Kementrian Lembaga: Kementerian Perhubungan

  • Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025, Simak Jadwalnya! – Page 3

    Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025, Simak Jadwalnya! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Arus Mudik Lebaran 2025 sudah mulai! Pemerintah telah mengumumkan aturan ganjil genap di sejumlah ruas tol untuk mengurai kemacetan. Aturan ini berlaku bagi kendaraan yang melintas di jalan tol tertentu selama periode mudik dan balik.

    Sistem ini diterapkan untuk mengatur arus lalu lintas agar lebih tertib dan mencegah kemacetan parah yang kerap terjadi setiap tahunnya. Aturan ganjil genap ini akan diberlakukan pada ruas-ruas tol yang menjadi jalur utama mudik.

    Kendaraan dengan pelat nomor genap tidak diperbolehkan melintas pada tanggal ganjil, dan sebaliknya. Angka 0 dianggap sebagai angka genap. Penting untuk diingat bahwa meskipun ada pelanggaran, pengendara tidak akan langsung dihentikan atau diminta putar balik. Tilang akan diproses melalui sistem ETLE.

    Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Inspektur Jenderal Polisi Agus Suryo Nugroho, memperkirakan pergerakan arus mudik akan dimulai lebih awal yaitu pada awal pekan ini. Hal ini menyusul adanya kebijakan bekerja dari mana saja atau Work From Anywhere (WFA) yang diterapkan oleh Pemerintah.

    “Karena ada kebijakan Pemerintah yang mengawali lebih awal sudah membuat kebijakan tentang WFA di-timeline, diperkirakan pemudik itu akan terurai dari awal,” ujar Agus dalam acara Kesiapan Operasi Ketupat 2025 di Jakarta pada Jumat 14 Maret 2025, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (24/3/2025).

    Pemerintah mengimbau masyarakat untuk selalu mengecek informasi terbaru dari sumber resmi, seperti kepolisian atau Kementerian Perhubungan, sebelum melakukan perjalanan mudik. Pasalnya, jadwal dan aturan ganjil genap dapat berubah sewaktu-waktu menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Persiapan yang matang dan informasi terkini sangat penting untuk memastikan perjalanan mudik Anda lancar dan aman.

  • Kemenhub Catat Pergerakan Penumpang Angkutan Umum Mulai Melonjak Pada H-9 Lebaran 2025 – Halaman all

    Kemenhub Catat Pergerakan Penumpang Angkutan Umum Mulai Melonjak Pada H-9 Lebaran 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, pergerakan penumpang angkutan umum sudah mulai meningkat pada semua moda transportasi baik darat, laut, udara maupun kereta api pada H-9 Lebaran 2025 atau Sabtu (22/3).

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kemenhub Budi Rahardjo mengatakan, data tersebut dihimpun melalui Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2025 Kementerian Perhubungan, pada Minggu (23/3). 

    “Kami mengapresiasi masyarakat yang sudah melakukan perjalanan mudik lebih awal. Dengan demikian distribusi jumlah masyarakat yang mudik diharapkan dapat terbagi lebih merata sehingga memecah kepadatan yang diprediksi dapat terjadi pada hari-hari tertentu,” kata Budi dalam keterangannya, Senin (24/3/2025).

    Berdasarkan data Posko, pergerakan penumpang bus pada H-9 mencapai angka 116.789 orang. Angka ini naik 1,1 persen dibanding angkutan Lebaran tahun lalu pada periode yang sama.

     Untuk kapal penyeberangan, pergerakan penumpang juga mengalami peningkatan, di mana angkanya mencapai 163.633 orang, naik 52,77 persen dibanding angkutan Lebaran tahun lalu pada periode yang sama. 

    Jumlah penumpang kapal laut mengalami peningkatan, di mana angkanya mencapai 62.630 orang, naik 8,11 persen dibanding angkutan Lebaran tahun lalu pada periode yang sama. Sementara pada moda transportasi udara, peningkatan jumlah penumpang tercatat pada H-10 atau Jumat, 21 Maret 2025 di mana angkanya mencapai 183.312 orang, naik 28,89 persen jika dibanding angkutan Lebaran tahun lalu pada periode yang sama. Adapun pada H-9, jumlah penumpang pesawat udara mencapai 189.122 orang. 

    Berikutnya, pada moda kereta api, pergerakan penumpang pada H-9 juga mengalami peningkatan, di mana angkanya mencapai 188.909 orang. Jumlah ini naik 57,25 persen jika dibanding angkutan Lebaran tahun lalu pada periode yang sama. 

    Budi juga menambahkan bahwa peningkatan pergerakan juga terjadi pada kendaraan pribadi di H-9 Lebaran tahun ini. Pada H-9, kata Budi, jumlah kendaraan yang keluar Jabotabek menyentuh angka 167.164 unit. Jumlah ini naik 0,80 persen jika dibandingkan dengan lalu lintas harian normal yang berada di angka 165.775 kendaraan atau naik 23 persen jika dibandingkan dengan angkutan Lebaran tahun lalu pada periode yang sama, yakni 136.091 kendaraan. 

    Budi mengungkapkan, Kemenhub sejak jauh-jauh hari telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti Kementerian/Lembaga, Pemda, bahkan pihak swasta untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat di masa angkutan Lebaran 2025. 

    Sejumlah hal yang diusulkan untuk mengurai kepadatan pergerakan masyarakat, antara lain melalui penyelenggaraan mudik gratis, pemberlakuan Work From Anywhere (WFA) jelang Lebaran, libur sekolah lebih awal, hingga pemberian Tunjangan Hari Raya lebih awal kepada karyawan. 

    Dia mengimbau masyarakat agar mempersiapkan perjalanan mudik dengan baik dan selalu mengutamakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain. 

    “Bagi yang membawa kendaraan pribadi, pastikan kondisi fisik dan kendaraan benar-benar prima. Jika kelelahan, cari rest area terdekat untuk beristirahat,” terangnya.

    ##

  • H-9 Lebaran 2025, Penumpang Kereta Api dan Kapal Feri Naik di Atas 50 Persen – Page 3

    H-9 Lebaran 2025, Penumpang Kereta Api dan Kapal Feri Naik di Atas 50 Persen – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pergerakan orang pada musim mudik Lebaran 2025 mulai melonjak pada H-9, Sabtu, 22 Maret 2025. Khususnya untuk penumpang kereta api dan kapal feri, yang mengalami kenaikan di atas 50 persen. 

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kemenhub Budi Rahardjo melaporkan, data lonjakan mudik tersebut dihimpun dari Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2025 Kementerian Perhubungan.

    “Kami mengapresiasi masyarakat yang sudah melakukan perjalanan mudik lebih awal. Dengan demikian, distribusi jumlah masyarakat yang mudik diharapkan dapat terbagi lebih merata. Sehingga memecah kepadatan yang diprediksi dapat terjadi pada hari-hari tertentu,” ujarnya dalam pernyataan tertulis, Senin (24/3/2025).

    Mengacu data posko, pergerakan penumpang kereta api pada H-9 Lebaran 2025 mencapai 188.909 orang. Jumlah ini naik 57,25 persen jika dibanding angkutan Lebaran tahun lalu pada periode yang sama. 

    Untuk kapal feri atau penyeberangan, pergerakan penumpang juga mengalami peningkatan, dimana angkanya mencapai 163.633 orang. Naik 52,77 persen dibanding angkutan Lebaran tahun lalu pada periode yang sama.

    Lonjakan juga terjadi pada moda transportasi udara, dimana jumlah penumpang pesawat pada H-10 (Jumat, 21 Maret 2025) mencapai 183.312 orang. Naik 28,89 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.  Adapun pada H-9, jumlah penumpang pesawat udara mencapai 189.122 orang. 

    Di sisi lain, jumlah penumpang kapal laut mengalami peningkatan hingga mencapai 62.630 orang. Naik 8,11 persen dibanding angkutan Lebaran tahun lalu pada periode yang sama. 

    Sementara pergerakan penumpang bus pada H-9 mencapai angka 116.789 orang. Angka ini naik 1,1 persen dibanding angkutan Lebaran tahun lalu pada periode yang sama. 

     

  • Ada Pembatasan Truk 16 Hari, Pupuk Indonesia Pastikan Distribusi Tak Terganggu

    Ada Pembatasan Truk 16 Hari, Pupuk Indonesia Pastikan Distribusi Tak Terganggu

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan pembatasan operasional truk barang selama 16 hari pada periode mudik Lebaran 2025 tak akan mengganggu distribusi pupuk.

    Adapun, pembatasan operasional truk itu mengacu pada Surat Keputusan Bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara, dan Kementerian Pekerjaan Umum.

    Pembatasan itu akan berlaku untuk angkutan barang, seperti truk bersumbu 3 atau lebih di banyak jalan tol dan non-tol mulai dari Sumatra, Jawa hingga Kalimantan.

    Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan, pembatasan operasional angkutan barang tersebut tidak akan berpengaruh pada komoditas pupuk. Sebab, pembatasan tersebut dikecualikan untuk truk pengangkut kebutuhan pokok seperti BBM, pakan ternak, termasuk truk pengangkut pupuk.

    “Dengan adanya pengecualian ini, maka dapat dipastikan truk-truk yang mengangkut pupuk bersubsidi dan nonsubsidi dapat tetap beroperasi seperti biasa untuk menyalurkan pupuk yang amat dibutuhkan oleh petani. Kebijakan ini sejalan dengan program prioritas pemerintah di bidang ketahanan pangan,” kata Wijaya melalui keterangan resmi dikutip Minggu (23/3/2025).

    Wijaya pun mengungkapkan, stok pupuk mencapai 1,63 juta ton per 20 Maret 2025. Jumlah ini terdiri atas 1,19 juta ton pupuk subsidi dan 445.000 ton pupuk non-subsidi.

    Lebih terperinci, jumlah stok pupuk subsidi sebesar 1,19 juta ton tersebut terdiri atas 581.000 ton urea, 552.000 ton NPK, 22.000 ton NPK formula khusus, dan 33.000 ton organik.

    Sementara itu, stok pupuk non-subsidi sebesar 445.000 ton terdiri atas 361.000 ton pupuk urea dan 84.000 ton NPK.

    Wijaya mengatakan, pihaknya telah menyalurkan pupuk bersubsidi ke petani sebesar 1,52 juta ton. Adapun pupuk subsidi ini terdiri atas 731.000 ton urea, 728.000 ton NPK, 11.000 ton NPK formula khusus, dan 51.000 ton organik.

    Menurutnya, realisasi penebusan tersebut lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun 2024 sebesar 1,142 juta ton.

    “Penyaluran yang meningkat ini menandakan keberhasilan dari upaya pemerintah bersama Pupuk Indonesia dalam menyederhanakan mekanisme pendistribusian pupuk bersubsidi. Ke depan, kami terus berkomitmen membuat penyaluran semakin mudah dan tepat sasaran,” ujarnya.

    Dengan kesiapan stok dan distribusi ini, Wijaya meyakini kebutuhan pupuk petani pada musim tanam kedua 2025 yang akan dimulai pada April ini akan terpenuhi.

    Dia pun optimistis Pupuk Indonesia juga mampu memenuhi seluruh alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 yang mencapai 9,5 juta ton.

    Wijaya mengatakan, penyaluran pupuk akan didukung oleh 1.067 distributor dengan 27.000 lebih jaringan kios atau pengecer, 107 penyedia jasa kapal dengan 179 trayek pelayaran, 274 penyedia jasa truk dengan 1.288 rute, ditambah dengan 4 rute pendistribusian melalui kereta api. 

  • Terminal Kampung Rambutan mulai ramai pemudik jelang Lebaran

    Terminal Kampung Rambutan mulai ramai pemudik jelang Lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur mulai dipenuhi para pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman pada Minggu atau delapan hari (H-8) menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Sejumlah rute perjalanan bus ke berbagai tujuan mulai tampak ramai, dengan penumpang dari berbagai daerah di Indonesia.

    Salah satu pemudik, Andri (43), yang tinggal di Ciracas, Jakarta Timur, mengaku memilih berangkat dari Terminal Kampung Rambutan karena dekat dengan tempat tinggalnya.

    “Saya tinggal di Ciracas, dekat kan dari sini. Kampung saya di Lampung, naik dari sini ke jurusan Lampung yang lintas Sumatra,” ujarnya.

    Sebagai seorang pedagang Andri mengaku biasa mudik seminggu sebelum lebaran tiap tahunnya karena tinggal sendirian di Jakarta sementara anak dan istrinya berada di Lampung.

    Pemudik lain, Satria (65), mengaku dirinya pulang ke kampung halamannya di Bandung.

    “Saya naik dari sini (Kampung Rambutan) bareng istri, kita mau ke Bandung. Rumah saya di sana,” katanya.

    Dirinya biasanya mudik sekitar seminggu atau sepuluh hari sebelum Lebaran lantaran tiket bus pada periode mendekati Lebaran sulit didapat.

    “Kalau sudah dekat-dekat Lebaran, banyak yang sudah penuh. Saya pesan dari bulan lalu, kalau beli bulan sekarang, nggak dapat,” ujarnya.

    Untuk pemberangkatan, Satria tetap memilih Terminal Kampung Rambutan karena lokasinya yang dekat dengan tempat tinggalnya di Cilandak, Jakarta Selatan.

    Berbeda dengan kedua pemudik sebelumnya, Mira (33) mengaku baru pertama kali menggunakan bus untuk perjalanan jauh.

    “Saya biasanya naik pesawat, jadi ini baru pertama kali naik bus. Soalnya saya jauh, di Mataram. Tapi kemarin saya cek, naik bus lebih murah. Kalau pesawat bisa Rp2 juta, bus cuma Rp900 ribuan,” kata Mira.

    Meski waktu perjalanan lebih lama, Mira merasa nyaman karena bus tidak membatasi jumlah bagasi dan menyediakan ruang kaki yang luas.

    “Kalau kata teman saya, bus sudah cukup nyaman. Ada berhenti makan juga, jadi tidak masalah,” tambahnya.

    Berdasarkan pantauan di Terminal Kampung Rambutan, sejak Minggu siang hingga sore hari, berbagai bus dengan tujuan seperti Tasikmalaya, Bandung, Merak, Sumatera, hingga Nusa Tenggara mulai terlihat ramai.

    Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyiapkan sebanyak 2.846 armada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) untuk angkutan selama libur Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Terdapat 428 operator AKAP di terminal utama Tipe A di wilayah Jakarta, yaitu Terminal Terpadu Pulogebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres dan Terminal Tanjung Priok.

    Selain di terminal utama, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menyiapkan tiga terminal bantuan, yaitu Terminal Lebak Bulus, Terminal Muara Angke dan Terminal Grogol.

    Adapun pemantauan pelaksanaan angkutan Lebaran dilaksanakan melalui Posko Terpadu Angkutan Lebaran Tahun 2025/1446 Hijriah tingkat Provinsi DKI Jakarta pada 21 Maret-11 April 2025 sesuai dengan edaran dari Kementerian Perhubungan RI.

    Pewarta: Ade irma Junida/Yamsyina Hawnan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • H-9 Lebaran, Pemudik di Pelabuhan Merak Meningkat 79 Persen – Halaman all

    H-9 Lebaran, Pemudik di Pelabuhan Merak Meningkat 79 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Guna menghindari kemacetan parah saat puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, pemerintah mendorong masyarakat untuk pulang kampung lebih awal.

    Berbagai kebijakan dikeluarkan, termasuk diantaranya memberikan libur lebih awal untuk anak sekolah hingga meminta perusahaan melakukan Work From Anywhere (WFA).

    Berkat arahan pemerintah, pemudik sepertinya memulai momen kembali ke kampung halaman lebih cepat. Terlihat dari kenaikan penumpang kapal Ferry di Pelabuhan Merak, Banten.

    PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat sejak Jumat (21/3/2025) atau H-10 hingga Sabtu (22/3/2025) atau H-9, total 88.396 orang dan 20.887 unit kendaraan telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak.

    Jumlah ini meningkat 47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan dominasi kendaraan roda empat yang mengalami lonjakan signifikan.

    Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin, mengungkap pada Sabtu (22/3/2025) atau H-9, total penumpang mencapai 50.055 orang, naik 79 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 27.898 orang.

    “Kendaraan roda empat mencapai 6.015 unit atau melonjak 102 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 2.983 unit,” ungkap Shelvy dalam keterangan, Minggu (23/3/2025).

    Wakil Direktur Utama ASDP Yossianis Marciano, mengatakan lonjakan ini sudah diprediksi mengingat libur Lebaran tahun ini lebih panjang.

    “Kami memperkirakan sekitar 30.000 kendaraan kecil akan menyeberang melalui Pelabuhan Merak pada 27-29 Maret mendatang. Karena itu, sebagian antrean kendaraan akan dialihkan ke Pelabuhan Indah Kiat agar tidak menumpuk hingga jalan utama,” jelas Yossianis.

    Untuk mendukung kelancaran arus mudik, ASDP menerapkan diskon tarif hingga 36 persen atau tarif satu harga pada layanan ekspres lintasan Merak-Bakauheni mulai Senin (24/3/2025) hingga Minggu (30/3/2025).

    Diskon ini berlaku untuk Pejalan Kaki, Golongan IVA, IVB, VA, dan VIA guna mendorong pemerataan arus penyeberangan.

    Strategi distribusi kendaraan juga diterapkan, dimana mobil pribadi dan bus diarahkan melalui Pelabuhan Merak, sementara sepeda motor serta truk Golongan VB dan VIB melalui Pelabuhan Ciwandan.

    Truk Golongan VII, VIII, dan IX akan dialihkan ke Pelabuhan Bandar Bakau Jaya. Di jalur tol, kendaraan dari Exit Tol Cilegon Timur diarahkan ke Pelabuhan Merak, Ciwandan dan BBJ. Sementara kendaraan dari Exit Tol Merak masuk sesuai jadwal check-in. 

    Di sisi lain, pergerakan penumpang dari Sumatera ke Jawa juga mengalami kenaikan..Berdasarkan data Posko Bakauheni, pada H-9 total penumpang yang menyeberang mencapai 37.465 orang, naik 38 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 27.208 orang. Kendaraan roda empat tercatat 3.211 unit, naik 20 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 2.685 unit.

    Guna memperlancar arus mudik, Kementerian Perhubungan, ASDP dan stakeholder terkait akan menggunakan Pelabuhan Indah Kiat sebagai buffer zone.

    Pelabuhan Indah Kiat memiliki luas 93.426 meter persegi dan mampu menampung hingga 2.072 kendaraan kecil. Selain itu, Jalan Lingkar Selatan (JLS) juga akan difungsikan sebagai kantong parkir tambahan jika kapasitas di Pelabuhan Ciwandan mencapai batas maksimal.

    “Jika area parkir di Pelabuhan Merak hampir penuh, kendaraan pribadi roda empat akan segera diarahkan ke Pelabuhan Indah Kiat sebagai area penyangga untuk menghindari antrean panjang,” jelas Menteri Perhubungan Dudi Purwagandhy.

     

  • Indonesia Airlines Belum Bisa Beroperasi di RI, Kemenhub Ungkap Sebabnya

    Indonesia Airlines Belum Bisa Beroperasi di RI, Kemenhub Ungkap Sebabnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali menegaskan bahwa maskapai anyar, Indonesia Airlines yang disebut akan beroperasional, belum mengantongi izin angkutan udara niaga berjadwal maupun izin operasional penerbangan (AOC). 

    Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F. Laisa mengatakan, hingga saat ini, pihaknya belum menerima permohonan perizinan atau dokumen administratif apa pun dari badan usaha yang mengatasnamakan Indonesia Airlines, baik terkait pendirian perusahaan angkutan udara niaga berjadwal maupun izin operasional penerbangan di wilayah udara Indonesia.

    “Kami menegaskan bahwa sampai dengan hari ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara belum menerima permohonan sertifikat standar angkutan udara niaga berjadwal ataupun sertifikat operator pesawat udara [AOC] atas nama Indonesia Airlines,” kata Lukman dalam keterangan resmi, Minggu (23/3/2025). 

    Dia menegaskan, sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, setiap badan usaha yang ingin menyelenggarakan angkutan udara niaga berjadwal wajib memenuhi ketentuan dan prosedur perizinan yang berlaku. 

    Proses ini meliputi pengajuan dokumen administratif, kelengkapan teknis, dan pemenuhan aspek operasional sebelum memperoleh sertifikat standar angkutan udara niaga berjadwal. Selain itu, maskapai juga diwajibkan memiliki AOC berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 33 Tahun 2022 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 119.

    Lukman menegaskan bahwa tanpa kedua sertifikat tersebut, maskapai tidak diizinkan melakukan kegiatan angkutan udara niaga berjadwal di Indonesia. 

    Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Indonesia Airlines Group (INA) yang merupakan anak usaha dari perusahaan Singapura Calypte Holding Pte. Ltd resmi didaftarkan melalui notaris pada 7 Maret lalu. 

    Indonesia Airlines disebut akan berbasis di Bandara Internasional Soekarno – Hatta dan melayani rute internasional. Indonesia Airlines juga akan mengoperasikan setidaknya 20 unit pesawat pada tahap awal operasional.

  • Cukup Pakai HP, Ini Cara Cari Jalan Alternatif Bila Terjebak Macet saat Arus Mudik Lebaran 2025

    Cukup Pakai HP, Ini Cara Cari Jalan Alternatif Bila Terjebak Macet saat Arus Mudik Lebaran 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan memprediksi arus mudik lebaran Idulfitri 2025 sudah dimulai pada Jumat (21/3/2025).

    Bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mudik lebih awal, baiknya menyiapkan dengan matang sejumlah hal.

    Salah satunya yakni melakukan pengecekan arus mudik untuk menghindari kemacaten. Berikut cara cek kepadatan jalan untuk hindari macet saat arus mudik Lebaran 2025.

    Cara cek kemacetan di jalan saat arus mudik Lebaran yakni bisa dilakukan menggunakan Google Maps.

    Cara mengetahui jalan macet di Google Maps

    Buka aplikasi Google Maps di ponsel anda
    Buat rute perjalanan dari satu lokasi ke lokasi Setelah itu klik ikon persegi kecil yang muncul di bagian tampilan peta
    Pilih opsi jenis peta “Lalu Lintas” dan Google Maps bakal menampilkan peta dengan informasi khusus tentang kondisi lalu lintas di jalan
    Pada peta tersebut akan terlihat ada tiga warna jalan yang menunjukkan kondisi lalu lintas. Yakni jalan warna merah, kuning, dan hijau

    Jalan warna merah artinya jalan tersebut sudah macet total, di mana kondisi macet kemungkinan merambat.

    Kemudian ada jalan warna kuning untuk menunjukkan kondisi lalu lintas cukup macet, namun jarak antar kendaraan masih longgar.

    Yang terakhir adalah jalan warna hijau yang artinya kondisi lalu lintas lancar dan potensi kemacetan nihil.

    Cara cari jalan alternatif

    Menggunakan Google Maps juga bisa membuat anda menentukan jalan pintas atau alternatif, caranya pengguna cukup memasukkan lokasi tujuan dalam kolom yang tersedia.

    Nantinya akan muncul beberapa pilihan jalan yang ada. Apabila salah satu jalan terlihat ada kemacetan, pengguna bisa memilih rute lain dengan meng-klik kalan yang berwarna abu-abu.

    Setelah itu, rute akan otomatis berubah ke jalan lain.

  • Cara Cek Kemacetan di Jalan saat Arus Mudik Lebaran 2025

    Cara Cek Kemacetan di Jalan saat Arus Mudik Lebaran 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan memprediksi arus mudik lebaran Idulfitri 2025 sudah dimulai pada Jumat (21/3/2025).

    Pihaknya kemudian mulai mempersiap sejumlah hal, termasuk meresmikan Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran 2025.

    “Hari ini, kita berkumpul untuk menandai dimulainya operasional Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 yang akan berlangsung selama 22 Hari, mulai dari 21 Maret sampai dengan 11 April 2025,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi di Jakarta, Jumat.

    Pembukaan Posko Lebaran 2025 dilaksanakan pada tiga hari sebelum masa work from anywhere (WFA) yang dijadwalkan berlaku pada Senin (24/3/2025).

    Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub, potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 diprediksi mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52% dari total penduduk Indonesia.

    Bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mudik lebih awal, baiknya menyiapkan dengan matang sejumlah hal.

    Salah satunya yakni melakukan pengecekan arus mudik untuk menghindari kemacaten. Berikut cara cek kepadatan jalan untuk hindari macet saat arus mudik Lebaran 2025.

    Cara Cek Kemacetan Jalan saat Arus Mudik Lebaran 2025

    1. Google Maps

    Cara yang pertama untuk mengecek kondisi jalan agar terhindar dari macet yakni melalui aplikasi Google Maps.

    Cara mengetahui jalan macet di Google Maps
    Buka aplikasi Google Maps di ponsel anda
    Buat rute perjalanan dari satu lokasi ke lokasi Setelah itu klik ikon persegi kecil yang muncul di bagian tampilan peta
    Pilih opsi jenis peta “Lalu Lintas” dan Google Maps bakal menampilkan peta dengan informasi khusus tentang kondisi lalu lintas di jalan
    Pada peta tersebut akan terlihat ada tiga warna jalan yang menunjukkan kondisi lalu lintas. Yakni jalan warna merah, kuning, dan hijau.

    Jalan warna merah artinya jalan tersebut sudah macet total, di mana kondisi macet kemungkinan merambat.

    Kemudian ada jalan warna kuning untuk menunjukkan kondisi lalu lintas cukup macet, namun jarak antar kendaraan masih longgar.

    Yang terakhir adalah jalan warna hijau yang artinya kondisi lalu lintas lancar dan potensi kemacetan nihil.

    Menggunakan Google Maps juga bisa membuat anda menentukan jalan pintas atau alternatif, caranya pengguna cukup memasukkan lokasi tujuan dalam kolom yang tersedia.

    Nantinya akan muncul beberapa pilihan jalan yang ada. Apabila salah satu jalan terlihat ada kemacetan, pengguna bisa memilih rute lain dengan meng-klik kalan yang berwarna abu-abu.

    Setelah itu, rute akan otomatis berubah ke jalan lain.

    2. CCTV

    Cara kedua untuk melihat kemacetan di jalan saat arus mudik Lebaran 2025 adalah dengan memantau CCTV Kementerian PUPR.

    CCTV menampilkan keadaan real-time kondisi jalan saat arus mudik. Biasanya, pemantauan CCTV ini juga bisa dimanfaatkan untuk melihat kondisi jalan tol.

    Cara cek macet menggunakan CCTV Kementerian PUPR:

    Masuk ke situs https://mudik.pu.go.id/ 
    Klik CCTV yang ingin dilihat pada menu informasi yang ada di bagian bawah
    Cari jalan yang akan dilalui saat arus mudik
    Kemudian klik “Melihat CCTV” untuk memantau kondisi lalu lintas

  • Pengelola terminal intensifkan pemeriksaan kelaikan bus AKAP

    Pengelola terminal intensifkan pemeriksaan kelaikan bus AKAP

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Terminal Kalideres, Jakarta Barat mulai mengintensifkan pemeriksaan kelaikan jalan ( ramp check) bus Antarkota Antaraprovinsi (AKAP) untuk mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Pemeriksaan dilakukan setiap hari dan dilakukan sehari sebelum bus berangkat melayani pemudik,” kata Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen di Jakarta, Minggu

    Ia menjelaskan ramp check yang dilakukan terhadap bus AKAP di Terminal Kalideres menyangkut aspek utama dan aspek penunjang.

    “Untuk aspek utama itu seperti sistem rem, kemudi, kemudian lampu, roda. Sementara, aspek penunjang terkait ketersediaan alat dongkrak, palu pemecah kaca hingga alat pemadam api ringan (APAR),” kata dia.

    Ia menjelaskan apabila dalam pemeriksaan selama 20-25 menit ditemukan pada aspek utama tidak memenuhi syarat, maka bus tersebut tidak diperbolehkan melakukan perjalanan.

    “Kita arahkan untuk dilakukan evaluasi, seperti servis dan sebagainya, jika tidak dalam kondisi baik ya tidak diperbolehkan berangkat. Ini menyangkut keselamatan, tidak bisa ditawar,” tegasnya.

    Selain kesehatan bus, petugas juga melakukan pengecekan kelengkapan administrasi kendaraan termasuk, bukti KIR atau uji berkala kendaraan angkutan

    “Kalau ada kendaraan izin surat KIR-nya habis masa berlaku, kita stop operasi, tidak diperbolehkan berangkat,” kata dia.

    Ia menambahkan bus AKAP juga dilarang membunyikan klakson modifikasi atau telolet di kawasan Terminal Kalideres.

    Kebijakannya ini mengacu pada imbauan dari Kementerian Perhubungan RI.

    Dirinya berharap pengecekan kelaikan bus atau ramp chek di Terminal Kalideres akan berlangsung secara rutin hingga awal April 2025 dengan target setidaknya sebanyak 35 bus setiap harinya.

    “Mudah-mudahan dengan upaya kita ini akan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pemudik. Saya minta PO bus dan awaknya dapat mematuhi seluruh aturan dan tertib berlalu lintas,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025