Kementrian Lembaga: Kemensos

  • Wamensos Sebut Sekolah Rakyat Bakal Diresmikan di November 2025

    Wamensos Sebut Sekolah Rakyat Bakal Diresmikan di November 2025

    Jakarta

    Presiden Prabowo akan meresmikan Sekolah Rakyat rintisan dan meletakkan batu pertama Sekolah Rakyat di gedung permanen tahun ini. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, hari ini.

    “Sebentar lagi akan di-launching oleh beliau. Jadi nanti pada waktu peletakan batu pertama pembangunan sekolah permanen, kita meminta beliau meletakkan batu pertama. Jadi ada dua peresmian, satu sekolah permanen dan sekolah yang sudah dibuka, nanti akan diresmikan presiden,” kata Agus Jabo dalam keterangan tertulis, Rabu (15/10/2025).

    Dia mengatakan peresmian tersebut ditargetkan dapat diselenggarakan November 2025 di Jakarta. Adapun Sekolah Rakyat rintisan saat ini sudah dimulai di 165 titik.

    “Di tahun ini, sementara menggunakan gedung-gedung yang sudah existing, kita revitalisasi,” ujarnya.

    Dia menceritakan Presiden Prabowo sempat sidak di salah satu Sekolah Rakyat di Jakarta Selatan. Presiden Prabowo menyatakan senang dan menyebut haslnya di luar ekspektasi.

    “Begitu lihat kondisi sekolah, ketemu kepala sekolah dan siswa, beliau Bahagia sekali. Beliau tidak menduga kita bisa bangun sekolah tidak hanya 100 tapi 165,” tuturnya.

    Agus Jabo mengatakan sekolah rintisan akan dibangun gedung permanennya tahun ini. Dia berharap Juli 2026, semua siswa Sekolah Rakyat rintisan dapat menempati sekolah permanen.

    “Oktober ini kemungkinan kita sudah akan mulai di kurang lebih di 108 titik yang akan dibangun jadi sekolah baru dengan gedung baru,” jelasnya.

    “Kita berkomunikasi terus dengan pemda dalam proses penyediaan lahan untuk menggantikan yang rintisan,” ujarnya.

    Adapun soal anggaran pembangunannya, dia mengatakan akan bervariasi tergantung dengan luas lahan yang diusulkan pemda. Adapun rata-rata anggaran pembangunan Sekolah Rakyat permanen dan operasionalnya sekitar Rp 200 miliar per sekolah.

    “Itu yang kerjakan kementerian pekerjaan umum,” tuturnya.

    Terkait anggaran Sekolah Rakyat rintisan, dia mengatakan masing-masing bidang dikerjakan tiap kementerian lainnya. Misalnya, revitalisasi gedung dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum, kurikulum dan guru ditangani Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dan ada peran Kementerian Agama.

    “Jadi ini libatkan banyak pihak, kalau dianggap berhasil, keberhasilannya bukan hanya Kemensos tapi semua kementerian yang terlibat di dalam pembangunannya,” tutupnya.

    (prf/ega)

  • Gus Ipul Puji Magelang, Libatkan Ribuan ASN untuk Mutakhirkan Data Kemiskinan Nasional

    Gus Ipul Puji Magelang, Libatkan Ribuan ASN untuk Mutakhirkan Data Kemiskinan Nasional

    Magelang (beritajatim.com) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengapresiasi Bupati Magelang Grengseng Pamuji atas pelaksanaan program Verifikasi Data Kemiskinan (VDK) dengan melibatkan 8.277 Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk melakukan pendataan. Langkah ini dinilai strategis dan inovatif dalam upaya pemutakhiran Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

    “Keren (program VDK-nya), ini saya buat contoh ke mana-mana. Itu Bupati Magelang tiru. ASN-nya sudah turun semua (untuk pendataan),” kata Gus Ipul di Ruang Rapat Menteri, Gedung Kemensos, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).

    Menurut Gus Ipul, keterlibatan ASN dalam pendataan tidak hanya penting untuk menghasilkan data yang valid, tetapi juga melatih kepekaan sosial di lingkungan. Ia menilai model seperti Magelang layak diadopsi oleh daerah lain di Indonesia.

    “Magelang saya jadikan model. Kami juga akan panggil semua daerah ini dan dinas sosialnya untuk tiru dan paparkan model seperti Magelang,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Gus Ipul meminta agar proses pendataan juga mencakup keluarga siswa Sekolah Rakyat. Data mendalam tersebut diharapkan dapat menjadi dasar bagi pemberdayaan dan pelayanan sosial yang lebih komprehensif.

    “Saya minta tolong didalami profil dari Keluarga Penerima Manfaat siswa Sekolah Rakyat. Itu khusus didetilkan orang tua (siswa) Sekolah Rakyat, (misal) seperti apa buruh taninya,” ujar Gus Ipul.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat menerima audiensi Bupati Magelang Grengseng Pamuji bersama jajaran di Ruang Rapat Menteri, Gedung Kemensos, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025). [Aditya/Kemensos/Beritajatim.com]Target VDK di Kabupaten Magelang adalah 87.791 keluarga miskin (desil 1 dan 2) yang tercatat dalam DTSEN per 31 Juli 2025. Pendataan dilakukan pada Agustus 2025 dengan melibatkan ASN di 21 kecamatan dan 372 desa. Mereka bertugas mengumpulkan 36 data pokok registrasi sosial-ekonomi serta menjawab 12 pertanyaan tambahan.

    Bupati Magelang Grengseng Pamuji menjelaskan bahwa seluruh ASN di lingkungan pemerintah daerah mendapatkan mandat resmi untuk turun langsung melakukan pendataan.

    “Seluruh guru sampai dengan sekretaris daerah saya beri surat tugas turun (pendataan). Satu orang (melakukan pendataan) 10–15 rumah,” ungkap Grengseng.

    Ia menambahkan, pendataan dilakukan dengan tetap bersinergi bersama Badan Pusat Statistik (BPS) agar hasilnya selaras dengan DTSEN dan menghindari duplikasi data.

    “Jadi tidak ada nanti teman saya miskin, di sana tidak miskin. Nanti tiap tiga bulan sekali, izin kami dari Pemda akan minta data (DTSEN), untuk memadankan,” ujarnya.

    Di akhir pertemuan, Gus Ipul kembali menekankan pentingnya sinergi lintas instansi dalam memperbarui DTSEN secara akurat dan berkelanjutan.

    “Ini contoh yang baik kerja sama BPS daerah, (Pemda) Kabupaten Magelang, Kementerian Sosial dan BPS bekerja bersama untuk validasi, verifikasi data. Keren itu, buat contoh untuk daerah lain,” tutur Gus Ipul.

    Pertemuan tersebut turut dihadiri Plt. Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Kemensos Joko Widiarto, Kepala Bappeda Litbangda Kabupaten Magelang Taufik Hidayat, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magelang Bela Pinarsi, serta sejumlah pejabat dan fungsional BPS Kabupaten Magelang. [tok/ian]

  • Wamensos Agus Jabo Ajak Kepala Daerah Percepat Pendirian Sekolah Rakyat Sebagai Upaya Memutus Rantai Kemiskinan

    Wamensos Agus Jabo Ajak Kepala Daerah Percepat Pendirian Sekolah Rakyat Sebagai Upaya Memutus Rantai Kemiskinan

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Sosial (wamensos) Agus Jabo Priyono mengajak para kepala daerah untuk mempercepat pembangunan Sekolah Rakyat. Dia menegaskan, Sekolah Rakyat merupakan program prioritas nasional dan menjadi tulang punggung sebagai upaya memutus rantai kemiskinan secara sistemik.

    “Sekolah Rakyat adalah prioritas nasional untuk memutus transmisi kemiskinan lewat jalur pendidikan. Sasarannya jelas: keluarga desil 1, tidak boleh ada titipan-titipan,” tegas Agus Jabo dalam audiensi di Kantor Kemensos, Salemba, Senin (13/10/2025). 

    Sekolah Rakyat merupakan amanat Inpres No. 8 Tahun 2025 dan dirancang sebagai sekolah unggulan, bukan sekolah biasa. Fasilitas yang disiapkan mencakup asrama, laboratorium, perpustakaan, tempat ibadah, dapur, ruang makan, hingga lapangan olahraga.

    “Anak-anak akan mendapatkan laptop dan delapan stel pakaian. Orang tuanya kita berdayakan dan rumahnya kita benahi supaya perubahan ekonominya menyeluruh,” ujar Agus Jabo.

    Pembangunan Sekolah Rakyat dilaksanakan melalui dua tahap, yakni sekolah rintisan menggunakan gedung Pemda dan kampus yang direvitalisasi dan bekerja sama dengan Kementerian PU.

    Untuk memastikan percepatan, Kemensos membentuk Satgas lintas kementerian dan melibatkan pemerintah daerah sejak penyediaan dokumen hingga pelaksanaan teknis di lapangan. Agus juga menekankan bahwa seluruh program harus berbasis Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) agar penerima tepat sasaran.

    “Semua program harus berangkat dari data tunggal. Bupati dan wali kota harus proaktif melakukan ground checking agar penerima betul-betul keluarga desil 1,” ujarnya.

    Dalam sesi dialog, para kepala daerah menyampaikan kesiapan dan progres masing-masing wilayah. Agus Jabo memastikan seluruh usulan Sekolah Rakyat akan ditampung. “Semua usulan kami tampung. Bedanya hanya waktu pelaksanaan tahun ini atau tahun depan sesuai kesiapan dokumen, hasil asesmen teknis, dan ruang fiskal. Jangan tunda kelengkapan berkas, karena itu yang menentukan kecepatan eksekusi,” jelasnya.

    Sebagai contoh daerah yang telah bergerak cepat, Kabupaten Sumbawa telah meluncurkan Sekolah Rakyat rintisan yang sudah berjalan, serta menyiapkan lahan permanen sekitar 10 hektare. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar proyek fisik, tetapi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap bantuan sosial.

     “Arah kebijakan kita jelas dari perlindungan menuju pemberdayaan. Sekolah Rakyat akan melahirkan anak-anak yang berdaya, sementara keluarganya kita dorong naik kelas punya penghasilan sendiri dan tidak lagi bergantung pada bansos,” tutupnya.

    Audiensi dihadiri oleh Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra, Bupati Toraja Utara Frederik Victor Palimbong, Bupati Ngada Raymundus Bena, Wakil Bupati Sumbawa Mohamad Ansori, Sekda Parigi Zulfinasran Achmad, serta Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara Wawan Arianto, beserta jajaran terkait.

  • Gus Ipul Ingatkan Kepala Sekolah Rakyat Tindaklanjuti Hasil Tes DNA Talent Siswa

    Gus Ipul Ingatkan Kepala Sekolah Rakyat Tindaklanjuti Hasil Tes DNA Talent Siswa

    Jakarta (beritajatim.com) – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menegaskan pentingnya peran kepala sekolah dalam memastikan keberlanjutan program Sekolah Rakyat.

    Ia menilai, kepemimpinan kepala sekolah mencakup tiga dimensi utama: akademik, sosial, dan kultural.

    Pesan tersebut disampaikan Gus Ipul saat Rapat Koordinasi Kepala Sekolah Rakyat se-Indonesia, yang digelar secara daring melalui Zoom dari Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).

    Acara itu diikuti oleh 165 kepala sekolah dari berbagai daerah dan turut dihadiri oleh Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono, Kepala Pusdiklatbangprof Kemensos Hasim, Kepala Biro Umum Salahuddin Yahya, Kepala Pusdatin Kemensos Joko Widiarto, serta Direktur Linjamsos Faisal.

    “Jadi akademik saja tidak cukup, tapi bagaimana kepala sekolah membangun relasi sosial dan berbasis pada adat serta kultur yang ada di tempat bapak-ibu sekalian. Ini harus dikombinasikan dengan baik oleh para kepala sekolah,” ujar Gus Ipul dalam arahannya.

    Ia menambahkan, kepala sekolah sebagai pucuk pimpinan di Sekolah Rakyat juga memiliki tanggung jawab besar dalam membangun sinergi antara guru, wali asuh, wali asrama, dan tenaga kependidikan lainnya. Kolaborasi yang kuat diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

    “Syukur-syukur kalau bapak-ibu sekalian memperkuat kerja dengan membuat SOP, membangun mekanisme kerja yang baik, serta sistem komunikasi yang bisa menjangkau semua pihak di Sekolah Rakyat. Ini menjadi sangat penting,” tegasnya.

    Selain aspek manajerial, Gus Ipul juga menyoroti pentingnya tindak lanjut hasil tes kesehatan dan DNA talent mapping siswa. Menurutnya, data tersebut merupakan alat ukur penting dalam membimbing pengembangan minat dan bakat siswa Sekolah Rakyat.

    “Tes kesehatan jangan hanya berhenti pada hasil, tapi harus ada langkah tindak lanjut. Begitu juga dengan hasil tes DNA talent, mari data yang sudah ada kita gunakan dan olah untuk memperkaya metode pembelajaran,” tutur mantan Gubernur Jawa Timur itu.

    Gus Ipul menilai, pemanfaatan hasil DNA talent mapping menjadi ciri khas Sekolah Rakyat yang membedakannya dari sekolah pada umumnya. Data itu, lanjutnya, bisa dijadikan dasar dalam menentukan strategi pengajaran yang sesuai dengan potensi individu siswa.

    Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul juga memperkenalkan pendekatan 4T — Temukan, Tempatkan, Tegaskan, dan Tumbuhkan — sebagai metode pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Sekolah Rakyat.

    “Kepala sekolah perlu menemukan potensi guru dan siswa, menempatkan sesuai talenta, menegaskan peran melalui reward dan pengakuan, serta menumbuhkan karakter lewat pelatihan,” jelasnya.

    Ia berharap pendekatan tersebut dapat diterapkan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah. “Silakan bapak-ibu elaborasi sesuai kebutuhan di tempat masing-masing. Tapi yang penting prinsipnya 4T: Temukan, Tempatkan, Tegaskan, dan Tumbuhkan,” pungkas Gus Ipul. (ted)

  • Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Dapat Beasiswa Kuliah dan Jaminan Kerja
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        14 Oktober 2025

    Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Dapat Beasiswa Kuliah dan Jaminan Kerja Nasional 14 Oktober 2025

    Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Dapat Beasiswa Kuliah dan Jaminan Kerja
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan, siswa Sekolah Rakyat bisa mendapatkan beasiswa kuliah dan jaminan kerja setelah mereka lulus dari Sekolah Rakyat.
    “Sejumlah siswa Sekolah Rakyat telah mendapat jaminan pekerjaan dan beasiswa kuliah. Fasilitas ini akan diberikan setelah mereka lulus,” kata Saifullah dalam siaran pers, Selasa (14/10/2025).
    Gus Ipul, sapaan akrabnya, menyebutkan bahwa beasiswa akan diberikan lewat kerja sama dengan berbagai kampus.
    Salah satu kampus yang telah memberikan beasiswa adalah Universitas Ary Ginanjar (UAG).
    “Sebanyak 35 siswa Sekolah Rakyat akan mendapat beasiswa pada tahun 2027 dengan jaminan pekerjaan bagi sebagian lulusan,” kata Gus Ipul.
    “Dari 35 anak ini sudah dipastikan ada 7 anak yang akan dapat pekerjaan setelah mereka lulus. Ini masih kira-kira 6–7 tahun yang akan datang, tapi mereka sudah dapat posisi,” imbuh dia.
    Gus Ipul menegaskan pentingnya hilirisasi pendidikan agar lulusan Sekolah Rakyat memiliki masa depan yang pasti.
    Ke depan, upaya hilirisasi akan terus digalakkan sehingga lulusan Sekolah Rakyat betul-betul mandiri dan berdaya.
    “Sekolah Rakyat tidak ingin hanya meluluskan, tapi ingin mengawal lulusan-lulusan untuk menjadi anak-anak yang benar-benar nanti bisa memperoleh pekerjaan sesuai dengan kemampuannya,” kata Gus Ipul.
    Seperti diketahui, sejauh ini sudah ada 165 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Sosial sebagai bagian dari program strategis nasional untuk pengentasan kemiskinan.
    Sekolah Rakyat merupakan salah satu program andalan Presiden Prabowo Subianto dalam mengintegrasikan pendidikan, bantuan sosial, dan pemberdayaan ekonomi keluarga secara terpadu untuk menghadirkan harapan baru bagi keluarga prasejahtera agar mandiri dan sejahtera.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Entaskan Kemiskinan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan 1.000 Sambungan Listrik Gratis pada 2025
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Oktober 2025

    Entaskan Kemiskinan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan 1.000 Sambungan Listrik Gratis pada 2025 Regional 13 Oktober 2025

    Entaskan Kemiskinan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan 1.000 Sambungan Listrik Gratis pada 2025
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat kurang mampu dengan menyalurkan 1.000 sambungan listrik gratis pada 2025. 
    Bantuan itu bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang merupakan bagian dari upaya pengentasan kemiskinan dan selaras dengan semangat Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah.
    Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menegaskan, intervensi program yang meringankan beban masyarakat tidak mampu akan terus dimaksimalkan.
    Terlebih, intervensi ditujukan bagi masyarakat yang terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos).
    “Saya kira ini sudah berjalan, ditingkatkan lagi ya,” kata Luthfi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (13/10/2025).
    Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng Agus Sugiharto menyampaikan, target program bantuan 1.000 sambungan listrik gratis pada 2025, sudah tuntas dilaksanakan. Bantuan tersebut tersebar di seluruh daerah di Jateng.
    “Pada 2025, Dinas ESDM Jateng diberikan anggaran untuk 1.000 rumah dan seluruhnya sudah terealisasi,” ujarnya. 
    Dia menjelaskan, program bantuan sambungan listrik gratis itu memakan anggaran Rp 1,225 miliar dari APBD Jateng 2025 sehingga setiap penerima mendapat bantuan senilai Rp 1,225 juta.
    “Dengan anggaran per rumah Rp 1.225.000 sehingga kami mendapatkan anggaran Rp 1,225 miliar untuk seribu penerima,” terangnya.
    Agus menjelaskan, program bantuan sambungan listrik gratis selaras dengan program Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, dalam rangka pengentasan kemiskinan.
    “Dengan harapan selain mampu menerangi, bantuan sambungan listrik gratis itu dapat membangkitkan kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat,” tuturnya.
    Agus menambahkan, bantuan sambungan listrik gratis akan terus dilakukan dengan menggandeng
    stakeholder
    terkait, seperti
    corporate social responsibility
    (CSR) dari sektor swasta dan dana dari pusat.
    “Tentunya ini juga merupakan salah satu wujud dari implementasi terhadap Asta Cita kedua, yaitu Ketahanan Energi Pangan dan Air,” ungkapnya. 
    Selain itu, kata Agus, Dinas ESDM Jateng juga turut menggandeng
    stakeholder
    terkait untuk memberikan CSR guna mempercepat penyelesaian atas warga kita yang belum punya saluran listrik. 
    “Pada tahun ini, dari CSR, ada 248 sambungan rumah warga miskin. Kami juga mengajukan dari dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN),” katanya.
    Program sambungan listrik gratis Pemprov Jateng mendapatkan apresiasi dari sejumlah penerima manfaat, salah satunya Reni Handayani. Ia menilai bantuan sambungan listrik ini sangat membantu keluarganya. 
    Ia mengatakan, sebelum mendapat bantuan, listrik berdaya 450 volt ampere (VA) digunakan untuk kebutuhan dua rumah sehingga sering kali anjlok.
    “Sebelumnya sering anjlok atau mati listrik, karena gak kuat untuk dua rumah,” katanya di Desa Sidokumpul, Kecamatan Guntur, Demak.
    Kondisi tersebut membuat aktivitas di rumahnya terganggu, misalnya saat memasak nasi atau ketika anaknya belajar pada malam hari.
    “Kalau anak belajar di malam hari sering mati lampu karena enggak kuat. Anak saya yang satu SD yang satu masih balita,” lanjutnya.
    Namun, kondisi tersebut sekarang tidak terjadi lagi setelah mendapat bantuan sambungan listrik gratis.
    “Sekarang sudah gak mati-mati lagi. Anak bisa belajar dengan nyaman,” tambahnya.
    Penerima manfaat dari Desa Sidokumpul, Rohyati, juga merasakan hal yang sama. Sebelumnya, Rohyati mendapatkan listrik dari rumah mertuanya.
    “Mau pasang sendiri belum ada uang. Suami merantau di Jakarta, hasilnya pas-pasan. Jadi belum bisa pasang listrik sendiri,” terangnya.
    Kini, Rohyati sangat senang karena mendapat bantuan sambungan listrik gratis dari Pemprov Jateng. 
    “Alhamdulillah senang dapat bantuan. Sekarang bisa masak, bisa mutar lagu karena listrik punya sendiri,” imbuhnya.
    Hal senada juga disampaikan penerima manfaat, Munif Muhtadi. Dia bersama istri dan anak balitanya sudah membangun rumah sendiri di lahan belakang rumah orangtuanya.
    “Namun, waktu itu belum punya listrik sendiri. Masih nyambung orangtua. Jadi, kalau mau masak harus gantian biar tidak anjlok,” kisahnya.
    Sekarang, kata Munif, rumahnya jauh lebih nyaman karena punya listrik sendiri.
    “Bantuan sambungan listrik gratis sangat bermanfaat bagi keluarga saya. Sudah tidak lagi anjlok dan bisa buat kebutuhan hidup yang harus menggunakan elektronik,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kabar Gembira, Mensos Gus Ipul Sebut Sebagian Siswa Sekolah Rakyat Sudah Dapat Beasiswa Kuliah dan Jaminan Pekerjaan

    Kabar Gembira, Mensos Gus Ipul Sebut Sebagian Siswa Sekolah Rakyat Sudah Dapat Beasiswa Kuliah dan Jaminan Pekerjaan

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa sejumlah siswa Sekolah Rakyat saat ini telah mendapat jaminan pekerjaan dan beasiswa kuliah. Hal tersebut disampaikan dalam Dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat di Pendopo IPP Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (13/10/2025).

    Melalui kerja sama dengan berbagai kampus, salah satunya Universitas Ary Ginanjar (UAG), sebanyak 35 siswa Sekolah Rakyat akan mendapat beasiswa pada tahun 2027 dengan jaminan pekerjaan bagi sebagian lulusan. Fasilitas ini akan diberikan setelah mereka lulus.

    “Dari 35 anak ini sudah dipastikan ada 7 anak yang akan dapat pekerjaan setelah dia lulus. Ini masih kira-kira 6–7 tahun yang akan datang, tapi dia sudah dapat posisi,” kata Gus Ipul.

    Diketahui, acara tersebut dihadiri juga oleh Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila, 147 siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 4 Sumedang, para orang tua siswa, serta 175 pilar-pilar sosial.

    Perbesar

    Mensos Gus Ipul. (Foto: Kemensos)… Selengkapnya

    Melanjutkan, Gus Ipul menegaskan pentingnya hilirisasi pendidikan agar lulusan Sekolah Rakyat memiliki masa depan yang pasti. Ke depan, upaya hilirisasi akan terus digalakkan sehingga lulusan Sekolah Rakyat betul-betul mandiri dan berdaya.

    “Sekolah Rakyat tidak ingin hanya meluluskan, tapi ingin mengawal lulusan-lulusan untuk menjadi anak-anak yang benar-benar nanti bisa memperoleh pekerjaan sesuai dengan kemampuannya,” tegasnya.

    Kehadiran Gus Ipul di Sumedang disambut hangat oleh para siswa Sekolah Rakyat. Mereka menunjukkan bakat-bakat terpendamnya melalui penampilan tarian tradisional, paduan suara, dan pembacaan puisi.

    Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sumedang tampak menahan haru. Suaranya bergetar dan sesekali terhenti karena tak kuasa menahan emosi mengingat perjuangan para siswa Sekolah Rakyat yang kini bisa tampil percaya diri di hadapan Menteri Sosial.

    “Bapak tadi mungkin sudah melihat inilah penampilan dari anak-anak kita, Bapak. Yang Alhamdulillah membuat hati ini terhenyuh. Karena mungkin satu atau dua tahun yang lalu, mereka tidak pernah terpikir bisa tampil di sini, Bapak,” ucap Fajar dengan suara bergetar.

    “Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Prabowo. Karena saya suka sedih bahwasannya kita harus setara dalam pendidikan. Tidak ada lagi anak-anak kita yang ada kesenjangan sosial di tahun sekarang. Itulah cita-cita mulia dari Bapak Presiden Prabowo Subianto,” tambahnya.

    Fajar menegaskan, Pemkab Sumedang akan tegak lurus dan penuh dukungan terhadap pelaksanaan Sekolah Rakyat. “Kami akan tegak lurus full support dengan program-program khususnya Sekolah Rakyat yang terintegrasi di Kabupaten Sumedang,” tegas Fajar.

    Pernyataan tersebut lalu disambut tepuk tangan panjang dari hadirin. Beberapa peserta, termasuk orang tua siswa, terlihat menyeka air mata.

    Perbesar

    Mensos Gus Ipul. (Foto: Kemensos)… Selengkapnya

    Salah satu momen paling menggetarkan hati terjadi ketika Elsa, seorang siswi pembaca puisi, diundang langsung oleh Gus Ipul ke atas panggung bersama ibunya. Gus Ipul meminta Elsa memeluk ibunya, sebagaimana isi puisinya, diiringi lagu “Kaulah Ibuku”.  Suasana pendopo seketika sunyi dan penuh air mata. Elsa yang bercita-cita menjadi dokter, merupakan simbol semangat anak-anak Sekolah Rakyat untuk terus maju meski berasal dari keluarga sederhana.

    Dalam dialognya, Gus Ipul menegaskan kembali makna mendasar dari Sekolah Rakyat sebagai gagasan Presiden Prabowo Subianto. “Ada tiga kunci memahami Sekolah Rakyat, yaitu memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin,” tuturnya.

    Gus Ipul menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bagian dari strategi pengentasan kemiskinan yang melibatkan lintas sektor dari kementerian hingga pemerintah daerah. Data penerima manfaat Sekolah Rakyat bersumber dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dikelola BPS.

    “Penyelenggaraan Sekolah Rakyat ini bagian dari pengentasan kemiskinan, program strategis Presiden Prabowo. Penanggung jawab operasionalnya adalah Kementerian Sosial, tapi kiri kanan kita banyak sekali yang mendukung termasuk Dikdasmen, Kementerian Dalam Negeri, PAN-RB, BPS, pekerjaan umum, hingga pemerintah daerah,” urainya.

    “Yang bisa sekolah di sini bukan kenalannya Bupati, bukan kenalannya Mensos, bukan titipan, bukan hasil sogok menyogok. Yang bisa sekolah di sini adalah orang yang memang berada di BPS, dan dia berada di desil paling bawah baru boleh bisa masuk,” jelas Gus Ipul.

    Perbesar

    Mensos Gus Ipul. (Foto: Kemensos)… Selengkapnya

    Meski dukungan datang dari berbagai pihak, Gus Ipul juga menegaskan pentingnya support orang tua dalam keberhasilan anak-anak di Sekolah Rakyat. “Para orang tua ikut membantu, mendukung, mengiringi dengan kasih sayang proses belajar mengajar anak-anak di Sekolah Rakyat. Karena orang tua ini menjadi bagian penting dari penyelenggaraan sekolah rakyat,” ungkapnya.

    Selain mengurus anak, Kementerian Sosial juga menyiapkan skema pemberdayaan untuk keluarganya. Mereka akan menjadi keluarga penerima manfaat sejumlah program seperti BPNT, PKH, dan PBI JK. “Seluruh keluarga dari siswa Sekolah Rakyat akan mendapatkan bansos lengkap baik dari pusat, provinsi maupun kabupaten. Kita harapkan hanya lima tahun maksimal bagi keluarga usia produktif, setelah itu kita antarkan menjadi keluarga yang lebih mandiri,” kata Gus Ipul.

    Sembari menegaskan semangat kemandirian, Gus Ipul lantas mengajak seluruh peserta meneriakkan yel-yel “Bansos sementara, berdaya selamanya”.

    Selain Elsa, Riska, siswi lain dari SRT 4 Sumedang juga turut menghibur hadirin dengan lagu Sunda Pupuh. Sang ibu, Lina, ikut diundang ke panggung dan menyampaikan doa singkat namun mengharukan. “Semoga jadi anak saleh, sukses ke depannya.”

    Gus Ipul pun mendoakan balik: “Semoga cita-citanya tercapai menjadi dokter hewan, dan terus membanggakan orang tua.”

    Perbesar

    Mensos Gus Ipul. (Foto: Kemensos)… Selengkapnya

    Terakhir, Gus Ipul menutup dialog dengan kabar gembira. Kabupaten Sumedang akan menjadi salah satu dari 100 titik pembangunan Sekolah Rakyat permanen yang akan dimulai tahun ini. Fasilitasnya mencakup ruang kelas, asrama, aula, ruang makan, dan area olahraga.

    “Insya Allah anak-anakku mudah-mudahan kalau lancar, Kabupaten Sumedang termasuk salah satu yang dibangun tahun ini, selesai tahun depan,” katanya.

    Hingga saat ini, telah beroperasi 165 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Sosial sebagai bagian dari program strategis nasional untuk pengentasan kemiskinan. Sekolah ini mengintegrasikan pendidikan, bantuan sosial, dan pemberdayaan ekonomi keluarga secara terpadu menghadirkan harapan baru bagi keluarga prasejahtera untuk mandiri dan sejahtera.

  • Sejumlah Siswa Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa Kuliah & Dapat Jaminan Kerja

    Sejumlah Siswa Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa Kuliah & Dapat Jaminan Kerja

    Jakarta

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan sejumlah siswa Sekolah Rakyat telah mendapat jaminan pekerjaan dan beasiswa kuliah. Fasilitas ini akan diberikan setelah mereka lulus.

    Melalui kerja sama dengan berbagai kampus, salah satunya Universitas Ary Ginanjar (UAG), sebanyak 35 siswa Sekolah Rakyat akan mendapat beasiswa pada tahun 2027 dengan jaminan pekerjaan bagi sebagian lulusan.

    “Dari 35 anak ini sudah dipastikan ada 7 anak yang akan dapat pekerjaan setelah dia lulus. Ini masih kira-kira 6-7 tahun yang akan datang, tapi dia sudah dapat posisi,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Senin (13/10/2025).

    Hal itu diungkapkan dalam Dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat di Pendopo IPP Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, hari ini.

    Hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila, 147 siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 4 Sumedang, para orang tua siswa, serta 175 pilar-pilar sosial.

    Gus Ipul menegaskan pentingnya hilirisasi pendidikan agar lulusan Sekolah Rakyat memiliki masa depan yang pasti. Ke depan, upaya hilirisasi akan terus digalakkan sehingga lulusan Sekolah Rakyat betul-betul mandiri dan berdaya.

    Kehadiran Gus Ipul di Sumedang disambut hangat oleh para siswa Sekolah Rakyat. Mereka menunjukkan bakat-bakat terpendamnya melalui penampilan tarian tradisional, paduan suara, dan pembacaan puisi.

    Pernyataan tersebut disambut tepuk tangan panjang dari hadirin. Beberapa peserta, termasuk orang tua siswa, terlihat menyeka air mata.

    Dalam dialognya, Gus Ipul menegaskan kembali makna mendasar dari Sekolah Rakyat sebagai gagasan Presiden Prabowo Subianto. “Ada tiga kunci memahami Sekolah Rakyat, yaitu memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin,” tuturnya.

    Gus Ipul menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bagian dari strategi pengentasan kemiskinan yang melibatkan lintas sektor dari kementerian hingga pemerintah daerah.

    “Penyelenggaraan Sekolah Rakyat ini bagian dari pengentasan kemiskinan, program strategis Presiden Prabowo. Penanggung jawab operasionalnya adalah Kementerian Sosial, tapi kiri kanan kita banyak sekali yang mendukung termasuk Dikdasmen, Kementerian Dalam Negeri, PAN-RB, BPS, pekerjaan umum, hingga pemerintah daerah,” urainya.

    Gus Ipul menegaskan bahwa data penerima manfaat Sekolah Rakyat bersumber dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dikelola BPS.

    “Yang bisa sekolah di sini bukan kenalannya Bupati, bukan kenalannya Mensos, bukan titipan, bukan hasil sogok menyogok. Yang bisa sekolah di sini adalah orang yang memang berada di BPS, dan dia berada di desil paling bawah baru boleh bisa masuk,” jelasnya.

    Meski dukungan datang dari berbagai pihak, Gus Ipul juga menegaskan pentingnya support orang tua dalam keberhasilan anak-anak di Sekolah Rakyat. “Para orang tua ikut membantu, mendukung, mengiringi dengan kasih sayang proses belajar mengajar anak-anak di Sekolah Rakyat. Karena orang tua ini menjadi bagian penting dari penyelenggaraan sekolah rakyat.”

    Selain mengurus anak, Kementerian Sosial juga menyiapkan skema pemberdayaan untuk keluarganya. Mereka akan menjadi keluarga penerima manfaat sejumlah program seperti BPNT, PKH, dan PBI JK. “Seluruh keluarga dari siswa Sekolah Rakyat akan mendapatkan bansos lengkap baik dari pusat, provinsi maupun kabupaten. Kita harapkan hanya lima tahun maksimal bagi keluarga usia produktif, setelah itu kita antarkan menjadi keluarga yang lebih mandiri,” kata Gus Ipul.

    Sembari menegaskan semangat kemandirian, Gus Ipul lantas mengajak seluruh peserta meneriakkan yel-yel ‘Bansos sementara, berdaya selamanya’.

    Selain Elsa, Riska, siswi lain dari SRT 4 Sumedang, juga turut menghibur hadirin dengan lagu Sunda Pupuh. Sang ibu, Lina, ikut diundang ke panggung dan menyampaikan doa singkat namun mengharukan. Ia mendoakan agar Riska menjadi anak solehah dan sukses di kemudian hari.

    “Semoga cita-citanya tercapai menjadi dokter hewan, dan terus membanggakan orang tua,” kata Gus Ipul.

    Terakhir, Gus Ipul menutup dialog dengan kabar gembira. Kabupaten Sumedang akan menjadi salah satu dari 100 titik pembangunan Sekolah Rakyat permanen yang akan dimulai tahun ini. Fasilitasnya mencakup ruang kelas, asrama, aula, ruang makan, dan area olahraga.

    “Insyaallah anak-anakku mudah-mudahan kalau lancar, Kabupaten Sumedang termasuk salah satu yang dibangun tahun ini, selesai tahun depan,” katanya.

    Sementara itu, salam sambutannya, Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila tampak menahan haru. Suaranya bergetar dan sesekali terhenti karena tak kuasa menahan emosi mengingat perjuangan para siswa Sekolah Rakyat yang kini bisa tampil percaya diri di hadapan Menteri Sosial.

    “Bapak tadi mungkin sudah melihat inilah penampilan dari anak-anak kita, Bapak. Yang Alhamdulillah membuat hati ini terhenyuh. Karena mungkin satu atau dua tahun yang lalu, mereka tidak pernah terpikir bisa tampil di sini, bapak,” ucap Fajar.

    “Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Prabowo. Karena saya suka sedih bahwasannya kita harus setara dalam pendidikan. Tidak ada lagi anak-anak kita yang ada kesenjangan sosial di tahun sekarang. Itulah cita-cita mulia dari Bapak Presiden Prabowo Subianto,” imbuhnya.

    Fajar menegaskan, Pemkab Sumedang akan tegak lurus dan penuh dukungan terhadap pelaksanaan Sekolah Rakyat. “Kami akan tegak lurus full support dengan program-program khususnya Sekolah Rakyat yang terintegrasi di Kabupaten Sumedang,” tegas Fajar.

    Hingga saat ini, telah beroperasi 165 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia, yang dikelola oleh Kementerian Sosial sebagai bagian dari program strategis nasional untuk pengentasan kemiskinan. Sekolah ini mengintegrasikan pendidikan, bantuan sosial, dan pemberdayaan ekonomi keluarga secara terpadu menghadirkan harapan baru bagi keluarga prasejahtera untuk mandiri dan sejahtera.

    (prf/ega)

  • Cara Cek Penerima BPNT Oktober 2025 di Situs cekbansos.kemensos.go.id dan Aplikasi

    Cara Cek Penerima BPNT Oktober 2025 di Situs cekbansos.kemensos.go.id dan Aplikasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat ini dapat mengecek pencairan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang telah memasuki tahap keempat pada Oktober 2025 melalui link cek penerima BPNT.

    Melansir situs resmi Badan Pangan Nasional, BPNT adalah bantuan yang diberikan secara tunai berupa uang sebesar Rp200.000 yang ditukarkan dengan bahan makanan sesuai mekanisme yang berlaku di e-warung terdekat.

    Namun tak semua masyarakat akan mendapat bantuan ini. Mereka harus terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) yang didasarkan pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

    Penyaluran bansos ini pun akan dilakukan secara bertahap sesuai jadwal yang telah ditentukan pemerintah. Dengan kata lain, penerima harus mengecek bansos secara berkala.

    Dalam hal ini, para penerima manfaat bisa melakukan pengecekan secara mandiri melalui aplikasi cek bansos maupun situs resmi cekbansos.kemensos.go.id. 

    Cara Cek Penerima BPNT Oktober 2025

    Pengguna yang ingin memastikan apakah mereka termasuk KPM untuk periode Oktober 2025 dapat memanfaatkan sarana daring resmi dari Kemensos. Pengguna hanya memerlukan identitas yang tertera pada KTP, seperti nama hingga tempat tinggal. Berikut ini panduan cara ceknya:

    Buka Situs Resmi. Akses laman https://cekbansos.kemensos.go.id/ melalui browser di perangkat seluler atau komputer.
    Masukkan Data Wilayah. Pilih provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan tempat tinggal sesuai alamat KTP.
    Isi Nama Penerima Manfaat. Ketik nama lengkap sesuai identitas KTP. Sistem akan mencocokkan data berdasarkan wilayah dan nama.
    Masukkan Kode Verifikasi. Ketik kode yang muncul dalam kotak captcha. Bila tampilan kode kurang jelas, pengguna bisa merefresh atau meminta kode baru.
    Klik “Cari Data.” Setelah semua kolom telah terisi dengan benar, tekan tombol “Cari Data” untuk memproses informasi.
    Lihat Hasil Pencarian. Jika nama Anda terdaftar sebagai penerima, sistem akan menampilkan data seperti nama, jenis bantuan (BPNT / PKH), dan periode penyaluran. Jika tidak terdaftar, muncul notifikasi “Tidak Terdapat Peserta/PM”

    Cara Cek Penerima BPNT Oktober 2025 lewat Aplikasi

    Selain melalui laman resmi cekbansos.kemensos.go.id, masyarakat juga bisa menggunakan aplikasi Cek Bansos yang disediakan Kementerian Sosial. Aplikasi ini berfungsi sebagai kanal resmi untuk memeriksa status penerima bantuan, termasuk program BPNT dan Program Keluarga Harapan (PKH).

    Berikut ini langkah-langkah pengecekan melalui aplikasi:

    Unduh Aplikasi Resmi ”Aplikasi Cek Bansos”. Pastikan pengembang aplikasi adalah Kementerian Sosial RI agar terhindar dari aplikasi palsu.
    Login atau Daftar Akun. Jika belum memiliki akun, pilih ”Buat Akun” dengan memasukkan data pribadi seperti NIK, nama lengkap, alamat sesuai KTP, dan foto KTP. Setelah pendaftaran berhasil, lakukan verifikasi wajah (face recognition) sesuai panduan di aplikasi.
    Masuk ke Menu “Cek Bansos.” Setelah login, pilih menu “Cek Bansos” di beranda aplikasi. Sistem akan meminta Anda mengisi data wilayah tempat tinggal (provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan).
    Masukkan Nama Penerima Manfaat. Ketik nama lengkap sesuai data di KTP, lalu tekan tombol “Cari Data”. Sistem akan menampilkan informasi apakah nama Anda terdaftar sebagai penerima BPNT, PKH, atau jenis bantuan sosial lainnya.
    Lihat Hasil dan Detail Bantuan. Bila terdaftar, akan muncul keterangan nama penerima, jenis bantuan, serta periode penyaluran. Jika tidak terdaftar, sistem akan menampilkan notifikasi bahwa data Anda belum tercantum.
    Gunakan Fitur “Usul” dan “Sanggah.” Fitur ini memungkinkan masyarakat mengajukan usulan penerima baru atau menyampaikan keberatan terhadap data penerima yang dianggap tidak sesuai. Mekanisme ini diharapkan meningkatkan transparansi dan akurasi penyaluran bantuan.

    Jadwal Pencairan Bansos BPNT 2025

    Pencairan bantuan sosial tahap terakhir dijadwalkan berlangsung pada periode Oktober hingga Desember 2025. Tanggal pasti pencairan berbeda di setiap daerah, menyesuaikan administrasi dan teknis penyaluran oleh bank atau kantor pos. Penerima manfaat diimbau rutin memantau informasi terkini.

    Biasanya, penyaluran dilakukan secara bertahap pada pekan pertama, kedua, hingga menjelang akhir bulan. Adapun pembagian periode pencairan BPNT sepanjang 2025 meliputi:

    Tahap I: Januari, Februari, Maret
    Tahap II: April, Mei, Juni
    Tahap III: Juli, Agustus, September
    Tahap IV: Oktober, November, Desember

     

  • Fatma Saifullah Yusuf Gerakkan Sinergi Batik Inklusif di Solo

    Fatma Saifullah Yusuf Gerakkan Sinergi Batik Inklusif di Solo

    Solo (beritajatim.com) – Menjelang peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025, Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial (Kemensos), Fatma Saifullah Yusuf, bersama Penasihat II DWP Kemensos, Intan Agus Jabo Priyono, melakukan kunjungan kerja ke Kota Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (12/10/2025).

    Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Sosial untuk meneguhkan komitmen terhadap inklusi sosial, pemberdayaan, pelestarian budaya, serta transformasi sosial bagi penyandang disabilitas di Indonesia.

    Kunjungan ini dimulai dengan mengunjungi Batik Owens, sebuah sentra batik terkemuka di Solo yang dirintis oleh Owens Joe. Dalam suasana hangat, Owens Joe menyambut Fatma dan rombongan dengan ramah.

    Di tengah berbagai karya batiknya yang penuh inovasi, Owen bercerita tentang dedikasinya untuk melestarikan nilai budaya batik, serta percaya bahwa semangat membatik dapat menjadi ruang tumbuh bagi siapa saja, termasuk penyandang disabilitas.

    “Batik adalah cermin nilai dan ketekunan bangsa. Kami percaya, semangat membatik dapat menjadi ruang tumbuh bagi siapa pun, termasuk penyandang disabilitas. Mereka bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga calon pencipta dan penjaga warisan budaya,” ujar Owen Joe.

    Selanjutnya, Fatma dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Batik Ciprat Jombor di Kelurahan Jombor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Di sinilah para penyandang disabilitas mengekspresikan kreativitas mereka melalui seni batik ciprat — sebuah teknik yang memadukan spontanitas dengan kebebasan warna di atas kain.

    Fatma tampak berinteraksi dengan para pengrajin disabilitas, bahkan berkreasi langsung dengan mereka, mencipratkan warna hingga menyelesaikan sebuah karya batik ciprat bersama.

    “Setiap cipratan warna yang lahir dari tangan mereka adalah keberanian. Mereka tidak menyerah pada keterbatasan, tetapi menjadikannya sumber kekuatan,” tutur Wanita kelahiran Jombang Jawa Timur ini.

    Selain itu, Fatma juga memberikan dukungan nyata terhadap ekonomi kreatif penyandang disabilitas dengan membeli sejumlah karya batik ciprat mereka. Dalam kesempatan itu, Owen Joe menyampaikan komitmennya untuk berkolaborasi dengan pengrajin Batik Ciprat Jombor dengan memberikan pelatihan dan pendampingan teknik baru seperti eco-discharge untuk meningkatkan daya saing karya-karya batik ciprat.

    Rombongan DWP Kemensos saat berada di batik Solo

    “Kreativitas adalah pintu menuju kemandirian. Ketika dunia usaha mau membuka ruang berbagi, maka budaya dan inklusivitas tumbuh bersama — saling memperkuat dan memberi nilai,” ungkap Fatma.

    Tak hanya itu, Fatma juga menyerahkan bantuan ATENSI kepada 13 penerima manfaat (PM) pembatik disabilitas yang terdiri dari kebutuhan dasar dan perlengkapan rumah tangga, seperti beras, minyak goreng, kipas angin, dan sarung.

    Bantuan ini menjadi bentuk penghargaan atas semangat dan karya mereka. “Kita ingin memastikan tidak ada yang tertinggal dalam perjalanan menuju kemandirian sosial,” tegas Fatma.

    Kunjungan ini juga dihadiri oleh berbagai pihak, seperti Kepala Sentra Terpadu Soeharso, Ketua DWP Sentra Terpadu Soeharso Solo, serta kepala kelurahan dan kecamatan setempat. Dalam dialog yang berlangsung, Intan Agus Jabo Priyono menegaskan komitmen DWP Kemensos untuk memperkuat jejaring pemberdayaan perempuan dan keluarga penyandang disabilitas.

    “Inklusivitas harus dihidupkan di setiap lini mulai dari keluarga, komunitas, hingga dunia kerja. Batik adalah cara kita menjahit kemandirian itu,” ujarnya.

    Melalui kemitraan antara Batik Owen dan Batik Ciprat Jombor, DWP Kemensos berharap dapat membangun rantai nilai ekonomi batik yang inklusif, di mana penyandang disabilitas menjadi subjek aktif dalam penciptaan karya, bukan hanya penerima bantuan.

    Kunjungan ini menjadi simbol bahwa inklusivitas bukan hanya sebuah tema tahunan menjelang HDI, tetapi merupakan gerakan yang terus berlanjut. Pesan yang dibawa Fatma dan DWP Kemensos jelas: pelestarian budaya dan pemberdayaan sosial dapat berjalan seiring, membentuk wajah Indonesia yang lebih ramah, mandiri, dan berdaya saing.

    “Kita ingin karya teman-teman disabilitas bukan hanya dikenal, tetapi diakui sebagai bagian dari identitas bangsa. Setiap warna pada kain mereka adalah cerita perjuangan — dan hari ini, kita bersama menuliskannya,” tutup Fatma. [suf]