan rangkaian sebanyak 12 gerbong KRL tidak preipal di perlintasan (rangkaian KRL akan menutup perlintasan),” ujar Joni ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat.

    Joni menjelaskan bahwa dalam satu jam, pengguna commuter line yang masuk ke Stasiun Karet mencapai hampir 2 ribu penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit.

    Hal itu, ujar dia pula, membutuhkan kapasitas ruang tunggu sebanyak 330 orang. Padahal, saat ini, Hall Stasiun Karet hanya dapat menampung sekitar 150 orang, yang dinilai menimbulkan risiko terhadap keselamatan pengguna.

    “Belum lagi akses menuju pintu masuk Stasiun Karet rentan memicu kemacetan lantaran berada dekat perlintasan sebidang,” kata dia.

  • KAI Commuter Jamin Stasiun Karet Tak Bakal Ditutup dalam Waktu Dekat – Page 3

    KAI Commuter Jamin Stasiun Karet Tak Bakal Ditutup dalam Waktu Dekat – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan menutup operasional Stasiun Karet, Jakarta. Selama ini Stasiun Karet yang berlokasi di Jakarta Pusat ini dipergunakan untuk mobilitas penumpang KRL Jabodetabek.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan, Kemenhub masih melakukan pengkajian mengenai rencana penutupan Stasiun Karet ini.

    “Masih kami kaji (rencana penutupan Stasiun Karet),” kata Risal dikutip dari Antara, Jumat (3/1/2025).

    Meski begitu, Risal tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rencana penutupan stasiun tersebut.

    Dirinya hanya hanya menyebutkan bahwa keterangan lebih lanjut akan disampaikan melalui Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub. “Nanti dikabari humas” (informasi lanjutan),” kata Risal pula.

    Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan penutupan Stasiun Karet dilandasi oleh pertimbangan keselamatan penumpang dan kerentanan akses menuju Stasiun Karet yang memicu kemacetan.

    “Faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama (penutupan Stasiun Karet) karena dengan rangkaian sebanyak 12 gerbong KRL tidak preipal di perlintasan (rangkaian KRL akan menutup perlintasan),” ujar Joni ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat.

    Joni menjelaskan bahwa dalam satu jam, pengguna commuter line yang masuk ke Stasiun Karet mencapai hampir 2 ribu penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit.

    Hal itu, ujar dia pula, membutuhkan kapasitas ruang tunggu sebanyak 330 orang. Padahal, saat ini, Hall Stasiun Karet hanya dapat menampung sekitar 150 orang, yang dinilai menimbulkan risiko terhadap keselamatan pengguna.

    “Belum lagi akses menuju pintu masuk Stasiun Karet rentan memicu kemacetan lantaran berada dekat perlintasan sebidang,” kata dia.

  • Dirjen Perkeretaapian sebut penutupan Stasiun Karet dalam pengkajian

    Dirjen Perkeretaapian sebut penutupan Stasiun Karet dalam pengkajian

    Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal. ANTARA/Harianto

    Dirjen Perkeretaapian sebut penutupan Stasiun Karet dalam pengkajian
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 03 Januari 2025 – 15:18 WIB

    Elshinta.com – Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pengkajian mengenai rencana penutupan Stasiun Karet, Jakarta Pusat.

    “Masih kami kaji (rencana penutupan Stasiun Karet),” kata Risal dihubungi, di Jakarta, Jumat (3/1).

    Meski begitu, Risal tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rencana penutupan stasiun tersebut.

    Dirinya hanya hanya menyebutkan bahwa keterangan lebih lanjut akan disampaikan melalui Humas DJKA Kemenhub. “Nanti dikabari humas” (informasi lanjutan),” kata Risal pula.

    Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan penutupan Stasiun Karet dilandasi oleh pertimbangan keselamatan penumpang dan kerentanan akses menuju Stasiun Karet yang memicu kemacetan.

    “Faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama (penutupan Stasiun Karet) karena dengan rangkaian sebanyak 12 gerbong KRL tidak preipal di perlintasan (rangkaian KRL akan menutup perlintasan),” ujar Joni ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat.

    Joni menjelaskan bahwa dalam satu jam, pengguna commuter line yang masuk ke Stasiun Karet mencapai hampir 2 ribu penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit.

    Hal itu, ujar dia pula, membutuhkan kapasitas ruang tunggu sebanyak 330 orang. Padahal, saat ini, Hall Stasiun Karet hanya dapat menampung sekitar 150 orang, yang dinilai menimbulkan risiko terhadap keselamatan pengguna.

    “Belum lagi akses menuju pintu masuk Stasiun Karet rentan memicu kemacetan lantaran berada dekat perlintasan sebidang,” kata dia.

    Sedangkan, apabila Stasiun Karet digabung dengan BNI City, Joni meyakini para penumpang dapat menikmati fasilitas dan layanan yang optimal dengan keamanan yang terjamin.

    Terlebih, lokasi Stasiun BNI City di Dukuh Atas sudah terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya.

    Dalam upaya mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta, saat ini KAI Commuter bersama PT KAI (Persero) tengah melakukan pembahasan dan koordinasi bersama DJKA Kemehub, untuk mengintegrasikan operasional Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City.

    Sebab, berdasarkan riset dan pengamatan faktual yang dilakukan, posisi Stasiun Karet hanya berjarak 350 meter dari Stasiun BNI City.

    “Pengguna Commuter Line akan terlayani lebih baik di Stasiun BNI City yang selama ini baru melayani rata-rata 2.408 orang atau sebanyak 100 orang pengguna per jam setiap hari,” kata Joni pula.

    “Sedangkan dari sisi kapasitas maksimal, Stasiun BNI City dapat menampung penumpang sebanyak 2.000 pengguna setiap jamnya,” ujar Joni.

    Sebelumnya, marak pemberitaan mengenai rencana kemungkinan penutupan Stasiun Karet. Hal itu disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau kereta bandara di Stasiun BNI Jakarta, Rabu (1/1).

    Sumber : Antara

  • Korpolairud Gandeng Akademi Penerbangan dan Pelayaran untuk Ciptakan SDM Polri yang Unggul

    Korpolairud Gandeng Akademi Penerbangan dan Pelayaran untuk Ciptakan SDM Polri yang Unggul

    Jakarta, Beritasatu.com – Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri  menggelar kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan nasional untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) Polri yang unggul.

    Nota kesepahaman (MoU) kerja sama tersebut ditandatangi bersama Akademi Penerbangan Indonesia Banyuwangi, Politeknik Penerbangan Curug, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, dan Politeknik Penerbangan Palembang, di markas komando Ditpoludara Korpolairud Baharkam Polri, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat (3/1/2025).

    Kepala Korpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yassin Kosasih mengatakan, kerja sama ini merupakan implementasi dari visi Kapolri Police 4.0 dalam mencetak SDM Polri yang unggul melalui pendidikan dalam negeri.

    Menurutnya, program tersebut didasari oleh MoU antara Polri dan Kementerian Perhubungan.

    “Ini komitmen dari Polri guna menghasilkan sumber daya manusia Polri yang memiliki kompetensi sebagai awak pesawat dan awak kapal yang unggul, patuh terhadap hukum, terpuji, handal, terampil, dan profesional,” ujar Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yassin Kosasih.

    Berdasarkan data, pencapaian program pendidikan dari 2016 hingga 2024 menghasilkan antara lain 50 penerbang private pilot license (PPL) dan commercial pilot license (CPL), 465 pelaut (perwira nautika dan teknik), dan lima pramugari.

    Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yassin Kosasih mengatakan, para lulusan pendidikan itu telah mendukung operasional kepolisian di berbagai sektor.

    Menurut Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yassin Kosasih, personel Korpolairud diharapkan mampu mengoperasikan peralatan modern dan canggih di pesawat, helikopter, serta kapal Polri, untuk mendukung pengamanan event besar serta selalu mengutamakan keselamatan penerbangan dan pelayaran.

    Penandatanganan kerja sama tersebut turut dihadiri Dirpoludara Korpolairud Baharkam Polri, para Kabag Korpolairud Baharkam Polri, para Kasubdit Jajaran Direktorat Korpolairud Baharkam Polri, Kabag Kerma Robinopsnal Baharkam Polri, dan Kabagkerma Rokerma KL Sops Polri. Hadir pula Kabagkermalem Rokermaluhkum Divkum Polri, Kasubagtakah Setum Polri, Direktur API Banyuwangi, Direktur PPI Curug, Direktur PPP Palembang, dan Direktur PIP Semarang.
     

  • Persoalan Anggaran, Mulai 1 Januari 2025 Bus Trans Mamminasata hanya Layani Koridor 5

    Persoalan Anggaran, Mulai 1 Januari 2025 Bus Trans Mamminasata hanya Layani Koridor 5

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Layanan Bus Trans Mamminasata kini hanya beroperasi untuk satu koridor, yakni koridor 5. Itu berlaku per 1 Januari 2025.

    Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Selatan, Andi Erwin Terwo. Ia mengatakan hal itu karena adanya pengurangan subsidi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

    Sebelumnya, ada tiga koridor yang beroperasi. Semuanya disubsidi Kemenhub. Kini subsidi hanya disalurkan untuk satu koridor.

    “Kan kementerian hanya satu kan yang disubsidi,” terang Erwin kepada fajar.co.id melalui telepon, Jumat (3/1/2025).

    Karena Kemenhub kini hanya bisa menyalurkan subsidi untuk satu koridor. Erwin mengatakan pihaknya memilih koridor lima.

    Koridor lima diketahui melayani rute Unhas Teknik Gowa-Unhas Tamalanrea.

    Erwin mengatakan pihaknya saat ini mencari jalan keluar. Terkait persoalan tersebut.

    Pihak Kemenhub, kata Erwin, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menyubsidi satu koridor.

    “Kementerian Perhubungan meminta, supaya Pemprov menangani satu koridor. Nah, sekarang untuk menindak lanjuti itu,” ucapnya.

    Rencananya, ia mengatakan pihak Pemprov akan menyubsidi koridor 1. Jika itu bisa dilakukan, maka hanya ada dua koridor yang akan beroperasi.

    “Jadi kita juga ini, mencoba mengambil satu koridor,” ucap Erwin.

    “Ya (jadi hanya dua),” tambahnya.

    Proses subsidi dari Pemprov itu, kata Erwin dalam tahap koordinasi dengan bagian terkait.

    “Untuk sementara ini, insya allah akan kita tindak lanjuti segera. Kemudian yang kita lakukan sekarang, membentuk tim kerja,” pungkasnya.

  • Fakta Stasiun Karet yang Mau Ditutup: Diakses 2.000 Penumpang per Jam

    Fakta Stasiun Karet yang Mau Ditutup: Diakses 2.000 Penumpang per Jam

    Bisnis.com, JAKARTA – KAI Commuter menjelaskan bahwa rencana penutupan Stasiun Karet dilandasi oleh pertimbangan keselamatan penumpang dan kerentanan akses menuju Stasiun Karet yang memicu kemacetan.

    “Faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama [penutupan Stasiun Karet] karena dengan rangkaian sebanyak 12 gerbong KRL tidak preipal di perlintasan [rangkaian KRL akan menutup perlintasan],” ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dikutip dari Antara, Jumat (3/1/2025).

    Joni menjelaskan bahwa dalam 1 jam, pengguna KRL yang masuk ke Stasiun Karet mencapai hampir 2.000 penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit.

    Volume pergerakan penumpang tersebut, kata Joni, setidaknya membutuhkan kapasitas ruang tunggu sebanyak 330 orang. Sementara itu, kapasitas hall Stasiun Karet saat ini hanya dapat menampung sekitar 150 orang. Hal ini dinilai menimbulkan risiko terhadap keselamatan pengguna.

    “Belum lagi akses menuju pintu masuk Stasiun Karet rentan memicu kemacetan lantaran berada dekat perlintasan sebidang,” kata dia.

    Sementara itu, apabila Stasiun Karet digabung dengan Stasiun BNI City, Joni meyakini para penumpang dapat menikmati fasilitas dan layanan yang optimal dengan keamanan yang terjamin. Terlebih, lokasi stasiun BNI City di Dukuh Atas sudah terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya.

    Dalam upaya mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta, saat ini KAI Commuter bersama PT KAI (Persero) tengah melakukan pembahasan dan koordinasi bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan atau DJKA, untuk mengintegrasikan operasional Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City.

    Sebab, berdasarkan riset dan pengamatan faktual yang dilakukan, posisi Stasiun Karet hanya berjarak 350 meter dari Stasiun BNI City.

    “Pengguna Commuter Line akan terlayani lebih baik di Stasiun BNI City yang selama ini baru melayani rata-rata 2.408 orang atau sebanyak 100 orang pengguna per jam setiap hari. Sedangkan dari sisi kapasitas maksimal, Stasiun BNI City dapat menampung penumpang sebanyak 2.000 pengguna setiap jamnya,” kata Joni.

    Dihubungi terpisah, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan masih mengkaji rencana penutupan Stasiun Karet di Jakarta Pusat. 

    “Masih kami kaji (rencana penutupan Stasiun Karet),” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub Risal Wasal, dikutip dari Antara.

    Meski begitu, Risal tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rencana penutupan stasiun tersebut. Dirinya hanya hanya menyebut bahwa keterangan lebih lanjut akan disampaikan melalui Humas DJKA Kemenhub.

    “Nanti dikabari humas [informasi lanjutan],” ujar Risal.

  • KAI Sebut Rencana Penutupan Stasiun KRL Karet sebagai Upaya Efisiensi dan Keselamatan Penumpang

    KAI Sebut Rencana Penutupan Stasiun KRL Karet sebagai Upaya Efisiensi dan Keselamatan Penumpang

    Jakarta, Beritasatu.com – Stasiun KRL Karet direncanakan akan ditutup pada tahun ini. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan efisiensi dan keselamatan, mengingat jaraknya yang sangat dekat dengan Stasiun BNI City, yakni hanya sekitar 450 meter jika ditempuh dengan berjalan kaki. Penumpang diharapkan dapat memanfaatkan Stasiun BNI City atau stasiun lainnya sebagai alternatif.

    Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Rudi As Aturridha menjelaskan, rencana ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas antarstasiun yang terlalu berdekatan.

    “Pengurangan jumlah stasiun di kawasan tertentu dapat memperlancar perjalanan kereta dan meningkatkan efisiensi operasional,” ucapnya Jumat (3/1/2025).

    Selain itu, VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus, turut memberikan pernyataan terkait rencana penutupan Stasiun Karet. Ia menegaskan, keputusan ini juga dilandasi oleh aspek keselamatan dan pengelolaan akses yang lebih baik.

    Stasiun Karet, menurut Joni, kerap menyebabkan kerentanan keselamatan karena rangkaian KRL yang panjang, mencapai 12 gerbong hingga tidak sepenuhnya tertampung di area stasiun. Hal ini menyebabkan rangkaian kereta menutup perlintasan sebidang, yang berpotensi memicu kemacetan lalu lintas serta risiko kecelakaan.

    “Faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama dalam rencana penutupan Stasiun Karet. Dengan panjang rangkaian KRL mencapai 12 gerbong, perlintasan sebidang tidak dapat dihindari, sehingga hal ini menjadi kendala besar,” ujar Joni dalam keterangannya.

    Rencana penutupan ini masih dalam tahap pembahasan intensif dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Penutupan Stasiun Karet akan dilakukan jika ketentuan ini telah tercantum dalam grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2025. Proses transisi akan dirancang sedemikian rupa agar tidak mengganggu mobilitas masyarakat yang biasa menggunakan layanan di Stasiun Karet.

    Penutupan Stasiun KRL Karet diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang, baik dari sisi operasional KRL maupun pengalaman pengguna. Dengan memfokuskan operasional pada stasiun-stasiun yang memiliki aksesibilitas lebih baik, layanan transportasi publik dapat menjadi lebih efektif dan aman bagi semua pengguna.