Kementrian Lembaga: Kementan

  • Kementan: Pentingnya kolaborasi demi capai swasembada pangan

    Kementan: Pentingnya kolaborasi demi capai swasembada pangan

    Kota Bogor (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri dalam menjawab tantangan pembangunan nasional, khususnya swasembada pangan.

    Hal tersebut disampaikan dalam Diskusi Akademik yang digelar oleh Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian (HAF) IPB University di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin.

    Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa sinergi antara pemerintah dan kalangan perguruan tinggi seperti Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB sangat krusial dalam mewujudkan cita-cita swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

    “Arahan Presiden sangat jelas, Indonesia harus berswasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia. Untuk mewujudkannya, kita perlu mendorong pertanian modern berbasis teknologi dan melakukan reformasi kelembagaan petani,” ujarnya.

    Idha menyebutkan, selama ini Fateta IPB telah menjadi mitra strategis Kementan dalam menghasilkan berbagai inovasi dan teknologi, termasuk pengembangan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang telah banyak digunakan di lapangan.

    “Fateta telah banyak membantu kami, baik melalui inovasi teknologi maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian. Banyak staf kami yang dikirim belajar ke Fateta, dan hasilnya sangat dirasakan di tingkat petani,” katanya.

    Selain mendukung pengembangan SDM, Fateta juga berkontribusi dalam mendampingi Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), lembaga pendidikan tinggi vokasi yang dibentuk Kementan. Sejumlah dosen Fateta bahkan turut mengajar di PEPI, dan mahasiswa PEPI pun banyak yang melanjutkan studi ke jenjang magister dan doktoral di IPB University.

    “Fateta kini menjadi kiblat teknologi pertanian dan mekanisasi pertanian di Indonesia. Kami berharap sinergi ini dapat terus ditingkatkan,” imbuh Idha.

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jelajah Pangan 2025: Kementan Pede Produksi Jagung untuk Pakan Surplus Tahun Ini

    Jelajah Pangan 2025: Kementan Pede Produksi Jagung untuk Pakan Surplus Tahun Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok jagung untuk pakan ternak bakal mencukupi kebutuhan dalam negeri sepanjang tahun ini.

    Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Tanaman Pangan Kementan, Akhmad Musyafak menuturkan, kebutuhan jagung untuk pakan diperkirakan mencapai 12 juta ton hingga 13 juta ton hingga Desember 2025 ini. Sementara, kebutuhan untuk konsumsi rumah tangga mencapai sekitar 636.000 ton.

    Dengan begitu, kebutuhan jagung secara total mencapai 13,63 juta ton hingga 14 juta ton pada tahun ini. Adapun, produksi jagung tahun ini diperkirakan mencapai 16,68 juta ton.

    “Nah dengan estimasi produksi seperti itu, kita optimis bahwa kebutuhan pakan jagung untuk pakan ternak itu akan bisa terpenuhi semua,” kata Akhmad kepada Bisnis, Senin (9/6/2025).

    Dia merinci realisasi produksi jagung sepanjang Januari hingga Juni 2025 telah mencapai 8,07 juta ton. Dengan realisasi tersebut, dia optimistis target produksi 16,68 juta ton itu bisa tercapai pada akhir tahun.

    Akhmad menjelaskan, pihaknya memiliki sasaran tanam sekitar 3 juta hektare (Ha) di seluruh Indonesia. Selain itu, dari pihak Polri telah menyiapkan lahan sekitar 1 juta hektare. Menurutnya, lahan itu juga bisa menopang target produksi jagung tahun ini.

    “Harapan kami yang ke depannya sampai Desember bisa tercapai. Jadi itu produksi dalam negerinya posisinya seperti itu,” ucap Akhmad.

    Senada, Pengamat Pertanian Center of Reform on Economic (CORE) Eliza Mardian menilai produksi jagung di dalam negeri diperkirakan berada di level 16 juta ton sepanjang tahun ini. Sedangkan, konsumsi jagung secara total mencapai 14,8 juta ton.

    Adapun khusus pakan ternak, kebutuhan jagung diproyeksi mencapai 9,78 juta ton. Dengan kata lain, produksi jagung dalam negeri masih surplus.

    Kendati demikian, dia menilai distribusi jagung untuk pakan ternak masih menghadapi tantangan logistik. Eliza menjelaskan, sentra produksi jagung nasional berada di Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB, dan Sulawesi Selatan, sedangkan peternakan mayoritas berada di Sumatera Barat dan Jawa Barat.

    “Jadi terkendala oleh biaya logistik yang tinggi dan infrastruktur pasca-panen yang terbatas,” kata Eliza.

    Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian pemerintah. Apalagi, biaya pakan juga porsinya cukup besar.

    “Agar bisa bersaing harga ternaknya, maka [biaya] pakannya harus diefisienkan,” kata Eliza.

  • Mister Clean Kementan Bongkar Skandal Proyek Rp 27 Miliar

    Mister Clean Kementan Bongkar Skandal Proyek Rp 27 Miliar

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menunjukkan ketegasannya sebagai “Mister Clean” Kementerian Pertanian (Kementan). Ia mengungkap skandal besar berupa dugaan permainan proyek senilai Rp 27 miliar yang melibatkan salah satu direktur di Kementan.

    Amran menyebut oknum tersebut telah meminta fee kepada mitra Kementan dengan janji akan memenangkan proyek pengadaan. Uang sebesar Rp 10 miliar sudah sempat diserahkan sebelum akhirnya kasus ini terbongkar.

    “Di Kementerian Pertanian baru saja yang bermain-main meminta fee, katanya bisa menangkan proyek, meminta Rp 27 miliar dan sudah terrealisasi Rp 10 miliar. Kami sudah pecat, dan direktur tersebut kini jadi tersangka,” ungkap Amran, Senin (9/6/2025).

    Tak hanya itu, Amran juga menegaskan oknum tersebut bahkan memalsukan tanda tangan sebagai bagian dari modus operandi.

    Amran dikenal dengan langkah tegasnya sejak menjabat sebagai menteri pertanian pada Kabinet Jokowi pertama. Selama menjabat, ia telah mencopot 844 pegawai karena terlibat penyelewengan atau praktik korupsi.

    “Jangan percaya ada yang mengaku bisa bantu menang proyek di Kementan. Kalau ada yang minta uang, laporkan langsung ke saya. Pasti ditindak dan dipecat,” tegasnya.

    Kasus ini bukan satu-satunya. Amran juga mengungkap permainan proyek lain senilai Rp 2 miliar oleh aparatur sipil negara (ASN) eselon III. Oknum tersebut telah dicopot dan dilaporkan ke aparat penegak hukum.

    Selain di internal kementerian, Amran juga membongkar dugaan praktik mafia pangan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Ia menyebut ada kejanggalan data distribusi beras yang tak masuk akal selama lima tahun terakhir.

    “Biasanya volume beras masuk-keluar 1.000-3.500 ton per hari, tetapi ada satu hari yang tembus 11.000 ton, tepat saat BPS mau umumkan data,” beber Amran.

    Manipulasi data stok beras juga terdeteksi. Dari laporan yang ada, stok diklaim hanya 30.000 ton, padahal faktanya masih 46.000 ton, dan seharusnya mencapai 50.000 ton.

    Berbagai langkah bersih-bersih ini membuahkan hasil. Penilaian reformasi birokrasi Kementan naik dari 79 menjadi 85, sedangkan hasil survei penilaian integritas (SPI) KPK meningkat dari 66,79 menjadi 74,46. 

    Amran menyatakan komitmennya untuk terus menjaga integritas Kementan, melindungi petani, dan memastikan ketersediaan pangan nasional tanpa campur tangan mafia dan oknum korup.

  • Jadwal dan Kriteria Penerima Bansos Beras 20 Kilogram

    Jadwal dan Kriteria Penerima Bansos Beras 20 Kilogram

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan menggelontorkan bantuan sosial (bansos) pangan beras 20 kilogram (kg) per keluarga penerima yang menyasar 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Bansos beras ini akan disalurkan selama Juni—Juli 2025.

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp4,9 triliun untuk bantuan pangan beras pada periode Juni—Juli tahun ini. Dia menjelaskan bahwa bantuan pangan ini merupakan salah satu bagian dari stimulus pertumbuhan perekonomian kuartal II/2025.

    “Tujuan bantuan pangan beras ini untuk membantu 18,3 juta keluarga penerima manfaat [KPM] dari masyarakat kurang mampu yang membutuhkan,” kata Arief kepada Bisnis, Minggu (8/6/2025).

    Arief menyampaikan bahwa penyaluran beras ini diestimasikan mulai akhir Juni hingga Juli 2025 dan dipastikan beras yang disalurkan merupakan kualitas yang baik. ”Estimasi penyaluran akhir Juni—Juli,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Arief menuturkan bahwa penerima bansos beras berasal dari Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Dengan begitu, diharapkan penyaluran bantuan pangan beras tahun ini tepat sasaran. Hal ini sebagaimana amanat Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (Inpres 4/2025).

    Adapun, saat ini, Bapanas masih dalam proses administrasi penganggaran terlebih dahulu bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang selanjutnya Perum Bulog akan menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat.

    Kriteria Penerima Bansos Beras

    Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa nantinya penerima bansos beras terdiri atas tiga kategori.

    Pertama, bansos beras yang akan disalurkan dari stok di gudang Bulog akan diprioritaskan kepada daerah bukan penghasil padi. Kedua, penerima bansos beras adalah daerah dengan harga beras yang sudah tinggi, serta ketiga adalah daerah kota.

    Amran berharap dengan adanya bansos beras ini akan mengintervensi harga beras di masyarakat tanpa mengganggu kesejahteraan petani.

    “Jadi semua nyaman konsumennya nyaman, petani yang tersenyum,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (3/6/2025).

    Di samping itu, Amran juga memastikan harga beras yang bergejolak di pasar akan turun seiring dengan adanya bansos beras stabilisasi pasokan dan harga pangan sebanyak 360.000 ton beras selama 2 bulan. 

    “Ya [bansos bisa mengendalikan harga yang naik di pasar], karena di daerah inflasi terjadi inflasi, beras diintervensi di sana, tetapi yang daerah rendah jangan dong, terpuruk nanti,” ujarnya.

    Adapun, bantuan beras ini berasal dari stok beras di gudang Bulog. Tercatat, sampai dengan 3 Juni 2025 pukul 04.30 WIB, stok beras yang diamankan Bulog telah mencapai 4,05 juta ton. Angkanya tertinggi sepanjang 57 tahun terakhir.

    “Kita pakai stok ini [4 juta ton stok di gudang Bulog]. Kita pakai stok ini kan ada 360.000 [ton beras] untuk 2 bulan. Caranya adalah supaya harga di tingkat petani tidak tertekan,” terangnya.

    Dalam kesempatan terpisah, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan menyalurkan 10 kg bantuan beras gratis selama 2 bulan ke depan, di samping memberikan tambahan kartu sembako senilai Rp200.000 per bulan.

    “Mereka juga akan mendapatkan 10 kg beras bantuan beras gratis untuk 2 bulan, jadi akan dapat 20 kg beras. Dalam hal ini, total anggaran yang disediakan untuk pemberian tambahan kartu sembako dan bantuan pangan adalah Rp11,93 triliun,” jelas Menkeu Sri Mulyani seusai rapat terbatas yang dikutip di YouTube Sekretaris Presiden, Selasa (3/6/2025).

    Bantuan pangan ini akan dilaksanakan oleh Bapanas dan Kementan. Dia menjelaskan Kementan akan menjaga agar penyaluran beras bisa membantu kelompok paling miskin dan rentan tanpa menyebabkan harga beras turun di tingkat petani.

    “Karena kita selalu harus mencari keseimbangan antara harga beras yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan harus dijaga nilai tukar petaninya dengan harga beras yang dijangkau oleh masyarakat, terutama kelompok miskin perkotaan agar bisa terjangkau,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Menkeu menambahkan bahwa nantinya bantuan pangan ini akan ditetapkan pelaksanaannya pada Juni dan Juli tanpa mengganggu harga beras yang ada di tingkat petani.

  • Mentan Amran Bongkar dan Tunjuk Pelaku yang Bikin Harga Beras Naik

    Mentan Amran Bongkar dan Tunjuk Pelaku yang Bikin Harga Beras Naik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan penyebab kenaikan harga beras yang sedang terjadi akhir-akhir ini. Menurut Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, kenaikan harga beras terjadi akibat adanya permainan oleh pihak tertentu.

    “Harga grosir turun, tapi di hilir naik, kan dikit. Ngerti nggak apa maksudnya? Kalau di petani turun, di grosir turun, di tingkat eceran menurut Anda apa?,” ujar Amran saat ditemui di komplek Istana Presiden di Jakarta, dikutip Minggu (8/6/2025).

    Amran pun membenarkan bahwa kenaikan harga beras di Indonesia disebabkan oleh permainan. “(Ada permainan?). Ah itu jawabannya, tulis saja,” ucapnya tersenyum.

    Dia melanjutkan, rencana pemerintah yang mengembangkan Koperasi Merah Putih diyakini dapat mengatasi praktik-praktik permainan harga beras di Indonesia. Sebab, Koperasi Merah Putih dapat membuat distribusi beras menjadi lebih efisien.

    “Jadi middleman-nya. Nanti ke depan, itu fungsi dari Koperasi Merah Putih, memotong rantai pasok. Dari 3, kita hitung sampai 8 sekarang, nanti tinggal jadi 3 dari produsen, koperasi, langsung ke pembeli,” imbuh dia.

    Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengingatkan adanya tren kenaikan harga beras ketika menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 26 Mei 2025 lalu. Bahkan, dalam kesempatan yang sama, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengingatkan bahwa pemerintah perlu melakukan intervensi seiring kenaikan harga beras yang terjadi di pasar.

    Foto: Harga beras medium dan premium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Senin (2/6/2025). (CNBC Indonesia/Chandra)
    Harga beras medium dan premium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Senin (2/6/2025). (CNBC Indonesia/Chandra)

    Sementara itu, Amran menyampaikan, kemungkinan pada bulan Juni ini, Bulog akan mampu menyerap 400.000-500.000 ton setara beras produksi gabah petani dalam negeri.

    Sebagaimana diketahui, BPS mencatat bahwa harga beras mengalami kenaikan 2,37% secara tahunan di bulan Mei 2025. Namun, secara bulanan harga beras turun tipis 0,01% dibandingkan April 2025.

    Sementara itu, harga beras di tingkat grosir dan eceran mengalami lonjakan, baik secara tahunan maupun bulanan. Di tingkat grosir, harga beras di bulan Mei 2025 naik 0,05% dan secara tahunan naik 2,07%. Sedangkan di tingkat eceran, harga beras bulan Mei 2025 ternyata sudah lebih mahal 2,46% dibandingkan Mei 2024, dan naik 0,20% dibandingkan April 2024.

    Padahal, menurut BPS, Angka Tetap Subround I produksi beras nasional pada periode Januari-April 2025 justru melonjak 26,54% atau 2,94 juta ton menjadi 14,01 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang hanya 11,07 juta ton.

    Tak hanya itu, Kementan mencatat bahwa pada 31 Mei 2025 lalu stok cadangan beras pemerintah (CBP) sudah menembus angka 4 juta ton. Angka ini diklaim sebagai capaian tertinggi sejak Bulog berdiri tahun 1969.

    Lebih lanjut, Kementan memaparkan, serapan beras lokal oleh Bulog hingga 31 Mei 2025 pukul 12.14 WIB mencapai 2,429 juta ton. Pencapaian ini pun diklaim sebagai yang tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Angka serapan beras lokal ini melonjak lebih dari 400% dibandingkan dengan periode sama dalam 5 tahun terakhir.

    (fys/wur)

  • Kementan awasi distribusi dan penyembelihan sapi kurban Presiden

    Kementan awasi distribusi dan penyembelihan sapi kurban Presiden

    Kita harus pastikan bahwa hewan kurban dalam kondisi sehat, dipotong secara benar, dan dagingnya aman serta layak dikonsumsi

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) mengawasi distribusi dan penyembelihan 578 ekor sapi kurban bantuan Presiden Prabowo Subianto yang disalurkan ke 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

    Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda mengatakan pengawasan dilakukan guna memastikan proses distribusi dan penyembelihan hewan kurban berjalan sesuai syariat dan prinsip kesejahteraan hewan.

    “Ini bukan tugas ringan. Kita harus pastikan bahwa hewan kurban dalam kondisi sehat, dipotong secara benar, dan dagingnya aman serta layak dikonsumsi,” kata Agung sebagaimana keterangan di Jakarta, Minggu.

    Agung juga memastikan pelaksanaan kurban pada Idul Adha 1446 Hijriah/2025 Masehi berjalan sesuai dengan prinsip kesehatan hewan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan (Kesrawan).

    Ia menekankan kepada seluruh petugas pemantau hewan kurban untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan melaporkan hasil pemantauan.

    “Kita harus memastikan hewan kurban diperlakukan secara baik sejak sebelum dipotong, saat pemotongan, hingga penanganan produk dagingnya. Semua proses harus menjunjung tinggi standar kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan,” ucap Agung.

    Pelaksanaan pengawasan hewan kurban tahun ini difokuskan pada pemeriksaan dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), pemeriksaan ante-mortem dan post-mortem, legalitas tempat pemotongan, serta jaminan penerapan prinsip Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dan Kesejahteraan Hewan (Kesrawan).

    Kementan juga memastikan stok hewan kurban nasional dalam kondisi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan data proyeksi Dtijen PKH Kementan total ketersediaan hewan kurban tahun 2025 diperkirakan mencapai 3.217.397 ekor. Jumlah ini terdiri atas 784.668 ekor sapi, 34.840 ekor kerbau, 1.438.452 ekor kambing, dan 959.437 ekor domba.

    Adapun kebutuhan nasional diproyeksikan sebanyak 2.074.269 ekor hewan kurban. Dari jumlah tersebut, kebutuhan untuk sapi mencapai 703.348 ekor, kambing 913.444 ekor, domba 443.023 ekor, dan kerbau 14.454 ekor.

    “Selain cukup secara kuantitas, aspek kesehatan dan kesejahteraan hewan juga menjadi prioritas agar hewan kurban yang tersedia memenuhi syarat syariah dan kesehatan,” jelas Agung.

    Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan semangat Hari Raya Idul Adha bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, melainkan bentuk empati dan berbagi bersama.

    Di tahun ini, Mentan Amran menyalurkan 62 ekor hewan kurban yang didistribusikan di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya.

    “Kita ingin berbagi pada saudara-saudara kita yang kurang mampu. Kami pernah merasakan apa yang dirasakan saudara-saudara kita. Kami lama hidup susah, jadi itu selalu mengingatkan kami bahwasanya saudara kami selalu ingin berbagi pada saudara kita” kata Amran.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kepala Bapanas Jamin Kualitas Baik Bansos Beras 10 Kg, Anggaran Rp4,9 Triliun

    Kepala Bapanas Jamin Kualitas Baik Bansos Beras 10 Kg, Anggaran Rp4,9 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras 10 kilogram (kg) per bulan untuk Juni—Juli 2025 memiliki kualitas yang baik.

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan bansos beras 10 kilogram selama Juni—Juli ini untuk membantu 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang membutuhkan.

    Arief mengestimasikan penyaluran bansos beras ini dilakukan pada akhir Juni hingga Juli 2025. Adapun, dia mengungkap pemerintah mengalokasikan anggaran senilai sekitar Rp4,9 triliun untuk bantuan pangan beras di tahun ini.

    “Bantuan pangan beras 10 kilogram per bulan untuk Juni—Juli 2025. Beras yang disalurkan harus kualitas yang baik,” kata Arief kepada Bisnis, Minggu (8/6/2025).

    Arief menjelaskan bahwa bantuan pangan beras ini menjadi salah satu bagian dari stimulus pertumbuhan perekonomian kuartal II/2025. Keputusan ini mengacu pada rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto pada 2 Juni 2025 di Istana Merdeka.

    Nantinya, penerima bansos beras ini mengacu Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Hal ini sebagaimana amanat Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (Inpres 4/2025).

    Lebih lanjut, Arief menyampaikan bahwa saat ini Bapanas tengah dalam proses administrasi penganggaran untuk selanjutnya menugaskan Perum Bulog menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP).

    “Paralel Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Bulog untuk persiapan packaging dan logistik penyaluran beras kepada KPM,” terangnya.

    Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan harga beras di pasar akan turun seiring dengan adanya bansos beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari gudang Perum Bulog sebanyak 360.000 ton beras untuk Juni—Juli 2025.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah akan mengintervensi harga beras yang melambung melalui bansos beras ini, terutama untuk daerah dengan inflasi tinggi.

    “Ya [bansos beras bisa mengendalikan harga yang naik di pasar], karena di daerah inflasi terjadi inflasi, beras diintervensi di sana, tetapi yang daerah rendah jangan dong, terpuruk nanti,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (3/6/2025).

    Amran mengungkap bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) berada di level 106,51 pada April 2025. Angkanya lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 108,95.

    “Artinya produksi banyak. Ini juga menunjukkan bahwa produksi di lapangan masih tinggi,” sambungnya.

    Tercatat, sampai dengan 3 Juni 2025 pukul 04.30 WIB, stok beras yang diamankan Bulog telah mencapai 4,05 juta ton. Angkanya tertinggi sepanjang 57 tahun terakhir.

    “Kita pakai stok ini [4 juta ton stok di gudang Bulog]. kita pakai stok ini kan ada 360.000 [ton beras] untuk dua bulan. Caranya adalah supaya harga di tingkat petani tidak tertekan,” jelasnya.

    Dia menjelaskan penerima bansos beras ini terdiri dari tiga kategori. Pertama, bansos beras yang akan disalurkan dari stok di gudang Bulog akan diprioritaskan kepada daerah bukan penghasil padi. Kedua, penerima bansos beras adalah daerah yang harga sudah tinggi.

    Kemudian, ketiga adalah daerah kota. Dia berharap dengan adanya bansos beras ini akan mengintervensi harga beras di masyarakat tanpa mengganggu kesejahteraan petani.

    “Jadi semua nyaman konsumennya nyaman, petani yang tersenyum,” terangnya.

    Dalam kesempatan terpisah, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan menyalurkan 10 kg bantuan beras gratis selama dua bulan ke depan, di samping memberikan tambahan kartu sembako senilai Rp200.000 per bulan.

    “Mereka juga akan mendapatkan 10 kg beras bantuan beras gratis untuk 2 bulan, jadi akan dapat 20 kg beras. Dalam hal ini, total anggaran yang disediakan untuk pemberian tambahan kartu sembako dan bantuan pangan adalah Rp11,93 triliun,” jelas Menkeu Sri Mulyani seusai rapat terbatas yang dikutip di YouTube Sekretaris Presiden, Selasa (3/6/2025).

    Dia menjelaskan bansos beras ini akan dilaksanakan oleh Bapanas dan Kementan. Dalam hal ini, Kementan akan menjaga agar penyaluran beras bisa membantu kelompok paling miskin dan rentan tanpa menyebabkan harga beras turun di tingkat petani.

    “Karena kita selalu harus mencari keseimbangan antara harga beras yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan harus dijaga nilai tukar petaninya dengan harga beras yang dijangkau oleh masyarakat, terutama kelompok miskin perkotaan agar bisa terjangkau,” tuturnya.

    Adapun, Bendahara Negara RI itu menambahkan bahwa nantinya bantuan beras ini akan ditetapkan pelaksanaannya pada Juni dan Juli tanpa mengganggu harga beras yang ada di tingkat petani.

  • Produksi Beras dan Jagung Melimpah, Presiden Prabowo Puji Peran Mentan Amran

    Produksi Beras dan Jagung Melimpah, Presiden Prabowo Puji Peran Mentan Amran

    Kalbar, Beritasatu.com – Presiden RI Prabowo Subianto mengaku bersyukur atas kehadiran tokoh-tokoh berjiwa nasional seperti Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam jajaran kabinetnya, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan yang menjadi program prioritas utama. Menurut Prabowo, keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi dalam negeri tidak lepas dari sinergi yang kuat antara Kementerian Pertanian (Kementan) maupun Polri, TNI, dan lainnya.

    “Saya bersyukur, saya bersyukur, saya merasa beruntung pada saat saya dipilih rakyat, saya kedapatan tokoh-tokoh patriotik yang ada di sekitar saya,” ujar Presiden Prabowo saat menghadiri panen raya jagung serentak kuartal II di Provinsi Kalimantan Barat, Kamis, (5/6/2025).

    Prabowo mengatakan, tanda-tanda mewujudkan swasembada pangan khususnya beras mulai terlihat. Salah satu indikatornya adalah kemampuan pemerintah dalam meningkatkan produksi nasional dan memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP) yang telah mencapai stok lebih dari 4 juta ton.

    “Kita sudah diberi tanda-tanda keberhasilan, kita sedang menuju kepada kedaulatan pangan dan sebentar lagi kita bisa dengan gagah menatap muka, kita sudah bisa mengatakan Indonesia sekarang berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita tidak takut bangsa manapun tidak takut. Kita menatap masa depan dengan gembira,” katanya.

    Terkait komoditas jagung, Prabowo menyampaikan bahwa dirinya telah menerima komitmen kuat dari Menteri Pertanian dan Kapolri mengenai kesiapan Indonesia untuk mulai mengekspor jagung di tahun depan. Ia menegaskan, langkah ini menandai titik balik penting dalam kebijakan pangan nasional sebab tidak ada lagi kebijakan impor yang akan dilakukan pemerintah.

    “Saya diberi jaminan oleh dua tokoh Indonesia (Mentan dan Kapolri) yang hebat untuk menjamin tahun 2026 Indonesia tidak impor lagi,” katanya.

    Presiden menambahkan bahwa swasembada pangan adalah kunci daripada keamanan negara. Lebih dari itu, swasembada pangan adalah kunci dari kemerdekaan.

    “Tidak ada bangsa yang merdeka sesungguhnya kalau bangsa itu tidak bisa produksi pangan sendiri. Karena itu perjuangan saya selama saya di politik saya selalu fokus dan tidak akan tenang sebelum Indonesia swasembada pangan. Setiap provinsi harus swasembada pangan, setiap pulau harus bisa produksi pangan sendiri,” ujarnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Mentan Amran menyampaikan terima kasih atas perhatian besar Presiden Prabowo terhadap sektor pertanian sehingga Indonesia bisa menuju swasembada pangan.

    “Untuk itu kami pastikan produksi beras dan jagung adalah fokus yang akan kita kerjakan di tahun-tahun berikutnya,” jelasnya.

    Seperti diketahui, produksi beras nasional mengalami lonjakan signifikan sepanjang Januari hingga Juli 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi produksi beras mencapai 21,76 juta ton, meningkat 2,83 juta ton atau 14,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Selain itu, juga memperkirakan produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% mampu mencapai 9,45 juta ton pada Januari-Juli 2025. Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan produksi diperkirakan akan meningkat sebesar 0,98 juta ton atau 11,08 persen dibandingkan periode Januari—Juli tahun lalu yang hanya mencapai 8,51 juta ton.

  • Ekonomi kemarin, dugaan manipulasi data pangan hingga okupansi kereta

    Ekonomi kemarin, dugaan manipulasi data pangan hingga okupansi kereta

    Jakarta (ANTARA) – Berbagai peristiwa di bidang ekonomi yang disiarkan dan terjadi pada Jumat, masih menarik serta relevan untuk disimak kembali pada pagi ini.

    Mulai dari dugaan mafia pangan yang hendak memanipulasi data pasokan beras yang disampaikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman hingga okupansi KAI pada masa libur Idul Adha.

    Berikut rangkumannya.

    Mentan menduga ada mafia manipulasi data pasokan pangan

    Menteri Pertanian Amran Sulaiman menduga ada upaya oknum mafia pangan yang hendak memanipulasi data pasokan beras dengan mempermainkan situasi di tengah proses pemenuhan ketahanan dan swasembada pangan di Indonesia.

    “Itu sementara diproses oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan. Kami minta jangan mempermainkan nasib petani dan konsumen,” ujar Mentan disela menyaksikan pemotongan hewan kurban Hari Raya Idul Adha 1446 di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

    Menurut dia, dari informasi internal ditemukan dugaan oknum-oknum tertentu yang berupaya mempengaruhi opini publik dengan mencoba memanipulasi data pasokan beras minim, padahal kenyataannya sangat melimpah.

    Baca selengkapnya.

    Menteri ESDM pastikan akan kunjungi tambang nikel Raja Ampat

    Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pihaknya akan mengunjungi Raja Ampat untuk melihat kondisi alam dan tambang nikel.

    “Saya kebetulan ada rencana, mau kunjungi wilayah Papua Barat Daya dan Papua Barat melihat sumur-sumur minyak di Sorong, di Fak-Fak sama Bentuni. Nah mungkin saya lihat celah-celah waktu saya di situ, saya akan mencoba ke sana (Raja Ampat),” kata Bahlil saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat.

    Di sana, Bahlil akan mencoba bersilaturahmi dengan warga dan beberapa pihak yang berkaitan dengan pengelolaan tambang nikel.

    Baca selengkapnya.

    Diskon tarif tol 20 persen di Tol Trans Jawa mulai

    Jasamarga Transjawa Tol sebagai bagian dari Jasa Marga Group yang mengelola ruas jalan tol Trans Jawa memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen yang diberlakukan pada hari ini Jumat, 6 Juni 2025 pukul 00.00 WIB hingga Sabtu, 7 Juni 2025 pukul 24.00 WIB.

    VP Corporate Secretary & Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo sebagai bentuk kontribusi dalam mengatur distribusi lalu lintas dan memberikan manfaat langsung bagi pengguna jalan.

    “Pemberlakuan diskon tarif tol sebesar 20% akan berlaku selama 10 hari di ruas jalan tol Trans Jawa terbagi menjadi tiga periode yaitu periode Hari Raya Iduladha 2025 yang dimulai pada hari ini, Jumat, 6 Juni 2025 pukul 00.00 WIB hingga Senin, 9 Juni 2025 pukul 24.00 WIB,” ujar Ria di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya.

    Kementan pastikan hewan kurban aman-sehat dan sesuai syariat

    Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan kesiapan stok hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 2025/1446 Hijriah dalam kondisi yang aman, sehat, dan sesuai syariat.

    “Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Kementan memastikan kesiapan stok hewan kurban dalam pelaksanaan kurban kali ini dalam kondisi aman, sehat, dan sesuai syariat,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Dia menyebutkan, berdasarkan data proyeksi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan, tahun ini ketersediaan hewan kurban nasional mencapai 3.217.397 ekor. Sedangkan kebutuhan hewan kurban nasional pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 2.074.269 ekor.

    Baca selengkapnya.

    KAI catat okupansi keberangkatan libur Idul Adha capai 130 persen

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat okupansi keberangkatan jelang libur Idul Adha 2025 mencapai 130 persen, dengan 218.473 pelanggan terlayani dari total kapasitas 168.043 kursi pada Kamis, 5 Juni 2025.

    “Angka ini mencerminkan antusiasme tinggi masyarakat. Dengan sistem naik turun penumpang di berbagai stasiun sepanjang perjalanan, satu kursi dapat digunakan lebih dari satu pelanggan dalam sehari,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Secara akumulatif, lanjut Anne, hingga Jumat (6/6) pukul 07.00 WIB, penjualan tiket untuk periode 5–9 Juni 2025 mencapai 681.363 tiket, atau setara 80 persen dari total kapasitas kursi yang disediakan sebanyak 850.937 kursi.

    Baca selengkapnya.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Surplus 1,14 Juta Ekor, Mentan Tegaskan Stok Hewan Kurban 2025 Aman

    Surplus 1,14 Juta Ekor, Mentan Tegaskan Stok Hewan Kurban 2025 Aman

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan Indonesia mengalami surplus hewan kurban sebesar 1,14 juta ekor menjelang hari raya Iduladha 1446 H/2025 M. Jumlah ini jauh melampaui kebutuhan nasional.

    “Berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), ketersediaan hewan kurban tahun ini mencapai 3.217.397 ekor, sedangkan kebutuhan hanya sekitar 2.074.269 ekor,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Jumat (6/6/2025).

    Surplus ini mencakup berbagai jenis hewan kurban, seperti sapi, kambing, dan domba, yang dipastikan tersedia di hampir seluruh provinsi.

    Menurut Mentan, kelebihan pasokan ini merupakan hasil dari pengelolaan peternakan yang baik, koordinasi dengan daerah penghasil ternak, antisipasi permintaan tinggi jelang Iduladha.

    “Kelebihan stok ini juga memberi ruang distribusi ke daerah dengan permintaan tinggi, sekaligus menjaga harga tetap stabil,” tambahnya.

    Kementan juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap kesehatan hewan dan kesesuaian syariat. Lebih dari 9.743 petugas pengawas diturunkan ke lapangan. Selain itu, pemeriksaan dilakukan sebelum dan sesudah penyembelihan serta hewan harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

    “Semua hewan kurban dipastikan memenuhi prinsip ASUH (aman, sehat, utuh, halal),” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda, .

    Untuk memastikan proses kurban berjalan sesuai standar, Kementan bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), pemerintah daerah, Universitas dan organisasi profesi dokter hewan.

    Selain itu, BPJPH juga memastikan keberadaan juru sembelih halal dan pemotongan yang sesuai syariat Islam.