Kementrian Lembaga: Kementerian Perhubungan

  • Perputaran Uang Melemah, Ekonomi Indonesia Tak Sekuat Tahun Lalu?

    Perputaran Uang Melemah, Ekonomi Indonesia Tak Sekuat Tahun Lalu?

    Jakarta: Lebaran biasanya identik dengan perputaran uang yang tinggi. Masyarakat berbelanja lebih banyak, mudik ke kampung halaman, serta membelanjakan Tunjangan Hari Raya (THR). 
     
    Namun, Lebaran 2025 justru diprediksi tidak sekencang tahun lalu.
     
    Melansir Media Indonesia, Rabu, 2 April 2025, menurut Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE), Mohammad Faisal, tahun ini perputaran uang diperkirakan lebih lemah dibandingkan dengan Lebaran 2024. 

    Apa penyebabnya? Simak ulasan berikut!

    1. Pengeluaran masyarakat menurun, belanja lebaran tak seheboh tahun lalu
    Jika biasanya pusat perbelanjaan penuh sesak menjelang Idulfitri, tahun ini kondisinya tidak seramai sebelumnya. Faisal mencatat bahwa tingkat pengeluaran masyarakat sebelum Lebaran cenderung lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
     

    2. Jumlah pemudik turun drastis, perputaran uang di daerah ikut melambat
    Mudik selalu menjadi faktor penting dalam perputaran uang saat Lebaran. Namun, tahun ini jumlah pemudik justru turun drastis!
     
    Menurut prediksi Kementerian Perhubungan pada 2024, jumlah pemudik mencapai 193 juta orang. Lalu pada 2025 diperkirakan hanya 146 juta orang.
     
    Artinya, terjadi penurunan hampir 25 persen!
     
    Ketika pergerakan masyarakat berkurang, uang yang beredar di daerah pun ikut menurun.
    3. THR tidak sepenuhnya dibelanjakan, digunakan untuk bayar utang?
    Biasanya, THR menjadi pemicu utama lonjakan konsumsi saat Lebaran. Namun, tahun ini kondisinya berbeda.
     
    Menurut Faisal, THR yang diberikan tidak semuanya langsung dibelanjakan. Banyak masyarakat yang memilih untuk menyimpan atau bahkan menggunakannya untuk membayar utang.
     
    Meskipun Lebaran tetap menjadi momen penting bagi masyarakat, namun dari sisi ekonomi, tahun ini tidak sekuat tahun sebelumnya. 
     
    Jika kondisi ini berlanjut, maka pemerintah dan pelaku usaha perlu mencari strategi untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong ekonomi tetap bergerak.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • AHY koordinasi dengan stakeholders pastikan arus balik berjalan baik

    AHY koordinasi dengan stakeholders pastikan arus balik berjalan baik

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan pihaknya berkoodinasi dengan pemangku kementerian terkait (stakeholders) untuk memastikan arus balik Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah berjalan dengan baik.

    “Insyaallah seluruh jajaran, seluruh bagian, termasuk Kemenhub (Kementerian Perhubungan) yang ada di dalam koordinasi Kemenko Infrastruktur, Kementerian PU (Pekerjaan Umum) yang mempersiapkan infrastrukturnya, termasuk tentunya kerja sama kami dengan Korlantas (Korps Lalu Lintas) dan semua stakeholders untuk meyakinkan arus balik berjalan dengan baik,” kata AHY.

    Hal itu disampaikannya setelah menghadiri acara open house atau gelar griya Ketua MPR RI Ahmad Muzani di rumah dinasnya di Komplek Widya Chandra, Jakarta, Rabu.

    Dia pun menilai penyelenggaraan mudik Lebaran 2025 berjalan dengan baik, aman, dan lancar. Untuk itu, pihaknya merasa perlu mengambil langkah antisipasi arus balik mudik.

    “Tentunya kami terus mengantisipasi untuk arus baliknya yang diperkirakan puncaknya di 6-7 April,” kata dia.

    Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan seluruh jajaran Kementerian Perhubungan siap menjalankan arahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengawal jalannya Angkutan Lebaran 2025, sehingga masyarakat dapat mudik dengan selamat, aman, dan lancar.

    Pemerintah telah menyiapkan sarana dan prasarana transportasi yang memadai untuk mendukung kelancaran angkutan Lebaran antara lain 30.451 unit bus, 772 kapal laut, 404 unit pesawat, serta 2.550 unit kereta api.

    Selain itu, telah dilakukan pula uji kelaikan atau ramp-check untuk memastikan semua armada dalam kondisi laik jalan dan aman dioperasikan.

    Bersamaan dengan itu, koordinasi lintas sektoral juga terus dilakukan. Kemenhub telah berkoordinasi dengan semua pihak terkait mulai dari lintas kementerian dan lembaga, TNI, Polri, aparat keamanan, pemerintah daerah, serta pelaku usaha transportasi.

    “Kami mengoptimalkan Pusat Informasi Transportasi (Pusintrans) dan Posko Pusat Angkutan Lebaran yang beroperasi 24 jam setiap hari untuk memantau pergerakan semua moda transportasi,” kata Menhub di Jakarta, Minggu (23/3).

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • Waspada! Ini Prediksi Puncak Kepadatan Arus Balik Lebaran 2025

    Waspada! Ini Prediksi Puncak Kepadatan Arus Balik Lebaran 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Bagi masyarakat Jawa Timur yang merayakan Lebaran 2025 di kampung halaman, penting untuk merencanakan perjalanan pulang dengan matang agar terhindar dari kemacetan.

    Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat selama Libur Lebaran 2025 yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Badan Litbang Kompas, puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada dua hari, yakni Sabtu, 5 April 2025 (H+4) dan Minggu, 6 April 2025 (H+5).

    Masyarakat dihimbau agar waspada lantaran setiap tahun, arus balik Lebaran selalu menjadi tantangan bagi pemudik, terutama yang menggunakan jalur darat seperti Tol Trans-Jawa, Jalur Pantura, serta jalur alternatif lainnya.

    Kepadatan kendaraan diperkirakan meningkat signifikan pada dua hari puncak tersebut, yang bisa menyebabkan waktu tempuh lebih lama dan risiko kelelahan di perjalanan.

    Menurut data Kementerian Perhubungan, jumlah kendaraan yang kembali ke kota-kota besar, seperti Surabaya, Malang, dan Sidoarjo, akan meningkat drastis pada puncak arus balik.

    Ditambah lagi, kendaraan pribadi masih menjadi moda transportasi utama bagi pemudik, meski ada opsi transportasi umum seperti kereta api dan bus antarkota.

    Tips Menghindari Kemacetan Saat Arus Balik

    Agar perjalanan tetap nyaman dan aman, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

    -Atur Jadwal Balik Lebih Awal atau Setelah Puncak Arus Balik
    Jika memungkinkan, hindari perjalanan pada tanggal 5–6 April 2025. Alternatif terbaik adalah kembali lebih awal atau menunggu hingga arus lalu lintas lebih terkendali.

    -Manfaatkan Jalur Alternatif
    Selain jalan tol utama, pemudik bisa menggunakan jalur alternatif yang lebih lengang. Pastikan untuk menggunakan aplikasi navigasi seperti Google Maps atau Waze guna mendapatkan informasi real-time mengenai kondisi lalu lintas.

    -Gunakan Transportasi Umum
    Jika belum membeli tiket transportasi umum, segera lakukan pemesanan. Kereta api dan bus dapat menjadi pilihan yang lebih nyaman dibandingkan menghadapi kemacetan di jalan tol.

    -Pantau Informasi Lalu Lintas Secara Berkala
    Ikuti perkembangan informasi dari media sosial resmi Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dan Polda Jatim untuk mengetahui kondisi terkini di jalan raya.

    -Siapkan Kendaraan Secara Optimal
    Pastikan kendaraan dalam kondisi prima dengan melakukan pemeriksaan mesin, rem, serta bahan bakar sebelum memulai perjalanan jauh.

    -Istirahat yang Cukup dan Jangan Paksakan Diri
    Jika perjalanan panjang tidak bisa dihindari, pastikan untuk beristirahat setiap 2–3 jam agar tetap fokus dan menghindari kelelahan yang berpotensi berbahaya.

    Dengan meningkatnya volume kendaraan saat arus balik Lebaran 2025, perencanaan perjalanan menjadi hal yang sangat penting.

    Mengatur waktu perjalanan dengan baik, memilih jalur alternatif, serta memanfaatkan informasi lalu lintas dapat membantu pemudik menghindari kemacetan dan memastikan perjalanan yang lebih nyaman dan aman. [fyi/aje]

  • Mudik Berjalan Baik, Menko AHY: Kita Siap Antisipasi Arus Balik

    Mudik Berjalan Baik, Menko AHY: Kita Siap Antisipasi Arus Balik

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono atau Menko AHY mengungkapkan bahwa mudik lebaran Idulfitri 1446 H kali berjalan lancar dan aman.

    AHY mengapresiasi seluruh stakeholder terkait yang memungkinkan mudik berjalan lancar. Dia meminta agar semuanya kembali bersiap untuk mengantisipasi arus balik yang puncaknya pada 6-7 April 2025.

    “Secara umum baik, secara umum bisa kita yakinkan arus mudik tahun ini berjalan dengan baik, aman, lancar. Tentunya kita terus mengantisipasi untuk arus baliknya yang diperkirakan puncaknya pada 6-7 April,” ujar Menko AHY seusai mengikuti acara open house Lebaran 2025 di kediaman Ketua MPR, Ahmad Muzani, di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025).

    AHY mengatakan dirinya juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Korlantas Polri, dan kementerian dan lembaga terkait, agar arus balik berjalan balik.

    “Insyaallah seluruh jajaran, seluruh bagian termasuk Kemenhub yang ada di dalam koordinasi Kemenko Infrastruktur, Kementerian PU yang mempersiapkan infrastrukturnya, termasuk tentunya kerja sama kami dengan Korlantas dan semua stakeholder untuk meyakinkan arus balik berjalan dengan baik,” tandas AHY.

    Komisi III DPR menyatakan, arus mudik Lebaran 2025 menjadi salah satu yang paling lancar sejak 2000. Kelancaran ini tidak hanya terjadi di Pelabuhan Merak, tetapi juga di wilayah Banten dan seluruh Indonesia. Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Habiburokhman menegaskan hal tersebut di Jakarta, Selasa (1/4/2025).

    “Kita menjadi saksi ini adalah salah satu pengaturan mudik yang terlancar sejak tahun 2000,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

    Habiburokhman berharap arus mudik Lebaran 2025 dapat terus berjalan lancar hingga hari-hari berikutnya. Menurutnya, kelancaran arus mudik kali ini tidak terlepas dari kerja keras dan koordinasi berbagai pihak, seperti Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, jajaran kepolisian di daerah, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), PT ASDP Indonesia Ferry, serta kementerian dan lembaga terkait lainnya.

    Sinergi antara berbagai instansi tersebut memastikan pengaturan lalu lintas yang optimal, kesiapan infrastruktur, serta pelayanan yang lebih baik bagi para pemudik. Habiburokhman juga menilai peningkatan kualitas layanan mudik Lebaran tahun ini mencerminkan perbaikan dalam strategi pengelolaan transportasi dan kesiapan aparat di lapangan.

    Penerapan rekayasa lalu lintas, pemantauan arus kendaraan secara real time, dan kesiagaan petugas di lokasi-lokasi krusial telah berkontribusi besar dalam menjaga kelancaran perjalanan masyarakat. Dengan arus balik yang masih berlangsung beberapa hari ke depan, ia berharap sinergi yang ada terus berjalan optimal agar seluruh pemudik dapat kembali ke tempat asal dengan aman dan nyaman.

    “DPR juga mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang telah bekerja keras dalam mengawal perjalanan mudik Lebaran 2025,” tambah Habiburokhman.

  • Pengusaha Pusat Belanja Tak Berharap Banyak saat Libur Lebaran, Daya Beli Masyarakat Lagi Loyo – Halaman all

    Pengusaha Pusat Belanja Tak Berharap Banyak saat Libur Lebaran, Daya Beli Masyarakat Lagi Loyo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan pada momen libur Lebaran tahun ini diprediksi tak meningkat signifikan. Penjualan ritel juga diproyeksi hanya meningkat sedikit.

    Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, meskipun tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan selama Ramadan dan Idulfitri tahun ini mengalami peningkatan, kenaikannya tidak akan besar.

    “Pertumbuhan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan sampai dengan akhir liburan Idulfitri nanti diperkirakan hanya sekitar 10 persen saja,” kata Alphonzus kepada Tribunnews, Rabu (2/4/2025).

    Hal serupa juga terjadi pada penjualan ritel. Meski diperkirakan ada kenaikan dibandingkan dengan 2024, angka pertumbuhannya tetap tidak signifikan.

    “Rata-rata tingkat pertumbuhannya hanya akan single digit saja atau kurang dari 10 persen,” ujar Alphonzus.

    Di tengah kondisi melemahnya daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah, pilihan berkunjung ke mal memang masih ada.

    Namun, Alphonzus mencatat adanya perubahan pola belanja, di mana masyarakat memilih membeli barang dengan harga yang lebih terjangkau.

    “Masyarakat kelas menengah bawah cenderung membeli barang ataupun produk yang harga satuannya (unit price rendah/kecil),” ujarnya.

    Alphonzus menjelaskan bahwa belanja masyarakat selama Ramadan lebih banyak terkonsentrasi pada produk sandang seperti busana, tas, sepatu, aksesoris, serta peralatan rumah tangga dan barang non-makanan.

    Sementara itu, pada saat Idulfitri, belanja masyarakat lebih banyak berfokus pada makanan dan minuman serta hiburan.

    Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti mengungkap di kondisi libur Lebaran tahun ini daya beli masyarakat memang sedang melemah.

    Ia menyebutkan ada dua faktor utama penyebabnya, yaitu inflasi yang naik lebih cepat daripada kenaikan upah dan penurunan pendapatan riil.

    Esther juga mengungkapkan beberapa tanda pelemahan daya beli masyarakat.

    Antara lain, penurunan konsumsi, terutama pada barang tahan lama seperti pakaian, serta turunnya jumlah pemudik

    Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan sebesar 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari penduduk Indonesia.

    Angka tersebut turun 24 persen dari tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.

    Lebih lanjut, Esther menyebutkan bahwa jumlah uang yang beredar dan transaksi keuangan (baik tunai maupun non-tunai) juga mengalami penurunan.

    Dari proyeksi Center of Economic and Law Studies (CELIOS), perputaran uang di momen Ramadan dan Idulfitri akan melemah dibanding dengan tahun lalu

    Tambahan Jumlah Uang yang Beredar (JUB) dalam artian sempit (M1) di momen Ramadan dan Idulfitri 2025 akan melemah sebesar minus 16,5 persen dibandingkan momen yang sama di tahun 2024.

    Tambahan uang beredar hanya di angka Rp 114,37 triliun. Sementara pada 2024, tambahan uang beredar ketika momen Ramadan danIdulfitri mencapai Rp 136,97 triliun

    Selain itu, kata Esther, turunnya jumlah tabungan sejumlah Rp 100 juta juga menjadi pertanda.

    Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat adanya penurunan simpanan nasabah dengan nominal di bawah Rp 100 juta pada awal 2025.

    Data distribusi simpanan LPS pada Januari 2025 menunjukkan, tiering nominal simpanan di bawah Rp 100 juta minus 2,6 persen secara bulanan.

    Pertanda terakhir menurut Esther adalah naiknya jumlah pengangguran. 

    Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepanjang Januari -Desember 2024 mencapai 77.965 orang.

    Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan total pekerja yang terkena PHK sepanjang 2023, yaitu 64.855 orang. 

  • Transjabodetabek Diharapkan Bisa Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

    Transjabodetabek Diharapkan Bisa Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuka rute baru bus Transjabodetabek di Alam Sutera hingga Vida Bekasi. Rute tersebut meliputi wilayah Bekasi – Cawang, Bogor – Cawang, Alam Sutera – Blok M, dan Binong – Grogol.

    Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menyambut baik rencana tersebut. Pasalnya, publik saat ini masih bergantung pada transportasi pribadi dan jasa ojek imbas tata ruang yang semrawut. Adapun sejumlah rute baru Transjabodetabek akan ditempatkan pada lokasi-lokasi pemukiman.

    Sejak diluncurkan tahun 2017, kata Djoko, JR Connexion (JRC) sendiri telah melayani 23 permukiman di kawasan Bodetabek. Melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, penyediaan bus bus JRC ditempatkan pada 117 titik kawasan permukiman di Jabodetabek.

    Sementara tahun ini ditargetkan ada 40 titik yang terlayani bus JRC. Djoko mengatakan, sejumlah operator bus juga akan dilibatkan serta, seperti Perum Damri, PT Eka Sari Lorena Transport, PT Sinar Jaya, PT Transportasi Jakarta, PT Royal Wisata Nusantara, Alfa Omega Sehati.

    Djoko mengatakan, Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 mencatat jumlah penduduk di Jabodetabek sebesar 31.684.645 jiwa. Mengacu hasil analisis BPTJ pada tahun berikutnya, tercatat potensi jumlah penduduk terlayani angkutan umum sebanyak 7.977.987 jiwa atau 25,18%.

    Sementara ketersediaan halte, kata Djoko, kurang dari 500 meter dari lokasi memulai perjalanan tercatat di tiga wilayah tertinggi Jabodetabek dengan potensi jumlah penduduk terlayani angkutan umum, yaitu Kota Administrasi Jakarta Pusat sebesar 88,5%, Kota Administrasi Jakarta Selatan 70,84% dan Kota Administrasi Jakarta Timur 64,09%.

    Sementara itu, tercatat ada tiga wilayah terendah, yaitu Kabupaten Bekasi sebesar 0,84%, Kabupaten Tangerang 0,76%, dan Kabupaten Bogor 0,67%. Djoko menilai, rendahnya fasilitas kendaraan umum menunjukkan semrawutnya tata ruang daerah pemukiman.

    Alhasil, masyarakat masih bergantung pada kendaraan pribadi dan jasa ojek. Hal ini terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

    “Ketergantungan publik terhadap ojek akibat tata ruang yang semrawut. Misalnya, di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, komposisi angkutan umum hanya tersisa 2%, sedangkan mobil 23% dan sepeda motor mencapai 75%. Tidak ada sinkronisasi antara membangun kawasan perumahan dan layanan transportasi,” kata Djoko dalam keterangannya, Rabu (2/4/2025).

    Djoko mengatakan, masyarakat yang berpenghasilan rendah kian terhimpit. Pertama dibebani harga hunian yang mahal, kedua perlu membeli kendaraan pribadi lantaran minimnya fasilitas transportasi umum.

    Djoko memaparkan, data Badan Pengelola Tapera pada tahun 2023 mencatat 2.010 perumahan di wilayah Jabodetabek. Sejumlah perumahan terdiri dari 158 perumahan kelas atas dengan harga lebih dari Rp 2 miliar, 268 perumahan kelas menengah di rentang harga Rp 1 miliar – Rp 2 miliar, dan 1.584 perumahan kelas bawah kurang dari Rp 1 miliar.

    Di Wilayah Bodetabek, kata Djoko ada 1.824 perumahan dengan rincian 242 perumahan kelas menengah dan 1.582 perumahan kelas bawah yang harus dilayani angkutan umum. Layanan angkutan umum dapat berupa angkutan penghubung menuju stasiun KRL Jabodetabek, Stasiun LRT Jabodebek atau halte rute Transjabodetabek terdekat.

    Dapat juga layanan langsung atau direct service seperti bus JRC yang disediakan saat jam sibuk pagi menuju Kota Jakarta dan sore dengan rute kebalikan dari Jakarta ke kawasan perumahan. Selain jam itu, melayani sebagai angkutan penyambung.

    “Beban masyarakat, khususnya generasi muda, saat ini cukup berat dalam menjangkau hunian. Selain harus membeli rumah yang harganya semakin mahal, juga harus membeli kendaraan bermotor. Pasalnya, kawasan perumahan yang ditempati tidak memiliki fasilitas transportasi umum menuju tempat kerja. Perumahan menjadi kurang layak huni jika tidak diimbangi akses transportasi,” jelas Djoko.

    Ia mengungkap, angkutan umum yang baru dibenahi berada di Kota Bogor (4 rute Trans Pakuan), sekarang sedang masa jeda operasi (APBD Kota Bogor), 1 rute Trans Patriot di Bekasi (APBN), 1 rute Trans Wibawa di Kab. Bekasi (APBD Kab. Bekasi), Trans Ayo di Kota Tangerang (APBD Kota Tangerang) dan 1 rute Trans Depok di Kota Depok (APBN).

    Karenanya, ia mengatakan rencana perluasan layanan Transjabodetabek akan sangat membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi ke Kota Jakarta. Juga untuk memastikan target 60% warga Jabodetabek beralih menggunakan angkutan umum.

    “Selain itu, penerapan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) perlu dipertimbangkan untuk mengendalikan mobilitas kendaraan pribadi di Jakarta,” ungkap Djoko.

    Sebelum era 1990-an, kata Djoko, pemerintah menerapkan kebijakan pembangunan kawasan perumahan yang diimbangi dengan layanan transportasi umum, seperti angkutan kota, bus umum atau bus Damri. Akan tetapi, ia menilai saat ini layanan angkutan kota ke permukiman kian terkikis kendati kawasan perumahan itu masih tetap ada.

    Merujuk Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Djoko menyebut tidak ada kewajiban fasilitas transportasi umum sebagai bagian dari sarana umum. Menurutnya, pemerintah perlu merevisi UU tersebut untuk memastikan tersedianya fasilitas umum di kawasan permukiman.

    “Undang-undang tersebut perlu direvisi dengan memasukkan kewajiban pembangunan perumahan dan permukiman disertai penyediaan fasilitas akses transportasi umum,” tutupnya.

    (kil/kil)

  • Menko AHY Pastikan Mudik Lebaran 2025 Berlangsung Lancar

    Menko AHY Pastikan Mudik Lebaran 2025 Berlangsung Lancar

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan arus mudik Lebaran 2025 secara umum berjalan baik dan lancar. AHY mengatakan antisipasi puncak arus balik juga telah disiapkan.

    “Secara umum bisa kita yakinkan arus mudik tahun ini secara umum berjalan dengan baik, aman, lancar dan tentunya kita juga terus mengantisipasi untuk arus baliknya yang diperkirakan akan berpuncak di tanggal 6 dan 7 April,” ujar AHY usai menghadiri open house Ketua MPR RI Ahmad Muzani di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2025).

    AHY mengatakan pihaknya dan kementerian lain terus berkoordinasi untuk menyiapkan puncak arus balik Lebaran 2025. Hal itu dilakukan untuk memastikan arus balik berjalan baik.

    “Tapi Insya Allah seluruh jajaran, seluruh bagian termasuk Kementerian Perhubungan yang berada dalam koordinasi Kemenko Infrastruktur, Kementerian PU yang mempersiapkan infrastrukturnya dan termasuk tentunya kerja sama kami dengan Korlantas dan semua stakeholders untuk meyakinkan arus balik juga berjalan dengan baik,” ujarnya.

    Adapun sejumlah pejabat negara menghadiri acara open house Ketua MPR RI Ahmad Muzani hari ini. Di antaranya Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi, politisi senior Golkar sekaligus mantan Ketua MPR Bambang Soesatyo, Wamendagri Bima Arya, Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Wakil Menteri Agama RI Romo Syafi’i, Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah. Kemudian, Ketua DPR RI Puan Maharani, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Utusan khusus Presiden Raffi Ahmad.

    Kemudian, Wakil Ketua MPR RI Abcandra Muhammad Akbar Supratman, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir, anggota DPR Ahmad Dhani, Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung, Menteri HAM Natalius Pigai, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy.

    (mib/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pantau Arus Mudik Lebaran, Menhub Catat 2 Juta Kendaraan Lewat Tol Japek

    Pantau Arus Mudik Lebaran, Menhub Catat 2 Juta Kendaraan Lewat Tol Japek

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sebanyak 2 juta kendaraan yang melintasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek), pada periode mudik terhitung sejak tanggal 21 Maret hingga 1 April 2025. Kendaraan tersebut melintas empat gerbang tol utama, yaitu Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi.

    Dikutip dari akun Instagram resmi Kemenhub @kemenhub151, data tersebut diambil dari Command Centre PJR Korlantas Polri di KM 29, Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang, secara real time.

    Dalam unggahan tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memastikan kelancaran perjalanan masyarakat sepanjang Jalan Tol Japek. Adapun pemantauan dilakukan bersama Dirgakkum, Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol. Aris Syahbudin.

    “Sejak H-10 sampai dengan H2, tercatat 2 juta kendaraan telah keluar dari Jabodetabek melalui empat gerbang tol utama, yaitu Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi,” tulis unggahan @kemenhub151, dikutip Rabu (2/4/2025).

    Lebih jauh, Kemehub juga memastikan koordinasi bersama kementerian/lembaga terkait akan tetap dilakukan. Hal ini perlu untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik di periode Lebaran 2025.

    “Di hari kedua Lebaran, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi terus memastikan kelancaran perjalanan masyarakat,” tutup unggahan tersebut.

    (kil/kil)

  • Menhub Pastikan Pelabuhan Penyeberangan Siap Layani Arus Balik Lebaran

    Menhub Pastikan Pelabuhan Penyeberangan Siap Layani Arus Balik Lebaran

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan sejumlah pelabuhan penyeberangan siap beroperasi saat arus balik Lebaran 2025. Adapun pelabuhan tersebut yakni Merak, Ciwandan, Bakauheni, dan BBJ Bojonegara.

    Hal itu diungkap Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi usai melakukan pengecekan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada hari Lebaran, Senin (31/3) malam. Kala itu, Dudy memastikan kesiapan sistem penundaan atau delaying system untuk mengurai kemacetan di Pelabuhan Merak.

    “Saya ke sini untuk memastikan teman-teman di Pelabuhan Bakauheni menyiapkan segala sesuatunya agar menjadi lebih baik, seperti penyelenggaraan pelabuhannya, delaying system-nya, pengaturan flow, di situlah intinya salah satu tools kita supaya penyelenggaraannya jadi lebih baik,” kata Dudy dalam keterangannya dikutip dari laman resmi Kemenhub, Rabu (2/4).

    Untuk di Pelabuhan Bakauheni, Dudy memastikan kesiapan arus balik seperti clustering, delaying system, hingga buffer zone. Ia mengatakan, kesiapan ini dilakukan untuk memberi pelayanan optimal kepada para pemudik.

    “Kita juga harus menyiapkan kantong-kantong untuk parkir, kemudian delaying system supaya mereka juga tidak menunggu terlalu lama di pelabuhan. Jadi itu semua adalah langkah-langkah teknis yang disiapkan, yang pada ujungnya adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

    Saat ini, kata Dudy, kapal dan pelabuhan penyeberangan cukup untuk menampung pemudik pada saat arus balik Lebaran dimulai. Adapun puncak arus balik diperkirakan terjadi pada tanggal 5 – 6 April 2025.

    “Ada 67 kapal, yang dikerahkan sekitar 40-an. Nanti dari Lampung juga ada tiga pelabuhan yang dioperasikan yaitu Pelabuhan Wika Beton, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya, serta Pelabuhan Bakauheni,” ucapnya.

    Mengutip data PT. ASDP Indonesia Ferry, penyeberangan dari Jawa ke Sumatera dari H-10 hingga hari Lebaran terhitung sejak tanggal 21-31 Maret 2025, total jumlah kendaraan roda 2, roda 4, dan truk di pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara berjumlah 225.400 unit.

    Angka ini turun 0,1 persen dari 2024 yang berjumlah 225.637 unit. Sedangkan untuk jumlah penumpang mengalami kenaikan 3%, yakni 2025 berjumlah 885.828 orang dibanding 2024 sebesar 859.521 orang.

    Dudy berharap, pelaksanaan arus balik dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak berjalan baik seperti saat arus mudik dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni.

    “Teman-teman yang di Pelabuhan Merak alhamdulillah telah melaksanakan secara baik pengelolaan arus mudik, sehingga Pelabuhan Merak bisa melayani masyarakat secara lancar dan aman menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni. Harapannya, itu juga akan bisa dilakukan pada saat arus balik lagi dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak,” pungkasnya.

    (kil/kil)

  • Asosiasi PKL: Angka Pemudik Turun, Ekonomi UMKM Lesu – Halaman all

    Asosiasi PKL: Angka Pemudik Turun, Ekonomi UMKM Lesu – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia Ali Mahsun, melihat ekonomi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ikut lesu, karena jumlah pemudik lebaran 2025 yang menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya.

    Ali melihat turunnya angka pemudik bisa jadi peringatan untuk pemerintah. Apalagi, ini terjadi meski diskon tarif tol, pesawat, hingga mudik gratis diberikan oleh pemerintah.

    “Kenyataan ini harus jadi warning bagi pemerintah,” ujar Ali saat dihubungi Rabu (2/4/2025).

    Seharusnya, kata Ali, mudik lebaran jadi peak season atau periode waktu di mana permintaan untuk produk atau layanan meningkat secara signifikan sehingga terjadi lonjakan perekonomian nasional.

    “Namun kenapa lebaran 2025 terjadi penurunan drastis pemudik sebesar 24 perseb? Banyak faktor yang jadi penyebabnya,” kata Ali.

    Menurutnya, saat ini perputaran ekonomi rakyat UMKM makin lesu akibatkan daya beli masyarakat melemah. Kemudian, lebih dari 9,8 juta kelas menengah jatuh miskin dan mereka perketat ikat pinggang atau efisiensi ditengah makin beratnya beban hidup.

    “Faktor lain, melonjaknya pengangguran akibat PHK marak dimana-mana sebelum dan jelang ramadhan 2025,” tutur Ali.

    Sebagian pelaku UMKM memilih tidak mudik lebaran 2025 daripada kehabisan modal usaha pasca lebaran. Dan, penggelontoran berbagai subsidi, bantuan sosial dan diskon tiket belum mampu mendongkrak jumlah pemudik kebaran 2025.

    “Turunnya pemudik lebaran 2025 hingga 24 persen akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan demikian harus jadi lampu kuning bagi pemerintah untuk memberikan solusi tercepat dongkrak perputaran ekonomi rakyat, juga perekonomian nasional,” sambungnya.

    Menurut hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik Lebaran 2025 diproyeksikan hanya sekitar 146,48 juta orang, turun 24,4 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta orang. Penurunan ini menjadi anomali karena dalam satu dekade terakhir tren jumlah pemudik cenderung meningkat setiap tahun, kecuali saat pandemi.

    Turunnya jumlah pemudik berdampak pada berbagai moda transportasi. Data dari Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia (Siasati) menunjukkan akumulasi pergerakan penumpang dari lima moda transportasi umum hingga H-3 Lebaran sebesar 6,75 juta orang, atau turun 4,8 persen dari tahun lalu.

    Penurunan paling tajam terjadi pada moda bus antarkota antarprovinsi (AKAP), yakni 10,2 persen. Diikuti moda pesawat yang turun 6,8 persen dan kapal laut 4,8 persen.

    Pertumbuhan Ekonomi triwulan I 2025 Hanya 5,03 Persen

    Center of Economic and Law Studies (Celios) memaparkan sejumlah indikator pelemahan daya beli saat Lebaran 2025 melemah. Apa saja indikatornya?.

    Direktur Ekonomi Celios Nailul Huda menerangkan, terdapat beberapa indikator penyebab melemahnya daya beli. Misalnya, karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang marak terjadi. 

    Pada Januari 2025, terjadi penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) hingga 0,4 persen (month-to-month) dibandingkan IKK Desember 2024.

    “Situasinya cukup anomali. Jika kita mengacu pada periode 2022 hingga 2024, biasanya terjadi kenaikan IKK di bulan Januari karena ada optimisme konsumen di awal tahun. Kondisi keyakinan konsumen melemah juga terjadi di bulan Februari 2025,” ujar Huda saat dihubungi, Rabu (2/4/2025).

    Data lainnya juga menunjukkan hal yang serupa dimana ada penurunan angka Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari 2025. Pada Desember 2024, angka IPR sebesar 222 poin dan angka IPR turun menjadi 211,5 di Januari 2025.

    “Jika kita tengok pergerakan di Desember 2023 ke Januari 2024 masih bergerak positif. Artinya, konsumen yang tidak yakin akan perekonomian tahun 2025, mendorong penjualan eceran kita juga turun. Akibatnya, daya beli masyarakat kian terperosok di awal tahun 2025,” imbuh Huda.

    Dengan kondisi tersebut Huda menyampaikan bahwa perputaran uang di momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri akan melemah dibandingkan dengan tahun lalu.

    Tambahan Jumlah Uang yang Beredar (JUB) dalam artian sempit (M1) di momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2025, akan melemah sebesar -16,5 persen dibandingkan momen yang sama di tahun 2024.

    “Tambahan uang beredar hanya di angka Rp114,37 triliun. Sedangkan tahun 2024, tambahan uang beredar ketika momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri mencapai Rp136,97 triliun,” terang Huda.

    Uang Beredar

    Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, menambahkan dengan penurunan tambahan uang beredar di momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini, maka berdampak pada pembentukan PDB secara nasional yang tidak optimal.

    “Berdasarkan modelling yang dilakukan Celios pada tahun 2024, tambahan PDB akibat adanya momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri mencapai Rp168,55 triliun. Sedangkan tahun 2025 hanya Rp140,74 triliun atau turun 16,5 persen,” katanya.

    Sedangkan keuntungan pengusaha hanya Rp84,19 triliun, jauh di bawah tambahan pendapatan tahun lalu yang mencapai Rp100,83 triliun.

    Indikator lain yang memotret pelemahan daya beli masyarakat adalah menurunnya porsi simpanan perorangan yang hanya mencapai 46,4 persen terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK).

    Hal ini tidak pernah terjadi di awal pemerintahan sebelumnya. Pada awal periode Jokowi-JK, simpanan perorangan porsinya 58,5 persen dan Jokowi-Amin sebesar 57,4 persen.

    Pertumbuhan Ekonomi Stagnan

    Merosotnya porsi tabungan perorangan, mengindikasikan masyarakat cenderung bertahan hidup dengan menguras simpanan, karena upah riil terlalu kecil, tunjangan berkurang, dan ancaman PHK masih berlanjut.

    “Dengan berbagai indikator perekonomian tersebut, Celios memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2025 hanya 5,03 persen (year-on-year). Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 yang mencapai 5,11 persen,” lanjut Bhima.

    Perkiraan pertumbuhan memperhitungkan dampak dari momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2025 yang secara siklus mendorong konsumsi rumah tangga lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2024. 

    Namun, faktor seasonal yang di ikuti pembagian THR tetap tidak mampu membuat ekonomi tumbuh lebih tinggi. Bahkan dikhawatirkan ekonomi bakal melambat paska lebaran, karena tidak ada lagi motor penggerak konsumsi yang signifikan.

    “Belanja pemerintah yang sedang efisiensi besar-besaran juga berpengaruh ke consumer confidences. Pelemahan kurs rupiah juga menambah kehati-hatian dari masyarakat untuk membelanjakan uangnya,” ujar Bhima.

    Hotel Sepi

    Okupansi atau jumlah hunian hotel yang terisi pada periode libur lebaran 2025 ini mengalami penurunan bila dibandingkan tahun lalu.

    Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan penurunan okupansi kali ini kisarannya mencapai 20 persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Kondisi ini terjadi di beberapa daerah tujuan wisata, seperti Yogyakarta, Bali dan Solo.

    “(Penurunan okupansi hotel) seperti diduga lebih rendah dari tahun lalu. Saya tadi sempat telpon beberapa daerah Solo, Jogja, Bali memang turun,” tutur Hariyadi ditemui usai menghadiri halal bihalal di kediaman rumah dinas Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani di kawasan Widya Chandra Jakarta, Selasa (1/4).

    Ia menduga, penurunan okupansi hotel disebabkan daya beli masyarakat masih melemah tahun ini. Pasalnya, masa hunian hotel pada lebaran tahun ini lebih singkat bila dibandingkan tahun lalu.

    Hariyadi mencatat, rata-rata  waktu tinggal masyarakat di hotel hanya hingga h-2 lebaran saja, atau lebih pendek dan tidak menghabiskan waktu hingga libur selesai pada 7 Maret 2025.

    “Misalnya di Solo hanya sampai tanggal 4, tanggal 5 langsung check out, di Jogja tanggal 6. Bali turun juga nggak full sampai tanggal 7,” jelasnya.

    Lebih lanjut, untuk mengembalikan kondisi okupansi hotel setidaknya ke kondisi yang normal, ia berharap ada peranan pemerintah dalam eksekusi anggaran. Pasalnya, pasca adanya efisiensi anggaran, konsumsi perhotelan dari pemerintah menurun.

    Padahal pasar pemerintah untuk industri hotel masih cukup besar yakni mencapai 40 persen. Menurutnya, peranan pemerintah juga sangat penting agar hotel-hotel tidak banyak yang tutup, dan akhirnya berdampak pada PHK karyawan.

    “Jadi, kalau pemerintah tidak melakukan eksekusi untuk spending, pasti akan banyak yang tutup lagi (hotel),” ungkapnya.