Kementrian Lembaga: Kementan

  • Prabowo Minta Swasembada Pangan, Wamentan Kawal Investasi Sapi-Susu

    Prabowo Minta Swasembada Pangan, Wamentan Kawal Investasi Sapi-Susu

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengejar target swasembada pangan. Terkait hal tersebut, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan pihaknya akan mengawal investasi daging dan susu sapi.

    Investasi ini akan dilakukan dengan membuka kesempatan bagi pengusaha lokal dalam dan luar negeri sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

    “Yang impor kan bukan negara, tetapi perusahaan-perusahaan yang akan berinvestasi dan mengembangkan sapi di Indonesia. Kita kawal dan Kementan beri asistensi ataupun menyiapkan lahan,” ujar Sudaryono seusai rapat di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/10/2024).

    Selain itu, investasi ini juga diharapkan dapat mendorong keberlangsungan program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

    Wamentan menambahkan saat ini terdapat 140 perusahaan yang berkomitmen mendatangkan sapi dengan total komitmen mencapai sekitar 2 juta ekor. Perinciannya, 1,3 juta sapi perah dan 700.000 sapi potong.

    “Dengan mendatangkan sapi baru, kami harap kebutuhan untuk program ini dapat terpenuhi,” pungkas Sudaryono.

  • RI Targetkan Impor Sapi 2 Juta Ekor

    RI Targetkan Impor Sapi 2 Juta Ekor

    Jakarta

    Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menargetkan program investasi susu dan sapi bisa berjalan dalam waktu 3 bulan pertama Presiden Prabowo Subianto jadi presiden. Program ini menargetkan impor sekitar 2 juta ekor sapi perah susu dan pedaging.

    Dalam 3 bulan ke depan, dia menargetkan impor sapi tersebut akan bisa dilakukan. Shipment atau pengiriman sapi pertama di program tersebut akan bisa dilakukan.

    “Kita usahakan sesegera mungkin, siapa tahu ya, siapa tahu dalam 3 bulan pertama kita sudah bisa ada shipment pertama ditargetkan,” ujar Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).

    Sudaryono menekankan impor sapi tidak akan dilakukan pemerintah. Pihaknya hanya membuka peluang agar dunia usaha bisa berbisnis sapi di Indonesia mengingat kebutuhannya akan sangat besar, apalagi ada Program Makan Bergizi Gratis. Harapannya industri susu dan daging sapi di Indonesia juga bisa terbentuk dengan baik.

    “Yang impor bukan pemerintah ya, ini biar nggak misleading. Kita buka peluang lebar buat pengusaha untuk datangkan sapi hidup di Indonesia, berbisnis di Indonesia, berinvestasi di sini untuk penuhi daging dan susu sapi yang selama ini impor. Kita harap dengan populasi besar ketersediaan daging susu bisa dari dalam negeri,” beber Sudaryono.

    “Karena ada jaminan kebutuhan susu untuk makan bergizi kan besar. Itu jadi peluang bagi investor,” lanjutnya.

    Dalam keterangan resminya, sebelumnya Sudaryono mengatakan saat ini terdapat 140 perusahaan yang berkomitmen mendatangkan sapi dengan total komitmen mencapai sekitar 2 juta ekor. Bila dirinci, 1,3 juta sapi yang diimpor akan berupa sapi perah dan 700 ribu sisanya merupakan sapi potong.

    Lihat Video: Kementan Gandeng 36 Perusahaan Siap Impor Sapi untuk Susu Gratis

    (hal/kil)

  • Heboh Soal Racun di Buah Impor

    Heboh Soal Racun di Buah Impor

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) menguji beberapa sampel anggur shine muscat yang belakangan ini ramai diperbincangkan. Tindakan ini dilakukan untuk menjawab kegelisahan masyarakat yang terlanjur ketakutan mengkonsumsi buah impor tersebut. Mereka khawatir adanya kontaminasi pestisida berbahaya di buah anggur shine muscat. Dalam proses pengambilan sampel ini, BPOM akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia (Barantin) dan Kementerian Pertanian (Kementan). dalam merespons isu

    Sebelumnya, kegaduhan muncul menyusul temuan 18 jenis residu beracun berdasarkan hasil uji sampel anggur shine muscat impor oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand atau Food and Drug Administration (FDA). Dalam uji lab ini juga ditemukan 23 dari 24 sampel melebihi batas legal untuk satu hingga enam jenis bahan kimia beracun.

    Sementara itu, mengutip detikHealth, diketahui jika Indonesia juga mengimpor buah dari sumber yang sama yaitu China. Berdasarkan data Pusat Data dan Sistem Informasi Badan Karantina Indonesia, pasokan yang masuk sesuai sertifikasi karantina sebanyak 681 ton selama periode Januari hingga September 2024. Jumlah yang masuk tersebut diklaim sudah melalui proses pengawasan dan pemeriksaan badan karantina.

    Terbaru, anggota Komisi IV DPR Daniel Johan meminta Barantin dan BPOM mengambil sampel dan menguji anggur muscat yang beredar di pasar Indonesia. Menurutnya, masyarakat harus diberi kepastian terkait keamanan anggur muscat yang beredar di Indonesia. ia juga mendorong pemerintah untuk menarik peredaran anggur shine muscat dari pasaran jika memang ditemukan kasus yang sama seperti Thailand.

    “Bila ditemukan kandungan yang membahayakan, maka Karantina harus segera memperketat impor dan menarik semua produk dari pasar,” kata Daniel Johan.

    Lalu apa langkah yang akan diambil oleh pemerintah terkait dengan anggur muscat yang sudah tersebar di tengah masyarakat? Benarkah buah impor yang sudah beredar itu berbahaya? Simak diskusi lengkapnya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikHealth.

    Beralih ke Jawa Timur, detikSore akan mengulas munculnya fenomena tuyul yang ada di Jember. Diketahui, salah satu jenis makhluk gaib ini menjadi kambing hitam atas hilangnya uang sejumlah warga RT 02 RW 15, Dusun Ampo, Desa Dukuh Mencek, Sukorambi, Jember. Atas hal ini, mereka kompak memasang spanduk atau banner bertuliskan peringatan Rawan Tuyul. Bagaimana kebenarannya? Ikuti laporan langsung jurnalis detikJatim dalam Indonesia Detik Ini.

    Menyemarakkan Halloween, perayaan yang diimpor dari kawasan negara-negara barat, Sunsetalk akan menghadirkan praktisi pengusiran hantu. Bagaimana metodenya? Benarkah ada makhluk tak kasat mata yang selalu memperhatikan gerak-gerik kita? Ikuti cerita lengkapnya jelang matahari terbenam nanti.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!

    (far/far)

  • Heboh Anggur Muscat Punya Kandungan Berbahaya, Kementan Buka Opsi Larang Impor

    Heboh Anggur Muscat Punya Kandungan Berbahaya, Kementan Buka Opsi Larang Impor

    Jakarta

    Anggur shine muscat yang diimpor dari Thailand bikin geger masyarakat Indonesia. Kabarnya buah itu mengandung senyawa kimia dan pestisida melebihi ambang batas aman.

    Kementerian Pertanian buka suara soal hal ini. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan pihaknya bisa membuka opsi untuk pelarangan impor anggur asal Thailand tersebut.

    Saat ini pria yang akrab disapa Mas Dar itu mengatakan pihaknya masih menunggu hasil kajian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) soal kandungan anggur muscat.

    “Kita lagi nunggu hasil BPOM untuk pengecekan kalau ada pelanggaran di situ, dan kandungan-kandungan (yang berbahaya) kita akan kaji dan larang. Iya dong. Kita tunggu kajian itu dari BPOM,” ungkap Dar ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).

    “Ya harus dong, karena berbahaya,” kata Sudaryono ketika ditegaskan apakah akan melarang impor anggur muscat bila terbukti memiliki kandungan berbahaya.

    Perintah larangan impor sendiri akan dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. Namun, pihaknya akan memberikan rekomendasi pelarangan impor terlebih dahulu ke Kementerian Perdagangan sebagai kementerian teknis.

    “Kan kalau bahan pangan selalu dua kementerian, rekomendasi kan dari pertanian, yang punya SPI perintah ekspor impor kan perdagangan. Kita duluan kasih rekomendasi dan dilakukan Kementerian Perdagangan,” tegasnya.

    Sebelumnya, hasil uji sampel anggur shine muscat impor di Thailand diketahui mengandung antara tujuh dan 18 jenis residu beracun, dan 23 dari 24 sampel melebihi batas legal untuk satu hingga enam jenis bahan kimia beracun. Beberapa bahan kimia tersebut antara lain triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil.

    Lihat Video: Geger Temuan Residu Berbahaya Anggur Muscat di Thailand

    (hal/kil)

  • Kata BPOM-Badan Pangan RI soal Temuan Residu Berbahaya Anggur Muscat Thailand

    Kata BPOM-Badan Pangan RI soal Temuan Residu Berbahaya Anggur Muscat Thailand

    Jakarta

    Sejumlah kementerian dan lembaga merespons terkait kabar anggur shine muscat di Thailand yang mengandung senyawa kimia dan pestisida melebihi ambang batas aman.

    Hasil uji sampel anggur shine muscat impor di Thailand diketahui mengandung antara tujuh dan 18 jenis residu beracun, dan 23 dari 24 sampel melebihi batas legal untuk satu hingga enam jenis bahan kimia beracun.

    Beberapa bahan kimia tersebut antara lain triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil.

    Bagaimana dengan keamanan anggur shine muscat di Indonesia?

    Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia (Barantin) dan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam merespons isu kontaminasi pestisida berbahaya di buah anggur shine muscat.

    BPOM uga mendorong lembaga dan kementerian berwenang dalam pengawasan, untuk melakukan sampling pada anggur shine muscat dengan sedikitnya melihat parameter uji bahan berikut:

    KlorpirifosEndrinTriasulfuronCyflumetofenChlorantraniliproleFlonicamidEtoxazoleSpirotetramat

    “Masyarakat mengurangi konsumsi anggur shine muscat selama proses pemeriksaan dan pengujian laboratorium terhadap sampel anggur shine muscat yang beredar di wilayah Indonesia,” imbau Taruna dalam keterangan tertulis yang diterima kepada detikcom Rabu (30/10).

    Sementara itu Badan Pangan Nasional mengatakan akan melakukan investigasi lebih lanjut terkait kandungan residu pestisida yang melebihi ambang batas pada produk anggur Shine Muscat. Sebagai otoritas keamanan pangan, Bapanas menyatakan bertanggung jawab atas penerbitan izin edar dan pengawasan terhadap peredaran pangan segar.

    Bapanas bersama dengan dinas urusan pangan juga rutin melakukan pengawasan dan telah dilaporkan melalui Sistem Informasi Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT).

    “Hal ini akan meliputi proses sampling dan pengujian laboratorium untuk memastikan keamanan produk yang beredar di pasar Indonesia,” demikian pernyataan Bapanas dalam situs webnya, Rabu.

    Next: Respons Badan Karantina Indonesia

    Simak Video “Video: BPOM Tanggapi Temuan Kandungan Berbahaya di Anggur Muscat”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Kementan Rilis Kredit Usaha Alsintan dengan Bunga 3%, Disubsidi Pemerintah

    Kementan Rilis Kredit Usaha Alsintan dengan Bunga 3%, Disubsidi Pemerintah

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian meluncurkan skema Kredit Usaha Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) dengan suku bunga yang dibayar petani sebesar 3%. 

    Skema kredit ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan visi swasembada pangan seperti digaungkan Presiden Prabowo Subianto.

    Direktur Pembiayaan Pertanian Tedy Dirhamsyah menjelaskan Kredit Usaha Alsintan merupakan inisiasi kredit pembiayaan terhadap usaha alat dan mesin pertanian yang didanai tidak hanya dari beban anggaran pemerintah, melainkan juga menggandeng keterlibatan sektor perbankan sebagai solusi bagi para petani dan pelaku usaha di sektor pertanian.

    Hanya saja, lanjut dia, pembiayaan alsintan tidak bisa sepenuhnya bergantung pada anggaran pemerintah.

    “Keterlibatan sektor perbankan menjadi solusi pembiayaan strategis bagi petani dan pelaku usaha di sektor pertanian,” ujar Tedy dalam keterangan tertulis, Rabu (30/10/2024).

    Dia menjelaskan bahwa skema kredit usaha Alsintan ini dirancang untuk memudahkan akses petani terhadap alsintan melalui subsidi bunga, di mana petani cukup membayar bunga 3%, dengan subsidi bunga 8,5% ditanggung oleh pemerintah melalui APBN. 

    Dengan memanfaatkan skema kredit ini, Tedy menuturkan bahwa petani dapat memiliki alat mesin pertanian yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas. Dengan demikian, usaha yang dilakukan oleh para petani akan efisien.

    Menurut Tedy, dengan mengadopsi teknologi dan meningkatkan mekanisasi, maka Indonesia dapat mengatasi berbagai tantangan di sektor pertanian, mendukung efisiensi waktu, biaya produksi, dan mengoptimalkan proses dari hulu ke hilir, termasuk pada program cetak sawah tiga juta hektare.

    “Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan level mekanisasi, tetapi juga mendorong daya saing usaha mikro dan kecil di sektor pertanian,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Kementan juga akan segera melakukan koordinasi untuk memastikan penyaluran kredit berjalan efektif. Inisiatif ini pun diharapkan memperkuat akses petani terhadap alsintan modern dan mendukung pencapaian swasembada pangan nasional.

    Sementata itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa modernisasi pertanian merupakan kunci peningkatan produksi. 

    “Kita harus bertransformasi menuju pertanian modern. Dengan alsintan, proses usahatani menjadi lebih efisien dan biaya produksi lebih rendah,” ujar Mentan Amran.

    Program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung petani melalui akses pembiayaan alsintan yang terjangkau, demi meningkatkan produksi pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

  • Swasembada Gula 2029 Butuh Sentuhan Teknologi, Perluasan Lahan Tidak Cukup

    Swasembada Gula 2029 Butuh Sentuhan Teknologi, Perluasan Lahan Tidak Cukup

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat pertanian menyebut Indonesia baru bisa mencapai swasembada gula pada 2029 melalui pendekatan teknologi, bukan perluasan lahan.

    Gagasan Kementerian Pertanian yang menargetkan Indonesia bisa swasembada gula pada 2028 dipertanyakan.

    Pengamat dari Center of Reform on Economic (Core) Indonesia Eliza Mardian mengatakan bahwa saat ini 63% gula yang dimiliki Indonesia masih impor.

    Sementara itu, definisi swasembada menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (Food and Agriculture Organization/FAO) adalah jika 90% kebutuhan kebutuhan dalam negeri dipenuhi dari domestik.

    Menurutnya, jika kebijakan yang dilakukan pemerintah masih keliru, maka akan berdampak pada lonjakan impor gula. Apalagi, penurunan produktivitas tebu dan pabrik gula yang tidak direvitalisasi bisa memicu peningkatan permintaan tebu.

    Kendati demikian, Eliza memandang Indonesia bisa mencapai swasembada gula, namun dengan pendekatan yang kebijakan yang tepat.

    “Untuk sampai ke swasembada gula perlu waktu lebih dari satu periode presiden,” kata Eliza kepada Bisnis, Rabu (30/10/2024).

    Eliza menilai, jika pemerintah melakukan pendekatan kebijakan berbasis inovasi teknologi dan bukan hanya sekadar perluasan lahan, maka Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor gula.

    “Kita bisa swasembada gula, asal pendekatannya kebijakannya tepat,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Eliza menyebut bahwa perlu waktu dan keberpihakan yang nyata dari pemerintah agar Indonesia bisa swasembada gula. Bahkan, bisa lebih tinggi produktivitas tebu dibandingkan Thailand.

    Terlebih, perbandingan rendemen tebu Indonesia dengan Thailand memiliki celah yang cukup jauh. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab rendahnya produksi gula nasional. Adapun, tingkat rendemen Indonesia hanya sekitar 7%, sedangkan Thailand adalah 11,82%.

    Eliza mengungkap, rendahnya rendemen Indonesia ini karena banyak pabrik-pabrik gula yang mesinnya sudah tua. Untuk itu, diperlukan adanya revitalisasi untuk meningkatkan produksi gula dan tidak hanya meningkatkan produktivitas tebu.

    Menurut Eliza, cita-cita mencapai swasembada gula ini bisa terjadi dengan empat langkah. Pertama, perlunya pengembangan ekosistem riset dan inovasi pada industri gula sehingga produktivitas industri dapat ditingkatkan dan efisien. Kedua, revitalisasi pabrik dan mesin yang usianya sudah ratusan tahun.

    Ketiga, peningkatan produktivitas pabrik gula terutama untuk kristal putih melalui pemberian insentif dan fasilitas kredit.

    Eliza menuturkan bahwa saat ini, gula yang beredar di pasaran adalah gula kristal putih yang berbasis tebu dan gula rafinasi yang berbasis raw sugar impor.

    Menurut dia, idealnya kredit gula bersifat bertahun-tahun, setidaknya minimal dua tahun. “Lembaga yang menjadi penyangga industri ini perlu dibentuk sebagaimana halnya BPDP yang dibentuk untuk mengurusi perkebunan sawit nasional,” tuturnya.

    Serta langkah keempat adalah melalui pemberian pupuk khusus untuk tebu, sehingga bisa meningkatkan produktivitas gula.

    Sebelumnya diberitakan, Plt Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Heru Tri Widarto mengatakan bahwa swasembada gula bisa segera dicapai melalui intensifikasi, mulai dari kualitas bibit hingga pengelolaan lahan. Pemerintah melalui Kementan juga akan menggenjot produksi lahan eksisting

    “Jadi dengan peningkatan produksi eksisting lahan yang ada, itu insya Allah di 2028 bisa swasembada gula konsumsi,” kata Heru saat ditemui di Jakarta, Senin (28/10/2024).

    Heru menekan bahwa untuk sementara ini, tidak ada perubahan lahan untuk memproduksi gula konsumsi.

    Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia masih banjir impor gula di sepanjang Januari—September 2024. Nilai impornya mencapai US$2,14 miliar dengan volume mencapai 3.663 ton gula.

    Berdasarkan data impor gula BPS yang diterima Bisnis, setidaknya ada lima negara yang menjadi negara importir gula yang mendominasi. Mereka di antaranya Brasil, Thailand, Australia, Vietnam, dan Afrika Selatan.

    Terungkap, Brasil merupakan negara importir gula terbanyak yang diterima Indonesia pada Januari—September 2024. Sepanjang periode itu, volume gula yang diimpor dari Brasil mencapai 2.126 ton dengan total nilai US$1,23 miliar.

  • Gerak Lambat Pemerintah Mitigasi Residu Berbahaya Anggur Muscat China

    Gerak Lambat Pemerintah Mitigasi Residu Berbahaya Anggur Muscat China

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah baru mulai bergerak untuk melakukan investigasi setelah ramai pemberitaan mengenai residu berbahaya Anggur Muscat dari China. 

    Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan, investigasi yang bakal dilakukan meliputi proses sampling dan pengujian laboratorium untuk memastikan keamanan produk yang beredar di pasar Indonesia.

    “Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen kita dalam memastikan pangan khususnya pangan segar yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi,” kata Arief dalam keterangannya, Rabu (30/10/2024).

    Merujuk Peraturan Presiden (Perpres) No.66/2021 tentang Badan Pangan Nasional, salah satu kewenangan Bapanas yakni memastikan bahwa pangan segar yang diedarkan aman. Dalam implementasinya dilaksanakan melalui dua cara yaitu penerbitan perizinan dan pengawasan di peredaran.

    Dalam hal ini, Bapanas berkomitmen untuk melindungi keamanan pangan dalam negeri dan terus melakukan pengawasan ketat terhadap komoditas pangan segar impor yang beredar di pasar domestik, termasuk anggur.

    Seiring dilakukannya investigasi, Arief mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan informasi-informasi yang belum diverifikasi. “Bapanas akan terus memberikan informasi terkait keamanan pangan segar secara transparan sesuai dengan prosedur pengawasan keamanan pangan segar yang berlaku,” tuturnya.

    Dalam catatan Bisnis, Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) mengeluarkan peringatan terhadap produk anggur impor shine muscat lantaran adanya temuan kandungan residu kimia berbahaya yang melebihi tingkat yang diizinkan.

    Berdasarkan hasil pengambilan sampel yang dilakukan pada 2-3 Oktober 2024 itu ditemukan kandungan pestisida melebihi ambang batas dalam 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang diambil dari 15 toko di seluruh Bangkok.

    Sampel kemudian dikirim ke Laboratorium BVAQ yang terakreditasi ISO 17025 untuk dianalisis residu pestisida dan ditemukan hasil bahwa hanya 9 sampel yang ditemukan bahwa produk tersebut berasal dari China. Lainnya tidak memiliki informasi mengenai asalnya.

    Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyebut BPOM akan menindaklanjuti temuan anggur muscat impor asal China yang diduga mengandung residu kimia berbahaya melebihi tingkat yang diizinkan. 

    BPOM akan segera berkomunikasi dengan badan-badan lainnya yang berkaitan dalam penelitian kandungan anggur muscat tersebut.

    “Dari teman-teman Badan POM belum ada, belum ada laporan [temuan langsung kandungan kimia berbahaya], tapi kami akan mulai bertindak hari ini. Jadi setelah acara ini kami akan komunikasi,” tuturnya, Selasa (29/10/2024).

    Lebih lanjut, dia menyatakan BPOM tidak menerbitkan izin untuk peredaran anggur muscat. Pasalnya, izin peredaran buah-buahan impor ada pada Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan).

    “Kementan sudah ada. Kan itu [tugasnya] badan karantina dan kedua hubungannya juga dengan Badan Pangan Nasional ya ada yang mengurusi untuk itu. [izin dari] Badan POM kalau sudah masuk ke Indonesia dan dipasarkan,” pungkasnya.

    Kendati demikian, dia menegaskan jika memang nantinya ditemukan zat berbahaya dalam kandungan anggur muscat, maka anggur jenis tersebut akan ditarik dari pasar Indonesia dan sama sekali tidak boleh didistribusikan di Tanah Air. 

    “Ya, tentu kan dia tidak bisa didistribusikan di Indonesia. Kalau didistribusikan di indonesia kan berarti termasuk ilegal dan itu bisa ditarik. Jadi kami akan bertindak dan kami akan koordinasi dengan badan badan,” tandasnya.

    Thailland 

    Sebelumnya, Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) mengeluarkan peringatan terhadap produk anggur impor yang miliki nama “shine muscat”.

    Peringatan tersebut berkaitan dengan banyaknya kandungan residu kimia berbahaya melebihi tingkat yang diizinkan, yang ada di dalam anggur tersebut.

    Ditemukan kandungan pestisida melebisi ambang batas dalam 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang diambil dari 15 toko di seluruh Bangkok.

    “Satu sampel mengandung Chlorpyrifos, bahan kimia berbahaya (Tipe 4) yang dilarang. Sedangkan 22 sampel lain mengandung 14 jenis residu beracun yang melebihi batas wajar (ditetapkan tidak lebih dari 0,01 mg/kg),” demikian bunyi temuan Thai-PAN, dikutip dari The Nation.

    Thai-PAN kemudian merinci sebanyak 50 jenis residu beracun yang berbeda terdeteksi di anggur. Terdapat dua residu Tipe 4 yakni Chlorpyrifos dan Endrin aldehyde, dan 26 residu Tipe 3, yang tak disebutkan secara detail.

    Kemudian ada 22 residu yang tak terdaftar di bawah peraturan zat berbahaya Thailand. Mereka adalah Triasulfuron, Cyflumetofen, Chlorantraniliprole, Flonicamid, Etoxazole, dan Spirotetramat.

    Temuan tersebut juga menyebutkan bahwa residu tersebut berpotensi tertinggal di dalam jaringan anggur sehingga sulit untuk dicuci.

  • Mentan Amran Minta Pengusaha Laporkan Pegawai yang Minta Fee

    Mentan Amran Minta Pengusaha Laporkan Pegawai yang Minta Fee

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali mengumpulkan 550 pengusaha dan mitra di Kementerian Pertanian (Kementan). Para pengusaha diminta melaporkan langsung nama-nama pegawai Kementan yang pernah meminta fee proyek.

    Amran mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap praktik korupsi, percaloan, dan gratifikasi di Kementan. Hal ini telah tertuang dalam pakta integritas yang telah ditandatanganinya bersama jajaran pejabat eselon I Kementan, pada Selasa (29/10/2024).

    “Kami terima kasih kepada pengusaha sudah berjanji tidak akan korupsi, tidak akan menggunakan calo, tidak akan melobi. Aku ingin Kementan dan pengusaha sama-sama terhormat,” kata Amran, di kantor Kementan, Rabu (30/10/2024).

    Tak main-main, Amran meminta pengusaha yang hadir untuk menuliskan nama pegawai Kementan yang pernah meminta fee proyek ataupun nama calo yang berkeliaran. Selain itu, Amran membuka kontak pengaduan untuk melaporkan penyelewengan di Kementan.

    “Mohon dituliskan di kertas yang sudah disediakan. Ini untuk kebaikan kita semua dan aku kejar nama-nama itu. Karena Kementan ingin membuka lembaran baru. Setuju bersih-bersih?” tutur Amran dan dijawab setuju oleh pengusaha yang hadir.

    Pada kesempatan itu, Amran membuka sesi diskusi langsung dengan pengusaha. Salah satu pengusaha menanyakan apakah program bersih-bersih ini hanya berlaku di pusat atau menyeluruh di daerah-daerah.

    “Ini untuk seluruh Kementan ya. Bahkan ada anggaran kami di dinas untuk oplah, pestisida, atau apa pun. Jika ada macam-macam di dalam tender di daerah, sampaikan salamku ke dinas, dan laporkan ke kami, jangan takut, you terlindungi,” ucapnya.

    Begitu pun dengan salah satu mitra penyedia benih hortikultura yang mempertanyakan berkurangnya pengadaan benih bawang putih. Amran menanggapi bahwa saat ini fokus Kementan memang pada penyediaan pangan.

    “Saya mau program bawang putih, tetapi saat ini kita mau beras dahulu. Januari-Februari 2024 banyak orang antre cari beras. Jadi, memang kita fokus pangan dahulu,” respons Amran.

    Amran selanjutnya mengajak pengusaha mitra agar mendukung kegiatan bersih-bersih Kementan dengan berpartisipasi tidak melakukan lobi, gratifikasi, atau pun memberikan fee untuk proyek pengadaan.

    “Pengusaha enggak usah modus-modus, enggak usah ngajak ngopi, enggak usah traktir makan, enggak perlu lagi kirim parsel untuk ulang tahun atau hari raya ke Kementan. Jangan ada macam-macam,” tegasnya.

  • Prabowo tugaskan jajaran percepat pelaksanaan program cetak sawah

    Prabowo tugaskan jajaran percepat pelaksanaan program cetak sawah

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Prabowo tugaskan jajaran percepat pelaksanaan program cetak sawah
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Senin, 28 Oktober 2024 – 23:34 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto menugaskan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mempercepat pelaksanaan program cetak sawah 3 juta hektare sebagai upaya ketahanan sekaligus swasembada pangan.

    “Kami ditugaskan oleh Bapak Presiden untuk melakukan percepatan cetak sawah yang saat ini posisi di Merauke, sudah kami mulai, Kalimantan Tengah kami sudah mulai,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai rapat dengan Presiden Prabowo, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/10).

    Dia mengatakan dalam waktu dekat, program cetak sawah akan dilakukan juga di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, dan lainnya.

    Selanjutnya, kata Amran, pemerintah juga akan terus memberikan perhatian kepada petani dari segi hulu, yaitu terkait sarana produksi termasuk pupuk.

    “Beliau (Presiden) sudah memerintahkan mengecek tambahan pupuk itu 100 persen, yang dulu itu dicek apa benar sudah sampai ke tingkat petani. Kemudian oplah (optimalisasi lahan), kami tindaklanjuti. Dan seterusnya,” ujar Amran.

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menambahkan, pemerintah menargetkan program cetak sawah meliputi lahan seluas 3 juta hektare dalam 3-4 tahun ke depan.

    Menurut Sudaryono, program cetak sawah menjadi kebutuhan, karena penduduk Indonesia terus bertambah, sementara sawah tidak pernah bertambah.

    “Mau tidak mau, suka tidak suka, harus cetak. Bukan hanya untuk kebutuhan tahun ini, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, bukan. Tapi ini untuk beberapa dekade ke depan,” ujarnya pula.

    Pemerintah memperkirakan 3 juta hektare sawah baru, bisa menjamin generasi bangsa hingga 80 tahun ke depan, dengan eksponensial penambahan penduduk dan kebutuhan konsumsi pangan nasional.

    Lebih jauh terkait dengan status kepemilikan lahan yang akan diberlakukan program cetak sawah, Sudaryono menyampaikan bahwa lahan bisa milik pemerintah atau perorangan.

    Intinya, kata dia, pemerintah akan segera melakukan program cetak sawah.

    “Nanti tinggal kami atur skema. Jadi bukan kok terus kami datang ke hutan lindung, hutan apa, main tebang-tebang. Maksud saya ini supaya nggak misleading,” ujarnya lagi.

    Dia menekankan lahan yang digunakan sifatnya merupakan lahan rawa, yang sudah sekian lama tidak pernah termanfaatkan.

    “Kita manfaatkan, drainasenya kita perbaiki, airnya kita alirkan. Kemudian keasamannya kita netralisir sehingga lahan-lahan itu bisa ditanami,” ujarnya pula.

    Ia menambahkan bahwa target 3 juta hektare lahan cetak sawah tidak berada di satu hamparan saja, melainkan terbagi-bagi di beberapa titik wilayah.

    “Sehingga jangan dipikir 3 juta itu satu hamparan 3 juta. Ada yang 10 ribu, 50 ribu di mana, kemudian sekian ratus ribu di mana, sekian belas ribu di mana. Total semuanya yang kami targetkan ada sekitar 3 juta. Saya kira itu,” kata Wamentan lagi.

    Sumber : Antara