Kementrian Lembaga: Kementan

  • Pertumbuhan Produksi Pangan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia

    Pertumbuhan Produksi Pangan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia

    Liputan6.com, Jakarta Sektor pertanian Indonesia mencatat tonggak sejarah baru dalam satu tahun terakhir. Indonesia berhasil mencapai Swasembada tercepat, mencatat lompatan tertinggi produksi pangan selama tujuh tahun terakhir, serta menggerakkan jutaan lapangan kerja baru di sektor pertanian dan perkebunan.

    Capaian tersebut diakui oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Organisasi Pagan dan Pertanian Dunia (FAO), dan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), yang menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan produksi pangan tertinggi di dunia.

    Mentan Amran menegaskan bahwa keberhasilan pertanian kepemimpinan pertanian yang kuat harus menekan, melatih, dan membentuk ketangguhan. Itu yang diajarkan Pak Presiden Prabowo.

    “Untuk swasembada, kita harus siap ditekan, diuji, dan berani melawan mafia pangan. Saya sekuat tenaga menjaga stabilitas harga, tapi Alhamdulillah, hasilnya nyata,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta forum.

    Kementan juga berhasil memperkuat Bulog sebagai penyangga harga dan cadangan pangan, menggerakkan program padat karya, serta mendorong hilirisasi pertanian agar petani menikmati nilai tambah dari hasil produksinya.

    “Kita tidak impor beras lagi, bahkan sudah ekspor. Kelapa kita sekarang diekspor ke Tiongkok dengan harga Rp30 ribu per biji. Potensi kelapa saja mencapai Rp5.000 triliun. Hilirisasi harus dijalankan, karena inilah cara kita membuat petani sejahtera,” jelas Amran.

    Mentan juga memberikan pesan khusus kepada generasi muda agar tidak hanya berwacana, tetapi terjun langsung ke lapangan.

    “Pemuda Tani adalah harapan bangsa. Seratus anak muda yang bergerak bisa mengubah Indonesia. Mimpi itu gampang, menghujat itu gampang. Tapi bertindak demi merah putih itu sulit. Bertahan dalam tekanan, itu baru pejuang pangan sejati”, tegasnya.

    Program pemberdayaan petani muda seperti Brigade Pangan terus digencarkan sebagai bagian dari strategi regenerasi dan diversifikasi pangan nasional.

     

  • Sebut Ada Salah Paham, Amran Bicara Proyek Peternakan Rp20 T Danantara

    Sebut Ada Salah Paham, Amran Bicara Proyek Peternakan Rp20 T Danantara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah menyiapkan investasi besar senilai Rp20 triliun untuk membangun ekosistem peternakan ayam pedaging dan petelur secara nasional.

    Menteri Pertanian (Mentan)/ Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Amran Sulaiman menegaskan, investasi ini bukan hanya untuk membangun peternakan baru, tetapi membentuk sistem terintegrasi yang menstabilkan harga, menjamin pasokan, dan mensejahterakan peternak rakyat.

    “Solusi permanennya adalah kita akan bangun ekosistem untuk telur dan ayam. Kita membangun secara terintegrasi ekosistemnya untuk memenuhi MBG,” kata Amran saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

    Menurut Amran, investasi senilai Rp20 triliun itu akan membangun rantai produksi di hulu, dengan pembagian peran yang jelas antara BUMN dan peternak kecil.

    “Sekarang, ini perlu saya jelasin. Ekosistem ini, nanti BUMN bergerak di hulu. Jadi mulai grand parent stock, parent stock, final stock. Kemudian semua yang di hilir itu adalah peternak kecil,” jelasnya.

    Dengan skema tersebut, Amran menilai harga pakan dan DOC (day old chick) bisa lebih stabil, sekaligus melindungi peternak kecil dari fluktuasi harga ekstrem yang selama ini merugikan mereka.

    “Ini menjamin pakan untuk peternak kecil stabil, menjamin juga DOC stabil. Jadi ini adalah, karena selama ini naik turun, naik turun, kasihan peternak kecil. Jadi ini nanti yang mengontrol harga, menguntungkan peternak kecil kemudian juga tidak membebani konsumen,” terang dia.

    Amran menjelaskan, peran BUMN dalam ekosistem baru ini akan menjadi stabilisator harga, seperti halnya peran Bulog di sektor beras.

    “Mekanismenya, jadi BUMN ini kan di hulu, integrasi mulai dari pabrik pakan, DOC, vaksin, dan seterusnya. Ini negara. Kemudian peternak-peternak kecil ini membeli dengan harga yang wajar dan juga menjadi off-taker,” ujarnya.

    “Jadi Insyaallah ke depan harga stabil, peternak tidak pernah rugi. Itu yang kita jaga,” sambung dia.

    Amran juga menegaskan, proyek ini bukan membangun usaha baru dari nol, melainkan memperkuat rantai usaha yang sudah ada agar lebih efisien dan berdaya saing.

    “Kemarin ada salah paham kan pikirannya ini kita membangun yang kecil-kecil. Enggak, yang sudah ada ini kita kembangkan. Kemudian kalau MBG berkembang, tentu butuh supply yang tinggi. Nah mungkin muncul peternak-peternak baru,” jelasnya.

    Rencana pembangunan ekosistem peternakan ini akan dimulai awal tahun depan. “Mungkin Januari, sekarang FS (feasibility study)-nya kita kejar,” kata Amran.

    Ketika ditanya mengenai payung hukumnya, Amran menyebut kemungkinan penggunaan Perpres (Peraturan Presiden) atau SKB (Surat Keputusan Bersama) antar kementerian.

    “Mungkin ya, mungkin pakai SKB juga,” ujarnya.

    Sebelumnya disebutkan, pendanaan proyek tersebut akan berasal dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia, dengan prioritas pembangunan di wilayah yang masih kekurangan pasokan ayam dan telur.

    Pembangunan peternakan ayam terintegrasi ini menjadi bagian dari program hilirisasi pangan nasional yang kini tengah dipercepat. Amran menyebut, total rencana investasi di sektor pertanian dan seluruh turunannya mencapai Rp371 triliun.

    “Ini atas arahan Bapak Presiden, kita melakukan hilirisasi bersama Pak Menteri Investasi (Rosan Roeslani), juga Kepala Danantara, Kepala BKPM, dan menteri terkaya, karena beliau yang punya uang. Prinsipnya kita sudah sepakati, dan kita percepat,” ujar Amran saat konferensi pers di Auditorium Kementan, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Melalui pengembangan peternakan ayam berskala nasional ini, pemerintah menargetkan pasokan daging ayam dan telur tetap aman di tengah meningkatnya kebutuhan akibat program MBG. 

    Berdasarkan perhitungan Bapanas, tambahan kebutuhan untuk mendukung program tersebut mencapai 700 ribu ton telur dan 1,1 juta ton ayam pedaging per tahun.

    Selain menjaga stabilitas pasokan pangan, proyek besar ini juga diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi desa dan penyerap tenaga kerja baru.

    Amran memperkirakan, pengembangan peternakan ayam, perkebunan, dan sektor turunannya berpotensi menciptakan hingga 3 juta lapangan kerja dalam empat tahun ke depan.

    Foto: Menteri Pertanian/Kepala Bapanas, Amran Sulaiman saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (11/11/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari RIzky)
    Menteri Pertanian/Kepala Bapanas, Amran Sulaiman saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (11/11/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari RIzky)

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Danantara Bakal Investasi Rp 20 Triliun ke Peternak Ayam? Ini Kata CIO Pandu Sjahrir

    Danantara Bakal Investasi Rp 20 Triliun ke Peternak Ayam? Ini Kata CIO Pandu Sjahrir

    Liputan6.com, Jakarta – Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, buka suara mengenai rencana investasi Danantara senilai Rp 20 triliun di sektor peternakan ayam. Menurut dia, langkah strategis ini akan segera dipaparkan secara resmi kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam waktu dekat.

    “Nanti kita mau ke DPR minggu, bulan ini, habis itu nanti kita share,” kata Pandu saat ditemui di Wisma Danantara, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

    Kendati demikian, Pandu tidak merinci lebih jauh soal detail alokasi investasi tersebut. Adapun sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan membangun peternakan ayam pedaging dan petelur terintegrasi untuk memasok kebutuhan Makan Bergizi Gratis(MBG) mulai 2026. 

    Langkah awal akan dilakukan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Amran menjelaskan, telah disiapkan anggaran khusus sebesar Rp 20 triliun untuk membangun peternakan ayam terintegrasi tersebut.

    “Peternakan ayam, pedaging, dan telur terintegrasi. Itu ada anggaran khusus Rp 20 triliun,” ungkap Amran di Kantor Kementan, Jakarta, Jumat, 7 November 2025.

    Untuk Menopang MBG

    Dia menjelaskan, upaya ini untuk menopang kebutuhan MBG di berbagai daerah. Fokus pembangunannya akan menyesuaikan dengan titik-titik yang dinilai kekurangan pasokan.

    “Kita akan buat seluruh Indonesia untuk me-supply BGN, kita me-supply, jangan sampai telur dan ayamnya ke depan shortage atau kekurangan. Jadi kita siapkan dari sekarang,” tuturnya.

    Amran menyebut, proses pra-feasibility study (pra-FS) akan ditangani Danantara mulai saat ini hingga penghujung tahun. Dana Rp 20 triliun tadi pun akan dibiayai oleh Danantara.

    “Seluruh Indonesia yang kekurangan shortage untuk daging ayam dan telur Kita mulai sekarang pra FS arahannya beliau (Danantara). Kemudian insya Allah mudah-mudahan Januari sudah start (mulai membangun),” jelas Amran.

     

     

  • Zulkifli Hasan Apresiasi Kinerja Mentan Amran Terbaik Sesuai Indikator

    Zulkifli Hasan Apresiasi Kinerja Mentan Amran Terbaik Sesuai Indikator

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memberikan apresiasi tinggi kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas capaian kinerjanya yang dinilai terbaik berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia. Dalam hasil survei, Mentan Amran mencatat tingkat kepuasan publik tertinggi di antara seluruh pejabat tinggi negara, yakni sebesar 84,9 persen.

    “Selamat Pak Mentan rankingnya nomor satu. Karena yang diukur kinerja bukan pencitraan. Pokoknya Mentan nomor satu, nah ini timnya Menteri Koordinator Bidang Pangan,” kata Menko Zulhas saat memberikan arahan dalam Penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Mentan, Mendagri, Menkeu, Kabapanas, Ka BP BUMN tentang Penugasan Percepatan Pelaksanaan Penyediaan Infrastruktur Pascapanen dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional, Selasa (11/11/2025).

    Zulhas menilai, kepemimpinan Mentan Amran yang tegas, cepat tanggap, dan berpihak pada petani menjadi faktor utama tingginya tingkat kepuasan publik. “Saya senang kinerjanya Mentan paling bagus sekarang. Berarti kan pangan sukses alhamdulillah ya. Saya senang, ini kan (Mentan) leadernya tim Kemenko Pangan,” ucapnya.

    Zulhas mengatakan, capaian tersebut menunjukkan bahwa sektor pangan Indonesia berada di jalur yang tepat. Menurutnya, hasil survei itu menjadi bukti bahwa kerja nyata Kementerian Pertanian (Kementan) benar-benar dirasakan oleh petani dan masyarakat luas.

    “Tim pangan ini luar biasa, terutama timnya Pak Mentan. Produksi kita diproyeksi 34,77 juta ton, bahkan Bulog mengeluhkan gudangnya kurang. Karena itu, kita langsung respon cepat, kita akan bangun 100 gudang baru agar petani yang sedang semangat menanam padi dan jagung tidak kecewa karena hasilnya tidak terserap,” terang Zulhas.

    Ia menambahkan bahwa pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp5 triliun untuk pembangunan gudang baru yang akan tersebar di berbagai daerah sentra produksi. Langkah ini sekaligus menjadi upaya strategis menjaga stabilitas pasokan pangan dan harga di tingkat petani.

    “Tahun depan produksi akan meningkat lagi karena baru mulai masuk irigasi dan bibit unggul. Sekarang pupuk juga dapat diskon 20 persen. Jadi ini semua persiapan yang kita jalankan bertahap,” jelasnya.

    Sebelumnya, hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dipimpin Prof. Burhanuddin Muhtadi menunjukkan bahwa Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menempati peringkat pertama tingkat kepuasan publik dengan skor 84,9 persen. Survei tersebut dilakukan untuk mengevaluasi kinerja pejabat tinggi negara setelah satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Burhanuddin menjelaskan, tingginya kepuasan terhadap Mentan Amran didominasi oleh kalangan petani yang merasakan langsung manfaat kebijakan Kementerian Pertanian. “Di antara yang mengenal Pak Amran, umumnya tingkat kepuasannya sangat tinggi. Kebanyakan dari mereka adalah petani yang merasa diayomi dan dilayani dengan baik,” ungkapnya.

  • Arif Satria Mundur dari Jabatan Rektor IPB Usai Dilantik jadi Kepala BRIN

    Arif Satria Mundur dari Jabatan Rektor IPB Usai Dilantik jadi Kepala BRIN

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria memastikan akan segera menyesuaikan jabatannya sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) setelah resmi dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Menjawab pertanyaan awak media terkait statusnya di IPB, Arif menegaskan bahwa dirinya akan melepaskan jabatan tersebut sesuai aturan internal kampus. 

    “Ya, status rektor harus. Sampai hari ini kan masih, belum diperhentikan. Salah satu aturan yang ada di IPB, saya harus melepas jabatan rektor di IPB. Itu yang karena tugas di sini,” ujarnya. 

    Ketika ditanya apakah dirinya akan mundur dari jabatan rektor, Arif membenarkan. 

    “Ya, harus diganti,” katanya singkat.

    Dalam kesempatan yang sama, Arif juga menegaskan komitmennya untuk mendukung arahan Presiden Prabowo dalam memperkuat riset di tiga sektor utama, yakni pangan, energi, dan air.

    Dia menilai bidang pangan menjadi salah satu area strategis yang akan menjadi fokus utama riset BRIN.

    “Kan pangan banyak sekali ya mulai dari on farm hingga off farm. Jadi dari mulai soal benih, soal pupuk, soal teknik budidaya, soal pascapanen, soal pengolahan, banyak sekali. Soal pangan saja sudah luas sekali. Sekarang presiden meminta pangan, ya kita harus kawal,” tutur Arif.

     Terkait proyek dan lokasi prioritas riset yang akan dijalankan BRIN, Arif menjelaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian teknis, termasuk Kementerian Pertanian, untuk mempercepat upaya swasembada nasional.

    “Iya ke situ, makanya kita gandeng kementerian teknisnya, kementan kan harus segera swasembada,” ujarnya.

    Namun, dia menegaskan bahwa rincian proyek dan lokasi prioritas masih dalam tahap pemetaan internal. 

    “Belum, saya baru tahu ini kan dilantik. Itu kira-kira arahnya ke sana, dan suatu saat akan kami sampaikan setelah kami memetakan di dalam internal dulu,” kata Arif.

  • Menko Pangan: Mentan Amran berkinerja terbaik sesuai indikator

    Menko Pangan: Mentan Amran berkinerja terbaik sesuai indikator

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memberikan apresiasi tinggi kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman atas capaian kinerja yang dinilai terbaik berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia.

    Dalam hasil survei, Mentan Amran mencatat tingkat kepuasan publik tertinggi di antara seluruh pejabat tinggi negara, yakni sebesar 84,9 persen.

    “Selamat Pak Mentan rankingnya nomor satu. Karena yang diukur kinerja bukan pencitraan. Pokoknya Mentan nomor satu, nah ini timnya Menteri Koordinator Bidang Pangan,” kata Zulhas di sela-sela menyaksikan penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) percepatan pembangunan gudang Bulog di Jakarta, Selasa.

    Adapun Penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) itu dilakukan Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara Dony Oskaria, Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, dan perwakilan Menteri Keuangan.

    Zulhas menilai, kepemimpinan Mentan Amran yang tegas, cepat tanggap, dan berpihak pada petani menjadi faktor utama tingginya tingkat kepuasan publik.

    “Saya senang kinerjanya Mentan paling bagus sekarang. Berarti kan pangan sukses alhamdulillah ya. Saya senang, ini kan (Mentan) leader-nya tim Kemenko Pangan,” ucapnya.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kanan), didampingi Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman (kiri) menjawab pertanyaan awak media di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Selasa (11/11/2025). ANTARA/Harianto

    Zulhas mengatakan, capaian tersebut menunjukkan bahwa sektor pangan Indonesia berada di jalur yang tepat. Menurutnya, hasil survei itu menjadi bukti bahwa kerja nyata Kementerian Pertanian (Kementan) benar-benar dirasakan oleh petani dan masyarakat luas.

    “Tim pangan ini luar biasa, terutama timnya Pak Mentan. Produksi kita diproyeksikan 34,77 juta ton (gabah setara beras), bahkan Bulog mengeluhkan gudangnya kurang. Karena itu, kita langsung respon cepat, kita akan bangun 100 gudang baru agar petani yang sedang semangat menanam padi dan jagung tidak kecewa karena hasilnya tidak terserap,” terang Zulhas.

    Ia menambahkan pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp5 triliun untuk pembangunan gudang baru yang akan tersebar di berbagai daerah sentra produksi. Langkah ini sekaligus menjadi upaya strategis menjaga stabilitas pasokan pangan dan harga di tingkat petani.

    “Tahun depan produksi akan meningkat lagi karena baru mulai masuk irigasi dan bibit unggul. Sekarang pupuk juga dapat diskon 20 persen. Jadi ini semua persiapan yang kita jalankan bertahap,” jelasnya.

    Sebelumnya, hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dipimpin Prof. Burhanuddin Muhtadi menunjukkan bahwa Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menempati peringkat pertama tingkat kepuasan publik dengan skor 84,9 persen.

    Survei tersebut dilakukan untuk mengevaluasi kinerja pejabat tinggi negara setelah satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Burhanuddin menjelaskan, tingginya kepuasan terhadap Mentan Amran didominasi oleh kalangan petani yang merasakan langsung manfaat kebijakan Kementerian Pertanian.

    “Di antara yang mengenal Pak Amran, umumnya tingkat kepuasannya sangat tinggi. Kebanyakan dari mereka adalah petani yang merasa diayomi dan dilayani dengan baik,” katanya.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mentan tegaskan Kementan fokus jadikan Indonesia berdaulat pangan

    Mentan tegaskan Kementan fokus jadikan Indonesia berdaulat pangan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen Kementerian Pertanian untuk terus fokus, tegas, dan bekerja nyata dalam mewujudkan Indonesia berdaulat pangan melalui peningkatan produksi dan efisiensi pertanian nasional.

    “Kita fokus, tegas, dan bekerja nyata untuk menjadikan Indonesia berdaulat pangan,” kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Senin.

    Mentan menyoroti kondisi global yang saat ini menghadapi ancaman krisis pangan. Berdasarkan data World Food Programme (WFP) tahun 2024, lebih dari 295 juta orang di 53 negara mengalami situasi pangan akut.

    Disebutkan bahwa jumlah itu meningkat dibanding tahun sebelumnya, di mana sekitar 2,33 miliar orang menghadapi tingkat food insecurity moderat hingga parah.

    “Untuk menghadapi potensi ancaman pangan tersebut, Presiden Prabowo meminta saya bekerja total agar bangsa ini benar-benar berdaulat secara pangan. Saya langsung tancap gas menjalankan misi suci negara dalam menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan,” jelas Mentan.

    Ia menambahkan, kedaulatan pangan harus diwujudkan agar Indonesia tidak terus bergantung pada impor berbagai komoditas.

    Hasil kerja keras tersebut mulai terlihat nyata, di mana sepanjang Januari hingga Desember 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras nasional diproyeksikan akan mencapai 34,77 juta ton, naik 4,14 juta ton atau 13,54 persen dibanding periode sebelumnya.

    Selain itu, hingga akhir Oktober 2025, cadangan beras pemerintah (CBP) tercatat mencapai 3,9 juta ton. Capaian ini, menurut Amran, merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran pertanian serta sinergi lintas instansi tanpa ego sektoral.

    Dia juga menegaskan capaian itu merupakan hasil kerja nyata bersama mulai petani, penyuluh dan seluruh jajaran pertanian yang bergerak dalam satu komando.

    “Semua ini merupakan hasil kerja bersama yang solid dan terukur,” kata Mentan.

    Ia menambahkan berbagai program seperti percepatan tanam serentak, bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan), serta penguatan benih unggul menjadi fondasi penting dalam menjaga produktivitas di tengah tantangan iklim global. Hal itu dilakukan dengan maksimal dalam mengawal kedaulatan bangan bangsa.

    Menurutnya kondisi itu juga menegaskan bahwa ketahanan pangan sejati bukan bergantung pada kekuatan ekonomi, tetapi pada kemandirian dan keberpihakan kepada petani.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mentan serukan semangat kepahlawanan wujudkan kedaulatan pangan

    Mentan serukan semangat kepahlawanan wujudkan kedaulatan pangan

    tetapi juga tumbuh dari kerja keras para petani, penyuluh dan pegawai pertanian yang berjuang mewujudkan kedaulatan pangan bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengobarkan semangat kepahlawanan kepada seluruh jajaran di kementeriannya agar tetap kompak dan berjuang mewujudkan kedaulatan pangan sebagai wujud pengabdian nyata bagi kejayaan bangsa Indonesia.

    “Hari ini kita mengenang pahlawan yang telah mengorbankan segalanya untuk kemerdekaan. Tapi perjuangan belum selesai. Kini perjuangan itu kita lanjutkan dengan ilmu, empati dan pengabdian. Dan para pejuang itu adalah Anda semua, pahlawan pangan Indonesia,” kata Mentan dalam amanatnya saat menjadi inspektur upacara Hari Pahlawan 2025 di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin.

    Ia mengingatkan seluruh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk tetap kompak, solid dan fokus membela kepentingan bangsa, yaitu Indonesia berdaulat pangan.

    Amran menegaskan perjuangan menuju kedaulatan pangan bukan tanpa tantangan. Ia menyebutkan kebijakan penghentian impor beras dan jagung berdampak pada kepentingan pihak tertentu yang selama ini diuntungkan dari praktik impor.

    “Jangan bela pribadi saya. Bela Kementerian Pertanian dan petani Indonesia. Itulah perjuangan sejati. Banyak yang tidak senang kalau Indonesia berdaulat pangan, tapi kita harus sabar dan terus bekerja. Ini semua demi Merah Putih,” ujarnya.

    Mentan mengingatkan semangat kepahlawanan tidak hanya lahir di medan perang, tetapi juga tumbuh dari kerja keras para petani, penyuluh dan pegawai pertanian yang berjuang mewujudkan kedaulatan pangan bangsa.

    Dia menegaskan semangat kepahlawanan harus diwujudkan dalam kerja nyata. Ia mengingatkan banyak pegawai dan petugas lapangan yang bekerja tanpa mengenal waktu demi menjaga ketahanan pangan nasional.

    Dalam kesempatan itu, ia mencontohkan beberapa pegawai yang mengalami kecelakaan dan jatuh sakit saat bertugas. Ia menyebut mereka sebagai pahlawan sejati.

    “Mereka jatuh karena berjuang untuk swasembada. Mereka adalah pahlawan pangan kita. Biaya perawatan mereka akan kami tanggung, bukan sebagai Menteri, tapi sebagai sesama pejuang Merah Putih,” ucapnya.

    Dia juga mengapresiasi seluruh pegawai Kementan atas berbagai capaian luar biasa dalam satu tahun terakhir.

    Ia menyebutkan Indonesia kini berada di ambang deklarasi swasembada beras, sebuah prestasi yang menurutnya dicapai melalui kerja keras bersama, bukan karena kepemimpinan satu orang semata.

    “Insya Allah, dalam waktu dekat Indonesia bisa mendeklarasikan swasembada pangan. Ini bukan keberhasilan saya, tapi keberhasilan Anda semua. Anda adalah pahlawan-pahlawan pangan yang membuat bangsa ini berdaulat,” ucapnya.

    Selain itu, ia juga menyampaikan sederet capaian lain Kementan. Mulai dari peningkatan status laporan keuangan dari WDP menjadi WTP oleh BPK, reformasi birokrasi dengan nilai tinggi dari Kemenpan RB, hingga pengakuan KPK atas komitmen Kementan terhadap integritas dan antikorupsi.

    Ia menambahkan kontribusi sektor pertanian terhadap PDB nasional kini menjadi yang tertinggi dalam sejarah.

    Amran juga mengingatkan pentingnya meritokrasi dan objektivitas dalam menilai kinerja pegawai. Ia meminta seluruh pejabat eselon untuk memberi ruang bagi laporan dan aspirasi tanpa rasa takut, serta menegakkan keadilan dalam pengelolaan sumber daya manusia.

    “Saya ingin yang berprestasi diapresiasi, yang salah diperbaiki. Kalau ada yang merasa terzolimi, laporkan langsung. Kita ingin Kementan menjadi rumah yang adil bagi semua,” katanya.

    Ia menegaskan pula bahwa perjuangan pahlawan masa kini adalah bekerja, melayani, dan memberi manfaat bagi bangsa.

    Amran menyebutkan semangat ’bekerja, bergerak, dan berdampak’ menjadi bentuk nyata penghormatan kepada para pahlawan bangsa.

    “Pahlawanku, teladanku. Kita lanjutkan perjuangan dengan kerja keras, keikhlasan dan cinta tanah air. Kedaulatan pangan adalah bentuk pengabdian tertinggi bagi Indonesia,” kata Amran.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemerintah perkuat industri pakan nasional demi kemandirian pangan

    Pemerintah perkuat industri pakan nasional demi kemandirian pangan

    Kita ingin agar peternak kecil tidak hanya bertahan, tapi naik kelas

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah memperkuat industri pakan nasional melalui kolaborasi BUMN dan peternak rakyat guna mewujudkan kemandirian pangan serta meningkatkan ekosistem peternakan berkelanjutan di Indonesia.

    “Pembibitan harus di-back up oleh BUMN agar peternak kecil tidak kesulitan bibit dan pakan. Tapi, budi daya tetap dilakukan oleh peternak rakyat, inilah ekosistem yang sehat, saling menopang,” kata Mentan usai upacara memperingati Hari Pahlawan di Kantor Kementan, Jakarta, Senin.

    Ia menekankan pentingnya membangun ekosistem peternakan nasional yang kokoh dan berkelanjutan melalui kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan peternak kecil.

    Salah satu langkah strategis yang sedang didorong adalah pembangunan pakan dan sistem pembibitan nasional yang dikawal oleh BUMN sebagai penyangga utama kebutuhan bibit, dengan dukungan investasi hingga mencapai Rp20 triliun.

    Menurutnya, penguatan sektor pembibitan BUMN bukan untuk mengambil alih peran peternak rakyat, melainkan untuk memastikan ketersediaan bibit unggul dan pakan yang terjamin bagi peternak kecil di seluruh Indonesia.

    Ia menjelaskan strategi itu akan membangun rantai nilai yang kuat dari hulu ke hilir.

    Dengan pembibitan nasional yang kuat di bawah BUMN, kualitas genetik ternak bisa ditingkatkan, produktivitas meningkat, dan risiko kekurangan pasokan dapat ditekan.

    Sementara itu, peternak kecil tetap menjadi tulang punggung budidaya, memastikan pemerataan ekonomi di pedesaan di seluruh Indonesia.

    “Kita ingin agar peternak kecil tidak hanya bertahan, tapi naik kelas. Pemerintah hadir untuk membangun ekosistem, bukan untuk menggantikan peran mereka,” tambah Mentan.

    Mentan juga mengungkapkan bahwa rencana investasi sebesar Rp20 triliun diarahkan untuk memperkuat rantai pasok pembibitan, pemeliharaan atau budidaya, serta industri pakan lokal.

    Dana tersebut akan digunakan untuk membangun pusat-pusat pembibitan modern, laboratorium genetik, serta fasilitas distribusi bibit dan pakan yang terintegrasi dengan sistem logistik nasional.

    Amran menegaskan pula langkah besar itu merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Indonesia berdaulat pangan dan mandiri protein hewani berbasis pulau.

    Dengan sistem yang terintegrasi, Indonesia diharapkan tak lagi tergantung pada impor bakalan atau bibit unggul dari luar negeri.

    “Kalau bibit dan pakan kita kuat, peternakan nasional pasti mandiri. Kuncinya ada pada kolaborasi antara negara, BUMN, dan rakyat,” tegasnya.

    Mentan juga menekankan agar peternak kecil di seluruh Indonesia tidak merasa khawatir terhadap perubahan kebijakan yang tengah dijalankan pemerintah.

    Menurutnya, seluruh kebijakan tersebut justru dirancang untuk memperkuat posisi peternak rakyat sebagai pelaku utama di lapangan.

    “Pemerintah hadir untuk memastikan mereka tidak sendirian. Kita siapkan dukungan bibit, pakan, teknologi, bahkan akses pembiayaan,” kata Mentan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mentan ajak ITS kembangkan teknologi modern tunjang swasembada pangan

    Mentan ajak ITS kembangkan teknologi modern tunjang swasembada pangan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengambil peran strategis dalam membangun sektor pertanian nasional melalui pengembangan teknologi dan alat mesin pertanian modern berbasis inovasi karya anak bangsa.

    “Tadi kami sudah lihat, karya anak bangsa dari ITS luar biasa, ada prototipe mobil, motor, kapal selam, hingga sepeda. Ke depan, kami berharap ITS juga dapat menciptakan traktor dan alsintan terbaik di dunia,” kata Mentan saat memberikan arahan pada Reuni Akbar Alumnus ITS 2025 di Surabaya, sebagaimana keterangan di Jakarta, Minggu.

    Ia menegaskan, Indonesia tidak boleh lagi bergantung pada teknologi impor, melainkan harus mampu melahirkan teknologi pertanian modern buatan sendiri.

    “ITS dalam mendukung modernisasi pertanian sangat besar,” ujar Amran.

    Kementerian Pertanian (Kementan), lanjutnya, setiap tahun mengalokasikan anggaran hingga Rp10–15 triliun untuk pengadaan traktor dan alsintan lainnya. Oleh karena itu, ia berharap produk-produk tersebut ke depan dapat sepenuhnya berasal dari hasil karya anak bangsa.

    “Kami ingin produk itu lahir dari tangan-tangan anak bangsa. Sudah saatnya Indonesia berdiri di atas kaki sendiri dalam hal teknologi pertanian,” tutur Amran.

    Selain itu, Mentan juga menyampaikan Kementan terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, khususnya perguruan tinggi di seluruh Indonesia, dalam upaya mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan nasional.

    Ia optimistis, sinergi itu akan mempercepat transformasi pertanian dari sistem tradisional menuju pertanian modern, sekaligus memperkuat fondasi pangan Indonesia yang berdaulat dan berkelanjutan.

    Sejak awal menjabat sebagai Menteri Pertanian, Amran mengaku mendapat arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk merebut kembali swasembada pangan dalam waktu empat tahun, yang kemudian dipercepat menjadi satu tahun.

    “Setelah 21 hari ada perubahan sedikit, target empat tahun jadi tiga tahun. Setelah 45 hari ada perubahan sedikit lagi dari tiga tahun menjadi satu tahun,” beber Amran.

    Ia optimistis target ambisius tersebut dapat tercapai berkat kolaborasi erat antara Kementerian Pertanian dan ITS dalam pengembangan inovasi pertanian modern.

    “Saya yakin target itu bisa kita capai karena ada ITS bersama kami. Jawa Timur ini provinsi dengan produksi pangan tertinggi di Indonesia, dan ITS akan jadi pendukungnya,” ucap Amran.

    Mentan menambahkan, pihaknya bersama Rektor dan Ketua Alumni ITS telah sepakat untuk memulai perancangan berbagai alat pertanian strategis secara mandiri, seperti traktor, combine harvester, dan sistem irigasi cerdas.

    Ia menilai, langkah itu menjadi kunci agar Indonesia tak hanya mandiri pangan, tetapi juga mandiri teknologi.

    “Nilai kebutuhan alsintan nasional mencapai ratusan triliun rupiah. Kami ingin itu semua menjadi hasil karya anak bangsa, khususnya ITS dan para alumninya. Indonesia harus menjadi garda depan dalam teknologi pertanian modern,” tuturnya.

    Di tempat yang sama Rektor ITS Bambang Pramujati menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung Kementan melalui riset dan inovasi teknologi yang bisa langsung diterapkan di lapangan.

    “Memang banyak teknologi yang sudah kami kembangkan dan siap diimplementasikan, termasuk sistem bisnis berbasis digital dan penggunaan drone untuk pembuahan tanaman secara presisi,” ujar Rektor ITS Bambang.

    Menurutnya, penerapan teknologi ini akan membuat pekerjaan di lapangan jauh lebih efisien, mempercepat waktu panen, serta menekan biaya operasional petani.

    “Dengan pemanfaatan teknologi, kita bisa memperbanyak variasi hasil, meningkatkan ketepatan waktu tanam dan panen, serta menghemat tenaga dan biaya,”kata Bambang.

    Saat ini ITS tengah mengembangkan teknologi energi terbarukan (renewable energy) serta robotika yang bisa menunjang kinerja sektor pertanian dan industri hilirnya.

    “Kami memiliki berbagai inovasi, mulai dari sistem robot pertanian, hingga energi surya dan lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk di sektor pertanian,” kata Bambang.

    “Tantangan kami sekarang adalah memastikan hasil riset ini dapat diterapkan secara luas sehingga memberi manfaat langsung bagi petani,” tambah Bambang.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Azis Kurmala
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.