PDIP Minta Kaji Ulang Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Sorot Kasus Korupsi dan HAM
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Ketua Komisi VIII DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (
PDI-P
) Abidin Fikri meminta adanya kajian ulang terhadap rencana pemberian gelar
pahlawan nasional
kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia
Soeharto
.
Ia mengingatkan pemerintah untuk tidak mengabaikan banyaknya kasus yang diduga melibatkan Soeharto. Terutama yang berkaitan dengan dugaan korupsi di era Orde Baru.
“Kasus dugaan korupsi tujuh yayasan yang melibatkan Soeharto, sebagaimana ditetapkan pada tahun 2000, hingga kini belum menemui penyelesaian hukum yang jelas,” ujar Abidin lewat keterangannya, Senin (5/5/2025).
Selain korupsi, ia juga menyorot dugaan praktik kolusi dan nepotisme. Serta, pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi selama kepemimpinan Soeharto.
Pemberian gelar nasional kepada Soeharto, kata Abidin, hanya akan melukai perasaan para korban yang belum mendapatkan penyelesaian hukum.
“Memberikan gelar pahlawan nasional di tengah fakta ini bukan hanya bertentangan dengan prinsip keadilan, tetapi juga dapat mengikis kepercayaan publik terhadap integritas proses penganugerahan gelar,” ujar Abidin.
Ia pun meminta pemerintah, khususnya Kementerian Sosial (Kemensos), untuk tidak mengabaikan fakta sejarah dan belum tuntasnya kasus-kasus yang menyeret nama Soeharto.
“Mengabaikan fakta sejarah dan ketidaktuntasan kasus hukum Soeharto akan mencederai semangat anti korupsi dan keadilan sosial yang sedang kita perjuangkan bersama,” ujar Abidin.
“Kemensos perlu mengkaji secara mendalam usulan pemberian gelar
Pahlawan Nasional
kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto,” sambungnya.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau karib disapa Gus Ipul mengatakan, usulan memberikan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat daerah hingga ke pemerintah pusat.
“Jadi memenuhi syarat melalui mekanisme. Ada tanda tangan Bupati, Gubernur, itu baru ke kita. Jadi memang prosesnya dari bawah,” ucap Gus Ipul, dikutip dari laman resmi Kemensos.
Ia pun menargetkan keputusan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto akan diambil pada Mei 2025.
“Sekarang masih berproses. Targetnya Mei. Apakah Mei bisa atau enggak, ya, nanti kami lihat,” ujar Gus Ipul.
Diketahui, terdapat nama lain yang juga diusulkan mendapatkan gelar pahlawan nasional seperti KH Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan K.H. Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat).
Lalu, empat nama baru yang diusulkan tahun ini selain Soeharto adalah Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulawesi Barat), Prof. Dr. Midian Sirait (Sumatera Utara), dan K.H. Yusuf Hasim (Jawa Timur).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Kemensos
-

Kemensos raih apresiasi BPK atas tata kelola anggaran 2024
Foto : Humas Kemensos RI
Kemensos raih apresiasi BPK atas tata kelola anggaran 2024
Dalam Negeri
Editor: Nandang Karyadi
Senin, 05 Mei 2025 – 16:39 WIBElshinta.com – Kementerian Sosial (Kemensos) mendapat apresiasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas pelaksanaan program dan tata kelola anggaran tahun 2024 yang dinilai telah berjalan secara akuntabel dan sesuai ketentuan.
Apresiasi tersebut disampaikan oleh Anggota III BPK RI, Akhsanul Khaq, kepada Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Kinerja dan Kepatuhan di Gedung Kemensos, Jakarta, Senin (5/5/2025).
“Kami menyimpulkan bahwa pengelolaan anggaran Kemensos pada 2024 telah sesuai ketentuan dalam semua hal yang material,” ujar Akhsanul, dari rilis di Jakarta.
BPK juga mencatat bahwa Kemensos menindaklanjuti 83,75 persen dari total rekomendasi pemeriksaan sebelumnya, angka yang lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 75 persen. “Kami mengapresiasi yang sudah dilakukan Pak Menteri,” tambah Akhsanul.
Selain tata kelola anggaran, BPK turut mencatat sejumlah inovasi layanan yang dikembangkan Kemensos, seperti pembaruan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG), peningkatan layanan call center DTKS, serta integrasi platform layanan untuk daerah melalui WhatsApp dan Telegram.
Dalam pemeriksaan ini, BPK mengidentifikasi 13 temuan dan memberikan 39 rekomendasi. Menurutnya, temuan ini telah dibahas dan ditindaklanjuti oleh Kemensos melalui penyusunan rencana aksi.
Disamping itu, Mensos Gus Ipul menyambut baik hasil audit tersebut dan menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti seluruh rekomendasi.
“Pilihannya hanya satu, yaitu menindaklanjuti seluruh temuan dan menjalankan semua rekomendasi agar tata kelola kita semakin baik,” katanya.
Menurut Gus Ipul, audit bukan hanya alat evaluasi, tetapi juga menjadi panduan dalam perbaikan kinerja dan pelayanan publik. Ia menekankan pentingnya pembenahan di berbagai aspek, mulai dari regulasi hingga pelaksanaan teknis program.
“Hasil audit ini menjadi momentum perbaikan menyeluruh dalam tata kelola Kementerian Sosial. Kita ingin Kemensos jadi lembaga yang bersih, akuntabel, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Penulis : Rizki Rian Saputra
Sumber : Radio Elshinta
-

Prabowo – Hun Sen Lalu Pembicaraan Empat Mata, Apa yang Dibahas?
Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto bertemu empat mata dengan Presiden Senat Kerajaan Kamboja, Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (5/5/2025) siang.
Berdasarkan pantauan Bisnis, Prabowo menyambut langsung kedatangan Hun Sen sekitar pukul 11.13 WIB. Prabowo tampak menyapa hangat Hun Sen saat keluar dari mobil berwarna hitam.
Setelah itu, Prabowo mengajak tamunya berdiri di podium depan Istana Merdeka untuk mengikuti upacara penyambutan resmi.
Sebelum tiba di lokasi, iring-iringan kendaraan Hun Sen yang dikawal pasukan berkuda sempat melintasi kawasan Monas.
Dalam upacara penyambutan, kedua pemimpin mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing negara yang diiringi dentuman meriam. Selanjutnya, Prabowo dan Hun Sen berjalan bersama di atas karpet biru untuk memeriksa barisan kehormatan, sebelum memperkenalkan anggota delegasi dari kedua negara.
Usai upacara, keduanya memasuki Istana Merdeka untuk sesi foto bersama di Ruang Kredensial, dilanjutkan dengan penandatanganan buku tamu resmi. Setelah itu, keduanya mengadakan pertemuan tête-à-tête atau pertemuan pribadi.
Beberapa pejabat negara tampak mendampingi Prabowo, di antaranya Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, serta Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, telah mengonfirmasi agenda tersebut. Dia menyebut pertemuan akan digelar pukul 11.00 WIB di Istana Kepresidenan.
“Pertemuan ini merupakan momen penting untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Kamboja dan memperluas kerja sama strategis di berbagai sektor,” tandas Yusuf.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4598043/original/017833100_1696399830-bansos.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BPNT 2025 Cair! Rp 600 Ribu untuk 3 Bulan, Ini Syarat dan Cara Ceknya! – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kembali disalurkan pemerintah untuk membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan pangan. Pencairan tahap ketiga pada Mei 2025 ini dilaporkan mencapai Rp 600.000 per Keluarga Penerima Manfaat (KPM), mencakup tiga bulan sekaligus.
Program ini menjangkau seluruh Indonesia, membantu jutaan keluarga melalui penyaluran dana elektronik lewat Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Siapa yang berhak menerima BPNT?
Program ini menargetkan Warga Negara Indonesia (WNI) miskin atau rentan miskin yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan memenuhi sejumlah kriteria. Kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas menjadi prioritas pemerintah.
Masyarakat tidak perlu mendaftar secara khusus karena penentuan penerima BPNT berdasarkan data DTKS.
KPM yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai 25 persen penduduk termiskin berhak mendapatkan bantuan ini.
Syaratnya, penerima harus Warga Negara Indonesia (WNI) dan memiliki Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP). Penting untuk diingat bahwa ASN, TNI, dan Polri tidak termasuk dalam kategori penerima BPNT.
Bagaimana cara pencairan dana BPNT? Dana BPNT disalurkan melalui rekening bank yang telah ditunjuk, seperti BNI, BRI, BTN, dan Mandiri. KPM dapat mengecek status pencairan melalui situs resmi Kemensos atau aplikasi Cek Bansos.
-

Kemensos Salurkan Santunan Rp 160 Juta ke Santri Gontor Korban Longsor
Jakarta –
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono didampingi Bupati Magelang Grengseng Pamuji menemui para santri Pondok Modern Darussalam Gontor Putra Kampus 5 yang menjadi korban luka dan ahli waris korban meninggal akibat longsor. Dalam kunjungannya, Agus Jabo memberikan penghiburan sekaligus menyerahkan santunan.
“Pada hari ini (4/5) Kementerian Sosial memberikan bantuan, tali asih kepada adik-adik kita,” ujar Agus dalam keterangannya, Minggu (4/5/2025).
Pada Jumat (25/4), longsor yang terjadi di Pondok Modern Darussalam Gontor Putra Kampus 5 mengakibatkan empat santri meninggal dunia dan 25 santri lain menderita luka berat dan luka ringan.
Pada kesempatan ini, Agus Jabo menyerahkan santunan senilai Rp 15.000.000 kepada ahli waris 4 santri yang meninggal, santunan senilai Rp 5.000.000 untuk 8 santri yang menderita luka berat. Selain itu, sebanyak 17 santri yang menderita luka ringan juga mendapatkan santunan senilai Rp 3.000.000.
Tak hanya santunan, ia juga menyerahkan 4 paket sembako kepada ahli waris korban meninggal, 25 perlengkapan sekolah dan juga nutrisi untuk korban luka. Adapun total bantuan yang digulirkan senilai Rp 160.750.000.
Agus Jabo menjelaskan dari 25 korban luka, saat ini 24 sudah membaik dan 1 anak masih dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Di sisi lain, beberapa santri masih menjalani rawat jalan di Pondok Pesantren didampingi keluarga.
Agus Jabo juga memberikan dorongan agar para santri lebih bersemangat menghadapi tantangan dan tidak kalah menghadapi persoalan apa pun. Ia berharap anak-anak tersebut menjadi generasi yang hebat dan sejajar dengan anak-anak di negara maju. Tak lupa, Agus Jabo menanamkan kebanggaan sebagai anak Indonesia.
Dukungan tersebut pun diterima dengan baik oleh para santri yang mengikuti LDP. Mereka begitu antusias menjawab pertanyaan Agus Jabo yang menanyakan siapa mereka.
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Prabowo Bangun 65 Sekolah Rakyat, Menteri PU: Konstruksi Bulan Ini
Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto bakal segera mengeksekusi program pembangunan Sekolah Rakyat pada minggu ke-3 Mei 2025.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo menyebut pada tahap awal pemerintah bakal membangun sebanyak 65 titik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Sekolah Rakyat tahap 1 sebanyak 65 lokasi telah selesai disusun, dokumen perencanaan teknisnya [telah rampung] pada minggu ke-4 April 2025 dan ditargetkan mulai konstruksi pada minggu ke-3 Mei 2025,” jelasnya dalam keterangan resmi, Minggu (4/5/2025).
Dody menjelaskan, dalam tahap awal pemerintah akan fokus melakukan renovasi pada sejumlah sekolah eksisting milik Kementerian Sosial (Kemensos), Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, BUMN maupun Swasta.
Adapun, program Sekolah Rakyat dirancang guna memperluas akses pendidikan bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya pada sekolah-sekolah yang berada pada Desil 1.
Apabila 65 Sekolah Rakyat tahap pertama rampung dilaksanakan, pemerintah bakal menyiapkan pembangunan Sekolah Rakyat di 200 titik tambahan yang sedang dalam proses survei oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
“Lokasi-lokasi ini diprioritaskan di wilayah yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi dan kesiapan lahan,” tegas Dody.
Untuk diketahui sebelumnya, Kementerian PU juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pembangunan Sekolah Rakyat yang bakal beroperasi selama periode kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Adapun, keputusan pembentukan Satgas Sekolah Rakyat itu sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (Kepmen PU) Nomor 446/KPTS/M/2025.
“Membentuk Satuan Tugas Pembangunan Sekolah Rakyat yang selanjutnya disebut Satgas Sekolah Rakyat dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri,” demikian bunyi keputusan pertama beleid tersebut.
/data/photo/2025/04/18/6801f91037022.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


/data/photo/2025/05/02/681448484c7aa.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5149743/original/092495400_1741009197-IMG_8573.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)