Kementrian Lembaga: Kementan

  • Mendagri Minta Pemda Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana dan Momentum Nataru 2025/2026

    Mendagri Minta Pemda Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana dan Momentum Nataru 2025/2026

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) memperkuat sinergi dalam mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi dan peningkatan mobilitas masyarakat, serta kebutuhan pangan pada momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    Pesan itu disampaikan Mendagri saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pusat dan Daerah dalam Rangka Mengantisipasi Momentum Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026 di Sasana Bhakti Praja, Gedung C Lantai 3, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (1/12/2025).

    “Hari ini [kita membahas antisipasi] bencana alam dan antisipasi Nataru, dan ini semua memerlukan sinergi, kata-kata yang paling kunci adalah sinergi, tidak bisa kerja sendiri,” ujar Mendagri.

    Mendagri menjelaskan bahwa dalam dua hingga tiga minggu terakhir telah terjadi beberapa bencana dengan dampak cukup besar di sejumlah wilayah. Peristiwa tersebut antara lain banjir bandang dan longsor di Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, serta bencana dengan skala luas di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Perbesar

    Mendagri Muhammad Tito Karnavian saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pusat dan Daerah dalam Rangka Mengantisipasi Momentum Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026 di Sasana Bhakti Praja, Gedung C Lantai 3, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (1/12/2025)… Selengkapnya

    Mendagri menegaskan bahwa potensi bencana dapat muncul sewaktu-waktu sehingga seluruh pihak perlu meningkatkan kesiapsiagaan.

    “Untuk itu, ini bisa terjadi at any time, tiap saat, at any place, di mana saja,” tegasnya.

    Selain itu, Mendagri juga menyoroti dinamika yang muncul setiap memasuki periode Nataru. Ia menjelaskan bahwa mobilitas masyarakat diperkirakan meningkat pada berbagai moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara, seiring meningkatnya perjalanan untuk perayaan hari besar, liburan, atau kunjungan keluarga. Kenaikan aktivitas ini, lanjutnya, juga berdampak pada meningkatnya kebutuhan pangan, sehingga daerah perlu memastikan kesiapan pasokan serta menjaga stabilitas harga.

    Aspek keamanan juga menjadi perhatian, mulai dari potensi cuaca ekstrem di kawasan wisata hingga kepadatan di lokasi perayaan malam Tahun Baru. Mendagri meminta agar langkah antisipasi dilakukan secara komprehensif sehingga potensi risiko dapat diminimalkan.

    Perbesar

    Mendagri Muhammad Tito Karnavian saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pusat dan Daerah dalam Rangka Mengantisipasi Momentum Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026 di Sasana Bhakti Praja, Gedung C Lantai 3, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (1/12/2025)… Selengkapnya

    Untuk itu, Mendagri meminta kepala daerah segera melakukan koordinasi lanjutan di tingkat daerah, termasuk melalui rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta pemangku kepentingan terkait kebencanaan dan Nataru. Ia menekankan pentingnya pemetaan potensi kerawanan dan penyusunan rencana operasi secara terpadu.

    “Termasuk daerah membuat rencana operasi untuk menghadapi Natal Tahun Baru dengan berbagai multidimensi,” pungkas Mendagri.

    Rapat tersebut turut dihadiri secara langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin; Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani; Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mohammad Syafii; Wakil Menteri Koordinator (Wamenko) Bidang Politik dan Keamanan (Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus; Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Imam Sugianto; Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani; serta perwakilan pejabat dari Kementerian/Lembaga dan BUMN terkait.

    Sementara itu, hadir secara virtual antara lain Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana; Sekjen Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi; Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati; serta pihak terkait lainnya.

     

    (*)

  • RI Impor Beras 364.300 Ton, Kementan: Kebutuhan Khusus-Industri

    RI Impor Beras 364.300 Ton, Kementan: Kebutuhan Khusus-Industri

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Januari-Oktober 2025, Indonesia mengimpor beras 364,3 ribu ton dengan nilai US$ 178,5 juta. Impor beras tersebut dari Myanmar, Thailand dan India.

    Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch Arief Cahyono menegaskan tidak ada impor beras medium yang masuk ke Indonesia. Beras impor yang masuk tahun ini merupakan bagian dari kebijakan beras khusus dan beras industri berbasis neraca komoditas. Kebijakan tersebut memastikan hanya jenis beras yang tidak diproduksi dalam negeri atau dibutuhkan sebagai bahan baku industri yang dapat masuk.

    “Yang perlu dipahami publik tidak ada satu pun impor beras medium. Yang masuk hanya beras kebutuhan khusus, beras premium tertentu, dan beras industri. Tidak menyentuh konsumsi masyarakat umum,” tegas Arief dalam keterangan tertulis, Senin (1/12/2025).

    Ia merinci, jenis beras yang masuk meliputi beras pecah 100% atau menir (HS 1006.40.90) sebagai bahan baku industri, beras kebutuhan khusus termasuk untuk penderita diabetes, serta beras khusus untuk restoran asing dan hotel.

    Selain itu, terdapat varian khusus berkode HS 1006.30.99 seperti basmati, jasmine, dan japonica dengan tingkat kepecahan maksimal 5% yang memang tidak diproduksi di Indonesia.

    Arief memastikan bahwa pemasukan beras khusus tersebut tidak mempengaruhi pasar beras medium dan tidak menekan harga gabah petani.

    “Segmen industri harus berjalan, tetapi stabilitas pangan dan perlindungan petani tetap menjadi prioritas,” ujarnya.

    Menurutnya, untuk kebutuhan nasional dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Di mana produksi beras diproyeksi mencapai 34,79 juta ton menurut data BPS. Dengan capaian tersebut, Indonesia berada dalam kondisi surplus beras medium, sehingga pasokan nasional aman dan stabil.

    “Bersyukur tahun ini kebutuhan beras medium kita aman dari tangan petani dalam negeri dan sudah surplus. Produksi kita mencukupi, sehingga tidak ada alasan untuk impor beras medium. Petani tetap menjadi prioritas utama,” lanjutnya.

    Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartin menyampaikan bahwa impor beras pada Oktober 2025 tercatat sebesar 40,7 ribu ton, sedangkan kumulatif Januari-Oktober 2025 mencapai 364,3 ribu ton dengan nilai US$ 178,5 juta. Seluruhnya merupakan kategori beras khusus dan industri, bukan beras medium.

    (ada/ara)

  • Mentan Amran Tegaskan Dukung Penuh Produktivitas Gula di Jatim

    Mentan Amran Tegaskan Dukung Penuh Produktivitas Gula di Jatim

    JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk memberikan dukungan penuh kepada Provinsi Jawa Timur (Jatim) dalam upaya meningkatkan produksi gula nasional.

    Mentan mengatakan melalui penguatan program tebu berskala besar, Jatim diproyeksikan menjadi daerah kunci dalam percepatan swasembada gula Indonesia.

    “Kita akan support (Jawa Timur untuk peningkatan produksi gula),” kata Mentan usai menerima kunjungan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengutip Antara.

    Amran menegaskan Jatim memiliki peran strategis sebagai penopang utama ketahanan pangan nasional, termasuk dalam komoditas tebu dan gula.

    “Ini gubernur kebanggaan kita, luar biasa. Beliau itu pekerja keras. Produksi padi di sini (Jawa Timur) nomor satu di Indonesia. Jagung juga nomor satu. Daging, telur, gula, semuanya terdepan,” ujar Mentan.

    Oleh karena itu, lanjut Amran, Kementan memprioritaskan dukungan penuh untuk pengembangan tebu sebagai komoditas pengungkit swasembada gula.

    “Kami melihat kinerja beliau sangat luar biasa. Karena itu Kementan akan memberikan support penuh, terutama untuk penguatan program tebu nasional,” Mentan.

    Mentan mengatakan keberhasilan pengembangan tebu di Jatim akan menjadi penentu utama tercapainya swasembada gula dalam waktu dekat. Provinsi Jatim menyumbang lebih dari 51 persen produksi gula Indonesia, dengan luas areal tanaman tebu sekitar 245 ribu hektare yang tersebar di berbagai daerah sentra seperti Malang, Kediri, Magetan, Lumajang, hingga Situbondo.

    “Jika program tebu di sini berhasil, itu artinya separuh dari target nasional berhasil. Tahun depan kita targetkan bisa mencapai swasembada gula putih,” kata Mentan.

    Amran memproyeksikan dalam kurun waktu tiga hingga empat tahun, Indonesia berpeluang mencapai swasembada gula total, termasuk untuk kebutuhan industri, apabila seluruh pihak menjalankan program secara serius dan terukur.

    “Kita harus fokus. Jika semua berjalan sesuai rencana, tiga atau empat tahun ke depan kita akan swasembada gula total. Ini butuh kerja keras bersama,” ucapnya.

    Ia memastikan tambahan dukungan berupa penguatan teknologi, irigasi, pembenihan, hingga mekanisasi untuk memastikan produktivitas komoditas unggulan di Jatim terus meningkat.

    Mentan mengungkapkan kolaborasi pusat dan daerah akan menjadi motor utama transformasi pertanian Indonesia.

    “Jatim sudah membuktikan diri sebagai lokomotif pertanian nasional. Pemerintah pusat akan terus mendukung penuh,” imbuh Amran.

    Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmen penuh pemerintah provinsi untuk mendukung langkah Kementan dalam mempercepat swasembada gula nasional.

    “Saya bersama Pak Wagub, Kepala Dinas Peternakan, dan Kepala Dinas Pertanian hari ini memang mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan berbagai hal terkait program strategis nasional,” kata Khofifah.

    Ia menyampaikan Jawa Timur mendapatkan amanah penting dari Mentan Amran untuk mempercepat program bongkar ratoon tebu dalam skala besar. Dalam audiensi tersebut, terdapat sejumlah hal yang perlu dikoordinasikan agar program ini berjalan sukses dan mencapai target yang ditetapkan.

    Tidak hanya itu, Khofifah juga menegaskan kesiapan Jawa Timur menjadi garda terdepan dalam menyukseskan target nasional tersebut. Setiap tahun, produksi gula Jawa Timur menembus lebih dari satu juta ton, menjadikan provinsi ini sebagai penopang utama kebutuhan gula nasional sekaligus tulang punggung industri gula rakyat.

    Meski demikian, dibalik capaian yang membanggakan tersebut, masih terdapat sejumlah tantangan serius yang perlu segera diatasi.

    “Kalau tahun ini Pak Mentan berhasil mengantarkan swasembada beras, tahun depan sangat mungkin kita mencapai swasembada gula. Jawa Timur siap berada di lini terdepan untuk menyukseskan program nasional ini.m,” tutup Khofifah.

  • Kementan Kirim Bantuan Beras dan Minyak Goreng ke Korban Bencana Sumatra

    Kementan Kirim Bantuan Beras dan Minyak Goreng ke Korban Bencana Sumatra

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) mengirimkan bantuan pangan beras dan minyak goreng kepada korban bencana alam di tiga provinsi yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    Dalam penyaluran bantuan pangan ini, Kementan bersama Perum Bulog melalui penugasan Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyiapkan bantuan pangan berupa 20 kg beras dan 4 liter minyak goreng per keluarga.

    “Harapannya, bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat serta mempercepat pemulihan di wilayah terdampak,” tulis Kementan dalam unggahan di Instagram resmi @kementerianpertian, Sabtu (29/11/2025).

    Secara terperinci, bantuan beras untuk korban bencana di Provinsi Aceh disalurkan sebanyak 10.613.640 kilogram, sementara minyak goreng sebanyak 2.122.728 liter.

    Untuk Sumatra Utara, Kementan menyalurkan bantuan 16.893.920 kilogram beras dan 3.378.784 liter minyak goreng.

    Terakhir, sebanyak 6.794.960 kilogram beras dan 1.358.992 liter minyak goreng disalurkan untuk masyarakat terdampak bencana di Sumatra Barat.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyebutkan bahwa pemerintah masih mengkaji penetapan status bencana nasional atas banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra. 

    Meski demikian, dia memastikan bahwa penyaluran bantuan bagi para korban terus dilakukan seiring pemantauan secara berkala yang terus berlanjut.

    “Kami terus monitor dan kirim bantuan terus, nanti kami menilai kondisinya. Bantuannya akan kami kirim terus-menerus,” kata Prabowo setelah menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

  • Mentan Bongkar Modus Anak Buah Palak Petani: Mengaku Dirjen kalau ke Lapangan

    Mentan Bongkar Modus Anak Buah Palak Petani: Mengaku Dirjen kalau ke Lapangan

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang staf muda di Kementerian Pertanian (Kementan) kedapatan melakukan pemalakan terhadap petani yang menjadi penerima manfaat bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan).

    Keterlibatan Staf Kementan itu terungkap setelah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menindaklanjuti aduan masyarakat melalui kanal “Lapor Pak Amran”.

    “Ada pegawai kementerian. Ya? Diberhentikan dulu. Terbukti, ya apa boleh buat. Dan kami, Satgas langsung tindak lanjuti, kalau perlu bawa periksa hari ini,” kata Andi Amran saat konferensi pers, Jumat (28/11/2025).

    Begitu laporan masuk, staf itu langsung dicopot. Kementan juga menyerahkan temuan awal ke Satgas internal untuk pendalaman.

    “Saya sudah bilang jangan macam-macam. Aku dapat pasti saya pecat. Enggak boleh. Ini uang negara, ini uang rakyat. Tapi sedihnya, ada orang luar Pak Jenderal, nanti ada orang luar dikejar,” ujar dia.

    Hasil pemeriksaan, si pegawai Kementan menyamar sebagai Direktur Jenderal Tanaman dan Pangan. Ia kemudian menemui kelompok tani dan meminta uang sebagai syarat pengambilan traktor bantuan pemerintah.

    “Dia staf. Tapi dia mengaku Dirjen kalau ke lapangan. Dirjen Tanaman Pangan. Aku lihat mukanya, ini kayaknya enggak pernah saya lantik ini. Saya bolak-balik mukanya fotonya dari tiga sisi, dia ngaku Dirjen. Jangan-jangan ini staf-staf mengaku semua Dirjen kalau turun ke lapangan,” ujar dia.

    Amran mengatakan, besaran pungutan berbeda-beda, mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 100 juta untuk satu unit traktor, bahkan ada laporan permintaan mencapai Rp 600 juta.

    “Petani itu sudah sulit hidupnya jangan dibikin berat,” ujar dia.

     

  • Amran Sulaiman Copot Pegawai Kementan yang Palak Petani Ratusan Juta

    Amran Sulaiman Copot Pegawai Kementan yang Palak Petani Ratusan Juta

    Amran mengatakan, dugaan penyimpangan itu melibatkan satu oknum pegawai Kementan dan sejumlah orang dari luar lembaga.

    “Ada pegawai kementerian dan aku berhentikan hari ini. Dia masih muda. Ditanya, baru aku tanya langsung nangis. Nih, kamu ambil uang enggak? Iya Pak,” ujar dia.

    “Dan Pak Sekjen, berhentikan di kementerian. Saya sudah bilang jangan macam-macam. Aku dapat pasti saya pecat. Enggak boleh. Ini uang negara, ini uang rakyat. Tapi sedihnya, ada orang luar Pak Jenderal, nanti ada orang luar dikejar. Dia tahu tuh. Langsung dianu hari ini, ditanya hari ini. Kami akan kirim ke penegak hukum,” dia menambahkan.

    Menurut Amran, modusnya bukan hanya memungut uang, tetapi juga mengaku sebagai pejabat tinggi Kementan. Oknum itu bahkan memperkenalkan diri sebagai Dirjen ketika turun ke lapangan. Padahal, statusnya hanya staf biasa. Ia memanfaatkan kedok jabatan palsu itu untuk membohongi petani agar mempermudah menerima bantuan traktor.

    “Bukan dia pejabat, staf. Tapi dia mengaku Dirjen kalau ke lapangan. Dirjen Tanaman Pangan. Aku lihat mukanya, ini kayaknya enggak pernah saya lantik ini. Saya bolak-balik mukanya fotonya dari tiga sisi, dia ngaku Dirjen. Jangan-jangan ini staf-staf mengaku semua Dirjen kalau turun ke lapangan,” ujar dia.

     

  • Mentan Pecat Staf Pungli Alsintan Ratusan Juta dengan Modus Ngaku Dirjen

    Mentan Pecat Staf Pungli Alsintan Ratusan Juta dengan Modus Ngaku Dirjen

    Jakarta

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali memecat Staf dari Direktorat Tanaman Pangan yang sengaja memungut uang dari petani untuk pengadaan alat mesin pertanian (Alsintan). Kejadian itu diketahui Amran dari saluran pengaduan Lapor Pak Amran.

    Berdasarkan Lapor Pak Amran, terungkap modus seorang staf Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku sebagai Direktur Jenderal Tanaman Pangan atau pengusaha, kemudian meminta uang kepada petani yang ingin memperoleh traktor. Staf tersebut dilaporkan meminta uang dari masyarakat yang ingin mendapatkan traktor, dengan nominal Rp 50-100 juta per alat.

    “Ada pungutan Rp 50 juta sampai Rp 100 juta per traktor. Satu titik bahkan mencapai Rp 600 juta. Ini tidak manusiawi. Bantuan pemerintah itu gratis untuk rakyat,” kata Amran konferensi di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Jumat (28/11/2025).

    Amran menjelaskan bahwa setelah dirinya menerima laporan, ia segera memanggil staf yang diduga melakukan pungli, yang pada akhirnya mengaku telah melakukan pelanggaran. Tidak hanya itu, pihak lainnya termasuk pihak eksternal Kementan yang diduga terlibat juga akan terus dikejar.

    “Yang pegawai kementerian langsung saya berhentikan hari ini. Dia mengaku Dirjen di lapangan, padahal staf. Saya tanya, dia mengaku, katanya khilaf. Ini pidana. Tidak ada kompromi,” ujarnya.

    Kepala Badan Pangan Nasional itu menegaskan bahwa seluruh bukti sudah diserahkan kepada penegak hukum, termasuk bukti transaksi. Tindak lanjut hukum akan dilakukan segera untuk memastikan jaringan pungli ini tuntas diusut.

    “Kami tidak akan biarkan satu pun lolos. Aku kejar. Ini uang negara, uang rakyat. Petani sudah cukup susah, jangan diperas lagi,” tegasnya.

    Dia kembali menegaskan bahwa semua program bantuan pemerintah, tidak dipungut biaya, termasuk traktor dan alat mesin pertanian lainnya, bantuan benih, bantuan bibit tanaman perkebunan, kakao, lada, mente, pala, tebu, dan lainnya dan program bantuan lain yang bersumber dari APBN.

    “Semua bantuan itu gratis. Kalau ada yang minta bayar, laporkan. Laporkan ke Lapor Pak Amran. Kami monitor langsung,” jelasnya.

    Hingga saat ini, Lapor Pak Amran menunjukkan efektivitas tinggi. Dalam satu minggu, 2.000 lebih laporan masuk, dan ratusan kasus diusut, termasuk masalah pupuk subsidi yang melibatkan 90 distributor dan penyimpangan alsintan di 99 titik.

    (ada/ara)

  • Mentan Pecat Staf Pungli Alsintan Ratusan Juta dengan Modus Ngaku Dirjen

    Lantik 5 Pejabat Eselon I, Mentan: Jangan Korupsi!

    Jakarta

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melantik lima pejabat eselon I. Amran menyebut beberapa di antaranya telah menduduki jabatan tersebut sebagai pelaksana tugas.

    Amran mengingatkan agar eselon I yang dilantik dapat mempercepat target cetak sawah baru. Hal ini juga sejalan dengan meningkat produksi pangan ke depan.

    “Itu-itu saja kemarin, Plt setahun, nggak apa-apa, yang penting cetak sawah tercapai,” kata Amran dalam konferensi pers di Kementan, Jakarta Selatan, Jumat (28/11/2025).

    Selain itu, dia juga memperingatkan agar pejabat tersebut tidak melakukan korupsi. Menurutnya tindakan itu tidak hanya merugikan negara, tetapi juga akan mencoreng nama baik keluarga.

    “Pesannya tadi pidato saya singkat, cuma tiga poin. Satu, jangan korupsi, dua kerja keras. Yang ketiga, kamu ingat anak istrimu kalau mau berbuat macam-macam. Karena kehormatan keluarga kamu ada di kamu. Kamu berbuat macam-macam, hancur nama keluarga di luar. Sanksi sosial beredar,”jelasnya.

    Daftar Pejabat yang Dilantik

    1. Dr. Ir. Suwandi, M.Si sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian.
    2. Dr. Ir. Hermanto, M.P. sebagai Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian;
    3. Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si sebagai Direktur Jenderal Hortikultura;
    4. Tin Latifah, SP, M.Si sebagai Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Regulasi dan Reformasi Birokrasi;
    5. Letjen TNI Purnawirawan Irham Waroihan, S.Sos sebagai Inspektur Jenderal

    (ada/ara)

  • Pemerintah Kirim 34.200 Ton Beras & 6.858 KL Minyak Goreng ke Aceh-Sumut

    Pemerintah Kirim 34.200 Ton Beras & 6.858 KL Minyak Goreng ke Aceh-Sumut

    Jakarta

    Pemerintah akan mengirim bantuan pangan beras dan minyak goreng ke daerah dilanda banjir dan longsor, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Secara total disiapkan sebanyak 34.200 ton beras dan 6.858 kiloliter (KL) minyak goreng.

    Secara rinci, untuk Aceh akan dikirim bantuan beras sebanyak 10.613 ton dan minyak goreng 2.122 KL, Sumatera Utara 16.893 ton beras dan minyak goreng 3.378 KL, dan Sumatera Barat 6.794 ton beras dan minyak goreng 1.358 KL.

    “Pemerintah akan mengirim bantuan pertama beras (untuk) Sumatera Utara 16.000 ton kemudian minyak goreng 3.000 (kiloliter). (Untuk) Sumatera Barat, kita kirim beras 6.700 ton, minyak goreng 1.300 (kiloliter) dan Aceh kita kirim beras 10.000 ton, minyak goreng 2.000 (kiloliter),” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Jumat (28/11/2025).

    Pengiriman bantuan pangan ini melibatkan Perum Bulog dan Satuan Tugas (Satgas Pangan) TNI-Polri. Untuk menindaklanjuti dampak banjir terhadap kondisi pertanian di tiga wilayah tersebut, Amran telah memerintahkan tim Kementan untuk turun langsung mengecek.

    Namun, dia meyakini ketahanan pangan di tiga wilayah tersebut dalam kondisi aman. Ia mengatakan, untuk Aceh dan Sumatera Utara saja produksi berasnya suplus, sehingga diklaim kondisi pangan daerah tersebut aman.

    “Ini segera kita turun di lapangan. Insyaallah, kalau kami sudah agak pulih, kami langsung turun ke lapangan, cek langsung. Nggak masalah (kondisi pangan), (stok) 871.000 ton beras Aceh. Kemudian Sumatera Utara, kita juga surplus, cukup besar,” terang dia.

    Sementara dampak dari produksi pangan di tiga wilayah tersebut, Amran mengakui bencana tersebut akan berdampak pada produksi beras. Namun, besaran lahan yang terdampak menurutnya tidak besar, sehingga pengaruh ke produksi pangan sangat kecil.

    “Oh nggak, nggak, kecil (dampaknya). Dari luas lahan kita 7,3 juta hektare (total seluruh Indonesia). Yang kena (dampak banjir) 50 ha, 100 ha, kecil, sangat kecil. Iya menurunkan (produksi), tapi 0,0001%,” pungkasnya.

    Lihat Video ‘BNPB Bakal Modifikasi Cuaca Demi Percepat Penanganan Bencana Sumatera’:

    (ahi/ara)

  • Jambi lepas ekspor pinang tujuan Bangladesh

    Jambi lepas ekspor pinang tujuan Bangladesh

    Kabupaten Muaro Jambi (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Jambi melepas ekspor komoditas pinang sebanyak 36 ton ke negara tujuan Bangladesh dengan nilai total setara Rp1,3 miliar.

    Kegiatan pengiriman komoditas unggulan tersebut merupakan upaya pemerintah bersama swasta dan masyarakat dalam peningkatan ekspor di wilayah itu, kata Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman usai pelepasan ekspor pinang di Pelabuhan Talang Duku Jambi, Selasa.

    “Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan pelepasan ekspor ini, terutama perusahaan eksportir,” katanya.

    Ia menjelaskan bahwa Provinsi Jambi khususnya di wilayah pesisir timur dikenal sebagai penghasil komoditas pinang, terbesar di Indonesia.

    Menurut dia, dengan pelepasan ekspor itu memberikan spirit atau energi baru untuk lebih memperluas jaringan ekspor dan meningkatkan nilai tambah serta nilai ekspor.

    Ia berharap kegiatan ekspor tidak hanya kegiatan rutin, akan tetapi upaya bersama untuk meningkatkan produksi ekspor serta meningkatkan nilai tambah (added value) komoditas dan produk-produk dari Provinsi Jambi, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Jambi.

    “Semoga tren positif ini terus berlanjut dan semakin banyak petani pinang yang merasakan manfaatnya, sehingga tujuan utama kita untuk mendukung perekonomian nasional dapat tercapai,” harapnya.

    Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, menyampaikan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai upaya, termasuk pembukaan akses pasar melalui perjanjian perdagangan dan promosi ekspor.

    Berdasarkan data, permintaan global untuk pinang sangat menjanjikan dan terus tumbuh, terutama dari negara-negara seperti India, Iran, dan Bangladesh.

    Ekspor pinang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat, untuk itu Kementan aktif mendorong dan memfasilitasi ekspor pinang dengan tujuan berbagai negara.

    Pewarta: Agus Suprayitno
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.