Kementrian Lembaga: kemenperin

  • Samsung Galaxy A17 5G Tiba di Indonesia, Cek Harga dan Spesifikasinya

    Samsung Galaxy A17 5G Tiba di Indonesia, Cek Harga dan Spesifikasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seri Samsung Galaxy A17 tampaknya akan rilis dalam waktu dekat di Tanah Air. Pasalnya, perangkat Samsung dengan nomor model SM-A176B sudah mengantongi sertifikasi TKDN dengan nilai 40,3% di laman resmi TKDN Kemenperin.

    Selain itu, nomor model SM-A176B juga sudah mendapat sertifikasi Postel dari Komdigi pada 21 Juli 2025. Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia, nomor model SM-A176B merupakan kode untuk seri Samsung Galaxy A17.

    Dikutip dari GSMArena, Selasa (5/8/2025), beberapa peritel di Eropa juga sudah memperlihatkan Samsung Galaxy A17, meski belum dirilis secara resmi.

    Ada beberapa perubahan signifikan pada Samsung Galaxy A17 5G menurut spesifikasi yang sudah bocor. Salah satunya terletak pada layar dengan refresh rate 120Hz, dikutip dari Sammobile.

    Selain itu, kamera utamanya juga sudah ditingkatkan dengan fitur penstabilan (OIS). Dari segi desain, Samsung Galaxy A17 5G juga disebut lebih tipis dari pendahulunya.

    Agaknya Samsung konsisten menawarkan ponsel yang lebih tipis pada tahun ini. Ketebalan Samsung Galaxy A17 5G dilaporkan 7,5mm atau lebih tipis dari sebelumnya 7,9.

    Soal warna, disebut akan tersedia 3 opsi. Masing-masing Black, Blue, dan Gray.

    Harga di Eropa juga sudah tersebar di mana-mana. Sammobile melaporkan harga untuk varian RAM/ROM 4GB/128GB dihargai 229 poundsterling atau setara Rp 4,9 jutaan. Namun, harga ini masih bersifat tentatif karena belum dirilis secara resmi.

    Spesifikasi Samsung Galaxy A17 5G

    Layar 6,7-inci FHD+ Super AMOLED dengan refresh rate 120HzProsesor Exynos 1330Penyimpanan 128GB atau 256GBRAM 4GB atau 8GBKamera utama 50MP dengan OIS dan aperture f/1.8Kamera ultra-wide 5MP dengan aperture f/2.2Kamera macro 2MP dengan aperture f/2.4Kamera selfie 13MP dengan aperture f/2.0Baterai 5.000 mAh dengan pengisian daya 25WWi-Fi 5, Bluetooth 5.3, NFC, GPS, 5GKapabilitas SIM gandaSlot MicroSD (dengan menggunakan satu slot SIM)Android 15 dengan antaruma One UI 7

    Kita tunggu saja hingga Samsung Galaxy A17 5G benar-benar dirilis secara resmi di Tanah Air!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Bisnis Makanan & Minuman Jadi Andalan di Kuartal I-2025

    Video: Bisnis Makanan & Minuman Jadi Andalan di Kuartal I-2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan sektor industri Makanan dan Minuman (Mamin) masih menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal pertama 2025

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Senin (04/08/2025).

  • Menyulam Mimpi di Bahodopi

    Menyulam Mimpi di Bahodopi

    Bisnis.com, JAKARTA – Jauh-jauh Rama Yasalam Pangalila merantau dari Palu ke Morowali. Jarak dua kota yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah itu kira-kira sekitar 500 kilometer. Jika menggunakan armada darat, perjalanan yang ditempuh dari Palu menuju Morowali kurang lebih 13 jam.

    Tekad Rama—panggilan Rama Yasalam Pangalila— sudah bulat. Selepas lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA), dia memilih untuk melanjutkan pendidikan di Politeknik Industri Logam Morowali.

    Politeknik Industri Logam Morowali (PILM) merupakan perguruan tinggi negeri di bawah naungan Kementerian Perindustrian. Lokasi kampus itu di Kecamatan Bahodopi, tak jauh dari Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), sebuah kawasan industri terintegrasi terbesar di Sulawesi Tengah.

    “Saya sudah masuk semester empat, menuju ke tugas akhir,” kata Rama ketika menceritakan keputusannya merantau dari Palu ke Morowali.

    Di PILM, Rama mengambil jurusan Teknik Perawatan Mesin. Pendidikan kejuruan yang dikembangkan PILM disesuaikan dengan kebutuhan pasar setempat, yakni untuk memenuhi tenaga kerja untuk kawasan industri.

    Salah satu yang menarik dari politeknik itu, mahasiswa yang belajar juga memperoleh bekal pengetahuan Bahasa Mandarin. Bahkan, mahasiswa tingkat akhir yang sudah memiliki level tertentu dalam penguasaan Bahasa Mandarin, bisa mendapatkan kesempatan untuk dikirim ke China untuk mendalami teknologi terbaru.

    “Kalau ada kesempatan, saya juga ingin bisa belajar sampai ke China,” ujarnya.

    PILM memiliki tiga program studi setara Diploma 3 yakni Teknik Listrik dan Instalasi, Teknik Perawatan Mesin, dan Teknik Kimia Mineral.

    Kampus tersebut pertama kali dibangun pada 2015 di atas lahan seluas kurang lebih 30 hektare yang merupakan hibah dari IMIP. Kegiatan akademik pertama di PILM berlangsung pada 2017.

    Menurut Direktur PILM Agus Salim Opu, kehadiran PILM sejatinya untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja terampil untuk memasok kebutuhan di kawasan yang sejalan dengan program pemerintah terkait penghiliran nikel.

    Setiap tahun, Agus Salim menuturkan, PILM menerima 224 mahasiswa yang diseleksi melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri. Selama menempuh pendidikan sepanjang 6 semester, para peserta didik tidak dipungut biaya oleh PILM.

    Kurikulum pendidikan yang dikembangkan oleh PILM terintegrasi dengan IMIP. Setiap mahasiswa beroleh kesempatan untuk menempuh kegiatan pembelajaran selama 4 semester di lingkungan kampus dan 2 semester di kawasan.

    Pihak kampus bekerja sama dengan tenant di IMIP untuk menyesuaikan kebutuhan tenaga kerja magang guna memperkuat pengalaman terjun ke lapangan.

    “Mereka yang magang ini sudah memperoleh insentif dari tempat mereka bekerja. Ada yang sewaktu magang, kinerjanya bagus, lalu ditawari pekerjaan tetap oleh tenant. Hampir 70% mahasiswa kami terserap di IMIP setelah magang. Sisanya 30% lewat jalur normal. Semua lulusan kami diserap tenant di IMIP,” kata Agus Salim Opu.

    Tahun ini, dia menuturkan, pihaknya membuka kesempatan bagi mahasiswa yang hendak magang di luar negeri dengan durasi selama 6 bulan dengan syarat tertentu.

    “Ini sedang kami upayakan mahasiswa bisa magang ke China. Syaratnya mereka memiliki HSK [Hanyu Shuiping Kaoshi]—semacam syarat TOEFL— di level tertentu untuk magang di China selama 6 bulan dan 6 bulan di pabrik,” ujar Agus.

    Dengan model pembelajaran tersebut, harapannya mahasiswa lebih termotivasi dan dapat memetik pengalaman apabila kembali ke Tanah Air. Apalagi, katanya, Kawasan IMIP dan wilayah Morowali secara umum memiliki kekayaan sumber daya alam yang dapat diolah secara optimal.

    “Pabrik di IMIP itu lengkap. Mulai jalur dari tanah diolah menjadi stainless, tanah menjadi karbon, tanah menjadi baterai. Kami di sini sudah mampu mengolah ore [bijih] menjadi setengah baterai. Nah, dari setengah baterai menjadi baterai ini kami belum bisa. Ini yang terus kami pelajari,” katanya.

    Produk lembaran baja gulung yang diproduksi salah satu tenant di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)

    Kontribusi IMIP

    Keberadaan IMIP di Morowali dimulai sejak 2013 yang diawali dengan adanya perjanjian kerja sama antara pemerintah Indonesia yang kala itu diwakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden China Xi Jinping.

    Setahun kemudian, pada 2014, kawasan IMIP mulai beroperasi. Selanjutnya, pada 2015, Presiden Joko Widodo meresmikan smelter pertama di kawasan itu yakni PT Sulawesi Mining Investment (SMI).

    Kawasan itu terus berkembang hingga saat ini dengan investor berasal dari China, Korea, Jepang, Australia, dan Indonesia.

    Menurut Direktur Komunikasi IMIP Emilia Bassar, kawasan IMIP dihuni kurang lebih 50 tenant, baik yang sudah beroperasi secara penuh maupun dalam tahap konstruksi dan perencanaan.

    Beberapa tenant utama di kawasan itu, antara lain Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Dexin Steel Indonesia (DSI), QMB New Energy Materials, Huayue Nickel Cobalt Indonesia (HYNC), CNGR Ding Xing New Energy (CDNE), dan Merdeka Tsinghan Indonesia (MTI).

    Dari kawasan itu muncul hasil produksi yang terbagi menjadi empat klaster yakni pertama, baja tahan karat (stainless steel); kedua, baja karbon (carbon steel); ketiga, bahan baku baterai kendaraan listrik; dan keempat, pendukung lainnya.

    Beberapa kegiatan produksi di kawasan tersebut bahkan tercatat memiliki tingkat produksi terbesar di kawasan Asia Tenggara.

    Emilia Bassar menuturkan, dari sisi investasi di kawasan IMIP telah mencapai US$34,3 miliar sejak 2015 hingga 2024.
    Dari sisi kontribusi devisa ekspor, katanya, mencapai US$15,44 miliar pada 2024. Nilai itu tidak jauh berbeda dari periode 2023 sebesar US$15,49 miliar dan US$15,03 miliar pada 2022.

    Jumlah tenaga kerja yang terserap di Kawasan IMIP hingga Juni 2025 sebanyak 85.820 orang.

    “Kami pada tahun ini masih akan fokus pada hilirisasi nikel, memperkuat klaster baterai untuk kendaraan listrik, dan mengimplementasikan rencana penggunaan listrik berbasis energi baru terbarukan,” ujar Emilia.

    Kehadiran IMIP dengan jumlah tenaga kerja yang besar itu turut memberikan keuntungan ekonomi bagi warga di Bahodopi dan sekitarnya. Setidaknya terdapat 7.643 kegiatan usaha di sekitar kawasan industri tersebut.

    Berdasarkan data, kegiatan usaha terbanyak di wilayah sekitar IMIP yakni kios dan pertamini (layanan penjualan bahan bakar minyak) yang sebanyak 981 usaha, jasa penjualan makanan dan minuman kios, konter pulsa, agen perbankan, hingga bengkel.

    Dari pengamatan Bisnis, layanan jasa perbankan berupa konter pengiriman uang melalui jasa agen Laku Pandai cukup marak di sepanjang jalur jalan Trans Sulawesi. Nilai transaksinya ratusan juta hingga miliaran di sejumlah gerai Laku Pandai.

    Dari pengalaman mendatangi langsung kawasan IMIP, aspek yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah setempat adalah penataan ruang, penguatan infrastruktur jalan, dan pengelolaan sampah.

    Satu-satunya jalur, jalan Trans Sulawesi dapat dikatakan tidak cukup layak untuk menopang Morowali sebagai sebuah kawasan industri berskala besar yang terus berkembang.

    “Kalau di kawasan, tentu menjadi tanggung jawab kawasan. Tapi kalau di luar kawasan, mestinya bersama-sama dengan pemerintah daerah.”

  • Erajaya Harap iPhone 17 Tak Molor Lagi ke Indonesia

    Erajaya Harap iPhone 17 Tak Molor Lagi ke Indonesia

    Jakarta

    Erajaya Digital, salah satu distributor resmi produk Apple di Indonesia, berharap peluncuran iPhone 17 series di Indonesia tidak mengalami keterlambatan seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya. Harapan ini disampaikan oleh Eric Lee, Chief Category Management Officer Erajaya Digital.

    “Kami juga belum tahu (jadwal peluncuran iPhone 17), ditunggu aja. Harapan kami sih tidak meleset. Karena ya, kalau tahun lalu kan kita melihat sempat meleset ya. Kita kawal saja sama-sama,” ujar Eric Lee saat konferensi pers perayaan 20 tahun iBox di kantor Eraspace, Jakarta, Senin (4/8/2025).

    “Tapi harapan kami juga sama, semoga bisa on time sih kali ini,” imbuhnya.

    Seperti kita ketahui, iPhone 16 series sempat telah dirilis di Indonesia. HP ini diperkenalkan Apple pada September 2024, namun baru mendarat di Tanah Air pada April 2025.

    Keterlambatan ini lantaran persoalan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Sekitar Oktober 2024, Kemenperin menyatakan penjualan iPhone 16 adalah ilegal karena komitmen investasi Apple senilai Rp 1,71 triliun belum sepenuhnya terealisasi dan baru Rp 1,48 triliun).

    Apple beberapa kali menawarkan nilai investasi untuk membuka pintu penjualan iPhone 16, termasuk proposal awal Rp 271 miliar, kemudian USD 100 juta (~Rp 1,58 triliun), hingga tawaran USD 1 miliar (~Rp 16 triliun) untuk membangun fasilitas AirTag di Batam. Namun, sebagian besar proposal tersebut ditolak karena dianggap tidak memenuhi skema yang relevan dan adil menurut pemerintah.

    Pada akhir Februari 2025, Apple akhirnya menyepakati MoU dengan Kemenperin. Proses dimulai dengan Surat Penandatanganan elektronik antara pihak Apple dan pejabat Kemenperin. Negosiasi yang sebelumnya berlangsung selama lima bulan menemui kata sepakat.

    Beberapa program investasi yang disepakati mencakup:

    Pabrik AirTag di Batam, yang ditargetkan mencakup 20% produksi global.Fasilitas produksi aksesoris di Bandung.Rencana R&D serta pelatihan lokal melalui Apple Academy dan kerja sama universitas setempat

    Pada awal Maret 2025, seluruh model iPhone 16, termasuk varian standar, Plus, Pro, Pro Max, dan 16e, mendapatkan sertifikat TKDN dari Kemenperin dan disetujui untuk edaran lokal. Sebulan kemudian semua HP baru Apple itu resmi dijual di Indonesia.

    Berdasarkan bocoran yang beredar, Apple diperkirakan akan meluncurkan iPhone 17 series pada minggu kedua September 2025, mengikuti pola peluncuran iPhone 16 tahun lalu. Menurut analis ternama Mark Gurman, Apple cenderung memilih hari Selasa untuk acara peluncuran dan menghindari hari Jumat.

    Ia memprediksi iPhone 17 series akan diumumkan pada Selasa, 9 September, atau Rabu, 10 September 2025. Semoga saja Apple dapat memboyong HP barunya ke Indonesia pada Oktober 2025 alias tepat waktu.

    (afr/fay)

  • Jerman Hingga Rusia Minat Impor Minuman Alkohol Made In Indonesia – Page 3

    Jerman Hingga Rusia Minat Impor Minuman Alkohol Made In Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengutarakan, produk minuman mengandung etil alkohol (MMEA) atau minuman beralkohol (minol) laku keras di pasar ekspor. Beberapa negara seperti Jerman hingga Rusia bahkan berminat melakukan impor minuman beralkohol made in Indonesia.

    Faisol mengatakan, Kemenperin terys melakukan upaya promosi produk MMEA di tingkat global. Salah satunya melalui pameran dagang Salon International de l’alimentation atau SIAL Paris 2024.

    “Melalui fasilitasi keikutsertaan dalam ajang SIAL Paris 2024, berhasil mencatatkan potensi transaksi ekspor sebesar USD 620 ribu. Dengan minat dari sejumlah negara seperti Taiwan, Jerman, Inggris, Prancis, dan Rusia,” ungkapnya di dalam pembukaan acara Business Matching dan Pameran Specialty Indonesia 2025 di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (4/8/2025).

    Secara umum, ia menyampaikan, industri minuman beralkohol merupakan sektor yang juga berkontribusi besar terhadap cukai hingga mencapai Rp 8,86 triliun, dan ekspor sebesar USD 17,32 juta.

    Untuk meningkatkan kualitas produk MMEA, Kemenperin telah mengeluarkan Permenperin Nomor 19 Tahun 2024 tentang Tata Cara Penerbitan Pertimbangan Teknis Impor Bahan Baku Minuman Beralkohol.

    “Itu memberikan peluang impor bahan baku minuman beralkohol sebagai jaminan ketersediaan bahan baku dalam negeri, perluasan inovasi dan peningkatan kualitas produk MMEA Indonesia,” imbuhnya.

     

  • Kemenperin: Data kawasan industri terintegrasi akselerasi ekonomi RI

    Kemenperin: Data kawasan industri terintegrasi akselerasi ekonomi RI

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan data kawasan industri yang terintegrasi dapat mempercepat terwujudnya target pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen, sesuai target Presiden Prabowo Subianto.

    ‎‎Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Tri Supondy di Jakarta, Senin mengatakan peran kawasan industri harus mampu dikuantifikasi dengan baik, sehingga diperlukan penyediaan data oleh pengelola kawasan industri.

    ‎‎Hal itu, menurut dia, penting mengingat kawasan industri menjadi pusat hilirisasi yang menopang pertumbuhan industri manufaktur di Tanah Air.

    ‎‎Untuk mengumpulkan data yang terintegrasi, kata Tri, kementeriannya melakukan kolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS), serta pengelola kawasan industri dalam Satu Data Indonesia.

    ‎‎”Data yang akurat dari kawasan industri adalah kunci untuk menyusun kebijakan yang tepat sasaran,” ujar dia.

    ‎Menurut dia, Kemenperin sudah melakukan pengisian bersama kuisioner pendataan di Kawasan Industri Deltamas, Kabupaten Bekasi. Program tersebut merupakan bagian dari implementasi arahan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam bentuk pemantauan aktif dan dukungan ke BPS untuk pengumpulan data di berbagai kawasan industri prioritas di Tanah Air.

    ‎‎”Penyampaian data yang lengkap dan tepat waktu akan membantu pemerintah menyusun kebijakan industri yang lebih berkualitas dan tepat sasaran,” ujar Tri.

    ‎‎Menurut dia, petugas lapangan dari BPS sedang melakukan pengumpulan data di 171 kawasan industri se-Indonesia. Untuk mendukung kegiatan tersebut, Kemenperin melakukan pemantauan pengumpulan data Kawasan Industri dan tenant secara langsung di sejumlah wilayah.

    ‎Adapun wilayah cakupan pemantauan yakni Bekasi, Tangerang, Serang, Subang, Purwakarta, Medan, Deli Serdang, Simalungun, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Makassar, dan Morowali.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Industri Makanan Minuman RI Topang Ekonomi RI, Ternyata Ini Kuncinya

    Industri Makanan Minuman RI Topang Ekonomi RI, Ternyata Ini Kuncinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan sektor industri makanan dan minuman (mamin) masih menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal pertama 2025.

    Hal ini diungkap Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza dalam pembukaan pameran business matching “Speciality Indonesia” di Gedung Kemenperin, Senin (4/8/2025). Dia mengatakan, kontribusi industri mamin terhadap PDB non-migas pada kuartal pertama 2025 mencapai 41,15% dan terhadap PDB nasional mencapai 7,2%.

    Sementara itu, nilai ekspor sektor ini sepanjang Januari-April 2025 mencapai US$ 14,66 miliar, sedangkan nilai impornya sebesar US$ 4,23 miliar.

    Dan, realisasi investasi sektor mamin juga tumbuh signifikan menjadi Rp 22,64 triliun pada kuartal I-2025.

    “Dengan demikian, industri makanan dan minuman melanjutkan tren surplus neraca perdagangan sebesar US$ 10,43 miliar,” kata Faisol dalam paparannya di acara Business Matching dan Pameran Specialty Indonesia 2025, di Gedung Kemenperin, Senin (4/8/2025).

    Terkait industrinya, Faisol memaparkan perkembangan sejumlah subsektor strategis, seperti industri kakao, kopi, teh, pengolahan susu, tembakau, dan minuman mengandung etil alkohol (MMEA). 

    Di industri pengolahan kakao, ekspornya mencapai US$ 2,4 miliar pada 2024, dengan volume mencapai 304.000 ton yang diekspor ke 110 negara. Tak hanya itu saja, program Cocoa Doctor yang bekerja sama dengan sektor swasta telah melatih 450 tenaga teknis dan menjangkau lebih dari 40.000 petani kakao.

    Sedangkan di industri kopi, Indonesia berhasil menempati posisi keempat produsen kopi dunia pada 2024, dengan ekspor produk olahan kopi mencapai US$ 661 juta, naik 4,39% dari 2023. Berkat ekspor ini, ada 54 jenis kopi dari berbagai wilayah di Indonesia yang sudah mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis (IG).

    Di sektor teh, Indonesia mengekspor sebanyak 36.738 ton dengan nilai mencapai US$ 59,24 juta, menjadikannya negara eksportir teh terbesar ke-11 di dunia. Berikutnya ekspor produk holtikultura seperti buah-buahan, pada 2024, jumlahnya mencapai 402.000 ton dengan nilai US$ 510 juta.

    Industri pengolahan susu, Kemenperin mencatat nilai ekspornya pada tahun lalu mencapai US$ 233,5 juta. Tak hanya kebutuhan ekspor, Kemenperin juga menjalankan program digitalisasi Tempat Penerimaan Susu di 96 titik yang melibatkan 25.000 peternak di Indonesia.

    Selanjutnya, industri hasil tembakau (IHT) juga menunjukkan kinerja yang positif, di mana investasi sektor ini mencapai Rp5,2 triliun pada periode 2022-2025 dan berhasil menyerap tenaga kerja hingga 5.000 orang. Dari ekspornya, mencapai US$ 1,85 miliar pada tahun lalu.

    Terakhir, industri minuman mengandung etil alkohol (MMEA), masih menjadi sektor penyumbang cukai terbesar dengan nilai cukainya pada tahun lalu mencapai Rp 8,86 triliun dan nilai ekspornya mencapai US$ 17,32 juta.

    Dengan melimpahnya komoditas perkebunan di Indonesia, Faisol berharap hal ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk keberlangsungan industri pengolahan.

    “Indonesia dikaruniai keragaman sumber daya hayati yang melimpah, modal yang sangat penting bagi pengembangan industri pengolahan. Potensi ini tentu harus dioptimalkan, untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun pasar global,” ujar Faisol.

    Oleh karena itu, Faisol berharap kegiatan Business Matching dan Pameran Specialty Indonesia menjadi momentum memperkuat kolaborasi industri dalam negeri dengan mitra global.

    “Ajang ini menjadi etalase produk unggulan seperti kopi, teh, kakao, susu, dan buah, serta memperkenalkan minuman beralkohol dan cerutu buatan Indonesia,” ujarnya.

    Faisol juga menegaskan pentingnya peningkatan nilai tambah produk dalam negeri agar industri nasional dapat terus tumbuh dan bersaing di tingkat global.

    “Kita berharap industri di Indonesia dapat terus tumbuh dan berdaya saing global, termasuk di sektor makanan dan minuman. Maju terus industri Indonesia,” tutupnya.

    Foto: Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza di acara Business Matching dan Pameran Specialty Indonesia 2025, di Gedung Kemenperin, Senin (4/8/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
    Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza di acara Business Matching dan Pameran Specialty Indonesia 2025, di Gedung Kemenperin, Senin (4/8/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kemenperin jalankan ekstensifikasi lahan pacu produktivitas kakao

    Kemenperin jalankan ekstensifikasi lahan pacu produktivitas kakao

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memanfaatkan lahan bekas tambang, perhutanan sosial, dan hutan tanaman industri sebagai program ekstensifikasi pemanfaatan lahan untuk memacu produktivitas industri pengolahan kakao.

    Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza di Jakarta, Senin menyampaikan dari ekstensifikasi tersebut, pihaknya menargetkan untuk meningkatkan produktivitas kakao dari 0,2 menjadi 1,5 ton per hektare per tahun.

    “Dan diproyeksikan dapat menambah produksi biji kakao hingga 450 ribu ton di dalam 10 tahun,” kata dia.

    Disampaikan Wamenperin, berdasarkan data International Cocoa Organization (ICCO) 2024, Indonesia menempati posisi ke-4 dunia sebagai produsen produk olahan kakao dan posisi ke‑7 sebagai produsen biji kakao.

    Selanjutnya, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan International Trade Statistics tahun 2024, nilai ekspor Industri pengolahan kakao mencapai 2,4 miliar dolar AS dengan volume mencapai 304 ribu ton yang diekspor ke 110 negara, di antaranya Amerika Serikat, India, China, dan Malaysia.

    Selain ekstensifikasi lahan, disampaikan Wamenperin pihaknya juga menjalankan program Cocoa Doctor untuk memacu industri kakao. Program ini bekerja sama dengan PT Mars Symbioscience Indonesia dengan melaksanakan pelatihan SDM berkelanjutan.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bonus Demografi, Generasi Muda Didorong Ambil Peran Lewat Industri Kreatif

    Bonus Demografi, Generasi Muda Didorong Ambil Peran Lewat Industri Kreatif

    JAKARTA – Di tengah meningkatnya kesadaran global terhadap isu keberlanjutan, batik tidak hanya dipandang sebagai produk budaya, tetapi juga sebagai representasi gaya hidup yang selaras dengan nilai-nilai pelestarian lingkungan. 

    Momentum ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk menegaskan kembali komitmen pelestarian wastra melalui pendekatan yang lebih inklusif, inovatif, dan berorientasi masa depan. Generasi muda menempati posisi strategis dalam menggerakkan transformasi ini.

    “Bonus demografi yang tengah kita alami membuka ruang besar bagi generasi muda untuk menjadi penggerak utama perubahan. Mereka adalah agen penting dalam mewujudkan sustainability, termasuk di sektor industri kreatif seperti batik,” ujar Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi, dalam Talkshow Community Engagement sebagai rangkaian kegiatan Industrial Festival feat. Gelar Batik Nusantara 2025 dalam siaran pers disitat Sabtu 2 Agustus.  

    Kegiatan talkshow mengusung tema “Batik dan Keberlanjutan: Lestarikan Tradisi, Lestarikan Bumi” ini, menjadi bagian dari kampanye Kemenperin untuk mendorong adopsi praktik industri ramah lingkungan dan memperkuat nilai budaya dalam sektor manufaktur nasional.

    Peluang tersebut selaras dengan geliat industri kecil dan menengah (IKM) sektor fesyen yang terus menunjukkan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Sebab, sektor ekonomi kreatif mampu menyumbang sebesar 7,8 persen terhadap PDB nasional, dengan salah satu kontribusi terbesarnya berasal dari industri kreatif subsektor fesyen dan kriya.

    Di samping itu, berdasarkan data BPS, hingga tahun 2022 tercatat terdapat lebih dari 958 ribu IKM fesyen, yang terdiri atas IKM tekstil sebanyak 303.485 unit, pakaian jadi sebanyak 594.912 unit, serta kulit dan alas kaki sebanyak 60.760 unit. Ketiga subsektor tersebut secara kumulatif pula menyerap lebih dari 1,6 juta tenaga kerja, yang sebagian besar berasal dari kalangan usia produktif.

    Sebanyak 67,5 persen penduduk Indonesia yang merupakan generasi muda dan berada pada usia produktif, menurut Doddy, memiliki kapasitas tinggi dalam hal kreativitas, pemanfaatan teknologi digital, serta semangat inovasi. Dalam pelestarian batik, generasi muda tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pencipta tren dan pelaku industri yang aktif.

    Doddy menyampaikan, terdapat pergeseran positif dalam cara generasi muda memaknai batik. Jika dahulu batik identik dengan pakaian formal dan kesan konservatif, kini anak muda mulai mengadopsinya sebagai bagian dari gaya kasual dan streetwear. Bahkan, banyak dari mereka yang melahirkan label fesyen lokal berbasis batik, menciptakan desain yang segar, serta mempromosikannya melalui platform digital dengan pendekatan visual yang menarik.

    “Batik bukan lagi sekadar pakaian upacara. Bagi generasi muda, batik telah menjadi simbol identitas dan ekspresi budaya yang bisa dibanggakan. Ini potensi besar yang harus terus kita dukung,” katanya.

    Kementerian Perindustrian terus mendorong narasi keberlanjutan dalam industri batik, termasuk dengan mempromosikan proses produksi yang ramah lingkungan, penggunaan pewarna alami, serta mendorong transparansi rantai pasok dari pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM). Edukasi kepada konsumen muda juga dilakukan melalui berbagai kampanye dan festival.

    “Kita harus membangun hubungan emosional yang lebih dalam. Ini bukan hanya tugas satu pihak. Harus ada kolaborasi dari pemerintah, pelaku industri, pendidikan, media, hingga komunitas. Semuanya perlu bergerak bersama untuk menjaga batik tetap hidup dan dikenal, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di mata dunia,” tutur Doddy.

    Ia menambahkan, kegiatan seperti Gelar Batik Nusantara dan Industrial Festival merupakan wujud nyata komitmen Kemenperin dalam membuka ruang kolaborasi antara industri, komunitas, dan generasi muda. Platform ini sekaligus menjadi sarana edukasi publik dan promosi batik Indonesia di pasar domestik maupun global.

    “Melestarikan batik bukan sekadar mempertahankan kain bermotif indah. Ini tentang merawat identitas bangsa, menghormati perajin, dan bertanggung jawab terhadap bumi tempat kita berpijak. Mari terus berkolaborasi, mulai dari diri sendiri, mulai dari hari ini,” tegasnya.

    Sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem industri fashion yang berkelanjutan, salah satu brand fesyen lokal yaitu KaIND, turut berperan melalui penerapan prinsip sustainable fashion yang mengedepankan pelestarian budaya dan ramah lingkungan.

    “KaIND berangkat dari keyakinan bahwa kearifan lokal merupakan fondasi penting dalam membangun industri fashion masa depan. Melalui pendekatan yang etis, estetis, dan berdampak sosial, kami ingin mendorong transformasi industri yang tidak hanya berdaya saing secara global, tetapi juga berpihak pada lingkungan dan komunitas,” ujar Founder KaIND, Melie Indarto.

    Penyelenggaraan Industrial Festival 2025 berkolaborasi dengan Gelar Batik Nusantara berlangsung pada 30 Juli – 3 Agustus 2025 di Pasaraya Blok M. Festival ini mengusung tagline #BATIKRIZZ yang menegaskan bahwa batik bukan sekadar warisan budaya, tetapi juga bagian dari industri kreatif masa kini yang menjunjung tinggi inovasi, digitalisasi, dan prinsip keberlanjutan.

    Festival ini juga akan dimeriahkan dengan Kompetisi Konten Kreatif dan peluncuran Sayembara Maskot Industri yang terbuka bagi publik termasuk mahasiswa, untuk merancang maskot yang merepresentasikan semangat industri 4.0 Indonesia.

  • Berubah! Batik Tak Lagi “Kuno”, Orang Muda RI Jadi Kunci

    Berubah! Batik Tak Lagi “Kuno”, Orang Muda RI Jadi Kunci

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia berpeluang menegaskan kembali komitmen pelestarian wastra melalui pendekatan yang lebih inklusif, inovatif, dan berorientasi masa depan. Generasi muda menempati posisi strategis dalam menggerakkan transformasi ini.

    Peluang tersebut selaras dengan geliat industri kecil dan menengah (IKM) sektor fesyen yang terus menunjukkan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

    Di mana, sektor ekonomi kreatif mampu menyumbang sebesar 7,8% terhadap PDB nasional, dengan salah satu kontribusi terbesarnya berasal dari industri kreatif subsektor fesyen dan kriya.

    Belum lagi, berdasarkan data BPS, hingga tahun 2022 tercatat terdapat lebih dari 958 ribu IKM fesyen, yang terdiri atas IKM tekstil sebanyak 303.485 unit, pakaian jadi sebanyak 594.912 unit, serta kulit dan alas kaki sebanyak 60.760 unit.

    Ketiga subsektor tersebut secara kumulatif pula menyerap lebih dari 1,6 juta tenaga kerja, yang sebagian besar berasal dari kalangan usia produktif.

    Hal itu disampaikan Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi dalam Talkshow Community Engagement, Jumat (1/8/2025). Kata dia, di tengah meningkatnya kesadaran global terhadap isu keberlanjutan, batik tidak hanya dipandang sebagai produk budaya. Tapi juga sebagai representasi gaya hidup yang selaras dengan nilai-nilai pelestarian lingkungan.

    “Bonus demografi yang tengah kita alami membuka ruang besar bagi generasi muda untuk menjadi penggerak utama perubahan. Mereka adalah agen penting dalam mewujudkan sustainability, termasuk di sektor industri kreatif seperti batik,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (2/8/2025).

    “Sebanyak 67,5 persen penduduk Indonesia yang merupakan generasi muda dan berada pada usia produktif memiliki kapasitas tinggi dalam hal kreativitas, pemanfaatan teknologi digital, serta semangat inovasi. Dalam pelestarian batik, generasi muda tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pencipta tren dan pelaku industri yang aktif,” tambahnya.

    Dia mengatakan, terdapat pergeseran positif dalam cara generasi muda memaknai batik. Jika dahulu batik identik dengan pakaian formal dan kesan konservatif, kini anak muda mulai mengadopsinya sebagai bagian dari gaya kasual dan streetwear.

    “Bahkan, banyak dari mereka yang melahirkan label fesyen lokal berbasis batik, menciptakan desain yang segar, serta mempromosikannya melalui platform digital dengan pendekatan visual yang menarik,” ujarnya.

    “Batik bukan lagi sekadar pakaian upacara. Bagi generasi muda, batik telah menjadi simbol identitas dan ekspresi budaya yang bisa dibanggakan. Ini potensi besar yang harus terus kita dukung,” sambung Dody.

    Foto: Dok. Kemenperin
    Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi dalam Talkshow Community Engagement, Jumat (1/8/2025).

    Kemenperin, sebutnya, terus mendorong narasi keberlanjutan dalam industri batik, termasuk dengan mempromosikan proses produksi yang ramah lingkungan, penggunaan pewarna alami, serta mendorong transparansi rantai pasok dari pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM). Edukasi kepada konsumen muda juga dilakukan melalui berbagai kampanye dan festival.

    “Kita harus membangun hubungan emosional yang lebih dalam. Ini bukan hanya tugas satu pihak. Harus ada kolaborasi dari pemerintah, pelaku industri, pendidikan, media, hingga komunitas. Semuanya perlu bergerak bersama untuk menjaga batik tetap hidup dan dikenal, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di mata dunia,” tuturnya.

    Kegiatan seperti Gelar Batik Nusantara dan Industrial Festiva, imbu dia, wujud nyata komitmen Kemenperin membuka ruang kolaborasi antara industri, komunitas, dan generasi muda. Sekaligus menjadi sarana edukasi publik dan promosi batik Indonesia di pasar domestik maupun global.

    “Melestarikan batik bukan sekadar mempertahankan kain bermotif indah. Ini tentang merawat identitas bangsa, menghormati perajin, dan bertanggung jawab terhadap bumi tempat kita berpijak. Mari terus berkolaborasi, mulai dari diri sendiri, mulai dari hari ini,” katanya.

    Sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem industri fashion yang berkelanjutan, salah satu brand fesyen lokal yaitu KaIND, turut berperan melalui penerapan prinsip sustainable fashion yang mengedepankan pelestarian budaya dan ramah lingkungan.

    “KaIND berangkat dari keyakinan bahwa kearifan lokal merupakan fondasi penting dalam membangun industri fashion masa depan. Melalui pendekatan yang etis, estetis, dan berdampak sosial,” ujar Founder KaIND Melie Indarto dalam kesempatan yang sama.

    “Kami ingin mendorong transformasi industri yang tidak hanya berdaya saing secara global, tetapi juga berpihak pada lingkungan dan komunitas,” ujarnya.

    Penyelenggaraan Industrial Festival 2025 berkolaborasi dengan Gelar Batik Nusantara berlangsung pada 30 Juli-3 Agustus 2025 di Pasaraya Blok M. Festival ini mengusung tagline #BATIKRIZZ yang menegaskan bahwa batik bukan sekadar warisan budaya, tetapi juga bagian dari industri kreatif masa kini yang menjunjung tinggi inovasi, digitalisasi, dan prinsip keberlanjutan.

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]