Kementrian Lembaga: Kemensos

  • Mendikdasmen jenguk korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RSIJ

    Mendikdasmen jenguk korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RSIJ

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu’ti menjenguk korban ledakan SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Minggu malam.

    Abdul Mu’ti datang dengan mobil hitam yang dikawal petugas dan sampai di halaman Gedung Raudhah RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat sekitar pukul 18.34 WIB.

    Abdul mengenakan baju batik cokelat lengan panjang dengan peci hitam turun dari mobil hitam.

    Sewaktu turun, dirinya langsung masuk ke gedung rawat inap korban ledakan sekolah negeri di Jakarta Utara tersebut.

    Ia menyapa wartawan yang sudah berkerumun menunggu kehadiran dirinya.

    “Saya masuk dulu ya, menjenguk. Nanti baru kita ngomong,” kata dia.

    Sebelumnya Menteri Sosial Syaifullah Yusuf juga telah mengunjungi belasan korban ledakan yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, pada Minggu siang.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini kata KPAI terkait manfaat perbaikan di lokasi ledakan

    Ini kata KPAI terkait manfaat perbaikan di lokasi ledakan

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan sejumlah perbaikan oleh petugas kepolisian di lokasi ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara dapat menghilangkan trauma para pelajar di sekolah tersebut.

    “Hari ini kami sudah ke lokasi kejadian dan memang ada beberapa perubahan dan garis polisi sudah dilepas, ini dapat menghilangkan trauma,” kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Diyah Puspitarini di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, terjadi perubahan pada dua titik di mushalla sekolah, baik di dalam maupun lokasi ledakan di belakang dekat bank sampah

    “Kondisi di mushalla sudah berubah, karena ini juga menghilangkan trauma anak,” kata dia.

    Ia mengatakan saat ini pihaknya berfokus pada anak-anak yang menjadi korban dengan memberikan pendampingan psikologis.

    Menurut dia, pendampingan ini penting sesuai dengan pasal 59 A UU No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

    Pasal tersebut mengatur upaya perlindungan khusus yang harus dilakukan bagi anak, antara lain melalui penanganan cepat pengobatan dan rehabilitasi serta pendampingan psikososial, bantuan sosial bagi anak dari keluarga tidak mampu dan pendampingan dalam proses peradilan.

    Ia mengatakan mulai Sabtu (8/11) sudah ada pendampingan psikologis pada mereka dan pihaknya juga sudah memetakan pendampingan bagi mereka yang masih dirawat.

    Kemudian, anak-anak yang sudah pulang ke rumah dan juga anak-anak yang ada di sekitar dan 780 anak lainnya.

    “Semua harus mendapatkan pendampingan psikologis beserta guru,” kata dia.

    Ia mengatakan untuk guru juga harus mendapatkan pendampingan psikologis pasca kejadian dan saat ini sudah 17 guru sudah diberikan pendampingan.

    “Sisanya masih ada total 42 guru. Jadi, sisanya juga harus mendapatkan pendampingan psikologis,” kata dia.

    Sebelumnya, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf mengatakan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih masih mengalami trauma akibat kejadian pada Jumat (7/11) tersebut.

    “Tentu mereka masih trauma,” kata Menteri Sosial Syaifullah Yusuf usai meninjau korban ledakan di SMAN 72 Jakarta di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Ia mengatakan, secara pelan-pelan nanti anak-anak ini didampingi oleh Kepolisian, Kementerian Sosial dan RSIJ supaya mereka juga bisa mendapatkan langkah-langkah pemulihan trauma (trauma healing).

    “’Trauma healing’ ini didapatkan di rumah sakit ini maupun nanti juga ketika di sekolah maupun di rumah,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Soeharto, Gus Dur hingga Marsinah penuhi syarat jadi pahlawan

    Soeharto, Gus Dur hingga Marsinah penuhi syarat jadi pahlawan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial Republik Indonesia Syaifullah Yusuf menyatakan Presiden ke-2 Republik Indonesia HM Soeharto, Presiden ke-4 Republik Indonesia H Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hingga tokoh buruh Marsinah layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

    “Presiden Soeharto memenuhi syarat, Presiden Abdurrahman Wahid memenuhi syarat, pejuang buruh Marsinah memenuhi syarat hingga Syaikhona Kholil juga memenuhi syarat,” kata dia di Jakarta, Minggu.

    Selain itu, banyak lagi nama-nama pejuang dari berbagai provinsi di Indonesia yang diusulkan ke pusat menjadi Pahlawan Nasional.

    “Itu banyak sekali, nanti kita tinggal tunggu siapa yang akan mendapatkan gelar pahlawan tahun ini,” kata dia.

    Ia mengatakan gelar Pahlawan Nasional akan diumumkan dan semua proses telah dilalui secara berjenjang mulai dari bawah sampai ke atas.

    “Siapa pun nanti yang diumumkan oleh Presiden RI, semuanya telah dinyatakan memenuhi syarat,” kata dia.

    Selain itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk mengingat kebaikan para pendahulu dan sambil dicatat yang kurang-kurang sehingga tidak terulang lagi ke depan.

    “Mari kita ingat yang baik-baik,” kata dia.

    Terkait adanya penolakan terhadap Presiden RI ke-2 HM Soeharto, Gus Ipul menilai itu adalah bagian dari proses, dinamika, lampiran dari keputusan gelar pahlawan ini.

    “Kita tunggu sebentar lagi ya,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Masyarakat diajak heningkan cipta satu menit pada 10 November

    Masyarakat diajak heningkan cipta satu menit pada 10 November

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial RI Syaifullah Yusuf mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mengheningkan cipta selama satu menit pada Hari Pahlawan, Senin 10 November 2025.

    “Saya mengajak untuk mengheningkan cipta bersama-sama di tempat masing-masing pada pukul 08.15 WIB,” katanya usai menjenguk korban ledakan SMAN 72 di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta, Minggu.

    Dirinya mengajak untuk berdoa dan mengenang para pahlawan, para syuhada yang telah berjuang dengan ikhlas dan mewariskan negara yang luar biasa yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    “Semoga peringatan Hari Pahlawan besok (10/11) berjalan lancar,” kata dia.

    Dalam memperingati Hari Pahlawan 10 November, Kementerian Sosial menggelar sejumlah kegiatan mulai dari kegiatan utama Upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Utama Kalibata tanggal 10 November 2025 pukul 08.00 WIB.

    Kemudian, Upacara Tabur Bunga di Laut pada 10 November 2025 pukul 08.00 WIB di Perairan Teluk Jakarta dan Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara.

    Selanjutnya, kegiatan pokok yakni Upacara Bendera di Instansi Pemerintah dan Non Pemerintah, Lembaga-Lembaga pada 10 November 2025 pukul 08.00 waktu setempat disesuaikan dengan kondisi masing-masing (pada Upacara Bendera tersebut Pembina Upacara membacakan Amanat Menteri Sosial dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Tahun 2025).

    Adapun bagi Instansi Pemerintah dan Non Pemerintah, Lembaga- Lembaga yang tidak menyelenggarakan upacara bendera dapat menyaksikan Upacara Ziarah Nasional di TMPN Utama Kalibata dengan Inspektur Upacara Presiden RI melalui siaran TVRI atau Channel Resmi Kemensos RI.

    Kemudian pengibaran Bendera Merah Putih satu tiang penuh di setiap rumah dan lingkungan permukiman penduduk pada 10 November 2025.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Seluruh pihak diajak berperan cegah perundungan di sekolah

    Seluruh pihak diajak berperan cegah perundungan di sekolah

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial RI Syaifullah Yusuf mengajak seluruh pihak untuk berperan dalam mencegah terjadinya perundungan di sekolah karena akan berdampak panjang bagi korban.

    “Ini bukan berkaitan dengan kasus ledakan SMAN 72 tapi secara umum, kita harus cegah adanya ‘bully’ (perundungan) di sekolah,” katanya saat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta, Minggu.

    Ia menyebutkan ada tiga hal yang harus dicegah dengan bersama-sama dan saat ini Kementerian Sosial berupaya melakukan mitigasi sekuat tenaga bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar hal itu tidak boleh terjadi di sekolah.

    Pertama, adalah aksi perundungan (bully) yang dilakukan oleh siapa pun kepada siapa pun.

    Kedua, yakni aksi kekerasan fisik dan seksual di sekolah dan ketiga adalah soal intoleransi.

    “Inilah yang harus kita jaga bersama,” kata dia.

    Ia bukan mengaitkan persoalan ledakan ini dengan aksi perundungan karena itu merupakan kewenangan kepolisian untuk menjelaskan secara jelas soal kasus ini

    Gus Ipul berharap semua orang secara bersama-sama harus menyadari bahwa perundungan itu memang berakibat panjang.

    “Bisa jadi, korban itu ke depan bisa jadi pelaku,” kata dia.

    Ia menambahkan ada juga korban pelecehan seksual dan kemudian mereka berubah menjadi pelaku pada saatnya.

    Menurut dia, hal itu yang harus dijaga bersama, tetapi untuk kasus ini, sekali lagi tidak berani berspekulasi.

    “Mari tunggu penjelasan resmi dari kepolisian,” kata dia.

    Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara berstatus anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) dan saat ini masih menjalani perawatan di unit perawatan intensif (ICU) usai menjalani operasi.

    “Luka pasti di bagian kepala dan ada luka goresan. Iya, menjalani operasi pada bagian kepala,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto di Polda Metro Jaya.

    Budi menyebut, anak tersebut kini sudah sadar, namun masih harus menjalani perawatan medis secara bertahap.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Soal Pahlawan Nasional, Cak Imin: Yang Jadikan Demokrasi dan Reformasi adalah Gus Dur

    Soal Pahlawan Nasional, Cak Imin: Yang Jadikan Demokrasi dan Reformasi adalah Gus Dur

    Soal Pahlawan Nasional, Cak Imin: Yang Jadikan Demokrasi dan Reformasi adalah Gus Dur
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyambut baik usulan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

    Gus Dur
    diusulkan menjadi pahlawan tentu kita bangga, bersyukur, terima kasih,” kata Muhaimin di Kantor DPP
    PKB
    , Jalan Raden Saleh Raya, Jakarta Pusat, Minggu (9/11/2025).
    Pria yang karib disapa
    Cak Imin
    ini lantas menilai, pengakuan negara terhadap Gus Dur merupakan bentuk penghargaan atas jasa besar mantan Presiden yang dijuluki “Bapak Pluralisme” itu dalam memperjuangkan nilai kemanusiaan, kebebasan, dan demokrasi di Indonesia.
    Sebagai tokoh sentral dalam masa transisi pasca-Reformasi, Gus Dur dikenal sebagai Presiden yang memperjuangkan pluralisme dan menegakkan prinsip demokrasi di tengah dinamika politik nasional.
    “Karena memang demokrasi tumbuh kuat dan terakhir gong yang menjadikan reformasi dan demokrasi adalah Gus Dur,” ujar Cak Imin.
    Sebagaimana diberitakan, Menteri Kebudayaan (Menbud) sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon menyampaikan, ada 49 nama yang diusulkan menjadi
    Pahlawan Nasional
    .
    Menurut Fadli Zon, dari 49 tokoh diusulkan menjadi penerima
    gelar Pahlawan Nasional
    . Sebanyak 24 orang di antaranya masuk dalam daftar prioritas.
    “Ada 40 nama calon pahlawan nasional yang dianggap telah memenuhi syarat dan ada sembilan nama yang merupakan bawaan, carry over, dari yang sebelumnya. Jadi totalnya ada 49 nama,” kata Fadli Zon di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 5 November 2025
    “Dan sekarang tentu karena kita juga mendekati Hari Pahlawan, kita telah menyampaikan ada 24 nama dari 49 itu yang menurut Dewan GTK memerlukan, telah diseleksi mungkin bisa menjadi prioritas,” ujarnya lagi.
    Fadli menjelaskan, 24 nama prioritas itu akan diseleksi terlebih dahulu oleh Dewan GTK setelah dikaji oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat yang dibentuk oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
    Setelah itu, baru akan disampaikan lagi kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
    “Ya, tentu akan diseleksi lagi. Termasuk oleh, oleh kami sendiri akan disortir lagi gitu ya. Kira-kira untuk disampaikan nanti kepada Presiden,” ucap Fadli.
    Dia lantas memastikan bahwa nama-nama yang diusulkan sudah memenuhi syarat.
    Menurut dia, seluruhnya memiliki perjuangan yang jelas. Begitu juga dengan belakang, riwayat hidup, dan riwayat perjuangannya yang sudah diuji secara akademik serta secara ilmiah secara berlapis-lapis.
    Bahkan, Fadli menyebut, nama Presiden ke-2 Soeharto sudah diusulkan sebanyak tiga kali.
    “Termasuk nama Presiden Soeharto itu sudah tiga kali bahkan diusulkan, ya. Dan juga beberapa nama lain, ada yang dari 2011, ada yang dari 2015, semuanya yang sudah memenuhi syarat,” ujarnya.
    Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan 40 nama yang diusulkan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional kepada Ketua Dewan GTK, Fadli Zon.
    Berikut ini daftar 40 nama tokoh yang diusulkan Kemensos ke Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan:
    Usulan Baru 2025
    Usulan Tunda 2024
    Usulan Memenuhi Syarat Diajukan Kembali (2011-2023)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hansip Tewas Saat Gagalkan Curanmor, Mensos: Contoh Pahlawan Hari Ini

    Hansip Tewas Saat Gagalkan Curanmor, Mensos: Contoh Pahlawan Hari Ini

    Jakarta

    Duka mendalam menyelimuti kediaman keluarga Atim Suhara (42), petugas keamanan lingkungan RW 09, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Atim gugur setelah ditembak saat berusaha menggagalkan pencurian sepeda motor di wilayah tugasnya.

    Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (8/11) sekitar pukul 03.30 WIB. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) pun hadir langsung di rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan santunan kepada keluarga korban.

    Dalam kesempatan itu, ia turut memanjatkan doa agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

    “Saya datang untuk berbela sungkawa dan berdoa bersama keluarga. Mudah-mudahan almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Kami yakin beliau sedang menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, hingga rela mengorbankan nyawanya demi keamanan lingkungan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (9/11/2025).

    Ia menyebut almarhum Atim Suhara sebagai pahlawan masa kini. Menurutnya, pengorbanan Atim menjadi teladan nyata tentang arti tanggung jawab sosial dan keberanian dalam menjaga kepentingan bersama.

    “Beliau tidak sedang menjaga aset pribadi, tetapi menjaga keamanan dan ketertiban untuk kepentingan orang banyak. Dalam momen Hari Pahlawan ini, almarhum adalah contoh pahlawan hari ini yang berbuat bukan untuk diri sendiri, tapi untuk sesama,” tegasnya.

    Selain santunan duka bagi keluarga, Kemensos juga akan melakukan asesmen lanjutan untuk memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi. Pendampingan akan meliputi rehabilitasi sosial, perlindungan psikologis, dan pemberdayaan ekonomi.

    “Kami tidak hanya berhenti pada santunan. Kami akan dampingi keluarga hingga benar-benar pulih. Termasuk dua rekan almarhum, Bima dan Rukin, yang juga kami anggap pahlawan karena berani melawan pelaku,” jelasnya.

    “Kami ingin memastikan ahli waris bisa melanjutkan perjuangan almarhum dan kembali bangkit,” imbuhnya.

    Menjelang Hari Pahlawan pada 10 November mendatang, Gus Ipul mengajak masyarakat untuk meneladani semangat perjuangan para pahlawan nasional sekaligus mereka yang berbuat di lingkungannya masing-masing.

    “Almarhum Atim adalah pahlawan kecil di lingkungannya. Beliau berbuat lebih untuk kepentingan bersama. Inilah semangat kepahlawanan yang harus kita hidupkan kembali,” terangnya.

    Ia pun mengingatkan masyarakat untuk mengheningkan cipta selama 60 detik pukul 08.15 WIB sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan dan syuhada.

    “Besok Presiden Prabowo akan memimpin upacara Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata. Mari kita semua berdoa bagi para pahlawan, termasuk mereka yang menjaga kehidupan sosial di sekitar kita,” ungkapnya.

    Menurut kesaksian dua rekan ronda almarhum, Bima dan Rukin, malam kejadian itu mereka bertiga tengah berpatroli seperti biasa. Ketiganya sudah dua tahun menjalankan ronda malam tanpa jadwal bergilir.

    “Kami lihat dari CCTV di pos RW ada dua orang mencurigakan. Kami bertiga langsung ke lokasi. Waktu sampai, almarhum menabrak motor pelaku. Sempat terjadi perkelahian, dan pelaku mengeluarkan pistol,” tuturnya.

    Atim sempat meminta pertolongan sebelum akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Beliau sempat bilang tiga kali, ‘Pak, tolong saya.’ Waktu saya mau bantu dudukkan, baru keluar darahnya. Kami sudah coba cari bantuan, tapi tengah malam jadi susah,” lanjutnya.

    Rukin menambahkan, dirinya sempat mendengar dua kali suara tembakan.

    “Kami kira dua-duanya kena. Saya langsung cari bantuan ke warga dan RT setempat. Tapi waktu kami kembali, beliau sudah tidak ada,” ceritanya.

    Di mata keluarga, Atim dikenal sebagai pribadi sederhana dan bertanggung jawab. Ia merupakan anak sulung dari tiga bersaudara dan tinggal bersama adik bungsunya, Siti Komariah, serta keponakannya yang masih duduk di sekolah dasar.

    “Kakak saya orangnya tidak pernah menolak kalau diajak ronda. Dia selalu bilang, ‘kalau bukan kita yang jaga, siapa lagi’. Dia pekerja keras dan selalu bantu keluarga,” jelasnya.

    Ia menyebut bahwa kakaknya juga menjadi tulang punggung keluarga sejak orang tua mereka meninggal dunia.

    “Kami kehilangan sosok yang selalu melindungi. Tapi kami juga bangga, karena beliau wafat saat menunaikan tugas menjaga keamanan warga,” pungkasnya.

    (anl/ega)

  • 13 Korban Ledakan SMA 72 Jakarta Masih Dirawat di RSI Cempaka Putih

    13 Korban Ledakan SMA 72 Jakarta Masih Dirawat di RSI Cempaka Putih

    13 Korban Ledakan SMA 72 Jakarta Masih Dirawat di RSI Cempaka Putih
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 13 orang masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (9/11/2025), usai peristiwa ledakan di lingkungan SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat, 7 November 2025.
    Salah satu dari 13 orang itu adalah terduga pelaku yang menyebabkan ledakan di lingkungan pendidikan tersebut.
    “Saat ini di ruangan ICU (Intensive Care Unit) satu orang, di ruang HCU (High Care Unit) satu orang, dan di ruang rawat inap ada 11 anak,” ujar Direktur Utama RSI Cempaka Putih, Pradono Handojo, di RSI Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu.
    Menurut Pradono, secara umum kondisi para korban berangsur membaik. Dia meminta dukungan kepada publik agar mereka segera kembali ke keluarga.
    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Sosial (
    Mensos
    ) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan seluruh pasien mendapatkan perawatan yang profesional di RSI Cempaka Putih.
    “Pelayanan di rumah sakit sangat bagus, ditangani secara profesional, dokter-dokternya juga telah berbagi tugas dengan baik,” kata Gus Ipul.
    Mengenai biaya, Gus Ipul juga memastikan bahwa pemerintah akan menanggungnya. Menurut dia, Kementerian Sosial (Kemensos) juga bakal membangun komunikasi dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung.
    “Kementerian Sosial memberikan dukungan yang diperlukan setelah nanti dari rumah sakit ini, mulai dari rehabilitasi, masa-masa pemulihannya sampai nanti, jika diperlukan, dengan program-program pemberdayaan,” ucap Gus Ipul.
    Diberitakan sebelumnya, sebuah ledakan mengguncang lingkungan SMA 72 Jakarta yang terletak di dalam Kompleks Kodamar TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat, 7 November 2025, siang.
    Insiden itu menyebabkan 96 orang terluka. Mereka segera mendapatkan perawatan intensif, dan beruntung tidak ada korban jiwa.
    Menurut laporan terakhir Kepolisian pada Sabtu (8/11/2025) malam, 29 orang masih dirawat di rumah sakit, sementara 67 lainnya telah dipulangkan dalam kondisi membaik.
    Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa seorang siswa SMA 72 Jakarta diduga sebagai pelaku dalam peristiwa ledakan tersebut.
    “Informasi sementara masih dari lingkungan sekolah tersebut. Iya (pelajar),” kata Listyo di teras Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).
    Namun, pihak kepolisian masih terus mendalami terduga pelaku hingga motif dari peristiwa tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban ledakan di SMAN 72 Jakarta masih trauma

    Korban ledakan di SMAN 72 Jakarta masih trauma

    Jakarta (ANTARA) –

    Korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih masih mengalami trauma akibat kejadian pada Jumat (7/11) tersebut.

    “Tentu mereka masih trauma,” kata Menteri Sosial Syaifullah Yusuf usai meninjau korban ledakan di SMAN 72 Jakarta di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Ahad.

    Ia mengatakan, secara pelan-pelan nanti anak-anak ini didampingi oleh Kepolisian, Kementerian Sosial dan pihak RSIJ supaya mereka juga bisa mendapatkan langkah-langkah pemulihan trauma (trauma healing).

    “’Trauma healing’ ini didapatkan di rumah sakit ini maupun nanti juga ketika di sekolah maupun di rumah,” katanya.

    Untuk proses rehabilitasi para korban, pihaknya tetap bersama orang tua secara rutin akan bertemu serta melakukan penilaian (asesmen) termasuk dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

    Menteri Sosial (Mensos) telah bertemu dengan keluarga dan korban yang dirawat di paviliun atau kamar inap RSIJ Cempaka Putih.

    Menurut dia, dirinya berbicara hal-hal yang ringan-ringan saja tapi mereka sudah bisa menceritakan sedikit demi sedikit tentang apa yang terjadi.

    Kemudian posisinya mereka dimana pada saat itu dan apa yang mereka lakukan setelah itu. “Ya yang ringan-ringan saja,” katanya.

    Ia menambahkan, para orang tua juga bersyukur karena anak mereka dapat pulih dari yang sebelumnya mereka cemas saat mendapatkan pemberitahuan sesaat setelah ledakan terjadi melalui grup percakapan orang tua murid.

    “Nah pada saat itu pula segera datang ke sekolah, sebagian tidak ketemu dan ketemunya di rumah sakit,” kata dia.

    Sementara itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Diyah Puspitarini berterima kasih karena kedatangan Mensos ke rumah sakit. Hal ini sebagai wujud kepedulian pemerintah yang turun melihat kondisi anak secara langsung.

    “Kami bersama-sama dengan kementerian dan lembaga akan terus mendampingi anak dan bahkan mengawal kasus ini sampai mendapatkan keadilan seadil-adilnya,” kata dia.

    Dia juga mengapresiasi pihak RSIJ Cempaka Putih yang sudah memberikan rehabilitasi medis pada anak-anak dan juga nantinya akan ada rehabilitasi psikososial.

    “Terima kasih kepada Kemensos yang akan memberikan pendampingan psikososial dan juga rehabilitasi sosial pada anak-anak,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mensos Gus Ipul: Kondisi Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Dirawat di RSIJ Mulai Membaik

    Mensos Gus Ipul: Kondisi Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Dirawat di RSIJ Mulai Membaik

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Sosial atau Mensos Syaifullah Yusuf menyampaikan, kondisi sejumlah korban ledakan SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih mulai membaik.

    “Hari ini saya didampingi Direktur RSIJ Dr Pradono dan Bu Diah dari KPAI meninjau langsung dan berbicara dengan mereka dan keluarga,” ujar Mensos Gus Ipul, sapaan akrabnya di RSIJ Jakarta, melansir Antara, Minggu (9/11/2025).

    Ia bersyukur secara umum kondisi mereka semua membaik.

    “Di rumah sakit ini ada 13 pasien lagi, dua orang dirawat ICU dan 11 orang di ruang paviliun kamar perawatan,” ucap Gus Ipul.

    Menurut dia, anak-anak ini secara berangsur-angsur membaik dan akan kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan lebih sehat.

    Sementara itu, Direktur RSIJ Cempaka Putih Dr. Pradono Handojo menyebutkan, saat ini ada 13 pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut.

    “Satu pasien dirawat di HCU dan satu pasien di ICU serta 11 pasien di rawat inap dan mereka tadi sudah bertemu Pak Menteri,” terang Pradono.

    Pada Minggu sore (9/11/2025), ada satu pasien lagi yang pulang dan secara umum kondisinya semuanya secara berangsur-angsur membaik.

    “Kami mohon dukungan dari semua elemen bangsa untuk mendoakan agar anak-anak dapat segera kembali ke rumah dan dapat kembali ke sekolah,” jelas Pradono.

    Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf mengunjungi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Gus Ipul datang dengan mobil dinas yang dikawal petugas dan sampai di RSIJ Jakarta sekitar pukul 12.47 WIB. Dia mengenakan baju putih panjang lengan dengan peci hitam turun dari mobil hitam dengan nomor B 1877 ZZR.

    Sewaktu turun dari mobil, Gus Ipul langsung disambut pihak Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) dan langsung menuju pintu masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut.

    Ia menyapa wartawan yang sudah berkerumun menunggu kehadiran dirinya.

    “Nanti ya, saya masuk ke dalam dulu,” tutup Gus Ipul.

     

    Simak informasi dalam Fokus Pagi edisi (08/11) dengan beberapa topik pilihan sebagai berikut, Ledakan di SMAN 72, 55 Terluka, Angin Kencang Robohkan Garasi, Mobil Rusak, Banjir Terjang Bima, Tujuh Desa Terdampak, Kebakaran Permukiman, Belasan Rumah H…