Kementrian Lembaga: Kementerian Keuangan

  • Mengupas Miskonsepsi dan Fakta di Balik Kasus Pertamina

    Mengupas Miskonsepsi dan Fakta di Balik Kasus Pertamina

    Mengupas Miskonsepsi dan Fakta di Balik Kasus Pertamina
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dugaan korupsi di PT
    Pertamina
    (Persero) dan anak perusahaannya mengguncang publik. Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan tujuh tersangka dalam kasus yang diduga merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun tersebut.
    Isu yang mencuat terkait Pertamina tidak hanya soal korupsi, tetapi juga mengenai istilah “oplosan” bahan bakar yang memicu kebingungan masyarakat.
    Dalam
    talkshow
    “Industrial Summit 2025: Kasus Pertamina vs Kepercayaan Publik” yang disiarkan langsung oleh
    Kompas TV
    , Rabu (5/3/2025), lima narasumber memberikan pandangan mengenai kasus itu dari berbagai sudut.
    Mereka adalah Pakar Konversi Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Pendiri Lokataru Haris Azhar, Anggota Komisi XII DPR RI Eddy Soeparno, Chief Executive Officer (CEO) & Co-Founder Katadata Metta Dharmasaputra, dan Anggota Dewan
    Energi
    Nasional (DEN) Eri Purnomohadi.
    Di tengah berbagai spekulasi berkembang, Tri berupaya memberikan pemahaman lebih jernih mengenai proses
    blending
    dalam produksi
    bahan bakar minyak
    (
    BBM
    ).
    Menurutnya,
    blending
    adalah praktik umum dan sah di seluruh dunia. Tujuannya, mencapai spesifikasi tertentu pada BBM. Proses ini tidak sekadar mencampur BBM dengan Ron yang berbeda, tetapi juga mempertimbangkan berbagai parameter penting, seperti massa jenis, viskositas, dan kadar sulfur. 
    “Kalau misalnya RON 92 dicampur dengan RON 90, hasilnya adalah RON 91. Jika ini dijual sebagai Pertalite, konsumen diuntungkan karena kinerja kendaraannya membaik,” jelas Tri. 
    Tri menegaskan,
    blending
    tidak hanya dilakukan di kilang minyak, tetapi juga di terminal bahan bakar minyak (TBBM). Misalnya, dalam pembuatan solar B40. Pencampuran biodiesel dan solar dilakukan di TBBM, bukan di kilang. 
    Hal tersebut menunjukkan, pencampuran bahan bakar di luar kilang adalah hal lazim dan diatur dalam regulasi. 
    Lebih lanjut, Tri juga menyoroti peran aditif deterjen dalam Pertamax yang tidak ada pada Pertalite. Aditif ini berfungsi menjaga kebersihan katup mesin, mencegah pemborosan bahan bakar, dan mengurangi emisi gas buang. 
    Jika benar terjadi pengoplosan Pertalite dengan Pertamax, seharusnya ada perubahan kinerja mesin yang terasa oleh konsumen. Tri mencontohkan, tarikan kendaraan yang lebih berat dan konsumsi bahan bakar lebih boros. 
    Selain itu, pewarnaan bahan bakar juga memiliki fungsi penting sebagai penanda visual dan tidak memengaruhi kualitas BBM. Warna juga berfungsi sebagai kontrol di SPBU untuk memastikan konsumen mendapatkan produk sesuai dengan dispenser. Proses ini diawasi dengan ketat dan harus melalui tahapan sertifikasi sesuai dengan regulasi yang berlaku. 
    Pernyataan itu sekaligus meredakan kekhawatiran publik mengenai tuduhan “oplosan” yang berkembang di media sosial. Tri memastikan bahwa proses
    blending
    yang benar tidak akan merugikan konsumen, justru bisa meningkatkan performa kendaraan.
    “Jika benar terjadi pengoplosan dalam skala besar, publik pasti akan merasakan dampaknya dan hal ini sangat mungkin akan menjadi viral, seperti kejadian-kejadian sebelumnya yang cepat terungkap melalui laporan masyarakat,” tuturnya. 
    Keresahan juga disampaikan Metta. Ia menyoroti pentingnya penggunaan istilah tepat dalam pemberitaan kasus tersebut. 
    Menurutnya, penggunaan kata “oplosan” dalam konteks BBM sangat berpotensi memicu keresahan publik. Pasalnya, istilah tersebut biasanya dikaitkan dengan tindakan ilegal atau curang. 

    Blending
    itu sah dan diatur dalam regulasi. Kita tidak pernah menyebut
    cappuccino
    sebagai ‘
    oplosan
    kopi’. Sama halnya dengan
    blending
    BBM. Sebaiknya, kita menggunakan istilah yang lebih tepat, seperti ‘pencampuran’ atau ‘
    blending
    ‘,” tekan Metta.
    Metta juga mengingatkan bahwa penggunaan istilah yang salah bisa memicu distorsi opini publik. Ia khawatir jika narasi negatif ini terus berkembang, masyarakat bisa terprovokasi dan melakukan tindakan di luar kendali, seperti yang pernah terjadi pada kasus pajak Gayus Tambunan di masa lalu. 
    Saat itu, seluruh pegawai pajak terkena stigma negatif. Padahal tidak semua terlibat dalam kasus tersebut. 
    Lebih lanjut, Metta menekankan peran penting media dalam menjaga narasi tetap seimbang dan berbasis data. Ia mendorong agar media tidak sekadar mengikuti arus opini di media sosial, tetapi memberikan edukasi kepada publik mengenai perbedaan
    blending
    dan oplosan sesuai konteks teknis dan regulasi yang ada. 
    Namun, tidak hanya sekadar narasi yang tepat, pengawasan dalam pengadaan dan distribusi BBM juga menjadi elemen penting untuk memastikan
    transparansi
    dan mencegah penyimpangan. 
    Selain masalah teknis mengenai
    blending
    , isu transparansi dalam pengadaan dan distribusi BBM juga menjadi perhatian utama para narasumber. Berbagai aspek pengawasan disoroti, mulai dari proses impor, mekanisme kompensasi, hingga keterbatasan kapasitas kilang dalam negeri. 
    Haris mengungkapkan adanya indikasi manipulasi dalam proses impor BBM oleh Pertamina. Ia menyebut data Kementerian ESDM yang menunjukkan impor RON 90 dari Singapura. Padahal, negara tersebut hanya memproduksi BBM dengan RON 92, 95, dan 97. 
    Hal itu memicu dugaan adanya manipulasi administrasi dan penggelembungan harga yang berpotensi memberikan keuntungan besar kepada pihak tertentu melalui selisih kompensasi yang dibayarkan pemerintah. 
    Lebih jauh, Haris juga mengusulkan agar para tersangka dalam kasus tersebut bisa menjadi
    whistleblower
    atau
    justice collaborator
    . Langkah ini penting untuk membantu membuka praktik-praktik mafia migas di Indonesia yang, menurutnya, bukan isu baru. 
    Dengan adanya
    whistleblower
    , proses hukum dapat lebih terarah dan berpotensi mengungkap aktor utama di balik kasus ini. 
    Isu transparansi juga mencuat dalam mekanisme kompensasi pengadaan BBM. Eddy menjelaskan, mekanisme kompensasi pengadaan BBM melibatkan Kementerian Keuangan dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam proses verifikasi sebelum kompensasi dibayarkan kepada Pertamina.
    Meski pengawasan cukup ketat, Eddy menyoroti masih ada celah yang bisa dimanfaatkan oknum tertentu. Ia pun mendorong agar pengawasan internal di Pertamina diperkuat, khususnya melalui peran komisaris yang harus lebih proaktif dan tidak sekadar menjadi “penonton” dalam pengawasan operasional perusahaan. 
    Eddy juga menekankan pentingnya audit menyeluruh terhadap produksi dan kapasitas kilang Pertamina agar tidak ada celah dalam pengadaan BBM. 
    Sementara itu, Eri menyoroti keterbatasan kapasitas kilang dalam negeri sebagai alasan utama mengapa Indonesia masih mengimpor BBM. Kilang dalam negeri hanya mampu memproses sekitar 600.000 barel per hari, sedangkan kebutuhan nasional mencapai hampir dua kali lipatnya.
    Eri menilai, selama kapasitas kilang belum memadai, impor BBM tak terhindarkan. Namun, yang menjadi perhatian utamanya adalah kurangnya transparansi dalam proses impornya. 
    “Impor BBM memang tidak bisa dihindari karena keterbatasan kilang dalam negeri. Tetapi, yang menjadi masalah adalah ketidaktransparanan dalam proses impornya,” tegasnya. 
    Sebagai solusi, Eri mengusulkan pembangunan kilang baru dengan kapasitas 500.000 barel per hari untuk meningkatkan kemandirian
    energi
    dan mengurangi ketergantungan pada impor BBM. 
    Selain itu, pembentukan cadangan penyangga energi nasional juga diperlukan untuk menjaga stabilitas pasokan energi di masa depan.
    Kelima narasumber sepakat bahwa kasus itu perlu segera dibawa ke persidangan terbuka. Selain untuk memastikan transparansi, persidangan terbuka juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai tata kelola energi yang baik. 
    Dengan langkah konkret berupa sidang terbuka dan reformasi struktural, diharapkan pula kepercayaan publik terhadap Pertamina dan BUMN lainnya dapat kembali pulih. 
    “Jangan sampai kasus ini hanya ganti pemain, tetapi sistemnya tetap sama. Kita butuh reformasi struktural, baik di Pertamina maupun dalam regulasi pengawasan impor BBM,” ucap Haris. 
    Hal senada turut disampaikan Metta. Ia mendukung ide diadakannya sidang terbuka. Menurutnya, transparansi adalah kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina dan BUMN pada umumnya. 
    Selain itu, ia berharap, proses hukum tidak dicampuradukkan dengan kepentingan politik agar hasilnya benar-benar obyektif dan dapat dipercaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • China Tetapkan Tarif Balasan untuk Minyak Rapseed dan Daging Babi dari Kanada

    China Tetapkan Tarif Balasan untuk Minyak Rapseed dan Daging Babi dari Kanada

    Bisnis.com, JAKARTA — China mengatakan akan memberlakukan tarif pembalasan terhadap impor minyak rapeseed, daging babi, dan makanan laut dari Kanada seiring dengan meningkatnya perang dagang.

    Melansir dari Bloomberg, Sabtu (8/3/2025), Kementerian Keuangan China rencananya akan ada tarif 100% untuk minyak rapseed dan bungkilnya, dan produk kacang polong, serta pungutan 25% untuk daging babi dan beberapa impor makanan laut. Perubahan-perubahan ini akan mulai berlaku pada 20 Maret 2025.

    Kanada tahun lalu memberlakukan pungutan 100% untuk mobil listrik dan 25% untuk baja dan aluminium dari China. Hal ini membuat pemerintah China meluncurkan penyelidikan anti-dumping terhadap impor rapeseed dari Kanada dan mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia untuk menentang keputusan tersebut.

    Pungutan tersebut merugikan operasi dan investasi industri China dan dinilai sangat melanggar aturan World Trade Organization (WTO). 

    Kanada adalah salah satu produsen rapeseed terbesar di dunia, tanaman yang juga dikenal sebagai kanola. Pengiriman rapeseed ke China mencapai 6,39 juta ton tahun lalu, hampir semuanya berasal dari Kanada.

    Departemen Pertanian AS memperkirakan China akan mengimpor sekitar 1,75 juta ton minyak rapseed musim ini, tetapi mereka akan mengimpor biji minyak mentah dalam jumlah yang lebih besar. 

    Sementara impor daging babi China telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir karena negara ini bergulat dengan kelebihan pasokan dalam negeri di tengah melemahnya perekonomian. 

    Presiden AS Donald Trump minggu ini mewujudkan ancamannya untuk menghantam Kanada dan Meksiko dengan pungutan impor yang besar dan menggandakan pungutan yang sudah ada terhadap China.

    Tarif baru AS, yakni bea 25% untuk sebagian besar impor Kanada dan Meksiko dan menaikkan bea impor China menjadi 20%, yang akan berlaku untuk sekitar US$1,5 triliun impor tahunan.

    China sangat rentan terhadap risiko perang dagang global. Meskipun AS secara langsung menyerap hanya sekitar 15% dari ekspor China, lebih banyak barang dikirim ke sana melalui Vietnam, Meksiko, dan negara-negara lain.

    Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan pada hari Kamis bahwa negaranya akan meninjau kembali tarif pada pengiriman dari China. 

    Menteri Keuangan Kanada Dominic LeBlanc mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg bahwa Kanada siap untuk bekerja sama dengan Gedung Putih untuk menyusun langkah-langkah lebih lanjut untuk mencegah China melakukan dumping ke pasar Amerika Utara. 

  • Rilis APBN Kita Ditunda, Ini Sederet Dampak Buruk terhadap Ekonomi RI

    Rilis APBN Kita Ditunda, Ini Sederet Dampak Buruk terhadap Ekonomi RI

    Jakarta, Beritasatu.com – Penundaan rilis Anggaran Pendapatan Belanda Negara Kinerja dan Fakta atau APBN Kita oleh Kementerian Keuangan dikhawatirkan berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi nasional.

    Hal itu disampaikan pakar kebijakan publik dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Jakarta Achmad Nur Hidayat menanggapi langkah Kemenkeu yang belum merilis laporan kinerja APBN Januari 2025.

    “Kurangnya transparansi dalam pengelolaan APBN bisa berdampak serius bagi ekonomi nasional. Investor, pelaku pasar, hingga lembaga keuangan internasional sangat bergantung pada data fiskal yang dipublikasikan pemerintah untuk menilai kondisi ekonomi suatu negara,” katanya, Jumat (7/3/2025).

    APBN Kita merupakan publikasi Kemenkeu bulanan yang bertujuan untuk menginformasikan masyarakat mengenai kinerja pendapatan, belanja, dan pembiayaan negara sebagai bentuk tanggung jawab publik dan transparansi fiskal. 

    Laporan ini mulai diterbitkan di website Kementerian Keuangan pada periode Desember 2017. Lalu Kemenkeu mulai melaksanakan konferensi pers APBN Kita secara rutin sejak Januari 2018.

    Dia mengatakan  apabila laporan APBN Kita terus tertunda, maka kepercayaan terhadap kredibilitas fiskal Indonesia bisa terganggu, yang pada akhirnya dapat memicu berbagai dampak negatif. 

    Salah satu dampak utama adalah meningkatnya volatilitas di pasar keuangan. Investor yang tidak mendapatkan kepastian mengenai kondisi fiskal negara cenderung bersikap lebih berhati-hati dalam menanamkan modalnya. 

    Dalam jangka panjang, melemahnya rupiah dapat meningkatkan biaya impor dan memperburuk defisit transaksi berjalan.

    “Hal ini bisa menyebabkan aliran modal keluar (capital outflow) yang berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” tutur Achmad.

    Penundaan rilis APBN Kita juga dapat berpengaruh terhadap pasar obligasi. Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sangat bergantung pada persepsi investor terhadap kesehatan fiskal pemerintah.  

    Apabila investor mulai meragukan kemampuan pemerintah dalam mengelola APBN, permintaan terhadap obligasi pemerintah bisa menurun, yang pada akhirnya meningkatkan yield atau imbal hasil obligasi.

    “Peningkatan yield ini berpotensi menambah beban utang pemerintah, terutama dalam membiayai defisit anggaran,” tutur dia.

    Sementara itu Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Deni Surjantoro mengatakan  pihaknya berencana menggelar konferensi pers untuk merilis APBN Kita pekan depan.

    “Insyaallah minggu depan, tunggu saja ya,” ujarnya saat dikonfirmasi.

    Infografis efisiensi anggaran. – (Investor Daily/-)

    Dalam konferensi pers APBN Kita pada Selasa (7/1/2025), Kemenkeu melaporkan defisit APBN  selama 2024 melebar menjadi Rp 507,8 triliun atau  2,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini jauh lebih tinggi dari defisit APBN 2023 yang sebesar Rp 337,3 triliun atau 1,61% dari PDB.

    Adapun realisasi pendapatan negara sebesar Rp 2.842,5 triliun lalu belanja negara sebesar Rp 3.350,3 triliun. Sedangkan pembiayaan anggaran sebesar Rp 553,2 triliun. Pendapatan negara tumbuh 2,1% secara tahunan. 

    Jika dirinci, maka penerimaan negara sebesar   Rp 2.842,5 triliun terbagi dalam penerimaan pajak sebesar Rp 1.932,4 triliun, kepabeanan dan cukai sebesar Rp 300,2 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 579,5 triliun, dan hibah senilai Rp 30, 3 triliun.

    Realisasi  belanja negara mencapai Rp 3.350,3 triliun pada akhir tahun 2024 atau tumbuh 7,3% dari periode yang sama tahun 2023. Realisasi ini meliputi belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 1.315 triliun, belanja non-K/L sebesar  Rp 1.171,7 triliun, dan  transfer ke daerah sebesar Rp 85,1 triliun, sebagaimana dalam laporan APBN KiTA.

  • Makan Bergizi Gratis, BGN Targetkan 3 Juta Anak pada April 2025

    Makan Bergizi Gratis, BGN Targetkan 3 Juta Anak pada April 2025

    Denpasar, Beritasatu.com – Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan 3 juta anak Indonesia mendapatkan makanan bergizi pada April 2025 melalui program makan bergizi gratis (MBG).

    Tenaga Ahli Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional (BGN) Fatimah Zahrah Santoso mengatakan, jumlah tersebut akan meningkat pada Agustus 2025 dan mencapai target akhir tahun dengan cakupan yang lebih luas.

    “Target berikutnya pada Agustus 2025 akan bertambah menjadi 15 juta anak dan hingga akhir tahun anak Indonesia bisa mendapatkan makanan bergizi gratis,” ujarnya di Denpasar, Bali, Sabtu (8/3/2025) dilansir Antara.

    Program MBG merupakan salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program ini pertama kali diluncurkan pada 6 Januari 2025 dengan anggaran awal sebesar Rp 71 triliun, ditujukan untuk 17,5 juta penerima manfaat hingga September 2025.

    Namun, Kementerian Keuangan menyebutkan anggaran program ini direncanakan bertambah Rp 100 triliun sehingga menjadi Rp 171 triliun. Dengan tambahan ini, MBG diperkirakan dapat menjangkau hingga 82,9 juta penerima manfaat pada akhir 2025.

    MBG Tetap Berjalan Selama Ramadan 2025

    Sebelumnya, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi mengatakan, program makan bergizi gratis akan tetap berjalan selama bulan Ramadan 2025 dengan penyesuaian menu untuk siswa yang berpuasa.

    “Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah menyesuaikan konsep MBG agar tetap memenuhi angka kecukupan gizi (AKG) bagi siswa yang berpuasa,” ujarnya di Jakarta, Senin (3/3/2025).

    Selama Ramadan, SPPG akan menyediakan menu khusus, seperti susu, telur rebus, biskuit, buah-buahan, dan kurma.

    Bagi siswa yang tidak berpuasa, MBG tetap dibagikan seperti biasa, tetapi mereka akan mengonsumsi makanan di ruangan terpisah untuk menghormati suasana Ramadan.

    Capaian MBG hingga Februari 2025

    Hingga 24 Februari 2025, program MBG telah menjangkau sekitar dua juta siswa dari tingkat PAUD hingga sekolah menengah kejuruan (SMK).

    Saat ini, terdapat 726 SPPG yang beroperasi di 38 provinsi, memastikan setiap siswa mendapatkan asupan gizi yang seimbang selama masa pelaksanaan program.

    Dengan dukungan anggaran yang lebih besar dan sistem yang terus berkembang, program makan bergizi gratis diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan gizi anak-anak Indonesia secara signifikan.

  • Anggota DPR RI-BGN pastikan MBG penuhi standar gizi

    Anggota DPR RI-BGN pastikan MBG penuhi standar gizi

    Denpasar (ANTARA) – Anggota Komisi IX DPR RI Tutik Kusuma Wardhani bersama Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan program makan bergizi gratis (MBG) telah memenuhi standar gizi.

    “MBG sudah mengikuti standar gizi yang ditetapkan termasuk kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan energi yang mencukupi,” kata Tutik Kusuma Wardhani di Denpasar, Bali, Sabtu.

    Politikus asal Provinsi Bali itu menilai MBG memperkuat gizi khususnya anak-anak sekolah dalam memastikan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia pada masa depan.

    Program itu, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat terutama anak dan ibu hamil/menyusui, serta mengurangi angka stunting dan malanutrisi.

    Untuk memberikan pemahaman terkait MBG, wakil rakyat di Senayan, Jakarta itu bersama Tenaga Ahli Promosi dan Edukasi Gizi Fatimah Zahrah Santoso dan instansi terkait lainnya melakukan sosialisasi di Bali dipusatkan di Denpasar dan di Balai Desa Kaliuntu, Kabupaten Buleleng pada Minggu (2/3).

    Senada dengan Tutik, Tenaga Ahli Promosi dan Edukasi Gizi BGN Fatimah Zahrah Santoso menyebutkan pada April 2025 pemerintah menargetkan tiga juta anak Indonesia mendapatkan makanan bergizi.

    “Target berikutnya pada Agustus 2025 akan bertambah menjadi 15 juta dan akhir tahun anak Indonesia bisa mendapatkan makanan bergizi gratis,” ucapnya.

    Program MBG merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang baru pertama kali dilakukan di Indonesia dan diluncurkan pada 6 Januari 2025.

    Ada pun anggaran awal program itu mencapai Rp71 triliun untuk menjangkau 17,5 juta penerima manfaat hingga September 2025.

    Menurut Kementerian Keuangan anggaran program itu rencananya akan ditambah Rp100 triliun, sehingga menjadi Rp171 triliun.

    Apabila terdapat tambahan anggaran itu, diperkirakan bisa menyasar sekitar 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir 2025.

    Sebelumnya, dalam kesempatan terpisah Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi di Jakarta, Senin (3/3) menjelaskan program MBG tetap berjalan saat Bulan Puasa.

    Untuk siswa yang berpuasa, BGN telah menyesuaikan konsep MBG agar tetap memenuhi angka kecukupan gizi (AKG).

    Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan menyediakan menu khusus Ramadhan, seperti susu, telur rebus, biskuit, buah-buahan, dan kurma.

    Bagi siswa yang tidak berpuasa, MBG tetap dibagikan seperti biasa, tetapi mereka akan mengonsumsi makanan di ruangan terpisah agar tetap menghormati suasana Ramadhan.

    Hingga 24 Februari 2025, Program MBG telah menjangkau sekitar dua juta siswa dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

    Saat ini, terdapat 726 SPPG yang beroperasi di 38 provinsi, memastikan setiap siswa mendapatkan asupan gizi yang seimbang selama Ramadhan.

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • Semua BUMN Terkonsolidasi di Danantara, Apa Manfaatnya?

    Semua BUMN Terkonsolidasi di Danantara, Apa Manfaatnya?

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dony Oskaria mengungkap berbagai manfaat dari konsolidasi seluruh BUMN ke dalam Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    Sebagai Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony menjelaskan bahwa penggabungan ini akan meningkatkan efektivitas dan daya saing BUMN dalam menopang perekonomian nasional.

    “Kita akan melihat kekuatan yang lebih besar dari BUMN setelah konsolidasi ini,” ujar Dony di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta dikutip Sabtu (8/3/2025).

    Sebelumnya, masing-masing BUMN beroperasi secara terpisah. Namun, dengan pengelolaan yang lebih terintegrasi, hasil bisnis mereka bisa dimaksimalkan.

    Salah satu contoh adalah Bank Mandiri, yang selama ini menyetorkan dividen kepada Kementerian Keuangan sebagai bagian dari pendapatan negara. Sayangnya, dividen ini langsung digunakan untuk anggaran negara tanpa ada pengembangan lebih lanjut.

    Melalui skema baru dari Danantara, dividen dari BUMN tidak hanya menjadi pemasukan, tetapi juga digunakan untuk ekspansi bisnis dan investasi yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

    Tak hanya itu, BUMN yang sebelumnya belum mampu memberikan kontribusi signifikan juga akan mendapatkan peluang perbaikan melalui pemanfaatan dana investasi yang tersedia.

    “Kami bisa lebih mudah melakukan restrukturisasi dan pembenahan bagi BUMN yang saat ini masih tertinggal,” tambah Dony.

    Proses penggabungan seluruh BUMN ke dalam Danantara dijadwalkan berlangsung pada akhir Maret atau awal April 2025.

    BPI Danantara diketahui telah diresmikan di Istana Kepresidenan pada Senin (24/3/2025) oleh Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo.

    Dalam peresmian tersebut, Prabowo menegaskan bahwa Danantara akan menjadi salah satu dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) terbesar di dunia.

    “Hari ini adalah momentum bersejarah bagi Indonesia. Dengan total aset lebih dari US$ 900 miliar, Danantara akan menjadi salah satu sovereign wealth fund terbesar di dunia,” tegas Prabowo.

  • Batas Akhir Lapor Pajak 31 Maret 2025, Ini Jadwal Libur Kantor Pajak

    Batas Akhir Lapor Pajak 31 Maret 2025, Ini Jadwal Libur Kantor Pajak

    Bisnis.com, JAKARTA — Penyampaian laporan SPT Tahunan Tahun Pajak 2024 akan berakhir pada 31 Maret 2025, yang kemungkinan bertepatan dengan Idulfitri 1446H.

    Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan mengimbau Wajib Pajak (WP) agar memperhatikan waktu pelaporan dan menyampaikan kewajibannya lebih awal karena terdapat tanggal merah sehingga pelayanan kantor pajak akan libur. 

    “Tenggat lapor SPT Tahunan kemungkinan bertepatan dengan Idulfitri, 31 Maret 2025. Lapor sekarang di djponline.pajak.go.id dan nikmati perjalanan [mudik] lebih nyaman,” unggah @ditjenpajakri, dikutip pada Sabtu (8/3/2025). 

    Adapun jam pelayanan kantor pajak selama Ramadan 2025/1446 H dimulai pada pukul 08.00 hingga 15.00 waktu setempat. 

    Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Dwi Astuti menyampaikan sampai dengan 6 Maret 2025, total SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) tahun pajak 2024 yang sudah disampaikan adalah sebanyak 6,7 juta SPT. 

    Jumlah tersebut mencakaup 33,88% dari total Wajib Pajak (WP) Wajib SPT yang mencapai 19.775.679. 

    “Angka tersebut terdiri dari 6,5 juta SPT Tahunan orang pribadi dan 201.000 SPT Tahunan badan,” ujarnya, Jumat (7/3/2025).  

    Dwi menuturkan bahwa jumlah penyampaian SPT Tahunan PPh tahun pajak 2024 hingga 6 Maret 2025 tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 6,5 juta SPT.

    WP Orang Pribadi (OP) maupun Badan perlu memperhatikan jadwal libur kantor pajak, agar urusannya tidak tertahan oleh cuti bersama. 

    Kantor pajak akan libur pada 28—29 Maret dalam rangka cuti bersama dan Hari Suci Nyepi. Kemudian kembali tutup pada 31 Maret dan 1 April dalam rangka cuti bersama Idulfitri. 

    Meski demikian, WP dapat menyampaikan SPT Tahunan secara online. Apabila WP lupa dengan kata kunci atau password akun, dapat menggunakan pilihan ‘Lupa Kata Sandi’. 

    Sementara WP yang lupa Electronic Filing Identification Number (EFIN), tidak perlu datang ke kantor pajak, karena dapat melakukan permohonan lupa EFIN melalui email. 

    Berikut solusi Lupa EFIN bagi WP OP: 

    Gunakan alamat email terdaftar untuk mengirim pesan, dengan subject email “LUPA EFIN”
    Pada bagian badan email, cantumkan:
    1. NPWP
    2. Nama Wajib Pajak 
    3. Alamat terdaftar
    4. Alamat email terdaftar 
    5. Nomor telepon/handphone terdaftar
    Melakukan afirmasi dengan mengetik
    Saya menyatakan bahwa saya adalah wajib pajak yang memiliki hak untuk mengkases informasi yang diminta. Saya bersedia menanggung akibat hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, apabila di kemudian hari saya terbukti bukan pihak yang memiliki hak.
    Kirim ke email [email protected]

  • Harga Rumah Semakin Mahal Akibat Harga Tanah Terus Naik, Ini Usul Wamen Fahri – Halaman all

    Harga Rumah Semakin Mahal Akibat Harga Tanah Terus Naik, Ini Usul Wamen Fahri – Halaman all

    Fahri Hamzah mengusulkan pembentukan Bank Tanah yang membidangi ketersediaan lahan untuk sektor perumahan.

    Tayang: Sabtu, 8 Maret 2025 08:56 WIB

    Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com

    BANK TANAH – Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah di Jakarta, Jumat (7/3/2025). Ia mengusulkan dibentuk Bank Tanah khusus sektor perumahan.
    Dok: HO/Kementerian PKP 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengusulkan pembentukan Bank Tanah yang membidangi ketersediaan lahan untuk sektor perumahan.

    Bank Tanah khusus sektor perumahan diusulkan menjadi Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian PKP agar dapat fokus dan bergerak cepat.

    BLU ini nantinya akan bertugas untuk menerima aset lahan milik negara dari berbagai institusi lain, yang bisa digunakan untuk pembangunan hunian.

    Bank Tanah khusus sektor perumahan ini diharapkan dapat mendorong sisi pasokan ketersediaan (supply side) hunian rakyat yang dibangun.

    “Dengan terjaminnya ketersediaan lahan, maka akan memberikan kepastian pula bagi para calon investor yang ingin membangun hunian,” kata Fahri di Jakarta, dikutip dari siaran pers pada Sabtu (8/3/2025).

    Selain itu, Bank Tanah khusus sektor perumahan diharapkan dapat membantu upaya pemerintah mengintervensi harga hunian untuk rakyat yang selama ini terus ikut naik akibat harga tanah yang terus mengalami kenaikan.

    “Karena pada umumnya harga lahan ini 40 persen dari harga rumah yang dijual,” ujar Fahri.

    Ia ingin Bank Tanah ini bisa terbentuk seiring dengan dimulainya pembangunan rumah susun di lahan bekas perumahan DPR RI yang berlokasi di Kalibata, Jakarta Selatan.

    Adapun pembangunan rumah susun tersebut merupakan kerja sama antara Kementerian PKP dengan investor dari Qatar.

    Kini, Kementerian PKP tengah membahas bersama Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan untuk skema pemanfaatan asetnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Tiket Pesawat Mudik Lebaran 2025 Turun 14%, Ini Penjelasannya

    Tiket Pesawat Mudik Lebaran 2025 Turun 14%, Ini Penjelasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerbitkan peraturan terkait PPN yang Ditanggung Pemerintah (DTP) sebagian sebesar 6% untuk pembelian tiket pesawat ekonomi domestik mulai tanggal 1-7 April 2025 dengan periode penerbangan antara 25 Maret-7 April 2025. 

    Kebijakan itu tertuang lewat PMK No.18/2025 mengenai PPN yang Ditanggung Pemerintah (DTP). Melalui pengurangan PPN dan disertai langkah pengurangan beban avtur dan biaya lainnya, masyarakat dapat menikmati keringanan penurunan tiket pesawat domestik sebesar 13-14% pada mudik lebaran 2025.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar pemerintah terus membantu masyarakat terutama pada masa hari raya, di mana masyarakat akan melakukan mobilitas untuk kembali pulang kampung atau bertemu dengan sanak saudara.

    “Kami di Kementerian Keuangan, atas koordinasi dari Pak Menko beserta seluruh Kementerian terkait, juga berpartisipasi untuk bisa memberikan keringanan bagi masyarakat yang akan melakukan traveling dalam hari-hari mendekati Lebaran,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta pada awal Maret 2025 seperti dilansir laman resmi Kemenkeu. 

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur & Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan bahwa sejumlah Kementerian dan Lembaga telah melaksanakan koordinasi serta menerapkan berbagai kebijakan untuk mendukung kelancaran arus mudik lebaran.

    Hal tersebut antara lain dilakukan melalui pemberian diskon tarif jalan tol di berbagai ruas seluruh Indonesia, pemberian tiket mudik gratis kepada 100 ribu orang, penambahan frekuensi keberangkatan moda transportasi umum penunjang mudik, penerapan WFA untuk mempercepat mobilisasi masyarakat sejak H-7 lebaran, serta peningkatan keselamatan lalu lintas dan arus mudik masyarakat selama periode libur Lebaran.

    “Semoga kebijakan ini dapat membantu masyarakat yang telah merencanakan perjalanan mudik ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga,” ujar Menko Agus Harimurti Yudhoyono. 

  • Menkeu Sri Mulyani: THR PNS Dibayar Penuh

    Menkeu Sri Mulyani: THR PNS Dibayar Penuh

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Tunjangan Hari Raya (THR) Idulfitri 2025 bagi PNS segera dibayar penuh alias 100%. Pemerintah dalam waktu dekat akan segera menerbitkan payung hukum terkait THR PNS 2025 itu. 

    Lantas kapan THR 2025 bagi PNS itu cair? Sri Mulyani tidak memerinci kapan tepatnya THR itu akan diberikan kepada para PNS. Dia hanya mengatakan bahwa Presiden sedang menyelesaikan Peraturan Presiden (Pepres) soal pemberian THR itu.

    “Kalau tanya THR, bapak Presiden sedang dalam proses untuk menyelesaikan ya. Perpresnya nanti beliau yang akan mengumumkan,” ucapnya kepada wartawan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3/2025).

    Sri Mulyani juga memastikan bahwa pemerintah mengusahakan agar THR itu dibayarkan secara penuh. 

    “Segera [disalurkan THR-nya, red]. Insyaallah [100%],” ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

    Adapun THR Idulfitri 2025 diperkirakan akan cair mulai H-10 hari raya atau mulai 17 Maret 2025. Para PNS maupun pekerja swasta akan memperoleh tambahan pendapatan untuk kebutuhan hari raya.

    Hal tersebut mengacu pada aturan-aturan sebelumnya, di mana pembayaran THR paling cepat dilakukan 10 hari kerja sebelum Hari Raya Idulfitri.

    Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Keuangan Deni Surjantoro belum dapat mengungkapkan pengumuman THR yang biasa bersamaan dengan Gaji ke-13 akan diumumkan.

    “Segera [diumumkan],” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (6/3/2025).

    Melihat ketentuan pencairan THR pada 2024, pemerintah telah memberikan THR bagi PNS berupa gaji pokok beserta tunjangan kinerja secara penuh.

    Pada tahun lalu, Sri Mulyani menyiapkan anggaran senilai Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR bagi ASN pusat dan daerah. Bendahara negara mengirimkan uang THR untuk daerah melalui Dana Alokasi Umum (DAU) TA 2024.

    Adapun untuk tahun ini, pemberian THR masih menunggu pengumuman yang biasanya disampaikan oleh Menteri Keuangan, Menteri PAN-RB, dan Menteri Dalam Negeri.