Kementrian Lembaga: Kementerian BUMN

  • IFG dan KAI Perkuat Literasi Keuangan Karyawan Jelang HUT ke-80 RI

    IFG dan KAI Perkuat Literasi Keuangan Karyawan Jelang HUT ke-80 RI

    Bisnis.com, JAKARTA – Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Indonesia Financial Group (IFG) bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) menggelar program penguatan literasi keuangan khusus bagi karyawan KAI. Program yang berlangsung di bulan Agustus 2025 ini merupakan wujud komitmen kedua BUMN untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui edukasi keuangan yang komprehensif, dengan fokus utama pada asuransi dan investasi. 

    Kegiatan ini diinisiasi sebagai bentuk kolaborasi antar-BUMN dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan literasi keuangan nasional, sekaligus sebagai investasi jangka panjang dalam pengembangan sumber daya manusia. Program ini secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan edukasi keuangan karyawan KAI yang tersebar di seluruh Indonesia. 

    Program penguatan literasi keuangan ini memanfaatkan keahlian IFG sebagai holding BUMN yang menaungi perusahaan-perusahaan asuransi, penjaminan dan investasi terkemuka di Indonesia. Melalui kerja sama ini, karyawan KAI mendapatkan akses langsung kepada instrumen serta informasi keuangan untuk memahami berbagai aspek pengelolaan keuangan baik pribadi dan keluarga. 

    Sementara itu Plt Direktur Bisnis IFG menekankan pentingnya edukasi dan literasi keuangan bagi karyawan BUMN. “Sebagai bagian dari keluarga besar BUMN, karyawan KAI berhak mendapatkan edukasi keuangan terbaik. Program ini sejalan dengan semangat gotong royong dan sinergi antar-BUMN untuk mencapai kesejahteraan bersama.” Ujar Direktur Bisnis IFG, Rianto Ahmadi, disela-sela kegiatan literasi keuangan karyawan KAI di Kantor Pusat KAI, Bandung. 

    Program penguatan literasi keuangan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Ketenagakerjaan, dan serikat pekerja. Dukungan ini menunjukkan pentingnya program pengembangan SDM dalam agenda pembangunan nasional. 

    “Kami melihat program ini sebagai bentuk perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan jangka panjang karyawan. Ini sejalan dengan aspirasi kami untuk meningkatkan kualitas hidup anggota,” tutur perwakilan karyawan KAI. 

    Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari arahan Danantara dalam meningkatkan sinergi antar-BUMN dalam berbagai aspek, termasuk pengembangan sumber daya manusia. Dengan menggabungkan ragam narasumber ahli IFG dalam bidang keuangan dan jangkauan KAI yang luas, program ini diharapkan dapat menjadi model kerjasama yang dapat diadopsi oleh BUMN lainnya. 

  • Soal Usulan Insentif Mobil Listrik Berbasis Baterai Nikel, Ini Kata Wamenperin

    Soal Usulan Insentif Mobil Listrik Berbasis Baterai Nikel, Ini Kata Wamenperin

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mendukung wacana untuk mendorong produsen mobil listrik (EV) di Indonesia menggunakan baterai berbasis nikel seperti nickel cobalt aluminium (NCA) dan nickel manganese cobalt (NMC).

    Wacana yang dilontarkan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo itu muncul lantaran saat ini masih banyak pabrikan EV di Tanah Air yang mengadopsi kendaraan baterai berbasis lithium atau lithium ferro phosphate (LFP). Imbauan shifting atau peralihan penggunaan baterai berbasis nikel ini tak lepas dengan langkah pemerintah menggenjot ekosistem baterai EV di Tanah Air.

    Pasalnya, pabrik baterai EV di Indonesia memproduksi baterai berbasis nikel seperti NCA dan NMC. Oleh karena itu, peralihan penggunaan baterai menjadi berbasis nikel diharapkan bisa menyerap produksi dari pabrik tersebut.

    Kementerian BUMN pun mendorong pemberian insentif kepada produsen EV yang melakukan pengalihan itu. Merespons hal tersebut, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengaku pihaknya mendukung.

    “Kami dukung usulan Kementerian BUMN,” ucap Faisol singkat kepada Bisnis, dikutip Minggu (10/8/2025).

    Ketika ditanya apakah Kementerian BUMN sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian terkait pemberian insentif kepada produsen EV, Faisol tak memberikan respons. Dia juga tak merespons pertanyaan terkait bagaimana strategi Kementerian Perindustrian guna mendorong populasi EV dengan baterai berbasis nikel.

    Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengaku pihaknya tengah mendorong regulasi agar produsen EV di Tanah Air mengadopsi kendaraan dengan baterai berbasis nikel.

    Pria yang akrab disapa Tiko itu menyebut, pemerintah akan memberikan insentif bagi perusahaan EV yang membuat kendaraan dengan baterai berbasis nikel.

    “Kami ingin support dari kementerian-kementerian lain agar ada insentif buat shifting ke nickel base baterai juga di Indonesia,” tutur Tiko di Jakarta, Selasa (5/8/2025) lalu.

    Asal tahu saja, pemerintah tengah getol menggenjot pabrik ekosistem baterai EV di Tanah Air. Namun, pabrik-pabrik ini baru memproduksi baterai EV berbasis nikel.

    Terbaru, pemerintah meresmikan proyek serupa, yakni Proyek Dragon. Proyek ini merupakan proyek konsorsium Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) dengan Antam dan IBC pada Juni 2025 lalu. CBL merupakan anak usaha dari Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL).

    Dengan investasi sebesar US$5,9 miliar, proyek ini dapat menghasilkan baterai EV dengan kapasitas hingga 15 GWh per tahun.

    Selain itu, pemerintah juga tengah mempersiapkan proyek serupa dari konsorsium Zhejiang Huayou Cobalt Co dan BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC). Proyek ini diharapkan rampung pada 2027 mendatang.

    Adapun, Huayou menggantikan posisi LG Energy Solution Ltd. yang hengkang dari proyek tersebut. LG sebelumnya berkomitmen untuk berinvestasi senilai US$9,8 miliar atau setara Rp160,8 triliun (asumsi kurs Rp16.413 per US$) pada Proyek Titan dan Omega.

    Proyek Titan mencakup investasi pada proyek pertambangan nikel, smelter HPAL, pabrik prekursor/katoda, sementara Proyek Omega mencakup manufaktur sel baterai. Selain, Huayou dan IBC, PT Aneka Tambang Tbk alias Antam akan berperan sebagai pemasok bahan baku baterai EV berbasis nikel atau NMC dalam proyek ini.

  • Silfester Matutina Harusnya Dihukum tapi Dibiarkan Bebas, Islah Bahrawi: Ndak Usah Muluk-muluk Kejar Riza Chalid

    Silfester Matutina Harusnya Dihukum tapi Dibiarkan Bebas, Islah Bahrawi: Ndak Usah Muluk-muluk Kejar Riza Chalid

    Fajar.co.id, Jakarta — Sorota tajam terhadap Kejaksaan semakin kuat ditunjukkan publik beberapa waktu terakhir.

    Pasalnya, Silfester Matutina yang sudah lama inkrah atas kasus fitnah dan penghinaan terhadap JK masih bebas berkeliaran.

    Anehnya, pemerintah melalui Kementerian BUMN malah memberi jabatan Komisaris kepada Silfester yang sudah punya kekuatan hukum sebagai terpidana namun sama sekali belum dieksekusi untuk menjalani hukuman pidananya.

    Salah satu yang menyorot keanehan tersebut adalah Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi.

    “Buahahaha, ndak usah muluk-muluk mau ngejar Riza Chalid dan DPO kelas kakap lainnya,” tulis Islah melalui akun media sosialnya, dikutip Minggu pagi (10/8/2025).

    “Menjarain Silfester yang jelas-jelas inkrah terpidana saja bijinya ciut.., ” sambung tokoh Nahdlatul Ulama ini.

    Tak pelak cuitan yang telah dilihat lebih dari 14 ribu pengguna aplikasi X itu pun ramai dikomentari warganet.

    “@KejaksaanRI masuk angin… mending mundur saja semua, daripada gak becus dan makan gaji dari uang rakyat, ” tulis warganet di kolom komentar.

    Ada juga yang kembali memposting pernyataan Almarhum GusDur yang menyebut bangsa ini penakut karena tidak berani bertindak kepada orang yang berbuat salah. “Benar kata Almarhum Gus Dur 🙏 Alfatihah 🤲🤲🤲, ” balas warganet sembari memposting foto mantan presiden ke-4 itu.

    “Apabila APH berlindung dibawah ketiak penguasa, maka jangan berharap ada keadilan yg terjadi adalah sebuah sandiwara belaka, anda menjilat dijamin selamat, anda berseberangan siap siap dipenjarakan,” sindir warganet lainnya. (sam/fajar)

  • Pindad jadi Penggerak Industrialisasi Manufaktur Nasional

    Pindad jadi Penggerak Industrialisasi Manufaktur Nasional

    JAKARTA – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Industri pertahanan bukan sekadar kebutuhan strategis, melainkan juga pilar penting pembangunan ekonomi.

    Karena itu, Tiko sapaan akrabnya bilang PT Pindad (Persero) berperan penting dalam memperkuat sistem pertahanan Indonesia, sekaligus sebagai motor penggerak industrialisasi manufaktur nasional.

    Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerja ke fasilitas PT Pindad (Persero) di Bandung sebagai bagian dari upaya memperkuat posisi BUMN dalam mendorong industri pertahanan nasional yang mandiri dan berdaya saing global.

    “Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Prancis, dan China menempatkan industri pertahanan sebagai kontributor utama ekonomi mereka. Indonesia perlu bergerak ke arah yang sama,” tuturnya dalam keterangan resmi, Kamis, 7 Agustus.

    Tiko mengungkapkan pemerintah Indonesia tengah melakukan akselerasi untuk mengejar ketertinggalan dalam penguatan kapabilitas militer, khususnya dalam menjawab tantangan geopolitik kawasan. Belanja pertahanan ditargetkan mencapai 1,3 hingga 1,6 persen dari PDB.

    “Dulu kita melihat pertahanan sebagai sektor yang berada di belakang. Namun hari ini, di tengah tantangan global pasca COVID-19, konflik Ukraina, dan ketegangan regional, pertahanan telah menjadi kebutuhan pokok setara dengan pangan, papan, dan sandang,” ujarnya.

    Karena itu, Tiko menilai pengembangan rantai pasok industri pertahanan akan turut mendorong pertumbuhan industri baja, ban, komponen, hingga elektronik.

    Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar BUMN dalam membangun supply chain baja untuk keperluan pertahanan.

    “Tiga sektor manufaktur yang saat ini menjadi fokus Kementerian BUMN adalah industri pertahanan, perkeretaapian, dan baterai. Ketiganya menjadi lokomotif baru industrialisasi nasional. Pindad menempati posisi sentral dalam strategi ini, sebagai sektor strategis, pelopor adopsi teknologi, dan penggerak ekosistem manufaktur nasional,” tegasnya.

  • Mensos Koordinasi ke Erick Thohir Bila Benar 27.932 Pegawai BUMN Dapat Bansos
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 Agustus 2025

    Mensos Koordinasi ke Erick Thohir Bila Benar 27.932 Pegawai BUMN Dapat Bansos Nasional 7 Agustus 2025

    Mensos Koordinasi ke Erick Thohir Bila Benar 27.932 Pegawai BUMN Dapat Bansos
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul akan berkoordinasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menindaklanjuti temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal hampir 28 ribu pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menerima bantuan sosial (bansos).
    “Kalau benar mereka adalah pegawai BUMN, pasti kita akan koordinasi. Tapi ini masih akan kita dalami,” ujar Gus Ipul di Kantornya, Kamis (7/8/2025).
    Temuan tersebut sebelumnya disampaikan oleh Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai bagian dari data hasil analisis transaksi perbankan semester pertama 2025.
    Dalam data tersebut, diketahui ada beberapa penerima bansos yang mengaku sebagai pegawai BUMN saat membuka rekening di bank.
    “Jadi tadinya, untuk yang BUMN dan profesi-profesi lain yang disinggung oleh Ketua PPATK tadi itu adalah pengakuan mereka ketika membuka rekening di perbankan,” jelas Gus Ipul.
    Gus Ipul menekankan bahwa informasi yang diterima PPATK berasal dari data awal nasabah di perbankan, yang bisa saja tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
    Oleh karena itu, verifikasi dan pendalaman akan dilakukan sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
    “Makanya kita ingin tahu, apakah benar mereka pegawai BUMN. Itu masih perlu diverifikasi, dan pasti kita akan koordinasi ya (dengan Kementerian BUMN),” tegasnya.
     
    Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan sejumlah kejanggalan dalam data penerima bantuan sosial (bansos) yang diajukan Kementerian Sosial.
    Dia menyebut, terdapat ribuan penerima bansos yang berasal dari kalangan profesi berpenghasilan tinggi, mulai dari pegawai BUMN, dokter, hingga tingkat eksekutif managerial.
    “Dari profil yang kami temukan di satu bank saja, terdapat 27.932 penerima bansos yang berstatus pegawai BUMN, 7.479 orang berstatus dokter, dan lebih dari 6.000 orang bekerja sebagai eksekutif atau manajerial,” ungkap Ivan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kesaksian Eks Direktur ASDP soal Patungan Emas untuk Orang BUMN
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 Agustus 2025

    Kesaksian Eks Direktur ASDP soal Patungan Emas untuk Orang BUMN Nasional 7 Agustus 2025

    Kesaksian Eks Direktur ASDP soal Patungan Emas untuk Orang BUMN
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jaksa Penuntut Umum (JPU) mencecar soal dugaan pengumpulan uang atas perintah eks Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi untuk
    dibelikan emas
    yang nantinya diberikan kepada seseorang di Kementerian BUMN.
    Hal ini terungkap dari pemeriksaan Direktur Bidang Perencanaan dan Pengembangan PT ASDP tahun 2019-2020, Christine Hutabarat, sebagai saksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi kerja sama usaha (KSU) dan akuisisi PT Jembatan Nusantara (JN) oleh PT ASDP, Kamis (7/8/2025).
    “Selama saudara menjabat sebagai Direksi PT ASDP, apakah saudara pernah memberikan uang, hadiah, atau sumbangan lainnya kepada pihak lainnya?” tanya jaksa dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, hari ini.
    Percakapan ini dibacakan jaksa dari berita acara pemeriksaan (BAP) di tahap penyidikan lalu.
    Dalam BAP tersebut, Christine mengaku pernah diminta sejumlah uang oleh Corporate Secretary Imelda Alini.
    Permintaan ini disebut terjadi pada tahun 2017, tidak lama setelah Ira menjabat Dirut ASDP.
    “Sekitar akhir tahun 2017, saya pernah diminta oleh Corporate Secretary, Imelda Alini (setelah keluar dari PT ASDP, saya baru mengetahui bahwa permintaan tersebut atas perintah Dirut, saudara Ira Puspadewi),” kata jaksa membacakan jawaban Christine.
    “Yang untuk mengumpulkan sejumlah uang untuk dibelikan logam mulia untuk diberikan kepada pejabat Kementerian BUMN (saya tidak tahu siapa),” lanjutnya.
    Dalam BAP yang sama, Christine mengaku tidak pernah menyerahkan uang yang diminta melalui Imelda.
    Christine juga mengaku tidak tahu apakah logam mulia itu akhirnya dikirim kepada orang BUMN yang dimaksud atau tidak.
    Namun, ia mengaku tahu kalau permintaan pengumpulan uang itu dilakukan atas perintah Ira.
    Ketika BAP terkait pengumpulan ini dibacakan, Christine hanya menyimak dan tidak memotong ucapan JPU.
    “Betul keterangan saudara dalam BAP ini?” tanya jaksa usai membacakan BAP.
    Secara garis besar, korupsi ASDP ini adalah soal akuisisi atau pembelian kapal-kapal dari PT Jembatan Nusantara. ASDP membeli 53 kapal bekas, padahal seharusnya membeli kapal baru.
    Dalam perkara ini, jaksa KPK mendakwa tiga mantan direktur PT ASDP melakukan korupsi yang merugikan negara Rp 1,25 triliun.
    Mereka adalah eks Direktur Utama PT ASDP Ferry, Ira Puspadewi, mantan Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP Ferry, Yusuf Hadi, dan mantan Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT ASDP Ferry, Harry Muhammad Adhi Caksono.
    Korupsi dilakukan dengan mengakuisisi PT JN, termasuk kapal-kapal perusahaan itu yang sudah rusak dan karam. “Berdasarkan laporan uji tuntas engineering (due diligence) PT BKI, menyebut terdapat 2 unit kapal yang belum siap beroperasi, yaitu KMP Marisa Nusantara karena dari status, kelas, dan sertifikat perhubungan lainnya telah tidak berlaku, dan KMP Jembatan Musi II karena kapal saat inspeksi dalam kondisi karam,” ujar jaksa.
    Akibat perbuatan mereka, negara mengalami kerugian Rp 1,25 triliun dan memperkaya pemilik PT JN, Adjie, Rp 1,25 triliun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pelindo beri beasiswa 60 mahasiswa berorientasi pada sektor industri

    Pelindo beri beasiswa 60 mahasiswa berorientasi pada sektor industri

    Jakarta (ANTARA) – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) (Persero) memberikan beasiswa kepada 60 mahasiswa melalui program Pelindo Prestasi yang berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia unggul di sektor industri dan mendukung kemajuan pendidikan nasional.

    “Beasiswa pendidikan diberikan kepada 60 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, dilengkapi dengan pelatihan peningkatan keterampilan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja pasca kuliah,” kata Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono dalam keterangan di Jakarta, Senin.

    Dia menyebut program itu menjadi salah satu cara perusahaan mendukung pendidikan tinggi yang lebih inklusif dan berorientasi pada kebutuhan industri.

    “Kami berharap para penerima beasiswa dapat mengembangkan potensi akademiknya sekaligus memahami tantangan nyata dunia kerja,” ujarnya.

    Program itu diluncurkan melalui acara inagurasi yang digelar di Kampus Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI), Ciawi, Bogor, Jawa Barat.

    Selain penyerahan simbolis beasiswa, peserta juga mengikuti pelatihan tahap awal sebagai bagian dari rangkaian pembinaan yang akan berlangsung selama empat semester.

    Arif mengatakan mahasiswa di era sekarang sangat kaya akan informasi. Namun, hal tersebut justru bisa menimbulkan kelelahan informasi, penurunan daya fokus, dan pemahaman yang dangkal.

    “Karena itu, penguatan soft skill seperti komunikasi, kreativitas, dan empati menjadi sama pentingnya dengan prestasi akademik,” tuturnya.

    Beasiswa diberikan dalam bentuk subsidi uang kuliah tunggal (UKT) sebesar Rp3 juta per semester untuk empat semester, mulai dari semester lima hingga delapan. Selain itu, mahasiswa juga memperoleh bantuan biaya penyusunan skripsi senilai Rp3 juta pada semester akhir.

    Selain dukungan pembiayaan, peserta beasiswa mengikuti pelatihan daring dan sesi mentoring setiap semester. Materi pelatihan meliputi keterampilan komunikasi, penulisan akademik hingga persiapan memasuki dunia kerja.

    Sementara itu, sesi mentoring difokuskan pada pendampingan penulisan tugas akhir dan pengembangan karier.

    Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Pelindo Dwi Fatan Lilyana mengatakan banyak lulusan perguruan tinggi yang belum siap menghadapi kebutuhan sektor industri, terutama maritim dan logistik.

    Untuk itu, Pelindo ingin membentuk jalur pembinaan sejak mahasiswa masih duduk di bangku kuliah.

    “Kami percaya bahwa setiap investasi pendidikan akan menghasilkan efek ganda, yakni menciptakan insan unggul, memperkuat daya saing bangsa serta membuka jalan bagi pertumbuhan kolektif, baik bagi Pelindo maupun ekosistem industri yang lebih luas,” katanya.

    Seluruh penerima beasiswa telah melalui proses seleksi administratif, asesmen, dan wawancara yang berlangsung dari Maret hingga Juni 2025. Mereka berasal dari delapan perguruan tinggi negeri dan dipilih berdasarkan kombinasi prestasi akademik serta potensi pengembangan diri.

    Lilyana menjelaskan program tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan yang mengacu pada arahan Kementerian BUMN.

    Dalam kebijakan tersebut, pendidikan menjadi salah satu dari tiga bidang prioritas TJSL, bersama dengan lingkungan dan pengembangan usaha mikro dan kecil.

    “Melalui program ini, kami berharap muncul generasi muda yang tidak hanya berpendidikan tinggi, tetapi juga punya kesiapan berperan dalam pembangunan sektor logistik nasional yang lebih kompetitif. Bangsa ini terlalu besar untuk disuarakan oleh suara yang biasa,” kata dia.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KCIC Buka Suara soal Danantara Turun Tangan Bereskan Utang Kereta Cepat

    KCIC Buka Suara soal Danantara Turun Tangan Bereskan Utang Kereta Cepat

    Jakarta

    PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) buka suara terkait rencana Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) melakukan restrukturisasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

    General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa menyampaikan pihaknya mendukung penuh seluruh program dan langkah yang akan diambil oleh pemerintah terkait penyelesaian utang kereta cepat.

    “Saat ini KCIC juga rutin melakukan koordinasi dan rapat teknis dengan berbagai pihak untuk membahas langkah-langkah strategis guna memastikan keberlanjutan layanan Kereta Cepat Whoosh secara jangka panjang. Koordinasi tersebut melibatkan seluruh stakeholder,” kata Eva saat dihubungi detikcom, Senin (4/8/2025).

    Selain itu, Eva mengatakan pihaknya juga memberikan laporan rutin terkait operasional dan berbagai isu yang membutuhkan dukungan Pemerintah seperti Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian BUMN, Danantara, serta PSBI sebagai pemilik 60% saham KCIC dari sisi indonesia.

    Kordinasi juga dilakukan bersama perwakilan pemerintah China salah satu nya Beijing Yawan sebagai pemegang 40% saham KCIC. “Sehingga terkait restrukturisasi tersebut juga pasti akan dibicarakan dan disepakati kedua belah pihak,” katanya.

    “Pemerintah Indonesia dan China sepakat dan berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan operasional Whoosh serta menjaga kualitas layanannya kepada masyarakat,” tambahnya.

    Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria mengatakan saat ini Danantara tengah menyiapkan berbagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan utang tersebut. Meski begitu, ia belum menjelaskan lebih detail terkait upaya apa yang akan dilakukan.

    “Jadi memang kereta cepat ini sedang kita pikirkan dan segera akan kita usulkan nanti, tapi kan solusinya masih ada beberapa alternatif yang akan kita sampaikan kepada pemerintah mengenai penyelesaian daripada kereta cepat ini,” kata Dony saat ditemui usia Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu (23/7/2025).

    Berdasarkan catatan detikcom, proyek ini mendapatkan pinjaman dari China Development Bank (CDB) untuk menutup cost overrun atau bengkak proyek Kereta Cepat sebesar Rp 6,98 triliun atau hampir Rp 7 triliun.

    “Nah ini juga operasionalnya kan sedang kita lihat bagaimana nanti solusi jangka panjangnya mengenai hutang-hutang daripada konsorsium ini yang cukup besar ya,” katanya.

    Dony menjelaskan bahwa dalam proses restrukturisasi ini dilakukan agar tidak mengganggu kinerja PT Kereta Api Indonesia ke depannya.

    “Tetapi kita ingin penyelesaian kali ini sebuah komprehensif dan tidak mengganggu kepada kinerja PT Kereta Api Indonesia ke depan,” katanya.

    (acd/acd)

  • Tembus Pasar Amerika, Batik Madura UMKM Binaan Bank Mandiri Naik Kelas ke Panggung Global

    Tembus Pasar Amerika, Batik Madura UMKM Binaan Bank Mandiri Naik Kelas ke Panggung Global

    Jakarta: Dalam semangat menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia, Bank Mandiri terus mengakselerasi komitmennya mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui penguatan ekosistem UMKM nasional. Salah satu bentuk konkret dari langkah ini diwujudkan melalui inisiatif strategis Rumah BUMN (RB) yang dahulu bernama Rumah Kreatif BUMN dan telah berjalan sejak 2017.

    Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, program RB bukan hanya menjawab tantangan pengembangan usaha, tetapi juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi lokal yang terukur dan inklusif. “RB saat ini telah menjadi wadah akselerasi UMKM Indonesia agar mampu naik kelas dan bersaing secara global. Dengan pendekatan berbasis sinergi, kami terus memperluas akses kompetensi, pasar, dan pembiayaan yang dibutuhkan pelaku usaha untuk bertumbuh secara berkelanjutan,” ujar Ossy sapaan akrab Ashidiq dalam keterangan resminya, Kamis (31/7).

    Hingga pertengahan 2025, Bank Mandiri telah mengelola 23 RB aktif yang tersebar di seluruh Indonesia. Program ini telah menjangkau lebih dari 15.000 UMKM binaan, dengan 1.500 pelatihan terfasilitasi sepanjang tahun lalu, mencakup literasi digital, keuangan, hingga strategi ekspor.

    Salah satu cerita sukses hadir dari Batik Al Warits, UMKM asal Madura yang menjadi binaan RB Surabaya. Mengawali usaha dari skala rumahan sejak 2008, Batik Al Warits memproduksi batik wangi aromatherapy yang kini telah menembus pasar ekspor Australia dan Amerika Serikat.
     

    “Kami tumbuh bersama RB. Selain pelatihan dan akses KUR dari Bank Mandiri, termasuk pendampingan pameran hingga berhasil memperoleh pendanaan 6.000 Euro dari PUM Netherlands. Dana tersebut kami gunakan untuk membeli alat rendam batik yang meningkatkan efisiensi produksi dan meningkatkan pasar yang lebih luas,” ujar Pemilik Batik Al Warits Warisatul Hasanah.

    Transformasi RB sejak 2020 menghadirkan lima peran utama: pusat pengembangan UMKM, basecamp millenial, coworking space, posko tanggap bencana, serta literasi dan referral program kemitraan dan KUR. Lewat pendekatan bertingkat seperti Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global, RB diarahkan menjadi katalis UMKM Champion di setiap wilayah.
    Lebih lanjut Ossy menilai, sejak diluncurkan sebagai bagian dari program Kementerian BUMN pada 2017, RB telah menjadi platform terintegrasi yang dirancang untuk memfasilitasi pertumbuhan usaha kecil di berbagai wilayah. “Bank Mandiri mengambil peran aktif dalam mendukung transformasi ini dengan pendekatan yang tidak hanya menyentuh aspek finansial, namun juga aspek edukasi, teknologi, dan kolaborasi komunitas,” imbuh Ossy. 

    Ke depan, bank berkode emiten BMRI ini akan terus memperluas cakupan RB dengan memperkuat jaringan kemitraan dan digitalisasi layanan. Dengan pemanfaatan teknologi dan data, perusahaan menargetkan peningkatan jumlah UMKM naik kelas secara signifikan hingga 2027, sejalan dengan roadmap akselerasi ekonomi berkelanjutan yang inklusif.

    Jakarta: Dalam semangat menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia, Bank Mandiri terus mengakselerasi komitmennya mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui penguatan ekosistem UMKM nasional. Salah satu bentuk konkret dari langkah ini diwujudkan melalui inisiatif strategis Rumah BUMN (RB) yang dahulu bernama Rumah Kreatif BUMN dan telah berjalan sejak 2017.
     
    Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, program RB bukan hanya menjawab tantangan pengembangan usaha, tetapi juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi lokal yang terukur dan inklusif. “RB saat ini telah menjadi wadah akselerasi UMKM Indonesia agar mampu naik kelas dan bersaing secara global. Dengan pendekatan berbasis sinergi, kami terus memperluas akses kompetensi, pasar, dan pembiayaan yang dibutuhkan pelaku usaha untuk bertumbuh secara berkelanjutan,” ujar Ossy sapaan akrab Ashidiq dalam keterangan resminya, Kamis (31/7).
     
    Hingga pertengahan 2025, Bank Mandiri telah mengelola 23 RB aktif yang tersebar di seluruh Indonesia. Program ini telah menjangkau lebih dari 15.000 UMKM binaan, dengan 1.500 pelatihan terfasilitasi sepanjang tahun lalu, mencakup literasi digital, keuangan, hingga strategi ekspor.

    Salah satu cerita sukses hadir dari Batik Al Warits, UMKM asal Madura yang menjadi binaan RB Surabaya. Mengawali usaha dari skala rumahan sejak 2008, Batik Al Warits memproduksi batik wangi aromatherapy yang kini telah menembus pasar ekspor Australia dan Amerika Serikat.
     

     
    “Kami tumbuh bersama RB. Selain pelatihan dan akses KUR dari Bank Mandiri, termasuk pendampingan pameran hingga berhasil memperoleh pendanaan 6.000 Euro dari PUM Netherlands. Dana tersebut kami gunakan untuk membeli alat rendam batik yang meningkatkan efisiensi produksi dan meningkatkan pasar yang lebih luas,” ujar Pemilik Batik Al Warits Warisatul Hasanah.
     
    Transformasi RB sejak 2020 menghadirkan lima peran utama: pusat pengembangan UMKM, basecamp millenial, coworking space, posko tanggap bencana, serta literasi dan referral program kemitraan dan KUR. Lewat pendekatan bertingkat seperti Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global, RB diarahkan menjadi katalis UMKM Champion di setiap wilayah.
    Lebih lanjut Ossy menilai, sejak diluncurkan sebagai bagian dari program Kementerian BUMN pada 2017, RB telah menjadi platform terintegrasi yang dirancang untuk memfasilitasi pertumbuhan usaha kecil di berbagai wilayah. “Bank Mandiri mengambil peran aktif dalam mendukung transformasi ini dengan pendekatan yang tidak hanya menyentuh aspek finansial, namun juga aspek edukasi, teknologi, dan kolaborasi komunitas,” imbuh Ossy. 
     
    Ke depan, bank berkode emiten BMRI ini akan terus memperluas cakupan RB dengan memperkuat jaringan kemitraan dan digitalisasi layanan. Dengan pemanfaatan teknologi dan data, perusahaan menargetkan peningkatan jumlah UMKM naik kelas secara signifikan hingga 2027, sejalan dengan roadmap akselerasi ekonomi berkelanjutan yang inklusif.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Mantap! Pertamina Cetak Transaksi Tertinggi di PaDi UMKM 2024

    Mantap! Pertamina Cetak Transaksi Tertinggi di PaDi UMKM 2024

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) dinobatkan sebagai Juara 1 Transaksi Tertinggi di PaDi UMKM sepanjang tahun 2024 untuk Kategori BUMN Tipe A. Penghargaan ini merupakan apresiasi atas konsistensi Pertamina dalam mendorong belanja BUMN kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan membangun ekosistem pengadaan yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan.

    Penghargaan diberikan oleh Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf di sela acara PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2025 di Pakuwon Mall, Surabaya, Jumat, 1 Agustus 2025.

    Pada pembukaan PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2025, Wakil Menteri BUMN l Aminuddin Ma’ruf mengapresiasi peran aktif BUMN dalam pemberdayaan UMKM, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja. Ia menekankan pentingnya keberpihakan nyata kepada sektor informal dan produk lokal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Kita ingin BUMN menjadi motor penggerak ekonomi rakyat. PaDi Expo adalah salah satu contoh nyata kolaborasi konkret yang harus diperluas,” tegas Wamen BUMN Aminuddin dikutip Minggu, (3/8/2025).

    Pada pagelaran ini, Pertamina menampilkan 126 UMKM binaan yang terdiri dari 20 UMKM Offline, 7 UMKM Online B2C, dan 99 UMKM Online B2B. Pertamina hadir dengan mengusung semangat ‘Pakai Lokal Biar Global’, sehingga tak hanya memfasilitasi penjualan, juga mengadakan Business Matching yang mempertemukan 15 UMKM dengan buyer dari lingkungan BUMN maupun sektor swasta, serta integrasi ke dalam pengadaan BUMN terutama melalui aplikasi PaDi UMKM.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menegaskan, kehadiran Pertamina di PaDi Expo lebih dari peserta pameran, juga sebagai penggerak ekosistem UMKM yang mandiri dan berkelanjutan.

    “Kami percaya bahwa UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital, tersertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN), serta memiliki akses pasar, akan lebih kuat dan kompetitif, hingga mancanegara. Inilah bentuk investasi sosial Pertamina yang berkelanjutan,” ujarnya.

    PaDi UMKM atau Pasar Digital UMKM, sebuah platform digital yang digagas oleh Kementerian BUMN untuk menghubungkan UMKM dengan BUMN. Tujuannya adalah untuk mempermudah UMKM memasarkan produk dan jasanya, serta memberikan akses pembiayaan dan dukungan lainnya untuk membantu UMKM berkembang.

    PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2025 digelar pada 31 Juli – 3 Agustus 2025. Acara ini merupakan inisiatif Kementerian BUMN untuk memperkuat sinergi antara BUMN dan UMKM dalam ekosistem rantai pasok nasional.

    Di sela acara, Pertamina juga aktif pada sesi konferensi strategis bertema: “UMKM Siap AI, Siaga Kompetisi” dan “Kolaborasi Rantai Pasok BUMN: Kapasitas, Konektivitas & Literasi Keuangan.”

    Melalui sinergi lintas sektor dan optimalisasi platform PaDi UMKM, Pertamina terus berupaya menciptakan ekosistem pemberdayaan yang tidak hanya transaksional, tetapi juga transformasional dengan hasil nyata berupa peningkatan kapasitas, daya saing, dan keberlanjutan UMKM di seluruh Indonesia.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]