Kementrian Lembaga: Kemenpora

  • UGM Tak Izinkan Roy Suryo dkk Rilis Buku ‘Jokowi’s White Paper’ di UC Hotel

    UGM Tak Izinkan Roy Suryo dkk Rilis Buku ‘Jokowi’s White Paper’ di UC Hotel

    GELORA.CO – Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan pihak kampus tak memberikan izin penggunaan University Club (UC) Hotel untuk penyelenggaraan acara yang digagas oleh Roy Suryo cs.

    Acara itu sendiri bertajuk ‘Kado Tercantik 80 Tahun Indonesia Merdeka’, dengan agenda Soft Launching Buku ‘Jokowi’s White Paper’ karya Roy Suryo, Rismon Sianipar dan Tiffauzia Tiyassuma.

    Dalam undangan yang dibagikan Roy Suryo pada Minggu (17/8) malam, dituliskan acara diselenggarakan di Ruang Nusantara, UC Hotel hari Senin (18/8) pukul 14.00-16.00 WIB.

    Akan tetapi, pada pukul 10.24 WIB hari ini Roy Suryo kembali mengirimkan pemberitahuan bahwa acara dibatalkan sepihak oleh pengelola UC UGM. Pakar Telematika dan eks Menpora RI itu menuding acara tersebut ‘diganggu’ sesuai prediksinya.

    “Sesuai prediksi, ternyata diganggu oleh Termul,” kata Roy melalui pesan broadcast via WA.

    Termul atau Ternak Mulyono sendiri adalah istilah yang sering dipakai untuk mengistilahkan buzzer alias pendengung kelompok pendukung Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

    Roy namun memastikan acaranya tetap berjalan dan ia meminta media untuk menunggu informasi selanjutnya.

    UGM melalui juru bicara kampus, I Made Andi Arsana tak menyangkal soal tidak adanya pemberian izin untuk acara Roy cs. Keputusan diambil berdasarkan dua alasan, yakni prosedural dan politis.

    “UGM memahami bahwa kegiatan ini bernuansa politis yang terkait erat dengan isu yang melibatkan Bapak Joko Widodo. UGM tidak melibatkan diri dalam isu tersebut karena tidak terkait dengan UGM secara langsung,” kata Made dalam keterangan yang dibagikan humas UGM, Senin (18/8).

    Dijelaskan Made, secara prosedural proses perencanaan acara ‘Konferensi Pers Tokoh Nasional Hadiah Kemerdekaan RI ke-80’ yang akan dilakukan di UC Hotel UGM tidak sesuai dengan kaidah berlaku di unit usaha kampus sebagai lembaga pendidikan.

    Made menguraikan, kronologi pemesanan kepada UC Hotel adalah pada 17 Agustus 2025 pukul 13.25 WIB. Katanya, seseorang mengaku bernama Aida menghubungi bagian pemasaran UC Hotel dan melakukan pemesanan ruang pertemuan untuk sebuah kegiatan. Sosok ini menyampaikan bahwa kegiatan yang dimaksud Adalah ‘Konferensi Pers Tokoh Nasional Hadiah Kemerdekaan RI ke-80’.

    “Pihak UC Hotel merespons secara profesional dengan melakukan tanya jawab terkait kebutuhan ruangan dan rincian kegiatan,” terang Made.

    Lanjut Made, mengacu data Aida, pihak UC UGM juga menyampaikan harga dan prosedur pembayaran. Di dalam perencanaan itu, pihak UC UGM menanyakan rincian kegiatan guna memastikan dan untuk mengambil keputusan profesional.

    Made menambahkan, Aida kala itu menjawab bahwa acaranya adalah “pertemuan kecil untuk membahas acara besar yang mau diadakan di Jogja”, selain itu juga jawaban tambahan berupa “Panitia Temu Kangen Silaturahmi Tokoh Jogja mau rapat kecil persiapan acara HUT Kemerdekaan”.

    Menurut Made, Aida juga menambahkan bahwa sebelum acara, ketua panitia, Bangun Sutoto akan datang ke UC Hotel bersama pihak UGM. Pihak UGM yang dimaksud dikatakan adalah “Keamanan Internal UGM”.

    Made bilang, sampai siaran pers ini dibuat, Bangun Sutoto dan Keamanan Internal UGM tidak pernah datang ke UC Hotel UGM untuk melakukan komunikasi atau konfirmasi lebih lanjut.

    Lalu, 17 Agustus 2025 pagi, UC Hotel UGM menerima bukti transfer dana yang dikirimkan oleh Aida dan dinyatakan sebagai pembayaran awal atau down payment (DP). Dana itu pun sudah dikembalikan karena acara yang akan dilaksanakan tidak sesuai dengan yang disampaikan di awal.

    “UGM menghormati aspirasi setiap warga negara untuk mempertanyakan dan mempersoalkan isu apa pun namun menolak untuk dilibatkan dengan cara dan prosedur yang tidak semestinya,” tegas Made.

    “UGM menerima berbagai informasi yang bisa dipercaya, termasuk undangan yang beredar di media sosial, bahwa acara yang akan berlangsung di UC Hotel pada pukul 14.00-17.00 WIB Adalah peluncuran buku dengan judul “”JOKOWI’s WHITE PAPER” yang merupakan karya RRT / Roy-Rismon-Tifa, ++500 halaman). UGM memandang bahwa acara ini bernuansa politis seperti yang sudah disebutkan di atas dan UGM tidak bersedia terlibat dan memfasilitasi acara tersebut,” sambungnya.

    Made menambahkan, selain itu acara ini jelas berbeda dengan yang disampaikan di awal saat melakukan pemesanan. Secara prosedur ini adalah kesalahan dan menjadi alasan administratif bagi UC UGM untuk melakukan penolakan atau pembatalan.

    Made pun memastikan, UGM sejatinya mendukung keterbukaan dalam pertukaran gagasan dan berkomitmen untuk berkontribusi positif untuk mewujudkannya. UGM juga bertanggung jawab untuk melakukan serta mendukung pertukaran gagasan yang sehat guna menjaga kondisi yang kohesif atau tenang di masyarakat.

    “Bagi UGM, acara yang dimaksud di atas tidak menunjukkan keterbukaan dari awal dan berpotensi menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu sehingga dengan ini UGM melakukan penolakan,” tutup Made.

    Sementara, berdasarkan pantauan acara Roy cs tidak dilaksanakan di Ruang Nusantara UC Hotel melainkan, coffee shop masih di kompleks UC.

  • Prabowo dan Gibran Lepas Karnaval HUT Ke-80 RI di Monas, Diawali Kemenag
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 Agustus 2025

    Prabowo dan Gibran Lepas Karnaval HUT Ke-80 RI di Monas, Diawali Kemenag Nasional 17 Agustus 2025

    Prabowo dan Gibran Lepas Karnaval HUT Ke-80 RI di Monas, Diawali Kemenag
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka melepas karnaval memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Minggu (17/8/2025) malam.
    Parade karnaval tersebut dibuka dengan penampilan drumband dari Gita Bahana Nusantara dan kereta kencana Garuda Prabayeksa tepat pukul 20.00 WIB.
    Kemudian, parade karnaval dibuka dengan kendaraan hias dari Kementerian Agama (Kemenag) yang dilepas langsung oleh Prabowo dan Gibran.
    Prabowo dan Gibran tampak berdiri dan melambaikan tangan. Kemudian, keduanya kompak memberikan hormat karena peserta karnaval yang berada dalam kendaraan hias Kemenag memberikan hormat.
    Setelah itu, parade dilanjutkan dengan kendaraan hias dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang mengusung tema “Pendidikan Bermutu untuk Semua”.
    Selanjutnya ada kendaraan hias dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga yang berbentuk kapal besar.
    Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo menyebut, karnaval bakal dimulai pada pukul 19.30 WIB. Dengan rute, dari Monas ke Sudirman-Thamrin.
    “Rute karnaval dari Monas, titik pemberangkatan nanti akan melintas di depan istana ya, melalui depan Kemendagri, kemudian Mahkamah Agung, depan istana, dan kemudian belok ke kiri terus ke arah Thamrin maupun Sudirman,” kata Prasetyo Hadi.
    Menariknya, karnaval akan melibatkan perwakilan seluruh instansi pemerintah, kementerian, lembaga, TNI/Polri, maupun BUMN.
    Mereka akan menampilkan program-program unggulan masing-masing dalam kendaraan hias sebagai bentuk kreativitas.
    Sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih bahkan turut direncanakan hadir dan ikut serta dalam rombongan setiap kementerian/lembaga.
    Kemudian, rangkaian karnaval bakal ditutup dengan penampilan kembang api.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Bos Maktour Fuad Hasan, Mertua Menpora Dito Ariotedjo yang Dicekal KPK

    Profil Bos Maktour Fuad Hasan, Mertua Menpora Dito Ariotedjo yang Dicekal KPK

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi mencekal tiga orang dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pembagian kuota haji di Kementerian Agama periode 2023-2024.

    Satu dari tiga orang itu adalah Pemilik Maktour Travel, yaitu Fuad Hasan Masyhur (FHM). Surat pencekalan Fuad telah terbit pada Senin (11/8/2025).

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan pencekalan itu dilakukan untuk kepentingan penyidikan. Adapun, surat pencekalan terhadap Fuad Hasan itu berlaku selama enam bulan.

    “Karena keberadaan yang bersangkutan di Wilayah Indonesia dibutuhkan dalam rangka proses penyidikan dugaan tindak pidana korupsi sebagaimana tersebut di atas. Keputusan ini berlaku untuk enam bulan ke depan,” ujar Budi dalam siaran pers, Selasa (12/8/2025).

    Profil Pemilik Maktour Fuad Hasan Masyhur

    Dalam catatan Bisnis, Fuad Hasan merupakan Mertua dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo. Nama Fuad Hasan juga sempat disinggung saat Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) Dito mencuat ke publik.

    LHKPN itu sempat geger karena Dito sempat menulis satu mobil dan empat dari lima aset dan tanah bangunan tercatat pemberian dari orang tua alias mertuanya. Aset itu bernilai Rp162 miliar.

    Atas dasar itu, publik langsung mencari sosok mertua dari Dito, dan usut punya usut mertua itu ternyata Fuad Hasan Masyhur selaku bos biro perjalanan haji dan umrah PT Maktour.

    Berdasarkan laman resmi Maktour, Fuad Hasan Masyhur lahir 29 Juni 1959. Dia merupakan pengusaha biro perjalanan haji dan umrah tersohor di Indonesia.

    Perusahaan travel ini dibentuk Fuad Hasan setelah mengalami pengalaman haji yang kurang memuaskan pada 1980. Di latar belakangi pengalaman itu, Fuad kemudian membuat perusahaan biro perjalanan Maktour dengan visi menghadirkan pengalaman ibadah yang istimewa, nyaman, dan penuh makna.

  • Kabinet Era Jokowi Berpeluang Cetak Rekor Terbanyak Terjerat Korupsi

    Kabinet Era Jokowi Berpeluang Cetak Rekor Terbanyak Terjerat Korupsi

    GELORA.CO -Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi berpeluang besar mencetak rekor terkait menteri-menterinya yang terjerat kasus korupsi.

    Hal ini diungkap pegiat media sosial, Chusnul Chotimah melalui akun X pribadinya yang dikutip Rabu 13 Agustus 2025.

    “Apakah rekor @jokowi akan bertambah sbg presiden dgn menteri terbyk korupsi?” kata Chusnul Chotimah.

    Chusnul Chotimah berharap rekor negatif tersebut tidak ditiru menteri-menteri Presiden Prabowo Subianto.

    “Min @Gerindra bilangin ketummu yg seperti ini jgn ditiru ya,” sambung Chusnul Chotimah dengan emoji tersenyum.

    Saat ini, tercatat ada dua menteri era Jokowi yang tengah berurusan dengan aparat penegak hukum.

    Keduanya adalah mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang terseret kasus kuota haji di KPK dan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Telnologi, Nadiem Makarim dalam kasus dugaan korupsi chromebook yang merugikan negara Rp1,98 triliun di Kejaksaan Agung (Kejagung).

    Nadiem Makarim juga tengah dibidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam dugaan penyimpangan proyek pengadaan layanan Google Cloud.

    Sebelumnya, sudah ada lima menteri era Jokowi yang masuk penjara gara-gara menggarong duit negara.

    Pertama, Syahrul Yasin Limpo Syahrul Yasin Limpo (SYL) merupakan salah satu nama yang pernah mengisi jabatan Menteri Pertanian (Mentan) sejak 23 Oktober 2019 hingga 6 Oktober 2023. 

    SYL telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada pertengahan 2023. Ia dijerat dengan pasal pemerasan, gratifikasi hingga tindak pidana pencucian uang (TPPU). 

    Kedua, Johnny Gerard Plate selaku Menteri Komunikasi dan Informatika/Kominfo (sekarang bernama Komdigi) periode 2019-2023. 

    Politikus Nasdem ini ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pembangunan menara BTS 4G dan infrastuktur pendukung BAKTI Kominfo tahun 2020-2022. 

    Ketiga, Idrus Marham Idrus Marham selaku Menteri Sosial (Mensos) periode Januari-Agustus 2018. Idrus tersandung kasus korupsi kesepakatan kontrak kerja sama proyek PLTU Riau-1. 

    Keempat, Imam Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) periode 2014-2019. Imam terjerat kasus suap dana hibah KONI.

    Kelima, Edhy Prabowo selaku Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2019-2020. Edhy ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait izin ekspor benih lobster pada November 2020.

    Keenam, Juliari Batubara selaku Menteri Sosial periode Oktober 2019 hingga Desember 2020. Ia terlibat korupsi dana bantuan sosial (bansos) Covid-19. 

  • Sosok Fuad Hasan Masyhur, Bos Travel yang Terbelit Kasus Kuota Haji, Ternyata Mertua Menpora Dito Ariotedjo

    Sosok Fuad Hasan Masyhur, Bos Travel yang Terbelit Kasus Kuota Haji, Ternyata Mertua Menpora Dito Ariotedjo

    GELORA.CO – PK mencegah mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bepergian ke luar negeri. Dia kini tengah dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi kuota haji 2024. 

    Namun bukan cuma pria yang akrab disapa Gus Yaqut, KPK juga mencegah dua orang lain. Yaitu mantan Stafsus Menag Ishfah Abidal Aziz (IAA) dan Fuad Hasan Masyhur (FHM) selaku pendiri travel haji Maktour.

    Berikut Profil Fuad Hasan Masyhur:

    Dikutip dari laman, maktour, Fuad Hasan Masyhur lahir 29 Juni 1959. Dia seorang pengusaha dan tokoh penting dalam industri perjalanan ibadah di Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri dan pemimpin PT Maktour, biro perjalanan haji dan umrah. Selain itu ia dikenal sebagai mertua dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo.

    Perjalanan Maktour berawal pada tahun 1980, tak lama setelah Fuad Hasan menunaikan ibadah haji. Pengalaman pribadinya yang kurang memuaskan dengan pelayanan biro perjalanan saat itu menjadi titik balik yang menginspirasi. 

    Dengan latar belakang sebagai keturunan Arab dan semangat untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, ia mendirikan Maktour dengan satu visi: menghadirkan pengalaman ibadah yang istimewa, nyaman, dan penuh makna bagi setiap jamaah. 

    Fuad Hasan Masyhur juga pernah terseret kasus kasus pencucian uang. Namanya disebut dalam penyelidikan terkait dugaan tindak pidana pencucian uang yang melibatkan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

    Kasus ini mencuat setelah diketahui bahwa Syahrul dan keluarganya pernah menggunakan layanan perjalanan umrah yang disediakan oleh PT Maktour, perusahaan milik Fuad.

    Izin Maktour Pernah Dicabut

    Namun dalam perjalanannya, Maktour pernah diberikan sanksi oleh Kementerian Agama pada 2008 lalu. Bahkan saat itu, Maktour melakukan gugatan kepada pemerintah.

    Menteri Agama (Menag) saat itu, Muhammad Maftuh Basyuni yang mencabut izin Maktour. Sebab, travel agen tersebut dianggap melanggar aturan.

    Kemenag mengumumkan pencabutan izin Maktour dan Al Amin terkait pelanggaran yang dilakukan pada musim haji tahun 2007. 

    Menurut Menag, kesalahan penyelenggara haji tersebut sudah jelas. Jadi, tak perlu lagi dilakukan peninjauan terhadap keputusan yang sudah dikeluarkan. 

    Kemenag menilai, dua travel tersebut melanggar dokumen dan menggunakan paspor hijau. []

  • Cabor Berkuda Ditargetkan untuk Lolos Olimpiade

    Cabor Berkuda Ditargetkan untuk Lolos Olimpiade

    JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, mendorong cabang olahraga (cabor) berkuda untuk terus berprestasi dan bisa tampil di ajang sebesar Olimpiade.

    Hal itu disampaikan Dito ketika menghadiri kejuaraan berkuda memperebutkan Piala Presiden bertajuk The President Cup Aragon Merdeka Master 2025 di Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu, 10 Agustus 2025.

    “Saya rasa memang kita harus bisa membawa berkuda ini hingga ke Olimpiade. Makanya, kita usahakan menaikkan industrinya dulu untuk saat ini,” kata Dito dalam keterangan resmi yang diterima.

    Pada saat ini Indonesia punya status sebagai penguasa olahraga berkuda di level Asia Tenggara. Hanya saja di level yang jauh lebih besar, Indonesia belum bisa berbicara banyak sehingga harus terus didorong.

    Dito menegaskan bahwa pihaknya bersama Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) akan membuat peta jalan (roadmap) agar keinginan untuk bisa ke Olimpiade segera terwujud.

    “Tentunya dengan kolaborasi dan kerja sama bareng berbagai pihak Pemerintah dan swasta,” ujar dia.

    Ini pertama kalinya kejuaraan berkuda Piala Presiden dihelat. Meski demikian, antusiasmenya sangat tinggi, yakni ada 1.751 entry serta 390 ekor kuda.

    Kejuaraan ini sekaligus menjadi persiapan Indonesia untuk mengikuti berbagai pesta olahraga multicabang. Dua di antaranya adalah SEA Games 2025 di Thailand serta Asian Youth Games di Manama, Bahrain, pada 22-31 Oktober 2025.

    “Jadi, memang olahraga berkuda ini sudah selalu dipertandingkan di multicabang. Kami ingin selalu berpartisipasi dan memainkan peran penting di olahraga ini,” kata Dito.

    Piala Presiden Republik Indonesia akan berlangsung dalam dua nomor pertandingan, yakni jumping 120 cm (dua ronde) dan dressage elementary open (dua ronde).

    Aragon Merdeka Master 2025 digelar dalam rangka memperingati kemerdekaan Indonesia. Ini terbuka bagi atlet dari berbagai kategori umur, mulai dari U-14 hingga U-21, serta kategori terbuka (open).

    Seluruh pertandingan dilaksanakan dengan mengacu pada regulasi internasional yang ditetapkan Federation Equestre Internationale (FEI), termasuk penerapan kode etik kesejahteeraan kuda.

  • Kampanyekan Produk Lokal, Made In Indonesia Run 2025 Dimeriahkan Ribuan Peserta

    Kampanyekan Produk Lokal, Made In Indonesia Run 2025 Dimeriahkan Ribuan Peserta

    JAKARTA – Ajang lari “Made In Indonesia Run 2025” yang digelar di Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII) disambut antusias para peserta. Sekitar 5000 pelari berpartisipasi dalam acara yang berlangsung di Cipayung, Jakarta Timur pada Minggu, 10 Agustus tersebut.

    Kegiatan yang diselenggarakan oleh MID Network itu didukung oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta sejumlah sponsor.

    Dengan mengusung tema “Ribuan Langkah Sejuta Karya”, lomba ini untuk mengkampanyekan dan mengapresiasi produk-produk lokal Indonesia serta mendorong semangat patriotisme di kalangan masyarakat.

    “Dengan mendukung produk-produk buatan Indonesia kita turut mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa dan memberikan dukungan kepada para pelaku usaha lokal yang berjuang untuk mengangkat martabat Indonesia di dunia internasional,” kata Wamen Perindustrian Faisol Reza saat melepas peserta lomba lari itu.

    Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Industri Kementerian Perindustrian, Agro Putu Juli Ardika mengatakan, “Made In Indonesia Run” ini merupakan salah satu kegiatan dalam mempromosikan produk dalam negeri.

    “Semangat dan antusiasme para peserta sangat luar biasa. Mudah-mudahan produk buatan dalam negeri sering digunakan oleh masyarakat,” ujarnya.

    Dia menegaskan, kegiatan itu sangat bagus karena selain membudayakan penggunaan produk dalam negeri juga bagus bagi kesehatan masyarakat, khususnya para remaja yang menjadi para peserta.

    “Maka, kita mendorong hidup sehat dengan berolahraga. Salah satunya lari,” kata dia.

    Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, R Isnanta mengatakan, “Made In Indonesia Run” sangat bagus karena selaras dan identik dengan apa yang dikerjakan di Kemenpora.

    “Kita ingin memperkuat produk olahraga dalam negeri, sehingga dapat membantu ekonomi kerakyatan,” ujarnya.

    Kemenpora pun sedang menggalakkan agar masyarakat Indonesia menggunakan alat-alat olahraga buatan dalam negeri.

    “Kegiatan lari ini bagian penting untuk membangkitkan perekonomian masyarakat karena jumlah pesertanya mencapai 5.000 orang, seperti pembuatan jersey lari dan sepatu yang menggunakan produk lokal,” katanya.

    Dengan peserta yang mencapai ribuan, perputaran uang yang tercipta mencapai miliaran.

  • Jakarta Jadi Tuan Rumah WAMSB World Championship, Diikuti 36 Marching Band

    Jakarta Jadi Tuan Rumah WAMSB World Championship, Diikuti 36 Marching Band

    Jakarta

    Kejuaraan dunia marching band World Association of Marching Show Bands (WAMSB) World Championship 2025 resmi dibuka di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur. Ajang ini diikuti 36 grup marching band dari dalam dan luar negeri.

    Ketua Umum TUIF sekaligus Event Director WAMSB 2025, Fanny Fatriani Syarifudin Alambay, mengatakan terdapat enam grup berasal dari luar negeri, seperti Polandia, Malaysia, Taiwan, dan Thailand. Sementara 30 band lainnya datang dari berbagai daerah di Indonesia.

    “Ini dibagi dari berbagai kategori, mulai SD junior, SMA senior, hingga open untuk di atas 19 tahun,” kata Fanny di Velodrome, Jakarta Timur, Sabtu (9/8/2025).

    Foto: World Association of Marching Show Bands (WAMSB) World Championship 2025

    Fanny menjelaskan WAMSB merupakan organisasi internasional marching band yang berbasis di Kanada dan rutin menggelar kejuaraan dunia sejak 1996. Tahun ini, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah, dengan dukungan penuh pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta.

    “Terima kasih kepada semua pihak, terutama pemerintah pusat melalui Kemenpora, Pemprov DKI Jakarta, Kadispora, Kormi, dan semua pihak yang mendukung suksesnya acara ini,” ujarnya.

    “Untuk mendapat giliran jadi tuan rumah, ini menunggu 68 tahun. Ini luar biasa karena skalanya internasional,” kata Ali.

    “Selain kegiatan belajar-mengajar, kegiatan musik dan seni ini bisa jadi pilihan yang positif, menjauhkan anak-anak dari narkoba, kekerasan, dan tawuran,” ujarnya.

    Ali menambahkan, penyelenggaraan WAMSB 2025 juga sejalan dengan visi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjadikan Jakarta sebagai kota global.

    “Standar kita bukan lagi kota-kota di Indonesia, tapi kota-kota besar dunia. Global itu bukan berarti menghilangkan seni budaya kita, justru menjadi daya jual untuk memperkenalkan budaya ke dunia,” imbuhnya.

    (bel/zap)

  • Hadiri Perayaan HUT Perwala, Sekjen MPR RI Dorong Penguatan Peran Perempuan

    Hadiri Perayaan HUT Perwala, Sekjen MPR RI Dorong Penguatan Peran Perempuan

    Jakarta

    Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah menghadiri Acara Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Wanita Lampung (Perwala) ke 57 di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

    Siti Fauziah mewakili Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno yang berhalangan hadir, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada Perwala yang telah memasuki generasi ketiga.

    “Ini merupakan suatu kebanggaan, bagaimana kita bisa merawat dan menjaga silaturahmi persaudaraan yang sudah berjalan selama tiga generasi dan memasuki usia ke 57 tahun,” ungkap Siti dalam keterangannya, Jumat (8/8/2025).

    Sekretaris Jenderal MPR perempuan pertama ini juga mengatakan pentingnya peran perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia juga menyoroti peran ganda perempuan masa kini yang tidak hanya aktif dalam organisasi, tetapi juga tetap menjalankan tanggung jawabnya dalam keluarga.

    “Kelihatannya pekerjaan ibu-ibu di rumah itu mudah, padahal itu merupakan pekerjaan yang berat. Tetapi, ibu-ibu yang hadir hari ini sangat hebat karena mampu membagi waktu antara keluarga dan kegiatan organisasi,” tambahnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Siti juga menyampaikan bahwa perayaan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi saja, tetapi juga menjadi momentum refleksi dan motivasi bagi para perempuan yang ada di Indonesia. Selain itu, juga dapat menjadi wadah pemberdayaan dan penguatan peran perempuan dalam masyarakat.

    Di kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Wanita Lampung, Roslina Daan, menyampaikan untuk selalu menjaga nilai-nilai persaudaraan yang berlandaskan cinta dan rasa memiliki. Bukan hanya sekadar warisan, tetapi nilai-nilai luhur untuk saling merangkul di tengah perbedaan, menghormati perbedaan pendapat, dan menjaga hati agar tetap satu.

    “Perkumpulan ini akan terus tumbuh jika kita menjaganya seperti kita menjaga rumah sendiri. Perbedaan itu manusiawi, tapi jangan saling menyakiti dan saya percaya kita bisa menjadi saudara yang saling menguatkan, mendoakan, dan mendukung untuk menjaga warisan dan menjadikannya tempat untuk pulang,” kata Roslina.

    “Ibu-ibu yang menjadi pengurus ini sangat luar biasa, semoga pengabdiannya ini menjadi berkah dan dapat memberikan sumbangsihnya pada bangsa dan negara,” tuturnya.

    Turut hadir dalam acara ini diantaranya Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Sri Wahyuni; Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung periode 2024-2025, Maida Syamsudin; Perwakilan Women International Club, Ketua Organisasi Wanita dari wilayah Sumbagsel, dan para pengurus Persatuan Wanita Lampung (Perwala).

    (prf/ega)

  • Sering Disangka Sama, Ini 4 Perbedaan Paskibra dan Paskibraka yang Harus Kamu Tahu!

    Sering Disangka Sama, Ini 4 Perbedaan Paskibra dan Paskibraka yang Harus Kamu Tahu!

    Jakarta: Menjelang 17 Agustus, banyak orang antusias menanti momen sakral pengibaran Sang Saka Merah Putih. Tapi tahukah kamu bahwa pasukan pengibar bendera itu terdiri dari dua jenis Paskibra dan Paskibraka?

    Dua istilah ini memang terdengar mirip. Sama-sama berhubungan dengan upacara bendera, sama-sama pakai seragam formal, dan sama-sama berjalan tegap. 

    Tapi, sebenarnya keduanya punya perbedaan yang cukup signifikan.

    Nah, supaya kamu enggak salah kaprah lagi, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
    Apa itu Paskibra?
    Melansir laman Sahabat Pegadaian, Paskibra adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera. Biasanya, Paskibra ini dibentuk di tingkat sekolah menengah pertama dan atas, dan menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.

    Anggota Paskibra adalah para siswa dan siswi yang dilatih untuk mengibarkan bendera setiap hari Senin atau saat upacara nasional di sekolah. Tapi tugas mereka tak cuma itu saja, lho!

    Tugas umum Paskibra:
    – Menjadi mentor bagi anggota baru.
    – Menanamkan semangat disiplin dan nasionalisme.
    – Membantu pengaturan upacara dan protokol sekolah.
     

    Apa itu Paskibraka?
    Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Kalau Paskibra biasanya ada di sekolah, Paskibraka ini levelnya lebih tinggi dan khusus dibentuk untuk upacara kenegaraan 17 Agustus.

    Paskibraka terdiri dari pelajar SMA yang dipilih melalui seleksi ketat mulai dari tingkat kabupaten hingga nasional. Mereka dibina langsung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

    Tugas Paskibraka:
    – Mengibarkan dan menurunkan bendera pusaka di upacara kenegaraan.
    – Mengikuti pelatihan intensif bela negara dan wawasan kebangsaan.
    – Menjadi simbol generasi muda dan duta pemuda dari daerah asalnya.
    4 perbedaan utama Paskibra dan Paskibraka

    1. Ruang lingkup penugasan
    Paskibra bertugas di lingkungan sekolah atau kecamatan, sedangkan Paskibraka bertugas di upacara resmi di tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota.

    2. Proses seleksi
    Paskibra biasanya dipilih oleh sekolah sesuai kebijakan internal, tanpa tahapan seleksi formal berjenjang. Sedangkan Paskibraka harus melewati proses seleksi bertahap dari daerah hingga nasional, dengan penilaian ketat dari fisik hingga intelektual.

    3. Status setelah bertugas
    Setelah menjalankan tugasnya, anggota Paskibraka mendapat predikat khusus, yaitu Purna Paskibraka Indonesia. Sementara itu, Paskibra tidak memiliki penyebutan khusus setelah selesai bertugas.

    4. Formasi pengibaran bendera
    Formasi Paskibra umumnya sederhana, yaitu 3 atau 9 orang. Berbeda dengan Paskibraka yang menggunakan formasi simbolik 17-8-45, yaitu:

    Pasukan 17: Pemandu
    Pasukan 8: Pembawa bendera
    Pasukan 45: Pengawal

    Formasi ini merepresentasikan tanggal kemerdekaan RI: 17 Agustus 1945.

    Keduanya sama pentingnya dalam membentuk karakter dan semangat nasionalisme di kalangan pelajar. Paskibra jadi fondasi di lingkungan sekolah, sedangkan Paskibraka menjadi wakil daerah di panggung nasional.

    Baik Paskibra maupun Paskibraka sama-sama mengajarkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan rasa cinta Tanah Air. Tak heran, banyak siswa yang bercita-cita jadi anggota Paskibraka karena proses seleksinya yang bergengsi dan penuh kebanggaan.

    Jakarta: Menjelang 17 Agustus, banyak orang antusias menanti momen sakral pengibaran Sang Saka Merah Putih. Tapi tahukah kamu bahwa pasukan pengibar bendera itu terdiri dari dua jenis Paskibra dan Paskibraka?
     
    Dua istilah ini memang terdengar mirip. Sama-sama berhubungan dengan upacara bendera, sama-sama pakai seragam formal, dan sama-sama berjalan tegap. 
     
    Tapi, sebenarnya keduanya punya perbedaan yang cukup signifikan.

    Nah, supaya kamu enggak salah kaprah lagi, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

    Apa itu Paskibra?
    Melansir laman Sahabat Pegadaian, Paskibra adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera. Biasanya, Paskibra ini dibentuk di tingkat sekolah menengah pertama dan atas, dan menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
     
    Anggota Paskibra adalah para siswa dan siswi yang dilatih untuk mengibarkan bendera setiap hari Senin atau saat upacara nasional di sekolah. Tapi tugas mereka tak cuma itu saja, lho!
     
    Tugas umum Paskibra:
    – Menjadi mentor bagi anggota baru.
    – Menanamkan semangat disiplin dan nasionalisme.
    – Membantu pengaturan upacara dan protokol sekolah.
     

    Apa itu Paskibraka?
    Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Kalau Paskibra biasanya ada di sekolah, Paskibraka ini levelnya lebih tinggi dan khusus dibentuk untuk upacara kenegaraan 17 Agustus.
     
    Paskibraka terdiri dari pelajar SMA yang dipilih melalui seleksi ketat mulai dari tingkat kabupaten hingga nasional. Mereka dibina langsung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
     
    Tugas Paskibraka:
    – Mengibarkan dan menurunkan bendera pusaka di upacara kenegaraan.
    – Mengikuti pelatihan intensif bela negara dan wawasan kebangsaan.
    – Menjadi simbol generasi muda dan duta pemuda dari daerah asalnya.
    4 perbedaan utama Paskibra dan Paskibraka

    1. Ruang lingkup penugasan

    Paskibra bertugas di lingkungan sekolah atau kecamatan, sedangkan Paskibraka bertugas di upacara resmi di tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota.

    2. Proses seleksi

    Paskibra biasanya dipilih oleh sekolah sesuai kebijakan internal, tanpa tahapan seleksi formal berjenjang. Sedangkan Paskibraka harus melewati proses seleksi bertahap dari daerah hingga nasional, dengan penilaian ketat dari fisik hingga intelektual.

    3. Status setelah bertugas

    Setelah menjalankan tugasnya, anggota Paskibraka mendapat predikat khusus, yaitu Purna Paskibraka Indonesia. Sementara itu, Paskibra tidak memiliki penyebutan khusus setelah selesai bertugas.

    4. Formasi pengibaran bendera

    Formasi Paskibra umumnya sederhana, yaitu 3 atau 9 orang. Berbeda dengan Paskibraka yang menggunakan formasi simbolik 17-8-45, yaitu:
     
    Pasukan 17: Pemandu
    Pasukan 8: Pembawa bendera
    Pasukan 45: Pengawal
     
    Formasi ini merepresentasikan tanggal kemerdekaan RI: 17 Agustus 1945.
     
    Keduanya sama pentingnya dalam membentuk karakter dan semangat nasionalisme di kalangan pelajar. Paskibra jadi fondasi di lingkungan sekolah, sedangkan Paskibraka menjadi wakil daerah di panggung nasional.
     
    Baik Paskibra maupun Paskibraka sama-sama mengajarkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan rasa cinta Tanah Air. Tak heran, banyak siswa yang bercita-cita jadi anggota Paskibraka karena proses seleksinya yang bergengsi dan penuh kebanggaan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (ANN)