Kementrian Lembaga: Kementerian Keuangan

  • iPhone 16 Boleh Dibeli Warga RI, Asal Penuhi Syarat ini

    iPhone 16 Boleh Dibeli Warga RI, Asal Penuhi Syarat ini

    JABAR EKSPRES – Buat kamu yang udah gak sabar pengen punya iPhone 16, ada kabar baik.

    Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan memperbolehkan warga Indonesia membeli atau mengimpor iPhone 16 dari luar negeri.

    Baca juga : Poco F7 Pro Indonesia dengan Performa Gahar dan Harga Miring, Siap Guncang Pasar!

    Tapi, ada syaratnya, hanya untuk keperluan pribadi.

    Kenapa begitu? Karena hingga saat ini, seri iPhone terbaru dari Apple ini belum resmi dijual di Indonesia.

    Artinya, kalau kamu bawa masuk iPhone 16 buat dipakai sendiri, itu gak masalah.

    Tapi kalau ketahuan buat dijual lagi, siap-siap kena tindakan tegas.

    Menurut Chotibul Umam, Kepala Subdirektorat Impor, Direktorat Teknis Kepabeanan DJBC, tidak ada batasan untuk impor iPhone 16 selama memang dipakai pribadi.

    Tapi kalau ada indikasi buat diperjualbelikan, siap-siap ditindak.

    Misalnya, ada orang bolak-balik Singapura beli satu iPhone tiap minggu, terus dibawa pulang ke Indonesia.

    Kalau pola ini mencurigakan, pihak Bea Cukai pasti akan melakukan profiling terhadap penumpang tersebut.

    “Kalau ketahuan bukan untuk keperluan pribadi, pasti gak bisa diselesaikan. Contohnya, beli satu minggu ini, terus seminggu lagi beli lagi, lalu balik lagi. Ini sudah ada profiling,” jelas Chotibul dalam Media Briefing, Selasa (25/2/2025).

    Beda cerita kalau kamu beli iPhone 16 melalui jasa pengiriman (bukan dibawa langsung dari luar negeri).

    Barang kiriman akan dikenakan pajak sesuai aturan yang berlaku.

    Baca juga : Vivo V50 Lite 5G Segera Hadir di Indonesia, Desain Mewah, Harga Lebih Terjangkau!

    Menurut PMK Nomor 4 Tahun 2025, yang mulai berlaku 5 Maret 2025, berikut rincian pajaknya:

    Barang Kiriman

    Bea masuk: 7,5%PPN: 11%PPh: Dikecualikan jika harga di bawah FOB US$1.500

    Barang Bawaan Penumpang

    Bea masuk: 10%PPN: 11%PPh:

    – 10% jika punya NPWP

    – 20% kalau gak punya NPWP

    Dikutip dari laman resmi Apple, harga iPhone 16 berkisar antara US$799 hingga US$1.599.

    Jadi, sebelum beli, pastikan kamu sudah hitung total pajaknya biar gak kaget pas sampai di Indonesia.

    Jadi, kalau kamu pengen beli hp ini dari luar negeri, pastikan sesuai aturan dan jangan sampai kena masalah.

  • Dapat Suntikan Modal Rp 5 T, LPEI Jamin Bukan buat Bayar Utang

    Dapat Suntikan Modal Rp 5 T, LPEI Jamin Bukan buat Bayar Utang

    Jakarta

    Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mendapatkan suntikan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 5 triliun di tahun anggaran 2024. Dana tersebut dipastikan bukan untuk bayar utang.

    Hal itu ditegaskan Plt Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif LPEI, Yon Arsal saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI. Dia bilang suntikan modal Rp 5 triliun akan digunakan untuk berbagai program kerja LPEI yang sudah ditetapkan.

    “Concern tentang PMN yang Rp 5 triliun, Rp 5 triliun ini mau apa? Bayar utang nggak? Enggak itu kita jamin tidak,” kata Yon Arsal, Kamis (27/2/2025).

    Penggunaan PMN Rp 5 triliun telah dibagi untuk dua komponen yakni Rp 3,5 triliun untuk Penugasan Khusus Ekspor (PKE) trade finance (Rp 1,5 triliun), PKE Kawasan (Rp 1 triliun) dan PKE UKM (Rp 1 triliun). Sisanya Rp 1,5 triliun akan dimanfaatkan untuk mandat di bidang penjaminan PKE dan asuransi.

    “Ini kami diawasi betul oleh Kementerian Keuangan dan OJK untuk penyaluran. Jadi nggak boleh ini digunakan di luar peruntukan yang sudah ada,” ucap Yon Arsal.

    Saat ini LPEI sedang menunggu aturan tentang pencairan PMN keluar. Harapannya, aturan bisa terbit dalam waktu dekat sehingga suntikan modal yang sudah disetujui dapat digunakan sesuai peruntukannya.

    “Terkait PMN Rp 5 triliun yang baru saja kami peroleh, ini sedang kami tunggu KMK-nya mudah-mudahan segera keluar sehingga kita bisa segera gunakan untuk financing. Alhamdulillah kalau line-nya sudah ada,” tutur Yon Arsal.

    Lihat juga video: Kejagung Belum Tetapkan Status Hukum 4 Debitur Terindikasi Fraud di LPEI

    (aid/fdl)

  • ‘Sulap’ Rugi Jadi Untung, LPEI Cetak Laba Rp 233 M

    ‘Sulap’ Rugi Jadi Untung, LPEI Cetak Laba Rp 233 M

    Jakarta

    Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 232,52 miliar pada 2024. Realisasi itu lebih baik dibandingkan periode akhir 2023 yang mencatatkan rugi Rp 18,11 triliun.

    Plt Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif LPEI, Yon Arsal mengatakan kinerja positif ini akan terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang dengan target di atas Rp 250 miliar.

    “2023 adalah tahun bottom-nya LPEI dan mudah-mudahan kita bisa terus meningkat di tahun-tahun yang akan datang. Tahun 2024 kami mencatatkan laba Rp 233 miliar, mudah-mudahan secara konsisten nanti sustainable, kita akan berusaha untuk mencapai target profit after tax di tahun-tahun yang akan datang di atas Rp 250 miliar,” kata Yon Arsal dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (27/2/2025).

    Perbaikan kinerja keuangan itu ditunjukkan melalui rasio keuangan seperti meningkatnya rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio) sebesar 34,25%, dari 17,82% di tahun sebelumnya. Dari sisi kualitas aset produktif, pertumbuhan pembiayaan difokuskan pada selected portofolio yang tumbuh 2% menjadi Rp 30,2 triliun.

    Selain itu, recovery asset collection mencapai Rp 2,8 triliun pada 2024 dengan Non Performing Financing (NPF) net sebesar 4,52%, masih dalam batas yang dapat diterima industri keuangan dan Return on Equity (ROE) sebesar 2,51%, meningkat dari -71,71% pada tahun sebelumnya.

    Manajemen LPEI disebut telah melaksanakan berbagai langkah strategis dalam lima tahun terakhir untuk menyehatkan lembaga antara lain penerapan strategi bisnis yang selektif, penguatan aspek manajemen risiko melalui perbaikan proses, sistem dan penyempurnaan kebijakan. Lalu manajemen juga fokus untuk melakukan pemulihan dan pengelolaan aset bermasalah, penguatan sumber daya manusia, teknologi informasi, serta pengelolaan biaya operasional yang hati-hati dan disiplin.

    “Kita baru separuh jalan dari proses transformasi yang dilakukan, masih banyak yang harus dijalankan LPEI untuk mencapai target setidaknya target market dan rebranding new LPEI ke depan,” imbuhnya.

    Sepanjang 2024, LPEI berhasil mendorong tumbuhnya 1.097 eksportir baru dan pembangunan 928 Desa Devisa baru sehingga total Desa Devisa mencapai 1.845 desa secara akumulatif. Capaian ini tidak terlepas dari kerja sama dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Bank Indonesia dan berbagai pemerintah daerah.

    Dalam menjalankan peran sebagai Special Mission Vehicle (SMV) pemerintah, LPEI mencatat penyaluran pembiayaan melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) mencapai lebih dari Rp 7,2 triliun di 2024 dan lebih dari Rp 20 triliun sejak 2020. Melalui PKE, LPEI mendukung program strategis pemerintah dalam mendorong daya saing ekspor nasional, termasuk fasilitasi perluasan pasar ekspor ke negara-negara di Kawasan Afrika, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa Timur dan Amerika Latin.

    (fdl/fdl)

  • Pahami Aturan Pajak & Bea Masuk Baru Ini, Sebelum Beli iPhone 16

    Pahami Aturan Pajak & Bea Masuk Baru Ini, Sebelum Beli iPhone 16

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ponsel iPhone 16 keluaran Apple memang belum tersedia secara resmi di Indonesia, namun masyarakat tetap bisa membelinya dari luar negeri. Hal ini telah ditegaskan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Menurut DJBC, pembelian atau impor iPhone 16 diperbolehkan selama dipergunakan untuk kebutuhan pribadi.

    Kepala Subdirektorat Impor, Direktorat Teknis Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea Cukai, Chotibul Umam menjelaskan bahwa iPhone 16 yang dibeli dari luar negeri untuk keperluan pribadi tidak dikenakan pembatasan impor. Namun, jika ditemukan indikasi bahwa barang tersebut diperjualbelikan, maka tidak akan diselesaikan oleh pihak berwenang.

    “Kalau seandainya terbukti bahwa tidak untuk tujuan pribadi, maka setelah ketahuan bahwa ini tidak untuk tujuan pribadi, pasti tidak bisa diselesaikan. Sama juga yang misalnya beli ke Singapura, beli satu seminggu lagi pulang lagi, bawa lagi, lalu balik lagi. Ini dipastikan sudah ada profiling terhadap penumpang tersebut,” ujar Chotibul dalam Media Briefing, dikutip Kamis (27/2/2025).

    Semua pembelian dan impor iPhone ini akan dikenakan tarif bea masuk dan pajak. Aturan ini akan ditegaskan dalam PMK Nomor 4 Tahun 2025 yang akan mulai berlaku pada 5 Maret 2025 mendatang. Untuk pengenaan bea masuk dan pajak pembelian iPhone berikut ini aturan terbarunya:

    Aturan Bea Masuk dan Pajak untuk Pembelian iPhone 16 sebagai Barang Bawaan Penumpang

    Jika iPhone 16 dibawa sebagai barang bawaan penumpang akan dikenakan bea masuk sebesar 10%, PPN sebesar 11% dan PPh sebesar 10% jika memiliki NPWP dan 20% jika tidak memiliki NPWP. Melansir laman resmi Apple, harga iPhone 16 saat ini dibanderol mulai dari US$ 799 hingga US$1.599. Jika harga barang melebihi batas tertentu, maka pajak yang harus dibayarkan akan semakin tinggi.

    Aturan Bea Masuk untuk Pembelian iPhone 16 Melalui Pengiriman

    Jika iPhone 16 dikirim dari luar negeri melalui jasa ekspedisi, maka dikenakan tarif bea masuk sebesar 7,5%. Adapun, PPh tidak dikenakan jika harga barang di bawah FOB US$ 1.500. Akan tetapi, jika diketahui melebihi batas tersebut, pajak tambahan tetap berlaku sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya telah mengungkapkan bahwa berbagai kewajiban Apple terhadap pemerintah sudah terpenuhi, sehingga dalam waktu dekat Apple sudah bisa menjual IPhone 16 di Indonesia.

    “Dengan adanya MoU dan sudah sepakati nilai investasi, jadi bisa sesegera mungkin [Apple 16 dijual sebelum lebaran]. Sesegera mungkin,” kata Agus menjawab pertanyaan CNBC Indonesia dalam konferensi pers media di Kementerian Perindustrian, Rabu (26/2/2025).

    Perundingan berlangsung dengan tidak mudah dan relatif alot karena kedua belah pihak pasti akan jaga interest dua pihak menjaga kepentingan, bahkan menjaga prinsip-prinsip, Agus sudah memprediksi sejak 5 bulan lalu prosesnya tidak akan mudah.

    (haa/haa)

  • Kemenkeu pacu pembangunan dengan sinergi pusat dan daerah

    Kemenkeu pacu pembangunan dengan sinergi pusat dan daerah

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus menegaskan komitmennya untuk memacu suksesnya pembangunan nasional, khususnya dengan mendorong sinergisitas pemerintah pusat dan daerah.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Perimbangan Keuangan Kemenkeu Luky Alfirman menjelaskan sinergisitas tersebut terwujud salah satunya dalam hal pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ia menekankan instrumen tersebut merupakan alat untuk merealisasikan program.

    “Tujuannya apa? Ya tadi, bagaimana kita membangun ekonomi, membangun rakyat Indonesia, membangun, memberikan manfaat sebesar-besarnya, menyejahterakan rakyat di seluruh pelosok,” kata Luky dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Dia menjelaskan struktur APBN terbagi menjadi anggaran pendapatan dan belanja. Anggaran pendapatan bersumber dari pajak hingga dana hibah. Setelah dana tersebut terkumpul, kemudian dapat dibelanjakan, sedangkan dari sisi APBD, anggaran pendapatan bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan dana transfer dari pemerintah pusat.

    Luky menambahkan dana transfer tersebut beberapa di antaranya direalisasikan untuk membangun infrastruktur di daerah. Ia memastikan pada gilirannya realisasi anggaran tersebut dinikmati oleh masyarakat.

    “Tujuannya adalah kita ingin mendorong pembangunan ekonomi, tapi juga kita ingin melakukan pemerataan yang sifatnya inklusif,” ujarnya.

    Dia menekankan dalam melaksanakan tugas tersebut Kemenkeu bekerja secara profesional. Dalam pertemuan itu, dia juga mengajak para kepala daerah untuk bersama-sama meningkatkan PAD masing-masing.

    Di samping itu, daerah juga dipacu untuk untuk mengoptimalkan iklim investasi.

    “Sangat penting untuk menjaga bahwa ekonomi kita terus bergerak, terus kondusif, terjaga iklim investasi, iklim usahanya. Kalau ekonominya bergerak, pajaknya bergerak, pajaknya tambah tinggi, belanjanya pun bisa tambah tinggi, tambah besar,” pungkas Luky.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sikapi Penutupan Pabrik PT Sanken, DPR Dukung Pemerintah Evaluasi Komprehensif Kondisi Iklim Usaha – Halaman all

    Sikapi Penutupan Pabrik PT Sanken, DPR Dukung Pemerintah Evaluasi Komprehensif Kondisi Iklim Usaha – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menyikapi rencana penutupan pabrik oleh PT Sanken Indonesia, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, meminta Kementerian Perindustrian dan Kementerian Investasi untuk melakukan evaluasi atas kejadian tersebut.

    ” Kementerian Industri dan Investasi harus meninjau dan mengevaluasi cepat, kenapa mereka melakukan penutupan pabrik? Apakah memang ada penurunan produksi akibat menurunnya daya beli di Masyarakat? Ataukah kesulitan akibat tingginya biaya produksi? Misalnya karena tingginya harga energi baik listrik maupun gas, sulitnya perizinan atau ekonomi biaya tinggi lainnya atau terkait sumber daya manusia yang mahal atau kurang produktif,” kata Bambang Haryo di Jakarta, Senin (24/2/2025). 
     
    Ia menekankan jika merujuk pada alasan PT Sanken Indonesia yang ingin mengubah jenis usahanya menjadi industri semikonduktor, pemerintah perlu mengevaluasi kenapa proyeksi baru dari PT Sanken ini tidak bisa diakomodir di Indonesia.

    “Apakah perizinannya yang sulit untuk mengubah jenis usaha satu ke yang lainnya. Ataukah dianggap SDM kita tidak memadai untuk memenuhi spesifikasi jenis usaha Sanken yang baru. Ataukah, beban biaya operasional di Indonesia seperti perpajakan, perizinan, dan biaya energi, terlalu memberatkan mereka sehingga Sanken memilih untuk keluar dari Indonesia,” ujarnya. 

    Ia pun mendorong pelaku usaha untuk lebih terbuka kepada pemerintah terkait hal-hal yang mempengaruhi kinerja usahanya.

    Sehingga pemerintah bisa mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk menjaga kemampuan setiap usaha yang ada Indonesia untuk tetap bisa bertahan dan menjadi bagian dalam perputaran perekonomian Indonesia.

    Ditambah Pemerintah harus memberikan transportasi logistik yang berkualitas dan terintegrasi serta berbiaya murah

    Bambang Haryo mengingatkan sinyal penurunan kinerja industri ini sudah dimulai sejak pemerintahan Joko Widodo dan diperparah dengan kejadian COVID 19.

    Oleh karena itu, pemerintahan saat ini harus secepatnya melakukan evaluasi pada iklim industri untuk memastikan industri lainnya bisa tetap memiliki kemampuan untuk melakukan usahanya.

    Ia menegaskan kementerian terkait seperti Kemenko Perekonomian, Kementerian Perindustrian, Perdagangan, Tenaga Kerja, ESDM hingga Kementerian Keuangan harus melakukan evaluasi secara komprehensif dan saling berkoordinasi terkait iklim usaha industri di Indonesia.

    “Karena industri manufaktur ini merupakan bagian penting dari perekonomian kita. Selain itu, industri ini merupakan padat karya, padat modal, dan mampu membuka lapangan kerja dalam jumlah besar. Sudah seharusnya pemerintah bisa menjaga iklim usaha yang ada, sehingga usaha industri yang ada bisa bertahan, dan malah industri baru berdatangan dari berbagai negara di dunia,” kata Bambang Haryo lebih lanjut.

    Karena posisi Indonesia sangat strategis di tengah tengah antara Asia Timur dan Australia serta Eropa, dan bahkan menjadi jalur lewatnya sebagian besar transportasi laut di dunia.

    Maka sangat bisa diminati oleh usaha industri dunia untuk berinvestasi di Indonesia. Karena logistik hasil industri bisa dikirimkan dengan mudah dan murah dengan transportasi laut karena jaraknya sangat dekat dengan areal pemasaran. 

    Ini adalah peluang Indonesia untuk membuka selebar lebarnya usaha usaha industri di dunia untuk berinvestasi di negara kita. Apalagi Indonesia adalah juga merupakan tempat pemasaran yang besar karena penduduknya sangat banyak.

    “Kita tidak bisa hanya bilang jangan ada PHK, jangan ada PHK. Tetapi kita harus pikirkan iklim usaha industri dan kemampuan daya beli masyarakat untuk menyerap hasil industrinya,” imbuhnya.

    Kemampuan daya beli masyarakat sangat penting untuk diperhatikan oleh pemerintah dengan ongkos ongkos biaya hidup yang lebih murah, misalnya pangan, papan, kesehatan, pendidikan yang bila perlu gratis, serta harga energi yang saat ini sangat membebani masyarakat. 

    Harus dievaluasi secara total agar masyarakat mempunyai daya beli untuk menjangkau kebutuhan sekunder yang dihasilkan oleh industri manufaktur. 

    “Terkait konflik PT Sanken Indonesia dengan karyawan yang akan di PHK sebanyak 400 pekerja, karena akan menghentikan operasi dan menutup usahanya di Indonesia pada bulan Juni 2025, itikad baik PT Sanken dengan menginformasikan kepada pekerja satu tahun sebelumnya dan menjanjikan pesangon sebesar 2.6 X gaji, yang disesuaikan dengan program pensiun dini,” katanya.

    “Dan bahkan PT Sanken juga memberikan pelatihan untuk Wiraswasta baru bagi karyawannya, itikad ini cukup baik,” katanya.

    Walaupun Bambang Haryo mengatakan keinginan dari serikat pekerja untuk dinaikkan 10 kali lipat gaji.

    “Konflik tersebut seharusnya Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Perindustrian segera memediasi agar terjadi win win solution yang bisa dirasakan oleh pekerja dan pengusaha,” kata dia.

    Karena bila tidak, Bambang Haryo mengatakan dimediasi dengan campur tangan Pemerintah akan menjadi citra buruk bagi iklim usaha industri di Indonesia di mata Internasional. 

    “Dan bahkan pengusaha pengusaha industri yang mempunyai itikad baik akan berlaku curang dengan memilih jalur seakan akan mempailitkan usahanya. Sehingga pengusaha industri tersebut tidak perlu memberikan pesangon. Dan ini harus dihindari agar pekerja bisa terlindungi dari hal hal yang merugikan para pekerja industri di Indonesia,” ujarnya.

  • Produksi Maung MV3 untuk Menteri Ditargetkan Selesai Akhir 2025

    Produksi Maung MV3 untuk Menteri Ditargetkan Selesai Akhir 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Pindad (Persero) menargetkan produksi kendaraan taktis (Rantis) Maung MV3 untuk jajaran Menteri Kabinet Merah Putih rampung pada akhir 2025. Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Prima Kharisma, menyebutkan pihaknya berharap produksi bisa dimulai lebih awal.

    “Harapannya sebenarnya sudah bisa keluar pada akhir tahun ini, jadi kita bisa mulai deliver,” ujar Prima saat ditemui di kantor PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/2/2025) seperti dilansir Antara.

    Prima menjelaskan saat ini PT Pindad masih dalam tahap persiapan produksi sebelum memulai perakitan Maung MV3. Versi kendaraan taktis ini akan lebih ringan dibandingkan varian asli yang didesain untuk pertempuran karena tidak dilengkapi armor.

    “Pada awal bulan depan kita sudah mulai produksi,” tambahnya terkait produksi Maung MV3 yang diwacanakan akan digunakan sebagai kendaraan dinas menteri Kabinet Merah Putih.

    Terkait jumlah unit yang akan diproduksi untuk para menteri dan pejabat kementerian, Prima belum memberikan angka pasti. “Jumlahnya nanti akan diumumkan belakangan, terkait dengan publikasi dan sebagainya,” jelasnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto minta eselon 1 hingga para menteri Kabinet Merah Putih menggunakan mobil Maung dalam menjalankan tugas sejak akhir tahun 2024. Pemakaian mobil Maung tersebut akan mulai berlaku pekan depan.

    Hal itu dikatakan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu dalam acara Puncak Dies Natalis Ke-15 dan Lustrum III Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) di UGM, Sleman, Yogyakarta (DIY), Senin (28/10/2024).

    “Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon 1 sama menteri, luar biasa,” ujar Anggito.

    Hanya saja, pernyataan Anggito terkait Maung MV3 yang diwacanakan akan digunakan sebagai kendaraan dinas menteri Kabinet Merah Putih  langsung diklarifikasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Disebutkan penggunaan mobil dinas buatan dalam negeri (Maung) hanya penyemangat untuk mencintai produk dalam negeri.

  • Hashim Djojohadikusumo Dorong Penurunan PPh Badan

    Hashim Djojohadikusumo Dorong Penurunan PPh Badan

    Jakarta, Beritasatu.com – Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menegaskan, kebijakan perpajakan pemerintah tidak akan memberatkan masyarakat. Ia juga mendorong agar tarif pajak penghasilan (PPh) badan diturunkan menjadi 18%.

    “Untuk (PPh) perseroan kan 22%, insyaallah kita bisa kurangi jadi 20%, bahkan jadi 18%,” kata  Hashim dalam acara Economic Outlook 2025 di Hotel Westin Jakarta, Rabu (26/2/2025).

    Mengacu pada catatan Direktorat Jenderal Pajak, tarif PPh Badan mengalami beberapa perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2019 dan sebelumnya sebesar 25% (20% untuk perusahaan go public), pada 2020 diturunkan menjadi 22%, dan pada 2022 hingga saat ini sebesar 22%. Untuk perseroan terbuka dengan saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia minimal 40% berhak mendapatkan tarif lebih rendah, yakni 19%.

    Dalam acara tersebut, hadir pula Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan pengusaha Chairul Tanjung. Hashim berharap Kementerian Keuangan dapat segera merealisasikan penurunan tarif PPh Badan.

    “Nanti tinggal Pak CT (Chairul Tanjung) bisik-bisik ke Pak Anggito,” seloroh Hasyim.

    Selain PPh Badan, Hashim juga menyoroti target rasio pajak pemerintah sebesar 12,1% pada 2025, dengan proyeksi jangka panjang menyamai Kamboja (18%) dan Vietnam (23%). Untuk mencapai target tersebut, pemerintah membutuhkan tambahan penerimaan pajak sekitar Rp 900 triliun per tahun.

  • Mendiktisaintek Fokus Pencairan Tukin Dosen 2025, Periode Sebelumnya Tutup Buku

    Mendiktisaintek Fokus Pencairan Tukin Dosen 2025, Periode Sebelumnya Tutup Buku

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto menegaskan akan fokus terhadap pencairan tunjangan kinerja alias tukin dosen perguruan tinggi untuk 2025.

    Dia menyebut Kemendiktisaintek ingin memastikan agar pencairan dana tukin ini dapat terselesaikan, terlebih juga Komisi X DPR telah meminta bahwa tukin harus pasti cair.

    “Jadi kita fokus dulu tukin yang [tahun] ini gitu ya. Saya ingin memastikan, kami dengan teman-teman di Kementerian memastikan, tadi juga dari Komisi [X DPR] meminta, ini pasti harus cair,” ujarnya seusai rapat dengan Komisi X DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2025).

    Brian melanjutkan, Kementerian Keuangan pun sudah menyetujui agar tukin dosen perguruan tinggi tetap cair. Hanya saja, dia menyebut kini tinggal masalah teknis pencairannya saja.

    “Jangan sampai nanti persiapannya, itu kan pertama kali ya, tunjangan kinerja perlu dinilai dan sebagainya, itu jangan sampai menghambat. Anggarannya sudah oke, tinggal masalah teknis bagaimana ininya [pencairannya],” jelasnya.

    Di lain sisi, Sekjen Kemendiktisaintek Togar M. Simatupang membeberkan bahwa sebenernya anggaran tukin dosen perguruan tinggi belum masuk APBN 2025.

    “Belum, karena dari awal kan begitu, tidak dianggarkan sama sekali,” tuturnya pada kesesmpatan yang sama.

    Untuk itu, Togar menekankan untuk tukin pada periode-periode lalu sudah tidak bisa diselesaikan lantaran tidak pernah dianggarkan sama sekali. 

    “Ya tidak bisa lah, ini kan tidak pernah dianggarkan, tidak memenuhi prosedur dan sudah tutup buku. Tidak bisa diselesaikan. Udah lah, itu perjuangan yang memang sudah selesai,” tegasnya.

    Menurutnya, saat ini yang bisa dilakukan adalah berfokus untuk yang ada di depan yakni tukin dosen perguruan tinggi pada tahun ini. 

    “Kita fokus dulu yang 2025, itu sudah syukur Alhamdulillah. Itu dulu lah. Jadi kita kalau maksain terus ke sana, itu yang saya bilang selalu membentur peraturan. Kita tidak mau dibentur peraturan. Tidak mau, tidak boleh lho,” pungkasnya.

  • Bergabung BRICS hingga G20, SBY Ingatkan Rumah Utama RI Tetap Asean

    Bergabung BRICS hingga G20, SBY Ingatkan Rumah Utama RI Tetap Asean

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan bahwa Asean merupakan rumah utama Indonesia, meskipun telah tergabung dalam G20 hingga BRICS. 

    SBY menuturkan bahwa Indonesia merupakan founding fathers dari Asean. Sebab itu, Ia berharap agar Indonesia tetap mempertahankan Asean meskipun Asean diterpa berbagai kritik, seperti dianggap tak lagi memimpin atau mengendalikan arah kebijakan. 

    “Saya harus tetap optimistis ya. Memang kritik banyak sekali. Mana sekarang Asean, no longer at the driving seat. Mana centrality of Asean? dianggap gone. Ada [kritik seperti itu],” jelasnya ketika memberikan paparan di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Rabu (27/2/2025).

    Meskipun demikian, SBY tetap meminta agar kritik tersebut dibiarkan dan dibuktikan bahwa Asean tetap bersatu dan tetap solid. 

    “Buktikan bahwa kita still united, still solid, still berpikir yang terbagus untuk ASEAN seperti apa. Building Asean connectivity, building Asean sebagai one big market for all,” jelasnya. 

    Sebagai informasi, Indonesia resmi bergabung dalam BRICS sebagai anggota penuh per 6 Januari 2025. Bergabungnya Indonesia dalam aliansi belahan bumi selatan (Global South) diharapkan memberikan kontribusi positif dalam kerja sama program transisi energi. 

    Bergabungnya Indonesia, sekaligus menandai kekuatan baru BRICS yang mencakup lebih dari 40 persen populasi dunia dan 27 persen PDB global. Blok ekonomi ini menjadi semakin diperhitungkan dalam kancah perekonomian global.

    Namun, ada kekhawatiran bahwa bergabungnya Indonesia akan membuat hubungan dengan barat menjadi rumit. Amerika Serikat, dengan kepemimpinan baru di bawah Donald Trump bakal mengaktifkan tombol proteksi dengan negara-negara yang berlawanan dengannya. 

    Kemudian, mengutip laman Kementerian Keuangan, Indonesia menjadi anggota G20 sejak forum internasional tersebut dibentuk pada 1999. Kala itu, sang Tanah Air berada dalam tahap pemulihan setelah krisis ekonomi 1997-1998. Indonesia juga dinilai sebagai emerging economy yang mempunyai ukuran dan potensi ekonomi sangat besar di kawasan Asia.

    Mengutip pemberitaan sebelumnya, RI juga sudah memegang Presidensi G20 setahun penuh, yakni dari 1 Desember 2021 hingga November 2022. Pada saat itu, Indonesia memiliki kesempatan pertama kali menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of 20 (G20), sejak forum tersebut didirikan.