Kementrian Lembaga: Kemenpora

  • Kronologi Kecelakaan yang Tewaskan Pelatih Persewangi Syamsuddin Batola di Probolinggo – Halaman all

    Kronologi Kecelakaan yang Tewaskan Pelatih Persewangi Syamsuddin Batola di Probolinggo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Syamsuddin Batola (57), pelatih kepala klub sepak bola Persewangi Banyuwangi tewas akibat kecelakaan.

    Kecelakaan tersebut, terjadi di Kilometer (KM) 842/200 jalan Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) pada Kamis (12/12/2024) sekitar pukul 05.30 WIB.

    Dilansir Surya, minibus dari Persewangi yang membawa Syamsuddin terlibat kecelakaan dengan Bus Hino.

    Awalnya, Avanza dengan nomor polisi (nopol) P 1253 KO dikemudikan Ari Mustofa (38), warga Desa Setail, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, melaju dari arah Gending menuju Leces.

    Saat melewati tempat kejadian perkara (TKP), sang pengemudi Avanza diduga mengantuk sehingga tak bisa mengendalikan laju kendaraan.

    Alhasil, mobil tersebut lantas menabrak Bus Hino bermuatan 25 orang dengan nopol K 1591 B yang dikemudikan Riyanto (45), warga Desa Sengon, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang.

    Kasatlantas Polres Probolinggo, AKP Effan Anthonio, membenarkan bahwa pelatih Persewangi meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Korban yang meninggal dunia head coach dari Persewangi yang menurut informasi sementara hendak ke MCM Asprov PSSI Jatim langsung dibawa ke kamar mayat RSUD dr. Moh Saleh Kota Probolinggo,” tutur Effan.

    Berdasarkan hasil olah TKP sementara, jelas Effan, penyebab kecelakaan karena adanya kelalaian dari pengemudi Avanza sehingga menabrak bagian belakang bus.

    “Alhamdulillah untuk korban yang terlibat dalam kecelakaan ini tidak ada yang mengalami luka serius.” 

    “Sopir Avanza masih dalam perawatan dan shock sehingga belum bisa diminta keterangan dan penumpang bus Hino juga sudah dioper,” ungkapnya.

    Sebelumnya, kabar tewasnya Syamsuddin Batola dibenarkan Humas Persewangi Banyuwangi, Rudi Latif.

    “Benar. Kami dari manajemen sudah menerima kabar tersebut,” ujar Rudi.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat itu Syamsuddin tengah dalam perjalanan menuju Surabaya untuk mengikuti Match Coordination Meeting (MCM) di Surabaya.

    Syamsudin menaiki mobil bersama Sekretaris Persewangi Banyuwangi, Ari Mustofa.

    Ari selamat dalam kecelakaan tersebut meski mengalami luka-luka.

    “Kami sedang melakukan langkah-langkah yang diperlukan terkait insiden ini,” ujarnya.

    Dikutip dari Transfermarkt, Syamsuddin Batola lahir pada 4 Juli 1967 di Maros, Sulawesi Selatan.

    Syamsuddin Batola dulunya adalah pesepak bola profesional yang pernah memperkuat PSM Makassar.

    Berposisi sebagai bek, Syamsuddin Batola berhasil mempersembahkan gelar juara Divisi Utama Liga Indonesia 1999–2000 untuk PSM Makassar.

    Selain PSM Makassar, Syamsuddin Batola juga pernah memperkuat Pelita Jaya FC, PKT Bontang, hingga Persim Maros.

    Syamsuddin Batola lalu memutuskan pensiun pada 2003.

     

    Setelah pensiun, Syamsuddin Batola melanjutkan karier sebagai pelatih.

    Sejumlah klub pernah ia tangani, termasuk PSM Makassar.

    Syamsuddin Batola melatih PSM Makassar di Piala Menpora 2021.

    Kala itu, Syamsuddin Batola sempat menjadi sorotan lantaran keahliannya yang mampu memaksimalkan skuad PSM Makassar yang berisikan full pemain lokal.

    Syamsuddin Batola membawa PSM Makassar ke babak 8 besar Piala Menpora 2021.

    Kemudian pada 1 September 2024, Syamsuddin Batola resmi ditunjuk sebagai pelatih Persewangi yang mengarungi kompetisi Liga 3.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul: Penyebab Kecelakaan yang Tewaskan Pelatih Persewangi Syamsuddin Batola di Tol Paspro, Ini Kronologi.

    (Tribunnews.com/Deni/Isnaini)(Surya.co.id/Aflahul Abidin)

  • Netizen Bingung dengan Pelat RI 25 di Beberapa Mobil Berbeda: Fenomena Beranak Nopol?

    Netizen Bingung dengan Pelat RI 25 di Beberapa Mobil Berbeda: Fenomena Beranak Nopol?

    Jakarta: Fenomena penggunaan pelat nomor RI 25 di berbagai jenis kendaraan memicu perbincangan hangat di media sosial. Plat yang biasanya dikaitkan dengan pejabat negara ini dilaporkan terlihat di mobil seperti Toyota Alphard, Zenix, sedan, hingga BMW, dan menimbulkan kebingungan di kalangan netizen.

    Berawal dari salah satu pengguna akun X, Galil** (@glrh*), yang mengungkap sebuah mobil bernopol RI 25 tidak seperti lainnya. Pasalnya mobil tersebut ikut terjebak macet tanpa patwal dan strobo.

    “Bermacet-macetan dengan RI 25 tanpa patwal, tanpa strobo.,” tulis akun X tersebut, Selasa 10 Desember 2024.

    Cuitan ini menjadi viral dengan lebih dari 3,2 juta kali tayangan. Bahkan kata kunci RI 25 menjadi salah satu trending setidaknya hingga Rabu siang 11 Desember 2024. Viral ini justru berubah pada kebingungan.
    Pengakuan Netizen
    Sejumlah netizen merespons dengan nada kebingungan. Mereka melihat pelat RI 25 di sejumlah mobil berbeda.

    Netizen lain, Dhe** (@dherry**), mengungkap bahwa pada 9 Desember lalu, ia melihat tiga kendaraan berbeda di kawasan Sudirman yang semuanya menggunakan plat RI 25. “1 mobil Alphard, 1 Zenix, 1 sedan. Apa memang sekarang bisa beranak nopol RI ya?” ujarnya heran.

    Sementara itu, pengguna X lain, H Praman***** (@RioD*****), mengklaim melihat plat RI 25 terpasang pada BMW model X di kawasan Empang, Bogor, lengkap dengan strobo dan toa sekitar pukul 9 malam. “Padahal jalan relatif sepi karena habis hujan seharian,” tulisnya.

    Lain halnya dengan cuitan Afa******** (@afan**i) yang mengatakan bahwa plat RI 25 terlihat di berbagai lokasi dalam rentang dua hingga tiga hari terakhir. Mobil yang disebutkan meliputi Toyota Crown Royal Majesty di Istiqlal, Toyota Zenix di Layang Antasari, dan Camry Hybrid generasi pertama di kawasan Sudirman.
    Perbedaan di Angka Kecil Ujung Kanan Bawah Plat RI 25
    Selain kendaraan yang berbeda, netizen juga mulai memperhatikan perbedaan angka kecil yang tercantum di ujung kanan bawah pelat nomor RI 25. Misalnya, pada salah satu pelat Toyota Alphard, tertera angka kecil “1”, sementara pada Toyota Zenix terlihat angka “2”. 

    Angka kecil ini diduga digunakan untuk membedakan kendaraan dinas yang masuk dalam satu kode RI yang sama, meskipun digunakan oleh pejabat yang berbeda.

    “Baru sadar ternyata di plat RI itu ada angka kecil di ujung kanan bawah. Mungkin ini buat bedain kendaraan dinasnya ya,” tulis seorang netizen di kolom komentar cuitan viral tersebut.

    Baca juga: NRKB di STNK: Pentingnya Nomor Polisi Kendaraan yang Sering Diabaikan

    Apa Itu RI 25 dan Siapa yang Berhak Menggunakannya?
    Dalam protokol kenegaraan, plat nomor dengan kode RI umumnya digunakan oleh pejabat tinggi negara, termasuk Presiden (RI 1), Wakil Presiden (RI 2), hingga para menteri dan wakil menteri. Namun, salah satu akun X mengunggah daftar penggunaan nopol RI 25 dengan satu angka kecil di ujung kanan bawah. 

    Angka kecil ini disebut membedakan pejabat yang menggunakan hal itu. Berdasarkan dokumen yang beredar dan belum terkonfirmasi, berikut daftar pejabat dengan kode RI 25:

    Menko PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) bernopol RI 25 tanpa angka kecil di ujung kanan bawah.
    Menteri Agama bernopol RI 25 dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 2.
    Wamen Agama (Wakil Menteri Agama) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 3.
    Mendikdasmen (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 4.
    Dua Wamendikdasmen (Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 5 dan 6.
    Mendiktisaintek (Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Sains Teknologi) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 7.
    Dua Wamendiktisaintek (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Sains Teknologi) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 8 dan 9.
    MenKebudayaan (Menteri Kebudayaan) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 10.
    Wamen Kebudayaan dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 11
    Menteri Dukbangga/BKKBN (Menteri Pembangunan Kependudukan dan Kesejahteraan Keluarga) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 14.
    Wamen Dukbangga/BKKBN dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 15.
    Menteri PPPA (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 16.
    Wamen PPPA dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 17.
    Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 18.
    Wamenpora (Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 19.

    Kebingungan di Lapangan
    Kehadiran plat RI 25 di berbagai kendaraan dengan jenis dan lokasi berbeda dalam waktu berdekatan menimbulkan kebingungan. Apakah pelat ini dipakai bergantian oleh pejabat tertentu, atau ada kelonggaran dalam penggunaannya?

    Publik pun mempertanyakan apakah sistem pengelolaan pelat khusus RI sudah sesuai regulasi. Spekulasi bermunculan, mulai dari dugaan penyalahgunaan hingga kelonggaran pengaturan dalam protokol kendaraan dinas pejabat negara.

    Penggunaan pelat nomor khusus pejabat negara seperti RI 25 merupakan hal yang wajar dalam protokol kenegaraan. Namun, kemunculan pelat ini pada kendaraan yang berbeda dalam waktu berdekatan, serta perbedaan angka kecil di ujung kanan bawahnya, menimbulkan pertanyaan. 

    Pemerintah diharapkan dapat memberikan klarifikasi agar tidak memunculkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

    Jakarta: Fenomena penggunaan pelat nomor RI 25 di berbagai jenis kendaraan memicu perbincangan hangat di media sosial. Plat yang biasanya dikaitkan dengan pejabat negara ini dilaporkan terlihat di mobil seperti Toyota Alphard, Zenix, sedan, hingga BMW, dan menimbulkan kebingungan di kalangan netizen.
     
    Berawal dari salah satu pengguna akun X, Galil** (@glrh*), yang mengungkap sebuah mobil bernopol RI 25 tidak seperti lainnya. Pasalnya mobil tersebut ikut terjebak macet tanpa patwal dan strobo.
     
    “Bermacet-macetan dengan RI 25 tanpa patwal, tanpa strobo.,” tulis akun X tersebut, Selasa 10 Desember 2024.
    Cuitan ini menjadi viral dengan lebih dari 3,2 juta kali tayangan. Bahkan kata kunci RI 25 menjadi salah satu trending setidaknya hingga Rabu siang 11 Desember 2024. Viral ini justru berubah pada kebingungan.

    Pengakuan Netizen

    Sejumlah netizen merespons dengan nada kebingungan. Mereka melihat pelat RI 25 di sejumlah mobil berbeda.
     
    Netizen lain, Dhe** (@dherry**), mengungkap bahwa pada 9 Desember lalu, ia melihat tiga kendaraan berbeda di kawasan Sudirman yang semuanya menggunakan plat RI 25. “1 mobil Alphard, 1 Zenix, 1 sedan. Apa memang sekarang bisa beranak nopol RI ya?” ujarnya heran.
     
    Sementara itu, pengguna X lain, H Praman***** (@RioD*****), mengklaim melihat plat RI 25 terpasang pada BMW model X di kawasan Empang, Bogor, lengkap dengan strobo dan toa sekitar pukul 9 malam. “Padahal jalan relatif sepi karena habis hujan seharian,” tulisnya.
     
    Lain halnya dengan cuitan Afa******** (@afan**i) yang mengatakan bahwa plat RI 25 terlihat di berbagai lokasi dalam rentang dua hingga tiga hari terakhir. Mobil yang disebutkan meliputi Toyota Crown Royal Majesty di Istiqlal, Toyota Zenix di Layang Antasari, dan Camry Hybrid generasi pertama di kawasan Sudirman.

    Perbedaan di Angka Kecil Ujung Kanan Bawah Plat RI 25

    Selain kendaraan yang berbeda, netizen juga mulai memperhatikan perbedaan angka kecil yang tercantum di ujung kanan bawah pelat nomor RI 25. Misalnya, pada salah satu pelat Toyota Alphard, tertera angka kecil “1”, sementara pada Toyota Zenix terlihat angka “2”. 
     
    Angka kecil ini diduga digunakan untuk membedakan kendaraan dinas yang masuk dalam satu kode RI yang sama, meskipun digunakan oleh pejabat yang berbeda.
     
    “Baru sadar ternyata di plat RI itu ada angka kecil di ujung kanan bawah. Mungkin ini buat bedain kendaraan dinasnya ya,” tulis seorang netizen di kolom komentar cuitan viral tersebut.
     
    Baca juga: NRKB di STNK: Pentingnya Nomor Polisi Kendaraan yang Sering Diabaikan

    Apa Itu RI 25 dan Siapa yang Berhak Menggunakannya?

    Dalam protokol kenegaraan, plat nomor dengan kode RI umumnya digunakan oleh pejabat tinggi negara, termasuk Presiden (RI 1), Wakil Presiden (RI 2), hingga para menteri dan wakil menteri. Namun, salah satu akun X mengunggah daftar penggunaan nopol RI 25 dengan satu angka kecil di ujung kanan bawah. 
     
    Angka kecil ini disebut membedakan pejabat yang menggunakan hal itu. Berdasarkan dokumen yang beredar dan belum terkonfirmasi, berikut daftar pejabat dengan kode RI 25:

    Menko PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) bernopol RI 25 tanpa angka kecil di ujung kanan bawah.
    Menteri Agama bernopol RI 25 dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 2.
    Wamen Agama (Wakil Menteri Agama) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 3.
    Mendikdasmen (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 4.
    Dua Wamendikdasmen (Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 5 dan 6.
    Mendiktisaintek (Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Sains Teknologi) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 7.
    Dua Wamendiktisaintek (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Sains Teknologi) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 8 dan 9.
    MenKebudayaan (Menteri Kebudayaan) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 10.
    Wamen Kebudayaan dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 11
    Menteri Dukbangga/BKKBN (Menteri Pembangunan Kependudukan dan Kesejahteraan Keluarga) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 14.
    Wamen Dukbangga/BKKBN dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 15.
    Menteri PPPA (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 16.
    Wamen PPPA dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 17.
    Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 18.
    Wamenpora (Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 19.

    Kebingungan di Lapangan

    Kehadiran plat RI 25 di berbagai kendaraan dengan jenis dan lokasi berbeda dalam waktu berdekatan menimbulkan kebingungan. Apakah pelat ini dipakai bergantian oleh pejabat tertentu, atau ada kelonggaran dalam penggunaannya?
     
    Publik pun mempertanyakan apakah sistem pengelolaan pelat khusus RI sudah sesuai regulasi. Spekulasi bermunculan, mulai dari dugaan penyalahgunaan hingga kelonggaran pengaturan dalam protokol kendaraan dinas pejabat negara.
     
    Penggunaan pelat nomor khusus pejabat negara seperti RI 25 merupakan hal yang wajar dalam protokol kenegaraan. Namun, kemunculan pelat ini pada kendaraan yang berbeda dalam waktu berdekatan, serta perbedaan angka kecil di ujung kanan bawahnya, menimbulkan pertanyaan. 
     
    Pemerintah diharapkan dapat memberikan klarifikasi agar tidak memunculkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Menpora Tegaskan Pentingnya Peran Pemerintah Daerah untuk Kemajua Olahraga Nasional – Page 3

    Menpora Tegaskan Pentingnya Peran Pemerintah Daerah untuk Kemajua Olahraga Nasional – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo menyoroti pentingnya peran Pemerintah Daerah (Pemda) untuk meningkatkan kualitas olahraga Indonesia. Hal ini disampaikan pada acara Upgranding Nasional Legislator Partai Golkar di Jakarta Barat, Rabu, (11/12/2024)

    Dito menjelaskan bahwa Kemenpora sebelumnya telah mendapat amanat dari Presiden Prabowo untuk melaksanakan berbagai program unggulan yang merupakan bagian dari Asa Cita.

    “Prinsipnya Kemenpora ditugaskan Bapak Presiden untuk menjalankan 17 program prioritas asa cita,” tuturnya

    Lebih lanjut, Dito menerangkan bahwa pembagunan infrastruktur olahraga merupakan salah satu prioritas pemerintah kedepannya.

    “Salah satunya tadi yang disampaikan, membangun ribuan lapangan sepak bola dan infrastruktur olahraga yang dikelola dengan skema public partnership people. Jadi ini adalah salah satu prioritas pemerintahan ke depan,” jelasnya

    Sebagai informasi, public partnership people adalah pendekatan kolaboratif yang melibatkan pemerintah (publik), partnership (swasta atau mitra), dan people (masyarakat).

    Politisi golkar ini juga menuturkan bahwa pembangunan tidak hanya berhenti pada stadion sebagai infrastruktur olahraga namun juga GOR yang dapat dialihfungsikan.

    “Kita membangun tidak hanya stadion, tapi juga GOR indoor multifunction,” katanya

     

  • Menpora: Gerakan Indonesia Bugar Mencakup Penambahan Jam Olahraga di Sekolah

    Menpora: Gerakan Indonesia Bugar Mencakup Penambahan Jam Olahraga di Sekolah

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyatakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bakal meluncurkan gerakan Indonesia Bugar bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Gerakan Indonesia Bugar mencakup penambahan jam olahraga dan jam gerak di sekolah.

    Dito Ariotedjo menuturkan Presiden Prabowo Subianto memantau perkembangan dari program yang dicanangkan Kemenpora. Hal ini disampaikan Dito seusai menghadiri ratas bersama Presiden Prabowo dan para menteri yang berada di bawah koordinasi Menko PMK.

    “Khususnya ini kita akan meluncurkan gerakan Indonesia Bugar, Ayo Gerak bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Di dalamnya kebijakan terkait penambahan jam olahraga dan jam gerak, ekstrakulikuler olahraga, dan juga gerakan dasar senam akan dikembalikan juga. Pak Presiden sangat menginginkan hal itu,” bebernya di kawasan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/12/2024).

    Menpora Dito Ariotedjo menjelaskan program ini akan memacu siswa dan siswi untuk kembali bergerak dan berolahraga. Presiden Prabowo, kata Dito, menargetkan program ini bisa berjalan minimal satu jam per hari. Hanya saja penerapannya akan dilakukan secara bertahap.

    “Pertama yang akan kita galakkan adalah bagaimana memacu para siswa, siswi ini kembali bergerak dan juga jam olahraga ditingkatkan dan membudayakan olahraga makin banyak lagi,” katanya.

    “Tadi bapak Presiden bahkan menginginkan per hari minimal bisa 1 jam targetnya, tetapi akan kita lakukan secara bertahap,” tambah Dito.

    Perihal olahraga apa yang bakal dimasifkan tersebut, Dito menyampaikan akan melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait, termasuk gerakan senam untuk anak-anak sekolah. Program ini diharapkan mampu membentuk bibit arlet sejak dini.

    “Mungkin kita padukan dengan kebutuhan dasar senam gimnastik. Jadi ini sekaligus bagaimana membentuk bibit-bibit atlet sejak dini, dari tingkat pendidikan paling bawah,” ucap Menpora Dito Ariotedjo.

  • Prabowo Minta Jam Olahraga di Sekolah Ditambah Minimal 1 Jam per Hari

    Prabowo Minta Jam Olahraga di Sekolah Ditambah Minimal 1 Jam per Hari

    loading…

    Menpora Dito Ariotedjo mengatakan, Presiden Prabowo Subianto meminta sekolah menambah jam olahraga. Foto/SINDOnews/raka dwi novianto

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meminta agar sekolah menambahkan jam olahraga minimal satu jam per hari bagi para siswanya. Hal tersebut disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo usia menghadiri rapat di Istana Kepresidenan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo.

    “Presiden memantau update perkembangan yang dijalankan Kemenpora tadi khususnya. Ini kita akan meluncurkan gerakan Indonesia bugar, ayo gerak bersama Kementerian Pendidikan di mana itu dalamnya itu kebijakan terkait penambahan jam olahraga dan jam gerak, ekstrakulikuler olahraga, dan juga gerakan dasar senam akan dikembalikan juga. Pak Presiden sangat menginginkan hal itu,” kata Dito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/12/2024).

    Prabowo, kata Dito, berharap sekolah-sekolah dapat menambah jam olahraga dan membudayakan para siswa untuk bergerak. “Pertama yang akan kita galakkan adalah bagaimana memacu para siswa siswi ini kembali bergerak dan juga jam olahraga ditingkatkan dan juga membudayakan olahraga makin banyak lagi,” kata Dito.

    “Tadi bapak presiden bahkan menginginkan per hari minimal bisa 1 jam targetnya, tapi akan kita lakukan secara bertahap,” ungkapnya.

    Dito mengungkapkan nantinya sekolah dapat memfokus olahraga seperti gymnastik, atletik, hingga senam. Kegiatan itu, diharapkan dapat memunculkan bibit atlet untuk masa depan.

    “Pertama ini adalah olahraga dasar, bagaimana senam, gymnastik, atletik, nantinya itu kan akan menjadi pembentukan form fisik untuk potensi atlet lainnya,” ungkapnya.

    (cip)

  • Dokter Tifa Sindir Gibran, Sebut Lulusan SMP Pimpin Rapat: Bicara dengan Teks

    Dokter Tifa Sindir Gibran, Sebut Lulusan SMP Pimpin Rapat: Bicara dengan Teks

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dokter Tifa kembali melontarkan kritik tajam, kali ini ditujukan kepada Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden RI sekaligus putra sulung Presiden Joko Widodo.

    Dalam pernyataannya di medsos, Dokter Tifa menyebut bahwa Gibran, yang hanya berpendidikan hingga jenjang SMP, memimpin rapat dengan peserta yang memiliki gelar akademik tinggi, seperti S2, S3, bahkan beberapa dengan gelar ganda.

    “Lulusan SMP memimpin rapat, sementara peserta rapatnya lulusan S2, S3, bahkan double S2, double S3,” ujar Dokter Tifa dikutip, Senin (9/12/2024).

    Selain itu, Dokter Tifa juga menyindir gaya Gibran dalam memimpin rapat. Ia menyebut Gibran kerap membaca teks sepanjang rapat berlangsung. “Menghasilkan cara baru dalam memimpin rapat, yaitu bicara dengan teks,” tambahnya.

    Sementara itu, Gibran diketahui memiliki latar belakang pendidikan dari luar negeri sebelum memulai karier di dunia politik.

    Sebelumnya, Video Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming saat memimpin rapat bersama para menteri belakangan ini menjadi bahan pembicaraan warganet di media sosial. Video itu sendiri dibagikan oleh Gibran Rakabuming melalui akun TikTok dan diunggah ulang oleh beberapa akun X.

    Dalam cuplikan tersebut, Gibran Rakabuming terlihat mengenakan baju batik berwarna cokelat dan hadir di Kantor Kemenpora RI untuk memimpin rapat tentang desain besar olahraga nasional pada Rabu (4/12/2024).

    Terlihat beberapa menteri pun turut menghadiri rapat tersebut, termasuk Menpora Dito Ariotedjo, Menko PMK Pratikno, Menristek Dikti Satryo Soemantri Brodjonegoro, Mendragri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menag Nasaruddin Umar. Selain itu, tampak beberapa wakil menteri yang juga hadir dalam rapat tersebut.

  • Gus Farkhan Disebut Layak Gantikan Gus Miftah Sebagai Utusan Khusus Presiden

    Gus Farkhan Disebut Layak Gantikan Gus Miftah Sebagai Utusan Khusus Presiden

    loading…

    Mundurnya Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan membuka ruang bagi munculnya nama-nama baru, salah satunya Gus Farkhan Evendi. Foto: Ist

    JAKARTA – Mundurnya Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan telah membuka ruang bagi munculnya nama-nama baru. Salah satu yang paling banyak diperbincangkan yakni Gus Farkhan Evendi, tokoh muda yang dikenal dekat dengan para ulama dan memiliki rekam jejak bersih.

    KH Azis Asyaubari, tokoh muda dari Pesantren Ciwedus Garut mendukung Gus Farkhan untuk menggantikan posisi Gus Miftah di Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Menurut dia, Gus Farkhan seorang tokoh muda yang mempunyai kedekatan dengan para ulama dan tokoh lintas agama. “Gus Farkhan dikenal dekat dengan almarhum Gus Dur dan tokoh bangsa lainnya. Beliau pernah menjadi staf Kemenpora. Pribadi yang jujur, bersih, dan dekat dengan semua kalangan,” ungkapnya.

    Dukungan lain juga datang dari Ketum IPGN Teguh Amanuloh. Menurut dia, Gus Farhan merupakan sosok muda yang punya adab tinggi dan terus bekerja untuk mempersatukan umat.

    “Menurut hemat saya, Gus Farkhan paham kondisi kebangsaan, urusan keilmuan ilmu politik, ilmu gerakan, ilmu agama, sudah tahu semua tidak diragukan lagi,” ucapnya.

    Tokoh muda Jabar ini juga menyebut Gus Farkhan mempunyai pengalaman organisasi yang bagus. Selain sebagai mantan Staf Khusus Menpora, Gus Farkhan memiliki pengalaman yang kaya dalam bidang organisasi dan kepemimpinan. Dia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan.

    Gus Farkhan kerap dipuji karena integritas dan kejujurannya. Hal ini menjadikannya sosok yang dipercaya oleh banyak pihak.

    Gus Farkhan juga memiliki visi yang komprehensif tentang pengembangan agama di Indonesia. Dia mampu menyinergikan antara nilai-nilai agama dengan perkembangan zaman.

    “Gus Farkhan adalah sosok yang tepat untuk memimpin Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Beliau memiliki kemampuan untuk menyatukan umat dan membawa perubahan positif bagi bangsa,” ujar Teguh.

    Dukungan juga datang dari Gus Ulil Albab, Pengasuh Pondok Azzahra II Kendal. “Pribadi yang sederhana dan gigih dalam merajut silaturahmi serta persahabatan dari banyak kalangan,” katanya.

  • Pj Wali Kota Kediri Sambut 23 Ribu Terawan dan Terawati Indonesia

    Pj Wali Kota Kediri Sambut 23 Ribu Terawan dan Terawati Indonesia

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah menyambut kehadiran lebih dari 23 ribu Terawan dan Terawati seluruh Indonesia, untuk mengikuti Puncak Acara Hari Senam Tera Indonesia (Hateri) ke-39, di GOR Jayabaya Kota Kediri, Minggu (8/12/2024).

    “Selamat datang Bapak Suyadi Pawiro, Bapak Hayono Isman dan Bapak Nono Sampono, beserta Ketua Hateri Provinsi Se-Indonesia. Kehadiran bapak ibu sekalian, sangat berarti bagi kami dan menambah kemeriahan acara ini. Selanjutnya, tidak lupa saya sampaikan selamat datang pada seluruh Terawan dan Terawati dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Di momentum Gebyar Senam Tera Indonesia ini sebagai inspirasi bagi semuanya untuk terus menggiatkan olahraga, khususnya Senam Tera di seluruh penjuru negeri,” ucap Pj Wali Kota Kediri.

    Zanariah Pj Wali Kota Kediri sangat menyambut baik dan merasa bangga Kota Kediri menjadi tuan rumah rangkaian acara akbar Hateri ke-39 ini. Selain meningkatkan kunjungan wisatawan, Hateri ini juga dapat memperkenalkan potensi wisata dan budaya Kota Kediri kepada masyarakat luas. Harapannya, Kota Kediri dapat semakin dikenal sebagai destinasi wisata olahraga yang menarik, sehingga dapat turut melesatkan perputaran ekonomi daerah.

    “Selamat menikmati suasana Kota Kediri, semoga nyaman dan berkenan di hati. Sebelum pulang kembali ke daerah asal, jangan lupa untuk jalan-jalan di taman dan hutan kota, menikmati senja di pinggir Sungai Brantas dan jangan lupa borong oleh-oleh khas Kota Kediri,” jelasnya.

    Senam Tera Indonesia masif dilaksanakan di Kota Kediri. Zanariah menjelaskan hampir 3 kali dalam seminggu dilakukan, Hari Minggu di CFD, hari Sabtu di Memorial Park dan hari Jumat di Taman Sekartaji.

    Puncak Acara Hari Senam Tera Indonesia (Hateri) ke-39, di GOR Jayabaya Kota Kediri, Minggu (8/12/2024).

    “Jadi Senam Tera ini menjadi salah satu olahraga masyarakat, sehingga harus terus dimasifkan. Karena ini menjadi salah satu dukungan dari Kota Kediri untuk menjadikan Indonesia Sehat, Indonesia Bugar di tahun 2045 sesuai dengan target nasional,” tambahnya.

    Saat ditemui, Ketua Umum Pengurus Nasional Senam Tera Indonesia Letjen TNI Marinir (Purn) Nono Sampono menuturkan bahwa setiap 2 tahun satu kali Senam Tera Indonesia melaksanakan Gebyar Senam Tera dalam rangka Hateri dua tahunan secara nasional. Senam Tera ini salah satu Induk Organisasi Olahraga (Inorga) yang memasyarakatkan dan membudayakan olahraga.

    Harapannya Senam Tera ini bisa terus berkembang karena saat ini yang tergabung dalam Senam Tera kebanyakan orang-orang yang berusia 40 keatas, sehingga harapannya anak-anak muda bisa bergabung dan merasakan manfaat dari mengikuti Senam Tera ini.

    “Karena saat ini sedang menuju Indonesia Emas 2045, untuk itu mulai dari sekarang menciptakan masyarakat yang sehat, bugar dan tetap produktif,” harapannya.

    Sementara itu, Ketua Umum Kormi Nasional Hayono Isman juga berpesan kepada anak-anak muda untuk tidak boleh kalah dengan bapak ibunya atau para lansia dalam hal semangat membangun fisik yang bugar dan bermental juara. “Insyaallah dia akan berhasil sampai jadi keluarga masa depan yang mewujudkan Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.

    Hadir pula, Asisten Deputi 3 Kemenpora Suyadi Pawiro, Ketua Umum Kormi Nasional Hayono Isman, Ketua Umum Pengurus Nasional Senam Tera Indonesia Letjen TNI Marinir (Purn) Nono Sampono berserta Ibu Nourma Riana Nono Sampono.

    Ketua Pengurus Senam Tera Indonesia Provinsi Jawa Timur Hariyanto, Ketua Pengurus Senam Tera Indonesia Provinsi se-Indonesia, Kepala Disbudparpora Kota Kediri Zachrie Ahmad, serta Terawan dan Terawati seluruh Indonesia. [nm/but]

  • Pada Diskusi Bakornas Fokusmaker, Aji Murni Mawarni Dorong Pemerintah Aktif Mengedukasi Bahaya Judi Online

    Pada Diskusi Bakornas Fokusmaker, Aji Murni Mawarni Dorong Pemerintah Aktif Mengedukasi Bahaya Judi Online

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Anggota DPD RI, Aji Murni Mawarni, menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan edukasi langsung kepada masyarakat tentang bahaya judi online. Dalam diskusi bertajuk Fokus Talk bertema “Stop Judi Online! Hidupkan Karya, Matikan Taruhan” yang digelar oleh Bakornas Fokusmaker bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Little League, Jakarta Selatan, Minggu (8/12/2024), Aji menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak destruktif judi online.

    “Judi online sangat merusak, bukan hanya dari segi ekonomi, tetapi juga sosial dan psikologis. Pemerintah harus lebih sering turun langsung ke masyarakat untuk memberikan edukasi yang jelas dan terarah. Diskusi seperti ini menjadi contoh yang baik untuk menyelamatkan generasi muda dari kecanduan judi online,” ujar Aji.

    Aji juga menyoroti perlunya kolaborasi berbagai pihak untuk memberantas masalah ini hingga ke akarnya. “Pemerintah perlu melibatkan semua pihak, termasuk organisasi masyarakat dan lembaga pendidikan, untuk mencegah lebih banyak generasi muda terjebak dalam judi online. Selain itu, eks pecandu harus diberikan peluang untuk berkontribusi pada ekonomi kreatif,” tambahnya.

    Ketua Panitia, Auzi Kemora, mengungkapkan bahwa judi online telah menyasar masyarakat ekonomi menengah ke bawah, dengan lebih dari 2,7 juta orang Indonesia terjebak dalam lingkaran ini. “Judi online merugikan secara sosial, ekonomi, dan psikologis. Melalui diskusi ini, kami berharap dapat mendorong generasi muda untuk memilih jalan ekonomi kreatif sebagai alternatif yang positif,” jelasnya.

  • Dilantik Jadi Ketua Umum BKPRMI 2024-2029, Nanang Mubarok Janji Bina Remaja Masjid se-Indonesia – Halaman all

    Dilantik Jadi Ketua Umum BKPRMI 2024-2029, Nanang Mubarok Janji Bina Remaja Masjid se-Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nanang Mubarok resmi dikukuhkan sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPP BKPRMI) periode 2024-2029.

    Prosesi pengukuhan dilakukan oleh Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) BKPRMI, Said Aldi Al Idrus, di Gedung Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta Pusat.

    Pengukuhan Nanang sebagai Ketua Umum BKPRMI itu dihadiri sejumlah tokoh pemuda, pemimpin organisasi masyarakat, serta perwakilan pemerintah, termasuk Menpora Dito Ariotedjo, yang memberikan arahan terkait pemberdayaan remaja masjid sebagai motor utama pergerakan generasi muda.

    Dalam sambutannya, Menpora Dito menyampaikan harapannya agar BKPRMI semakin aktif dalam memberdayakan remaja masjid untuk membangun generasi muda yang unggul dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

    “BKPRMI harus menjadi motor penggerak utama dalam membina generasi muda yang berkarakter, berdaya saing, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Kemenpora akan terus mendukung setiap langkah organisasi ini,” ujarnya.

    Nanang Mubarok sebelumnya terpilih secara aklamasi melalui mekanisme musyawarah mufakat dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-14 BKPRMI yang berlangsung pada 9 Agustus 2024 di Medan, Sumatera Utara.

    Proses pemilihan tersebut mencerminkan semangat kebersamaan dan soliditas di antara para anggota BKPRMI.

    Nanang dalam pidato pengukuhannya menyatakan komitmennya memperkuat peran BKPRMI dalam membina remaja masjid di seluruh Indonesia.

    “BKPRMI akan terus hadir sebagai wadah bagi remaja masjid untuk berkarya dan berkontribusi, tidak hanya dalam ranah keagamaan, tetapi juga dalam membangun peradaban bangsa yang lebih baik,” tegasnya.

    Sebagai Ketua Umum baru, Nanang Mubarok diharapkan mampu membawa BKPRMI ke arah yang lebih progresif dengan program-program inovatif.

    Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat luas, untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program-program BKPRMI.

    Diharapkan, di bawah kepemimpinan Nanang Mubarok, BKPRMI dapat semakin berperan strategis dalam menciptakan generasi muda yang berakhlak mulia, produktif, dan berdaya saing, sejalan dengan visi dan misi organisasi tersebut.

    Pengukuhan ini sekaligus menandai awal perjalanan baru BKPRMI di bawah kepemimpinan Nanang Mubarok, yang bertekad menjadikan BKPRMI lebih inklusif, progresif, dan berdampak luas bagi masyarakat Indonesia.