Inpres DTSEN Diterbitkan, Mensos Gus Ipul Pastikan Penyaluran Bansos Mengacu DTSEN
Penulis
KOMPAS.com
– Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, ke depan, semua program bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat dari seluruh lembaga akan mengacu pada
Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional
(
DTSEN
).
Hal tersebut dipastikan usai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 Tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional resmi diterbitkan pada Rabu (5/2/2025).
“Sekarang sudah final, sudah ada Inpresnya,” kata Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (14/2/2025).
DTSEN merupakan integrasi tiga pangkalan data utama, yaitu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Konsolidasi data ini kemudian diuji silang oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) milik Kementerian Dalam Negeri guna memastikan akurasi data.
Meski sudah final, data ini juga masih bersifat dinamis, sehingga Kementerian Sosial (Kemensos) bersama BPS terus melakukan pemutakhiran secara berkala untuk memastikan data tetap valid.
Gus Ipul mengatakan langkah selanjutnya setelah Inpres DTSEN turun, Kemensos akan melakukan uji petik di lapangan. Kemensos akan bekerja sama dengan bupati, wali kota, dan gubernur untuk memastikan data sesuai dengan data di lapangan.
“Ini terus kita lakukan verifikasi dan validasi,” katanya.
Ia juga memastikan Kemensos dan BPS akan memverifikasi dan memvalidasi DTSEN tiap tiga bulan. Kemensos juga akan membentuk satuan tugas (Satgas), menyiapkan
hotline
, monitoring dan mengevaluasi.
“Di Satgas, pra, pelaksanaan, semua diikutkan,” tutur Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan pemutakhiran DTSEN harus melalui
standar operating procedure
(SOP) yang telah disepakati Kemensos bersama BPS.
“Kita buat protokolnya,” katanya.
Ia menuturkan ada kemungkinan pada triwulan pertama akan ada penerima manfaat yang menerima bantuan sosial (Bansos). Tapi, pada triwulan kedua ada peluang tidak dapat Bansos.
“Karena adanya pemutakhiran tersebut,” ujarnya.
Gus Ipul pun merespons soal adanya Bansos yang dikritik tidak tepat sasaran. Menurutnya, hal ini akan menjadi bahan evaluasi dan pekerjaan rumah Kemensos.
“Maka sejak awal presiden memberikan arahan kita diminta untuk memperbaiki data itu,” katanya.
Ia mengatakan selama tiga bulan terakhir, Kemensos dan BPS selalu berkoordinasi untuk memperbaiki data tersebut.
“Kita setuju bahwa digitalisasi dalam
penyaluran Bansos
maupun juga nanti ada hal-hal lain yang bisa mendukung Bansos ini tepat sasaran, tentu kami sangat terbuka,” ujar
Mensos Gus Ipul
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Kemensos
-
/data/photo/2025/02/14/67af5f8718388.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Inpres DTSEN Diterbitkan, Mensos Gus Ipul Pastikan Penyaluran Bansos Mengacu DTSEN
-

Apakah NIK KTP Masih Terdaftar sebagai Penerima Bansos atau Tidak? Cek dengan Cara Ini
PIKIRAN RAKYAT – Tak jarang seorang penerima bansos tidak lagi dapat mencairkan bansos karena beberapa faktor, salah satunya tidak lagi tercatat sebagai anggota keluarga yang rentan miskin.
Oleh sebab itu, mengecek status Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mengetahui apakah masih terdata sebagai penerima bansos di tahun 2025 adalah penting bagi masyarakat.
Informasi ini membantu memastikan transparansi penyaluran bantuan pemerintah dan memastikan bantuan tepat sasaran. Berikut adalah cara-cara mengecek NIK KTP sebagai penerima bansos tahun 2025:
1. Melalui Website Resmi Kementerian Sosial (Kemensos) Kunjungi website resmi Kemensos di https://cekbansos.kemensos.go.id/. Masukkan data diri lengkap seperti provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa tempat tinggal. Masukkan nama lengkap sesuai dengan data di KTP. Masukkan kode captcha yang ditampilkan dengan benar. Klik “Cari Data”.
Jika NIK terdaftar sebagai penerima bansos, akan muncul status penerima, keterangan, dan periode pemberian bantuan.
Jika NIK tidak terdaftar, akan muncul keterangan “Tidak Terdapat Peserta/PM”.
2. Melalui Aplikasi “Cek Bansos” Unduh aplikasi “Cek Bansos” di Google Play Store. Buat akun baru dengan mengisi data diri sesuai KTP dan KK, serta lampirkan swafoto dengan KTP dan foto KTP. Setelah data terverifikasi, akun akan diaktivasi. Login dengan akun yang telah dibuat. Pilih menu “Cek Bansos”. Isi data sesuai KTP dan klik “Cari Data”.
Sistem akan menampilkan data penerima bansos beserta statusnya.
3. Melalui Dinas Sosial Setempat
Jika mengalami kendala melalui website atau aplikasi, kunjungi Dinas Sosial setempat dengan membawa KTP dan KK.
Pastikan untuk selalu menggunakan sumber informasi yang terpercaya. Dengan mengetahui status NIK KTP sebagai penerima bansos, masyarakat dapat memastikan hak mereka dalam mendapatkan bantuan.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Penghargaan untuk keluarga pahlawan nasional tidak dihentikan
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan bahwa pemberian penghargaan bagi janda pahlawan, keluarga pahlawan dan janda perintis kemerdekaan tidak dihentikan, melainkan disesuaikan dengan kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos).
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Premi Lasari di Jakarta, Jumat, menjelaskan bahwa penghargaan tersebut sebelumnya dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
Namun, setelah dilakukan sinkronisasi dengan regulasi yang berlaku, diketahui bahwa tunjangan bagi janda pahlawan, keluarga pahlawan dan janda perintis kemerdekaan merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Hal itu sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2018 tentang Persyaratan, Tata Cara dan Besaran Tunjangan Berkelanjutan bagi Pejuang, Perintis Kemerdekaan dan Keluarga Pahlawan Nasional.
Pemberian penghargaan ini tetap berjalan, tetapi kini melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sesuai dengan kewenangan pemerintah pusat. “Kami telah mengusulkan data penerima kepada Kementerian Sosial RI agar mereka tetap mendapatkan haknya,” ujar Premi.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan bahwa para penerima manfaat tetap memperoleh penghargaan sesuai skema yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Untuk itu, koordinasi antara Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Sosial terus dilakukan agar proses penyaluran berjalan optimal.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta tetap berkomitmen untuk mendukung keluarga pahlawan melalui berbagai inisiatif lain, termasuk pemberian dana hibah kepada Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) guna mendukung program dan kegiatan organisasi keluarga pahlawan.
Dengan koordinasi yang erat antara Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat diharapkan kesejahteraan janda pahlawan, keluarga pahlawan dan janda perintis kemerdekaan tetap terjamin.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025 -

Cara Daftar dan Syarat Penerima Bansos BPNT Februari 2025, Sudah Cair Bulan Ini?
PIKIRAN RAKYAT – Memasuki pertengahan Februari 2025, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dijadwalkan untuk disalurkan kepada masyarakat yang memenuhi syarat. Besaran bantuan ini Rp200.000 per bulan atau Rp400.000 jika dirapel per dua bulan.
Jika kamu merasa berhak menjadi penerima bansos BPNT dan belum terdaftar, jangan khawatir. Pendaftaran bansos BPNT di tahun 2025 ini terbilang mudah, karena bisa dilakukan secara online.
Masyarakat hanya perlu menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera di KTP untuk mendaftar. Sistem ini diharapkan membuat proses pendaftaran lebih praktis, transparan, dan akurat.
Syarat Penerima Bansos BPNT Februari 2025
Sebelum mendaftar, pastikan kamu memenuhi persyaratan berikut:
Memiliki e-KTP sebagai bukti Warga Negara Indonesia (WNI). Tergolong dalam kelompok masyarakat yang membutuhkan bantuan. Tidak termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota Polri, atau TNI. Tidak sedang menerima bantuan lain seperti Kartu Prakerja, BLT subsidi gaji, atau BLT UMKM. Terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola oleh Kementerian Sosial RI. Cara Daftar Bansos BPNT Februari 2025
Berikut adalah langkah-langkah pendaftaran bansos BPNT:
Unduh aplikasi “Cek Bansos” dari Google Play Store. Buka aplikasi dan klik “Buat Akun Baru” untuk registrasi. Isi data diri lengkap sesuai KTP, termasuk nama lengkap, nomor KK, NIK, alamat, dan email aktif. Unggah foto e-KTP dan swafoto sambil memegang e-KTP. Pastikan data benar, lalu klik “Buat Akun Baru”. Cek email dari Kemensos untuk verifikasi dan aktivasi akun. Setelah berhasil, masuk ke aplikasi Cek Bansos dan klik “Daftar Usulan”. Pilih “Tambahkan Usulan” dan isi informasi pribadi yang diminta. Pilih jenis bantuan BPNT dan tunggu verifikasi. Jadwal Pencairan Bansos BPNT Februari 2025
Pencairan bansos BPNT akan dilakukan bertahap. Jadwal akan disesuaikan dengan kebijakan masing-masing wilayah penerima manfaat.
Biasanya, bansos BPNT disalurkan secara rapel setiap dua atau tiga bulan sekali.
Pastikan kamu memahami syarat dan mengikuti proses pendaftaran dengan benar.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Apakah KLJ, KAJ, dan KPDJ Akan Cair Februari 2025? Cek Info Jadwal, Besaran Dana, dan Penerima di Sini
PIKIRAN RAKYAT – Bantuan sosial yang sampai saat ini belum disalurkan adalah PKD yakni KLJ, KAJ, dan KPDJ. Untuk bulan Februari 2025 ini bantuan KLJ, KAJ, dan KPDJ belum diterima oleh masyarakat.
Hal tersebut saat ini sudah banyak ditanyakan oleh masyarakat atau penerimanya di kolom komentar akun @dinsosdkijakarta.
Diketahui, bansos KLJ, KAJ, dan KPDJ adalah bantuan uang tunai yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari berbagai kalangan.
Berikut adalah kalangan yang mendapatkan bansos PKD:
– KLJ: Akan diterima oleh kalangan Lansia usia 60 tahun keatas dengan syarat dalam kondisi sakit dan tidak berpenghasilan.
– KAJ: Akan diterima oleh kalangan anak usia 0-6 tahun
– KPDJ: Akan diterima oleh kalangan Penyandang Disabilitas
Selain itu, ada kriteria lainnya adalah tercatat sebagai warga DKI Jakarta dan sudah terdaftar di DTKS Kemensos.
Jadwal Pencairan KLJ, KAJ, dan KPDJ
Sampai saat ini KLJ, KAJ, dan KPDJ untuk bulan Januari-Februari 2025 belum disalurkan oleh Dinsos DKI Jakarta.
Alasannya pun sampai saat ini belum diketahui, tetapi masyarakat tidak perlu khawatir karena bansos pasti akan disalurkan.
Jika di bulan Februari 2025 KLJ, KAJ, dan KPDJ tidak kunjung cair, maka kemungkinan akan cair di bulan Maret yang akan datang.
Jadwal tersebut dilihat dari jadwal tahun lalu, dimana bansos disalurkan terlambat selama 2 bulan dan bulan selanjutnya disalurkan.
Bansos PKD ini disalurkan setiap bulan, masyarakat akan menerima bantuan Rp300.000 per bulan.
Apabila bansos terlambat disalurkan maka bantuan yang akan diterima berkali-kali lipat mulai dari Rp600.000 hingga Rp900.000.
Berikut cara lihat penerima bansos PKD:
1. Login ke link siladu.jakarta.go.id
2. Masukan NIK calon penerima
3. Klik cari data
Setelah itu, tunggu sampai layar memberikan beberapa informasi seperti identitas calon penerima hingga besaran dana yang akan cair.
Untuk menerima bansos KLJ, KAJ, dan KPDJ Februari 2025 pastikan sudah memiliki rekening Bank DKI.
Itulah info jadwal bansos KLJ, KAJ, dan KPDJ yang belum cair di bulan Februari 2025, cek berkala pencairan dan penerimanya. ***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Bencana Banjir, Wali Kota Makassar Tetapkan Tanggap Darurat
Makassar, Beritasatu.com – Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto mengunjungi lokasi banjir yang ada di Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dan menetapkan masa tanggap darurat hingga 17 Februari 2025.
Penetapan ini dilakukan setelah banjir yang melanda kota tersebut dinilai sebagai salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.
“Kemarin saya sudah tanda tangani (penetapan tanggap darurat),” ujar Wali Kota Ramdhan Pomanto kepada wartawan dalam kunjungannya, Kamis (13/2/2025).
Menurutnya, banjir kali ini sangat serius, bahkan setara dengan kejadian serupa yang terjadi pada tahun 2018. “Kecepatan naiknya luar biasa dan tidak berangsur,” ujarnya.
Banjir masih merendam sejumlah permukiman di lima kecamatan di Kota Makassar. Akibatnya, sebanyak 5.005 warga terpaksa mengungsi ke 48 posko pengungsian. Beberapa warga memilih mengungsi secara mandiri ke rumah kerabat yang lebih aman dari dampak banjir.
Salah satu kecamatan yang paling parah terdampak adalah Kecamatan Manggala. Di wilayah ini, banjir dengan ketinggian bervariasi antara satu hingga dua meter masih merendam permukiman di Perumnas Antang Blok 8 dan 10, dengan 2.211 jiwa terdampak dan 22 titik lokasi pengungsian.
Wali Kota Ramdhan Pomanto menyusuri rumah-rumah warga yang terdampak banjir menggunakan perahu karet untuk memastikan kondisi kesehatan dan kebutuhan pengungsi. Sejumlah bantuan, baik dari pemerintah maupun pihak swasta, juga telah disalurkan ke posko pengungsian.
“Kemensos sudah turun, ibu direktur langsung menelepon saya. Ada juga yang langsung disalurkan ke pengungsi,” tambah Ramdhan.
Ia mengungkapkan, penyebab utama banjir kali ini adalah pembukaan Bendungan Bili-Bili dan dampak luapan air dari Kabupaten Maros. Meski begitu, Ramdhan menekankan bahwa faktor alam bukan satu-satunya penyebab banjir. Tata ruang yang tidak sesuai juga turut berkontribusi terhadap terjadinya banjir yang berulang di wilayah tersebut.
Sebagai langkah preventif, wali kota Makassar menyatakan selama masa kepemimpinannya, ia tidak pernah mengizinkan pembangunan perumahan yang tidak memenuhi standar mitigasi banjir yang baik.
“Meski banjir di wilayah Antang terus menjadi perhatian, ini bukan hanya soal faktor alam. Tata ruang juga memainkan peran penting. Dulu di sini tidak ada rumah, tidak ada banjir. Begitu kawasan ini mulai dihuni, banjir pun terjadi,” tutup Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto yang menetapkan tanggap darurat pasca bencana banjir.
-

Dikritik Luhut soal Bansos Rp500 Triliun Salah Sasaran, Mensos Benahi Data Penerima
GELORA.CO – Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) merespons pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhur Binsar Pandjaitan yang mengatakan dari Rp500 triliun anggaran bantuan sosial (bansos), hanya setengahnya yang sampai ke masyarakat.
Gus Ipul mengaku belum mengetahui pasti maksud dari Luhut. Namun dia mengatakan bakal evaluasi data penerima bansos.
“Tentu itu kita jadikan bahan evaluasi ya. Kita belum tahu yang dimaksud secara pasti dari pernyataan Pak Luhut itu. Belum tahu persis, tapi kira-kira itu adanya ketidaktepatan sasaran itu menjadi pekerjaan rumah kita berjamah,” ujar Gus Ipul kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Dia mengatakan, Presiden Prabowo Subianto sudah menginstruksikan untuk memperbaiki data penerima dari Badan Pusat Statistik (BPS). Saat ini data tersebut kata dia dipastikan sudah sesuai.
“Maka sejak awal Presiden memberikan arahan, kita diminta untuk memperbaiki data itu. Tiga bulan terakhir ini di bawah koordinasi BPS, kita semua sudah memperbaiki data itu,” kata dia.
“Sekarang sudah final, sudah ada inpres nya, dan tentu langkah berikutnya kita akan melakukan uji-petik. Di lapangan kita akan kerjasama dengan Bupati, Wali Kota, dan Gubernur untuk memastikan bahwa data kita ini sesuai di lapangan. Ini terus kita lakukan verifikasi dan validasi,” sambungnya.
Untuk memastikan keakuratan data penerima Bansos, Gua Ipul menyampaikan setiap tiga bulan BPS melakukan verifikasi bersama Kementerian Sosial.
“Setiap tiga bulan BPS atas masukan-masukan dari berbagai pihak itu akan melakukan verifikasi dan validasi bersama kementerian sosial. Jadi setiap tiga bulan, setiap tiga bulan akan kita lakukan seperti itu. Pemutahiran seperti itu sehingga nanti tentu bisa jadi pada triulan pertama orang dapat, triulan kedua bisa jadi gk dapat Karena adanya pemutahhiran tersebut,” tuturnya.
Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Luhut merupakan data penerima bansos pada masa kepemimpinan sebelumnya. Dia kembali menegaskan akan terus mengevaluasi data-data tersebut.
“Dan tentu Pak Luhut berdasarkan fakta-fakta sebelumnya ya, tentu ada historinya itu kita akan nanti sampaikan pada Pak Luhut. Tapi kita mungkin memerlukan informasi lebih lanjut. Dan kita setuju bahwa digitalisasi dalam penyaluran Bansos maupun juga nanti ada hal-hal lain yang bisa mendukung Bansos ini tepat sasaran, tentu kami sampaikan,” tegas dia.
Diketahui, Bansos yang selama ini dikucurkan untuk masyarakat RI dinilai belum memenuhi syarat. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan. Berdasarkan unggahan akun Instagram pribadinya, dia mengatakan dari total bansos Rp 500 triliun yang dikucurkan dalam lima tahun terakhir, hanya separuh yang benar-benar sampai ke tangan yang berhak. Pasalnya banyak masyarakat yang tidak memenuhi syarat justru yang mendapatkan bansos.
“Data ganda, penerima yang tidak memenuhi syarat, hingga mereka yang bahkan tidak memiliki NIK menjadi kendala utama,” ujar Luhut dikutip dari akun pribadi Instagramnya, Senin (10/2/2025).
Ia juga mengatakan pemerintah tengah melakukan transformasi besar melalui digitalisasi Bansos. Caranya, yakni dengan membangun Data Terpadu Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), yang mengintegrasikan tiga pangkalan data utama: DTKS, Regsosek, dan P3KE.
Konsolidasi ini akan diuji silang dengan basis data kependudukan (SIAK) milik Kemendagri agar lebih akurat dan Badan Pusat Statistik untuk finalisasi integrasi data.
“Upaya ini tidak berhenti di sana. Kami juga akan menyinkronkan data penerima manfaat dengan program perlindungan sosial lainnya-bantuan sembako, subsidi listrik, dan LPG-agar kualitas data semakin baik,” tulisnya.
Luhut mengatakan semua ini adalah bagian dari GovTech. Sebuah ekosistem digital pemerintahan yang diminta oleh Presiden Prabowo Subianto agar rampung pada 17 Agustus nanti.
“Kami bekerja keras agar sistem ini menjadi solusi jangka panjang, memastikan bansos benar-benar membantu mereka yang membutuhkan, tanpa kebocoran dan tanpa penyimpangan,” ujarnya.
-

PKH Kembali Disalurkan Februari 2025? Ini Besaran Bantuan yang Diberikan, dari Ibu Hamil Sampai Lansia
PIKIRAN RAKYAT – Program Keluarga Harapan (PKH) kembali disalurkan pada bulan Februari 2025. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga yang membutuhkan, dan penyalurannya dilakukan secara bertahap di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk memastikan transparansi dan kemudahan akses informasi, Kementerian Sosial (Kemensos) menyediakan platform digital yang memungkinkan masyarakat untuk mengecek status mereka sebagai penerima bansos PKH.
Pengecekan dapat dilakukan secara online melalui website resmi Kemensos atau aplikasi “Cek Bansos” yang tersedia di Google Play Store dan App Store.
Besaran Bantuan PKH Februari 2025
Besaran bantuan PKH yang diterima oleh setiap keluarga berbeda-beda, tergantung pada kategori penerima. Berikut adalah rinciannya:
Ibu hamil: Rp750.000 per tiga bulan (Rp3.000.000 per tahun) Anak usia dini (0-6 tahun): Rp750.000 per tiga bulan (Rp3.000.000 per tahun) Anak sekolah SD: Rp225.000 per tiga bulan (Rp900.000 per tahun) Anak sekolah SMP: Rp375.000 per tiga bulan (Rp1.500.000 per tahun) Anak sekolah SMA: Rp500.000 per tiga bulan (Rp2.000.000 per tahun) Lanjut usia (70 tahun ke atas): Rp600.000 per tiga bulan (Rp2.400.000 per tahun) Penyandang disabilitas berat: Rp600.000 per tiga bulan (Rp2.400.000 per tahun)
Cara Cek Status Penerima Bansos PKH Februari 2025Melalui Website Kemensos
Kunjungi website resmi Kemensos di https://cekbansos.kemensos.go.id/ menggunakan komputer atau ponsel. Pilih nama provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan tempat tinggal penerima. Masukkan nama lengkap penerima manfaat sesuai dengan yang tertera di KTP. Ketikkan kode verifikasi (captcha) yang muncul di layar. Klik tombol “Cari Data”.
Sistem akan menampilkan hasil pencarian. Jika kamu terdaftar sebagai penerima PKH, informasi terkait akan ditampilkan, termasuk jenis bansos yang akan diterima. Jika tidak terdaftar, akan muncul pesan “Tidak Terdapat Peserta.”
Melalui Aplikasi Cek Bansos
Unduh dan instal aplikasi “Cek Bansos” dari Google Play Store atau App Store. Buka aplikasi dan masuk menggunakan username dan password. Jika belum memiliki akun, lakukan pendaftaran terlebih dahulu. Pilih menu “Cek Bansos”. Isi data wilayah tempat tinggalmu sesuai dengan formulir yang tersedia. Masukkan nama lengkap penerima manfaat sesuai dengan KTP. Masukkan kode verifikasi (captcha) yang muncul. Klik tombol “Cari Data”.
Sistem akan mencari data berdasarkan informasi yang kamu masukkan. Hasilnya akan ditampilkan apakah kamu terdaftar sebagai penerima bansos atau tidak.
Pencairan bansos PKH dilakukan secara bertahap melalui rekening bank atau melalui Kantor Pos terdekat. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui website resmi atau media sosial Kemensos.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Gunakan Data Tunggal, Muslimat NU dan Kemensos Sinergi Entas Kemiskinan
Surabaya (beritajatim.com) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi hadir sebagai narasumber utama di sidang pleno Kongres XVIII Muslimat NU yang digelar di Asrama Haji Sukolilo, Rabu (12/2/2025) malam.
Dua menteri ini secara khusus mengajak intensifikasi kerja sama dalam mengatasi masalah bangsa. Bahkan, keduanya juga secara gamblang menyebutkan sasaran kerja yang bisa dikolaborasikan dengan Muslimat NU dalam mewujudkan target pembangunan ke depan.
“Kita mengajak Muslimat untuk bersama-sama berkolaborasi mengentaskan kemiskinan. Data terbaru yang sudah ditandatangani Bapak Presiden memuat nama dan alamat, foto-foto juga ada. Nanti akan kita serahkan untuk Ibu Khofifah baik untuk Muslimat NU maupun Jawa Timur,” tutur Mensos yang akrab disapa Gus Ipul ini.
Dengan data tunggal yang menjadi pedoman kementerian, lembaga dan juga pemerintah daerah akan memudahkan untuk penyasaran. Sehingga, semua bisa saling berkolaborasi untuk saling memperkuat intervensi demi mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
“Jadi, semua bisa saling berbagi peran. Mana yang perlindungan sosial mana yang pemberdayaan. Misalnya pusat sudah memberikan bantuan apa, provinsi apa, kabupaten/kota apa, pengurus LN apa, dan seterusnya. Sehingga, intervensi yang diberikan terpetakan dan tidak menumpuk-numpuk bantuan yang sama,” tegas Gus Ipul.
Selama ini, yang memang menjadi kendala adalah belum adanya satu data. Masing-masing kementerian dan lembaga memiliki data sendiri sehingga, bantuan sosial bisa jadi, dikatakan Gus Ipul, belum maksimal. Namun, di pemerintahan Presiden Prabowo, pihaknya menegaskan bahwa semua akan mengacu data tunggal yang disusun oleh BPS.
“Pemutakhirannya kita akan lakukan tiga bulan sekali. Kenapa, karena agar seirama dengan penyaluran bansos kita,” ujarnya.
Di depan ribuan Muslimat NU yang hadir, Gus Ipul yang juga Sekjen PBNU ini mengapresiasi bahwa kemiskinan Jawa Timur paling banyak penurunannya pada periode Maret 2023-Maret 2024.
Dengan di bawah komando Khofifah, pihaknya optimistis bahwa Muslimat NU pun akan bisa memaksimalkan upaya penurunan kemiskinan dalam lima tahun ke depan.
“Selama ini Muslimat memiliki peran yang besar dalam mewujudkan pembangunan. Makanya saya mengapresiasi Muslimat NU punya program Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem),” ujar Gus Ipul.
“Oleh sebab itu kita siap berkolaborasi, kita akan kirim data dan alamat masyarakat yang masuk kategori miskin esktrem yang ada di seluruh daerah by name by address dan akan kita kirim untuk bisa diberikan dukungan sesuai dengan program Muslimat NU,” tukasnya.
Hal senada juga disampaikan Menteri PPPA Arifah Fauzi. Pihaknya menyebutkan bahwa realitas di lapangan masih banyak kasus terkait perempuan dan anak yang menyeruak. Utamanya kasus pernikahan dini usia, kekerasan pada anak, perdagangan orang dan anak, dan juga masalah stunting.
Menteri PPPA berharap Muslimat NU bisa turut berkolaborasi bersama untuk bisa mengatasi masalah tersebut. Terutama karena Muslimat NU memiliki jaringan emak-emak hingga pelosok negeri.
“Kami berharap Muslimat ikut bersama sama kita bersatu melindungi perempuan dan anak kita demi Indonesia Emas 2045,” tegas Arifah.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menegaskan, bahwa pihaknya siap untuk berkontribusi dan bersinergi dengan Kementerian Sosial maupun Kementerian PPPA.
“Untuk program Mustika Mesem sebenarnya sudah berjalan di sejumlah daerah dengan mendistribusikan rantangan untuk masyarakat miskin ekstrem di daerah dengan mengandalkan data dari kepala desa,” tegas Khofifah.
Program Mustika Mesem ini sudah diluncurkan secara nasional saat pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU di hadapan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami siap untuk berkolaborasi untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem lebih masif lagi. Apalagi nanti didukung dengan data tunggal, tentu Insya Allah akan semakin besar manfaatnya dan tepat sasaran,” pungkasnya. [tok/aje]
