Kementrian Lembaga: Kemensos

  • Safari Ramadan, Mensos Ingatkan KPM Manfaatkan Bansos Sesuai Peruntukan

    Safari Ramadan, Mensos Ingatkan KPM Manfaatkan Bansos Sesuai Peruntukan

    Jakarta

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menekankan pentingnya pemanfaatan bantuan sosial (bansos) sesuai dengan peruntukannya. Yakni untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga.

    “Mari sukseskan program Presiden Prabowo Subianto dengan memanfaatkan setiap bantuan sesuai dengan peruntukannya,” ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Minggu (23/3/2025).

    Hal ini ia katakan saat berdialog dengan 300 KPM di Masjid Jami Baiturrahmah, Kel. Mojosongo, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah, hari ini.

    Ia mengungkapkan, selama setahun Kementerian Sosial telah mengalokasikan Rp 153,337 miliar bagi 42.561 KPM di Kota Surakarta. Dengan pemanfaatan yang tepat sasaran, diharapkan bantuan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik secara ekonomi maupun sosial.

    “Jadi ekonominya bisa meningkatkan, tapi juga guyub rukun, semangat kebersamaannya tinggi, dan yang terakhir semakin dekat ke Gusti Allah,” imbuhnya.

    Melihat kondisi ini, ia meminta pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk memberikan pendampingan lebih lanjut agar para KPM dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan beranjak dari program bansos. Salah satu langkahnya adalah dengan mengarahkan mereka ke program pemberdayaan yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan masing-masing.

    “Dengan bertemu mereka, kita jadi lebih tahu profilnya sekaligus ingin memotivasi agar mereka semangat, agar mereka bisa naik kelas. Tidak ikut dalam program penerimaan bansos, tapi naik ke usaha produktif bagi yang usia produktif,” ujar Gus Ipul.

    Selain menekankan penggunaan bansos yang tepat, Gus Ipul juga mengajak KPM mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dan miskin ekstrem.

    Salah satu program yang tengah dikembangkan adalah Sekolah Rakyat yang bertujuan memberikan pendidikan akademik dan karakter bagi anak-anak keluarga miskin agar mereka bisa keluar dari lingkaran kemiskinan.

    Sementara itu, Wali Kota Surakarta, Respati Ardi menyatakan dukungannya terhadap program ini dan mengajak masyarakat ikut serta.

    “Ibu-ibu sudah akan dibuatkan Sekolah Rakyat untuk SD, SMP, SMA dan gratis. Tapi saya butuh komitmen dari bapak-ibu di sini, agar anak-anaknya diasuh oleh negara, oleh Pak Menteri. Ngoten nggih?” ajak Respati pada seluruh warga yang hadir.

    Sebagai wujud dukungan, Pemerintah Kota Surakarta juga telah menyiapkan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat guna memastikan akses pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat kurang mampu.

    (anl/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Prabowo Bangun 200 Sekolah Rakyat Tahun Ini, Plus Asrama untuk Tingkat SD hingga SMA

    Prabowo Bangun 200 Sekolah Rakyat Tahun Ini, Plus Asrama untuk Tingkat SD hingga SMA

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo Subianto akan membangun 200 Sekolah Rakyat pada tahun 2025. Target jumlah itu akan dikhususkan untuk menampung anak-anak dari keluarga kurang mampu.

    Sekolah Rakyat merupakan sebuah program pembangunan institusi Pendidikan dilengkapi asrama. Rencana itu diungkap Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna, 21 Maret 2025. Ia berharap bisa merekrut 1.000 siswa per sekolah.

    “Kami sudah putuskan untuk membangun tahun ini. Kita harap segera mulai dengan 200 sekolah rakyat berasrama untuk SD, SMP, dan SMA. Ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu,” ucap Prabowo, dalam keterangan resminya, dikutip Minggu, 23 Maret 2025.

    Prabowo menegaskan bahwa program ini bukan sekadar membangun fasilitas pendidikan, tetapi sebuah langkah strategis untuk memberdayakan masyarakat miskin.

    “Anak orang kurang mampu tidak boleh miskin. Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung. Kita harus berdayakan,” ujar Prabowo.

    Dalam pidatonya, Presiden menargetkan agar 53 sekolah pertama dapat diresmikan dalam tiga bulan mendatang.

    Menurutnya, Kementerian Sosial sudah memiliki sejumlah gedung yang bisa langsung direnovasi untuk mempercepat pelaksanaan program ini. Sementara itu, 147 sekolah lainnya akan menyusul dalam waktu dekat.

    Prabowo menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat dapat mencapai 200 unit per tahun. Dengan demikian, dalam lima tahun ke depan, diharapkan akan ada setidaknya satu Sekolah Rakyat di setiap kabupaten, terutama di daerah-daerah yang memiliki kantong kemiskinan.

    “Kita ingin menghilangkan kemiskinan dalam waktu secepat-cepatnya. Saya yakin ini bisa kita kerjakan,” tutur Prabowo.

    Rekrutmen siswa untuk Sekolah Rakyat akan dimulai pada 1 April 2025, dengan prioritas diberikan kepada anak-anak dari keluarga yang berada dalam kondisi kemiskinan ekstrem.

    Ketua Formatur Sekolah Rakyat, Muhammad Nuh, menjelaskan bahwa proses seleksi akan dilakukan berdasarkan klaster sosial ekonomi di setiap daerah, dengan Desil 1 sebagai kelompok yang diprioritaskan. Ia juga menyampaikan bahwa terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon siswa.

    Instruksi Prabowo untuk Menteri-menteri Terkait

    Menteri Sosial, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian diminta untuk memastikan pelaksanaan program ini sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

    Prabowo juga menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang bangsa dalam mencapai kesejahteraan rakyat.

    Ia menggarisbawahi pentingnya kerjasama antar lembaga pemerintah dan semangat persatuan dalam mewujudkan program pembangunan tersebut.

    “Kita harus belajar dari sejarah. Tidak ada pembangunan bangsa yang bisa dikerjakan dalam lima atau sepuluh tahun. Ini adalah kerja keras berpuluh-puluh tahun, sejak 1945 dan seterusnya,” kata dia.

    Adapun, rekrutmen siswa Sekolah Rakyat akan dimulai pada 1 April 2025. Prioritas rekrutmen tersebut diberikan kepada anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

    Ketua Formatur Sekolah Rakyat, Muhammad Nuh, menjelaskan bahwa seleksi dilakukan berdasarkan klaster sosial ekonomi di masing-masing daerah, dengan Desil 1 sebagai prioritas utama. Ia juga menjelaskan bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon siswa. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Soeharto Masuk 10 Tokoh Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Alasannya ‘Tutup Rapat Aib Sejarah’?

    Soeharto Masuk 10 Tokoh Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Alasannya ‘Tutup Rapat Aib Sejarah’?

    PIKIRAN RAKYAT – Belakangan ramai dalam pemberitaan, gelombang kritik atas langkah Kementerian Sosial (Kemensos) yang hendak menjadikan Presiden ke-2 RI, Jenderal Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Apa sejatinya alasan dari pemerintah?

    Dari laman resmi Kemensos, terungkap bahwa Kementerian Sosial bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) sedang membahas pengusulan calon Pahlawan Nasional tahun 2025.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), di Ruang Rapat Menteri, Selasa, 18 Maret 2025 lalu, mengatakan bahwa dasar penentuan gelar kali ini selaras dengan semangat kerukunan dan kebersamaan.

    “Nah, semangatnya Presiden sekarang ini kan semangat kerukunan, semangat kebersamaan, semangat merangkul, semangat persatuan. Mikul duwur mendem jero,” kata dia, dikutip pada Minggu, 23 Maret 2025.

    Adapun, istilah mikul duwur mendem jero secara harfiah dapat diartikan sebagai ‘menjunjung tinggi derajat orang tua, serta menutup rapat-rapat aib keluarga.’

    Semangat tersebut kemudian menjadi pedoman bagi anggota TP2GP yang terdiri dari Staf Ahli, akademisi, budayawan, perwakilan BRIN, TNI, serta Perpustakaan Nasional.

    Selain lintas unsur sosial, mekanisme pengusulan Pahlawan Nasional juga harus melalui tahapan berjenjang dari tingkat daerah hingga ke pemerintah pusat.

    “Jadi memenuhi syarat melalui mekanisme. Ada tanda tangan Bupati, Gubernur, itu baru ke kita. Jadi memang prosesnya dari bawah,” kata Mensos Gus Ipul.

    10 Nama Masuk Daftar Usulan

    Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Mira Riyati Kurniasih mengungkapkan sudah ada 10 nama yang masuk dalam daftar usulan calon Pahlawan Nasional 2025. Dari jumlah tersebut, empat nama merupakan usulan baru, sementara enam lainnya merupakan pengajuan kembali dari tahun-tahun sebelumnya.

    “Untuk tahun 2025 sampai dengan saat ini, memang sudah ada proposal yang masuk ke kami, itu ada sepuluh. Empat pengusulan baru, dan enam adalah pengusulan kembali di tahun-tahun sebelumnya,” kata Mira Riyati.

    Berikut adalah beberapa tokoh yang diusulkan untuk penghargaan:

    Tokoh yang kembali diusulkan:

    K.H. Abdurrahman Wahid (Jawa Timur) Jenderal Soeharto (Jawa Tengah) K.H. Bisri Sansuri (Jawa Timur) Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah) Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh) K.H. Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat)

    Tokoh baru yang diusulkan tahun ini:

    Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali) Deman Tende (Sulawesi Barat) Prof. Dr. Midian Sirait (Sumatera Utara) K.H. Yusuf Hasim (Jawa Timur)

    Sebagai catatan, nama-nama yang telah disepakati Dewan Gelar pada 2024 akan kembali diusulkan pada 2025, karena hingga saat ini belum ada keputusan dari Presiden terkait usulan tersebut.

    “Karena belum ada catatan apapun dari Presiden tentang usulan yang sudah dibuat oleh Menteri Sosial sebelumnya. Pastinya saya akan memberikan laporan agar pengangkatan gelar tahun ini bisa disertakan dengan tahun sebelumnya, tahun 2024. Jadi ada dua (usulan) bila Presiden berkenan,” kata Mensos Gus Ipul.

    Dewan Gelar telah menyepakati nama-nama calon pahlawan untuk 2024, antara lain Andi Makasau, Letjen Bambang Sugeng, Rahma El Yunusiah, Frans Seda, Letkol Muhammad Sroedji, AM Sangaji, Marsekal Rd. Soerjadi Soerjadarma, dan Sultan Muhammad Salahuddin. Pengusulan calon pahlawan ini dibatasi hingga 11 April 2025.

    Setelah verifikasi, TP2GP akan menyampaikan rekomendasi kepada Menteri Sosial untuk diteruskan ke Presiden. Proses ini dijamin transparan dan efektif, dengan komitmen memastikan calon pahlawan memiliki kontribusi besar bagi bangsa. ****

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cara Mudah Cek Bansos Melalui Cekbansos.kemensos.go.id, Simak Langkah-Langkahnya! – Page 3

    Cara Mudah Cek Bansos Melalui Cekbansos.kemensos.go.id, Simak Langkah-Langkahnya! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Apakah Anda ingin mengetahui apakah terdaftar sebagai penerima bantuan sosial?

    Kini, Anda dapat dengan mudah mengeceknya hanya dengan mengunjungi laman https://cekbansos.kemensos.go.id/ melalui browser di ponsel.

    Program bantuan sosial (bansos) di Indonesia dirancang untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Dengan adanya kemudahan akses informasi melalui situs resmi Kementerian Sosial, masyarakat dapat lebih mudah mengetahui status mereka dalam program bantuan yang disediakan. 

    Website Cek Bansos adalah platform resmi yang dikelola oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.

    Hal ini bertujuan untuk memberikan transparansi dan kemudahan akses bagi masyarakat dalam mengetahui informasi terkait bantuan sosial.

    Dengan menggunakan situs ini, Anda tidak perlu lagi khawatir tentang informasi yang tidak akurat atau tidak jelas.

    Langkah-Langkah Cek Bansos

    Untuk mengecek status bantuan sosial Anda, berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda lakukan:

    Buka Browser: Pertama, buka aplikasi browser di ponsel Anda, seperti Chrome atau Firefox.
    Kunjungi Situs: Ketikkan https://cekbansos.kemensos.go.id/ pada kolom alamat dan tekan enter.
    Pilih Jenis Penerima: Di halaman utama, Anda akan melihat beberapa pilihan. Pilih jenis bantuan sosial yang sesuai dengan kebutuhan Anda, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Sosial Tunai (BST).
    Masukkan Data Diri: Isi kolom yang tersedia dengan data diri Anda, seperti nama lengkap, NIK (Nomor Induk Kependudukan), dan provinsi tempat tinggal.
    Klik Cek: Setelah semua data diisi, klik tombol ‘Cek’ dan tunggu beberapa saat untuk mendapatkan informasi status.

    Setelah mengikuti langkah-langkah di atas, Anda akan mendapatkan informasi apakah Anda terdaftar sebagai penerima bantuan sosial atau tidak.

    Jika terdaftar, Anda juga akan mendapatkan rincian tentang jenis bantuan yang akan diterima.

    Cek Fakta Liputan6.com mendapati kalim link pendaftaran bansos Ramadan 2025 sebesar Rp 1,2 juta. Benarkah?

  • Benarkah KLJ, KAJ, dan KPDJ Maret 2025 Cair Rp900.000?

    Benarkah KLJ, KAJ, dan KPDJ Maret 2025 Cair Rp900.000?

    PIKIRAN RAKYAT – Kabar terbaru untuk bantuan sosial KLJ, KAJ, dan KPDJ bulan Maret 2025, menurut informasi bantuan akan cair Rp900.000 dalam waktu dekat yakni sebelum Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Informasi tersebut sebelumnya sudah di diberikan langsung oleh Kepala Dinsos DKI Jakarta Premi Lasari.

    Namun, untuk tanggalnya masih belum diketahui kapan akan disalurkan dan diterima oleh masyarakat atau penerima.

    Menurut info yang beredar, bansos KLJ, KAJ, dan KPDJ Maret 2025 akan cair pada tanggal 25 Maret 2025 mendatang.

    Hal tersebut telah diinfokan oleh salah satu netizen @yunan.nio di kolom komentar akun @dinsosdkijakarta.

    “Info dari Dinsosnya tanggal 25 Maret turunya,” tulisnya.

    Meskipun belum bisa dipastikan benar atau tidak, masyarakat disarankan untuk cek berkala di website siladu.jakarta.go.id.

    Besaran Dana KLJ, KAJ, dan KPDJ Maret 2025

    Selain itu, besaran yang diterima pun dikonfirmasi sebesar Rp900.000 untuk 3 bulan dari Januari hingga Maret 2025.

    Setiap bulannya masyarakat akan menerima bantuan Rp300.000 dan bentuk tunai via Bank DKI.

    Bantuan KLJ, KAJ, dan KPDJ Maret 2025 ini akan diterima oleh masyarakat kurang mampu dari berbagai kalangan seperti Lansia (usia 60 tahun keatas KLJ), Anak-Anak usia 0-6 tahun (KAJ, dan Penyandang Disabilitas (KPDJ).

    Ada yang perlu diperhatikan oleh masyarakat atau penerima bahwa bantuan sosial ini akan disalurkan bertahap sehingga masyarakat harus bersabar karena diterima di waktu yang berbeda.

    Berikut cara cek penerima bansos KLJ, KAJ, dan KPDJ Maret 2025:

    1. Login di siladu.jakarta.go.id
    2. Masukan info NIK (calon penerima)
    3. Klik cari data

    Tunggu sampai data yang dimasukan terkonfirmasi, dan jika sesuai maka nama penerima beserta periodenya akan muncul.

    Sebagai informasi, KLJ, KAJ, dan KPDJ Maret 2025 salah satu bantuan yang diandalkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

    Untuk mendapatkan bantuan, masyarakat harus terdaftar di DTKS Kemensos terlebih dahulu.

    Itulah info KLJ, KAJ, dan KPDJ Maret 2025 yang kabarnya akan cair di tanggal 25 Maret mendatang sebesar Rp900.000. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ini Kesibukan Seskab Teddy usai Huru-hara Kenaikan Pangkat dan Pengesahan UU TNI

    Ini Kesibukan Seskab Teddy usai Huru-hara Kenaikan Pangkat dan Pengesahan UU TNI

    PIKIRAN RAKYAT – Situasi dalam negeri berkecamuk belakangan disebabkan tudingan kembalinya dwifungsi ABRI, dimulai dengan jabatan ganda Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya disusul pengangkatan prematurnya dari Mayor ke Letkol, hingga pengesahan UU TNI yang penuh kontroversi.

    Hingga saat ini, Seskab Teddy belum memberikan tanggapan apa-apa terkait berbagai tudingan yang diarahkan padanya. Lalu apa yang saat ini tengah dilakukan Seskab sekaligus Letkol TNI itu?

    Bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Seskab Teddy ternyata tengah mempersiapkan infrastruktur dan kurikulum untuk sekolah rakyat yang direncanakan berada di 53 titik di Indonesia dalam waktu dekat.

    Hal itu disampaikan Seskab Teddy melalui unggahan sejumlah foto di akun resmi Sekretariat Kabinet @sekretariat.kabinet pada Jumat, 21 Maret 2025, dengan imbuhan TIW dan tagar #CatatanSeskab yang merupakan unggahan pribadi dari Letkol Teddy Indra Wijaya.

    “Siang ini, menghadiri undangan rapat dari Menteri Sosial, Bapak Saifullah Yusuf di kantor Kementerian Sosial. Rapat yang turut dihadiri oleh Wakil Menteri Sosial, Bapak Agus Jabo Priyono beserta jajaran Kemensos untuk membahas perkembangan persiapan sekolah rakyat,” ujar Seskab Teddy, dilihat Sabtu, 22 Maret 2025.

    Teddy menjelaskan bahwa pemerintah telah memastikan kesiapan infrastruktur dan kurikulum untuk 53 sekolah rakyat yang akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025-2026.

    Dalam Sidang Kabinet Paripurna, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana pembangunan 200 sekolah rakyat berasrama pada tahun 2025, yang akan mencakup tingkat SD, SMP, dan SMA, dengan tujuan utama membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu.

    Presiden merinci bahwa 53 sekolah di antaranya akan segera diresmikan dalam tiga bulan mendatang.

    Kepala Negara menyampaikan bahwa Kementerian Sosial telah memiliki gedung dan lahan yang siap digunakan, sehingga hanya perlu dilakukan renovasi ringan. Sementara itu, 147 sekolah lainnya akan segera menyusul.

    Presiden menargetkan pembangunan 200 sekolah rakyat setiap tahun, dengan harapan dalam lima tahun ke depan setiap kabupaten di Indonesia akan memiliki setidaknya satu sekolah rakyat berasrama.

    Tujuan dari pembangunan sekolah rakyat ini adalah untuk memutuskan siklus kemiskinan dan memastikan anak-anak dari keluarga miskin tidak terperangkap dalam kondisi yang sama seperti orang tua mereka.

    Presiden menegaskan bahwa anak-anak dari keluarga dengan pekerjaan sederhana, seperti pemulung, perlu diberdayakan agar mereka tidak mengikuti jejak orang tua mereka. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Perintah Prabowo Warga RI Wajib Punya Rekening Bank, Ini Alasannya

    Perintah Prabowo Warga RI Wajib Punya Rekening Bank, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya setiap warga negara memiliki rekening bank sebagai bagian dari upaya memperkuat inklusi keuangan di Indonesia. Langkah ini bertujuan memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi kesenjangan.

    Sebagai wujud komitmen, pemerintah telah mengadopsi Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) dan membentuk Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) yang dipimpin langsung oleh Presiden.

    Guna memastikan kualitas inklusi keuangan bisa didalami dengan literasi keuangan, Prabowo mengumpulkan sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih pada Jumat (21/3) kemarin. Masing-masing adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Sosial, Menteri Dalam Negeri, Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, serta Gubernur Bank Indonesia, Ketua OJK, Kepala LPS, Kepala BPS, dan Dirut Himbara di Istana Negara.

    “Jadi tadi dilaporkan terkait dengan inklusi keuangan, di mana jumlah orang Indonesia yang sudah mempunyai fasilitas perbankan sekitar 89%. Dari segi spasial beberapa daerah juga sudah baik, kecuali misalnya di Maluku Utara, Halmahera. Oleh karena itu, ke depan lebih didorong lagi yang terkait dengan pembelajaran agar mereka bisa memanfaatkan rekening dan tahu risiko investasi. BUMN diminta untuk terus mendorong literasi keuangan, agar literasi keuangan kita lebih tinggi capaiannya,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga merupakan Ketua Harian DNKI dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (22/3/2025).

    Melalui penetapan kebijakan dan regulasi yang kondusif serta penggunaan infrastruktur Teknologi Informasi Keuangan yang mendukung organisasi dan mekanisme implementasi yang efektif, diharapkan SNKI dapat dimanfaatkan pada berbagai sektor, termasuk dalam mendukung pelayanan keuangan sektor Pemerintah. Salah satu program pelayanan keuangan sektor Pemerintah yakni berupa program elektronifikasi bantuan dan subsidi Pemerintah.

    Hal tersebut sejalan dengan kelompok sasaran inklusi keuangan yang salah satunya yakni masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu, sasaran inklusi keuangan juga termasuk pelaku UMKM, serta masyarakat lintas kelompok yang terdiri dari kelompok pelajar, mahasiswa, santri, pemuda, kemudian kelompok pekerja migran, kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial, mantan napi, anak terlantar, disabilitas, kelompok masyarakat di daerah 3T, serta kelompok perempuan.

    “Dengan sinergi dan kolaborasi seluruh K/L anggota DNKI, tingkat inklusi keuangan pada tahun 2023 telah mencapai 88,7% untuk penggunaan akun dan 76,3% untuk kepemilikan akun. Dalam RPJMN, penggunaan akun ditargetkan mencapai 91% pada 2025 dan 93% pada 2029,” ungkapnya.

    Airlangga menyebut perkembangan kepemilikan akun, penggunaan akun, dan literasi keuangan di Indonesia sejauh ini menunjukkan tren positif, terutama sejak diluncurkannya SNKI pertama kali pada tahun 2016. Sampai dengan tahun 2023, masyarakat usia dewasa yang telah memiliki akun keuangan formal mencapai 76,3%.

    Sementara itu, persentase masyarakat usia dewasa yang telah menggunakan akun keuangan formal mencapai 88,7%. Namun demikian, tingkat literasi keuangan baru mencapai 65,4%, meskipun telah meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 49,7%.

    “Masih terdapat beberapa kelompok sosial-ekonomi yang secara substansial belum menjangkau layanan keuangan formal. Terdapat kesenjangan cukup signifikan antara tingkat inklusi keuangan masyarakat perkotaan sebesar 91,5% dengan masyarakat pedesaan yang sebesar 84,8%. Namun demikian, tidak terdapat perbedaan yang signifikan jika berdasarkan jenis kelamin dan demografi usia,” jelas Airlangga.

    Melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 dan untuk mengintegrasikan data sosial dan ekonomi nasional dan menyinergikan data antar K/L, Pemerintah juga telah memiliki basis data terpadu berupa Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang mengintegrasikan berbagai sumber data sosial dan ekonomi untuk menciptakan data yang lebih akurat dan tepat sasaran. Implementasi DTSEN dilakukan dengan menggabungkan tiga pangkalan data utama yaitu DTKS, Regsosek, dan Data P3KE.

    Dalam penyelenggaraan DTSEN tersebut, telah dilakukan pendataan penerima manfaat (beneficiary registry) yang di antaranya terdiri dari penerima PKH sebanyak 10 juta KPM, penerima bantuan sembako sebanyak 18,8 juta KPM, penerima PIP sebanyak 21,5 juta siswa, penerima PBI JKN sebanyak 96,8 juta, penerima Kartu Prakerja sebanyak 16,4 juta, penerima subsidi listrik sebanyak 40,7 juta pelanggan, dan debitur KUR sebanyak 7,05 juta.

    Single identifier data tersebut juga dapat digunakan dalam sistem pembayaran bagi penyaluran bantuan sosial secara digital, monitoring lalu lintas devisa, dan peningkatan kepatuhan pajak.

    “DTSEN selaras dengan total penduduk Indonesia per 3 Februari 2025, sebanyak sekitar 93 juta keluarga dan 285,5 juta penduduk,” pungkasnya.

    (fab/fab)

  • Kumpulkan Menteri dan Lembaga Keuangan, Prabowo Perintahkan Peningkatan Inklusi dan Literasi Keuangan – Page 3

    Kumpulkan Menteri dan Lembaga Keuangan, Prabowo Perintahkan Peningkatan Inklusi dan Literasi Keuangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih, ketua dan kepala lembaga keuangan, dan direktur utama bank bumn di Istana Negara, pada Jumat (21/3/2025). Tampak hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Gubernur Bank Indonesia Perry Wajiyo dan Ketua OJK mahendra Siregar.

    Pengumpulan sejumlah pejabat ini untuk membicarakan upaya pencapaian keuangan inklusif bagi seluruh masyarakat dengan memperluas akses dan kesempatan dalam aktivitas ekonomi untuk mencapai pembangunan ekonomi inklusif. Saat ini pemerintah telah merumuskan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) dan telah membentuk Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) yang diketuai langsung oleh Presiden Prabowo.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga merupakan Ketua Harian DNKI menjelaskan, menteri, kepala lembaga dan dirut bank BUMN telah melaporkan kepada Presiden Prabowo mengenai perkembangan inklusi keuangan.

    Sejauh ini jumlah orang Indonesia yang sudah mempunyai fasilitas perbankan sekitar 89%. Dari segi spasial beberapa daerah juga sudah baik, kecuali misalnya di Maluku Utara, Halmahera. Oleh karena itu ke depan lebih didorong lagi yang terkait dengan pembelajaran agar mereka bisa memanfaatkan rekening dan tahu risiko investasi.

    “BUMN diminta untuk terus mendorong literasi keuangan, agar literasi keuangan kita lebih tinggi capaiannya,” ujar Menko Airlangga pada saat sesi doorstop, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (22/3/2025).

    Melalui penetapan kebijakan dan regulasi yang kondusif serta penggunaan infrastruktur Teknologi Informasi Keuangan yang mendukung organisasi dan mekanisme implementasi yang efektif, diharapkan SNKI dapat dimanfaatkan pada berbagai sektor, termasuk dalam mendukung pelayanan keuangan sektor Pemerintah. Salah satu program pelayanan keuangan sektor Pemerintah yakni berupa program elektronifikasi bantuan dan subsidi Pemerintah.

    Hal tersebut sejalan dengan kelompok sasaran inklusi keuangan yang salah satunya yakni masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu, sasaran inklusi keuangan juga termasuk pelaku UMKM, serta masyarakat lintas kelompok yang terdiri dari kelompok pelajar, mahasiswa, santri, pemuda, kemudian kelompok pekerja migran, kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial, mantan napi, anak terlantar, disabilitas, kelompok masyarakat di daerah 3T, serta kelompok perempuan.

    “Dengan sinergi dan kolaborasi seluruh K/L anggota DNKI, tingkat inklusi keuangan pada tahun 2023 telah mencapai 88,7% untuk penggunaan akun dan 76,3% untuk kepemilikan akun. Dalam RPJMN, penggunaan akun ditargetkan mencapai 91% pada 2025 dan 93% pada 2029,” ungkap Menko Airlangga.

     

  • Dorong Inklusi Keuangan, Presiden Prabowo Minta Setiap Warga Negara Punya Rekening – Halaman all

    Dorong Inklusi Keuangan, Presiden Prabowo Minta Setiap Warga Negara Punya Rekening – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah terus melanjutkan upaya-upaya pencapaian keuangan inklusif bagi seluruh masyarakat dengan memperluas akses dan kesempatan dalam aktivitas ekonomi untuk mencapai pembangunan ekonomi inklusif.

    Pemerintah juga telah memiliki Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) sebagai kerangka kerja komprehensif dalam upaya peningkatan akses masyarakat ke layanan keuangan formal, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi kesenjangan.

    Sebagai wujud implementasi, Pemerintah juga telah membentuk Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) yang diketuai langsung oleh Presiden Republik Indonesia.

    Guna memastikan kualitas inklusi keuangan bisa didalami dengan literasi keuangan, Presiden Prabowo Subianto pada Jumat (21/3/2025), mengumpulkan sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih.

    Mereka yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Sosial, Menteri Dalam Negeri, Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, serta Gubernur Bank Indonesia, Ketua OJK, Kepala LPS, Kepala BPS, dan Dirut Himbara di Istana Negara.

    “Jadi tadi dilaporkan terkait dengan inklusi keuangan, dimana jumlah orang Indonesia yang sudah mempunyai fasilitas perbankan sekitar 89 persen. Dari segi spasial beberapa daerah juga sudah baik, kecuali misalnya di Maluku Utara, Halmahera,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga merupakan Ketua Harian DNKI usai rapat.

    “Oleh karena itu ke depan lebih didorong lagi yang terkait dengan pembelajaran agar mereka bisa memanfaatkan rekening dan tahu risiko investasi. BUMN diminta untuk terus mendorong literasi keuangan, agar literasi keuangan kita lebih tinggi capaiannya,” ujar  Airlangga Hartarto menambahkan.

    Melalui penetapan kebijakan dan regulasi yang kondusif serta penggunaan infrastruktur Teknologi Informasi Keuangan yang mendukung organisasi dan mekanisme implementasi yang efektif, diharapkan SNKI dapat dimanfaatkan pada berbagai sektor, termasuk dalam mendukung pelayanan keuangan sektor Pemerintah.

    Salah satu program pelayanan keuangan sektor Pemerintah yakni berupa program elektronifikasi bantuan dan subsidi Pemerintah.

    Hal tersebut sejalan dengan kelompok sasaran inklusi keuangan yang salah satunya yakni masyarakat berpenghasilan rendah.

    Selain itu, sasaran inklusi keuangan juga termasuk pelaku UMKM, serta masyarakat lintas kelompok yang terdiri dari kelompok pelajar, mahasiswa, santri, pemuda, kemudian kelompok pekerja migran, kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial, mantan napi, anak terlantar, disabilitas, kelompok masyarakat di daerah 3T, serta kelompok perempuan.

    “Dengan sinergi dan kolaborasi seluruh K/L anggota DNKI, tingkat inklusi keuangan pada tahun 2023 telah mencapai 88,7% untuk penggunaan akun dan 76,3% untuk kepemilikan akun. Dalam RPJMN, penggunaan akun ditargetkan mencapai 91% pada 2025 dan 93% pada 2029,” ungkap Airlangga.

    Perkembangan kepemilikan akun, penggunaan akun, dan literasi keuangan di Indonesia sejauh ini menunjukkan tren positif terutama sejak diluncurkannya SNKI pertama kali pada tahun 2016.

    Sampai dengan tahun 2023, masyarakat usia dewasa yang telah memiliki akun keuangan formal mencapai 76,3%.

    Sementara itu, persentase masyarakat usia dewasa yang telah menggunakan akun keuangan formal mencapai 88,7%.

    Namun demikian, tingkat literasi keuangan baru mencapai 65,4%, meskipun telah meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 49,7%.

    “Masih terdapat beberapa kelompok sosial ekonomi yang secara substansial belum menjangkau layanan keuangan formal. Terdapat kesenjangan cukup signifikan antara tingkat inklusi keuangan masyarakat perkotaan sebesar 91,5?ngan masyarakat pedesaan yang sebesar 84,8%. Namun demikian, tidak terdapat perbedaan yang signifikan jika berdasarkan jenis kelamin dan demografi usia,” jelas Airlangga.

    Melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 dan untuk mengintegrasikan data sosial dan ekonomi nasional dan menyinergikan data antar K/L, Pemerintah juga telah memiliki basis data terpadu berupa Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang mengintegrasikan berbagai sumber data sosial dan ekonomi untuk menciptakan data yang lebih akurat dan tepat sasaran.

    Implementasi DTSEN dilakukan dengan menggabungkan tiga pangkalan data utama yaitu DTKS, Regsosek, dan Data P3KE.

    Dalam penyelenggaraan DTSEN tersebut, telah dilakukan pendataan penerima manfaat (beneficiary registry) yang diantaranya terdiri dari penerima PKH sebanyak 10 juta KPM, penerima bantuan sembako sebanyak 18,8 juta KPM, penerima PIP sebanyak 21,5 juta siswa, penerima PBI JKN sebanyak 96,8 juta, penerima Kartu Prakerja sebanyak 16,4 juta, penerima subsidi listrik sebanyak 40,7 juta pelanggan, dan debitur KUR sebanyak 7,05 juta.

    Single identifier data tersebut juga dapat digunakan dalam sistem pembayaran bagi penyaluran bantuan sosial secara digital, monitoring lalu lintas devisa, dan peningkatan kepatuhan pajak.

    “DTSEN selaras dengan total penduduk Indonesia per 3 Februari 2025, sebanyak sekitar 93 juta keluarga dan 285,5 juta penduduk,” pungkas Airlangga.

     

  • Seskab Teddy-Mensos persiapkan infrastruktur-kurikulum sekolah rakyat

    Seskab Teddy-Mensos persiapkan infrastruktur-kurikulum sekolah rakyat

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf tengah mempersiapkan infrastruktur dan kurikulum untuk sekolah rakyat yang direncanakan berada di 53 titik di Indonesia dalam waktu dekat.

    Hal itu disampaikan Seskab Teddy melalui unggahan sejumlah foto di akun resmi Sekretariat Kabinet @sekretariat.kabinet pada Jumat (21/3), dengan imbuhan TIW dan tagar #CatatanSeskab yang merupakan unggahan pribadi dari Letkol Teddy Indra Wijaya.

    “Siang ini, menghadiri undangan rapat dari Menteri Sosial, Bapak Saifullah Yusuf di kantor Kementerian Sosial. Rapat yang turut dihadiri oleh Wakil Menteri Sosial, Bapak Agus Jabo Priyono beserta jajaran Kemensos untuk membahas perkembangan persiapan sekolah rakyat,” tulis Seskab Teddy melalui keterangan foto dalam unggahan tersebut yang dikutip di Jakarta, Sabtu.

    Teddy menjelaskan bahwa pemerintah memastikan kesiapan infrastruktur dan kurikulum untuk 53 sekolah rakyat yang akan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026.

    Dalam Sidang Kabinet Paripurna, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana pembangunan 200 sekolah rakyat berasrama pada tahun 2025 yang diperuntukkan jenjang SD, SMP, dan SMA dengan fokus utama membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu.

    Presiden merinci sebanyak 53 sekolah di antaranya akan segera diresmikan dalam tiga bulan ke depan.

    Kepala Negara mengatakan Kementerian Sosial telah memiliki gedung dan lahan yang siap digunakan sehingga hanya memerlukan renovasi kecil. Sementara itu, 147 sekolah sisanya akan menyusul dalam waktu dekat.

    Presiden menargetkan pembangunan 200 sekolah rakyat setiap tahun sehingga dalam lima tahun ke depan, setiap kabupaten di Indonesia akan memiliki minimal satu sekolah rakyat berasrama.

    Tujuan dari pembangunan sekolah rakyat adalah memutus mata rantai kemiskinan dan memastikan bahwa anak-anak dari keluarga miskin tidak lagi terjebak dalam kondisi yang sama dengan orang tua mereka.

    Presiden menegaskan bahwa anak-anak dari keluarga dengan pekerjaan sederhana, seperti pemulung, harus diberdayakan agar mereka tidak mengikuti jejak orang tuanya.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025