Kementrian Lembaga: Kemensos

  • Wamensos Agus Jabo berikan santunan kepada korban longsor Pekalongan

    Wamensos Agus Jabo berikan santunan kepada korban longsor Pekalongan

    ANTARA – Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono memberikan santunan kepada korban bencana tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (25/1). Santunan diberikan kepada 13 orang korban bencana di RSUD Kajen masing-masing sebanyak Rp5 juta dan Rp15 juta untuk keluarga korban meninggal dunia. (Yusup Fatoni/Agha Yuninda Maulana/Hilary Pasulu)

  • Cara Cairkan Saldo Dana Bansos BPNT Rp200.000 di Kantor Pos Bulan Januari 2025

    Cara Cairkan Saldo Dana Bansos BPNT Rp200.000 di Kantor Pos Bulan Januari 2025

    JABAR EKSPRES – Simak cara cairkan saldo dana bansos BPNT Rp200.000 di kantor pos bulan Januari 2025.

    Bantuan Sosial (Bansos) BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai) yang diberikan oleh pemerintah merupakan salah satu program yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

    Pada bulan Januari 2025, penerima Bansos BPNT akan mendapatkan saldo sebesar Rp200.000 yang dapat dicairkan di Kantor Pos.

    Proses pencairan ini cukup mudah, dan penting bagi penerima untuk mengetahui langkah-langkah yang benar agar proses pencairan berjalan lancar.

    Berikut adalah panduan lengkap tentang cara mencairkan saldo Bansos BPNT di Kantor Pos pada bulan Januari 2025.

    BACA JUGA: Cara Mendapatkan Dana Bantuan PKH Tahap 1 Tahun 2025 Bagi yang Terdaftar DTKS

    BACA JUGA: Ambil Saldo Dana Bansos BPNT Rp200.000 Bulan Januari 2025 Bagi Keluarga Penerima

    Sebelum Anda dapat mencairkan dana Bansos BPNT, pastikan Anda telah terdaftar sebagai penerima bantuan.

    Anda dapat mengecek status penerima bantuan dengan mengunjungi situs resmi atau aplikasi yang disediakan pemerintah, seperti cekbansos.kemensos.go.id.

    Pastikan juga data Anda sudah terupdate dan valid sesuai dengan data yang ada di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).

    Untuk proses pencairan di Kantor Pos, Anda perlu membawa beberapa dokumen sebagai syarat verifikasi identitas. Berikut adalah dokumen yang umumnya dibutuhkan:

    -Kartu Keluarga (KK)

    -KTP atau KTP Elektronik (jika berlaku)

    -SMS atau Notifikasi Penerima BPNT yang menunjukkan bahwa Anda telah terdaftar sebagai penerima Bansos BPNT

    -Kode QR atau Nomor Virtual Account (jika diperlukan, sesuai petunjuk yang diberikan)

    Pastikan semua dokumen tersebut lengkap dan dalam kondisi baik agar proses pencairan bisa dilakukan dengan cepat.

    Setelah mempersiapkan dokumen, kunjungi Kantor Pos terdekat yang sudah menjadi titik pencairan Bansos BPNT.

    Pada bulan Januari 2025, sebagian besar kantor pos di wilayah Indonesia telah bekerja sama dengan pemerintah untuk mencairkan bantuan sosial BPNT.

    Pastikan untuk datang di jam operasional kantor pos dan pastikan Anda mengikuti protokol kesehatan yang berlaku, seperti memakai masker dan menjaga jarak fisik, terutama jika kantor pos ramai.

  • Pegadaian Umumkan Pemenang Badai Emas Periode III 2024

    Pegadaian Umumkan Pemenang Badai Emas Periode III 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Pegadaian berikan kejutan awal tahun bagi para nasabahnya melalui pengundian Badai Emas periode III Tahun 2024. Tidak tanggung-tanggung, di usianya yang ke 123 tahun ini Pegadaian memberikan hadiah serba emas untuk nasabah setianya.

    Setelah dilaksanakannya pengundian periode I dan periode II tahun lalu, Pegadaian kembali menyelenggarakan pengundian Badai Emas untuk periode III. Pengumpulan data periode III Badai Emas Pegadaian berlangsung dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2024, lalu diundi di Gedung Pegadaian Kenari, pada Kamis (23/1/2025).

    Dalam kegiatan ini turut hadir Senior Vice President (SVP) Divisi Pemasaran PT Pegadaian Yudi Sadono, serta pihak Kementerian Sosial (Kemensos), Dinas Sosial DKI Jakarta (Dinsos), dan Notaris. Dalam sambutannya, Yudi mengatakan Badai Emas Pegadaian merupakan wujud apresiasi Pegadaian kepada seluruh nasabah setia yang senantiasa menggunakan produk dan layanan Pegadaian hingga saat ini.

    “Program Badai Emas ini tidak hanya menjadi wadah untuk mengapresiasi kepercayaan dan dukungan yang telah nasabah berikan kepada kami, tetapi juga sebagai bentuk terima kasih atas kesetiaan dan dedikasi kepada PT Pegadaian,” ungkap Yudi.

    Setiap tahapan pengundian hingga pengumuman pemenang Badai Emas Pegadaian Periode III disaksikan dan disahkan pihak Kemensos, Dinsos, dan Notaris. Hal ini dilakukan untuk menjamin keabsahan dan transparansi proses pengundian. Di Badai Emas Pegadaian dan Syariah Periode III ini, tercatat ada 622.294 nasabah (CIF) yang ikut berpartisipasi dengan total 65.768.405 kupon hadiah.

    “Pegadaian menggunakan aplikasi undian yang sudah terlebih dahulu dilakukan pengecekan keabsahannya, selanjutnya pemenang akan disahkan oleh pihak Kemensos, Dinsos, dan Notaris,” jelas Yudi.

    Para pemenang beruntung Badai Emas Pegadaian periode III tahun 2024 akan menerima hadiah sebagai berikut:

    • 100 Tabungan Emas @ 1,23 gram.

    • 20 voucher belanja emas di Galeri 24 @ Rp12,3 juta.

    • 3 grand prize emas 24 karat @ 123 gram.

    Sementara itu, Pegadaian akan memberikan hadiah kepada pemenang Badai Emas Pegadaian Syariah periode III 2024 berupa:

    • 100 Tabungan Emas @ 1 gram.

    • 20 emas batangan 24 karat dari Galeri 24 @ 2 gram.

    • 3 grand prize paket umroh Senilai 35 juta.

    Untuk informasi pengumuman pemenang Badai Emas Pegadaian periode III tahun 2024 dapat diperoleh melalui akun Instagram @sahabatpegadaian atau artikel website sahabat.pegadaian.co.id.

    Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT Pegadaian

    Pegadaian menegaskan bahwa seluruh biaya dan pajak hadiah ditanggung Perusahaan. Nasabah diimbau untuk waspada terhadap penipuan dan hanya mengikuti informasi resmi melalui situs Sahabat Pegadaian dan Instagram @sahabatpegadaian.

    Pihak Pegadaian mengucapkan terima kasih kepada seluruh nasabah yang sudah berpartisipasi dalam program Badai Emas di tahun 2024. Nantikan program undian Badai Emas Pegadaian berikutnya di tahun 2025!

  • Gelar Pahlawan Nasional dalam Selubung Politisasi Abadi

    Gelar Pahlawan Nasional dalam Selubung Politisasi Abadi

    Lanjutan dari Tulisan Seri khas VOI, “Menjadi Pahlawan Nasional”. Dalam artikel “Garis Rezim dan Para Pahlawan Nasionalnya”, kita sudah melihat daftar pahlawan nasional yang ditetapkan pemerintah Indonesia dari rezim ke rezim. Semakin banyak pahlawan tentu makin baik. Masalahnya, selain kajian terhadap fakta sejarah, pertimbangan penetapan pahlawan nasional di negeri ini juga kerap didasari pada keputusan politis.

    Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Basuki Rahmat memulai karier militernya pada masa pendudukan Jepang. Tahun 1943, tepatnya. Kala itu, ia bergabung dengan Tentara Pembela Tanah Air (PETA). Di masa kemerdekaan, Basuki bergabung menjadi anggota Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Kariernya lancar, berlanjut hingga ia diangkat menjadi Kepala Kodam V Brawijaya. Di tahun 1966, saat Presiden Sukarno mendirikan Kabinet Dwikora, Basuki Rahmat diangkat menjadi Menteri Veteran dan Demobilisasi.

    Di posisi ini lah sorotan paling tajam mengarah kepadanya. Ia dianggap berperan besar dalam terbitnya Surat Perintah Sebelas Maret alias Supersemar. 1966 menjadi tahun yang sangat kacau. Sejak Januari, mahasiswa berdemonstrasi menuntut Presiden Sukarno mundur. Aksi itu berlangsung hingga Maret 1966. Pada 11 Maret di tahun yang sama, Sukarno melangsungkan sidang Kabinet Dwikora.

    Persidangan mendadak dihentikan karena beredarnya kabar tentang pergerakan ribuan demonstran ke Istana Merdeka, tempat sidang digelar. Sukarno pun langsung bergeser ke Istana Bogor. Di Istana Bogor, Basuki bersama tiga jenderal lain, Brigjen M. Jusuf, Brigjen Amir Machmud, dan Mayjen Maraden Panggabean menemui Sukarno. Keempatnya datang membawa map berisi surat yang telah diketik oleh orang kepercayaan Soeharto, Ali Moertopo. Surat itu yang di kemudian hari kita kenal dengan Supersemar.

    Suasana pertemuan antara Sukarno dan empat jenderal berlangsung tegang. Sukarno langsung protes ketika para jenderal di hadapannya memberikan surat dengan kop Angkatan Darat.”Lho, diktumnya kok diktum militer, bukan diktum kepresidenan,” ujar Sukarno dalam buku yang ditulis Sukardjo, Mereka Menodong Bung Karno: Kesaksian Seorang Pengawal Presiden (2008).

    Merespons protes Sukarno, Basuki berujar, “Untuk mengubah, waktunya sangat sempit. Tandatangani sajalah, paduka. Bismillah,” katanya. Ucapan Basuki ditimpali oleh Maraden Panggabean dengan mencabut pistol FN 46 dan menodongkannya ke arah Sukarno. Melihat itu, Sukardjo dengan cepat mencabut pistol dan mengarahkannya ke arah para jenderal.

    Tak ingin ada pertumpahan darah, Sukarno mengalah. Surat yang kini dikenal dengan Supersemar itu pun ditandatangani. “Jangan! Jangan! Ya, sudah kalau mandat ini harus kutandatangani. Tetapi, nanti kalau masyarakat sudah aman dan tertib, mandat ini dikembalikan kepadaku,” ungkap Sukarno. Setelah Supersemar ditandatangani, keempat Jenderal tersebut pergi, kembali ke Jakarta, menyerahkan pada Soeharto.

    Supersemar lantas jadi pintu masuk Soeharto ke kursi kekuasaan. Supersemar secara sakti juga memberi dampak pada berubahnya tata kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbekal Supersemar, Soeharto bergerak membubarkan PKI. Pembubaran dilakukan dengan mengatasnamakan Sukarno. Suharto kemudian bahkan menerbitkan Keputusan Presiden No. 1/3/1966 perihal pembubaran PKI dan menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang.

    Sejak rangkaian perstiwa itu, Basuki jadi makin lekat dengan Suharto. Ia diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri di Kabinet Pembangunan I periode 1968-1973. Basuki juga jadi pemegang rekor penerima gelar pahlawan nasional dalam proses paling singkat. Gelar pahlawan nasional untuk Basuki diberikan Soeharto pada 9 Januari 1969, satu hari setelah Basuki meninggal. Basuki juga dianugerahi kenaikan pangkat secara Anumerta menjadi Jenderal TNI.

    Pemberian gelar pahlawan nasional kepada Basuki jadi sorotan. Gelar tersebut dianggap terlalu politis. Temuan-temuan fakta tentang keterlibatan Basuki dalam penggulingan Sukarno pun jadi catatan yang membuat gelar pahlawan nasionalnya dipertanyakan banyak pihak hingga hari ini.

    Polistisasi gelar pahlawan nasional

    Penulis buku Proklamasi: Sebuah Rekonstruksi, Osa Kurniawan Ilham menyoroti politisnya pemberian gelar pahlawan nasional di masa-masa prareformasi –Orde Lama dan Orde Baru. Basuki Rahmat bukan satu-satunya tokoh yang gelar pahlawannya patut dipertanyakan. Menurut Osa, pemberian gelar pahlawan terhadap Siti Hartinah (Bu Tien) juga jadi pertanyaan.

    “Ada satu kasus yang politis juga. Pemberian gelar pahlawan nasional kepada Ibu Tien Soeharto. Jasanya (Bu Tien) apa? Karena mendampingi Soeharto?” tutur Osa kepada VOI, Rabu 20 November.

    Bukan cuma di zaman Soeharto. Pemberian gelar pahlawan nasional di zaman Sukarno pun dilakukan tanpa prosedur yang jelas. Sama seperti masa Soeharto. Pemberian gelar pahlawan nasional di era Sukarno juga sarat dengan subjektivitas dan kepentingan politik. Penetapan nama Sutan Sjahrir, misalnya. Gelar pahlawan nasional Sjahrir diberikan pada tahun 1966, satu hari setelah ia meninggal di Swiss dalam status sebagai tahanan politik.

    Penganugerahan gelar kepada Sjahrir juga dipercaya sebagai upaya Sukarno menjaga keseimbangan politik kala itu. Dua tahun sebelum kematian Sjahrir, tepatnya 1964, jadi tahun paling banyak Sukarno mengobral gelar pahlawan nasional. Setidaknya ada sepuluh tokoh yang diberikan gelar pahlawan nasional. Komposisinya beragam. Dua orang dari TNI, dua dari Nahdlatul Ulama (NU), dua dari Muhammadiyah, dan tiga dari unsur perempuan. Dan Sjahrir adalah representasi dari Nasakom, unsur komunis kala itu.

    Seiring waktu, Indonesia mulai memberlakukan mekanisme dan prosedur yang lebih terstruktur terkait pemberian gelar pahlawan nasional. Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Kehormatan jadi jawaban. Tak sempurna. Namun, setidaknya UU 20/2009 dapat menjadi rumusan jelas atas konsepsi kepahlawanan nasional. Ini jelas penting demi meminimalisir intervensi negara dengan pertimbangan-pertimbangan yang tak sesuai konsepsi kepahlawanan itu sendiri.

    Tetap politis

    Zaman berganti. Mekanisme terstruktur pun telah dibentuk lewat UU 20/2009. Pemberian gelar pahlawan nasioan tetap dilakukan, hanya bentuk politisasinya saja yang berubah. Hari ini, pemberian gelar pahlawan masih menjadi kehormatan. Hal itu kerap dimanfaatkan untuk mendongkrak perolehan suara seseorang dalam kontestasi politik.

    “Tak jarang kan ada anak atau cucu tokoh penting di suatu daerah yang memerlukan itu sebagai atribusi historis untuk kepentingan politiknya,” kata sejarawan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Abdul Syukur, ditulis Historia.id.

    Bentuk politisasi lain dari gelar pahlawan nasional hari ini juga dilakukan oleh pemerintah daerah. Gelar pahlawan nasional pada dasarnya adalah kebanggaan bagi sebuah daerah. Keberadaan pahlawan nasional di sebuah daerah dapat dijadikan barometer keberhasilan sebuah daerah dalam sumbangsih untuk negeri.

    Untuk mewujudkan respresentasi pahlawan nasional dalam suatu daerah, pemerintah daerah bahkan rela menggelontorkan dana besar untuk menjalani prosedur pengajuan ke Kementerian Sosial (Kemensos). Biaya tersebut dibutuhkan untuk riset, seminar, hingga pembuatan biografi.

    Biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan representasi pahlawan nasional tak kecil. Berkisar antara ratusan juta hingga miliaran rupiah. Biaya itu biasanya diperoleh dari kas negara, sponsor, atau pun perusahaan-perusahaan swasta besar yang bertempat di sebuah daerah.

    “Kalau berhasil (jadi pahlawan nasional) berarti orang ini berhasil mengangkat nama daerah,” kata Abdul.

    Artikel Selanjutnya: “Sisi Gelap Pahlawan Nasional: Basuki Rahmat dalam Penggulingan Sukarno”

  • Wamensos: Penyaluran BLT Fokus pada Lansia hingga Disabilitas, Ada Makan Bergizi Gratis Juga
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 Januari 2025

    Wamensos: Penyaluran BLT Fokus pada Lansia hingga Disabilitas, Ada Makan Bergizi Gratis Juga Nasional 23 Januari 2025

    Wamensos: Penyaluran BLT Fokus pada Lansia hingga Disabilitas, Ada Makan Bergizi Gratis Juga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Menteri Sosial (Wamensos)
    Agus Jabo Priyono
    menyampaikan, upaya penyaluran
    Bantuan Langsung Tunai
    atau BLT Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) akan fokus pada kelompok rentan seperti lansia tunggal, lansia miskin, dan kelompok disabilitas.
    “Untuk lansia, terutama lansia tunggal dan lansia miskin, serta kelompok disabilitas, itu tetap akan menjadi prioritas Kemensos,” jelas Agus di Kemensos Jakarta, Kamis (23/1/2025).
    Kemensos juga telah menjalankan program intervensi berupa bantuan makanan bagi lansia berusia di atas 75 tahun dan kelompok disabilitas.
    Bantuan ini berupa makanan bergizi gratis dua kali sehari.
    “Saat ini, bantuan makan gratis baru menjangkau sekitar 100.000 lansia dan 33.000 disabilitas,” ujar dia.
    “Meski masih terbatas, kami akan terus melaksanakannya untuk memenuhi kebutuhan mereka,” lanjutnya.
    Agus juga menjelaskan bahwa untuk program BLT secara keseluruhan, pembahasannya akan diserahkan kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
    “Ini sedang dibahas atas perintah Presiden untuk program-program bantuan sosial buat rakyat miskin supaya tepat sasaran,” tutupnya.
    Dia bilang, agar penyaluran BLT tepat sasaran, Kemensos rencananya akan membahas pengetatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin).
    Hal ini dilakukan guna memastikan program bantuan sosial lebih tepat sasaran, sesuai arahan Presiden.
    “Perintah Bapak Presiden, kita diminta bersinergi, berkolaborasi agar kemiskinan ekstrem pada tahun ini bisa diselesaikan,” ujar Agus.
    Meski demikian, Agus menegaskan bahwa rencana pengetatan ini masih dalam tahap pembahasan.
    Sebelumnya,
    Kementerian Sosial
    (Kemensos) bersama Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) mengumumkan rencana program khusus untuk menciptakan ekosistem bagi masyarakat miskin agar dapat meningkatkan kelas ekonomi mereka dan terhindar dari kemiskinan lagi.
    Hal ini disampaikan oleh Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko setelah menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, pada Senin (11/11/2024).
    “Tadi kami menyepakati berdua bagaimana mencapai angka graduasi tertentu, tapi jangan cuma setelah graduasi, lepas dari status miskinnya, tapi segera disediakan komunitas ekosistem bisnis orang mantan miskin ini,” ujar Budiman.
    “Kami menyepakati buat program bersama, tadi menyepakati, jadi pengentasan kemiskinan itu adalah penanggulangan seperti Bansos, BLT, untuk mereka-mereka yang ada di garis miskin atau miskin ekstrem. Itu memang kerjaan yang sangat spesifik khas dari Mensos,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemensos Salurkan Bantuan Rp 704 Juta & Kerahkan Tagana ke Lokasi Banjir & Longsor di Grobogan – Halaman all

    Kemensos Salurkan Bantuan Rp 704 Juta & Kerahkan Tagana ke Lokasi Banjir & Longsor di Grobogan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Sosial mendistribusikan sejumlah bantuan logistik bagi warga terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. 

    Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan dasar seperti pangan dan sandang, termasuk kebutuhan shelter dan perlengkapan pendukung lainnya.

    “Kami terus berupaya memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi, terutama mereka yang berada di pengungsian,” ucap Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Masryani Mansyur di Jakarta, Rabu (22/1/2025).

    Kemensos mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk menangani dampak bencana. 

    Upaya tersebut berupa pendataan korban terdampak, koordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk menyiapkan tempat pengungsian, serta distribusi bantuan logistik. 

    Berdasarkan laporan tim Tagana di lapangan, saat ini genangan banjir telah surut di beberapa kecamatan seperti Toroh, Karangrayung, dan Kedungjati.

    Sejumlah wilayah lain masih terendam dengan ketinggian air bervariasi. 

    Bantuan logistik yang disalurkan terdiri dari 300 paket family kit, 300 paket kidsware, 620 paket makanan siap saji, 705 paket makanan anak, dan 940 paket lauk pauk siap saji.

    Ada juga bantuan berupa 200 paket sandang dewasa, 200 paket sandang anak, 200 lembar kasur, 300 lembar selimut, 100 lembar tenda gulung, 5 unit tenda keluarga, dan 2 unit tenda serbaguna. 

    Total bantuan yang diberikan Kemensos untuk bencana banjir dan longsor Grobogan sebesar Rp 704 juta.

    Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Grobogan sejak Senin (20/1/2025) disertai luapan Sungai Lusi, Serang, dan Tuntang memicu banjir yang melanda 11 kecamatan. 

    Selain banjir, longsor juga terjadi di beberapa titik, menyebabkan dampak yang meluas bagi warga. 

    Hingga Rabu (22/1/2025) pukul 04.00 WIB, genangan air setinggi 10-70 cm masih terlihat di sejumlah wilayah. 

    Imbas dari bencana tersebut, sekitar 8.282 kepala keluarga terdampak. 

    Selain itu, enam rumah dilaporkan hanyut, sebelas rumah rusak berat, dan tujuh lainnya rusak ringan.

    Sekitar enam puluh jiwa telah mengungsi dan proses pendataan korban masih terus dilakukan. 

  • VIDEO Terkait Wacana Pemulangan Hambali dari Guantanamo, Kemensos Siap Berikan Rehabilitasi – Halaman all

    VIDEO Terkait Wacana Pemulangan Hambali dari Guantanamo, Kemensos Siap Berikan Rehabilitasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia membuka wacana untuk memulangkan mantan anggota kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI), Hambali alias Encep Nurjaman alias Riduan Isamuddin, dari penjara militer Amerika Serikat (AS) di Teluk Guantanamo, Kuba.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, menyatakan pihaknya siap memberikan rehabilitasi jika Hambali dipulangkan ke Indonesia.

    Gus Ipul mengatakan selama ini proses deradikalisasi berada di bawah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

    Sementara itu, Kementerian Sosial bertugas untuk melakukan rehabilitasi sosial.

    “Kalau deradikalisasinya berada di BNPT, rehabilitasi sosialnya di kami. “

    “Tentu, pada saat rehabilitasi sosial, kami juga didampingi oleh Densus 88 dan BNPT, supaya bisa memonitor dan mengevaluasi mereka yang selama ini menjadi bagian dari rehabilitasi sosial,” ujar Gus Ipul di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

    Dia mengatakan, selama ini rehabilitasi sosial untuk mantan narapidana terorisme telah dijalankan.

    Meski begitu, ada prosedur yang harus dijalankan dalam proses rehabilitasi sosial bagi mantan narapidana terorisme.

    “Ya, saya kira itu sama. Jadi, yang pulang tidak hanya Pak Hambali. Banyak sekali yang kembali, seperti yang tadi disinggung.”

    “Nah, setiap ada yang kembali, itu ada prosedur. Ada tahapan-tahapan yang semuanya harus diikuti oleh mereka. Nah, itu yang akan kami ikuti, prosedur itu,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono mengatakan, selama ini pihaknya sudah banyak melakukan deradikalisasi terhadap mantan napiter yang pulang dari luar negeri.

    “Nanti, kita akan tentukan langkah-langkah terbaik untuk mereka, warga negara Indonesia yang sebenarnya juga korban paham-paham radikal terorisme,” ujarnya.

    Sebelumnya, pemerintah mewacanakan pemulangan Hambali dari penjara militer Amerika Serikat (AS) di Teluk Guantanamo.

    Diberitakan Indonesia sedang mencari cara untuk memulangkan Hambali yang ditahan di penjara militer AS di Guantanamo, Kuba.

    Hambali dituduh sebagai otak serangan bom Bali tahun 2002, serangan teror paling mematikan di Indonesia.

    Selain serangan bom Bali, ia juga dituduh terlibat dalam berbagai serangan teror di Asia Tenggara.

    Mantan pemimpin jaringan militan Asia Tenggara, Jemaah Islamiyah itu ditangkap pada tahun 2003 dalam operasi yang dipimpin AS di Thailand, sebelum dipindahkan ke Teluk Guantanamo pada tahun 2006.

    Mantan Presiden George W Bush ketika itu menyebut Hambali sebagai salah satu teroris paling mematikan di dunia. 

    Bom Bali 2002 menewaskan lebih 200 orang, sebagian besar wisatawan asing yang sedang berlibur.

    Hambali juga dituduh terlibat dalam pengeboman Hotel Marriott di Jakarta pada tahun 2003.

    Menko Yusril: Ini Masalah Sensitif

    Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra mengatakan kepada kantor berita Reuters, Indonesia sedang mencari cara untuk memulangkan Hambali.

    “Bagaimanapun juga, Hambali adalah warga negara Indonesia. Betapapun salahnya dia, kita harus peduli padanya,” kata Yusril.

    “Pemerintah Indonesia menyadari sensitivitas masalah ini dan akan bertindak hati-hati,” ucapnya.

    Indonesia sebelumnya telah berupaya mendapatkan akses untuk menginterogasi Hambali, tetapi AS menolak memberikan akses terhadapnya.

    AS juga menuduh Hambali terlibat dalam serangan 11 September.

    Belum jelas apakah Hambali telah mengakui atau membantah sebagian tuduhan terhadapnya.

    Jemaah Islamiyah, Kelompok Teror Paling Ditakuti di Asia

    Pada puncaknya, Jemaah Islamiyah merupakan salah satu jaringan ekstremis yang paling ditakuti di Asia, dengan sel-sel di Malaysia, Singapura, dan Filipina.

    Namun, pengaruh dan dukungannya kemudian memudar setelah banyak pentolannya ditangkap di Indonesia dan dijebloskan ke penjara.

    Sebagian besar anggota Jemaah Islamiyah juga ikut dalam program deradikalisasi yang dilaksanakan pemerintah Indonesia.

    Anggota senior Jemaah Islamiyah pada bulan Juni tahun lalu menyatakan jaringan tersebut sudah dibubarkan.

    Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta tidak merespons permintaan kantor berita Reuters untuk menanggapi isu ini.

    Tahun lalu, AS memulangkan dua tahanan Malaysia dari Teluk Guantanamo, yang telah mengaku bersalah atas berbagai tindak pidana.(*)

     

  • Kemensos perkuat rehabilitasi eks napiter, gandeng BNPT

    Kemensos perkuat rehabilitasi eks napiter, gandeng BNPT

    Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan keterangan kepada awak media usai melakukan rapat di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (22/1/2025). Foto Rizky Rian Saputra

    Kemensos perkuat rehabilitasi eks napiter, gandeng BNPT
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Rabu, 22 Januari 2025 – 13:57 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Sosial RI (Kemensos) melakukan kerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam meningkatkan layanan rehabilitasi sosial dan integrasi kembali bagi mantan narapidana terorisme (napiter) dan korban terorisme.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan bahwa langkah ini dilakukan guna memperkuat layanan dan program yang dimiliki oleh kedua institusi tersebut.

    “Sepanjang 2016 hingga sekarang sudah ada banyak sekali para eks Napiter dan korban terorisme kita lakukan rehabilitasi sosial, kembali ke keluarga, dan hidup berdampingan dengan masyarakat,” kata Gus Ipul kepada awak media usai melakukan rapat di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

    Lebih lanjut, Gus Ipul menyebut kerjasama ini bertujuan untuk mempersiapkan layanan rehabilitasi dan reintegrasi yang lebih adaptif dan terintegrasi.

    Sebab menurutnya, proses deradikalisasi yang ditangani oleh BNPT dan proses rehabilitasi yang ditangani oleh Kemensos memiliki keterkaitan satu sama lain.

    “Kerja sama yang sudah kita jalin selama ini terutama meningkatkan kerja sama yang baik dalam bentuk program-program rehabilitasi dan reintegrasi para eks napiter dan korban aksi terorisme” tambah Gus Ipul.

    Sekedar informasi, Kemensos telah melajukan program rehabilitasi sosial dengan melayani 409 mantan napiter. Penanganannya dilakukan oleh beberapa unit pelaksana teknis Kemensos melalui layanan terapi psikososial, terapi fisik, terapi mental-spiritual, social care dan family support, terapi penghidupan, advokasi sosial serta pemenuhan hidup layak mulai dari kebutuhan sandang, pangan, dan papan beserta pendidikan. 

    “Untuk yang sudah terpapar (paham radikalisme), dilakukan rehabilitasi sosial. Setelah itu baru tahap pemberdayaan,” ucap Gus Ipul. 

    Sehingga, Kemensos memiliki peran dalam reintegrasi sosial yang diawali dengan menyiapkan kapasitas finansial mantan napiter melalui program usaha ekonomi produktif dan akses terhadap lapangan pekerjaan. Hal tersebut dilakukan guna menjamin hak dasar para eks Napiter tetap terpenuhi dan mendukung proses reintegrasi, sehingga eks Napiter dapat diterima kembali di masyarakat.

    “Saat ini lebih dari 400 eks napiter telah dilakukan pemberdayaan dan telah kembali ke masyarakat. Mudah-mudahan mereka bisa menjadi masyarakat yang turut melakukan pencegahan di lingkungannya masing-masing,” tambah Gus Ipul.

    Dengan kolaborasi yang bentuk antara Kemensos dan BNPT diharapkan dapat mempersiapkan layanan rehabilitasi dan reintegrasi yang lebih mumpuni untuk mangan Napiter, termasuk masyarakat yang terafiliasi dan terpapar paham radikal.

    Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Menteri dan wakil menteri tiba di Istana untuk sidang kabinet

    Menteri dan wakil menteri tiba di Istana untuk sidang kabinet

    Jakarta (ANTARA) – Jajaran menteri dan wakil menteri, kepala lembaga, dan utusan khusus Presiden tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu siang, untuk mengikuti sidang kabinet perdana tahun 2025 yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Kegiatan itu, yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 15.00 WIB, turut dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Menteri-menteri beserta wakil menteri mulai berdatangan secara bergantian mulai sekitar pukul 14.00 WIB.

    Jajaran menteri dan wakil menteri yang datang itu, diantaranya Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra.

    Kemudian, jajaran wakil menteri yang tiba sejak pukul 14.00 WIB, di antaranya Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Lodewijk Freidrich Paulus, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, dan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Isyana Bagoes Oka.

    Menteri Kehutanan, saat ditanya mengenai agenda sidang kabinet hari ini, menjelaskan Presiden Prabowo bakal memberikan arahan-arahan kepada jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih.

    “Dari agenda tertulis, akan ada arahan dari Pak Presiden mengenai 3 bulan, 100 hari pertama, dan mungkin Presiden juga akan memberikan perintah kepada kami untuk 100 hari ke depan seperti apa,” kata Raja Juli menjawab pertanyaan wartawan.

    Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan tepat menyentuh 100 hari pertama masa kerja pada 28 Januari 2025.

    Prabowo dan Gibran resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI untuk periode 2024–2029 pada 20 Oktober 2024. Dalam hari yang sama, Presiden Prabowo langsung mengumumkan nama kabinet dan jajaran menterinya.

    Presiden kemudian melantik jajaran menteri Kabinet Merah Putih dan beberapa kepala lembaga pada 21 Oktober 2024.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kepala BNPT Akan Koordinasi dengan Menkopolkam soal Wacana Pulangkan Hambali

    Kepala BNPT Akan Koordinasi dengan Menkopolkam soal Wacana Pulangkan Hambali

    Jakarta

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Eddy Hartono kan berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan terkait dengan wacana pemulangan eks napi terorisme, Hambali. Edi menyampaikan BNPT akan melakukan kajian pencegahan sebelum merealisasikan wacana tersebut.

    “Pencegahan itu ada tiga, pertama kesiapsiagaan nasional kemudian kontra-radikalisasi dan de-radikalisasi, dan dalam konteks ini, semua kami akan lakukan pengkajian. Kami akan melibatkan seluruh stakeholder untuk menilai sama-sama meng-assessment, dan kami akan lakukan kalau kami kan misalkan BNPT di bawah koordinator menteri Polkam ya,” ujar Komjen Eddy saat ditemui wartawan di kantor Kemensos, Rabu (22/1/2025).

    Koordinasi BNPT dengan Menko Polkam dilakukan untuk mengumpulkan informasi serta menentukan perlakuan yang tepat untuk Hambali antinya. Setelah berkoordinasi, BNPT baru akan menentukan langkah-langkah selanjutnya.

    “Nah itu kami akan terus berkolaborasi komunikasi, dan koordinasi untuk mentreatment, assessment, kira-kira langkah-langkah apa yang perlu diambil nih,” ucap Komjen Eddy.

    Selain itu BNPT akan melakukan kajian dari sudut pandang hukum internasional. Hal tersebut dilakukan untuk mempertimbangkan status Hambali yang diproses hukum bukan karena melakukan terorisme tetapi karena kejahatan perang.

    “Ya nanti kami tentunya akan melihat ya kajian, baik dari pandangan kajian hukum internasional ya. Karena kalau nggak salah Hambali ini kan diproses di Amerika dalam konteks kejahatan perang ya. Bukan terorisme ya. Karena Pak Hambali juga tidak hanya terlibat bom mungkin di Indonesia tapi juga di negara-negara lain,” tutur Komjen Eddy.

    Menurut Yusril, pemerintah bertugas untuk memberikan bantuan dan perlindungan terhadap WNI yang memiliki masalah di luar negeri.

    “Concern kita adalah kita harus memberikan bantuan dan perlindungan kepada setiap warga negara Indonesia di luar negeri, walaupun kita berbeda pandangan, walaupun yang bersangkutan itu melakukan kejahatan di luar negeri, melakukan kesalahan, tetapi bukan itu yang kita persoalkan, tapi adalah warga negara Indonesia yang ada di luar negeri itu tetap harus kita lakukan pembelaan dan perlindungan,” kata Yusril di Kantor Kemenko Kumham Imipas, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2025).

    (dek/dek)