Kementrian Lembaga: kemenperin

  • Bunga Dipatok 6%, Anggaran KUR Tahun Depan Rp 300 T

    Bunga Dipatok 6%, Anggaran KUR Tahun Depan Rp 300 T

    Jakarta

    Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) di 2026. Anggaran untuk program tersebut dialokasikan sebesar Rp 300 triliun dengan suku bunga flat 6% per tahun.

    “Anggarannya Rp 300 triliun untuk program tersebut dengan suku bunga tetap 6%,” kata Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025).

    Airlangga menyebut aturan pembatasan jumlah pengajuan KUR juga akan dihapus. Selama ini pengajuan KUR dibatasi maksimal empat kali untuk sektor produksi (pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan) dan dua kali untuk sektor perdagangan.

    “Dalam regulasi ke depan, dengan situasi perekonomian saat sekarang, kita tetapkan single tarif yaitu 6% dan untuk sektor produksi, sektorpertanian, sektor perdagangan untuk ekspor itu tidak dibatasi, jadi itu bisa terus ditarik kembali,” jelas Airlangga.

    Selain itu, pemerintah tetap melanjutkan dukungan KUR untuk mekanisasi pertanian (alsintan) dan pembiayaan investasi industri padat karya. “Kementerian Perindustrian dan Kementerian UMKM diminta mempercepat penyaluran di kedua sektor tersebut,” pinta Airlangga.

    Airlangga juga menyinggung skema KUR yang terhubung dengan Kredit Program Perumahan (KPP). Program ini baru berjalan dua bulan dan akan terus didorong agar implementasinya meningkat.

    Airlangga mendorong Bank BUMN agar menyalurkan pembiayaan perumahan secara lebih cepat. Adapun alokasi anggaran khusus untuk KUR perumahan sebesar Rp 130 triliun.

    “Jadi ini nantinya akan menjadi on top, tetapi tahap awal yang kita harapkan bisa diselesaikan dalam Q1 itu sekitar targetnya Rp 28 triliun,” imbuhnya.

    Sementara itu, Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan target penyaluran KUR untuk tahun depan senilai Rp 320 triliun. Dari total target tersebut, 65% dialokasikan ke sektor produksi.

    “Saya tadi mendapatkan target di 2026 sebesar Rp 320 triliun untuk didorong ke sektor UMKM. Lalu yang dialokasikan ke sektor produksi 65%. Jadi penugasan dari komite naik sekitar 5%,” beber Maman.

    (aid/hns)

  • 22 Pabrik Telah Didekontaminasi dari Paparan Radioaktif Cs-137

    22 Pabrik Telah Didekontaminasi dari Paparan Radioaktif Cs-137

    Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cs-137 memastikan 22 pabrik yang terdampak kontaminasi Cesium-137 (Cs-137) di kawasan Cikande, Banten, sudah sepenuhnya didekontaminasi dan dinyatakan aman.

    Total 22 pabrik dan 13 lapak penimbunan rongsokan (junkyard) telah selesai menjalani proses dekontaminasi menyusul temuan paparan radioaktif yang bersumber dari fasilitas smelting PT Peter Metal Technology (PMT).

    Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Cs-137 Bara Krishna Hasibuan di Jakarta, Senin, menegaskan bahwa daftar perusahaan yang sempat beredar pekan lalu merupakan data lama dan seluruh fasilitas tersebut sekarang sudah bersih

    “Saya ingin tegaskan bahwa yang daftar perusahaan-perusahaan yang keluar minggu lalu itu, itu semuanya sebetulnya sudah didekontaminasi. Sudah bersih,” kata Bara melansir Antara di Jakarta, Senin (17/11/2025).

    Menurut dia, daftar perusahaan-perusahaan yang keluar minggu lalu merupakan data lama yang sebelumnya dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian.

    “Jadi sebetulnya tidak ada yang baru di situ, semuanya sudah selesai dilakukan dekontaminasi. Jadi sudah kita nyatakan clear and clean”.

    Ia juga memastikan fasilitas milik PT Charoen Pokphand Indonesia, yang sempat menimbulkan kekhawatiran publik, telah sepenuhnya aman.

    “Saya katakan itu juga sudah dilakukan dekontaminasi terhadap pabrik yang dimiliki oleh PT Charoen Pokphand tersebut, sehingga memang produk yang mereka hasilkan itu semuanya bisa dikatakan clear, tidak ada kontaminasi,” katanya.

    Sebagaimana diketahui, kontaminasi Cs-137 berawal dari fasilitas smelting milik PT Peter Metal Technology (PMT).

    Sumber paparan berasal dari scrap metal yang ternyata mengandung bahan radioaktif. Ketika proses peleburan berlangsung, terjadi penguapan material radioaktif yang kemudian terbawa melalui udara (airborne). Aliran udara inilah yang membawa partikel radioaktif tersebut ke berbagai titik lain di dalam kawasan industri, katanya, menerangkan. 

     

  • Nggak Cuma Mobil, Prabowo Janji Indonesia Punya Motor Nasional

    Nggak Cuma Mobil, Prabowo Janji Indonesia Punya Motor Nasional

    Jakarta

    Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto menegaskan, industri otomotif Tanah Air menuju arah mandiri di masa depan. Bahkan, bukan hanya mobil nasional, dia juga janji Indonesia akan punya motor nasional.

    Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo Subianto saat melakukan kunjungan ke SMP Negeri 4 Kota Bekasi, Jawa Barat. Pemimpin negara itu memastikan, semua rencana terkait pengembangan kendaraan sudah disiapkan.

    “Kita akan mempunyai mobil buatan Indonesia sendiri, motor buatan Indonesia sendiri, saya sudah siapkan,” ujar Prabowo Subianto di Bekasi, Jawa Barat, dikutip dari detikFinance, Senin (17/11).

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya sebelum meluncurkan program Digitalisasi Pembelajaran Untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Berdasarkan data Kemendikdasmen per 16 November 2025, Pemerintah telah menyalurkan sebanyak 172.550 interaktif flat panel (IFP) atau papan interaktif digital (PID) ke berbagai sekolah dan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Indonesia atau 75 persen dari target keseluruhan 288.865 IFP untuk tahun anggaran 2025 sebagai bagian dari program digitalisasi pembelajaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc. Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA

    Sayangnya, Prabowo tak mengurai lebih detail mengenai model dan waktu peluncuran kendaraan. Dia juga belum mengungkap bagaimana skema produksinya, apakah benar-benar mandiri atau kerja sama dengan pabrikan lain.

    Di kesempatan sama, Prabowo juga bicara soal mengganti becak konvensional dengan becak listrik. Dia sudah meminta menteri-menteri terkait untuk merealisasikan rencana tersebut.

    “Nanti semua becak di seluruh Indonesia harus becak pakai motor listrik, nggak boleh lagi pengemudi becak di atas 70 tahun, nanti tolong menteri-menteri pikirkan rencananya bagaimana, pokoknya Indonesia akan bangkit, Indonesia akan menuju Indonesia Emas,” kata Prabowo.

    Diketahui, orang nomor satu di Indonesia itu pernah menyatakan Indonesia ditargetkan bisa memproduksi mobil nasional tiga tahun lagi. Dia mengatakan proyek pembuatan mobil nasional sudah mulai dilakukan. Hal itu diungkapkan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dilakukan 20 Oktober lalu.

    Sejalan dengan rencana Prabowo, Hyundai Motor Group Amb menyampaikan minat besarnya dalam proyek pengembangan mobil nasional Indonesia yang digagas Prabowo. Keterangan ini disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan President of Hyundai Motor Group Amb Sung Kim.

    Pertemuan itu berlangsung dalam Rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Gyeongju, Republik Korea, 30 Oktober 2025 yang lalu.

    Di sisi lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita baru saja menegaskan, mobil nasional akan diproduksi PT Pindad. Saat ini pembahasan teknis dan konseptual mobnas telah dilakukan antara Kemenperin dan PT Pindad (Persero).

    “Pembahasan konsep strategis demi menyiapkan dan mewujudkan apa yang menjadi arahan Bapak Presiden Prabowo agar Indonesia segera memiliki mobil nasional telah kami lakukan bersama PT. Pindad,” kata Agus.

    (sfn/rgr)

  • Visioner! Prabowo Mau Becak di Indonesia Pakai Mesin Listrik

    Visioner! Prabowo Mau Becak di Indonesia Pakai Mesin Listrik

    Jakarta

    Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto mengunjungi SMP Negeri 14 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11). Menariknya, pada kunjungan tersebut, dia bicara soal rencana mengganti becak konvensional dengan becak listrik!

    Prabowo menjelaskan, di masa depan, becak di Indonesia menggunakan motor listrik sebagai sumber penggerak. Dia juga meminta menteri-menteri terkait untuk merealisasikan rencana tersebut.

    “Nanti semua becak di seluruh Indonesia harus becak pakai motor listrik, nggak boleh lagi pengemudi becak di atas 70 tahun, nanti tolong menteri-menteri pikirkan rencananya bagaimana, pokoknya Indonesia akan bangkit, Indonesia akan menuju Indonesia Emas,” ujar Prabowo Subianto di SMPN 4 Kota Bekasi, Senin (17/11).

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya sebelum meluncurkan program Digitalisasi Pembelajaran Untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Berdasarkan data Kemendikdasmen per 16 November 2025, Pemerintah telah menyalurkan sebanyak 172.550 interaktif flat panel (IFP) atau papan interaktif digital (PID) ke berbagai sekolah dan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Indonesia atau 75 persen dari target keseluruhan 288.865 IFP untuk tahun anggaran 2025 sebagai bagian dari program digitalisasi pembelajaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc. Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA

    Di kesempatan yang sama, Prabowo juga menegaskan, Indonesia sebentar lagi akan memiliki mobil dan motor buatan anak negeri. Menurutnya, Indonesia akan segera memproduksi kendaraan tersebut sebentar lagi.

    “Kita akan mempunyai mobil buatan Indonesia sendiri, motor buatan Indonesia sendiri, saya sudah siapkan,” tuturnya.

    Sebelumnya, orang nomor satu di Indonesia itu pernah menyatakan Indonesia ditargetkan bisa memproduksi mobil nasional tiga tahun lagi. Dia mengatakan proyek pembuatan mobil nasional sudah mulai dilakukan. Hal itu diungkapkan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dilakukan 20 Oktober lalu.

    Sejalan dengan rencana Prabowo, Hyundai Motor Group Amb menyampaikan minat besarnya dalam proyek pengembangan mobil nasional Indonesia yang digagas Prabowo. Keterangan ini disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan President of Hyundai Motor Group Amb Sung Kim.

    Pertemuan itu berlangsung dalam Rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Gyeongju, Republik Korea, 30 Oktober 2025 yang lalu.

    Di sisi lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita baru saja menegaskan, mobil nasional akan diproduksi PT Pindad. Saat ini pembahasan teknis dan konseptual mobnas telah dilakukan antara Kemenperin dan PT Pindad (Persero).

    “Pembahasan konsep strategis demi menyiapkan dan mewujudkan apa yang menjadi arahan Bapak Presiden Prabowo agar Indonesia segera memiliki mobil nasional telah kami lakukan bersama PT. Pindad,” kata Agus.

    (sfn/rgr)

  • GJAW 2025 Digelar Pekan Ini, Cek Lagi Daftar Pesertanya

    GJAW 2025 Digelar Pekan Ini, Cek Lagi Daftar Pesertanya

    Jakarta

    Pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 bakal digelar akhir pekan ini, mulai 21 hingga 30 November 2025. GJAW 2025 masih diselenggarakan di ICE-BSD City di Tangerang, namun dengan arena jauh lebih luas, lebih ramai, dan lebih seru dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ini daftar merek peserta di GJAW 2025.

    Pameran tahunan milik Gaikindo yang didukung penuh oleh Kementerian Perindustrian ini menempati area hingga 90.000 meter persegi atau hampir dua kali lipat dari edisi sebelumnya. Lebih dari 80 merek berpartisipasi, mencakup kendaraan penumpang, roda dua, karoseri, hingga industri pendukung otomotif.

    Di segmen kendaraan penumpang, deretan merek besar siap meramaikan: BAIC, BMW, BYD, Changan, Citroen, Chery, Daihatsu, Denza, DFSK, Ford, GAC Aion, Geely, GWM, Honda, Hyundai, Jaecoo, Jeep, Jetour, Lepas, Lexus, Maxus, Mazda, Mercedes-Benz, MG, Mini, Mitsubishi Motors, Polytron, Seres, Subaru, Suzuki, Toyota, Vinfast, dan Wuling.

    Untuk roda dua, pengunjung bakal bertemu dengan Aprilia, DIBAO, Indomobil E-Motor, Moto Guzzi, Polytron, Piaggio, Royal Enfield, Scomadi, dan Vespa. Tak ketinggalan, dua raksasa karoseri nasional Adiputro dan Tentrem juga hadir bersama lebih dari 35 merek industri pendukung, mulai dari aksesoris, suku cadang, audio, perawatan kendaraan, hingga lifestyle otomotif.

    Tidak cuma pameran produk otomotif dan industri pendukung, GJAW 2025 juga menyiapkan area hiburan yang terbagi dalam tiga kategori utama: motorsport, community, dan family. Seluruhnya dirancang untuk memberikan pengalaman seru bagi pecinta otomotif maupun keluarga yang datang berlibur.

    Cara Beli Tiket GJAW 2025

    Tiket GJAW 2025 sudah tersedia lewat aplikasi Auto360 sejak 10 November 2025, atau bisa dibeli langsung di lokasi pameran yang tersebar di Hall 1, 3A, 5, 8, dan 10. Harga tiket online dibanderol Rp 35.000 (weekdays) dan Rp 70.000 (weekends). Jika dibeli on the spot, harganya Rp 50.000 untuk weekdays dan Rp 80.000 untuk weekends. Anak di bawah enam tahun dan pengunjung di atas 65 tahun mendapatkan akses gratis.

    Pembeli tiket online dapat menukarkan bukti pembelian dengan gelang akses di ticket box area, sementara pembelian langsung akan mendapat gelang saat transaksi.

    Anton Kumonty, Ketua Harian sekaligus Penyelenggara Pameran dan Konferensi Gaikindo, mengajak masyarakat hadir langsung. “Kami ingin mengundang para pecinta otomotif dan keluarga untuk datang ke Permata Bank GJAW 2025. Di sini, pengunjung bisa menikmati pengalaman berbelanja kendaraan baru, mencoba berbagai aktivitas seru, dan menikmati hiburan dalam satu tempat,” ujar Anton.

    (lua/rgr)

  • RI Pacu Industri Petrokimia, Tekan Defisit hingga Jadikan PSN

    RI Pacu Industri Petrokimia, Tekan Defisit hingga Jadikan PSN

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia tengah memperkuat fondasi industri petrokimia nasional. Upaya yang dilakukan yakni menekan defisit kebutuhan bahan baku dan rencana pemerintah menjadikan industri tersebut menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). 

    Data dari Asosiasi Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) menunjukkan bahwa dalam 5 tahun terakhir, Indonesia masih dibayangi defisit besar pada komoditas petrokimia. Defisit pada 2020 tercatat sebesar 7,32 juta ton atau senilai US$7,1 miliar, kemudian meningkat menjadi 8,10 juta ton atau US$10,8 miliar pada 2021. 

    Pada 2022, defisit berada di level 7,75 juta ton atau US$11 miliar dan kembali naik menjadi 8,50 juta ton US$9,5 miliar pada 2023. Tren ini berlanjut pada 2024 ketika defisit melonjak menjadi 10,5 juta ton dengan nilai sekitar US$11 miliar. 

    Sekjen Inaplas Fajar Budiyono mengatakan peningkatan defisit ini menggambarkan betapa besarnya kebutuhan bahan baku yang belum mampu dipenuhi oleh kapasitas produksi dalam negeri.

    Untuk itu, pihaknya telah menggodok Roadmap Pengembangan Industri Petrokimia 2025–2045 sebagai bagian dari strategi meningkatkan kemandirian industri sekaligus menurunkan ketergantungan terhadap impor bahan baku yang terus melonjak dalam beberapa tahun terakhir. 

    Fajar menerangkan kenaikan defisit bahan baku petrokimia tak hanya menjadi beban bagi industri hulu, tetapi juga menghambat pertumbuhan industri hilir yang membutuhkan pasokan stabil dengan harga kompetitif.

    “Kondisi defisit yang kita hadapi setiap tahun menunjukkan bahwa ketergantungan terhadap impor sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Industri hilir kita tumbuh pesat, sementara kapasitas hulu belum mengikuti,” kata Fajar dalam Outlook Industri Petrokimia 2026, dikutip Sabtu (15/11/2025). 

    Pabrik Petrokimia

    Untuk diketahui, sektor ini memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan berbagai industri hilir, mulai dari plastik, farmasi, kimia dasar, hingga komposit untuk kebutuhan industri penerbangan masa depan.

    Di samping itu, Fajar menerangkan roadmap tersebut tidak semata fokus pada peningkatan kapasitas produksi, tetapi juga pada penguatan integrasi antara refinery dan cracker sehingga Indonesia mampu menghadirkan produk petrokimia yang lebih kompetitif, menghemat devisa, dan memperkuat struktur industri secara menyeluruh.

    Lebih lanjut, dokumen Inaplas juga mencatat bahwa tekanan terhadap industri petrokimia global semakin kuat akibat berbagai dinamika internasional, seperti pandemi Covid-19, perang Rusia–Ukraina. 

    Tak hanya itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah, kebijakan tarif Amerika Serikat, kampanye negatif terhadap plastik, percepatan transisi energi hijau, hingga melemahnya kinerja manufaktur global juga mendorong pelemahan industri. 

    Untuk menghadapi tekanan global tersebut, industri petrokimia saat ini fokus diarahkan pada pemulihan kapasitas produksi dan penyelesaian proyek kilang seperti RDMP serta pembangunan cracker kedua, mengingat tekanan global yang masih cukup berat. 

    Memasuki 2030, Indonesia ditargetkan mencapai kecukupan pasokan melalui pembangunan cracker ketiga, fasilitas GRR baru, pembangunan Condensate Splitter Unit, serta penerapan energi hijau untuk menurunkan ketergantungan impor.

    Selanjutnya pada 2035, Indonesia bersiap memasuki fase pengembangan produk bernilai tambah tinggi, termasuk engineering plastic yang menjadi bahan utama komposit untuk industri pesawat masa depan. 

    Pada 2045, tahap akhir roadmap menargetkan terwujudnya integrasi penuh antara kilang dan petrokimia sehingga Indonesia tidak hanya mampu memenuhi seluruh kebutuhan domestik, tetapi juga mengekspor produk akhir bernilai tinggi.

    “Integrasi refinery dan petrokimia akan memberikan keuntungan besar bagi negara. Biaya logistik turun, produk lebih kompetitif, dan kita bisa mengurangi devisa impor yang selama ini membebani neraca perdagangan. Itu sebabnya pembangunan GRR dan cracker baru menjadi prioritas dalam roadmap,” jelasnya. 

    Industri Petrokimia Jadi PSN 

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan pemerintah tengah berencana untuk menjadikan industri petrokimia sebagai PSN. Hal ini juga telah dikoordinasikan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 

    Untuk diketahui, saat ini PSN industri petrokimia yang tengah digarap yaitu pabrik kimia Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) yang akan dibangun PT  Tbk. (TPIA) dan ditargetkan mulai produksi pada kuartal I/2027. 

    Fasilitas manufaktur ini juga telah resmi menyandang status proyek strategis nasional (PSN) yang didukung pemerintah. Hal ini tertuang dalam RPJMN 2025-2029 dalam Perpres No. 12/2025. 

    “Sudah ada pembahasan di Kementerian Perekonomian. Untuk PSN Petrokimia ini sebenarnya sudah beberapa kali pembahasan, dua hari lalu juga masih ada pembahasan terkait ini, masih berproses,” jelasnya. 

    Dalam hal ini, Wiwik juga menerangkan bahwa berbagai persyaratan untuk menjadikan industri petrokimia ini telah dipenuhi dan dilengkapi. Sebagai pembina industri, Kementerian Perindustrian juga terus bersurat ke Kemenko Perekonomian. 

    “Jadi kita menunggu penetapan yang semoga dalam waktu dekat sudah bisa ditetapkan,” tuturnya. 

    Penetapan status PSN ini lantaran pihaknya menilai penguatan sektor petrokimia nasional menjadi langkah strategis dalam menjaga stabilitas pasokan bahan baku bagi berbagai industri hilir. 

    Sebab, industri petrokimia memiliki peran fundamental sebagai pemasok utama bahan baku untuk plastik, serat sintetis, karet sintetis, bahan kimia fungsional, hingga berbagai bahan kebutuhan industri tekstil dan farmasi.

    “Kebutuhan industri petrokimia nasional terus meningkat pesat, namun kapasitas produksi dalam negeri belum mampu mengimbanginya. Ini menyebabkan ketergantungan yang sangat besar terhadap impor. Karena itu, penguatan struktur industri hulu menjadi urgensi nasional,” pungkasnya. 

  • Penjualan Mobil Listrik Bisa Melesat di Indonesia, Segini Banyak Calon Konsumennya

    Penjualan Mobil Listrik Bisa Melesat di Indonesia, Segini Banyak Calon Konsumennya

    Jakarta

    Mobil listrik memiliki potensi penjualan melesat lebih jauh di Indonesia. Apalagi jika melihat profil konsumennya, Indonesia diuntungkan karena memiliki bonus demografi.

    Badan Pusat Statistik mencatat pada 2021 Indonesia memiliki 272,7 juta jiwa. Di mana komposisi mayoritas berasal dari penduduk usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 69,3% dari total penduduk atau sekitar 188,9 juta jiwa. Gen Z (kelahiran 1997-2012) dan Milenial (kelahiran 1981-1996) adalah dua generasi paling dominan saat ini.

    Dua generasi itu juga tidak sulit untuk menerima teknologi baru. Berdasarkan Survei Deloitte pada 2023 yang melibatkan Gen Z dan Milenial dari 44 negara, sebanyak 44 persen Milenial dan Gen Z berencana membeli electric vehicles (EV).

    detikcom Leaders Forum Foto: Rifkianto / detikcom

    Hal senada juga tercermin saat diskusi detikcom Leaders Forum dengan tema “Masa Depan Kendaraan Listrik Indonesia”. Pengamat otomotif Yannes Pasaribu mengungkapkan, mayoritas mobil listrik yang dijual saat ini sudah dibekali fitur-fitur canggih. Generasi Milenial, Gen Z, dan generasi setelahnya, secara natural mahir dan nyaman menggunakan teknologi digital yang terkini untuk berbagai aktivitas.

    “Generasi milenial, Gen Z ini, terutama Z itu digital native, electric vehicles itu mewakili needs,” kata Yannes saat memberikan paparan di Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2025).

    “Hampir 90 juta generasi muda yang dalam 15 tahun ke depan, itu yang akan mendorong ekonomi Indonesia. Generasi muda needs-nya bicara experience, dan EV bisa menjawab,” jelas dia.

    Peran pelaku industri internasional seperti VinFast, yang kini turut berinvestasi di Indonesia, juga menjadi sorotan penting dalam mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik. CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto juga melihat tren pertumbuhan EV di Indonesia bakal semakin pesat.

    VinFast memboyong si mungil VF3 dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Mobil listrik mungil itu akan dibanderol mulai Rp 220 jutaan. Foto: Rifkianto Nugroho

    “Pertumbuhan di Indonesia sangat menjanjikan karena mobil listrik baru hadir di Indonesia baru 2020, saat itu baru 125 unit satu tahun. Tapi berkembang pesat terus, tahun lalu itu full year kontribusi mobil listrik di Indonesia kurang lebih 4,9 persen,” ujar Kariyanto.

    “Tahun ini kalau kita bicara total industri volume turun kurang lebih 10,9 persen. Tapi di tengah penurunan itu, kontribusi mobil listrik atau pertumbuhan mobil listrik tumbuh 112 persen, year on year, Januari-Oktober.”

    “Itu menunjukkan potensi mobil listrik berkembang pesat. Kami memprediksi mungkin sampai akhir tahun bisa tutup 14-15 persen. Kami yakin bisa lebih tinggi lagi,” kata Kariyanto lagi.

    Potensi ini menegaskan modal kuat Indonesia untuk mendorong hilirisasi nikel sebagai bahan baku utama baterai EV. Tidak hanya dari sisi sumber daya, adopsi kendaraan listrik di Indonesia juga terus tumbuh.

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat populasi kendaraan listrik melonjak 78 persen menjadi 207 ribu unit pada 2024, naik signifikan dari 116 ribu unit pada 2023. Pertumbuhan ini menunjukkan meningkatnya minat masyarakat sekaligus kesiapan industri dan infrastruktur pendukung.

    (riar/lua)

  • Kemenperin Pamer Produk Farmasi dan Kosmetik RI Tembus Pasar Amerika hingga Eropa

    Kemenperin Pamer Produk Farmasi dan Kosmetik RI Tembus Pasar Amerika hingga Eropa

    JAKARTA – Industri farmasi dan kosmetik Indonesia disebutkan banyak melakukan ekspor ke Asia, Afrika, Eropa, Amerika dan Oseania. Capaian ekspor itu mencakup berbagai kategori, mulai dari produk perawatan diri, kosmetik, obat-obatan, suplemen kesehatan hingga bahan baku seperti minyak atsiri.

    Di sektor industri kosmetik dan perawatan diri, perusahaan Indonesia berhasil menembus pasar dengan produk-produk inovatif. PT Prioritas Jaya Indonesia misalnya, telah mengekspor varian sabun pepaya (merek Jinzu dan Thai) ke Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Nigeria dan Kepulauan Pasifik.

    Selain itu, varian parfum (merek Honor dan Vlagio) juga telah diekspor ke Malaysia dan Filipina. Hal serupa juga dilakukan oleh PT Malidas Sterilindo yang mengekspor sabun mandi dan sampo dengan merek dorzu ke Malaysia. PT Gemma Natura Lestari juga menorehkan capaian dengan mengekspor produk merek Shumi ke Jepang dan merek Secrets ke Nigeria.

    Kekuatan manufaktur Indonesia juga didukung oleh pabrik-pabrik berskala global. PT Yasulor Indonesia (LOréal), yang merupakan pabrik LOréal grup terbesar di dunia mendedikasikan 60 persen kapasitas produksinya untuk pasar ekspor.

    Produknya telah menjangkau hampir 20 negara, termasuk negara-negara di ASEAN, Uni Emirat Arab, Pakistan, Australia, Korea dan Afrika Selatan. Demikian pula Unilever Indonesia dengan berbagai mereknya yang telah mengekspor beragam produknya ke 22 negara.

    Di sektor industri farmasi, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk telah berhasil mengekspor produk-produk andalannya ke Filipina, Hong Kong dan Uni Emirat Arab.

    BUMN Farmasi, PT Indofarma Tbk, turut berkontribusi dengan mengekspor enam produk obat ke Afghanistan, tiga produk obat ke Singapura dan dua produk obat ke Kamboja. PT Phapros juga telah mengekspor berbagai jenis produk obat dan suplemen kesehatan ke Timor Leste, Peru dan Kamboja.

    Grup farmasi besar, seperti Dexa Group menunjukkan jangkauan ekspor sangat luas, mencakup negara-negara di Asia Tenggara (Filipina, Myanmar), Eropa (Inggris, Belanda, Polandia), Benua Amerika (Amerika Serikat, Kanada) dan Afrika (Nigeria). PT Konimex juga telah mengekspor berbagai jenis produknya ke Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, China, Jepang, Arab Saudi dan Kanada.

    Keunikan produk herbal Indonesia juga diminati oleh pasar global. PT Setia Kawan Abadi, misalnya, berhasil mengekspor produk Golden Koffie dan Go-Slim ke Nigeria serta produk Pinoy Jamu Booster dan Integra ke Filipina.

    Selain itu, PT Sinkona Indonesia Lestari tercatat telah mampu mengekspor berbagai jenis minyak atsiri yang selama ini digunakan sebagai bahan baku kosmetik, seperti: minyak nilam, minyak sereh wangi dan minyak pala ke berbagai negara.

    Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier menyebut, keberhasilan ekspor itu adalah validasi atas standar kualitas tinggi dan inovasi yang diterapkan oleh industri farmasi dan kosmetik Indonesia.

    “Kami melihat permintaan terus meningkat untuk produk-produk yang menggabungkan bahan alami berkualitas dengan teknologi modern. Kemampuan menembus pasar beragam ini membuktikan produk Indonesia memiliki daya saing global,” ujar Taufiek dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 15 November.

    Menurut Taufiek, pencapaian tersebut menegaskan bertambahnya kepercayaan masyarakat dunia terhadap standar, kualitas dan inovasi produk farmasi dan kosmetik buatan Indonesia.

    “Pencapaian ini menunjukkan resiliensi dan pertumbuhan sektor manufaktur strategis Indonesia dan tidak hanya berkontribusi signifikan terhadap devisa negara, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai produsen farmasi dan kosmetik berkualitas di kancah dunia,” pungkasnya.

  • Outlook Aluminium 2026: Harga Diprediksi Stabil, Produksi Menguat

    Outlook Aluminium 2026: Harga Diprediksi Stabil, Produksi Menguat

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga aluminium diperkirakan stabil pada kisaran US$2.600–US$2.700 per ton pada 2026, setelah sempat mengalami kenaikan akibat sejumlah faktor eksternal.

    Direktur Pengembangan Usaha PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Arif Haendra mengatakan bahwa pergerakan harga aluminium tahun depan kemungkinan tidak akan jauh berbeda dengan kondisi saat ini karena adanya dinamika pasar global.

    “Aluminium tahun depan saya kira masih akan bertengger seperti saat ini karena kita kan enggak tahu kondisi eksternal,” ujar Arif saat ditemui disela-sela Outlook Industri Aluminium 2025, Sabtu (15/11/2025). 

    Menurut dia, kenaikan harga yang terjadi belakangan ini dipengaruhi oleh anomali pasar, termasuk lonjakan harga tembaga yang berdampak pada substitusi kebutuhan ke aluminium. 

    Dengan kondisi kenaikan harga tersebut diprediksi menaikkan laba perusahaan hingga 5% pada akhir tahun ini. Terlebih, tak ada kenaikan biaya produksi dalam operasional smelter. 

    “Kalau sudah normal, harga akan kembali ke sekitar US$2.600–US$2.700 per ton. Sekarang US$2.800 per ton karena harga tembaga lagi melonjak tinggi,” ujarnya.

    Arif menjelaskan bahwa kenaikan harga tembaga terjadi karena gangguan produksi, termasuk penghentian operasi oleh Freeport serta beberapa tambang tembaga di Chile. Kondisi ini mendorong pasar beralih menggunakan aluminium sebagai bahan substitusi.

    “Pada saat harga tembaga naik, berpindahlah ke aluminium. Kabel-kabel listrik tegangan tinggi sekarang banyak yang menggunakan aluminium karena lebih ringan. Konduktivitas listriknya juga mirip,” jelasnya.

    Dia menambahkan bahwa meskipun suplai aluminium turut meningkat, jumlahnya tidak signifikan sehingga tetap mendorong kenaikan harga.

    Sejalan dengan tren harga global, industri aluminium Indonesia juga menunjukkan penguatan yang signifikan. Peningkatan kapasitas produksi dalam negeri, surplus neraca perdagangan, dan bertambahnya investasi pada proyek refinery baru mempertegas peran penting aluminium sebagai backbone industri Indonesia, terutama di sektor kemasan, konstruksi, otomotif, dan energi terbarukan.

    Direktur Industri Logam, Ditjen Ilmate Kemenperin, Dodiet Prasetyo, menyampaikan bahwa outlook industri aluminium pada 2026 mengindikasikan tren yang semakin positif.

    “Indonesia bergerak menjadi produsen alumina dan aluminium yang semakin kuat. Peningkatan kapasitas aluminium primer serta bertambahnya fasilitas refinery menunjukkan ketahanan pasokan dalam negeri makin kokoh,” ujar Dodiet.

    Data Kementerian Perindustrian mencatat bahwa pada Januari–Agustus 2025, ekspor alumina mencapai 3,66 juta ton, mendekati capaian tahun sebelumnya. 

    Sementara itu, impor turun menjadi 816.000 ton, seiring mulai beroperasinya PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) untuk pasokan bahan baku alumina untuk Inalum.

    Peningkatan kapasitas produksi nasional juga terlihat dari kinerja smelter aluminium dan refinery alumina. Hingga pertengahan 2025, total output refinery mencapai 2,01 juta ton alumina, sementara smelter aluminium menghasilkan 352 ribu ton aluminium primer, dengan utilisasi mendekati 91% untuk smelter aluminium dan 64% untuk refinery alumina.

    “Dengan adanya rencana perluasan PT Inalum, optimalisasi produksi PT Hua Chin Aluminum Indonesia, dan beroperasinya PT Kalimantan Aluminium Industry, pasokan aluminium primer kita diperkirakan dapat menembus lebih dari 1 juta ton pada 2027,” terangnya.

    Kondisi tersebut akan memperkuat pasokan bahan baku industri hilir seperti kabel listrik, aluminium plate/sheet/foil, pengecoran logam aluminium, hingga industri aluminium ekstrusi yang membutuhkan bahan setidaknya 1 juta ton aluminium per tahun.

    Perkiraan global dari lembaga internasional menunjukkan bahwa harga aluminium pada 2026 relatif stabil, berada di kisaran US$2.200–2.625 per ton. 

    Hal ini ditopang meningkatnya permintaan dari sektor kendaraan listrik (EV), energi terbarukan, dan otomotif global. Stabilitas harga ini memberikan ruang bagi industri nasional untuk memperluas kapasitas dan investasi hilirisasi.

    Menurut Dodiet, harga yang kompetitif dan pasokan domestik yang semakin kuat merupakan kombinasi ideal untuk mempercepat pertumbuhan industri hilir Indonesia. 

    “Ini momentum besar bagi pengembangan produk turunan seperti panel surya, komponen otomotif, hingga berbagai aplikasi industri maju,” pungkasnya. 

  • Mobil Nasional Bikinan Pindad Sudah Siap, Diproduksi Mulai 2027

    Mobil Nasional Bikinan Pindad Sudah Siap, Diproduksi Mulai 2027

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian mengumumkan PT Pindad (Persero) sudah memiliki konsep mobil nasional yang matang. Rencananya mobil tersebut bakal diproduksi tahun 2027.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa pembahasan teknis dan konseptual mobnas telah dilakukan bersama Kemenperin dan PT Pindad (Persero).

    Agus mengungkapkan Kemenperin dan Pindad telah membahas secara detail berbagai aspek fundamental mobnas mulai dari jenis kendaraan yang akan diproduksi, strategi harga, strategi pemasaran terutama soal pelayanan purna jual.

    “Pembahasan konsep strategis demi menyiapkan dan mewujudkan apa yang menjadi arahan Bapak Presiden Prabowo agar Indonesia segera memiliki mobil nasional telah kami lakukan bersama PT. Pindad,” ujar Agus dalam keterangan resminya dikutip di Jakarta, Kamis (13/11).

    Selain aspek produk dan pasar, Kemenperin dan Pindad juga telah mendalami konsep teknologi yang akan digunakan serta proses produksinya. Dalam diskusi tersebut dibahas pula aspek pembiayaan, termasuk sumber pendanaan yang akan dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan mobnas.

    Agus menambahkan bahwa kemungkinan untuk mengundang mitra lain juga telah masuk dalam pembahasan, guna memperkuat kemampuan produksi, pendanaan, maupun transfer teknologi.

    “Dalam penilaian kami, konsep mobnas yang disampaikan PT. Pindad dalam pertemuan sudah lengkap dan siap. Konsep mobnas tersebut mencakup banyak aspek dan dimensi yang diperlukan dalam pengembangan mobil nasional,” jelas Agus.

    Sebagai pembina sektor industri, termasuk industri otomotif, Kemenperin memastikan akan memberikan dukungan penuh agar proyek ini dapat berjalan dengan baik. Dukungan tersebut mencakup kebijakan, fasilitasi teknis, teknologi, sumberdaya manusia, hingga aspek kesiapan lahan dan infrastruktur industri.

    “Kami sepenuhnya memberikan dukungan agar program ini bisa berjalan dengan baik. Bisa berupa penawaran teknis, teknologi, hingga persiapan lahan dan kebutuhan pendukung lainnya,” lanjutnya.

    Agus memastikan bahwa seluruh proses persiapan telah berada pada jalur yang tepat, dan pemerintah optimistis proyek mobnas akan menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah industri otomotif nasional.

    “Kami optimistis bahwa konsep yang dibahas Pindad untuk proyek mobil nasional adalah jalan yang baik,” tegasnya.

    Sebagai bagian dari roadmap industrialisasi nasional, pemerintah memproyeksikan bahwa produksi mobil nasional dapat dimulai pada tahun 2027. Dengan kesiapan konsep, teknologi, pembiayaan, serta dukungan lintas sektor, Menperin menyampaikan bahwa Indonesia semakin dekat untuk memiliki kendaraan nasional yang dikembangkan dan diproduksi oleh putra-putri bangsa.

    (riar/dry)