Penyaluran Bansos PKH Tahap 2 Mencapai 8,04 Juta Keluarga Penerima
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa
Gus Ipul
, melaporkan realisasi penyaluran
bantuan sosial
(bansos) tahap kedua Program Keluarga Harapan (PKH) telah mencapai lebih dari 8,04 juta
Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) per 1 Juli 2025.
Dia mengatakan jumlah tersebut setara dengan 80,49 persen dari total kuota penerima, dengan nilai bantuan yang telah digelontorkan mencapai Rp 5,8 triliun.
“Per 1 Juli 2025, Kemensos telah menyalurkan
bansos PKH
kepada 8,04 juta KPM atau sekitar 80,49 persen dari kuota, dengan nilai total Rp 5,8 triliun,” ujar Gus Ipul di kantornya, Selasa (1/7/2025).
Tak hanya PKH, bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau bansos sembako telah disalurkan kepada lebih dari 15,4 juta KPM, atau sekitar 84,71 persen dari total kuota, dengan total nilai mencapai Rp 9,2 triliun.
Program penebalan bantuan sosial, yang merupakan tambahan bantuan dari Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat daya beli masyarakat, juga telah tersalurkan dengan angka yang sama dengan BPNT, yaitu lebih dari 15,4 juta KPM (84,71 persen) dengan nilai Rp 6,19 triliun.
“Kami pastikan bahwa penyaluran bansos triwulan kedua ini sesuai dengan arahan Presiden untuk menjaga daya beli masyarakat serta memberikan stimulus terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Gus Ipul.
Sebagai informasi, Kemensos mulai menyalurkan bantuan sosial (bansos) triwulan kedua tahun 2025 kepada 16,5 juta
keluarga penerima manfaat
(KPM) dengan total anggaran mencapai Rp 10 triliun pada 28 Mei 2025 lalu.
Gus Ipul mengatakan, penyaluran dilakukan secara bertahap berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Dia menyebutkan, ada lebih dari 20 juta data calon penerima, di mana sebanyak 16,5 juta telah dinyatakan valid berdasarkan DTSEN.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Kemensos
-
/data/photo/2024/10/14/670c838e62956.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penyaluran Bansos PKH Tahap 2 Mencapai 8,04 Juta Keluarga Penerima
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5268385/original/057159500_1751256876-WhatsApp_Image_2025-06-30_at_11.11.38.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Melihat dari Dekat: Seskab, Mensos, dan MenPU Tinjau Rumah Galih, Calon Siswa Sekolah Rakyat – Page 3
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat merupakan program strategis yang dirancang Presiden untuk menjangkau anak-anak dari keluarga termiskin.
“Sekolah Rakyat dirancang oleh Bapak Presiden bertujuan untuk membangun anak-anak agar lebih sehat, lebih mendapatkan pendidikan yang bermutu, lebih aman, lebih terlindung dan lebih sejahtera. Kita memiliki tujuan mulia menciptakan dan membangun anak-anak Indonesia yang lebih sejahtera,” kata Teddy.
Sekolah Rakyat dirancang sebagai program pendidikan gratis berbasis asrama yang menargetkan anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2. Di Sentra Handayani Jakarta, 75 anak akan menjadi angkatan pertama.
Sekolah Rakyat di Sentra Handayani dijadwalkan memulai tahun ajaran pada 14 Juli 2025, dengan tiga rombongan belajar jenjang SMP. Total terdapat 75 siswa, terdiri dari 35 laki-laki dan 40 perempuan.
Kurikulum Sekolah Rakyat dirancang sistematis dan menyeluruh. Dimulai dari program persiapan fisik, mental, dan akademik berbasis talent mapping, kurikulum meliputi pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, serta penguatan karakter, spiritualitas, nasionalisme, dan literasi.
Fasilitas utama yang telah disiapkan meliputi asrama putra dan putri, gedung sekolah, kantor guru, ruang makan, rumah guru, toilet ramah disabilitas, hingga lapangan basket. Program Sekolah Rakyat akan diperluas menjadi 200 titik di seluruh Indonesia.
Pemerintah juga merancang intervensi sosial yang menyeluruh. Orangtua siswa Sekolah Rakyat akan diberdayakan, rumahnya akan direnovasi, dan lingkungan sekitar sekolah akan dibenahi menjadi kawasan yang sehat. Program ini diharapkan dapat mengangkat ekonomi lokal dan mempercepat pengentasan kemiskinan.
-

Banjir Rendam 103 Kepala Keluarga di Kendari, BPBD Dirikan 3 Posko Pengungsian
KENDARI – Banjir akibat hujan deras melanda wilayah Kali Wanggu, Kelurahan Lepo-Lepo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat sebanyak 402 jiwa atau 103 kepala keluarga (KK) terdampak bencana ini.
Kepala BPBD Kota Kendari, Cornelius Padang, mengatakan banjir menggenangi rumah warga dengan ketinggian air mencapai 180 sentimeter. Warga terdampak tersebar di empat Rukun Tetangga (RT) yakni RT 01, 10, 12, dan 14.
“Curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir hampir di seluruh wilayah Kota Kendari, dengan dampak paling parah terjadi di Kali Wanggu,” ujar Cornelius saat ditemui di Kendari, Antara, Minggu, 29 Juni.
Untuk membantu para korban, BPBD mendirikan tiga posko pengungsian yang didukung oleh Kementerian Sosial (Kemensos), BPBD Provinsi Sultra, dan BPBD Kota Kendari. Tenda-tenda pengungsian tersebut khusus dibuka di wilayah Kali Wanggu, yang menjadi titik fokus penanganan karena jumlah korban cukup banyak.
Selain menyediakan tempat pengungsian, BPBD juga menyiapkan perbekalan makanan siap saji bagi para pengungsi agar mereka tidak perlu repot memasak selama masa evakuasi.
“Mudah-mudahan cuaca segera membaik, sehingga warga yang terdampak dapat kembali ke rumah masing-masing dalam waktu dekat,” kata Cornelius.
Banjir yang melanda Kali Wanggu ini juga diikuti dengan bencana tanah longsor di beberapa wilayah lain di Kota Kendari, sehingga penanganan dan bantuan terus diintensifkan untuk memastikan keselamatan dan kebutuhan korban terpenuhi.
-
/data/photo/2025/06/29/68616110e5fbc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Semangati Anak Miskin, Mensos: Seskab Teddy Dulu Orang Susah Juga, Tak Boleh Putus Asa
Semangati Anak Miskin, Mensos: Seskab Teddy Dulu Orang Susah Juga, Tak Boleh Putus Asa
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (
Gus Ipul
) menyemangati anak-anak dari kalangan miskin untuk tidak patah semangat.
Gus Ipul meminta mereka semua tetap berjuang meski berada di titik 0.
Gus Ipul pun memberi contoh sosok Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol
Teddy Indra Wijaya
kepada anak-anak yang merupakan calon siswa
Sekolah Rakyat
itu.
Hal tersebut terjadi saat Gus Ipul meninjau Sekolah Rakyat bersama Teddy, Menteri PU Dody Hanggodo, hingga Wamensos Agus Jabo di Sentra Handayani Kemensos, Jakarta Timur, Minggu (29/6/2025).
“Saya sudah tanya tadi, apakah kenal Mayor Teddy? Semuanya kenal, Pak. Betul enggak?” ujar Gus Ipul.
“Betul,” seru siswa dan orang tua murid.
“(Tadinya) kenalnya cuma di TV. Tapi bisa ketemu (Teddy) hari ini secara langsung,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan, Teddy merupakan sosok yang hebat, pintar, dan muda.
Dia mengeklaim ucapannya itu bisa diakui.
Namun, dia mengungkit bahwa Teddy tidak serta merta tiba-tiba menjadi Seskab.
Menurut Gus Ipul, Teddy sebenarnya sempat hidup susah di masa lalu.
Meski begitu, Gus Ipul menegaskan, Teddy terus berjuang dan tidak menyerah.
Dia mengajak para siswa miskin untuk berjuang agar suatu saat bisa bernasib seperti Teddy juga.
“Pak Teddy ini masih muda, hebat, pintar, dan itu bisa diakui bapak/ibu sekalian. Dulu bukan beliau enggak susah. Susah juga. Jadi orang susah juga. Bukan orang serba berada. Jadi beliau juga dari 0,” kata Gus Ipul.
“Contoh yang baik bahwa kita tidak boleh putus asa, berjuang, siapa tahu nanti kita bisa seperti Pak Teddy. Saya tadi tanya, apakah yang tua saja yang kenal? Ternyata anak-anaknya juga kenal ternyata,” imbuhnya.
Diketahui, Sekolah Rakyat dijadwalkan akan dimulai pada 14 Juli 2025 mendatang. Pada tahap awal ini, 100 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia yang akan beroperasi terlebih dahulu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Sekolah Rakyat Dibuat Agar Anak Dapat Pendidikan Bermutu
Jakarta –
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya bertemu dengan para orang tua calon siswa sekolah rakyat. Teddy menegaskan sekolah rakyat dibuat agar anak dapat pendidikan bermutu dan sejahtera.
“Percayalah bahwa sekolah rakyat ini dibuat, dirancang oleh Bapak Presiden melalui Kementerian Sosial, dalam hal ini Pak Gus Ipul, Menterinya. Sekolah rakyat ini bertujuan untuk membangun anak-anak agar lebih sehat,” kata Teddy dalam keterangannya, Minggu (29/6/2025).
“Lebih mendapatkan pendidikan yang bermutu, lebih aman, lebih terlindung, dan lebih sejahtera. Tujuannya itu,” lanjutnya.
Teddy meninjau Sekolah Rakyat Sentra Handayani Jakarta, Minggu (29/6). Teddy datang bersama Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Menteri PU Dody Hanggodo.
Beberapa orang tua calon siswa memberi tahu keadaan keluarganya. Para orang tua ini termasuk pada keluarga yang tergolong dalam kategori miskin dan miskin ekstrem yang masuk desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sementara itu Gus Ipul meminta para orang tua tidak putus asa dan terus memberikan semangat kepada anaknya di tengah keterbatasan. Ia mencontohkan Teddy yang juga pernah mengalami masa sulit hingga bisa menggapai karier sampai saat ini.
“Dulu bukan beliau enggak susah, susah juga. Jadi dari orang susah juga, bukan orang serba berada, jadi beliau juga dari nol juga. Contoh yang baik, buat kita tidak boleh putus asa, berjuang, siapa tahu nanti bisa seperti pak Teddy,” lanjutnya.
Sekolah Rakyat di Sentra Handayani merupakan satu dari seratus SR rintisan yang direncanakan beroperasi pada 14 Juli 2025. Sekolah rintisan ini hanya akan beroperasi satu tahun atau bersifat sementara, sebelum nantinya dipindah ke 100 SR baru permanen yang akan dibangun mulai September 2025-Juni 2026.
(eva/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Momen Seskab-Mensos Dialog dengan Orang Tua Calon Siswa Sekolah Rakyat
Jakarta –
Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya, memenuhi undangan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), dalam acara silaturahmi sekaligus dialog dengan orangtua serta calon siswa Sekolah Rakyat di Sentra Handayani di Jakarta, Minggu (29/6/2025). Turut hadir dalam acara ini Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.
Undangan dari Gus Ipul ini sekaligus bagian dari kunjungan kerja guna meninjau kesiapan sarana dan prasarana menjelang pembukaan tahun ajaran baru Sekolah Rakyat 2025/2026 pada 14 Juli 2025.
Pada kesempatan itu, satu per satu orangtua menceritakan kondisi hidup mereka. Salah satunya Irwan, ayah dari Muhammad Cikal, calon siswa, yang bekerja sebagai kuli panggul dan tinggal di rumah sempit berukuran 4×5 meter di lahan pemakaman, Kapuk, Jakarta Barat.
“Dapat sehari Rp100 ribu belum bersih Pak. Alhamdulillah (dengan Sekolah Rakyat) Insya Allah bisa membantu buat saya dan keluarga,” ujar Irwan dalam keterangan tertulis, Minggu (29/6/2025).
Cerita lain datang dari Suratna, ibu calon siswa Galih Yahdan Atlantik. Ia janda dengan empat anak yang tinggal di kontrakan Rp500 ribu per bulan. Ia hidup dari berjualan nasi uduk dan menjadi buruh cuci.
“Alhamdulilah (Sekolah Rakyat) membantu sekali. Galih sebenarnya anak yang pintar, cuma karena kondisi saya orang tua yang kurang mampu mendidik,” kata Suratna.
“Sekolah Rakyat dirancang oleh Bapak Presiden bertujuan untuk membangun anak-anak agar lebih sehat, lebih mendapatkan pendidikan yang bermutu, lebih aman, lebih terlindung dan lebih sejahtera. Kita memiliki tujuan mulia menciptakan dan membangun anak-anak Indonesia yang lebih sejahtera,” kata Teddy.
Ia juga mengajak orangtua dan calon siswa Sekolah Rakyat untuk meninjau langsung Sekolah Rakyat.
Usai dialog, Letkol Teddy bersama Gus Ipul dan Dody Hanggodo meninjau langsung lokasi Sekolah Rakyat yang dibangun di atas lahan 1,2 hektare, bagian dari Sentra Handayani seluas total 10 hektare. Mereka juga turut mengajak orangtua dan calon siswa meninjau fasilitas utama seperti asrama, ruang kelas, dan lapangan olahraga.
Kunjungan kemudian dilanjutkan ke kontrakan tempat tinggal Galih yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari kompleks sekolah. Kegiatan ini memperlihatkan keterlibatan langsung negara dalam memastikan kesiapan teknis dan program.
Sekolah Rakyat Handayani dijadwalkan memulai tahun ajaran pada 14 Juli 2025, dengan tiga rombongan belajar jenjang SMP. Total terdapat 75 siswa, terdiri dari 35 laki-laki dan 40 perempuan, berasal dari keluarga desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSEN). Progres pembangunan fisik sekolah telah mencapai 88,81 persen, dengan realisasi pekerjaan 92,63 persen, menyisakan waktu 9 hari hingga tuntas.
Fasilitas utama yang telah disiapkan meliputi asrama putra dan putri, gedung sekolah, kantor guru, ruang makan, rumah guru, toilet ramah disabilitas, hingga lapangan basket.
Selain di Sentra Handayani, Sekolah Rakyat di wilayah DKI Jakarta juga dibuka di dua titik lainnya, yakni Sentra Mulya Jaya dan Pusdiklat Margaguna.
Kurikulum Sekolah Rakyat dirancang sistematis dan menyeluruh. Dimulai dari program persiapan fisik, mental, dan akademik berbasis talent mapping, kurikulum meliputi pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, serta penguatan karakter, spiritualitas, nasionalisme, dan literasi.
Para guru diseleksi secara nasional oleh Kemendikdasmen. Saat ini telah ditetapkan 1.554 guru, didukung 2.730 tenaga kependidikan. Sebanyak 53 kepala sekolah telah mengikuti retret nasional selama lima hari, dan 47 kepala sekolah lainnya dijadwalkan mengikuti pelatihan serupa pada 1 Juli 2025.
Secara nasional, Sekolah Rakyat tahap awal mencakup 395 rombongan belajar di berbagai jenjang (SD, SMP, dan SMA), tersebar di 100 titik. Pulau Jawa menjadi wilayah terbanyak dengan 48 lokasi, disusul Sumatra (22), Sulawesi (15), Bali-Nusra, Kalimantan, dan Maluku (masing-masing 4), serta Papua (3 titik).
Pemerintah juga tengah menyiapkan gelombang berikutnya, dengan memanfaatkan 122 Balai Latihan Kerja (BLK) Kementerian Ketenagakerjaan dan 45 gedung milik pemerintah daerah. Target tahap lanjutan mencakup 424 rombel, melibatkan 10.600 siswa, 2.180 guru, dan 4.069 tenaga kependidikan.
(akd/akd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Daya Beli Masyarakat Turun, Beras SPHP Diminta Segera Diluncurkan
Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat menyarankan agar pemerintah segera meluncurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) kepada masyarakat, seiring dengan harga beras yang masih cenderung merangkak naik. Begitu pula dengan penyaluran bantuan beras Juni—Juli 2025.
Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyebut belum terlihat langkah konkret pemerintah untuk mengatasi harga beras.
Padahal, ungkap dia, pemerintah telah merencanakan untuk menyalurkan SPHP. Serta, bantuan beras Juni—Juli 2025 kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang disalurkan secara sekaligus.
Khudori memandang, beban masyarakat dengan daya beli terbatas seperti rakyat miskin/rentan akan terangkat dengan adanya penyaluran beras ini.
“Di tengah daya beli yang turun, penyaluran bantuan pangan beras dan beras SPHP adalah langkah yang ditunggu-tunggu. Karena penyaluran itu bisa meringankan beban masyarakat,” kata Khudori kepada Bisnis, Minggu (29/6/2025).
Namun, Khudori menyebut keterlambatan penyaluran membuat harga beras terus naik. Dia menjelaskan bahwa harga beras yang naik disebabkan berbagai faktor. Salah satunya adalah surplus beras yang terjadi mayoritas diserap oleh Perum Bulog.
Penyebab lainnya, lanjut dia, penghentian penyaluran/penjualan beras Bulog membuat pasokan beras ke pasar lebih kecil dari biasanya.
“Semakin lama disimpan beras itu susut volume, bisa turun mutu, bahkan rusak, selain membebani biaya pengelolaan,” terangnya.
Perlu diketahui, pemerintah akan menggelontorkan beras SPHP mulai Juni—Desember dengan total penyaluran maksimal sampai 1,5 juta ton.
Adapun, target 1,5 juta ton ini merupakan salah satu keputusan dalam Rapat Terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto (30/12/2024).
Sementara itu, realisasi SPHP beras di 2025 baru mencapai 181.100 ton. Dengan demikian, sekitar 1,318 juta ton beras SPHP bakal disalurkan ke masyarakat dalam 6 bulan ke depan.
Nantinya, daerah sasaran beras SPHP akan ditentukan secara selektif dengan tetap memperhatikan harga petani padi setempat.
Selain beras SPHP, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga berencana menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18,2 juta KPM pada awal Juli 2025.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan penyaluran bantuan beras akan dilakukan satu kali untuk alokasi dua bulan sekaligus, yaitu pada Juni dan Juli 2025.
“Bantuan menyasar 18.277.083 KPM, masing-masing akan menerima 10 kilogram beras per bulan,” ujar Ketut dalam keterangan, dikutip pada Jumat (27/6/2025).
Ketut menjelaskan data penerima bantuan bersumber dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Kementerian Sosial (Kemensos), yang nantinya juga digunakan dalam program Kartu Sembako.
Adapun, total beras yang akan disalurkan selama dua bulan mencapai 365.000 ton.
Bantuan beras ini berasal dari cadangan pangan pemerintah (CPP) dan dilaksanakan berdasarkan Keputusan Kepala Bapanas Nomor 593 Tahun 2024 dan Nomor 206 Tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran CPP untuk Pemberian Bantuan Pangan Beras Tahun 2025.
Nantinya, penyaluran beras akan dilakukan oleh Perum Bulog yang menyalurkan beras dari gudang ke titik pembagian di tingkat desa atau kelurahan.
-
/data/photo/2025/06/29/6860f55400489.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tinjau Sekolah Rakyat Sentra Handayani, Mensos Gus Ipul Tekankan Pentingnya Pendidikan Nasional 29 Juni 2025
Tinjau Sekolah Rakyat Sentra Handayani, Mensos Gus Ipul Tekankan Pentingnya Pendidikan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Sosial (
Mensos
) Saifullah Yusuf bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya meninjau
Sekolah Rakyat
milik Kementerian Sosial (
Kemensos
) di kawasan Sentra Handayani, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (29/6/2025).
Pada kegiatan tersebut, Saifullah atau akrab disapa
Gus Ipul
bersama Letkol Teddy dan Dody berkeliling untuk melihat satu per satu ruangan yang ada di Sekolah Rakyat Sentra Handayani.
Mereka juga menyempatkan bersosialisasi dengan para calon murid dan orangtua siswa dari sekolah itu.
Untuk diketahui,
sekolah rakyat
adalah salah satu program sekolah berasrama dari Presiden Prabowo Subianto bagi keluarga kurang mampu yang masuk dalam desil 1 dan 2 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Gus Ipul mengatakan, lewat program tersebut Presiden Prabowo berkomitmen memutus rantai kemiskinan.
“Beliau menekankan bahwa jika orangtuanya hidup dalam kesulitan, maka anaknya tidak boleh mewarisi keadaan yang sama. Inilah tekad besar beliau, yakni memastikan agar kemiskinan tidak terus diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya,” ujar Gus Ipul.
Sekolah rakyat
, tambah Gus Ipul, diperuntukkan khusus bagi anak-anak yang selama ini tidak bersekolah atau putus sekolah sesuai data pemerintah.
Sebelum penentuan calon siswa, Kemensos bersama sejumlah pihak telah melakukan seleksi ketat agar program itu benar-benar tepat sasaran.
“Kepala sekolahnya pun diseleksi dan diberi pelatihan serta pembekalan terlebih dahulu. Hari ini, kami juga melakukan proses verifikasi siswa yang diterima di Sentra Handayani. Optimalisasi program ini pun menyentuh orangtua. Para wali turut diberdayakan agar kondisi ekonominya dapat lebih baik,” kata Gus Ipul.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menyebutkan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat Sentra Handayani dilakukan di atas lahan seluas 1,5 hektare.
Pembangunan gedungnya baru dimulai sekitar dua bulan lalu dan saat ini sudah memasuki tahap akhir.
Pengerjaan proyek dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan tim dari Sekretariat Kabinet dan sejumlah kementerian, termasuk Kementerian Pembangunan Umum (PU).
Nantinya, sekolah tersebut akan menampung sebanyak 75 calon siswa di tahap pertama untuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP).
Untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar, Sekolah Rakyat Sentra Handayani telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penting.
Fasilitas itu, di antaranya ruang kelas dengan pendingin ruangan, asrama, serta ruang makan terpisah putra dan putri.
“Alhamdulillah, mayoritas sudah siap digunakan.
Update
terakhir insya Allah selesai pada Selasa (8/7/2025). Artinya, tinggal sebentar lagi. Jadi, sebanyak 75 siswa tahap pertama akan sekolah di sini,” ucap Gus Ipul.
Gus Ipul menambahkan, masa orientasi dan proses belajar siswa Sekolah Rakyat tahap pertama ditargetkan mulai pada Senin (14/7/2025).
Masa orientasi dan pembelajaran akan serentak dilakukan di 100 lokasi yang tersebar dari ujung barat Aceh hingga timur Jayapura, termasuk di Sentra Handayani Jakarta.
Senada dengan
Gus ipul
, Teddy menjelaskan bahwa kehadiran sekolah rakyat merupakan wujud konkret dari Presiden Prabowo untuk memastikan agar anak-anak dari keluarga tidak mampu dapat tumbuh lebih sehat, aman, dan sejahtera.
“Percayalah, sekolah rakyat ini dibuat dan dirancang oleh Bapak Presiden melalui Kemensos untuk membangun anak-anak yang lebih sehat, aman, terlindung, dan sejahtera. Tujuannya itu,” jelas Teddy.
Teddy menambahkan, dalam beberapa bulan terakhir, rencana sekolah rakyat telah dipikirkan dengan matang.
Oleh karena itu, menurutnya pembangunannya mampu berjalan dengan lancar.
“Ini memang kita tidak terlalu banyak siswa yang bersekolah di sini. Namun, saya yakin, nanti akan semakin banyak orang tahu. Sebab, itu tadi. Tujuan adanya sekolah ini adalah untuk membuat hidup anak jadi lebih sejahtera,” terang Teddy.
Teddy juga mengapresiasi secara langsung kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembangunan dan seleksi calon siswa. Ia pun tak lupa berterima kasih kepada para calon wali dan siswa yang hadir pada kegiatan peninjauan.
“Kehadiran bapak ibu semua sangat berarti. Sebab, sekolah ini hadir untuk memberikan kesempatan yang setara bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera dalam kategori miskin ekstrem untuk meraih pendidikan berkualitas.
Menurut Teddy, kegiatan diskusi dengan para orangtua dan tim pendamping sosial saat melakukan peninjauan merupakan bentuk keterbukaan yang dilakukan pemerintah agar semua mendapat kejelasan terkait sekolah rakyat, melalui Kementerian Sosial.
“Saya percaya, tempat ini sudah layak digunakan, aman, dan terlindungi. Setelah ini, kami akan cek langsung kondisi di lapangan untuk memastikan semua sesuai harapan,” ujar Teddy.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/29/6860d860cd7e9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10 Seskab Teddy: Percayalah, Sekolah Rakyat Dibuat untuk Anak-anak Lebih Sejahtera Nasional
Seskab Teddy: Percayalah, Sekolah Rakyat Dibuat untuk Anak-anak Lebih Sejahtera
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol
Teddy Indra Wijaya
menegaskan
Sekolah Rakyat
dibangun untuk membuat kehidupan anak-anak lebih sejahtera ke depannya.
Hal tersebut Teddy sampaikan saat meninjau Sekolah Rakyat di Sentra Handayani Kemensos, Jakarta Timur, Minggu (29/6/2025).
Turut hadir Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri PU Dody Hanggodo, hingga orang tua calon siswa Sekolah Rakyat di lokasi tersebut.
“Percayalah, bahwa Sekolah Rakyat ini dibuat, dirancang oleh Bapak Presiden melalui
Kementerian Sosial
, dalam hal ini Pak Gus Ipul, menterinya. Sekolah Rakyat ini bertujuan untuk membangun anak-anak agar lebih sehat, lebih mendapatkan pendidikan yang bermutu, lebih aman, lebih terlindung, dan lebih sejahtera. Tujuannya itu,” ujar Teddy.
Teddy menjelaskan, dalam beberapa bulan terakhir, rencana Sekolah Rakyat telah dimatangkan. Dia mengeklaim pembangunan Sekolah Rakyat sejauh ini berjalan dengan lancar.
“Ini memang kita tidak terlalu banyak (siswa yang bersekolah) di sini. Tapi saya yakin, dari hal yang di tempat ini, nanti akan semakin orang tahu, sampaikan ke yang lainnya bahwa, ya tadi, yang seperti saya bilang, tujuan adanya sekolah ini adalah nantinya untuk semuanya akan hidup lebih sejahtera untuk anak-anak semua,” jelasnya.
Sementara itu, Teddy menekankan pemerintah memiliki tujuan mulia untuk menciptakan dan membangun anak-anak Indonesia yang lebih sejahtera.
Dia berharap seluruh bangunan Sekolah Rakyat aman dan membuat anak-anak lebih terlindungi.
Diketahui, Sekolah Rakyat dijadwalkan akan dimulai pada 14 Juli 2025 mendatang.
Pada tahap awal ini, 100 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia yang akan beroperasi terlebih dahulu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Komdigi Sambungkan Internet Cepat 200 Mbps ke Sekolah Rakyat di Yogyakarta
Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mulai merealisasikan program prioritas Presiden Prabowo Subianto dengan penyediaan akses internet cepat ke dua Sekolah Rakyat (SR) di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dua sekolah yang menjadi sasaran awal program ini adalah Sekolah Rakyat Menengah Atas 19 Kabupaten Bantul dan Sekolah Rakyat Menengah Atas 20 Kabupaten Sleman.
“Sekolah ini nanti didesain sesuai arahan Bapak Presiden adalah sekolah dengan smart school, di mana semuanya sangat tergantung juga dengan layanan internet yang diberikan oleh teman-teman Komdigi,” kata Meutya Hafid dikutip dari laman resmi Komdigi pada Sabtu (28/6/2025)
Adapun SR di Sleman mendapatkan layanan internet berkecepatan 100 Mbps untuk mendukung kegiatan belajar 75 siswa dari tiga rombongan belajar.
Sementara itu, SR di Bantul menerima koneksi lebih besar, yakni 200 Mbps, yang akan dimanfaatkan oleh 200 siswa dari lima kabupaten/kota di DIY.
Meutya Hafid menegaskan SR adalah program Presiden yang diamanahkan kepada seluruh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Menurutnya program ini merupakan bagian dari komitmen Kemkomdigi dalam mendukung agenda besar transformasi digital nasional.
“Terutama bagi kelompok rentan. Internet cepat dinilai sebagai elemen vital untuk menunjang konsep smart school yang diusung Presiden,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Meutya Hafid didampingi oleh Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto yang menegaskan bahwa dukungan teknis terhadap infrastruktur digital sekolah akan terus dipantau dan ditingkatkan. Turut hadir pula Kepala BPSDM Kementerian Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto. Di sisi lain, bantuan tersebut diterima langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Robben Rico.
“Sinergi antar kementerian dan lembaga menjadi kunci dalam mewujudkan sistem pendidikan yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia,” katanya.
Peluncuran resmi program Sekolah Rakyat direncanakan akan dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo pada 14 Juli 2025 mendatang.
Target Sekolah Rakyat
Sebelumnya, Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menjelaskan program ini merupakan upaya nyata pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi sekaligus menciptakan harapan baru bagi keluarga kurang mampu.
Agus menjelaskan, sejak perintah turun pada Januari lalu, Kemensos berupaya keras mewujudkan 100 Sekolah Rakyat.
“Kami membentuk tim formatur yang diketuai Prof. M. Nur, mantan Menteri Pendidikan, serta satgas-satgas lintas kementerian untuk memastikan seluruh aspek berjalan baik, mulai dari guru, sarana prasarana, hingga anggaran,” ujar Agus dalam acara Diskusi Redaksi (Diksi) di Jakarta, Rabu (25/6/2025).
Kemensos menargetkan pada tahap 1 akan Sekolah Rakyat akan dibangun di 100 lokasi dengan total siswa yang dapat ditampung sebanyak 9.755 siswa. Kemudian untuk jumlah guru dan tenaga pendidik masing-masing berjumlah 1.554 guru dan 3.390 tenaga pendidik.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengungkap rencana pengembangan Sekolah Rakyat
Jika tahap I berjalan baik, akan dilanjutkan tahap II dengan potensi lokasi sebanyak 167 lokasi.
Pada tahap ini jumlah siswa yang ditampung targetnya sebanyak 10.600 siswa. Alhasil, total siswa yang mengikuti Sekolah Rakyat lebih dari 20.000 siswa.
Kemudian pada tahap II, jumlah guru dan tenaga pendidik terlibat masing-masing sebanyak 2.180 guru dan 4.069 tenaga pendidik.
Agus menjelaskan dalam mewujudkan target tersebut, Kemensos berperan sebagai penyedia data siswa calon peserta didik, sedangkan kementerian lain seperti Kemendikbud, Kemenkeu, dan KemenPUPR terlibat dalam penyediaan guru, fasilitas, dan pendanaan.
“Kami juga menginventarisasi aset Kemensos, mengirim surat ke gubernur, bupati, dan walikota untuk dukungan aset daerah, serta memanfaatkan sentra-sentra rehabilitasi sosial untuk direvitalisasi menjadi sekolah,” tambahnya.