Mensos dan Wamensos Bantu Siapkan Makan Sahur untuk Korban Banjir Bekasi
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Menteri Sosial (
Mensos
) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Wakil Menteri Sosial (
Wamensos
) Agus Jabo Priyono turun langsung untuk membantu korban
banjir
di Bekasi.
Mereka bahkan ikut menyiapkan sahur bagi para
korban banjir
di Dapur Umum Kantor Kelurahan Jatiasih pada Selasa (4/3/2025) malam.
Kehadiran keduanya bertujuan memastikan pelayanan makanan bagi korban banjir tetap optimal meskipun dalam suasana puasa
Ramadhan
.
“Khusus di Bekasi, ada sekitar 1.600 kepala keluarga (KK) terdampak atau 11.000 jiwa. Alhamdulillah, bisa didukung keperluan dasarnya, ada yang kami dukung (melalui) makanan siap saji, ada juga lewat dapur umum,” kata Gus Ipul melalui siaran persnya, Rabu (5/3/2025).
Adapun dapur umum di Jatiasih melayani 1.500 bungkus makanan untuk sahur dan berbuka.
Terdapat tiga posko pengungsian, dengan yang terbesar berada di Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menampung sekitar 500 pengungsi. Sebagian warga lainnya memilih mengungsi secara mandiri.
Sebagai bentuk dukungan terhadap korban banjir, Kementerian Sosial (
Kemensos
) telah menyalurkan bantuan senilai Rp 561 juta.
Bantuan tersebut mencakup 3.500
paket makanan
siap saji, 500 lembar selimut, 400 lembar kasur, 100
kidware
, 50 paket tenda gulung, dan tiga unit perahu karet.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bekasi, Madi, menyebutkan bahwa 46 personel telah diterjunkan untuk mendukung posko dapur umum.
“Dari jumlah tersebut, 27 personel bertugas di Dinas Sosial Kota Bekasi, sementara 19 lainnya di Kantor Kelurahan Jatiasih. Tagana sudah mendistribusikan makanan berbuka puasa. Yang tidak berpuasa pun tetap kami suplai,” ujarnya.
Gus Ipul juga menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto terus memantau perkembangan bencana banjir di Jabodetabek dan memberikan arahan kepada instansi terkait untuk memastikan layanan ke warga berjalan dengan baik.
“Tentu Presiden Prabowo memantau, melihat, dan memberikan arahan-arahan yang diperlukan,” katanya.
Terakhir, Gus Ipul juga megucapkan terima kasih kepada relawan yang sudah membantu penanggulangan bencana banjir
“Saya ingin berterima kasih (atas) dukungan para relawan yang terlatih dan bekerja sama dengan baik,” ucapnya.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam durasi lama menyebabkan peningkatan debit air sungai dan banjir di beberapa wilayah di Jabodetabek.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Kemensos
-
/data/photo/2025/03/05/67c7cf1bbc11d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mensos dan Wamensos Bantu Siapkan Makan Sahur untuk Korban Banjir Bekasi
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5151181/original/035315600_1741148511-WhatsApp_Image_2025-03-05_at_11.08.04.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mensos Gus Ipul Tinjau Langsung Lokasi Pengungsian Banjir Bekasi: Semua Kebutuhan Pengungsi Akan Terpenuhi – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Banjir yang melanda Bekasi membuat Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) langsung turun tangan. Didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Gus Ipul meninjau lokasi pengungsian pada Selasa malam (4/3/2025).
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan para pengungsi mendapatkan layanan dengan baik, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Kementerian Sosial (Kemensos) mendukung penanganan bencana dengan menyediakan logistik dan shelter bagi warga terdampak,” tegas Gus Ipul.
Sampai malam itu, Kemensos telah mengirimkan bantuan yang cukup banyak, termasuk kasur, bantal, obat-obatan, pakaian, makanan siap saji, dan tenda. Untuk menjamin kebutuhan makanan, Kemensos juga mendirikan dapur umum di Kecamatan Jatiasih.
Total bantuan yang disalurkan mencapai Rp 561 juta, mencakup 3.500 paket makanan siap saji, 500 lembar selimut, 400 kasur, 100 kidware, 50 paket tenda gulung, serta 3 unit perahu karet untuk mendukung evakuasi warga.
Tak hanya logistik, Kemensos juga menyiapkan kebutuhan khusus bagi anak-anak serta layanan psikososial. Ibu hamil dan anak-anak menjadi prioritas dalam pelayanan ini.
“Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat yang terdampak bencana,” ujar Gus Ipul.
-

Evaluasi 130 Hari Kerja Kabinet, Prabowo Soroti Masalah Banjir
Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat evaluasi 130 hari kerja kabinet dan memberikan pengarahan khusus (taklimat) kepada para pimpinan kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo memaparkan sejumlah hal terkait pemerintahan yang telah berjalan selama 130 hari terakhir.
Presiden menyampaikan, pembahasan evaluasi 130 hari kerja tersebut, Kabinet Merah Putih telah berhasil mengeluarkan berbagai kebijakan yang berpihak pada rakyat, antara lain berupa makanan bergizi gratis, cek kesehatan gratis, hingga program tiga juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Namun, kepala negara menekankan agar seluruh anggota kabinet tidak cepat berpuas diri.
“Walaupun sudah melahirkan puluhan kebijakan, presiden menyampaikan kepada seluruh anggota kabinet dan kepala-kepala lembaga yang hadir agar tidak berpuas diri,” ujar Hasan pada Selasa (4/3/2025) malam.
Dalam rapat evaluasi 130 hari kerja kabinet, Prabowo juga mengingatkan pemerintahan baru saja dimulai sehingga seluruh jajaran kabinet harus terus bersemangat dalam menjalankan program-program demi kepentingan rakyat.
Di sisi lain, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkapkan dalam arahan khusus tersebut, Presiden Prabowo kembali menekankan pentingnya pendidikan bagi seluruh anak di Tanah Air.
Bima Arya menyampaikan, Presiden Prabowo berkomitmen kuat untuk membangun sekolah rakyat, menciptakan sekolah unggulan, serta memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan hingga ke pelosok-pelosok daerah.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi dan mendorong agar koruptor dihukum dengan berat sehingga uang negara dapat digunakan untuk program-program prioritas.
“Presiden juga menegaskan kita harus memutus rantai kemiskinan dengan menyekolahkan anak-anak yang tidak mampu di sekolah terbaik. Beliau juga menekankan agar tidak ragu terhadap program prioritas yang sedang berjalan. Kritikan itu wajar, dan dapat membuat kita semakin cermat dan waspada, tetapi kita semua sudah berada di jalur yang tepat,” ungkap Bima Arya.
Sementara itu Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, Presiden Prabowo memberikan perhatian besar terhadap musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah. Untuk itu, presiden telah mengarahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk segera melakukan evakuasi.
Presiden juga mendorong seluruh pihak, termasuk TNI-Polri, untuk bekerja sama agar penanganan korban banjir dapat dilakukan dengan maksimal. Selain itu, presiden telah menginstruksikan Kemensos dan pihak terkait untuk segera mendistribusikan bantuan logistik kepada korban banjir serta membantu penanganan hingga tahap rehabilitasi.
“Pada pidatonya, Presiden menyampaikan bahwa kita sedang dilanda banjir dan harus menanganinya dengan baik. Presiden meminta kepada TNI-Polri dan semua pihak yang bertugas untuk bekerja sama dalam penanganan ini,” kata Gus Ipul mengenai penanggulangan bencana banjir seusai rapat evaluasi 130 hari kerja kabinet.
-

Presiden Instruksikan Aparat hingga Relawan Sinergi Tangani Banjir
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan seluruh pihak, mulai dari aparat penegak hukum hingga relawan saling bersinergi untuk menangani bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan arahan tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam pemberian taklimat atau arahan kepada para menteri, kepala badan/lembaga, wakil menteri, dan anggota Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
“Presiden menginstruksikan agar seluruh pihak, termasuk TNI, Polri, dan relawan, bersinergi dalam penanganan bencana. Seperti yang selalu terjadi, setiap kali ada bencana, seluruh elemen bangsa bersatu padu untuk memberikan bantuan, mulai dari evakuasi, pengungsian, hingga tahap rehabilitasi,” kata Gus Ipul dilansir ANTARA, Selasa, 4 Maret.
Gus Ipul menjelaskan Presiden Prabowo mengharapkan seluruh elemen bangsa untuk bersatu memberikan bantuan korban terdampak banjir.
Menanggapi instruksi Presiden itu, Gus Ipul juga menegaskan seluruh sumber daya pemerintah, baik dari Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hingga relawan dari berbagai organisasi terus bekerja.
“BNPB tetap menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana, sementara Kementerian Sosial berperan dalam penyediaan logistik dan shelter,” kata Gus Ipul.
Hingga kini, dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, termasuk Kabupaten dan Kota Bekasi, serta Kabupaten dan Kota Bogor terus mengalir ke daerah-daerah terdampak banjir.
Bantuan yang diberikan meliputi kasur, bantal, obat-obatan, pakaian untuk dewasa dan anak, serta tenda untuk memastikan para pengungsi mendapatkan tempat yang layak.
Selain logistik, bantuan makanan siap saji, hingga tenda dapur umum juga telah didirikan, salah satunya di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, yang merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi dengan Kementerian Sosial.
Adapun banjir yang pagi ini merendam sejumlah kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan ketinggian 1-4 meter merupakan banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat, berdasarkan pernyataan BMKG.
BMKG menilai curah hujan ekstrem yang mengguyur kota Bogor sejak Ahad (2/3) malam memungkinkan air DAS Ciliwung meluap menjadi banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, hingga terbawa ke hilir sungai di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.
-

Relokasi Rumah Warga yang Terdampak Banjir, Menteri PKP: Tunggu BNPB
Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan, pemerintah mendukung relokasi rumah warga yang terdampak banjir. Namun, keputusan relokasi ini akan bergantung pada hasil temuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait kondisi permukiman yang terdampak bencana.
“Biasanya, apabila jumlah korban tidak terlalu besar, BNPB yang akan menangani, tetapi jika jumlahnya besar kami yang akan turun tangan,” ujar Maruarar di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (4/3/2025) malam.
Maruarar menjelaskan, Kementerian PKP terus menjalin koordinasi dengan BNPB sebagai bagian dari upaya penanganan terhadap rumah-rumah warga yang terdampak bencana. Ia juga menambahkan, apabila penanganan yang diperlukan bersifat besar-besaran, pemerintah, melalui kementerian terkait, akan langsung mengupayakan relokasi.
“Jika diperlukan relokasi rumah warga dalam skala besar, pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Menko Pratikno akan memimpin penanganannya. Selain itu, akan ada kerja sama antara menteri keuangan, menteri sosial, menteri pekerjaan umum, serta dari kami,” jelasnya.
Saat ini, pemerintah tengah fokus pada evakuasi dan pemberian bantuan kepada korban banjir di sejumlah daerah yang terdampak. Kementerian PKP, kata Maruarar, masih menunggu koordinasi lebih lanjut dari BNPB mengenai temuan-temuan di lapangan.
“Kami siap mendukung daerah-daerah yang terdampak bencana. Namun, jika jumlah rumah yang terdampak tidak terlalu besar, umumnya BNPB yang akan menangani karena mereka sudah memiliki sistem yang baik,” papar Maruarar.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti juga mengungkapkan rencana relokasi rumah warga yang berada di wilayah rawan banjir. Hal ini merupakan respons atas banjir besar yang melanda beberapa daerah, termasuk Jawa Barat, Jakarta, dan daerah lainnya.
-

Kunjungi Pengungsian Banjir Bekasi, Mensos Gus Ipul Ikut Siapkan Makan Sahur
Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono ikut menyiapkan sahur bagi para korban banjir di dapur umum kantor Kelurahan Jatiasih, Bekasi, Selasa (4/3/2025) malam.
Khusus di Bekasi, ujar Gus Ipul, kurang lebih ada 1.600 Kepala Keluarga (KK) terdampak dengan 11.000 jiwa. Sejauh ini, keperluan dasarnya bisa didukung Kemensos melalui makanan siap saji dan dapur umum.
Dia menuturkan dapur umum Jatiasih mampu melayani 1.500 bungkus makanan untuk sahur dan berbuka dan akan disalurkan ke tiga posko pengungsian.
“Dengan yang terbesar berada di Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menampung sekitar 500 pengungsi. Sebagian warga lainnya memilih mengungsi secara mandiri,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu (5/3/2025).
Dikatakan Politikus PKB ini, Kemensos telah menyalurkan bantuan senilai Rp561 juta terhadap korban banjir. Bantuan ini mencakup 3.500 paket makanan siap saji, 500 lembar selimut, 400 lembar kasur, 100 kidware, dan 50 paket tenda gulung. Kemudian, ada juga 3 unit perahu karet.
Lebih jauh, dia turut menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto terus memantau bencana banjir yang melanda Jabodetabek ini. Presiden juga memberikan arahan kepada instansi terkait untuk memastikan layanan ke warga berjalan dengan baik.
“Tentu Presiden Prabowo memantau, melihat, dan memberikan arahan-arahan yang diperlukan,” bebernya.
Di lain sisi, Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bekasi, Madi menyebutkan bahwa 46 personel telah diterjunkan untuk mendukung posko dapur umum.
Dia melanjutkan, dari jumlah tersebut, 27 personel bertugas di Dinas Sosial Kota Bekasi, sementara 19 lainnya di Kantor Kelurahan Jatiasih.
“Tagana sudah mendistribusikan makanan berbuka puasa. Yang tidak berpuasa pun tetap kami suplai,” ujar Madi.
-
/data/photo/2025/03/05/67c7a6657450d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo Minta Pembangunan Sekolah Rakyat Buat Orang Miskin Dipercepat
Prabowo Minta Pembangunan Sekolah Rakyat Buat Orang Miskin Dipercepat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (
Gus Ipul
) mengatakan, Presiden RI
Prabowo Subianto
memerintahkan agar pembangunan
sekolah rakyat
dipercepat.
Prabowo, kata Gus Ipul, meminta agar dirinya bekerja sama dengan kepala daerah terkait pembukaan sekolah rakyat.
“Tadi juga disampaikan Presiden, jadi Presiden meminta sekolah rakyat ada percepatan, kita diminta nanti kerja sama dengan gubernur, bupati, wali kota agar 2025 ini banyak yang bisa kita buka, terutama yang untuk masyarakat miskin, maupun miskin ekstrem,” ujar Gus Ipul di Istana, Jakarta, Selasa (4/3/2025) malam.
Gus Ipul menjelaskan,
Kemensos
saat ini tengah membuat perencanaan yang lebih baik dalam rangka menindaklanjuti arahan Prabowo.
Yang pasti, kata dia, sekolah rakyat diperuntukkan bagi anak dari keluarga kurang mampu.
“Tetapi jelas sekolah rakyat ini nanti diperuntukkan bagi anak-anak, bagi keluarga miskin atau miskin ekstrem,” tuturnya.
Sementara itu, Gus Ipul menyebut sekolah rakyat dijalankan dengan sistem
boarding school
.
Dia mengaku masih membuat perencanaan terbaik untuk metode sekolah rakyat.
“Jadi, seleksinya nanti itu pertama dari miskin atau miskin ekstrem. Sekolah ini dalam bentuk boarding school, rencananya mulai dari SD, SMP, maupun SMK,” jelas Gus Ipul.
“Tetapi tentu kita akan rencanakan dengan baik dan akan kami laporkan ke Presiden, akan kami lakukan dalam 1 bulan ke depan,” imbuhnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Kemensos Siapkan Tenda Pengungsian dan Salurkan Logistik untuk Korban Banjir
Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan penanganan responsif untuk para korban banjir di Jawa Barat dan Jakarta. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan bantuan untuk korban banjir sudah mulai disalurkan.
“Kementerian Sosial dalam menangani masalah bencana fokus pada dua klaster, logistik dan shelter (tenda pengungsian),” kata Gus Ipul di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Gus Ipul mengatakan, pemerintah hingga saat ini masih mendata jumlah pasti korban yang terdampak banjir di wilayah-wilayah Jabodetabek. Meski begitu, dia memastikan bantuan terus mengalir.
Gus Ipul mengatakan Pemprov Jakarta, Pemkot/Pemkab Bogor dan Bekasi juga terjun untuk memberikan bantuan kepada para korban banjir. Adapun bantuan yang telah mengalir antara lain adalah kasur, bantal, obat-obatan, pakaian, makanan, pengadaan dapur umum, hingga tenda-tenda pengungsian.
“Jadi ada dapur umum yang beroperasi salah satunya yang sudah beroperasi itu di Jatiasih, kerja sama Pemerintah Kota Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi dan juga Kementerian Sosial,” tuturnya.
Selain itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) turut menjadi garda terdepan dalam proses evakuasi korban yang menjadi prioritas pemerintah.
Gus Ipul menyatakan, Presiden Prabowo Subianto sangat menyoroti musibah banjir yang menimpa sejumlah masyarakat. Presiden Prabowo, katanya, meminta semua pihak untuk bekerja sama agar penanganan banjir maksimal.
“Saya pastikan seluruh kekuatan yang dimiliki pemerintah dikerahkan, dibantu relawan-relawan dari non pemerintah, dari pekerja dan di depan ada BNPB. Kami sekali lagi mendukung dari sisi logistik dan shelter,” pungkas Gus Ipul terkait bantuan untuk korban banjir.
-

Menteri PKP siap bantu korban banjir relokasi ikuti rekomendasi BNPB
Jakarta (ANTARA) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan siap membantu para korban banjir yang saat ini terjadi di beberapa titik wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejalan dengan rekomendasi yang diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Ditemui Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa malam, Maruarar menyebutkan dalam kondisi kebencanaan BNPB pada dasarnya akan melakukan pemetaan terkait kebutuhan hunian dan apabila dibutuhkan relokasi dalam jumlah besar untuk korban bencana maka nantinya BNPB akan meminta Kementerian PKP untuk memenuhinya.
“Nanti biasanya kita akan rapat koordinasi berdasarkan hasil temuan dari BNPB. Kami pada dasarnya siap untuk bisa men-support di daerah-daerah bencana,” kata Maruarar.
Meski begitu, apabila ternyata korban bencana yang direlokasi berjumlah kecil dan dirasakan masih bisa ditangani langsung oleh BNPB maka biasanya Kementerian PKP tidak dilibatkan untuk membantu relokasi.
Pria yang akrab disapa Ara itu menyebutkan bahwa dalam kondisi kebencanaan sebenarnya pihaknya selalu mendukung dan siap berkolaborasi dengan BNPB memastikan kebutuhan korban bisa dipenuhi.
Ara mencontohkan salah satu bentuk kerja sama yang pernah dilakukan bersama BNPB ialah pada saat terjadinya bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Kementerian PKP menurut dia ikut terlibat karena jumlah korban yang perlu direlokasi berjumlah banyak dan tidak bisa hanya dilayani oleh BNPB.
Hal serupa juga menurut Ara akan diterapkan dalam hal penanganan banjir di sejumlah titik Jabodetabek yang berlangsung sejak Selasa (4/3) dini hari.
“Nanti pemerintah daerah kalau memang dibutuhkan besar itu akan koordinasi, Pemerintah daerah, pemerintah pusat, Menko-nya Pak Pratikno yang nanganin. Nanti ada Menteri Keuangan, ada Menteri Sosial, ada Menteri PU, ada kami (Menteri PKP) juga untuk bisa bekerja sama,” kata Ara.
Sebelumnya diwartakan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan banjir yang hari ini merendam sejumlah kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan ketinggian 1-4 meter adalah banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat.
Hujan deras mengguyur Kota Bogor pada Minggu (2/3) malam tergolong ekstrem dan berdasarkan data hasil monitoring tim meteorologi BMKG ketebalan intensitas hujannya lebih dari 110 mm per hari.
BMKG menilai curah hujan ekstrem tersebut memungkinkan air DAS Ciliwung meluap menjadi banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, hingga terbawa ke hilir sungai di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025 -

Istana pastikan bantuan korban banjir Jabodetabek ditangani optimal
Jakarta (ANTARA) – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi memastikan bantuan untuk korban banjir di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) ditangani dengan optimal oleh badan dan lembaga terkait.
Menurut Hasan dalam taklimat yang disampaikan oleh Presiden Prabowo kepada Kabinet Merah Putih (KMP) disampaikan agar bantuan diberikan kepada korban banjir sebagai bagian dari penanggulangan bencana yang saat ini dipimpin prosesnya oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Pasti akan ditanggulangi sebaik-baiknya karena sudah ada arahan dari Presiden ke badan penanggulangan bencana, BNPB,” kata Hasan ditemui di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Koordinasi antar anggota Kabinet Merah Putih (KMP) sudah dilakukan untuk memastikan korban banjir di Jabodetabek bisa mendapatkan penanganan yang baik sembari mencari solusi agar hujan yang sangat deras bisa diatasi sehingga tidak menambah titik-titik banjir di kemudian hari.
Terkait dengan bantuan sosial bagi korban banjir Jabodetabek, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat memberikan pernyataan kepada awak media menyebutkan Kementerian Sosial telah mengucurkan bantuan senilai Rp3 miliar untuk mendukung penanganan banjir.
Beragam bantuan yang telah diberikan meliputi kasur, bantal, obat-obatan, pakaian untuk dewasa dan anak, serta tenda untuk memastikan para pengungsi mendapatkan tempat yang layak.
Secara khusus terkait dengan banjir, Gus Ipul menyebutkan bahwa Presiden telah meminta seluruh pihak, mulai dari aparat penegak hukum hingga relawan saling bersinergi untuk menangani bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
“Presiden menginstruksikan agar seluruh pihak, termasuk TNI, Polri, dan relawan, bersinergi dalam penanganan bencana. Seperti yang selalu terjadi, setiap kali ada bencana, seluruh elemen bangsa bersatu padu untuk memberikan bantuan, mulai dari evakuasi, pengungsian, hingga tahap rehabilitasi,” kata Gus Ipul.
Menanggapi instruksi Presiden itu, Gus Ipul juga menegaskan bahwa seluruh sumber daya pemerintah, baik dari Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hingga relawan dari berbagai organisasi terus bekerja.
“BNPB tetap menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana, sementara Kementerian Sosial berperan dalam penyediaan logistik dan shelter,” kata Gus Ipul.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025