JABAR EKSPRES – Metro Trans Jabar (MTJ) sudah mulai beroperasi sejak Senin (20/1) lalu. Transportasi publik yang sebelumnya bernama Trans Metro Pasundan (TMP) menjadi salah satu alat transportasi andalan warga Bandung.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Bandung, Hilman Kadar, mengatakan jika transportasi massal tersebut akan menjadi salah satu faktor penyebab turunnya tingkat kemacetan di Bandung Raya.
MTJ ini juga beroperasi meliputi wilayah di Bandung Raya dengan jumlah koridor sebanyak 21 antara lain Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dan sebagian Sumedang.
“Diharapkan moda share nya meningkat, jumlah masyarakat pengguna angkutan umumnya meningkat. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, sehingga bisa menekan tingkat angka kemacetan di Bandung Raya,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (23/1).
BACA JUGA:
Khusus di wilayah Kabupaten Bandung, kata Hilman transportasi MTJ terdapat 8 koridor namun yang sudah beroperasi hanya 3 koridor.
“Tiga koridor yang sudah beroperasi tersebut antara lain, koridor Leuwi Panjang – Soreang, koridor Banjaran-BEC via Baleendah, dan koridor Leuwi Panjang-Baleendah-Majalaya. Kemudian nanti ada 6 stasiun akhir pemberhentiannya, salah satunya di wilayah Soreang untuk trayek Banjaran -BEC,” jelasnya.
Tak hanya itu, dari sisi pelayanan, kata Hilman, MTJ ini juga menekankan kenyamanan para penumpang khususnya pada sektor keamanan.
“Termasuk jenis bus, MTJ tidak menggunakan bus high deck namun menggunakan low deck. Pertimbangan menggunakan bus lowdeck itu, lantaran melihat track di wilayah yang dilalui,” katanya.
“Kemudian juga pelayanannya lebih baik, ber-AC, dan faktor keselamatan masyarakat diutamakan. Konsepnya kan kacanya terlihat sampai bawah. Karena itu adalah salah satu layanan yang lebih aman, nyaman kepada masyarakat,” sambungnya.
BACA JUGA:
Hilman membenarkan jika MTJ ini merupakan perubahan nama dari sebelumnya bernama TMP karena faktor operasional.
Sebelumnya, TMP sebagian operasionalnya dibiayai oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Namun setelah menggunakan nama MTJ, biaya operasionalnya ditanggung oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Jadi salah satu faktornya karena pembiayaan operasional makanya namanya berubah jadi Metro Jabar Trans,” katanya.
Hilman juga menyebut dengan adanya MTJ ini pemerintah Kabupaten dan Kota akan segera menyediakan feeder di wilayah masing-masing yang difungsikan untuk mengangkut calon penumpang yanh tempat tinggalnya tidak dilalui MTJ secara langsung.




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5078902/original/097404300_1736147529-20250106-Eric_Thohir-HEL_6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


/data/photo/2024/11/13/6734797c76231.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5105314/original/099474600_1737531592-20250122_135815.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
