Kementrian Lembaga: kemenperin

  • OPEXCON 2025 Anugerahi 46 Proyek Unggulan, Dorong Transformasi Operasi Berkelanjutan

    OPEXCON 2025 Anugerahi 46 Proyek Unggulan, Dorong Transformasi Operasi Berkelanjutan

    Jakarta: SHIFT Indonesia kembali menyelenggarakan Operational Excellence Conference and Award (OPEXCON) yang tahun ini mengangkat tema “Navigating the Future: Transforming Operations for Sustainable Excellence”.

    Bertempat di Pullman Hotel Central Park, Jakarta, acara bergengsi ini dihadiri oleh lebih dari 600 peserta dari berbagai sektor industri, menandai antusiasme tinggi terhadap transformasi operasional yang berkelanjutan.

    Sebagai konferensi dan ajang penghargaan terbesar di bidang operational excellence di Indonesia, OPEXCON 2025 mempertemukan para pelaku industri dari tiga sektor utama  yakni manufaktur, mining & energy, serta service. Tahun ini, tepat 140 proyek improvement dari 62 perusahaan dikompetisikan dan dievaluasi secara ketat oleh dewan juri independen berdasarkan dampaknya terhadap efisiensi, efektivitas, dan keberlanjutan bisnis.

    Sebanyak 46 proyek terbaik dianugerahi penghargaan, terdiri dari kategori Manufaktur: 7 Gold Achievement dan 16 Silver Achievement, kategori Mining & Energy: 4 Gold Achievement dan 10 Silver Achievement, dan kategori Service: 3 Gold Achievement dan 6 Silver Achievement

    Untuk memastikan penilaian yang objektif dan komprehensif, OPEXCON 2025 melibatkan Dewan Juri independen yang terdiri dari para pakar industri, akademisi, dan praktisi operational excellence senior. 
     

    Dewan Juri OPEXCON 2025 adalah Catur Basuki Rakhmawan, ST, M.SE, perwakilan dari Kementerian Perindustrian; Prof. Ir. Isti Surjandari, M.T., M.A., Ph.D, CQE, IPU, dari Universitas Indonesia, dan Sigit Iman Santoso, S.Si, CSSMBB – SSCX International;Dr. Ir. Siti Afiani Musyarofah, S.T.P, M.T, Kementerian Perindustrian; Dr. Ir. Sukoyo, M.T. dari Institut Teknologi Bandung; Budi Darmawan, S.Si, CSSMBB dari SSCX International; Moko Nugroho, ST, M.SE perwakilan dari Kementerian Perindustrian;  Prof. Dr. Ir. Dradjad Irianto, M.Eng. dari Institut Teknologi Bandung; dan Meilan Agustin, ST, MT dari SSCX International.

    “Kami menyaksikan bagaimana 62 perusahaan konsisten menjalankan transformasi operasional yang inovatif dan terarah sehingga mampu menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan bisnis serta kemajuan industri di Indonesia. Melalui OPEXCON, kami ingin menjadi wadah agar lebih banyak organisasi dapat menavigasi masa depan dengan strategi operasional yang adaptif dan berkelanjutan,” ujar Direktur SHIFT Indonesia, Nicolaas Andrew Sujatno dalam keterangan tertulis, Sabtu, 15 November 2025.
    Deretan pemenang dari industri manufaktur hingga energi
    GOLD ACHIEVEMENT – MANUFAKTUR
    – PT Century Batteries Indonesia – Rizky Toyibah
    – PT Chandra Asri Pacific Tbk – Rifki Alfiansyah
    – PT Adhi Persada Beton – Putut Sugianto
    – PT Sanghiang Perkasa – Haris Baihaqi
    – PT Sanggar Sarana Baja – Hanifah Az Zahra
    – PT Aptiv Components Indonesia – Kecuk Rachmanto
    – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia – Sujono Silalahi

    SILVER ACHIEVEMENT – MANUFAKTUR
    – PT Century Batteries Indonesia – Gofar Julio Saputra
    – PT Century Batteries Indonesia – Indri Afriyanti
    – Kimberly – Clark Softex – Adi Irawan
    – PT Isuzu Astra Motor Indonesia – Citra Ashilla Zahrantiara
    – PT Bukit Muria Jaya – Audi Pramudya
    – PT Indolakto – Bayu Rangga Gutama
    – PT Sarihusada Generasi Mahardhika – Bagus Panuntun Tejo
    – PT Sarihusada Generasi Mahardhika – Hafid Bunyan
    – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia – Nabiillah Tiara Asril
    – PT Herlina Indah – Muhammad Allif Fiqih Nurman
    – PT Mowilex Indonesia – Kunto Aribawa
    – PT SMART Tbk – Dono Indarto
    – PT Dua Kelinci – Pratama Wisnu Rusdiansah
    – PT Ferron Par Pharmaceuticals – Herman Susilo
    – PT Bina Pertiwi – Hadi Putra Masrul
    – PT Godrej Consumer Products Indonesia – Wiaji Utomo

    GOLD ACHIEVEMENT – SERVICE
    – PT Bank Central Asia Tbk – Jane Stephanie
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Muhammad Adnan Al Husainy
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Irma Safitri

    SILVER ACHIEVEMENT – SERVICE
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Dhika Arya Ramenusa Bawotong
    – Kimberly – Clark Softex – Ori Rabowo
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Dandy Ananditya
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Abel Kristanto Widodo
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Tomi Gufron Novianto
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Naufal Abhi Novisro

    GOLD ACHIEVEMENT – MINING & ENERGY
    – PT Vale Indonesia Tbk – Ikra Setya Utama
    – PT Langgeng Muara Makmur – Adli Afif Nasution
    – PT PLN Indonesia Power UBP BANTEN 1 SURALAYA – Harditya Hansyah Putra
    – PT Bukit Asam Tbk – Romi Anton

    SILVER ACHIEVEMENT – MINING & ENERGY
    – PT PLN Indonesia Power UBP PRIOK – M Hasbi Asshidiqi
    – PT Bukit Asam Tbk – Abdi Tarami
    – PT Maruwai Coal – Mohammad Imam Wirdun
    – PT Maruwai Coal – Najmi Arsyi
    – PT Anugerah Sumber Makmur – Fazlur Rahman Lubis
    – PT Maruwai Coal – Bara Andre Fernanda
    – PT Bukit Asam Tbk – Mochammad Gilang Bachtera
    – PT Bukit Asam Tbk – Tri Arga Kurniawan
    – PT Kapal Api Global – Bentar Eka Pramuditya
    – PT Indo Ridlatama Power – Permadi Suryoatmojo

    Terselenggaranya OPEXCON 2025 didukung oleh SSCX International sebagai main partner, serta sejumlah perusahaan yang berperan sebagai gold sponsor. Tahun ini, dukungan diberikan oleh Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, PT Mid Solusi Nusantara (Mekari), PT Inti Hidup Indonesia, KAP Yonathan dan Rekan, dan IdeaTax (PT Ide Solid Indonesia).

    Selain penghargaan, OPEXCON 2025 menghadirkan sesi Project Sharing dari empat tim pemenang terpilih yang mempresentasikan pengalaman nyata dan dampak implementasi proyek mereka di perusahaan, menjadi benchmark bagi para peserta.

    SHIFT Indonesia berharap OPEXCON terus menjadi ruang kolaboratif bagi pelaku industri untuk memperkuat budaya inovasi dan menghadirkan nilai tambah berkelanjutan bagi dunia usaha Indonesia.

    “Apresiasi yang setinggi-tingginya diberikan kepada penerima penghargaan OPEXCON dan IdSAs Tahun 2025. Semoga dapat menjadi pemicu bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya,” ujar Kepala BSKJI Kementerian Perindustrian, Emmy Suryandari.

    Dalam rangkaian acara tahun ini, SHIFT Indonesia bersama PT SSCX International menjalin kolaborasi strategis dengan Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI),  Kementerian Perindustrian.

    Kolaborasi ini mencakup penyelenggaraan Indonesia Industrial Services Awards (IdSAs) 2025, serta beragam kegiatan pengembangan mulai dari workshop, demo proyek, pameran, hingga konsultasi terbuka terkait praktik operational excellence.

    BSKJI menegaskan bahwa inisiatif bersama ini bertujuan membangun ekosistem jasa industri yang tangguh dan meningkatkan kontribusinya terhadap PDB nasional.

    Jakarta: SHIFT Indonesia kembali menyelenggarakan Operational Excellence Conference and Award (OPEXCON) yang tahun ini mengangkat tema “Navigating the Future: Transforming Operations for Sustainable Excellence”.
     
    Bertempat di Pullman Hotel Central Park, Jakarta, acara bergengsi ini dihadiri oleh lebih dari 600 peserta dari berbagai sektor industri, menandai antusiasme tinggi terhadap transformasi operasional yang berkelanjutan.
     
    Sebagai konferensi dan ajang penghargaan terbesar di bidang operational excellence di Indonesia, OPEXCON 2025 mempertemukan para pelaku industri dari tiga sektor utama  yakni manufaktur, mining & energy, serta service. Tahun ini, tepat 140 proyek improvement dari 62 perusahaan dikompetisikan dan dievaluasi secara ketat oleh dewan juri independen berdasarkan dampaknya terhadap efisiensi, efektivitas, dan keberlanjutan bisnis.

    Sebanyak 46 proyek terbaik dianugerahi penghargaan, terdiri dari kategori Manufaktur: 7 Gold Achievement dan 16 Silver Achievement, kategori Mining & Energy: 4 Gold Achievement dan 10 Silver Achievement, dan kategori Service: 3 Gold Achievement dan 6 Silver Achievement
     
    Untuk memastikan penilaian yang objektif dan komprehensif, OPEXCON 2025 melibatkan Dewan Juri independen yang terdiri dari para pakar industri, akademisi, dan praktisi operational excellence senior. 
     

    Dewan Juri OPEXCON 2025 adalah Catur Basuki Rakhmawan, ST, M.SE, perwakilan dari Kementerian Perindustrian; Prof. Ir. Isti Surjandari, M.T., M.A., Ph.D, CQE, IPU, dari Universitas Indonesia, dan Sigit Iman Santoso, S.Si, CSSMBB – SSCX International;Dr. Ir. Siti Afiani Musyarofah, S.T.P, M.T, Kementerian Perindustrian; Dr. Ir. Sukoyo, M.T. dari Institut Teknologi Bandung; Budi Darmawan, S.Si, CSSMBB dari SSCX International; Moko Nugroho, ST, M.SE perwakilan dari Kementerian Perindustrian;  Prof. Dr. Ir. Dradjad Irianto, M.Eng. dari Institut Teknologi Bandung; dan Meilan Agustin, ST, MT dari SSCX International.
     
    “Kami menyaksikan bagaimana 62 perusahaan konsisten menjalankan transformasi operasional yang inovatif dan terarah sehingga mampu menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan bisnis serta kemajuan industri di Indonesia. Melalui OPEXCON, kami ingin menjadi wadah agar lebih banyak organisasi dapat menavigasi masa depan dengan strategi operasional yang adaptif dan berkelanjutan,” ujar Direktur SHIFT Indonesia, Nicolaas Andrew Sujatno dalam keterangan tertulis, Sabtu, 15 November 2025.
    Deretan pemenang dari industri manufaktur hingga energi
    GOLD ACHIEVEMENT – MANUFAKTUR
    – PT Century Batteries Indonesia – Rizky Toyibah
    – PT Chandra Asri Pacific Tbk – Rifki Alfiansyah
    – PT Adhi Persada Beton – Putut Sugianto
    – PT Sanghiang Perkasa – Haris Baihaqi
    – PT Sanggar Sarana Baja – Hanifah Az Zahra
    – PT Aptiv Components Indonesia – Kecuk Rachmanto
    – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia – Sujono Silalahi
     
    SILVER ACHIEVEMENT – MANUFAKTUR
    – PT Century Batteries Indonesia – Gofar Julio Saputra
    – PT Century Batteries Indonesia – Indri Afriyanti
    – Kimberly – Clark Softex – Adi Irawan
    – PT Isuzu Astra Motor Indonesia – Citra Ashilla Zahrantiara
    – PT Bukit Muria Jaya – Audi Pramudya
    – PT Indolakto – Bayu Rangga Gutama
    – PT Sarihusada Generasi Mahardhika – Bagus Panuntun Tejo
    – PT Sarihusada Generasi Mahardhika – Hafid Bunyan
    – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia – Nabiillah Tiara Asril
    – PT Herlina Indah – Muhammad Allif Fiqih Nurman
    – PT Mowilex Indonesia – Kunto Aribawa
    – PT SMART Tbk – Dono Indarto
    – PT Dua Kelinci – Pratama Wisnu Rusdiansah
    – PT Ferron Par Pharmaceuticals – Herman Susilo
    – PT Bina Pertiwi – Hadi Putra Masrul
    – PT Godrej Consumer Products Indonesia – Wiaji Utomo
     
    GOLD ACHIEVEMENT – SERVICE
    – PT Bank Central Asia Tbk – Jane Stephanie
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Muhammad Adnan Al Husainy
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Irma Safitri
     
    SILVER ACHIEVEMENT – SERVICE
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Dhika Arya Ramenusa Bawotong
    – Kimberly – Clark Softex – Ori Rabowo
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Dandy Ananditya
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Abel Kristanto Widodo
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Tomi Gufron Novianto
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Naufal Abhi Novisro
     
    GOLD ACHIEVEMENT – MINING & ENERGY
    – PT Vale Indonesia Tbk – Ikra Setya Utama
    – PT Langgeng Muara Makmur – Adli Afif Nasution
    – PT PLN Indonesia Power UBP BANTEN 1 SURALAYA – Harditya Hansyah Putra
    – PT Bukit Asam Tbk – Romi Anton
     
    SILVER ACHIEVEMENT – MINING & ENERGY
    – PT PLN Indonesia Power UBP PRIOK – M Hasbi Asshidiqi
    – PT Bukit Asam Tbk – Abdi Tarami
    – PT Maruwai Coal – Mohammad Imam Wirdun
    – PT Maruwai Coal – Najmi Arsyi
    – PT Anugerah Sumber Makmur – Fazlur Rahman Lubis
    – PT Maruwai Coal – Bara Andre Fernanda
    – PT Bukit Asam Tbk – Mochammad Gilang Bachtera
    – PT Bukit Asam Tbk – Tri Arga Kurniawan
    – PT Kapal Api Global – Bentar Eka Pramuditya
    – PT Indo Ridlatama Power – Permadi Suryoatmojo
     
    Terselenggaranya OPEXCON 2025 didukung oleh SSCX International sebagai main partner, serta sejumlah perusahaan yang berperan sebagai gold sponsor. Tahun ini, dukungan diberikan oleh Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, PT Mid Solusi Nusantara (Mekari), PT Inti Hidup Indonesia, KAP Yonathan dan Rekan, dan IdeaTax (PT Ide Solid Indonesia).
     
    Selain penghargaan, OPEXCON 2025 menghadirkan sesi Project Sharing dari empat tim pemenang terpilih yang mempresentasikan pengalaman nyata dan dampak implementasi proyek mereka di perusahaan, menjadi benchmark bagi para peserta.
     
    SHIFT Indonesia berharap OPEXCON terus menjadi ruang kolaboratif bagi pelaku industri untuk memperkuat budaya inovasi dan menghadirkan nilai tambah berkelanjutan bagi dunia usaha Indonesia.
     
    “Apresiasi yang setinggi-tingginya diberikan kepada penerima penghargaan OPEXCON dan IdSAs Tahun 2025. Semoga dapat menjadi pemicu bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya,” ujar Kepala BSKJI Kementerian Perindustrian, Emmy Suryandari.
     
    Dalam rangkaian acara tahun ini, SHIFT Indonesia bersama PT SSCX International menjalin kolaborasi strategis dengan Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI),  Kementerian Perindustrian.
     
    Kolaborasi ini mencakup penyelenggaraan Indonesia Industrial Services Awards (IdSAs) 2025, serta beragam kegiatan pengembangan mulai dari workshop, demo proyek, pameran, hingga konsultasi terbuka terkait praktik operational excellence.
     
    BSKJI menegaskan bahwa inisiatif bersama ini bertujuan membangun ekosistem jasa industri yang tangguh dan meningkatkan kontribusinya terhadap PDB nasional.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (ANN)

  • Marak Penipuan Digital, Mastel Usul Rombak Sistem Identifikasi Seluler

    Marak Penipuan Digital, Mastel Usul Rombak Sistem Identifikasi Seluler

    Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai penguatan pengawasan penjualan kartu SIM harus dibarengi dengan evaluasi total terhadap sistem identifikasi perangkat dan pelanggan seluler di Indonesia. 

    Ketua Umum Mastel, Sarwoto Atmosutarno, menekankan perlunya seluruh pemangku kepentingan duduk bersama untuk membenahi sistem yang ada yang dinilai banyak kelemahan. Pemangku kepentingan tersebut meliputi operator seluler, Komdigi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

    “Semua kepentingan harus diakomodasi termasuk kepentingan konsumen dan industri perangkat. Sistem yang ada dikenal sebagai CEIR [Central Equipment Identity Register],” kata Sarwoto, Jumat (14/11/2025).

    Menurut Sarwoto, sistem CEIR saat ini dinilai sudah tidak memenuhi kebutuhan yang semakin berkembang, khususnya terkait keamanan pelanggan. Karena itu, dia menilai berbagai regulasi perlu ditinjau kembali.

    Termasuk Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pengendalian Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi yang Tersambung ke Jaringan Bergerak Seluler Melalui Identifikasi International Mobile Equipment Identity, Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 29 Tahun 2019 adalah tentang Sistem Basis Data Identitas Perangkat Telekomunikasi Bergerak, serta Perdagangan Nomor 38 Tahun 2019 tentang Ketentuan Petunjuk Penggunaan dan Jaminan Layanan Purna Jual Bagi Produk Elektronika dan Produk Telematika.

    Sarwoto mengatakan berbagai peraturan tersebut harus disesuaikan untuk diterapkan dalam sistem CEIR baru di antaranya pemanfaatan MSISDN (Mobile Subscriber Integrated Service Digital Number) yang bisa dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan tersebut termasuk penegak hukum.

    “Opsel [operator seluler] akan menyesuaikan berdasarkan kebutuhan mutakhir,” katanya. 

    Sementara itu, Pengamat Telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, menilai masyarakat perlu dilindungi dari penyalahgunaan data yang digunakan untuk mendaftarkan SIM card. Dia menilai banyak data pelanggan tidak valid karena adanya kartu SIM yang dijual dalam kondisi sudah aktif atau akibat kebocoran data, sehingga nomor NIK dan KK milik orang lain kerap dipakai.

    “Harus ada mekanisme pendaftaran ulang data di SIM card,” kata Heru saat dihubungi, Jumat (14/11/2025). 

    Selain itu, Heru menyebut penggunaan verifikasi biometrik sebagai kebutuhan masa depan, meskipun perlu penerapan bertahap. Menurutnya, biometrik akan menutup celah penyalahgunaan identitas. 

    “Sebab dengan biometrik data kita tidak bisa dipakai orang lain karena verifikasi ke Dukcapil menyesuaikan database biometrik kita,” ucapnya.

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan sedang memperkuat pengawasan penjualan kartu SIM menyusul meningkatnya panggilan dan pesan penipuan digital. 

    Mengutip akun Instagram resmi Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid pada Jumat (14/11/2025), pemerintah disebut telah memulai konsultasi publik untuk menyiapkan regulasi baru terkait distribusi SIM card.

    “Selama ini sebagian besar sim card dijual terlalu bebas,” kata Meutya dalam unggahan tersebut.

    Dia juga mengungkapkan telah memanggil Telkomsel, Indosat, dan XLSMART untuk membahas persoalan tersebut. 

    “Mereka [operator seluler] yang berkewajiban mengatasi ini,” kata Meutya.

    Setelah seluruh tahapan siap, pemerintah akan menerbitkan peraturan menteri (Permen) yang mewajibkan setiap pembelian SIM card sesuai dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

    Isu ini mencuat setelah sebuah akun Instagram mengeluhkan banjir panggilan spam dan penipuan hingga 15 kali dalam sehari yang hanya terjadi pada satu operator seluler.

    “Nomor lain yang saya gunakan tidak mendapat telepon spam. Saya pengguna setia, selama satu dekade ini, loh,” tulis akun tersebut dalam unggahan yang turut disertakan Meutya.

    Penipuan digital diketahui semakin marak. Komdigi mencatat sekitar 1,2 juta laporan masuk hingga pertengahan 2025. Indonesia Anti-Scam Center (IASC) juga melaporkan 299.237 aduan pada Oktober 2025 dengan kerugian lebih dari Rp7 triliun. Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Satgas Pasti menerima lebih dari 297.000 laporan korban penipuan online sepanjang 2025.

  • Pengusaha Ban Sulit Ekspor Meski Ada Perjanjian Dagang, Mendag Respons Begini

    Pengusaha Ban Sulit Ekspor Meski Ada Perjanjian Dagang, Mendag Respons Begini

    Kabupaten Bogor

    Pengusaha ban mengeluh kesulitan ekspor ke sejumlah negara yang telah memiliki perjanjian dagang dengan Indonesia. Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) mencontohkan sulitnya ekspor ban ke Thailand dan India.

    Merespons hal tersebut, Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan dalam perundingan perjanjian dagang antarnegara telah mempertimbangkan banyak hal, mulai dari kepentingan dalam negeri hingga melibatkan asosiasi. Jadi, dia meyakini perjanjian dagang dilakukan untuk memudahkan akses perdagangan kedua negara.

    “Sebenarnya kan perjanjian dagang itu untuk memudahkan akses kita ke negara lain. Pasti kan sebelum berunding gitu, kita harus mempertimbangkan posisi kita seperti apa. Posisi itu nanti juga dengan asosiasi kita,” kata dia ditemui di Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025).

    Dalam perundingan juga dibicarakan bagaimana produk dalam negeri dapat masuk ke negara tujuan dan sebaliknya. Dia memastikan perjanjian dagang juga telah mempertimbangkan perlindungan industri dalam negeri.

    “Semua itu sudah dipertimbangkan ya. Jadi, artinya ketika akses barang itu baik masuk ke sini maupun keluar, itu juga bagaimana kita melindungi industri dalam negeri. Filosofinya itu seperti itu, bagaimana kita melindungi industri dalam negeri, tetapi bagaimana kita juga bisa menawarkan kemudahan akses pasar ke negara lain,” jelasnya.

    Sebelumnya, dikutip dari CNBC Indonesia, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane mengaku kesulitan untuk mengekspor ban ke negara yang telah menjalin kesepakatan perdagangan dengan Indonesia, salah satunya dengan Thailand.

    Dia bilang Indonesia dan Thailand sebagai sesama negara ASEAN tergabung dalam sejumlah perjanjian kerja sama multilateral dan regional

    “Kita sudah menjalin perjanjian perdagangan dengan Thailand, tapi kok kami ke Thailand itu nggak bisa masuk? Ban Thailand bisa masuk sini, tapi kok ban Indonesia tidak bisa masuk ke Thailand?” kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier bersama sejumlah asosiasi terkait, Rabu (12/11/2025).

    Tak hanya itu, ekspor ban ke negara lain seperti India, Turki, dan Afrika Utara juga sulit.

    “India juga sama. Ban Indonesia paling disukai konsumen, tapi ban kita nggak bisa masuk India. Loh kenapa? Lalu Turki, begitu perjanjian ditandatangani, seminggu kemudian tarif impornya naik. Jadi kelihatan kita dimain-mainkan, Jadi tolong diperhatikan itu, bu. Sama Afrika Utara,” lanjut Aziz.

    (ada/ara)

  • Kemenperin Siapkan Usulan Insentif untuk Perkuat Industri Otomotif

    Kemenperin Siapkan Usulan Insentif untuk Perkuat Industri Otomotif

    “Harapan kami, sektor otomotif mendapat perhatian khusus, sehingga ada perlindungan terhadap tenaga kerja yang sudah ada dan menciptakan lapangan kerja baru. Paling tidak, melalui kebijakan fiskal 2026, sektor otomotif bisa tumbuh jauh lebih cepat, berkontribusi lebih besar bagi pertumbuhan manufaktur dan pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur dia.

    Kemenperin mencatat, industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan dengan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) manufaktur, ekspor, dan penyerapan tenaga kerja. Investasi di sektor ini diperkirakan telah mencapai sekitar Rp174 triliun, dengan penyerapan hampir 100 ribu tenaga kerja langsung di industri kendaraan roda empat, roda dua, dan roda tiga.

    Selain itu, jutaan pekerja lainnya terlibat di sepanjang rantai nilai otomotif, mulai dari pemasok komponen, logistik, hingga jaringan penjualan dan bengkel resmi maupun tidak resmi. “Jika sektor ini terganggu, dampaknya berantai ke banyak industri lain dan jutaan pekerja. Karena itu, Kemenperin memandang perlu intervensi yang terukur melalui skema insentif yang tepat,” ujar Agus.

  • Operasional Bajaj Tak Ada Izin dari Dishub Makassar, Bagaimana Sebenarnya Aturan Perizinannya?

    Operasional Bajaj Tak Ada Izin dari Dishub Makassar, Bagaimana Sebenarnya Aturan Perizinannya?

    FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Transportasi umum roda tiga, bajaj makin eksis di Makassar. Namun izinnya kerap dipertanyakan.

    Baru-baru ini, Dinas Perhubungan (Dishub) kota Makassar menegaskan tidak pernah mengeluarkan izin operasional untuk bajaj. Diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar, Muh. Reza.

    “Tidak ada. Tidak pernah (mengeluarkan izin)” kata Reza kepada jurnalis, Rabu (12/11/2025).

    Pihaknya, kata dia, tidak bisa mengeluarkan izin demikian. Mengingat transportasi umum tersebut menggungakan aplikasi untuk pemesanan.

    “Tidak bisa Dishub Makassar mengeluarkan izinnya, apalagi kalau pakai aplikasi begitu,” terangnya.

    Walau tak mengantongi izin dari Dishub Makassar, bajaj disebut mengantongi izin dari pusat.

    Board Representative Maxride, Ashish Ray, dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan hal tersebut. Dia mengatakan izin itu syarat utama operasional untuk bisa beroperasi di jalan raya.

    Adapun izinnya meliputi Sertifikat Uji Tipe, Sertifikat Registrasi Uji Tipe dari Kementerian Perhubungan, Rekomendasi dari Korlantas dan Nilai Jual Kendaraan Bermotor dari Kementerian Dalam Negeri, dan Perizinan dari Kementerian Perindustrian yang berkaitan dengan Perakitan dan Pabrik Produksi Bajaj di Citeureup Bogor, Jawa Barat.

    Itu dibenarkan Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu dan Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar, Helmy Budiman.

    “Urusannya Kementerian, pusat. Bukan urusan kita,” kata Helmy Budiman kepada jurnalis, pada Maret 2024.

    Lalu, bagaimana sebenarnya aturan operasinal bajaj?

    Pengamat Transportasi Universitas Bosowa, Kamran Aksa menjelaskan, pemberian izin angkutan terkait adanya Maxiride di Kota Makassar secara umum berada di bawah kewenangan pemerintah Kota Makassar. Pelaksanaannya dijalankan oleh Dinas Perhubungan Kota Makassar.

  • Kemenperin Buka Suara soal Nasib Investasi di Cikande Usai Geger Radioaktif

    Kemenperin Buka Suara soal Nasib Investasi di Cikande Usai Geger Radioaktif

    Jakarta

    Pemerintah buka suara soal nasib investasi di Cikande usai mencuatnya kasus Cesium 137 atau Cs-137. Mewakili pemerintah, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan investasi di kawasan Cikande tidak akan terganggu.

    Kemenperin mendapat laporan dari Himpunan Kawasan Industri (HKI) mengenai hal tersebut. Meski mengakui ada dinamika yang terjadi, Tri menyebut semua pelaku industri masih menunjukkan optimismenya.

    “Sampai sekarang setahu saya catatan kami, monitor kami ini tidak terganggu. Yang jelas kami sudah dapat laporan itu. Semua masih positif masih semangat. Ya pasti ada dinamika, itu biasa ya, tapi yang jelas ini positif sekali,” ujar Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Tri Supondy saat ditemui di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/11/2025).

    Terkait paparan radioaktif di Cikande, Tri mengatakan masalah itu ditangani oleh Satgas Cesium 137. Sebagai informasi, Kemenperin sebelumnya merilis ada 24 perusahaan yang terindikasi terpapar radioaktif di Cikande.

    “Itu Satgas yang lebih paham, tapi kalo kami sangat positif, sangat menyambut baik semua kebijakan yang dilakukan baik satgas maupun K/L yang lain. Dan tadi teman HKI sangat positif nggak ada yang bisara itu. Ya itu memang ada isu, tapi masih sangat positif,” sebut dia.

    Ke depannya Kemenperin akan memperketat pengawasan di kawasan industri melalui regulasi baru.

    Aturan yang dimaksud adalah Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 26 Tahun 2025 tentang Standar Kawasan Industri dan Akreditasi Kawasan Industri yang akan mulai berlaku efektif pada Januari 2026.

    “Yang jelas standar kita itu sudah kita tetapkan sehingga nanti isu lingkungan, termasuk isu pengolahan limbah, termasuk isu infrastruktur, dan bahkan disampaikan 2 hari yang lalu kit membuat regulasi yang memastikan kawasan industri itu membuat report, termasuk kaitannya dengan radiasi, termasuk,” tutup Tri.

    (ily/hns)

  • BBM Etanol E10 Baru Diterapkan 3 Tahun Lagi

    BBM Etanol E10 Baru Diterapkan 3 Tahun Lagi

    Jakarta

    Pemerintah sedang merencanakan penerapan bahan bakar minyak (BBM) dengan campuran nabati atau biofuel. Selain biodiesel yang sudah mencapai 40 persen, ke depan juga ada bahan bakar bioetanol untuk kendaraan bermesin bensin.

    Pemerintah sudah memiliki target penerapan BBM bioetanol di Indonesia. Saat ini, BBM bioetanol baru 5 persen dengan produk Pertamax Green 95. Ke depan, kandungan etanol di bensin akan ditambah lagi.

    Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi, saat ini pemerintah melaksanakan berbagai program biofuel seperti biodiesel, bioetanol, bioavtur/SAF, dan green diesel atau hydrotreated vegetable oil (HVO).

    Eniya menyebut, pemerintah menargetkan penerapan bioetanol E10 di tahun 2028 alias tiga tahun dari sekarang.

    “Keberhasilan implementasinya perlu dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, terutama dalam peningkatan infrastruktur pendukung,” kata Eniya dikutip dari siaran pers.

    Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Rachmat Kaimuddin menekankan pentingnya keseimbangan antara ketahanan energi, pertumbuhan ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan.

    “Kami ingin mengeliminasi impor energi. Saat ini sekitar 20-30% energi di Indonesia masih impor, mayoritas berupa minyak untuk sektor transportasi. Dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2030, kami berupaya menjaga keberlanjutan fiskal nasional,” tuturnya.

    Sementara itu, Jepang sudah memiliki rencana menerapkan bioetanol lebih tinggi lagi. Keisuke Hosonuma dari Ministry of Economy, Trade and Industry(METI) Jepang menjelaskan bahwa negaranya menargetkan penerapan E10 pada 2030 dan E20 pada 2040.

    Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta menyampaikan, pemerintah terus mendorong pengembangan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.

    “Pemerintah berkomitmen kuat untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060, dan komitmen ini didukung penuh oleh Kemenperin melalui program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV),” kata Setia seperti dikutip dari siaran persnya.

    Setia mengemukakan, program LCEV mencakup berbagai teknologi secara komprehensif, termasuk pengembangan mesin fleksibel yang dapat menggunakan biofuel.

    “Kami berharap inisiatif-inisiatif ke depan dapat memberikan dampak nyata di seluruh rantai industri, baik hulu maupun hilir, guna mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan kemakmuran bersama,” ungkapnya.

    (rgr/dry)

  • Menuju Netralitas Karbon Nggak Cuma dengan Mobil Listrik

    Menuju Netralitas Karbon Nggak Cuma dengan Mobil Listrik

    Jakarta

    Dunia sedang menghadapi tantangan lingkungan global. Makanya, ada target untuk menuju netralitas karbon. Langkah menuju netralitas karbon juga dilakukan di sektor transportasi. Kendaraan bermotor mau tak mau harus mengadopsi teknologi ramah lingkungan.

    Namun, kendaraan ramah lingkungan untuk menuju netralitas karbon tidak hanya dengan menghadirkan mobil listrik. Ada banyak teknologi kendaraan yang turut membantu menuju netralitas karbon.

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat kerja sama dengan berbagai mitra internasional dalam upaya mengembangkan industri otomotif nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing global. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mendorong transformasi menuju kendaraan rendah emisi karbon sekaligus memperkuat rantai pasok industri otomotif di dalam negeri.

    Teknologi kendaraan saat ini beragam. Mulai dari mobil hybrid, plug-in hybrid, mobil listrik, hingga mobil bertenaga hidrogen. Namun, tidak hanya kendaraan elektrifikasi, ada pula kendaraan berbahan bakar alternatif yang memanfaatkan bahan baku terbarukan. Bahan bakar biodiesel atau bioetanol, misalnya.

    Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta menyampaikan, pemerintah terus mendorong pengembangan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.

    “Pemerintah berkomitmen kuat untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060, dan komitmen ini didukung penuh oleh Kemenperin melalui program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV),” kata Setia seperti dikutip dari siaran persnya.

    Setia mengemukakan, program LCEV mencakup berbagai teknologi secara komprehensif, termasuk pengembangan mesin fleksibel yang dapat menggunakan biofuel.

    “Kami berharap inisiatif-inisiatif ke depan dapat memberikan dampak nyata di seluruh rantai industri, baik hulu maupun hilir, guna mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan kemakmuran bersama,” ungkapnya.

    Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mempercepat adopsi energi bersih. “Saat ini pemerintah melaksanakan berbagai program biofuel seperti biodiesel, bioetanol, bioavtur/SAF, dan green diesel atau hydrotreated vegetable oil (HVO),” jelasnya.

    Eniya juga menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan penerapan bioetanol E10 (bensin dengan campuran etanol 10 persen) di tahun 2028. “Keberhasilan implementasinya perlu dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, terutama dalam peningkatan infrastruktur pendukung,” tambahnya.

    Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Rachmat Kaimuddin menekankan pentingnya keseimbangan antara ketahanan energi, pertumbuhan ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan.

    “Kami ingin mengeliminasi impor energi. Saat ini sekitar 20-30% energi di Indonesia masih impor, mayoritas berupa minyak untuk sektor transportasi. Dengan target pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2030, kami berupaya menjaga keberlanjutan fiskal nasional,” tuturnya.

    (rgr/dry)

  • Ini yang Bikin Impor Truk China Tidak Adil di Mata Pabrikan Jepang

    Ini yang Bikin Impor Truk China Tidak Adil di Mata Pabrikan Jepang

    Jakarta

    Kehadiran truk impor China di Indonesia dinilai tidak adil bagi pabrikan kendaraan niaga yang berinvestasi di Indonesia. Mitsubishi Fuso, sebagai raja truk di Indonesia, mengungkap beberapa hal yang bikin persaingan tidak fair.

    “Kalau kompetisi harus kita terima sebagai pelaku bisnis, tapi selama kompetisi itu fair nggak masalah,” kata Aji Jaya, Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (12/11/2025).

    Pertama-tama, spek mesin truk impor yang ditawarkan tidak sesuai aturan emisi yang sudah ditetapkan pemerintah Indonesia. Seperti diketahui, produsen telah berinvestasi triliunan rupiah untuk upgrade line produksi mereka di Indonesia demi mematuhi standar Euro 4 yang diwajibkan pemerintah.

    Bahkan belum lama ini, merek China itu ikut pameran dengan memamerkan standar emisi Euro 2 dan Euro 3. Hal ini yang menjadi sorotan pabrikan Jepang.

    Aji menyoroti proses masuk kendaraan komersil impor dari China juga tidak dilalui melalui pengujian kendaraan seperti pabrikan Jepang.

    “Ya proses masuknya. Kan kalau kita mau bikin nih, Pak Momon (Duljatmono – President Director PT KRM) mau bikin produksi, kita usul mau bikin produk. Itu Pak prosesnya harus uji. Diuji dulu mobil ini secara ini kelayakan, layak jalannya, keselamatannya. Harus didaftarkan ke mana,” jelas dia.

    Dia mewanti-wanti hadirnya truk impor dari China bisa menggerus pasar pabrikan yang sudah memproduksi dalam negeri. Jika penjualan terus turun, imbasnya bisa efisiensi para pekerja.

    “Belum dealer nanti punya part shop, dia punya part shop jual spare part kita juga. Pasti kena dampak juga nanti kalau mobil kita makin sedikit, konsumsi spare partnya makin dikit, nggak mau orang bisnis spare part,” jelas Aji.

    “Kita punya pabrik, mereka punya vendor untuk supply part-part. Dan itu ratusan, dari pasti ribuan juga itu karyawannya. Jadi pasti multiple effect kalau sampai kita terus terimbas,” tambah dia.

    Pengamat otomotif Yannes Pasaribu menyoroti regulasi antar instansi; Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian yang belum sinkron untuk kendaraan komersil di area off-road (non-jalan raya) seperti tambang.

    “Truk impor China yang digunakan secara eksklusif di area tambang tertutup, tidak sepenuhnya tunduk pada regulasi yang sama, sehingga banyak yang masih menggunakan mesin Euro 2 atau Euro 3,” ujar Yannes kepada detikOto, Rabu (12/11/2025).

    “Hal ini dari perspektif industri otomotif Jepang jelas menciptakan ketimpangan kompetitif, sebab truk China menawarkan harga 30-50% lebih rendah tanpa beban sertifikasi emisi ketat, sementara produsen Jepang menghadapi biaya produksi lebih tinggi untuk memenuhi standar domestik,” jelasnya.

    Hal senada juga pernah diungkapkan Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara. Menurut Kukuh, truk impor dari China mengambil keuntungan, tapi bisa mengancam industri dalam negeri, apalagi buat pabrikan yang sudah berinvestasi besar.

    “Sampai Juli ini diperkirakan, kami tidak punya data yang cukup resmi, itu hampir 7 ribu, sampai akhir tahun bisa sampai 14 ribuan kendaraan komersial,” ujar Kukuh beberapa waktu yang lalu.

    (riar/rgr)

  • Ini yang Bikin Impor Truk China Tidak Adil di Mata Pabrikan Jepang

    Banjir Truk Impor China Sudah Makan ‘Korban’, Pemerintah Diminta Kasih Solusi

    Jakarta

    Impor truk China yang masuk Indonesia bikin kalangan pabrikan lokal khawatir. Kehadiran truk impor China bahkan sudah ‘makan’ korban.

    Pengamat otomotif Yannes Pasaribu menyoroti regulasi antar instansi; Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian yang belum sinkron untuk kendaraan komersil di area off-road (non-jalan raya) seperti tambang.

    Yannes menjelaskan ada ketimpangan yang dihadapi produsen Jepang akibat konsekuensi dari kebijakan yang tumpang tindih.

    “Truk impor China yang digunakan secara eksklusif di area tambang tertutup, tidak sepenuhnya tunduk pada regulasi yang sama, sehingga banyak yang masih menggunakan mesin Euro 2 atau Euro 3,” ujar Yannes kepada detikOto, Rabu (12/11/2025).

    “Hal ini dari perspektif industri otomotif Jepang jelas menciptakan ketimpangan kompetitif, sebab truk China menawarkan harga 30-50% lebih rendah tanpa beban sertifikasi emisi ketat, sementara produsen Jepang menghadapi biaya produksi lebih tinggi untuk memenuhi standar domestik,” jelasnya.

    Seperti diketahui, produsen Jepang telah berinvestasi triliunan rupiah untuk upgrade line produksi mereka di Indonesia demi mematuhi standar Euro 4 yang diwajibkan pemerintah.

    Mitsubishi Fuso salah satu yang mulai terdampak dengan kehadiran impor truk China. Keresahan ini sudah disampaikan kepada Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), namun belum mendapatkan solusi dari pemerintah.

    “Sampai sekarang kita masih nunggu langkah konkrit dari pemerintah. Dan namanya menunggu itu sih kita nggak bisa maksa orang-orang. Kalau harapannya segera,” ungkap Aji Jaya, Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.

    Segmen komersial merupakan industri padat karya yang banyak melibatkan pekerja dan turut berkontribusi kepada perekonomian negara.

    “Jangan nanti kita udah tepar dulu baru ada langkah konkrit,” kata Aji.

    Hal senada juga pernah diungkapkan Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara. Menurut Kukuh, truk impor dari China mengambil keuntungan, tapi bisa mengancam industri dalam negeri, apalagi buat pabrikan yang sudah berinvestasi besar.

    “Sampai Juli ini diperkirakan, kami tidak punya data yang cukup resmi, itu hampir 7 ribu, sampai akhir tahun bisa sampai 14 ribuan kendaraan komersial,” ujar Kukuh beberapa waktu yang lalu.

    Standar emisi kendaraan menjadi salah satu langkah strategis yang sudah ditentukan pemerintah.

    Bukan cuma soal emisi, namun truk impor CBU sudah terasa dampaknya. Pabrik komponen kendaraan ada yang mengurangi karyawan sampai separuhnya.

    “Ada perusahaan yang suplai komponen dump truck pengurangan karyawan hampir 50 persen,” kata Sekjen Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Rachmat Basuki, beberapa waktu lalu.

    “Untuk truk import CBU-nya segera dihentikan karena kalau truk tidak hanya komponen, namun industri karoseri juga sangat terdampak. Mudah-mudahan dengan cara tersebut industri komponen bisa lebih baik,” sebutnya.

    (riar/rgr)