Kementrian Lembaga: Kementan

  • Mentan Amran Kembali Cabut Izin Pengecer yang Langgar HET Pupuk, Total Ada 216

    Mentan Amran Kembali Cabut Izin Pengecer yang Langgar HET Pupuk, Total Ada 216

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) mencabut izin 26 pengecer yang terbukti menjual pupuk di atas harga eceran tertinggi (HET). Untuk diketahui, pemerintah telah menurunkan HET pupuk bersubsidi sebesar 20% yang berlaku pada 22 Oktober 2025.

    Sebelumnya, Amran mencabut izin 190 pengecer yang menjual pupuk di atas HET. Alhasil, total ada 216 pengecer yang telah ditindak.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah berkomitmen untuk memperkuat pengawasan distribusi pupuk bersubsidi agar tidak ada lagi pengecer yang menjual di atas HET.

    Amran juga menyatakan dirinya akan memberikan peringatan keras kepada pihak yang melanggar aturan tersebut.

    “Ada yang menjual pupuk di atas HET sebanyak 26 pengecer, izinnya dicabut dan tidak bisa dikembalikan lagi. Akan diberikan kepada yang mau disiplin dan menyayangi petani,” kata Amran dalam keterangan tertulis, dikutip pada Minggu (2/11/2025).

    Lebih lanjut, Kementan juga membuka kanal pelaporan melalui layanan WhatsApp “Lapor Pak Amran” di nomor 0823 1110 9390. 

    Kanal ini dapat digunakan oleh petani dan masyarakat untuk melaporkan penyimpangan, mulai dari pupuk palsu hingga pelanggaran harga pupuk subsidi.

    Sementara itu, Ketua MPR Ahmad Muzani menilai turunnya harga pupuk memberi semangat baru bagi petani untuk terus meningkatkan produktivitas. 

    “Mudah-mudahan ini menjadi penyemangat baru bagi para petani kita termasuk dalam hal berproduksi di tengah-tengah sawah. Sehingga ke depan kita akan menjadi sebuah negara yang menjadi sumber pangan. Bukan hanya bagi Indonesia, tapi bagi dunia,” ujar Muzani.

    Seperti diketahui, penurunan HET pupuk bersubsidi hingga 20% tertuang dalam Kepmentan Nomor: 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 tanggal 22 Oktober 2025.

    Kebijakan ini merupakan pelaksanaan langsung dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan ketersediaan pupuk dengan harga yang lebih terjangkau bagi petani. 

    Adapun, penurunan pupuk ini meliputi seluruh jenis pupuk bersubsidi yang digunakan petani. Perinciannya, urea dari Rp2.250 per kilogram menjadi Rp1.800 per kilogram, NPK dari Rp2.300 per kilogram menjadi Rp1.840 per kilogram, dan NPK kakao dari Rp3.300 per kilogram menjadi Rp2.640 per kilogram.

    Kemudian, ZA khusus tebu dari Rp1.700 per kilogram menjadi Rp1.360 per kilogram, dan pupuk organik dari Rp800 per kilogram menjadi Rp640 per kilogram.

  • Minta Anak Muda Beternak Sapi, Ketua MPR: Bisa Bantu Program MBG

    Minta Anak Muda Beternak Sapi, Ketua MPR: Bisa Bantu Program MBG

    Minta Anak Muda Beternak Sapi, Ketua MPR: Bisa Bantu Program MBG
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua MPR Ahmad Muzani mengatakan betapa pentingnya semangat anak muda untuk kembali mencintai dunia peternakan, baik di sektor sapi penggemuk maupun sapi perah.
    Menurut Muzani, langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
    Hal tersebut Muzani sampaikan saat membuka acara Festival dan Expo Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) di Jember, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).
    “Anak-anak muda kita harus makin semangat beternak. Karena apa? Karena beternak sapi itu sangat menguntungkan menghasilkan yang besar. Dan ini bermanfaat untuk membantu pemerintah mensukseskan program makan bergizi gratis. Karena hasil dari ternak sapi pedaging atau sapi perah bisa membantu kebutuhan pemerintah dalam program Makan Bergizi Gratis. Kita ingin pemerintah sukses meningkatkan SDM dan kecerdasan anak-anak kita melalui program MBG,” ujar Muzani dalam keterangannya, Minggu (2/11/2025).
    “Kehadiran Pak Mentan dalam kontes sapi ini sebagai wujud komitmen pemerintah untuk mensejahterakan para peternak, petani, dan masyarakat Indonesia,” sambungnya.
    Muzani menyampaikan, semangat para peternak menjadi bukti nyata bahwa ketahanan pangan nasional dimulai dari desa.
    Dia pun berterima kasih kepada para peternak dan penyuluh yang terus bekerja keras.
    “Juga kepada Pak Menteri Pertanian yang saking cintanya kepada peternak, rela datang ke Jember di hari Sabtu yang harusnya menjadi waktu libur bersama keluarga. Ini juga menjadi komitmen Pak Mentan dan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani kita,” tutur Muzani.
    Lalu, Muzani mengenang bagaimana Amran turun langsung membantu peternak saat wabah PMK melanda.
    “Pak Mentan sangat responsif. Saat itu (wabah PMK melanda) para peternak langsung mendapat vaksin gratis dari Kementan. Atas nama APPSI dan para peternak sapi di Indonesia, kami sampaikan terima kasih,” ucap Muzani.
    Sementara itu, Amran menegaskan bahwa dukungan kepada peternak ini merupakan bagian dari amanat Prabowo.
    Amran memberi bantuan berupa bibit jagung, tebu, irigasi, hingga bantuan hewan ternak kepada masyarakat Jember dalam kategori miskin ekstrim.
    “Ini adalah bantuan dari Presiden atas perintah Pak Ketua MPR. Mudah-mudahan dengan bantuan ini, kita tidak lagi dengar ada kemiskinan ekstrim di Jember,” jelas Amran.
    Amran juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk memperkuat kedaulatan pangan sekaligus kepedulian kemanusiaan Indonesia.
    “Kita dukung pangan Indonesia berdaulat. Kita juga dukung Palestina merdeka, sambil menunggu kita kirim beras 10 ribu ton,” ungkap Amran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mentan Amran-Ketua MPR Turun Sidak Kios Pupuk, Begini Hasil Temuannya

    Mentan Amran-Ketua MPR Turun Sidak Kios Pupuk, Begini Hasil Temuannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman  bersama Ketua MPR RI Ahmad Muzani meninjau kios pupuk bersubsidi di Kabupaten Jember, Jawa Timur (1/11/2025). Muzani dan Mentan Amran berdialog langsung dengan petani serta pengecer pupuk untuk memastikan kebijakan pemerintah berjalan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Dalam kunjungan tersebut diungkapkan, petani bahagia setelah kebijakan penurunan harga pupuk bersubsidi sebesar 20% benar-benar diterapkan di lapangan. Hasil pengecekan menunjukkan harga pupuk di tingkat kios telah turun dan sesuai dengan ketentuan baru, sehingga meringankan beban petani dalam musim tanam ini.

    “Hari ini kami bersama Menteri Pertanian berada di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kami meninjau langsung penjualan pupuk subsidi. Pak Menteri mendapatkan kenyataan bahwa pengumuman penurunan harga subsidi 20% dari harga yang diumumkan dilaksanakan di Jember,” ujar Muzani, dalam keterangan resmi dirilis Kementerian Pertanian (Kementan), Sabtu (1/11/2025).

    “Kami merasa bangga bahwa instruksi dan keputusan pemerintah ditangani di lapangan. Dan kami cek dari para petani yang menikmati juga harganya sama. Mereka membeli pupuk subsidi dengan harga yang sudah diskon,” sambungnya.

    Kata dia, turunnya harga pupuk merupakan kabar menggembirakan yang memberi semangat baru bagi petani untuk terus meningkatkan produktivitas.

    “Karena ini adalah satu kabar yang menggembirakan, yang menyenangkan tentu saja bagi para petani ini menggairahkan. Dan mudah-mudahan ini menjadi penyemangat baru bagi para petani kita termasuk dalam hal berproduksi di tengah-tengah sawah. Sehingga ke depan kita akan menjadi sebuah negara yang menjadi sumber pangan. Bukan hanya bagi Indonesia, tapi bagi dunia,” ucapnya.

    Di sisi lain, dia juga mengapresiasi kerja keras Mentan Amran yang dinilainya terus melakukan langkah konkret dan berkesinambungan demi swasembada pangan di Indonesia.

    “Ikhtiar yang dilakukan tanpa henti oleh Menteri Pertanian, Pak Amran Sulaiman adalah sebuah ikhtiar yang sustain, yang berkesinambungan dan terus-menerus mengecek lapangan dan mengatasi masalahnya. Semua problem dan aduan dari para petani didengar dan dicarikan solusinya,” jelas Muzani.

    “Tidak hanya Menteri Pertanian, tapi juga para petani kita harus disemangati. Pupuk juga harus disediakan, termasuk benih yang cukup. Ini adalah kebijakan yang sangat simultan,” ujar Muzani.

    Dalam kesempatan itu, dia juga mengatakan, kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian menunjukkan sinergi yang kuat antara kesejahteraan petani dan stabilitas harga.

    “Di satu sisi, harga gabah kering panen dinaikkan menjadi Rp6.500. Di sisi lain, pupuk yang menjadi kebutuhan utama pertanian justru diturunkan harganya. Ini kebijakan yang sangat luar biasa. Diskon pupuk sebesar 20 persen adalah langkah yang sangat signifikan. Terima kasih kepada Bapak Presiden dan Menteri Pertanian yang telah mengimplementasikan kebijakan ini. Semoga para petani kita semakin sejahtera, semakin kuat, dan Indonesia semakin hebat,” tegas Muzani.

    Soleh, seorang petani asal Jember yg sedang menebus pupuk subsidi mengungkapkan rasa syukurnya atas kebijakan penurunan harga pupuk bersubsidi. Ia mengaku kebijakan tersebut sangat membantu petani di daerahnya.

    “Saya senang sekarang pupuk sudah makin murah. Tanah saya gak banyak hanya satu seperempat hektar. Terima kasih Pak Presiden Prabowo. Sangat membantu kami,” ungkapnya

    Sementara itu, Mentan Amran menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat pengawasan distribusi pupuk bersubsidi agar tidak ada lagi pengecer yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET). Dirinya tidak segan untuk memberikan peringatan keras kepada pihak yang melanggar aturan untuk memastikan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) di lapangan berjalan sesuai arahan pemerintah.

    “Ada yang menjual pupuk di atas HET sebanyak 26 pengecer, izinnya dicabut dan tidak bisa dikembalikan lagi. Akan diberikan kepada yang mau disiplin dan menyayangi petani,” tegas Mentan Amran.

    Sebagai bentuk pengawasan publik, Kementerian Pertanian juga membuka kanal pelaporan melalui layanan WhatsApp “Lapor Pak Amran” di nomor 0823 1110 9390. Kanal ini dapat digunakan oleh petani dan masyarakat untuk melaporkan berbagai bentuk penyimpangan, mulai dari pupuk palsu hingga pelanggaran harga pupuk bersubsidi

    Dengan pengawasan ketat dan dukungan dari berbagai pihak, Kementerian Pertanian memastikan kebijakan pupuk bersubsidi berjalan tepat sasaran. Pemerintah optimistis langkah ini akan mempercepat terwujudnya ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.

    Foto: Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau kios pupuk bersubsidi di Kabupaten Jember, Jawa Timur (1/11/2025). (Dok. Kementan)
    Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau kios pupuk bersubsidi di Kabupaten Jember, Jawa Timur (1/11/2025). (Dok. Kementan)

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • MPR: Pemerintah komitmen tingkatkan kesejahteraan peternak dan petani

    MPR: Pemerintah komitmen tingkatkan kesejahteraan peternak dan petani

    Jakarta (ANTARA) – Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) menilai pemerintah berkomitmen meningkatkan kesejahteraan peternak dan petani di Indonesia melalui kehadiran Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam acara Festival dan Expo Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) di Jember, Jawa Timur, Sabtu.

    Ketua MPR Ahmad Muzani pun mengenang bagaimana Mentan turun langsung membantu peternak saat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melanda.

    “Pak Mentan sangat responsif. Saat itu, para peternak langsung mendapat vaksin gratis dari Kementan, di mana ini juga menjadi komitmen Pak Mentan dan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani kita,” kata Muzani, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta.

    Atas nama APPSI dan para peternak sapi di Indonesia, dirinya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah.

    Selain itu, Muzani juga memberikan apresiasi kepada para peternak dari berbagai daerah yang hadir, mulai dari Jawa Barat Jawa Tengah, Kalimantan, Lampung, Banten, Bali, hingga Lombok.

    Dia mengatakan semangat para peternak dan penyuluh yang terus bekerja keras menjadi bukti nyata bahwa ketahanan pangan nasional dimulai dari desa.

    Di sisi lain, dia menekankan pentingnya semangat anak muda untuk kembali mencintai dunia peternakan, baik di sektor sapi penggemuk maupun sapi perah.

    Menurut dia, langkah tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, kata dia, beternak sapi sangat menguntungkan.

    “Hasil dari ternak sapi pedaging atau sapi perah bisa membantu kebutuhan pemerintah dalam program MBG. Kami ingin pemerintah sukses meningkatkan SDM dan kecerdasan anak-anak kita melalui program MBG,” ujar dia.

    Dalam kesempatan yang sama, Mentan Andi Amran Sulaiman menegaskan dukungan kepada peternak merupakan bagian dari amanat Presiden Prabowo.

    Adapun pemerintah turut memberi bantuan berupa bibit jagung, tebu, irigasi, hingga bantuan hewan ternak kepada masyarakat Jember dalam kategori miskin ekstrem.

    “Ini adalah bantuan dari Presiden atas perintah Pak Ketua MPR. Mudah-mudahan dengan bantuan ini, kita tidak lagi dengar ada kemiskinan ekstrem di Jember,” ucap Amran.

    Dirinya juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk memperkuat kedaulatan pangan sekaligus kepedulian kemanusiaan Indonesia.

    “Kita dukung pangan Indonesia berdaulat. Kita juga dukung Palestina merdeka, sambil menunggu kita kirim beras 10 ribu ton,” ungkapnya.

    Adapun acara itu turut dihadiri oleh Bupati Jember Muhammad Fawait dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertanian Solusi Selesaikan Kemiskinan Ekstrem Di Jember

    Pertanian Solusi Selesaikan Kemiskinan Ekstrem Di Jember

    Bisnis.com, JEMBER – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan solusi paling efektif untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Jember. Hal itu disampaikan Amran saat menghadiri Festival Sapi APPSI Bupati Jember Cup Season 2 di Kabupaten Jember, Sabtu (1/11), usai mendengarkan laporan langsung dari Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengenai kondisi sosial ekonomi dan tantangan pembangunan pertanian di daerah tersebut.

    Dalam laporannya, Bupati Jember mengungkapkan bahwa kabupatennya merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di Jawa Timur. Namun, Jember juga masih menghadapi persoalan serius, yakni tingkat kemiskinan yang tinggi bahkan menjadi daerah dengan angka kemiskinan ekstrem tertinggi di provinsi tersebut berdasarkan data Kementerian Sosial.

    Menanggapi laporan itu, Mentan Amran menegaskan bahwa peningkatan produktivitas pertanian merupakan kunci utama untuk keluar dari jerat kemiskinan ekstrem. Ia memerintahkan jajarannya untuk segera menyalurkan berbagai bantuan yang bersifat langsung, produktif, dan berkelanjutan kepada kelompok tani miskin ekstrem di wilayah Jember.

    “Mulai hari ini, kita siapkan solusi konkret. Warga miskin ekstrem di Jember akan kita beri bantuan benih jagung, bibit kakao, kopi, dan kita perbaiki irigasinya. Targetnya jelas, tahun depan tidak boleh ada lagi kemiskinan ekstrem di Jember,” kata Mentan Amran dalam Festival Sapi APPSI Bupati Jember Cup Season 2 yang berlangsung di Jember, Sabtu(1/11/25).

    Untuk tahap awal, Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan benih jagung untuk 3.000 hektare lahan, yang diperkirakan dapat membantu 10.000 keluarga miskin ekstrem. Hasil panen nantinya akan diserap oleh Bulog dengan harga minimal Rp5.500 per kilogram.

    “Saya minta Bulog jangan menawar. Minimal Rp5.500 wajib. Kalau mau beli Rp6.000 silakan. Yang penting, hasil jagung petani harus dibeli,” kata Mentan.

    Selain bantuan jagung, lebih rinci Mentan Amran juga menyiapkan program perbaikan irigasi serta bantuan bibit perkebunan, masing-masing kopi seluas 20 ribu hektare dan kakao 50 ribu hektare, disertai bantuan ternak sapi yang akan disalurkan langsung kepada kelompok tani miskin di wilayah terdampak.

    Tidak hanya itu, bantuan berupa bibit, olah tanah dan bongkar ratoon senilai dua triliun juga telah disiapkan untuk seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Jember. Hal ini dilakukan demi mempercepat peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.

    “Semua bantuan ini harus tuntas sebelum Desember. Kalau pemerintah daerah kompak, saya pastikan kemiskinan ekstrem di Jember bisa diselesaikan lebih cepat,” kata Mentan Amran.

    Mentan Amran juga menuturkan kisah pribadinya. Ia mengaku berasal dari keluarga sangat sederhana dan memahami betul perjuangan masyarakat kecil. “Saya dulu anak miskin. Ayah saya hanya berpenghasilan Rp125 ribu per bulan. Karena itu, kami bekerja dengan jiwa dan raga untuk membantu saudara-saudara kita keluar dari kemiskinan,” kata Mentan Amran sambil memberikan semangat pada seluruh masyarakat di Jember.

    Mentan Amran menegaskan, seluruh program bantuan ini bukan hanya kebijakan Kementan, melainkan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto dan Ketua MPR Ahmad Muzani agar pemerintah hadir dengan solusi nyata.

    “Atas arahan Bapak Presiden, arahan Pak Ketua MPR, ini harus diselesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kolaborasi antar pemerintah pusat, Pak Gubernur, Pak Wagub, kemudian Pak Bupati, kita sama-sama bantu rakyat utamanya sejahterahkan petani,” kata Mentan Amran.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua MPR RI Ahmad Muzani yang turut membuka Festival Sapi APPSI Bupati Jember Cup Season 2 bersama Wakil Gubernur Jawa Timur dan Bupati Jember, memberikan apresiasi tinggi atas perhatian besar Mentan Amran terhadap sektor peternakan nasional.

    “Kami berterima kasih atas kehadiran dan perhatian luar biasa dari Menteri Pertanian. Selama ini beliau sangat tanggap terhadap persoalan peternak, termasuk saat menangani wabah penyakit mulut dan kuku. Peternakan sapi adalah salah satu solusi penting untuk mengatasi kemiskinan dan memenuhi kebutuhan gizi nasional,” kata Muzani.

    Selain itu, Muzani menilai, penyelenggaraan Festival Sapi APPSI Bupati Jember Cup Season 2 merupakan momentum penting bagi kebangkitan peternakan rakyat. Ajang ini menjadi wadah bagi peternak untuk saling belajar, berbagi pengalaman, serta memperkuat jejaring usaha dalam meningkatkan mutu dan produktivitas ternak lokal.

    “Kita patut bangga punya Menteri Pertanian seperti Pak Amran tanggap, cepat, dan hadir di setiap sektor, baik pertanian maupun peternakan,,” tutup Muzani.

  • Mentan Klaim Food Estate Buat Harga Beras Terkendali

    Mentan Klaim Food Estate Buat Harga Beras Terkendali

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman mengklaim proyek lumbung pangan alias food estate membuat harga beras di sejumlah menjadi terkendali.

    Amran menyebut bahwa harga beras di daerah produsen seperti Merauke, Papua Selatan mampu ditekan di bawah harga eceran tertinggi (HET).

    “Daerah yang kita produksi beras ada yang menggembirakan. Papua Selatan, Merauke karena kita membuat di sana food estate, itu harganya sudah bagus,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).

    Kendati demikian, dia meminta jajaran Kementan agar tak berpuas dengan kondisi tersebut. Pasalnya, kenaikan harga masih tampak di sejumlah provinsi yang bukan penghasil beras.

    Menurut Amran, pemerintah tengah merancang sejumlah kebijakan yang memperketat kontrol negara terhadap harga beras, kendati enggan memberikan bocoran.

    Tak hanya soal harga beras di proyek lumbung pangan pemerintah di kawasan Papua, pihaknya juga menggandeng sejumlah pihak seperti Polri untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan pangan di daerah lainnya.

    “Sekarang [harga beras] sudah turun, tetapi kita tidak puas sampai situ. Pemerintah harus menjadi pengendali, itu kata kuncinya,” tutur Amran.

    Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tiga provinsi di Indonesia yakni Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah masih menjadi lumbung produksi beras nasional.

    Total produksi beras di tiga wilayah itu mencapai 16,5 juta ton atau 49,72% dari total produksi nasional.

    Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud menuturkan, total produksi beras nasional sampai dengan November 2025 diperkirakan melampaui capaian pada 2024 yang tercatat sebanyak 29,47 juta ton.

    “Lumbung produksi beras nasional masih di Pulau Jawa, khususnya Jatim, Jabar, dan Jateng. Kalau di luar Jawa, produksi tertinggi masih di Sulawesi Selatan,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (23/10/2025).

  • Kementan Cabut Izin 190 Pengecer Jual Pupuk Subsidi Lampaui HET

    Kementan Cabut Izin 190 Pengecer Jual Pupuk Subsidi Lampaui HET

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) mengumumkan pencabutan izin 190 pengecer dan distributor yang menjual pupuk subsidi di atas harga eceran tertinggi (HET).

    Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyampaikan bahwa tindakan tersebut diambil berdasarkan inspeksi yang dilakukan di sejumlah daerah serta berdasarkan laporan masyarakat.

    “Hari ini sebanyak 135 pengecer dan distributor yang kita cabut izinnya kita temukan langsung, kami sidak di beberapa tempat ke Lampung, Maluku, Sulawesi,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).

    Sementara itu, pencabutan izin terhadap sebanyak 55 distributor dan pengecer lainnya akan dilanjutkan pada hari ini.

    Menurutnya, Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih akan menjadi penyalur pengganti dari pupuk subsidi tersebut.

    Amran lantas memaparkan bahwa pihaknya juga tengah menindaklanjuti 101 distributor dan pengecer pupuk yang tidak dicantumkan alamatnya berdasarkan laporan masyarakat.

    Dia menjelaskan bahwa saat ini Kementan akan memegang langsung pelaporan masyarakat terkait masalah pupuk subsidi.

    Pihaknya meluncurkan program “Lapor Pak Amran”, yang mana masyarakat dapat melaporkan langsung permasalahan pupuk subsidi maupun terkait pertanian secara umum melalui kanal WhatsApp.

    “Kami langsung tindak lanjuti seluruh petani, kelompok petani seluruh Indonesia silakan laporkan. Kerahasiaan kami jaga,” ujar Amran.

    Sebelumnya, pemerintah secara resmi menurunkan harga eceran tertinggi pupuk hingga 20%, berlaku mulai 22 Oktober 2025. 

    Penurunan harga ini sesuai Keputusan Menteri Pertanian No. 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 tanggal 22 Oktober 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pertanian No. 800/KPTS./SR.310/M/09/2025 tentang Jenis, Harga Eceran Tertinggi dan Alokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025.

    Penurunan harga pupuk subsidi berlaku untuk berbagai jenis, antara lain pupuk urea, pupuk NPK (nitrogen fosfor kalium), pupuk ZA (amonium sulfat), serta pupuk organik.

    Berikut daftar harga pupuk terbaru usai HET turun 20%:

    Pupuk Urea: dari Rp2.250 menjadi Rp1.800 per kilogram (kg)
    Pupuk NPK: dari Rp2.300 menjadi Rp1.840 per kg
    Pupuk NPK kakao: dari Rp3.300 menjadi Rp2.640 per kg
    Pupuk ZA khusus tebu: dari Rp1.700 menjadi Rp1.360 per kg
    Pupuk organik: dari Rp800 menjadi Rp640 per kg

  • 78 Ribu Petani Borong Pupuk Subsidi Usai Harga Turun 20 Persen

    78 Ribu Petani Borong Pupuk Subsidi Usai Harga Turun 20 Persen

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Pertanian resmi menurunkan harga eceran tertinggi (HET) pupuk subsidi 20 persen. Usai ditetapkan pekan lalu, ribuan petani disebut langsung menebus pupuk di kios-kios.

    Sekretaris Jenderal Kementan, Ali Jamil mengatakan penurunan HET pupuk subsidi 20 persen sejalan dengan perbaikan tata kelola pupuk. Sebelumnya, pemerintah juga memangkas 145 aturan soal distribusi pupuk subsidi.

    “Dulu tata kelola pupuk terlalu birokratis, sekarang lebih sederhana, transparan, dan efisien. Harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi turun hingga 20 persen, dan distribusinya langsung ke titik serah di tingkat petani,” kata Ali, mengutip keterangan resmi, Jumat (31/10/2025).

    Sementara itu, Direktur Pupuk, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan, Jekvy Hendra mengungkapkan penurunan HET pupuk subsidi langsung direspons positif petani.

    “Sejak penurunan harga pupuk diumumkan pada 22 Oktober, penebusan pupuk melonjak hingga 72 sampai 78 ribu petani per hari. Ini menandakan kepercayaan petani kembali tumbuh,” katanya.

    Informasi, PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan stok pupuk subsidi dalam kondisi cukup. Per 26 Oktober 2025 jumlahnya mencapai 1,07 juta ton atau bisa memenuhi kebutuhan 43 hari kedepan.

     

  • Wamentan Ajak Mahasiswa UIN Palembang Jadi Petani Milenial

    Wamentan Ajak Mahasiswa UIN Palembang Jadi Petani Milenial

    Bisnis.com, PALEMBANG – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Sumatera Selatan (Sumsel) untuk menjadi generasi solutif dan pelopor kemandirian pangan guna mendorong kemajuan sektor pertanian nasional.

    Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menegaskan, masa depan pangan Indonesia sangat bergantung pada peran aktif generasi muda dalam menciptakan inovasi, efisiensi, dan keberlanjutan sektor pertanian.

    “Jangan salah, semua negara maju, pertaniannya juga maju. Pertanian adalah fondasi ekonomi dan kedaulatan bangsa. Karena itu Presiden Prabowo menempatkan sektor pangan dan pertanian sebagai prioritas utama dalam membangun negara ini,” kata Wamentan Sudaryono dalam pembukaan Kongres ke-V, Forum Komunikasi Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (Forkom BEM PTAI) Se-Indonesia yang digelar di Gedung Academic Center UIN Raden Fatah, Palembang, Sumsel, Rabu (29/10/2025).

    Wamentan Sudaryono menjelaskan pemerintah saat ini tengah menjalankan berbagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Langkah tersebut meliputi peningkatan produksi, perbaikan irigasi, perluasan lahan sawah, serta efisiensi harga pupuk.

    “Jadi jangan pernah bilang Indonesia tidak punya uang. Kita punya, tapi harus digunakan untuk hal-hal yang benar-benar bermanfaat bagi rakyat. Salah satunya untuk memperkuat pangan dan SDM pertanian,” tuturnya.

    Selain membahas arah pembangunan nasional, Sudaryono juga mengajak mahasiswa untuk menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah. Ia menekankan bahwa generasi muda harus mampu memanfaatkan setiap peluang, bukan hanya berwacana atau sibuk mengkritik tanpa kontribusi nyata.

    “Mahasiswa boleh kritis, tapi harus konstruktif. Saya ingin adik-adik bukan hanya bertanya ‘apa yang negara bisa beri’, tapi juga berpikir ‘apa yang bisa saya kontribusikan’. Jadilah solusi dari setiap masalah, bukan justru bagian dari masalah,”kata Wamentan.

    Dalam kesempatan tersebut, Wamentan Sudaryono juga turut memperkenalkan program unggulan Duta Milenial Pertanian yang diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melatih anak muda agar mampu mengembangkan produk pertanian bernilai ekspor seperti olahan kelapa, gula aren, buah-buahan, hingga sayuran tropis.

    “Melalui Duta Milenial, kami ingin mencetak anak muda yang tangguh, mandiri, dan melek ekspor. Anak muda bukan hanya bisa jadi petani, tapi juga petani-pengusaha. Siapa pun yang mau, saya siap jadi jembatan, siap bantu buka akses pelatihan dan pasar,” kata Sudaryono disambut tepuk tangan peserta.

    Wamentan Sudaryono menegaskan bahwa pembangunan pertanian bukan hanya soal menanam, tetapi juga tentang membangun manusia yang berkualitas, bermental kuat, dan berorientasi pada solusi.

    “Saya dulu sama seperti kalian mahasiswa biasa, tidak punya apa-apa. Tapi saya percaya, masa depan hanya bisa dijemput oleh mereka yang mau menyiapkan diri. Maka siapkan diri kalian untuk menjadi generasi penerus bangsa yang membawa kemajuan sektor pertanian,” kata Wamentan.

    Bersamaan, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Wamentan Sudaryono dalam Kongres ke-5 BEM PTAI di Palembang. Menurutnya, momentum ini sangat relevan dengan situasi bangsa yang tengah berupaya memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi rakyat.

    “Alhamdulillah, hari ini sangat istimewa karena Kongres ke-5 BEM/PTAI dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian RI, yang sangat relevan dengan kondisi bangsa kita saat ini,” ujarnya.

    Gubernur menegaskan bahwa Sumatera Selatan telah melampaui target pertanian nasional yang diberikan oleh Presiden. Ia berharap kolaborasi antara pemerintah daerah dan Kementerian Pertanian dapat terus diperkuat, termasuk dalam pengembangan pendidikan pertanian di kampus.

    “Saya minta dukungan dari Kementerian Pertanian agar UIN Sumsel dapat membentuk Fakultas Pertanian yang kuat. Kami ingin menyiapkan pemuda-pemuda yang bukan hanya petani tradisional, tetapi petani modern yang berjiwa entrepreneur, mampu mengangkat kedaulatan pangan bangsa,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan bahwa ketahanan pangan adalah kunci ketahanan negara. Ia mengingatkan bahwa tanpa pangan yang kuat, stabilitas bangsa akan rapuh.

    “Banyak yang bilang militer kita kuat, tapi tanpa ketahanan pangan yang kokoh, kekuatan itu tidak akan bertahan lama. Karena itu, ketahanan negara dimulai dari ketahanan pangan,” tutup Herman.

  • Kementan beri bantuan alsintan hingga saprodi ke petani di Palembang

    Kementan beri bantuan alsintan hingga saprodi ke petani di Palembang

    ANTARA – Kementerian Pertanian menyalurkan sebanyak 4.150 kilogram benih padi inbrida, 8.000 bibit tanaman buah dalam polibag, 2 unit traktor roda empat, hingga 21 paket Pengembangan Pertanian Berkelanjutan (P2B). Wakil Menteri Pertanian Sudaryono pada Rabu (29/10) menyebut, bantuan ini sebagai upaya mendorong transformasi mekanisasi untuk meningkatkan produktivitas.
    (Winda Tri Agustina/Chairul Fajri/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.