Kementrian Lembaga: kemenperin

  • Indeks Kepercayaan Industri RI Naik Tipis, Ini Sektor yang Paling Moncer

    Indeks Kepercayaan Industri RI Naik Tipis, Ini Sektor yang Paling Moncer

    Jakarta

    Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Agustus 2025 naik ke 53,55 atau meningkat 0,66 poin dibandingkan Juli 2025. Nilai IKI meningkat 1,15 poin dibandingkan dengan nilai IKI Agustus tahun lalu sebesar 52,40.

    Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif menilai peningkatan IKI di Agustus 2025 ini masih ekspansif terutama disebabkan adanya 21 subsektor yang berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, ada dua subsektor yang masih mengalami kontraksi.

    “Besarnya IKI pada Agustus 2025 ini masih ekspansif terutama disebabkan adanya 21 subsektor yang PDB besar itu berada pada status ekspansif. Ada 21 subsektor yang ekspansif dan kontribusi PDB-nya itu sebesar 95,6%,” kata Febri dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2025).

    Febri mengatakan dua subsektor dengan nilai IKI tertinggi, yakni industri alat angkutan lainnya (KBLI 30) dan industri pencetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18). Sementara, dua subsektor yang mengalami kontraksi adalah industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (KBLI 25) serta industri reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan (KBLI 33).

    Pada Agustus 2025, nilai IKI variabel pesanan baru mengalami peningkatan sebesar 2,98 poin atau mencapai 57,38. Selanjutnya, nilai IKI variabel persediaan produk juga meningkat sebesar 2,05 poin atau mencapai 57,04. Namun, nilai variabel produksi masih kontraksi dan menurun 4,15 poin atau mencapai 44,84.

    “Kenapa turun variabel produksinya? Kita sudah sampaikan bahwa kita lihat industri masih wait and see untuk melakukan proses produksi,” terang Febri.

    Febri menerangkan variabel produksi menurun bukan berarti semua pabrik berhenti produksi. Pelaku industri masih melihat pergerakan ekonomi dalam negeri maupun global. Ditambah ada tarif perdagangan yang ditetapkan oleh Amerika Serikat (AS).

    Melihat variabel pesanan baru yang meningkat, Febri menyebut permintaan permintaan atas produk manufaktur Indonesia baik permintaan ekspor maupun domestik sangat tinggi.

    “Kalau permintaan naik tinggi dari mana industri memenuhi permintaan itu? Ya sementara dari produk yang ada menumpuk di gudang. Produk yang di bulan-bulan sebelumnya masih banyak dan itu yang digunakan memenuhi permintaan domestik dan permintaan ekspor yang menaik,” jelas Febri.

    Secara umum, kegiatan usaha Agustus 2025 termasuk baik, yang mana 79,8% perusahaan yang menyampaikan kegiatan usahanya membaik dan stabil. Lalu ada 32,9% perusahaan responden yang menyatakan usahanya baik dan 20,2% perusahaan yang menurun pada Agustus 2025.

    “Optimisme pelaku usaha relatif terjaga dalam waktu enam bulan ke depan,” imbuhnya.

    Lihat juga Video: Bedah APBN 2025: Strategi Menjaga Stabilitas dan Kepercayaan Pasar

    (rea/ara)

  • Tak Bisa Lagi Impor Utuh, Mobil Listrik Wajib Diproduksi di RI Mulai 2026 – Page 3

    Tak Bisa Lagi Impor Utuh, Mobil Listrik Wajib Diproduksi di RI Mulai 2026 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa masa impor berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) atau completely built up (CBU) yang mendapat insentif akan berakhir pada 31 Desember 2025.

    Setelah periode itu, insentif berupa pembebasan Bea Masuk dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) tidak lagi berlaku bagi mobil listrik. Pemerintah ingin memastikan bahwa insentif yang sudah dinikmati tidak berhenti di tahap perdagangan, tetapi berlanjut ke pembangunan industri di dalam negeri.

    Mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027, para produsen diwajibkan memproduksi kendaraan listrik di Indonesia dengan jumlah setara kuota impor yang telah mereka terima. Produksi tersebut harus memenuhi ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang sudah ditetapkan dalam regulasi.

    Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Mahardi Tunggul Wicaksono mengatakan, dengan kondisi ini, maka para produsen bisa mulai memenuhi syarat TKDN mulai 2026.

    “Dalam perjalanannya, perusahaan juga harus memperhatikan nilai, besaran nilai TKDN. Dari 40 persen harus secara bertahap naik menjadi 60 persen besaran nilai TKDN,” ujar Tunggul dalam diskusi ‘Polemik Insentif BEV Impor’ di Kantor Kemenperin, Jakarta, ditulis Kamis (28/8/2025).

    Menurutnya, aturan TKDN ini menjadi bagian dari strategi pemerintah mendorong kemandirian industri otomotif sekaligus mempercepat transisi menuju transportasi rendah emisi.

    Aturan tentang TKDN mobil listrik telah ditetapkan di Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 55 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

    “Yang dilakukan melalui CKD (Completely Knocked Down) sampai dengan 2026, dan pada 2027 dilakukan melalui IKD (Incompletely Knocked Down). Karena kalau masih tetap CKD, nggak akan tercapai angka 60 persen. Kemudian angka 80 persen dicapai melalui skema manufaktur part by part,” jelas Tunggul.

     

  • Indonesia akan Menjadi Pusat Halal Regional dan Global, Tapi Butuh Kerja Sama hingga Promosi

    Indonesia akan Menjadi Pusat Halal Regional dan Global, Tapi Butuh Kerja Sama hingga Promosi

    JAKARTA – Indonesia akan menjadi pusat halal di kawasan regional dan global, tapi itu memerlukan kerja sama yang erat dengan mitra hingga promosi.

    Hal itu dikatakan Staf Ahli Bidang Diplomasi Ekonomi, Kementerian Luar Negeri RI, Duta Besar Dindin Wahyudin saat membuka “Halal Indonesia Go Regional: Dialogue on Market Expansion of Indonesian Halal Industrial Zones with Representatives of Southeast Asian, South and Central Asia, and Middle Eastern Countries” di Surabaya Hari Selasa.

    Kegiatan yang digelar Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri RI tersebut bertujuan untuk mempromosikan kawasan industri halal Indonesia kepada perwakilan negara-negara Asia Tenggara, Asia Selatan dan Tengah, serta Timur Tengah. Selain itu, forum ini juga membuka peluang dan memperluas akses pasar produk, jasa, dan investasi sektor halal Indonesia di kawasan tersebut.

    Dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut Dubes Dindin menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi salah satu pusat halal dunia. Lebih lanjut, Dubes Dindin menekankan,  kawasan industri halal memainkan peran penting dalam penyediaan fasilitas terintegrasi yang mendukung sertifikasi, logistik, hingga ekspor produk halal Indonesia.

    “Indonesia akan menegaskan posisinya sebagai pusat halal regional dalam waktu dekat, dan seiring berjalannya waktu akan menjadi pusat halal global. Untuk itu, kita perlu memperkuat kerja sama dengan para mitra dalam mengharmonisasikan standar halal, membangun rantai pasok yang kokoh, meningkatkan investasi di kawasan industri halal, serta mempromosikan produk dan gaya hidup halal secara global,” ujar Dubes Dindin melansir keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Rabu 27 Agustus.

    Kegiatan ini digelar dalam dua sesia. Pada sesi pertama, Putu Rahwidhiyasa dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) memaparkan Rencana Induk Industri Halal Indonesia sebagai panduan strategis menuju visi Indonesia sebagai pusat halal dunia. Panelis dari Kementerian Perindustrian menyampaikan dukungan pemerintah dalam penguatan infrastruktur, pembentukan kawasan industri halal, serta fasilitasi sertifikasi halal bagi UMKM. Sementara itu, Adi Tedja, Presiden Direktur Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS), mempresentasikan fasilitas terintegrasi HIPS yang berfokus pada enam sektor unggulan; makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, elektronik, tekstil dan fesyen, serta multi-logistik.

    Pada sesi kedua, diskusi menghadirkan perwakilan Indonesia, Malaysia, Singapura, Persatuan Emirat Arab, dan Pakistan yang berbagi pengalaman mengenai perkembangan industri halal di negara masing-masing. Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hassan, menekankan pentingnya sertifikasi halal di Indonesia.

    “Sesuai amanat undang-undang, seluruh produk impor yang masuk ke pasar Indonesia diharapkan telah memiliki sertifikasi halal. Hal ini untuk memastikan perlindungan konsumen sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem halal global,” jelas Haikal.

    Diketahui, kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid, mempertemukan pemangku kepentingan halal lintas negara, dan menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Kementerian Luar Negeri RI dalam mendorong perkembangan industri halal serta mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai pusat halal global.

  • Bambang Haryadi Ungkap Hilirisasi Tak Cuma Tambang, Contohkan UMKM

    Bambang Haryadi Ungkap Hilirisasi Tak Cuma Tambang, Contohkan UMKM

    Jakarta

    Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Haryadi mengatakan investasi dan hilirisasi tak hanya perihal tambang. Bambang menilai usaha keripik pisang hingga produk UMKM juga perlu dilakukan hilirisasi.

    Hal itu disampaikan Bambang dalam diskusi ‘Berani Bicara, Akankah Realisasi Investasi 2025 Capai Target?’, Rabu (27/8/2025). Bambang mulanya berbicara mengenai stigma investasi dan hilirisasi di masyarakat.

    “Investasi ini selalu stigma di masyarakat itu adanya uang masuk dari luar negeri, atau para konglomerat, bahwa investasi tidak harus begitu. Kelompok-kelompok menengah yang memang mereka punya kredibilitas, punya keinginan untuk berusaha itulah investasi, kita berkaca pada saat COVID, Indonesia salah satu negara yang bertahan terhadap pertumbuhan investasi, pertumbuhan ekonomi,” jelas Bambang.

    “Apa yang menggerakkan? UMKM dan ekonomi kreatif, jadi bukan mereka yang membangun tol, yang membangun smelter, tapi ekonomi tingkatan menengah ke bawah,” lanjutnya.

    Bambang ingin stigma di masyarakat tersebut harus diubah. Dia mengajak semua elemen bangsa yang memiliki keinginan untuk mulai berinvestasi.

    “Tidak hanya konglomerat yang boleh mengendalikan investasi, tapi adik-adik kita yang mempunyai keinginan berusaha kita harus dukung,” tutur dia.

    Begitu pula, kata Bambang, mengenai hilirisasi. Bambang mengatakan yang harus dilakukan hilirisasi tidak hanya mineral, menurutnya produk makanan hingga UMKM juga bisa dilakukan hilirisasi.

    “Selalu dipikir masyarakat hilirisasi itu tambang, nggak tambang saja, semua bisa hilirasi, buah kita bisa bikin sirup, kopi, tidak hanya dibuat kopi biasa, mungkin dia bikin warung kopi. Kita jangan dicecoki pikiran bahwa hilirisasi pertambangan saja yang hanya dikuasai kelompok kaya, kelompok konglomerat. Saya sampaikan, hilirisasi itu tidak hanya mineral dan batubara, ada hilirisasi keripik pisang, ada UMKM,” kata dia.

    Minta Tak Jor-joran Keruk Nikel-Sawit

    Bambang juga menyinggung soal kelapa sawit dan nikel yang merupakan kekayaan Indonesia. Hal itu sering disampaikan Bambang dalam diskusi bersama temannya.

    “Kebetulan saya kemarin, saya diskusi salah satu teman, beliau sampaikan ‘Brother, kita hanya punya dua andalan yang bisa kita bargain di dunia’, apa? Kita hanya punya sawit sama nikel, selebihnya negara lain punya,” kata Bambang.

    Bambang meminta agar pemerintah tidak memberikan izin untuk pertambangan nikel dan pembentukan smelter. Dia meminta agar ada satu kementerian yang menjadi leader, yakni Kementerian Investasi dan Hilirisasi.

    “Ini harusnya tidak boleh kita jor-joran, jangan semua orang diberikan izin, bukan kita anti-investasi, tapi kita harus hitung supply dan demand-nya, inilah tugasnya Kementerian Investasi, jangan semua kementerian teknis mengeluarkan izin, Kementerian ESDM memberikan tambangnya, Kementerian Perindustrian memberikan izin smelternya. Akhirnya ketika supply berlebih, kita tidak punya nilai lagi, kita tidak akan seperti negara Arab yang tandus tapi dia punya nilai di minyak, Rusia punya nilai di gandum,” tutur dia.

    Bambang mengatakan cadangan nikel dan kelapa sawit adalah nilai tawar RI di mata dunia. Sehingga, kata dia, butuh pengendalian oleh pemerintah.

    “Jadi kita punya sesuatu yang tidak dimiliki orang, inilah bargaining kita. Saya diskusi dengan teman kemarin disampaikan ini harus ada kepala sekolahnya, harus ada pengendalinya, terlebih menteri-menteri beda partai, beda kepentingan. Nah ego sektoral itulah yang harus dirajut, dijahit. Kepala sekolahnya siapa? Kementerian Investasi,” tutur dia.

    “Jadi mereka yang hitung, oh butuhnya baterai listrik berapa di dunia, butuhnya veronikel berapa, butuhnya kelapa sawit berapa, mereka harus hitung. Jadi kita benar-benar cadangan yang tidak dimiliki orang itu bargaining kita. Jadi jangan sampai kita terpancing, investasi tapi pindah semua,” imbuhnya.

    Halaman 2 dari 2

    (lir/imk)

  • Kemenperin tagih BYD hingga VinFast penuhi TKDN mobil listrik di 2026

    Kemenperin tagih BYD hingga VinFast penuhi TKDN mobil listrik di 2026

    Dalam perjalanannya, perusahaan juga harus memperhatikan besaran nilai TKDN. Dari 40 persen bertahap harus naik menjadi 60 persen

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta produsen otomotif yang sudah menikmati insentif impor mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) dalam bentuk utuh atau completely built up (CBU) untuk memenuhi kewajiban produksinya dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mulai tahun 2026.

    Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Mahardi Tunggul Wicaksono di Jakarta, Rabu, menyampaikan ‎ada enam perusahaan penerima manfaat insentif ini yakni BYD Auto Indonesia (BYD), Vinfast Automobile Indonesia (VinFast), Geely Motor Indonesia (Geely), Era Industri Otomotif (Xpeng), National Assemblers (Aion, Citroen, Maxus dan VW) serta Inchape Indomobil Energi Baru (GWM Ora).

    Adapun masa impor CBU peserta program bakal berakhir pada 31 Desember 2025. Setelah itu, insentif berupa pembebasan Bea Masuk dan PPn BM yang sudah diterima, akan dihentikan.

    Selanjutnya, mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027 para produsen wajib memproduksi mobil listrik di Indonesia dengan jumlah setara kuota impor CBU. Produksi ini harus menyesuaikan aturan TKDN yang sudah ditetapkan.

    “Dalam perjalanannya, perusahaan juga harus memperhatikan nilai, besaran nilai TKDN. Dari 40 persen harus secara bertahap naik menjadi 60 persen besaran nilai TKDN,” ujar dia.

    Aturan tentang TKDN mobil listrik telah ditetapkan di Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 55 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

    Menurut Perpres itu, TKDN mobil listrik produksi lokal wajib mencapai 40 persen pada 2022-2026. Lalu naik menjadi 60 persen pada 2027-2029 dan 80 persen mulai 2030.

    “Yang dilakukan melalui CKD (Completely Knocked Down) sampai dengan 2026, dan pada 2027 dilakukan melalui IKD (Incompletely Knocked Down). Karena kalau masih tetap CKD, nggak akan tercapai angka 60 persen. Kemudian angka 80 persen dicapai melalui skema manufaktur part by part,” ucap Tunggul.

    Ia menyebutkan dari enam perusahaan yang mengikuti program insentif CBU, akan melakukan penambahan total investasi sebesar Rp15 triliun serta rencana penambahan kapasitas produksi sebesar 305 ribu unit.

    Dari enam perusahaan tersebut, dua perusahaan melakukan kerja sama perakitan dengan assembler lokal, yakni PT Geely Motor Indonesia dan PT Era Industri Otomotif.

    Sementara itu, dua perusahaan melakukan perluasan kapasitas produksi, yakni PT National Assemblers dan PT Inchcape Indomobil Energi baru, dan dua perusahaan membangun pabrik baru, yakni PT BYD Auto Indonesia dan PT Vinfast Automobile Indonesia.

    ‎Tunggul mengakui program percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia membuat populasi kendaraan jenis ini setiap tahun meningkat.

    Pada tahun 2024, total populasi kendaraan listrik mencapai 207 ribu unit, meningkat sebesar 78 persen dari tahun 2023 yang berjumlah 116 ribu unit.

    Pangsa pasar kendaraan berbasis listrik, khususnya hybrid electric vehicle (HEV) dan BEV, kata dia, meningkat secara signifikan.

    Rinciannya, pangsa pasar HEV naik dari 0,28 persen pada 2021 menjadi 7,62 persen pada Juli 2025, sedangkan BEV melonjak dari 0,08 persen menjadi 9,7 persen pada periode yang sama.

    Sebaliknya, kendaraan berbasis internal combustion engine (ICE) mengalami penurunan pangsa pasar dari 99,64 persen pada 2021 menjadi 82,2 persen pada Januari hingga Juli 2025.

    “Hal ini mencerminkan adanya pergeseran preferensi konsumen menuju kendaraan yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” ujar dia.

    Peningkatan ini, lanjut Tunggul, menunjukkan bahwa kebijakan dan insentif pemerintah, mulai membuahkan hasil.

    Tren ini menjadi indikasi kuat bahwa transisi menuju transportasi rendah emisi di Indonesia sedang berjalan dengan arah yang tepat.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Beri Wejangan ke CPNS, Menperin Bongkar Peran Penting Manufaktur ke Ekonomi Indonesia – Page 3

    Beri Wejangan ke CPNS, Menperin Bongkar Peran Penting Manufaktur ke Ekonomi Indonesia – Page 3

    Lebih lanjut, Kemenperin telah menetapkan enam program prioritas untuk lima tahun ke depan yang dituangkan dalam kerangka strategi yang lebih operasional untuk mencapai ASTA CITA Presiden. Adapun program prioritas tersebut meliputi:

    Hilirisasi industri dan penyediaan bahan baku;Pengembangan infrastruktur dan fasilitasi Kawasan industri;Penguatan industri dalam negeri;Teknologi dan modernisasi industri;Pengembangan SDM industri; danNet Zero Emission di sektor industri. 

    Selain Menperin, para Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Kepala Badan di lingkungan Kemenperin turut memberikan pemaparan mengenai tantangan dan strategi pengembangan sektor industri. Kegiatan ini juga mengundang narasumber eksternal dari Lembaga Pertahanan Nasional dan Komisi Pemberantas Korupsi yang diagendakan hadir pada Rabu, 28 Agustus.

    Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto dalam laporannya turut menyampaikan pelaksanaan Ministerial Lecture dan PKTBT merupakan proses pembentukan ASN yang berintegritas, jujur, nasionalis, unggul dan bertanggung jawab, serta profesional.

    “Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis terkait sektor industri, namun kami berharap mampu menumbuhkan semangat dan motivasi para CPNS untuk berkontribusi nyata dalam pengabdian mereka,” ungkap Sekjen.

     

  • Duh! PHK Mulai Melanda Rantai Pasok Komponen Mobil di Indonesia

    Duh! PHK Mulai Melanda Rantai Pasok Komponen Mobil di Indonesia

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai melanda perusahaan komponen yang menjadi rantai pasok pabrikan mobil di Indonesia. Sebabnya penjualan mobil di Indonesia terus turun, di sisi lain mendapat tekanan impor mobil listrik.

    Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara mengatakan mobil listrik saat ini sudah mengambil pangsa pasar hampir 10 persen.

    “Sampai Juli 2025, itu market share BEV sudah 10 persen, 9,7 atau 9,8 persen, tepatnya,” kata Kukuh saat diskusi dalam forum yang bertajuk “Polemik Insentif BEV Impor” di Kemenperin, Jakarta, Senin (25/8/2025).

    Hanya saja, mobil listrik yang dijual di Indonesia itu mayoritas statusnya masih diimpor utuh. Dengan catatan, pabrikan yang mengimpor mobil di Indonesia memiliki komitmen investasi.

    Kukuh menegaskan lonjakan impor mobil listrik saat ini mengancam rantai pasok komponen lokal, terutama jika pemerintah tidak seimbang dalam upaya proteksi industri dalam negeri.

    “Kaitannya dengan kandungan lokal tinggi itu tertekan, volume menurun, sementara muncul kendaraan listrik muncul, TKDN rendah, volume meningkat, ini yang akan mengganggu keseimbangan industri dalam negeri kita,” kata Kukuh.

    Kebijakan pemerintah yang memberikan insentif untuk impor mobil listrik menuai polemik. Di satu sisi, langkah ini diyakini bisa mempercepat penetrasi kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia. Namun, di sisi lain, pelaku industri menilai insentif justru berpotensi menggerus daya saing industri otomotif lokal yang selama ini telah berinvestasi besar di Tanah Air.

    “Ini dampaknya, jadi kandungan lokal ini berperan banyak untuk industri kendaraan bermotor kita. Karena ada tier 1 dan tier 2, dan sebagainya, pembuat komponen ini banyak sekali,” kata Kukuh.

    Kukuh mengungkapkan dampak penurunan penjualan ini sudah terasa pada rantai pemasok. Angka penjualan terus menurun, ditambah impor mobil listrik dengan harga kompetitif, kini dampaknya mulai terlihat di lapangan.

    “Kami mendapat banyak pertanyaan, walaupun ini bukan lingkupnya Gaikindo, karena komponen,” kata Kukuh.

    “Perusahaan mengeluhkan, pak kalau terus-terusan volume-nya seperti ini. Kita berat. Karena supply semakin menurun,”

    “Saya belum mengkonfirmasi angkanya, ada perusahaan yang mereka melakukan pemutusan hubungan kerja, karena volume penjual turun dalam negeri, supply mereka juga menurun,” terang dia lagi.

    “Mereka masih tertolong karena masih mampu ekspor,” kata Kukuh.

    Berdasarkan data wholesales (distribusi pabrik ke dealer) Gaikindo, pasar otomotif Indonesia sudah terdistribusi sebanyak 435.390 unit sepanjang Januari-Juli 2025, capaian itu menyusut 10,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    “Kalau kita lihat tahun 2024, total penjualan hanya 865 (ribu). Ini harus hati-hati jangan dibiarkan terus menurun,” kata Kukuh.

    (riar/din)

  • Galaxy Tab S10 Lite Rilis, Tablet AI Murah Segera Masuk Indonesia

    Galaxy Tab S10 Lite Rilis, Tablet AI Murah Segera Masuk Indonesia

    Jakarta

    Samsung resmi meluncurkan Galaxy Tab S10 Lite, tablet terbaru yang dirancang untuk mendukung produktivitas, hiburan, hingga kreasi konten. Hadir dengan layar luas, baterai besar, hingga fitur berbasis AI, perangkat ini ditawarkan dengan harga yang tetap ramah di kantong.

    Changtae Kim, EVP & Head of New Computing R&D Team di Samsung Electronics, mengatakan Galaxy Tab S10 Lite dirancang agar lebih banyak pengguna bisa menikmati pengalaman tablet yang praktis, serbaguna, dan bertenaga.

    “Galaxy Tab S10 Lite terbaru dirancang untuk menghadirkan fungsionalitas praktis sehari-hari bagi lebih banyak orang di seluruh dunia. Kami membangunnya untuk menjadi pendamping andal yang memberdayakan pengguna untuk memaksimalkan setiap momen, dengan fitur-fitur bermanfaat dan desain serbaguna yang secara alami menyesuaikan dengan cara mereka beralih di antara kelas dan daftar putar, tetap produktif sepanjang hari, atau mengubah waktu luang menjadi waktu kreatif,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi.

    Spesifikasi Galaxy Tab S10 LiteLayar: 10,9 inci WUXGA+, 90HzOS: Android 15Chip: Exynos 1380 (Quartz)Memori: 6GB/128GB, 8GB/256GB, microSD hingga 2TBKamera: Belakang 8MP, Depan 5MPBaterai: 8.000 mAh, fast chargingKonektivitas: Wi-Fi 6, Bluetooth 5.3Ketahanan: IP42 (tahan debu & cipratan)Warna: Abu-abu, Perak, Merah Karang

    Galaxy Tab S10 Lite mengusung layar 10,9 inci WUXGA+ (2112×1320) berteknologi TFT dengan refresh rate 90Hz. Dukungan Vision Booster membuat layar tetap jelas meski di bawah sinar matahari, sementara blue light filter menjaga kenyamanan mata saat dipakai lama.

    Tablet ini juga dilengkapi S Pen untuk menulis, menggambar, maupun bekerja kreatif secara lebih presisi.

    Di sektor dapur pacu, Galaxy Tab S10 Lite ditenagai prosesor Exynos 1380 (Quartz) dengan dukungan Android 15. Samsung menjanjikan update OS hingga 7 generasi dan update keamanan 7 tahun, sehingga pengguna bisa merasa lebih tenang dalam jangka panjang.

    Untuk ketahanan, tablet ini dibekali baterai jumbo 8.000 mAh yang mendukung fast charging, cocok menemani aktivitas seharian penuh.

    Tablet ini hadir dengan beragam fitur berbasis AI, seperti Circle to Search with Google untuk mencari informasi instan di layar, serta Galaxy AI Key di Book Cover Keyboard untuk mendukung produktivitas.

    Galaxy S10 Lite Foto: Samsung via GSM Arena

    Aplikasi bawaan Samsung Notes juga mendapat peningkatan dengan fitur Handwriting Assist, Math Solver, hingga Split View yang memudahkan multitasking.

    Tak hanya itu, Galaxy Tab S10 Lite kompatibel dengan banyak aplikasi pihak ketiga seperti Goodnotes, Clip Studio Paint, LumaFusion, hingga Notion, menjadikannya perangkat ideal untuk pelajar maupun kreator konten.

    Harga dan Ketersediaan

    Galaxy Tab S10 Lite mulai tersedia 4 September 2025 dengan harga sebagai berikut:

    Wi-Fi 128GB: €399 (sekitar Rp6,2 juta)Wi-Fi 256GB: €469 (sekitar Rp7,3 juta)5G 128GB: €459 (sekitar Rp7,1 juta)5G 256GB: €529 (sekitar Rp8,2 juta)Sudah Kantongi Sertifikasi di Indonesia

    Menariknya, Galaxy Tab S10 Lite sudah terdaftar di laman Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan sertifikasi Postel Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Dengan kode SM-X406B, Galaxy Tab S10 Lite 5G lolos TKDN dengan nilai 38,2%. Sementara di halaman Postel, ada dua model yang sudah lolos sertifikasi.

    Selain Galaxy Tab S10 Lite 5G, ada SM-X400 yang tidak lain adalah Galaxy Tab S10 Lite versi WiFi only.

    Dengan mengantongi sertifikasi Postel dan TKDN, Samsung tinggal selangkah lagi untuk membawa Galaxy Tab S10 Lite dan Tab S10 Lite 5G masuk dan dipasarkan resmi di Indonesia.

    (afr/afr)

  • Penjualan Mobil Malaysia Salip Indonesia? Gaikindo Bilang Begini

    Penjualan Mobil Malaysia Salip Indonesia? Gaikindo Bilang Begini

    Jakarta

    Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan belum ada data terbaru terkait penjualan mobil Indonesia versus Malaysia.

    “Angkanya ada nggak?,” kata Kukuh yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jendral Asean Automotive Federation (AAF), di Kantor Kementerian Perindustrian, Senin (25/8/2025).

    Kukuh mengatakan belum mendapatkan data resmi dari data penjualan terbaru secara regional di wilayah ASEAN, termasuk Malaysia.

    “Saya akhirnya membandingkan data AAF, Januari sampai Mei, karena Juni dan Juli belum keluar,” kata Kukuh.

    “Saya tidak punya datanya, betul-betul datanya AAF sampai Mei.”

    “Masih unggul (Indonesia). Januari-Mei,” tambahnya lagi.

    Berdasarkan data AAF yang diberikan Kukuh, Indonesia secara penjualan masih unggul dari Januari sampai Mei 2025, totalnya 316.981 unit. Sedangkan Malaysia selisih tipis dengan capaian 314.019 unit.

    Kukuh mengamini penjualan otomotif mobil penumpang Malaysia lebih unggul, dalam data yang sama sudah terdistribusi sebanyak 292.430 unit, sementara itu, Indonesia terjual 248.897 unit.

    “Passenger-nya kalah kita, karena Malaysia lebih tinggi,” kata Kukuh.

    Indonesia masih unggul berkat penjualan komersial. Dalam periode yang sama, Indonesia mencatat penjualan kendaraan komersial sebanyak 68.084 unit, sedangkan Malaysia 21.589 unit.

    Diberitakan detikOto sebelumnya Asosiasi Otomotif Malaysia (MAA) merilis data penjualan kendaraan bulan Juli 2025. Penjualan mobil Malaysia selama bulan Juli 2025 lebih tinggi dibanding Indonesia.

    Sementara itu, data year to date atau penjualan kendaraan dari Januari sampai Juli 2025, Malaysia mencatatkan angka 443.777 unit. Angka itu turun 5 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.

    Penjualan year to date atau Januari-Juli 2025 di Malaysia itu hampir mengalahkan Indonesia. Berdasarkan data retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen) yang dicatat Gaikindo, sepanjang Januari sampai Juli 2025 sebanyak 453.278 unit mobil baru dikirim ke garasi konsumen Indonesia. Angka itu turun 10,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

    (riar/din)

  • Apa Kabar Pabrik BYD dan VinFast di Indonesia, Sudah Jadi Berapa Persen?

    Apa Kabar Pabrik BYD dan VinFast di Indonesia, Sudah Jadi Berapa Persen?

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian memberikan kabar terbaru soal perkembangan pabrik mobil listrik di Indonesia. Terutama peserta yang mendapatkan insentif atau mengikuti program bebas pajak mobil listrik impor.

    Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono mengungkapkan sebanyak enam perusahaan yang ikut serta program insentif mobil listrik impor meliputi Citroen, Aion, Maxus, VW, BYD, Geely, VinFast, Xpeng, hingga Great Wall Motors (GWM).

    “Dua perusahaan melakukan kerja sama perakitan dengan assembler local, PT Geely Motor indonesia dan PT Era Industri Otomotif,” kata Tunggul di Kantor Kemenperin,

    “Dua perusahaan melakukan perluasan kapasitas produksi, PT National Assemblers dan PT Inchcape Indomobil Energi baru, dan dua perusahaan membangun pabrik baru, PT BYD Auto Indonesia dan PT Vinfast Automobile Indonesia,” jelas dia.

    Dalam paparannya, terdapat enam perusahaan yang mengikuti program insentif CBU dengan total rencana penambahan investasi sebesar Rp15 triliun serta rencana penambahan kapasitas produksi sebesar 305 ribu unit.

    Lebih lanjut dalam persentasi, PT BYD Auto Indonesia merupakan merek yang mengikuti program insentif dengan investasi terbesar. Mereka membangun pabrik senilai Rp 11,2 triliun dengan kapasitas produksi 150 ribu unit per tahun.

    Pembangunan pabrik yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, sudah mencapai 45 persen pembangunan pabrik per Mei 2025.

    Masih dalam laporan Kemenperin, VinFast yang membangun pabrik sendiri di Subang, Jawa Barat sudah mencapai pembangunan 77 persen. Total investasinya sebesar Rp 3,5 triliun dengan kapasitas produksi 50.000 unit per tahun.

    Seperti disinggung sebelumnya, tidak semua pabrikan membangun fasilitas mandiri di Indonesia. Ada yang melakukan kerjasama dengan mitra perakitan, antara lain:

    – PT Geely Motor Indonesia (Geely):
    – PT Era Industri Otomotif (Xpeng):
    – PT National Assemblers: Citroen, AION, Maxus, dan VW

    (riar/din)