Kementrian Lembaga: Kemensos

  • Bahlil menghadap Prabowo ajukan Soeharto jadi pahlawan nasional

    Bahlil menghadap Prabowo ajukan Soeharto jadi pahlawan nasional

    “Saya bilang Bapak Presiden, dengan penuh harapan, lewat mekanisme rapat DPP Partai Golkar kami sudah mengajukan Pak Harto sebagai pahlawan nasional,”

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menghadap Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengajukan Presiden kedua RI Soeharto sebagai pahlawan nasional.

    “Saya bilang Bapak Presiden, dengan penuh harapan, lewat mekanisme rapat DPP Partai Golkar kami sudah mengajukan Pak Harto sebagai pahlawan nasional,” ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

    Bahlil menilai Soeharto memiliki jasa besar bagi bangsa dan negara, antara lain dalam membangun kedaulatan pangan dan energi, menekan inflasi tinggi, serta membawa Indonesia dikenal sebagai salah satu kekuatan ekonomi di Asia pada masanya.

    Sebagai tokoh pendiri dan pembina Partai Golkar yang memimpin Indonesia lebih dari tiga dekade, Bahlil mengatakan Soeharto telah memberikan kontribusi penting terhadap pembangunan nasional.

    “Saya pikir sudah sangat layak, pantas, dan sudah saatnya untuk kemudian pemerintah bisa memberikan sebagai gelar Pahlawan Nasional. Itu yang tadi keputusan daripada DPP Partai Golkar,” kata Bahlil.

    Dalam pertemuan tersebut, Bahlil mengatakan Presiden Prabowo menerima aspirasi Partai Golkar terkait usulan tersebut dan menyatakan akan mempertimbangkannya sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

    “Bapak Presiden Prabowo mengatakan bahwa saya menerima dan akan mempertimbangkan. Sudah barang tentu itu lewat mekanisme internal, kan ada, ada mekanisme yang harus dilalui,” ucap Bahlil.

    “Kami sebagai partai sudah menyampaikan apa yang menjadi bagian permohonan kami untuk Pak Harto ditetapkan sebagai pahlawan nasional,” imbuhnya.

    Bahlil menambahkan Partai Golkar juga telah menyampaikan usulan itu kepada Kementerian Sosial. Dia menegaskan Partai Golkar secara konsisten mendukung pengusulan Soeharto melalui jalur resmi, baik di tingkat fraksi maupun di DPP partai.

    “Partai Golkar, konsisten. Konsisten terus, baik di fraksi maupun di DPP Partai Golkar, karena Pak Harto ini kan adalah tokoh, presiden, dan bagi Golkar ini adalah bagian dari apa yang beliau meletakkan kerangka perjuangan Golkar pada saat, pada masa itu ya,” ucapnya.

    Sebelumnya,

    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan Presiden Prabowo Subianto saat ini masih mempelajari sejumlah nama yang diusulkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mendapat gelar pahlawan nasional.

    Prasetyo mengatakan usulan tersebut merupakan hasil pembahasan Dewan Gelar dan Tanda Jasa yang telah disampaikan secara resmi kepada pemerintah.

    “Sedang dipelajari oleh Bapak Presiden karena memang cukup banyak nama-nama yang diajukan. Mohon waktu,” kata Prasetyo di Gedung ANTARA Heritage Center, Jakarta, Kamis (30/10).

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tangis Haru Ansari Serahkan Bantuan Bagi Penyandang Disabilitas di Pamekasan

    Tangis Haru Ansari Serahkan Bantuan Bagi Penyandang Disabilitas di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Anggota DPR RI Dapil Jatim XI Madura, Ansari menangis haru saat membagikan beragam bantuan berupa kursi roda, kaki palsu hingga alat bantu dengar bagi puluhan penyandang disabilitas di kabupaten Pamekasan, Senin (3/11/2025).

    Program bantuan bagi para penyandang disabilitas yang merupakan bentuk kepedulian dari DPR RI bersama Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI), dibagikan secara langsung oleh Ansari kepada penerima manfaat di Rumah Aspirasi di Kelurahan Lawangan Dhaja, Kecamatan Pademawu, Pamekasan,

    “Mohon maaf, kami sangat terharu melihat semangat bapak melangkah dengan alat bantu, mungkin kita yang sempurna secara fisik ini kurang bersyukur,” kata Ansari, usai memberikan bantuan kepada para penyandang disabilitas di Pamekasan.

    Bahkan dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengaku tidak kuasa menahan tangis dan sangat terharu melihat penyandang disabilitas yang menggunakan tongkat dan alat bantu untuk berjalan. “Sebagai wakil rakyat sekaligus aspirator bantuan dari Kemensos, kami menyerahkan secara langsung bantuan kepada penerima manfaat,” ungkapnya.

    “Penyerahan bantuan ini sebagai bentuk nyata kepedulian dari komitmen, kami hadir di tengah masyarakat terutama bagi mereka yang membutuhkan bantuan, khususnya bagi para penyandang disabilitas,” sambung anggota Fraksi PDI Perjuangan.

    Selain itu pihaknya menegaskan jika pembangunan sejati menitikberatkan pada pembangunan yang menyentuh hati dan kemanusiaan, serta bukan sekedar infrastruktur dan ekonomi semata. “Semoga bantuan ini bisa memberi manfaat bagi para penerima, serta menambah semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” harapnya.

    Lebih lanjut disampaikan jika bansos tersebut juga dilengkapi dengan beragam paket bantuan, seperti kasur, bantal, sembako hingga perlengkapan kebersihan mandi dan lainnya. “Bantuan ini kita bagikan sesuai dengan usulan penerima,” tegasnya.

    “Program bansos ini tidak hanya kami lakukan saat ini, sebab pada Maret 2025 lalu, kami juga sempat menyalurkan ratusan paket bantuan kepada masyarakat, khususnya para penyandang disabilitas di Madura,” pungkas wakil rakyat perempuan kelahiran Pamekasan. [pin/but]

  • Megawati Minta Negara Jangan Mudah Beri Gelar Pahlawan

    Megawati Minta Negara Jangan Mudah Beri Gelar Pahlawan

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada negara agar lebih hati-hati dalam memberikan gelar pahlawan.

    Presiden ke-5 RI itu menegaskan penyematan gelar pahlawan kepada seseorang tidak bisa secara mudah karena harus dilatar belakangi dengan nilai historis yang mumpuni.

    “Hati-hati loh kalau mau jadiin pahlawan itu loh. Lah jangan gampang dong. Kalau Bung Karno benar pahlawan,” katanya saat Seminar Konferensi Asia-Afrika di Blitar, dikutip Senin (3/11/2025).

    Megawati mengatakan bahwa dirinya siap memberikan bukti-bukti keabsahan gelar pahlawan untuk Soekarno. Dia menjelaskan perjuangan memulihkan nama sang ayah yang ditahan, namun menurutnya hanya diisolasi.

    “Saya nanya ini sebetulnya kalau tahanan mana kertasnya supaya saya kalau bisa ngadap kemana-mana? Never, tidak ada,” tuturnya.

    Menurutnya, kesalahan yang diperbuat Soekarno harus dibuktikan secara sah, terlebih mengenai Soekarno terafiliasi dengan Partai Komunis. Dia merasakan ketidakadilan atas apa yang dialami keluarganya karena banyak masyarakat yang tidak berani mengatakan hal tersebut.

    Dia menekankan setiap warga negara memiliki hak yang sama di mata hukum. Bahkan dirinya bertekad berada di garis terdepan jika kejadian serupa dialami orang lain.

    Sebelumnya, Kementerian Sosial mengusulkan sebanyak 40 nama tokoh untuk mendapat gelar pahlawan nasional.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyerahkan berkas usulan tersebut kepada Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Selasa siang.

    Dari 40 nama yang diusulkan, salah satunya adalah Presiden ke-2 Soeharto. Rencana pemberian gelar ini menui polemik karena dianggap mengkhianati reformasi 98.

    Namun, Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon mengatakan keputusan pemberian gelar tersebut menunggu keputusan Presiden Prabowo Subianto.

    Menurutnya, kajian nama pahlawan yang baru segera rampung sebelum tanggal 10 November 2025 dan direncanakan diumumkan saat 10 November 2025. 

  • Hari Gini Nggak Doyan Sayur? Sumbatan Usus Juga Bisa Terjadi karena Kurang Serat Lho

    Hari Gini Nggak Doyan Sayur? Sumbatan Usus Juga Bisa Terjadi karena Kurang Serat Lho

    Jakarta

    Konsumsi serat penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya kebiasaan makan buah dan sayur. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan bahwa sekitar 96,7 persen penduduk belum memenuhi anjuran konsumsi sayur dan buah setiap hari. Pola makan yang lebih banyak mengutamakan nasi, lauk tinggi lemak, serta minuman manis membuat tubuh kekurangan komponen penting yang seharusnya membantu menjaga fungsi pencernaan.

    Serat adalah zat penyusun makanan nabati yang tidak dicerna oleh tubuh secara langsung. Meski tidak dicerna, serat punya peran besar dalam menjaga ritme usus. Serat membantu mempertahankan bentuk feses, menjaga pergerakan usus agar tetap teratur, serta mendukung keseimbangan bakteri baik yang dibutuhkan tubuh. Jika Asupan serat rendah dan berlangsung dalam jangka panjang, pergerakan feses di usus menjadi lambat, sehingga air yang terkandung di feses terus-menerus diserap oleh usus mengakibatkan feses menjadi keras. Kondisi ini dapat memicu sembelit berulang.

    Sembelit yang berlangsung lama tidak hanya membuat perut tidak nyaman. Dalam beberapa kasus, feses yang mengeras dapat membentuk massa/gumpalan padat yang disebut fekaloma. Gumpalan ini dapat menghambat aliran makanan dan gas di dalam usus. Jika saluran benar-benar tersumbat, kondisi ini dapat berkembang menjadi obstruksi usus. Gejalanya meliputi perut kembung, nyeri hebat, mual, muntah, hingga tidak bisa buang gas maupun buang air besar. Obstruksi usus merupakan kondisi yang perlu penanganan medis segera.

    Serat Penting Agar Pencernaan Optimal

    Serat terbagi menjadi dua jenis yaitu serat larut dan serat tidak larut. Serat larut menyerap air dan membentuk gel, yang membantu membuat proses pencernaan berjalan lebih teratur dan lembut. Sedangkan serat tidak larut berfungsi menambah volume feses sehingga merangsang gerakan usus. Kedua jenis serat ini bekerja saling melengkapi dalam menjaga kesehatan pencernaan.

    Penelitian dalam Jurnal Nutrients tahun 2013 menjelaskan bahwa serat bekerja dengan menahan air di dalam saluran cerna sehingga feses lebih lunak dan volumenya tetap ideal. Kondisi ini membantu usus bergerak dengan ritme yang teratur. Waktu transit yang stabil membuat sisa makanan tidak menumpuk dan mengeras. Dengan begitu, risiko sembelit berat yang dapat berkembang menjadi penyumbatan usus dapat dicegah.

    Waspadai Sembelit Terus-Menerus

    Sembelit yang muncul sesekali memang bisa hilang dengan memperbaiki asupan cairan dan makanan berserat. Namun perlu diperhatikan dengan serius ketika sembelit terjadi berulang atau berlangsung dalam jangka panjang.

    Sebuah publikasi penelitian di Jurnal Clinical Case Reports tahun 2023, dilaporkan kasus obstruksi usus yang dipicu oleh konstipasi kronis yang tidak diatasi. Kondisi ini terjadi karena feses yang mengeras dapat menghambat jalur keluarnya sisa makanan di usus. Ketika aliran tersumbat, tekanan dalam usus meningkat, memicu nyeri perut hebat, kembung berlebihan, mual, muntah, hingga tidak dapat buang angin maupun buang air besar.

    Selain itu, gerakan usus yang lambat dapat mengubah keseimbangan bakteri di dalamnya. Lapisan usus yang mengalami iritasi dan peradangan akan menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap gangguan. Dalam kondisi tertentu, gangguan ini dapat berkontribusi pada peningkatan risiko obstruksi.

    Kelompok Rentan

    Beberapa kelompok lebih rentan mengalami gangguan pencernaan terkait serat yang rendah, seperti:

    LansiaOrang yang kurang minum airOrang yang sering menahan buang air besarOrang dengan riwayat operasi perutOrang dengan pola makan rendah serat dalam waktu lama

    Untuk kelompok ini, menjaga pola makan seimbang menjadi langkah pencegahan yang sangat penting.

    Sumber Serat yang Mudah Ditemukan Sehari-hari

    Kebutuhan serat harian berkisar 20 sampai 37 gram berdasarkan Angka Kebutuhan Gizi sesuai usia dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 28 Tahun 2019. Pemenuhan serat bisa dimulai dengan membiasakan mengonsumsi makanan yang mudah ditemui seperti:

    Pepaya, pir, apel, pisangBayam, brokoli, kangkung, sawiKacang merah, kacang hijau, kacang tanahSingkong, talas, dan ubi

    Penuhi kebutuhan serat setiap hari dan porsi sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Konsumsi serat secara tiba-tiba dalam jumlah besar juga dapat memicu gas dan kembung.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Mensos Imbau Masyarakat Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • Dokter Beberkan Pemicu Sumbatan Usus yang Bisa Sebabkan Kematian

    Dokter Beberkan Pemicu Sumbatan Usus yang Bisa Sebabkan Kematian

    Jakarta

    Kondisi sumbatan usus banyak dibicarakan, pasca meninggalnya ayah dari YouTuber Jerome Polin, Marojahan Sintong Sijabat.

    Terlepas dari kasus tersebut, kondisi sumbatan usus dapat dipicu berbagai hal. Mulai dari kanker usus, perlengketan, atau sumbatan kotoran yang tidak keluar.

    “Atau juga bisa karena adanya gangguan pembuluh darah. Bisa itu sumbatan, misalnya pada pembuluh darah yang menuju ke usus tersebut, sehingga ususnya relatif tidak bergerak. Untuk waktu tentu dan sehingga terjadi sumbatan tersebut,” terang dokter spesialis penyakit dalam yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prof Ari Fahrial Syam, pada detikcom Minggu (2/11/2025).

    Prof Ari menyebut kondisi sumbatan usus ini umum terjadi. Artinya, ada saja pasien dengan kasus serupa datang ke rumah sakit.

    Namun, jika tidak didiagnosis dengan tepat dan penanganan terlambat, bisa berbahaya. Cara penangananya memang harus dioperasi atau laparotomi untuk menghilangkan penyebab sumbatan.

    “Dan lihat juga bagaimana kondisi usus tersebut. Kalau sudah mati, ini tentu artinya sudah nekrosis itu akan dibuang,” kata Prof Ari.

    Sumbatan usus ini juga bisa disebabkan oleh hernia inginalis. Itu merupakan kondisi saat usus terperangkap di luar karena hernia, dan akhirnya terjadi sumbatan.

    Prof Ari menyebut semakin bertambahnya usia, risiko penyakit ini bisa semakin besar.

    “Dan risiko pada orang semakin lanjut usia, risiko untuk terjadinya obstruksi usia juga semakin meningkat,” tegasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Mensos Imbau Masyarakat Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/suc)

  • Dokter Beberkan Pemicu Sumbatan Usus yang Bisa Sebabkan Kematian

    Dokter Beberkan Pemicu Sumbatan Usus yang Bisa Sebabkan Kematian

    Jakarta

    Kondisi sumbatan usus banyak dibicarakan, pasca meninggalnya ayah dari YouTuber Jerome Polin, Marojahan Sintong Sijabat.

    Terlepas dari kasus tersebut, kondisi sumbatan usus dapat dipicu berbagai hal. Mulai dari kanker usus, perlengketan, atau sumbatan kotoran yang tidak keluar.

    “Atau juga bisa karena adanya gangguan pembuluh darah. Bisa itu sumbatan, misalnya pada pembuluh darah yang menuju ke usus tersebut, sehingga ususnya relatif tidak bergerak. Untuk waktu tentu dan sehingga terjadi sumbatan tersebut,” terang dokter spesialis penyakit dalam yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prof Ari Fahrial Syam, pada detikcom Minggu (2/11/2025).

    Prof Ari menyebut kondisi sumbatan usus ini umum terjadi. Artinya, ada saja pasien dengan kasus serupa datang ke rumah sakit.

    Namun, jika tidak didiagnosis dengan tepat dan penanganan terlambat, bisa berbahaya. Cara penangananya memang harus dioperasi atau laparotomi untuk menghilangkan penyebab sumbatan.

    “Dan lihat juga bagaimana kondisi usus tersebut. Kalau sudah mati, ini tentu artinya sudah nekrosis itu akan dibuang,” kata Prof Ari.

    Sumbatan usus ini juga bisa disebabkan oleh hernia inginalis. Itu merupakan kondisi saat usus terperangkap di luar karena hernia, dan akhirnya terjadi sumbatan.

    Prof Ari menyebut semakin bertambahnya usia, risiko penyakit ini bisa semakin besar.

    “Dan risiko pada orang semakin lanjut usia, risiko untuk terjadinya obstruksi usia juga semakin meningkat,” tegasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Mensos Imbau Masyarakat Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/suc)

  • Misteri Golongan Darah Baru Terpecahkan Setelah 50 Tahun, Ini Temuan Peneliti

    Misteri Golongan Darah Baru Terpecahkan Setelah 50 Tahun, Ini Temuan Peneliti

    Jakarta

    Para ahli akhirnya menemukan golongan darah baru yang telah menjadi misteri selama lebih dari 50 tahun.

    Penemuan ini berawal pada tahun 1972, ketika sampel darah seorang wanita hamil menunjukkan keanehan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa darah tersebut tidak memiliki salah satu molekul permukaan yang biasanya ditemukan pada semua sel darah merah manusia.

    Ketiadaan molekul tersebut membuat para ilmuwan kebingungan selama puluhan tahun. Kini, tim peneliti dari Inggris dan Israel berhasil mengungkap penyebabnya dan secara resmi mendefinisikan sistem golongan darah baru pada manusia.

    Hasil penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2024 dalam jurnal Blood, salah satu jurnal ilmiah bergengsi di bidang hematologi.

    “Ini merupakan pencapaian besar, dan puncak dari upaya tim yang panjang, untuk akhirnya menetapkan sistem golongan darah baru ini dan mampu menawarkan perawatan terbaik bagi pasien yang langka, namun penting,” ujar ahli hematologi Louise Tilley dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris tahun lalu, setelah hampir 2 dekade meneliti secara pribadi keanehan ini.

    Dikutip dari Science Alert, manusia sebenarnya memiliki banyak sistem golongan darah yang berbeda berdasarkan beragam protein dan gula yang melapisi sel darah. Tubuh menggunakan molekul antigen ini, di antara tujuan lainnya, sebagai penanda identitas untuk memisahkan ‘diri’ dari ‘bukan diri’ yang berpotensi membahayakan.

    “Jika penanda ini tidak cocok saat menerima transfusi darah, taktik penyelamatan jiwa ini dapat menyebabkan reaksi atau bahkan berakibat fatal,” tulis para ahli.

    Sebagian besar golongan darah utama diidentifikasi pada awal abad ke-20. Banyak yang ditemukan sejak saat itu, seperti sistem Er yang pertama kali dijelaskan pada 2022, hanya ditemukan pada sejumlah kecil orang.

    Hal ini juga berlaku untuk golongan darah baru.

    “Pekerjaan ini sulit karena kasus genetiknya sangat jarang,” ungkap Tilley.

    Penelitian terbaru mengungkap golongan darah langka yang sebelumnya nyaris tidak terdeteksi. Lebih dari 99,9 persen orang di dunia ternyata memiliki antigen bernama AnWj.

    Namun, antigen ini hilang dari darah seorang pasien misterius pada 1972. Dari sinilah penemuan golongan darah baru itu bermulai.

    Karena antigen AnWj ditemukan pada protein mielin atau yang membungkus saraf dan sel darah putih (limfosit), para peneliti menamai sistem golongan darah baru ini MAL, sesuai dengan gen yang mengendalikannya.

    Saat seseorang memiliki dua salinan gen MAL, yang bermutasi, darahnya akan menjadi AnWj-negatif, seprti pasien tahun 1972. Menariknya, tim peneliti yang dipimpin Tilley juga menemukan beberapa pasien AnWj-negatif lain tanpa mutasi gen ini, yang menandakan bahwa ada kemungkinan kelainan darah tertentu bisa menekan munculnya antigen tersebut.

    “Protein MAL ini sangat kecil dan punya sifat unik, jadi butuh waktu lama dan banyak eksperimen untuk bisa memastikan bahwa ini benar-benar sistem golongan darah baru,” jelas ahli biologi sel dari University of the West of England, Tim Satchwell.

    Setelah bertahun-tahun penelitian, tim akhirnya berhasil membuktikan peran gen MAL dengan menyisipkan gen MAL normal ke dalam sel darah AnWj-negatif. Hasilnya, antigen AnWj langsung muncul kembali di permukaan sel, bukti kuat bahwa gen MAL memang kuncinya.

    Protein MAL sendiri berperan penting dalam menjaga kestabilan membran sel dan membantu transportasi molekul di dalam sel. Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa antigen AnWj tidak ada pada bayi baru lahir, tetapi muncul tak lama setelah mereka dilahirkan.

    Semua pasien AnWj-negatif yang diteliti ternyata memiliki mutasi gen yang sama, meskipun tidak ada tanda-tanda penyakit atau kelainan lain. Dengan ditemukannya penanda genetik ini, dokter kini bisa menguji apakah seseorang memiliki golongan darah MAL-negatif karena faktor genetik, atau karena adanya gangguan lain yang menekan antigen tersebut.

    Walaupun langka, kondisi ini bisa sangat penting saat transfusi darah atau perawatan medis. Semakin banyak yang dipahami tentang sistem golongan darah langka seperti MAL, semakin besar pula peluang untuk menyelamatkan nyawa di masa depan.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Mensos Imbau Masyarakat Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/suc)

  • Prabowo Ingatkan Dunia soal ‘Serakahnomics’, PRIMA Dukung Penuh Sikap Presiden

    Prabowo Ingatkan Dunia soal ‘Serakahnomics’, PRIMA Dukung Penuh Sikap Presiden

    Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto mengingatkan tentang bahaya ‘Serakahnomics’ atau ekonomi yang serakah di hadapan para pemimpin negara saat menghadiri KTT APEC di Gyeongju, Korea Selatan. Ia menyampaikan bahwa ‘Serakahnomics’ merupakan penghambat utama pertumbuhan sejati dan merusak keadilan.

    Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), Agus Jabo Priyono, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh sikap Presiden yang menyebarluaskan gagasan anti-Serakahnomics kepada para pemimpin negara lain.

    Ia menguraikan, ‘Serakahnomics’ adalah satu kaum yang hanya memburu keuntungan secara eksploitatif. Menurutnya, kaum ini terdiri dari tiga unsur utama yang saling menguatkan, yaitu imperialisme, oligarki dan birokrat korup.

    “Mereka adalah imperialis dengan kaki tangannya, oligarki penguasa sumber daya alam, birokrat korup yang mencuri uang negara,” ujar dia dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (2/11/2025).

    Agus Jabo mengatakan, sistem ekonomi serakah atau ‘Serakahnomics’ telah lama menggerogoti kedaulatan bangsa Indonesia. Mereka menjadi akar masalah ketimpangan sosial di Indonesia.

    “Kaum ini yang menggerogoti kedaulatan bangsa, keadilan dan kemakmuran rakyat,” tukas Wakil Menteri Sosial tersebut.

    Oleh sebab itu, Agus Jabo mengajak kepada semua pihak untuk persatu melawan belenggu ‘Serakahnomics’ dengan menjalankan Pasal 33 UUD 1945 secara konsisten.

    Ia menyebut, pengelolaan sumber daya alam harus dipergunakan untuk sebesar-sebesarnya kemakmuran rakyat. Tujuannya, agar rakyat Indonesia dapat hidup sejahtera, bahagia dan gumuyu.

    “Mari Bersatu menegakkan Pasal 33 UUD 1945 dan melawan Serakahnomics serta bergotong royong mewujudkan Indonesia yang adil Makmur, agar rakyat bisa gumuyu, hidup bahagia,” tutupnya.

  • Kemensos Gelar November Run, Ribuan Peserta Lari Bareng Mensos-Seskab Teddy

    Kemensos Gelar November Run, Ribuan Peserta Lari Bareng Mensos-Seskab Teddy

    Jakarta

    Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar November Run sebagai bagian peringatan Hari Pahlawan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Kegiatan dihadiri langsung Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul, Sekertaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Wakil Mensos Agus Jabo Priyono.

    “Hari ini kita berlari bukan untuk menang, tetapi untuk mengenang. Kita berlari bukan sekedar menggerakkan tubuh, tetapi untuk menghidupkan kembali jiwa perjuangan para pahlawan bangsa. Di bulan inilah bangsa ini belajar tentang makna keberanian, tentang arti pengorbanan, tentang bagaimana cinta kepada tanah air tak pernah mengenal kata lelah,” kata Gus Ipul saat melepas peserta November Run, Minggu (2/11/2025).

    Setelah sesi flag off, Mensos Gus Ipul dan Seskab Teddy ikut lari membaur bersama ribuan peserta lainnya. Para peserta ini mengikuti kegiatan lari dengan beberapa jarak berbeda, di antaranya 5 kilometer, 4 kilometer dan 3 kilometer.

    Kegiatan lari juga dihadiri oleh keluarga pahlawan. Beberapa peserta lari tampak menggunakan kostum unik, diantara kostum pahlawan, loreng hingga kostum berbentuk uang dengan gambar pahlawan.

    Gus Ipul mengatakan, November Run merupakan kegiatan yang pertama kali digelar untuk memperingati Hari Pahlawan. Melalui November Run, Kemensos mengajak masyarakat untuk mengingat kembali perjuangan para pahlawan.

    Kemensos gelar November Run sebagai bagian dari memperingati Hari Pahlawan (Sholihin/detikcom)

    Dia menambahkan, kegiatan ini diharapkan bisa memperkuat sikap patriotik masyarakat seperti perjuangan para pahlawan kemerdekaan.

    (sol/ygs)

  • 2
                    
                        Megawati Ingatkan Negara Jangan Asal Beri Gelar Pahlawan: Kalau Bung Karno, Benar Pahlawan
                        Nasional

    2 Megawati Ingatkan Negara Jangan Asal Beri Gelar Pahlawan: Kalau Bung Karno, Benar Pahlawan Nasional

    Megawati Ingatkan Negara Jangan Asal Beri Gelar Pahlawan: Kalau Bung Karno, Benar Pahlawan
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com
    – Presiden Kelima Republik Indonesia sekaligus Ketua PDI-P Megawati Soekarnoputri mengingatkan agar pemerintah tidak sembarangan memberikan gelar pahlawan nasional kepada tokoh.
    Dia menilai, penganugerahan gelar itu tidak bisa dilakukan secara mudah tanpa menimbang rekam jejak perjuangan, nilai kemanusiaan, serta tanggung jawab moral seorang tokoh terhadap bangsa.
    “Dapat gelar proklamator, bapak bangsa, terus ini apa? Pahlawan? Tapi, ya hati-hati kalau mau menjadikan seseorang pahlawan. Jangan gampang dong. Kalau Bung Karno, benar, pahlawan. Karena saya berani bertanggung jawab,” ujar Megawati saat berpidato dalam seminar peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).
    Hal itu disampaikan Megawati saat menceritakan kondisi ayahnya, Presiden Pertama RI Soekarno, yang pernah diperlakukan tidak adil oleh bangsanya sendiri.
    Soekarno, lanjut Megawati, diberhentikan dan dicabut mandatnya sebagai presiden RI melalui TAP MPR tanpa proses pengadilan.
    “Bayangkan, seorang putra bangsa diperlakukan begitu hanya karena sebuah TAP. Kalau Bung Karno bersalah, seharusnya demi keadilan beliau boleh dong dimasukkan ke pengadilan,” kata Megawati.
    Dia mengatakan, meski Bung Karno dicabut mandatnya dan diisolasi, sang ayah tetap diam demi menghindari perang sesama bangsa Indonesia.
    “Kalau melawan, nanti yang terjadi perang saudara,” ujar Megawati menirukan pesan Bung Karno kepadanya.
    Menurut Megawati, sikap Bung Karno yang tetap diam meski diperlakukan tidak adil adalah wujud kebesaran jiwa dan tanggung jawab terhadap bangsa.
    “Hanya demi negara yang beliau bangun, hanya demi rakyatnya agar tidak perang satu sama lain, dia korbankan dirinya,” katanya.
    Pernyataan Megawati itu pun memicu spekulasi bahwa hal tersebut untuk menyinggung rencana pemerintah memberikan gelar pahlawan untuk Presiden ke-2 RI Soeharto.
    Namun, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa pesan Megawati hanyalah pengingat agar pemerintah berhati-hati dalam memberikan gelar pahlawan.
    “Yang dimaksud Ibu Megawati, pahlawan itu juga menjadi simbol yang ideal tentang bagaimana bangsa Indonesia ini dibangun. Sosok pahlawan harus memiliki terobosan dalam perjuangan bagi kemerdekaan dan nilai kemanusiaan, bukan mengkhianatinya,” ujar Hasto saat menjawab pertanyaan soal apakah pernyataan Megawati terkait rencana pemberian gelar pahlawan nasional ke Soeharto, seusai acara.
    Menurut Hasto, Megawati hanya menekankan bahwa gelar pahlawan seharusnya diberikan berdasarkan kepeloporan dan keteladanan yang menjadi inspirasi bagi seluruh anak bangsa.
    “Pesan Ibu Megawati jelas: gelar pahlawan harus diberikan secara hati-hati, dengan mendengarkan suara rakyat, dan memastikan sosok itu betul-betul menjadi contoh bagi perjuangan bangsa di masa kini dan mendatang,” kata Hasto.
    Saat ditanya mengenai sikap PDI-P soal rencana pemberian gelar kepada Soeharto, Hasto menyatakan bahwa pihaknya mendengarkan pandangan dari masyarakat sipil dan kalangan akademisi.
    “Banyak catatan terkait pelanggaran hak asasi manusia yang belum dituntaskan. Itu sebabnya Ibu Megawati mengingatkan agar jangan mudah memberikan gelar pahlawan,” pungkasnya.
    Untuk diketahui, Menteri Sosial Saifullah Yusuf sebelumnya mengusulkan 40 nama tokoh untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Fadli Zon, pada Selasa (21/10/2025).
    Di antara nama yang diajukan terdapat Soeharto, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan aktivis buruh Marsinah.
    Masuknya nama Soeharto menimbulkan perdebatan publik.
    Sejumlah kalangan menilai, pemerintah perlu menimbang kembali usulan itu karena masih ada persoalan pelanggaran HAM yang belum selesai pada masa pemerintahannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.