54 Ribu Keluarga di Jakbar Dapat Beras 20 Kg Juli Ini, Begini Cara Ceknya
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sebanyak 54.545 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah
Jakarta Barat
(Jakbar) dipastikan menerima bantuan pangan berupa beras sebanyak 20 kilogram dari pemerintah melalui Perum
Bulog
untuk periode Juni dan Juli 2025.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari program nasional yang tertuang dalam Surat Penugasan Bapanas Nomor 170/TS.03.03/K/7/2025 tentang Penyaluran Bantuan Pangan Beras oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Bantuan beras
diberikan kepada keluarga yang terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Kementerian Sosial (Kemensos).
Koordinator Pembagian Pangan Bulog Wilayah Jakarta Barat, Zakaria Putra, mengatakan bahwa penyaluran dilakukan sekaligus untuk dua bulan alokasi.
“Penyaluran akan dilakukan satu kali pengiriman untuk alokasi dua bulan sekaligus, Juni dan Juli 2025,” ujar Zakaria di Jakarta, Senin (14/7/2025), dikutip dari
Antara
.
Dari total 18,27 juta penerima bantuan pangan (PBP) di seluruh Indonesia, Jakarta Barat menjadi salah satu wilayah dengan jumlah penerima cukup besar.
“Untuk wilayah Jakarta Barat, bantuan akan diberikan kepada 54.545 KPM. Setiap KPM menerima 10 kg beras per bulan, sehingga totalnya 20 kg,” tambahnya.
Zakaria juga memastikan kualitas beras yang disalurkan telah melalui pengecekan ketat antara Bulog dan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta.
“Beras yang diberikan ke warga dipastikan berkualitas baik karena telah dicek langsung di gudang Bulog,” tegasnya.
Menurut Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Jakarta Barat, Amin Haji, skema penyaluran bantuan pangan tahun ini berbeda dibanding tahun lalu.
“Tahun lalu distribusi masih dikoordinasi oleh kantor Pos Indonesia. Tapi sekarang, Bulog langsung yang menyalurkannya,” jelas Amin.
Ia berharap proses distribusi dapat berjalan lancar melalui kerja sama antara Bulog, Pemkot Jakarta Barat, dan pengurus lingkungan setempat (RT/RW).
Selain
bantuan beras
, pemerintah juga menyalurkan bantuan sosial (bansos) penebalan senilai Rp 400.000 kepada keluarga penerima manfaat yang terdaftar di DTSEN Kemensos.
Bantuan uang tunai ini merupakan alokasi Rp 200.000 per bulan yang disalurkan sekaligus untuk dua bulan, yaitu Juni dan Juli 2025.
Masyarakat bisa mengecek secara
online
apakah terdaftar sebagai penerima bantuan melalui laman resmi Kemensos dengan cara berikut:
Jika nama yang dicari terdaftar sebagai penerima bantuan, maka sistem akan menampilkan informasi sebagai berikut Nama penerima (KPM), umur, jenis bansos, status penyaluran, periode penyaluran.
Bantuan uang tunai akan disalurkan melalui Bank Himbara (Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN), atau Kantor Pos Indonesia (bagi KPM yang belum memiliki rekening).
Sedangkan
bantuan beras 20 kg
juga akan disalurkan langsung ke rumah KPM atau melalui titik distribusi di lingkungan RT/RW masing-masing.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Kemensos
-

Sekolah Rakyat di Banyuwangi Dimulai, Bupati: Semoga Nyaman bagi Anak-anak
Jakarta –
Kabupaten Banyuwangi resmi memulai pelaksanaan Sekolah Rakyat tahun ajaran baru 2025/2026. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama perwakilan Kementerian Sosial pun me-launching langsung pelaksanaan Sekolah Rakyat.
“Mohon doa dan dukungannya semoga Sekolah Rakyat ini menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi anak-anak kita. Semoga mereka senang, sehat, dan bisa belajar dan tumbuh dengan baik,” ucap Ipuk dalam keterangan tertulis, Senin (14/7/2025).
Bupati Ipuk menyapa langsung para siswa dan orang tua yang hadir mengantar anak-anaknya pada acara yang digelar di Gedung Balai Diklat PNS, di Desa Licin, Kecamatan Banyuwangi, hari ini. Ipuk juga mengecek fasilitas, seperti ruang asrama dan ruang kelas yang sudah siap difungsikan.
Adapun sekolah Rakyat Banyuwangi diikuti 125 siswa yang terdiri dari 50 siswa SMA, 50 SMP, dan 25 siswa SD. Khusus jenjang SD, sekolah hanya menerima siswa kelas 4, 5, dan 6.
“Awal masuk sekolah anak-anak masih menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Tadi para siswa juga dilakukan pengecekan kesehatan, untuk memastikan kesiapan mental dan fisik mereka mengikuti proses belajar mengajar,” ujar Ipuk.
Sejak hari pertama ini, lanjut Ipuk, para siswa sudah mulai tinggal di asrama. Ipuk meminta pihak sekolah agar melakukan pengawasan, karena siswa berasal dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, serta terdiri dari putra dan putri.
Sementara itu, Inspektur Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Afrizon Tanjung, mengapresiasi kesiapan Banyuwangi dalam menyelenggarakan Sekolah Rakyat. Banyuwangi menjadi satu dari 63 titik peluncuran Sekolah Rakyat secara nasional pada 14 Juli 2025.
“Tahun ini Kemensos menargetkan 200 Sekolah Rakyat yang direncanakan berdiri di berbagai daerah. Banyuwangi menjadi salah satu yang telah memenuhi syarat kelayakan,” ujarnya.
Untuk media pembelajaran, sekolah ini dilengkapi sistem pembelajaran berbasis digital melalui Learning Management System (LMS) yang telah disiapkan oleh Kementerian Sosial.
“Perangkat media pembelajaran seperti laptop, dan lainnya, akan segera didistribusikan guna mendukung proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat ini,” ucap Afrizon.
Kepala Sekolah Rakyat Banyuwangi, Chitra Arti Maharani, menjelaskan, sekolah memiliki lima ruang kelas dan empat unit asrama dengan total kapasitas 126 siswa. Terdapat 21 tenaga pengajar dan 12 wali asrama yang mendampingi siswa selama 24 jam.
“Dua bulan awal ini siswa menjalani masa adaptasi. Bagaimana beradaptasi dengan lingkungan dan teman baru, kebiasaan baru, serta kehidupan berasrama. Pembelajaran akademik baru akan dimulai pada September,” katanya.
Sekolah Rakyat merupakan program inisiasi Presiden Prabowo Subianto, yang merupakan pendidikan berasrama untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4739836/original/047779700_1707577782-e73e31b1-41a4-4d4e-a278-56109c27ef68.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cara Cek Bansos PKH BPNT Juli 2025: Panduan Lengkap dan Terbaru – Page 3
Selain melalui situs web, Anda juga dapat cek bansos PKH BPNT Juli 2025 melalui aplikasi Cek Bansos. Berikut langkah-langkahnya:
Unduh aplikasi Cek Bansos melalui Google Play Store (untuk Android) atau App Store (untuk iOS).
Setelah mengunduh dan menginstal aplikasi, buat akun dengan melengkapi data diri Anda.
Unggah foto KTP dan swafoto sesuai dengan instruksi.
Setelah berhasil membuat akun, Anda dapat mengecek status bansos Anda.Aplikasi ini juga memiliki fitur untuk mengusulkan diri sendiri atau orang lain sebagai penerima bantuan jika Anda merasa berhak menerimanya. Jika Anda mengalami kesulitan login, pastikan data yang Anda masukkan sudah benar dan coba ulangi proses login. Anda juga dapat menghubungi layanan dukungan aplikasi melalui email developer@kemensos.go.id jika masalah berlanjut.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5280298/original/097237700_1752220377-1000346280.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pertengahan Juli 2025, Sekolah Rakyat Dimulai di Banyuwangi
Liputan6.com, Banyuwangi – Kementerian Sosial menyatakan Kabupaten Banyuwangi telah siap menggelar Sekolah Rakyat dan mulai dilaksanakan, Senin (14/7/2025). Ini ditandai dengan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Kesepakatan itu berisi kerja sama teknis pelaksanaan Sekolah Rakyat. Mensos yang akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan, Banyuwangi termasuk daerah yang awal menggelar Sekolah Rakyat karena telah memenuhi seluruh kelayakan, baik dari sisi infrastruktur, kesiapan siswa, maupun tenaga pendidik. “Dari hasil asesmen Kementerian PU, Banyuwangi dinyatakan layak sebagai Sekolah Rakyat rintisan,” kata Gus Ipul.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur itu menjelaskan, ada dua jenis Sekolah Rakyat yang didirikan Kemensos, yakni Sekolah Rakyat rintisan dan Sekolah Rakyat permanen. Sekolah Rakyat rintisan merupakan sekolah yang menggunakan aset yang dinyatakan layak oleh Kementerian PU. Seperti menggunakan gedung Kemensos, atau menggunakan gedung kementerian/lembaga lain yang dinyatakan layak. “Termasuk gedung-gedung atas usulan dari pemerintah daerah, universitas, atau lainnya yang kemudian dinyatakan layak oleh Kementerian PU,” terangnya.
Gus Ipul menjelaskan selain di Banyuwangi, Sekolah Rakyat rintisan akan dimulai di 63 daerah serentak 14 Juli 2025. Sementara 37 daerah lainnya menyusul pada akhir Juli karena menunggu penyelesaian sarana dan prasarana. Total dari Sekolah Rakyat rintisan diikuti 9.755 siswa, 1.554 guru, dan 3.390 tenaga pendidik. “Alat belajar sudah kita coba simulasi. Secepatnya kita didistribusikan ke masing-masing titik (Sekolah Rakyat),” kata dia.
Sementara Sekolah Rakyat permanen, Kemensos bersama Kemen PU akan membangun sekitar 100 sekolah rakyat permanen, yang rencananya akan dimulai September 2025. Gedung tersebut nantinya berkapasitas 1.000 siswa per sekolah, mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA.
-
/data/photo/2025/07/10/686f4e0e1a853.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 Sekolah Rakyat Dimulai Hari Ini, Apa Bedanya dengan Sekolah Umum? Nasional
Sekolah Rakyat Dimulai Hari Ini, Apa Bedanya dengan Sekolah Umum?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Hari pertama operasional program
Sekolah
Rakyat tahun ajaran 2025/2026 berlangsung pada Senin (14/7/2025).
Total ada 63 titik
Sekolah Rakyat
yang akan mulai masa pembelajaran pada hari ini.
Sedangkan 37 titik lainnya akan menyusul pada akhir bulan.
Menteri Sosial
(Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, lebih dari 9.700 siswa akan mengikuti pendidikan di Sekolah Rakyat yang akan dimulai hari ini.
Sekolah Rakyat merupakan bentuk afirmasi dari pemerintah untuk anak-anak dari kelompok miskin dan miskin ekstrem, tanpa seleksi akademik ketat.
Penyaringan calon siswa Sekolah Rakyat dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), diikuti dengan survei langsung ke lapangan.
“Kalau untuk Sekolah Rakyat itu enggak pakai tes akademik. Yang penting mereka dari desil satu, artinya kelompok miskin dan miskin ekstrem,” ujar Gus Ipul, di kantornya, Selasa (20/5/2025).
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof. Mohammad Nuh, menambahkan, bahwa meskipun tanpa tes akademik, Sekolah Rakyat ini tetap menggunakan
academic mapping
.
“Berapa pun nilainya, sepanjang dia itu miskin desil satu, masuk. Tapi,
sekolah
tahu persis posisi akademik anak itu saat awal masuk,” ujar Nuh.
Mapping ini bukan hanya untuk mengetahui kemampuan akademik, tetapi juga melibatkan pemetaan kesehatan fisik dan kondisi psikologis.
“Kalau dia punya penyakit pun, tidak ditolak. Tapi, diobati dan tetap sekolah. Kita ingin tahu perubahan anak sebelum dan sesudah sekolah,” kata dia.
Kurikulum di Sekolah Rakyat Sekolah Rakyat juga menggunakan kurikulum nasional.
Bedanya, Sekolah Rakyat juga memperkenalkan kurikulum baru yang disebut
Multi Entry-Multi Exit
.
Kurikulum ini memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan mereka.
Kurikulum
Multi Entry-Multi Exit
mencakup tiga aspek penting, yaitu fisik, psikologis, dan akademik, yang akan membantu menyetarakan kesiapan siswa dari berbagai latar belakang sebelum memulai pendidikan formal.
Untuk memastikan kualitas pembelajaran yang terjaga, Sekolah Rakyat juga menerapkan sistem
Learning Management System
(LMS) berbasis digital.
Dengan sistem ini, seluruh kegiatan pembelajaran dan administrasi pendidikan akan termonitor secara
real-time
dari pusat.
“Nanti di meja Pak Menteri akan tersedia
dashboard
. Dari sana bisa langsung dilihat berapa siswa yang hadir, mata pelajaran yang diajarkan, hingga siapa guru yang mengajar. Semua termonitor secara
online
,” ungkap Nuh.
Penggunaan kurikulum nasional menyisakan pertanyaan terkait perbedaan antara Sekolah Rakyat dan sekolah umum.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Toni Toharudin menegaskan, kualitas dari Sekolah Rakyat akan sama bagusnya dengan sekolah lainnya.
“Tapi mungkin kualitas sarana dan prasarana (Sekolah Rakyat), kualitas gurunya itu akan lebih baik. Kita akan memilih guru-gurunya,” ujar Toni, di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Perbedaan yang mencolok lainnya antara Sekolah Rakyat dan sekolah umum adalah bentuk sekolah.
Sekolah Rakyat direncanakan berbentuk asrama atau
boarding school
.
Selain pendidikan berkualitas, sekolah ini diharapkan dapat memastikan asupan gizi yang memadai bagi peserta didik.
Selain mata pelajaran formal, kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/02/15/65cdc2cfa9144.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5236379/original/083723900_1748501252-1000858698.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/14/68749f4592a6c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5277729/original/098243900_1752043786-WhatsApp_Image_2025-07-09_at_13.16.26__1_.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5281284/original/079310800_1752370830-download.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
