Kementrian Lembaga: Kementan

  • Duet Kompak Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono, Ujung Tombak Capai Swasembada Pangan

    Duet Kompak Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono, Ujung Tombak Capai Swasembada Pangan

    Jakarta, Beritasatu.com — Upaya percepatan swasembada pangan nasional tidak lepas dari peran duet kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. Keduanya tampil sebagai ujung tombak di Kementerian Pertanian (Kementan), menggerakkan mesin pertanian nasional dengan strategi yang kompak, cepat, dan terarah.

    Duet kompak Mentan dan Wamentan ini tidak bisa dilepaskan dari kejelian Presiden Prabowo Subianto dalam memilih pasangan kerja yang saling melengkapi. Wamentan Sudaryono mampu mengimbangi kecepatan kerja Mentan Amran yang dikenal sebagai sosok pekerja keras, penuh dedikasi, dan tidak kenal waktu. Kombinasi ini menjadikan keduanya duet yang efektif dalam menjalankan visi besar Presiden Prabowo, yaitu meraih swasembada pangan secepat-cepatnya.

    “Kalau kita kompak, program cepat jalan dan hasilnya langsung dirasakan rakyat. Ini bukan hanya soal kebijakan, tapi soal keberpihakan pada petani,” tegas Amran.

    Sosok Wamentan Sudaryono kerap mendapat pujian dari Mentan Amran. Pada awal duet mereka, Sudaryono disebut Amran sebagai energi baru bagi Kementerian Pertanian. 

    “Alhamdulillah, ada Wamen. Ini energi baru, sebab tantangan pertanian ke depan makin kompleks, semua harus diselesaikan dengan secepatnya,” sebut Amran.

    Maka tak heran, dengan besarnya tugas yang dijalani, mereka pun berbagi tugas secara terstruktur. Amran memimpin pada tataran kebijakan makro, menyusun langkah strategis serta melakukan diplomasi pangan di tingkat nasional dan internasional. Sementara itu, Sudaryono mengawal langsung teknis pelaksanaan di lapangan, memastikan program berjalan tepat sasaran dan berdampak langsung bagi petani.

    “Pak Menteri selalu menekankan pentingnya eksekusi cepat dan kerja konkret. Kami bergerak bersama dengan semangat yang sama untuk memastikan petani benar-benar merasakan hasilnya,” ujar Sudaryono beberapa waktu lalu.

    Pembagian tugas ini mempercepat berbagai agenda prioritas seperti optimasi lahan (Oplah), peningkatan pupuk bersubsidi, percepatan tanam, dan penguatan infrastruktur pertanian. Keduanya juga aktif turun langsung ke lapangan dan berbagi wilayah kerja agar seluruh potensi lahan di Indonesia dimanfaatkan secara optimal.

    Penunjukan Wamentan sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog pun memperkuat sinergi antara Kementan dan Bulog. Hingga pertengahan April 2025, Bulog tercatat telah menyerap 2,7 juta ton gabah. Langkah ini menjadi salah satu strategi kunci dalam menjaga harga di tingkat petani serta ketahanan stok nasional.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa produksi beras nasional sepanjang Januari–Mei 2025 mencapai 16,62 juta ton, mengalami peningkatan 1,83 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

    Dengan tingginya kapasitas penyerapan gabah dan potensi produksi sejauh ini, Mentan Amran bahkan memprediksi  stok beras yang ada di gudang Perum Bulog dapat mencapai 3,3 juta ton pada musim panen Mei 2025.  Stok beras ini merupakan yang tertinggi dalam 10 hingga 20 tahun terakhir.

    Kepemimpinan yang saling melengkapi antara Mentan dan Wamentan menjadi kekuatan utama di tubuh Kementan. Duet yang solid di level tertinggi kementerian ini terbukti menjadi ujung tombak dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.

  • Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Periksa Rasamala Aritonang

    Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Periksa Rasamala Aritonang

    loading…

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap pengacara Rasamala Aritonang, Senin (21/4/2025). Foto/iNews

    JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) menjadwalkan pemeriksaan terhadap pengacara Rasamala Aritonang, Senin (21/4/2025). Pemanggilan tersebut dalam kapasitasnya sebagai saksi dalam kasus dugaan TPPU eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

    “Hari ini KPK melakukan pemeriksaan saksi terkait dugaan TPK/TPPU dengan Tersangka SYL,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulisnya.

    Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih. Namun, Tessa belum menjelaskan materi apa yang akan digali dari keterangan eks pegawainya itu.

    Diketahui, KPK melakukan penggeledahan di Firma Hukum Visi Law Office, Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Rabu (19/3). Penggeledahan dilakukan terkait perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan tersangka mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

    “Benar (Penggeledahan di Visi Law Office) terkait sprindiknya TPPU tersangka SYL,” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, Rabu (19/3/2025).

    Penggeledahan ini dilakukan bersamaan saat KPK memanggil mantan pegawai KPK, Rasamala Aritonang yang juga pernah menjadi tim kuasa hukum dari Syahrul Yasin Limpo. Rasamala juga merupakan tergabung sebagai rekan dalam firma hukum Visi Law Office.

    SYL ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan). Dalam perkara tersebut, KPK juga menetapkan Sekjen Kementan, Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Kementan, Muhammad Hatta sebagai tersangka.

    Dalam pengembangannya, KPK juga turut menjerat SYL atas tindak pidana pencucian uang (TPPU).

    (rca)

  • Mentan luruskan pernyataan ditegur wapres soal berantas mafia pangan

    Mentan luruskan pernyataan ditegur wapres soal berantas mafia pangan

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. ANTARA/HO-Humas Kementan

    Mentan luruskan pernyataan ditegur wapres soal berantas mafia pangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 20 April 2025 – 18:57 WIB

    Elshinta.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meluruskan informasi yang beredar terkait video pidatonya yang viral, yakni ketika menyebut dirinya pernah ditegur wakil presiden soal pemberantasan mafia pangan.

    Amran dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Minggu mengatakan bahwa pengalaman tersebut terjadi di masa lalu, bukan dalam konteks Wakil Presiden saat ini, yakni Gibran Rakabuming Raka.

    “Perlu saya klarifikasi, teguran itu terjadi dulu, bukan dari wapres saat ini. Dan dulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan,” kata Mentan.

    Mentan Amran menegaskan bahwa Wapres Gibran justru memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah pemberantasan mafia pangan dan korupsi yang saat ini terus digencarkan oleh Kementerian Pertanian.

    “Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan wapres solid mendukung kita untuk bersih-bersih pangan dan membela petani,” katanya menambahkan.

    Mentan menjelaskan bahwa pernyataan dalam video itu ia sampaikan dalam konteks akademik sebagai refleksi atas pengalaman masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional.

    “Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani, dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin kita. Dan selama ini, saya mendapat dukungan penuh dari para presiden dan wakil presiden, termasuk Presiden Prabowo dan Wapres Gibran hari ini,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan bahwa buah komitmen pemberantasan mafia pangan yang dilakukan presiden dan wakil presiden memberikan hasil signifikan di Kementan.

    Sepanjang periode sebelumnya, 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap, dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka.

    Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, hingga praktik curang dalam distribusi beras.

    “Di internal Kementan pun, lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai (beri sanksi) demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin dan integritas. Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu,” ujarnya.

    Dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kementan melanjutkan langkah tegas, yakni tercatat 20 orang ditetapkan sebagai tersangka dan 50 perusahaan tengah diproses hukum karena merugikan negara dan petani.

    Amran mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan potongan video tersebut untuk memecah solidaritas  pemerintah.

    “Saya tegaskan, jangan coba-coba adu domba saya dengan wapres. Semua presiden dan wapres yang pernah saya dampingi, termasuk Wapres Gibran, punya semangat yang sama bersih-bersih mafia pangan dan bela petani,” ujarnya menegaskan.

    Ia juga memberikan peringatan keras kepada para pelaku mafia dan simpatisan mereka agar tidak mengganggu stabilitas ketahanan pangan nasional.

    “Saat ini jalan menuju swasembada terang benderang. Jangan kalian para mafia dan simpatisannya mengadu domba. Kami tegak lurus pada presiden dan wapres. Kami solid untuk kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia,” tutur Mentan.

    Mentan menyebut bahwa Kementerian Pertanian akan terus memperkuat kerja sama dengan KPK, kepolisian, dan kejaksaan dalam membersihkan praktik mafia pangan dan menegakkan kebijakan pro-petani secara berkelanjutan di seluruh tanah air.

    Sumber : Antara

  • Mentan Amran Luruskan Pernyataan yang Viral Ditegur Wapres Terkait Mafia Pangan – Page 3

    Mentan Amran Luruskan Pernyataan yang Viral Ditegur Wapres Terkait Mafia Pangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meluruskan informasi yang beredar terkait video pidatonya yang viral, yang menyebut dirinya pernah ditegur Wakil Presiden (Wapres) soal pemberantasan mafia pangan. Mentan Amran menegaskan bahwa pengalaman tersebut terjadi di masa lalu, bukan dalam konteks Wakil Presiden saat ini, Gibran Rakabuming Raka.

    “Perlu saya klarifikasi, teguran itu terjadi dulu, bukan dari Wapres saat ini. Dan dulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan,” ujar Amran, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (20/4/2025).

    Mentan Amran menegaskan, bahwa Wapres Gibran justru memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah pemberantasan mafia pangan dan korupsi yang saat ini terus digencarkan oleh Kementerian Pertanian. “Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan Wapres solid mendukung kita untuk bersih-bersih pangan dan membela petani,” tambahnya.

    Mentan Amran menjelaskan bahwa pernyataan dalam video itu ia sampaikan dalam konteks akademik sebagai refleksi atas pengalaman masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional.

    “Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani, dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin kita. Dan selama ini, saya mendapat dukungan penuh dari para Presiden dan Wakil Presiden, termasuk Presiden Prabowo dan Wapres Gibran hari ini,” ujarnya.

    Mentan Amran mengungkapkan, komitmen pemberantasan mafia pangan yang dilakukan Presiden dan Wakil Presiden memberikan hasil signifikan di Kementan. Sepanjang periode sebelumnya, 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap, dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka.

    Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, hingga praktik curang dalam distribusi beras. “Di internal Kementan pun, lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin dan integritas. Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu,” ujarnya.

     

  • Mentan: Wapres Gibran Dukung Penuh Pemberantasan Mafia Beras dan Korupsi, Teguran Terjadi di Masa Lalu – Page 3

    Mentan: Wapres Gibran Dukung Penuh Pemberantasan Mafia Beras dan Korupsi, Teguran Terjadi di Masa Lalu – Page 3

    Mentan Amran mengungkapkan buah komitmen pemberantasan mafia pangan yang dilakukan Presiden dan Wakil Presiden memberikan hasil signifikan di Kementan.

    Sepanjang periode sebelumnya, 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap, dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka. Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, hingga praktik curang dalam distribusi beras.

    “Di internal Kementan pun, lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin dan integritas. Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu,” ujarnya.

    Dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, Kementan melanjutkan langkah tegas: 20 orang ditetapkan sebagai tersangka dan 50 perusahaan tengah diproses hukum karena merugikan negara dan petani.

    Mentan Amran mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan potongan video tersebut untuk memecah soliditas pemerintah.

    “Saya tegaskan, jangan coba-coba adu domba saya dengan Wapres. Semua Presiden dan Wapres yang pernah saya dampingi, termasuk Wapres Gibran, punya semangat yang sama: bersih-bersih mafia pangan dan bela petani,” tegasnya.

     

  • Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        20 April 2025

    Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran Nasional 20 April 2025

    Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Pertanian (
    Mentan
    ) Andi
    Amran
    Sulaiman meluruskan informasi yang beredar terkait video pidato yang menyebut dirinya pernah ditegur oleh wakil presiden (wapres) soal pemberantasan mafia
    pangan
    .
    Amran mengatakan, pengalaman tersebut terjadi di masa lalu dan bukan dilakukan oleh Wapres
    Gibran
    Rakabuming Raka.
    Adapun pernyataan dalam video ia sampaikan dalam konteks akademik sebagai refleksi atas pengalaman masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional.
    “Perlu saya klarifikasi, teguran itu terjadi dulu dan bukan dari wapres saat ini. Dulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan,” ujar Amran dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (20/4/2025).
    Amran menambahkan, terkait Gibran, mantan Wali Kota Surakarta itu justru memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah pemberantasan mafia pangan.
    Gibran juga disebutkan terus mendukung upaya Kementerian Pertanian (
    Kementan
    ) yang saat ini aktif dalam memberantas korupsi.
    “Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan wapres solid mendukung kami untuk bersih-bersih pangan dan membela petani. Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin. Selama ini, saya mendapat dukungan penuh dari para presiden serta wapres, termasuk Pak Prabowo dan Pak Gibran,” kata Amran.
    Sejauh ini, tambah Amran, komitmen pemberantasan mafia pangan yang dilakukan oleh presiden dan wakil presiden mampu memberikan hasil signifikan di Kementan.
    Pada periode Jokowi, misalnya, sebanyak 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka.
    Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, dan praktik curang dalam distribusi beras.
    “Di internal Kementan sendiri lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin serta integritas. Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu,” terangnya.
    Sementara, dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih atau di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, Kementan kemabli melanjutkan langkah tegas.
    Dalam periode itu, sebanyak 20 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan 50 perusahaan tengah diproses hukum karena merugikan negara serta petani.
    Berkaca dari semua hasil tersebut, Amran pun mengingatkan agar tidak ada lagi pihak yang memanfaatkan potongan video untuk memecah soliditas pemerintah.
    “Saya tegaskan, jangan coba-coba adu domba saya dengan wapres. Semua presiden dan wapres yang pernah saya dampingi, termasuk Wapres Gibran punya semangat yang sama, yaitu bersih-bersih mafia pangan dan bela petani,” ucap Amran.
    Amran juga memberikan peringatan keras kepada para pelaku mafia dan simpatisannya agar tidak mengganggu stabilitas ketahanan pangan nasional.
    “Saat ini, jalan menuju swasembada pangan sedang terang benderang. Jadi, kalian para mafia dan simpatisannya jangan mengadu domba. Kami tegak lurus pada presiden dan wapres. Kami solid untuk kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia,” jelas Amran.
    Demi membersihkan praktik mafia pangan, Amran mengaku bahwa Kementan akan terus memperkuat kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan Kejaksaan.
    Upaya tersebut juga bertujuan untuk menegakkan kebijakan pro-petani secara berkelanjutan di seluruh Tanah Air.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gibran Dukung Berantas Mafia Pangan

    Gibran Dukung Berantas Mafia Pangan

    Makassar, Beritasatu.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengklarifikasi terkait viral video pidato yang menyebut dirinya pernah ditegur oleh wakil presiden soal pemberantasan mafia pangan. Amran menegaskan pengalaman itu terjadi di masa lalu, bukan masa Wapres Gibran Rakabuming Raka.

    “Perlu saya klarifikasi teguran itu terjadi dahulu, bukan dari wapres saat ini. Dan dahulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan,” ujar Mentan Amran di Makassar dikutip dari keterangan resminya, Minggu (20/4/2025).

    Mentan Amran menegaskan Wapres Gibran justru memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah pemberantasan mafia pangan dan korupsi yang saat ini terus digencarkan oleh Kementerian Pertanian. 

    “Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan wapres solid mendukung kita untuk bersih-bersih (mafia) pangan dan membela petani,” tambahnya.

    Amran menjelaskan pernyataan dalam video itu ia sampaikan dalam konteks akademik sebagai refleksi atas pengalaman masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional. 

    “Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani, dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin kita, dan selama ini saya mendapat dukungan penuh dari para presiden dan wakil presiden, termasuk Presiden Prabowo dan Wapres Gibran,” ujarnya.

    Amran mengungkapkan buah komitmen pemberantasan mafia pangan yang dilakukan presiden dan wakil presiden memberikan hasil signifikan di Kementan. 

    Sepanjang periode sebelumnya, 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap, dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka. Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, hingga praktik curang dalam distribusi beras.

    “Di internal Kementan pun, lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin dan integritas. Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu,” ujarnya.

    Dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, Kementan melanjutkan langkah tegas dalam pemberantasan mafia pangan. Sebanyak 20 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan 50 perusahaan tengah diproses hukum karena merugikan negara dan petani.

    Mentan Amran mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan potongan video tersebut untuk memecah soliditas pemerintah.

    “Saya tegaskan, jangan coba-coba adu domba saya dengan wapres. Semua presiden dan wapres yang pernah saya dampingi, termasuk Wapres Gibran, punya semangat yang sama, bersih-bersih mafia pangan dan bela petani,” tegasnya.

    Ia juga memberikan peringatan keras kepada para pelaku mafia dan simpatisannya agar tidak mengganggu stabilitas ketahanan pangan nasional.

    “Saat ini jalan menuju swasembada terang benderang. Jangan kalian para mafia dan simpatisannya mengadu domba. Kami tegak lurus pada presiden dan wapres. Kami solid untuk kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia,” kata Mentan Amran.

    Mentan menyebut Kementerian Pertanian akan terus memperkuat kerja sama dengan KPK, kepolisian, dan kejaksaan dalam membersihkan praktik mafia pangan dan menegakkan kebijakan pro-petani secara berkelanjutan di seluruh Tanah Air.

  • Skandal Proyek Fiktif Rp5 Miliar di Kementan, Pejabat Diduga Lobi Menteri

    Skandal Proyek Fiktif Rp5 Miliar di Kementan, Pejabat Diduga Lobi Menteri

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman ungkap upaya lobi beberapa pihak termasuk pejabat soal kasus proyek fiktif senilai Rp5 miliar di kementeriannya.

    Mentan Andi Amran Sulaiman mengungkapkannya saat menyampaikan ada seorang pengamat di bidang pertanian yang diduga menyebar opini tanpa dasar dan terlibat proyek fiktif merugikan negara Rp5 miliar di Kementerian Pertanian (Kementan).

    “Banyak yang melobi. Pejabat ada yang melobi saya. Mengatakan ‘tolong dimaafkan’. Nggak. Aku membela rakyat kecil,” ucap Mentan di Jakarta pada Kamis, 17 April 2025 seperti dilansir dari Antara.

    Kronologi Kasus Proyek Fiktif Rp5 Miliar 

    1. Penemuan Proyek Fiktif

    Audit internal Kementerian Pertanian menemukan 23 pelanggaran dalam pengadaan barang dan jasa, termasuk proyek fiktif dan barang yang tak sesuai kontrak atau tidak digunakan.

    2. Keterlibatan Pengamat

    Seorang pengamat pertanian dari perguruan tinggi ternama diduga terlibat proyek fiktif ini dan menyebarkan opini yang tak berdasar. Pengamat ini sebelumnya sering mendapatkan proyek di Kementan.

    3. Upaya Lobi

    Beberapa pihak termasuk pejabat melakukan lobi pada Menteri Andi Amran Sulaiman agar memaafkan pihak-pihak yang terlibat kasus proyek fiktif ini.

    4. Penolakan Menteri

    Mentan Andi Amran Sulaiman dengan tegas menolak permintaan lobi ini. Ia menyatakan kasus tersebut menyangkut kepentingan rakyat kecil, terutama petani yang dirugikan.

    5. Motif Pelaku

    Dugaan yang beredar usai Andi Amran Sulaiman kembali menjabat dan memperketat pengawasan, sehingga tak ada lagi ruang guna praktik korupsi, pengamat mulai melancarkan kritik yang tendensius dan tidak berdasar.

    6. Tindakan Tegas Menteri

    Mentan menegaskan, tak ada ruang kompromi dalam kasus ini dan pemerintah berkomitmen menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Ia menyatakan pengamat yang terlibat bukanlah sosok yang kebal hukum.

    7. Proses Hukum

    Proses hukum mengenai kasus tersebut tengah berjalan. Menteri meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasilnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Profil Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian yang Bongkar Proyek Fiktif Rp5 Miliar

    Profil Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian yang Bongkar Proyek Fiktif Rp5 Miliar

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap proyek fiktif Rp5 miliar di Kementan yang menyeret beberapa pejabat dan pengamat pertanian.

    Menteri Andi Amran Sulaiman mengungkap sejumlah pejabat bahkan melakukan lobi padanya dan minta dimaafkan saja. Pengamat yang terlibat juga diduga menyebar opini tak berdasar.

    Pihaknya dengan tegas akan membawa kasus proyek fiktif Rp5 miliar itu ke jalur hukum. Berikut profil Andi Amran Sulaiman.

    Profil Andi Amran Sulaiman

    Ia adalah pengusaha sukses dan Menteri Pertanian Republik Indonesia periode 2014-2019 di era pemerintahan Presiden Jokowi.

    Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan pada 27 April 1968 kembali dipercaya sebagai Mentan menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang tersandung kasus korupsi pada Oktober 2023.

    Amran menempuh pendidikan di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, meraih gelar sarjana sampai doktor di bidang pertanian dengan spesialisasi ilmu hama dan penyakit tanaman.

    Ia dikenal sebagai salah saru menteri terkaya karena perannya sebagai petinggi Tiran Group, perusahaan sektor agribisnis, pertambangan, dan perdagangan yang berpusat di Makassar yang didirikannya pada 1998.

    Tiran Group berkembang pesat jadi salah satu konglomerasi berpengaruh besar di Sulawesi dan nasional. Ia banyak mengembangkan produk pertanian dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

    Perusahaan ini juga berkontribusi dalam upaya peningkatan ketahanan pangan nasional, khususnya lewat pengembangan komoditas pertanian strategis.

    3 Kali Menjabat sebagai Menteri Pertanian

    Presiden Jokowi menunjuk Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian tahun 2014. Ia berhasil membawa berbagai terobosan di sektor pertanian.

    Salah satu pencapaian pentingnya yakni peningkatan produksi beras nasional yang berhasil mencapai surplus dalam beberapa tahun, membantu Indonesia mengurangi impor pangan secara signifikan.

    Kementan mendukung modernisasi pertanian dengan memberi akses lebih luas bagi petani pada teknologi, alat mesin pertanian dan program bantuan pemerintah di bawah kepemimpinannya.

    Ia kembali dipercaya menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang ditangkap atas kasus korupsi 25 Oktober 2023 dan kabinet Presiden Prabowo Subianto saat ini.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Menteri Pertanian Target Bentuk 4.224 Brigade Pangan, Penghasilannya Tak Main-main

    Menteri Pertanian Target Bentuk 4.224 Brigade Pangan, Penghasilannya Tak Main-main

    Salah satu kunci sukses peningkatan produksi pangan menurut Amran adalah pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan). Dengan pemanfaatan alsintan, dapat membantu mempercepat proses pengolahan tanah, penanaman, hingga panen.

    “Dalam situasi di mana tenaga kerja pertanian semakin berkurang, alsintan menjadi solusi untuk memastikan proses pertanian tetap berjalan lancar. Dengan penggunaan alsintan pengelolaan lahan lebih terstruktur, termasuk optimalisasi lahan rawa dan pencetakan sawah rakyat,” tutur Menteri Amran.

    “Alsintan bukan hanya alat, tetapi juga simbol modernisasi pertanian yang mendukung keberlanjutan dan ketahanan pangan nasional. Dengan bantuan alsintan, Brigade Pangan dapat mencapai target swasembada pangan melalui percepatan olah tanah, tanam, dan panen secara serempak,” papar Amran.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan pihaknya menargetkan pembentukan 4.224 Brigade Pangan.

    Saat ini, jumlah Brigade Pangan yang telah terbentuk sebanyak 1.900 yang tersebar di 16 Provinsi, yaitu 1.779 pada tahun 2024 dan 121 pada tahun 2025.

    “Saat ini, Brigade Pangan yang sudah beroperasi mencapai 1.154 BP dengan cakupan luas lahan mencapai 230.800 Hektar yang tersebar di 12 Provinsi,” ungkap Santi.

    Dengan jumlah Brigade Pangan dan luas lahan wilayah kerja Brigade Pangan tersebut, Brigade Pangan telah mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian sebanyak 2.347 unit berupa Traktor Roda 4 sebanyak 647 unit, TR2 sebanyak 1.391 unit, dan Crawler sebanyak 309 unit.