Kementrian Lembaga: kemenperin

  • Menperin Rayu Xiaomi Investasi Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

    Menperin Rayu Xiaomi Investasi Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

    Jakarta

    Menteri Perindustrian atau Menperin RI, Agus Gumiwang Kartasasmita merayu raksasa teknologi asal China, Xiaomi, memperluas jangkauan investasi di Indonesia. Setelah ponsel dan televisi, dia berharap, Xiaomi mau memproduksi mobil listriknya di dalam negeri.

    Hal itu terungkap usai Agus Gumiwang melakukan pertemuan bilateral dengan Associate Government Affairs Director Xiaomi Communications Co., Ltd. Jon Dove di Shanghai, China, Jumat (10/10).

    Pertemuan tersebut turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko S.A. Cahyanto, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta, serta perwakilan PT Xiaomi Technology Indonesia, Zhao Wentao (Managing Director) dan Tel Lee (Product Certification Manager).

    Kemenperin Ajak Xiaomi Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia. Foto: Doc. Kemenperin

    Mula-mula, Agus Gumiwang mengapresiasi Xiaomi yang telah berkontribusi dalam membangun ekosistem industri elektronik di Indonesia. Namun, sejurus kemudian, dia menyinggung soal investasi mobil listrik yang menjadi sektor bisnis baru untuk perusahaan tersebut.

    “Kami mengetahui bahwa Xiaomi telah meluncurkan produk kendaraan listrik berperforma tinggi, yaitu Xiaomi SU7,” ujar Agus Gumiwang, melalui rilis resminya, dikutip Selasa (14/10).

    “Kami mendorong agar Xiaomi dapat menjajaki investasi pada sektor kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Ini akan memperkaya pilihan kendaraan bagi konsumen Indonesia sekaligus memperkuat ekosistem industri hijau nasional,” tambahnya.

    Diketahui, hingga tahun ini, Xiaomi telah menanamkan investasi senilai Rp 3 triliun di Indonesia untuk produksi smartphone, tablet, dan televisi. Perusahaan tersebut kini menjadi salah satu merek ponsel unggulan di pasar nasional, dengan pangsa pasar 21% pada kuartal II tahun 2025.

    “Investasi Xiaomi berkontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja, transfer teknologi, serta memperkuat daya saing industri elektronik nasional. Hal ini sejalan dengan visi Making Indonesia 4.0 yang menempatkan sektor elektronika sebagai salah satu prioritas utama,” kata Agus.

    Di pasar domestik, mobil listrik Xiaomi memang sangat laris. Bahkan, mereka telah mengirim 300 ribu unit kendaraan dalam 15 bulan pertama. Menurut kabar yang beredar, produsen yang bermarkas di Beijing itu memang mulai menjajaki pasar di luar negeri.

    (sfn/din)

  • Pabrik di Kawasan Industri Cikande Terpapar Radiasi Cesium-137, Menperin Buka Suara

    Pabrik di Kawasan Industri Cikande Terpapar Radiasi Cesium-137, Menperin Buka Suara

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa keamanan masyarakat dan kelayakan lingkungan industri menjadi prioritas utama pasca-munculnya isu paparan radiasi Cesium-137 (Cs-137) di kawasan industri Cikande, Serang, Banten.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan seluruh langkah mitigasi dan penanganan dilakukan secara terkoordinasi lintas kementerian agar tidak menimbulkan dampak terhadap kesehatan masyarakat maupun keberlanjutan kegiatan industri di kawasan tersebut.

    “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan industri di Indonesia, termasuk di kawasan industri Cikande, berjalan sesuai dengan prinsip public safety dan memenuhi standar lingkungan serta kesehatan yang berlaku. Isu radiasi ini harus ditangani secara cepat, ilmiah, dan transparan agar tidak mengganggu kepercayaan publik terhadap produk manufaktur dalam negeri,” ujar Agus Gumiwang dalam keterangan tertulis, Senin (13/10).

    Menperin memastikan pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), serta pemerintah daerah dalam menginventarisasi dan mengendalikan potensi kontaminasi dari sumber radiasi yang terdeteksi.

    Berdasarkan hasil koordinasi awal, upaya mitigasi telah dilakukan secara terukur dengan pemantauan langsung di lapangan oleh tim gabungan lintas kementerian/lembaga.

    Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pangan membentuk Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cesium-137 dan Kesehatan Masyarakat Berisiko Terdampak. Kemenperin menjadi salah satu anggota aktif dalam satgas tersebut.

    Kemenperin menekankan keamanan bahan baku, proses produksi, dan distribusi hasil industri di kawasan tersebut tetap terjaga. Tidak ditemukan indikasi bahwa paparan radiasi tersebut mempengaruhi rantai pasok maupun kualitas produk manufaktur.

    “Kami ingin menegaskan bahwa produk-produk manufaktur Indonesia aman dan sesuai standar mutu internasional. Kemenperin secara rutin melakukan pengawasan dan sertifikasi mutu melalui lembaga standardisasi industri. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap keamanan produk yang beredar,” terang Agus Gumiwang.

    Dalam konteks global, isu keselamatan publik menjadi faktor penting dalam menjaga kepercayaan pasar ekspor terhadap produk nasional. Karena itu, Kemenperin juga aktif berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan penanganan isu radiasi ini tidak berdampak pada reputasi industri Indonesia di pasar dunia.

    Menperin menegaskan pihaknya terus berupaya menjaga agar pengelolaan kawasan industri pasca-isu ini tetap kondusif dan ramah investasi. Pemerintah memastikan langkah-langkah pengendalian dilakukan tanpa menimbulkan disrupsi terhadap aktivitas ekonomi maupun investor yang beroperasi di Cikande.

    “Kami menjamin bahwa kawasan industri Indonesia, termasuk Cikande, tetap menjadi tempat yang aman dan kompetitif bagi investasi. Isu ini akan menjadi momentum untuk memperkuat sistem industrial safety management dan environmental governance di kawasan industri kita,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Kemenperin tengah menyiapkan pedoman penguatan tata kelola lingkungan industri yang lebih komprehensif, termasuk sistem pemantauan terpadu antara pengelola kawasan, pemerintah daerah, dan kementerian teknis. Pendekatan ini diharapkan mampu mencegah risiko serupa di masa depan serta memastikan keberlanjutan kegiatan industri yang aman dan produktif.

    KI Modern Cikande merupakan salah satu kawasan industri strategis di Provinsi Banten, berdiri sejak 1991 dan dikelola oleh PT Modern Industrial Estate. Kawasan ini memiliki izin usaha kawasan industri (IUKI) seluas 1.463 hektare, menampung 271 tenant, dengan 181 di antaranya sudah beroperasi dan menyerap lebih dari 45 ribu tenaga kerja.

    “Kami memahami pentingnya menjaga keberlanjutan kawasan ini sebagai salah satu tulang punggung industri nasional. Karena itu, seluruh langkah pengawasan dilakukan tanpa menghambat kegiatan produksi yang sah dan aman,” jelas Menperin.

    Kemenperin juga menyiapkan langkah strategis berupa peningkatan pengawasan standar kawasan industri, percepatan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Cikande yang direncanakan beroperasi pada akhir 2026, serta integrasi data pengawasan melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) untuk memperkuat akuntabilitas.

    Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Tri Supondy menegaskan, Sebagai pembina kawasan industri, kami memastikan setiap pengelola kawasan menjalankan fungsi pengawasan dan penataan lingkungan sesuai regulasi yang berlaku.

    “Penguatan tata kelola kawasan bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga upaya menjaga kepercayaan investor dan keberlanjutan ekosistem industri nasional,” tutur Tri.

    (ily/hns)

  • ESDM Gelar Minerba Convex 2025, Bahas Advanced Materials & Hilirisasi

    ESDM Gelar Minerba Convex 2025, Bahas Advanced Materials & Hilirisasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) akan menyelenggarakan Minerba Convention and Exhibition (Minerba Convex) 2025. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto rencananya akan membuka ajang yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC)pada 15-16 Oktober 2025.

    Minerba Convex 2025 akan menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat dalam mewujudkan sektor pertambangan yang berpihak pada kepentingan rakyat.

    Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Tri Winarno mengatakan, salah satu fokus utama dalam Minerba Convex 2025 adalah pengelolaan pertambangan berkelanjutan yang tidak hanya menitikberatkan pada aspek ekonomi, tetapi juga mengedepankan tanggung jawab sosial dan pelestarian lingkungan.

    “Pertambangan berkelanjutan tidak hanya soal nilai tambah ekonomi, tetapi juga tanggung jawab terhadap lingkungan. Karena itu, dalam Minerba Convex 2025 akan ada sesi khusus seperti coaching clinic untuk pelaku usaha, agar mereka memahami pentingnya penerapan praktik tambang yang ramah lingkungan, termasuk pemenuhan kewajiban jaminan reklamasi (jamrek) yang sedang ramai diperbincangkan. Ini adalah bagian dari komitmen bersama untuk menjaga keseimbangan antara produktivitas dan kelestarian alam,” ujar Tri dalam keterangan tertulis, Senin (13/10/2025).

    Di samping itu, Tri menilai pengembangan material maju (advanced materials) turut menjadi salah satu isu penting yang akan dibahas dalam ajang tersebut. Pasalnya, material ini memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan industri masa depan berbasis teknologi tinggi.

    “Material maju ini memang digunakan untuk industri yang canggih, makanya disebut advanced materials. Di dalamnya termasuk mineral kritis-strategis. Di Indonesia saat ini sudah mulai dilakukan eksplorasi terhadap mineral strategis dan kritis, termasuk logam tanah jarang (rare earth elements). Upaya ini terus digalakkan karena datanya masih terbatas dan belum selengkap mineral logam lainnya. Saat ini pendataan dan eksplorasi masih berlangsung, yang dilakukan oleh Badan Geologi,” tutur dia.

    Mengusung tema “Driving Sustainable Growth: Through Innovation and Collaboration”, Minerba Convex 2025 akan menyoroti arah pembangunan industri pertambangan yang menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi lintas sektor, salah satunya melalui program hilirisasi.

    Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Minerba Convex 2025, Resvani menuturkan, program hilirisasi yang dijalankan beberapa tahun terakhir telah menunjukkan hasil positif. Jumlah smelter yang terus bertambah menjadi bukti nyata bahwa kebijakan hilirisasi berjalan di jalur yang tepat.

    Menurut Resvani, pemerintah melalui Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus memperkuat sinergi agar hilirisasi tidak berhenti pada tahap pengolahan bahan mentah, melainkan berlanjut hingga ke tahap industrialisasi dan pengembangan material maju untuk mendukung industri pertahanan dan teknologi tinggi di dalam negeri.

    “Tanpa bahan baku dari sektor minerba, industri strategis seperti pertahanan tidak akan bisa tumbuh. Karena itu, penguatan industri dasar adalah keharusan,” tegasnya.

    Pada akhirnya, Minerba Convex 2025 menjadi ajang yang selaras dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo. Di antaranya adalah memperkuat sistem pertahanan negara melalui kemandirian energi, meningkatkan lapangan kerja berkualitas, memperkuat pembangunan sumber daya manusia dan teknologi, serta mendorong industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

    Selain forum diskusi, Minerba Convex 2025 juga menghadirkan berbagai kegiatan edukatif bagi masyarakat lintas usia. Kegiatan tersebut meliputi lomba mewarnai bertema pertambangan untuk anak TK, lomba gambar bercerita untuk siswa SD, lomba konten media sosial bagi pelajar SMP-SMA, hingga lomba poster ilmiah untuk mahasiswa. Sedangkan, untuk masyarakat umum tersedia lomba fotografi pertambangan, sementara bagi insan pers diselenggarakan lomba artikel dan karya jurnalistik.

    Untuk itu, seluruh rangkaian Minerba Convex 2025 diharapkan mampu menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, investor, asosiasi, dan masyarakat luas dalam mendorong transformasi sektor pertambangan menuju arah yang lebih hijau dan berkelanjutan.

    Perlu diketahui, Minerba Convex tahun ini melibatkan 11 asosiasi pertambangan, yakni Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI), Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Indonesia Mining Association (IMA), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (ASPINDO), Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Perkumpulan Tenaga Ahli Alat Berat Indonesia (PERTAABI), Forum Industri Nikel Indonesia (FINI), Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI), Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI), dan Society of Renewable Energy (SRE).

    Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan ini dapat diakses melalui laman resmi https://minerbaexpo.com/. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • ESDM Gelar Minerba Convex 2025 Pekan Ini, Prabowo Dijadwalkan Hadir!

    ESDM Gelar Minerba Convex 2025 Pekan Ini, Prabowo Dijadwalkan Hadir!

    Jakarta

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) akan menggelar Minerba Convention and Exhibition (Minerba Convex) 2025 pada 15-16 Oktober 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Acara ini rencananya dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

    Kegiatan tersebut menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat dalam mewujudkan sektor pertambangan yang berpihak pada kepentingan rakyat.

    Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Tri Winarno mengatakan salah satu fokus utama dalam Minerba Convex 2025 adalah pengelolaan pertambangan berkelanjutan yang tidak hanya menitikberatkan pada aspek ekonomi, tetapi juga mengedepankan tanggung jawab sosial dan pelestarian lingkungan.

    “Pertambangan berkelanjutan tidak hanya soal nilai tambah ekonomi, tetapi juga tanggung jawab terhadap lingkungan. Karena itu, dalam Minerba Convex 2025 akan ada sesi khusus seperti coaching clinic untuk pelaku usaha, agar mereka memahami pentingnya penerapan praktik tambang yang ramah lingkungan, termasuk pemenuhan kewajiban jaminan reklamasi (jamrek) yang sedang ramai diperbincangkan. Ini adalah bagian dari komitmen bersama untuk menjaga keseimbangan antara produktivitas dan kelestarian alam,” ujar Tri dalam keterangan tertulis, Senin (13/10/2025).

    Tri menambahkan pengembangan material maju (advanced materials) juga menjadi salah satu isu penting yang akan dibahas dalam ajang tersebut. Menurut dia, material ini memiliki peran besar dalam mendukung pertumbuhan industri masa depan berbasis teknologi tinggi.

    “Material maju ini memang digunakan untuk industri yang canggih, makanya disebut advanced materials. Di dalamnya termasuk mineral kritis-strategis. Di Indonesia saat ini sudah mulai dilakukan eksplorasi terhadap mineral strategis dan kritis, termasuk logam tanah jarang (rare earth elements). Upaya ini terus digalakkan karena datanya masih terbatas dan belum selengkap mineral logam lainnya. Saat ini pendataan dan eksplorasi masih berlangsung, yang dilakukan oleh Badan Geologi,” lanjut Tri.

    Mengusung tema ‘Driving Sustainable Growth: Through Innovation and Collaboration’, Minerba Convex 2025 menyoroti arah pembangunan industri pertambangan yang menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi lintas sektor, salah satunya melalui program hilirisasi.

    Ketua Panitia Pelaksana Resvani mengatakan, program hilirisasi yang dijalankan beberapa tahun terakhir telah menunjukkan hasil positif. Jumlah smelter yang terus bertambah menjadi bukti nyata bahwa kebijakan hilirisasi berjalan di jalur yang tepat.

    Menurut Resvani, pemerintah melalui Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus memperkuat sinergi agar hilirisasi tidak berhenti pada tahap pengolahan bahan mentah, tetapi berlanjut hingga ke tahap industrialisasi dan pengembangan material maju untuk mendukung industri pertahanan dan teknologi tinggi di dalam negeri.

    “Tanpa bahan baku dari sektor minerba, industri strategis seperti pertahanan tidak akan bisa tumbuh. Karena itu, penguatan industri dasar adalah keharusan,” tegas Resvani.

    Penyelenggaraan Minerba Convex 2025 disebut selaras dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo, di antaranya memperkuat sistem pertahanan negara melalui kemandirian energi, meningkatkan lapangan kerja berkualitas, memperkuat pembangunan sumber daya manusia dan teknologi, serta mendorong industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

    Selain forum diskusi, Minerba Convex 2025 juga menghadirkan berbagai kegiatan edukatif bagi masyarakat lintas usia. Kegiatan itu mencakup lomba mewarnai bertema pertambangan untuk anak TK, lomba gambar bercerita untuk siswa SD, lomba konten media sosial bagi pelajar SMP-SMA, hingga lomba poster ilmiah untuk mahasiswa.

    Untuk masyarakat umum tersedia lomba fotografi pertambangan, sementara bagi insan pers diselenggarakan lomba artikel dan karya jurnalistik.

    Seluruh rangkaian acara tersebut diharapkan menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, investor, asosiasi, dan masyarakat luas dalam mendorong transformasi sektor pertambangan menuju arah yang lebih hijau dan berkelanjutan.

    Tahun ini, Minerba Convex melibatkan 11 asosiasi pertambangan, yakni Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI), Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Indonesia Mining Association (IMA), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (ASPINDO), Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Perkumpulan Tenaga Ahli Alat Berat Indonesia (PERTAABI), Forum Industri Nikel Indonesia (FINI), Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI), Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI), dan Society of Renewable Energy (SRE).

    Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan ini dapat diakses melalui laman resmi https://minerbaexpo.com/.

    (prf/ega)

  • Menperin Rayu Xiaomi Perluas Investasi, Peluang Produksi Tablet dan Mobil Listrik – Page 3

    Menperin Rayu Xiaomi Perluas Investasi, Peluang Produksi Tablet dan Mobil Listrik – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk terus meningkatkan kerja sama dengan para pelaku industri skala global, termasuk dari China.

    Hal ini dalam rangka memperkuat arus investasi dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi serta ekspor manufaktur.  Upaya ini diyakini akan turut mengakselerasi penguatan struktur industri di dalam negeri serta memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

    Guna memperdalam kemitraan komprehensif tersebut, Menteri Perindustrian RI (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan bilateral dengan Associate Government Affairs Director Xiaomi Communications Co., Ltd., Jon Dove di Shanghai, Tiongkok, Jumat, 10 Oktober 2025.

    Pertemuan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kemenperin RI Eko S.A. Cahyanto, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta, serta perwakilan dari PT Xiaomi Technology Indonesia, yaitu Zhao Wentao, Managing Director dan Tel Lee, Product Certification Manager.

    Pada kesempatan tersebut, Menperin Agus menyampaikan apresiasi kepada Xiaomi atas investasi dan kontribusinya dalam membangun ekosistem industri smartphone dan televisi di Indonesia.

    “Xiaomi telah menjadi bagian penting dalam memperkuat rantai pasok industri elektronik nasional. Pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi komitmen Xiaomi yang terus menanamkan investasi dan mengembangkan lini produknya di Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/10/2025), seperti dikutip dari keterangan resmi.

     

     

  • Pemerintah Ramu Insentif Baru untuk Kendaraan Komersial Listrik di RI

    Pemerintah Ramu Insentif Baru untuk Kendaraan Komersial Listrik di RI

    Jakarta

    Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah melakukan pertemuan dengan para petinggi SAIC Motor di Shanghai, China, Kamis (9/10). Pada agenda tersebut, mereka mengaku sedang menggodok aturan insentif untuk kendaraan komersial listrik.

    SAIC Motor yang memayungi beberapa merek mobil seperti Wuling, MG dan Maxus meminta pemerintah Indonesia agar terus melanjutkan program Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk kendaraan listrik seperti mobil penumpang dan bus.

    Selain itu, mereka juga meminta cakupan PPN DTP diperluas untuk kendaraan komersial listrik. Sebab, SAIC sudah mulai memproduksi kendaraan terkait di Indonesia, yakni Wuling MitraEV.

    SAIC ketemu Kemenperin bahas insentif kendaraan komersial listrik. Foto: Doc. Kemenperin

    Soal permintaan tersebut, Sekretaris Jenderal Kemenperin RU, Eko S.A. Cahyanto menegaskan, pihaknya sedang menggodok pemberian PPN DTP untuk kendaraan komersial listrik. Namun, dia tak mengungkap, progress-nya sudah sejauh apa.

    “Untuk usulan keberlanjutan insentif PPN DTP maupun penambahan lingkup insentif PPN DTP untuk kendaraan komersial saat ini sedang dalam pembahasan internal pemerintah,” ujar Eko, dikutip dari keterangan resmi Kemenperin RI.

    Kemenperin juga mendorong PT SGMW Motor Indonesia untuk memperbanyak variasi line up produk di Indonesia yang disesuaikan dengan selera konsumen Indonesia, serta penambahan investasi baru dalam rangka meningkatkan nilai TKDN.

    Bahkan, Pemerintah Indonesia terus mendorong SAIC untuk menjajaki peningkatan kapasitas ekspor kendaraan listrik (EV) yang diproduksi di Indonesia, guna memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor EV di ASEAN.

    “Kami berharap SAIC dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai rencana investasi berikutnya di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan platform elektrifikasi dan teknologi baru,” tuturnya.

    Eko menambahkan, Kemenperin terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif dan insentif bagi pengembangan kendaraan listrik, baik untuk produksi kendaraan maupun komponennya seperti baterai dan sistem penggerak listrik.

    “Dengan sinergi yang baik antara pemerintah dan pelaku industri, kami optimistis Indonesia dapat menjadi hub kendaraan listrik di kawasan,” kata dia.

    (sfn/rgr)

  • Menperin Acungi Jempol Semangat Pegawai Kemenperin di PORNAS XVII KORPRI 2025 – Page 3

    Menperin Acungi Jempol Semangat Pegawai Kemenperin di PORNAS XVII KORPRI 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi seluruh pegawai Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang telah berpartisipasi aktif dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PORNAS) XVII KORPRI 2025 di Palembang, Sumatera Selatan, yang berlangsung pada 5–11 Oktober 2025.

    Dalam gelaran olahraga antarpegawai Aparatur Sipil Negara tersebut, Kemenperin berhasil meraih medali perunggu pada cabang olahraga tenis lapangan kategori ganda perorangan putra usia 85. Capaian ini menjadi bukti semangat juang dan kekompakan aparatur Kemenperin dalam menjunjung tinggi sportivitas dan semangat kebersamaan.

    “Saya menyampaikan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh kontingen Kemenperin yang telah berjuang dengan semangat luar biasa di PORNAS XVII KORPRI 2025. Raihan medali perunggu adalah hasil dari kerja keras, disiplin, dan kebersamaan seluruh tim,” ujar Menperin di Jakarta, Minggu (12/10).

    Menperin menekankan bahwa partisipasi dalam ajang olahraga seperti PORNAS tidak semata tentang hasil, tetapi juga tentang menumbuhkan nilai-nilai positif di lingkungan kerja, seperti kolaborasi, solidaritas, dan ketangguhan.

    “Kemenangan bukan hanya soal medali, tetapi juga tentang bagaimana kita terus berproses, menjaga semangat, dan membangun jiwa kompetitif yang sehat. Saya harap seluruh pegawai Kemenperin terus rajin berlatih dan menjaga semangat sportivitas, karena ini juga cerminan dari etos kerja kita di kementerian,” tegasnya.

     

  • Toyota Indonesia Sukses Tembus 3 Juta Unit Ekspor Mobil, Ini Kata Menperin

    Toyota Indonesia Sukses Tembus 3 Juta Unit Ekspor Mobil, Ini Kata Menperin

    JAKARTA – Tonggak bersejarah kembali ditorehkan industri otomotif Tanah Air. Toyota Group di Indonesia resmi mencatat capaian ekspor kendaraan 3 juta unit, ini menjadi sebuah pencapaian yang tidak hanya menandai kesuksesan korporasi, tetapi juga mempertegas posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan manufaktur otomotif global.

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut keberhasilan ini sebagai bukti nyata daya tahan dan daya saing sektor industri nasional yang terus tumbuh di tengah ketatnya persaingan global.

    “Keberhasilan menembus ekspor tiga juta unit ini adalah tonggak penting yang menunjukkan bahwa struktur industri kita semakin kuat dan adaptif terhadap dinamika ekonomi global,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 11 Oktober.

    Menperin menambahkan, industri otomotif memiliki efek berganda yang luar biasa terhadap perekonomian nasional. Pada 2024, nilai tambah bruto sektor kendaraan bermotor tercatat mencapai Rp180 triliun. Dengan backward linkage sebesar 2,07 dan forward linkage sebesar 2,4, kontribusi total industri ini terhadap sektor hulu dan hilir diperkirakan mencapai Rp804 triliun.

    “Industri otomotif bukan hanya memproduksi kendaraan, tetapi juga menggerakkan ekosistem industri pendukung seperti baja, karet, plastik, logam, hingga sektor transportasi dan logistik,” papar Agus.

    Toyota Indonesia sendiri telah membina lebih dari 700 perusahaan pemasok dan menyerap lebih dari 360 ribu tenaga kerja. Ini bukti konkret kontribusi besar industri ini terhadap ekonomi nasional.

    Menperin juga berharap Toyota terus memperkuat komitmennya terhadap pengembangan kendaraan rendah emisi dan ramah lingkungan, sejalan dengan agenda besar transformasi industri menuju keberlanjutan. Juga mengapresiasi konsistensi Toyota Indonesia yang telah mengekspor produk ke lebih 100 negara.

    “Keberhasilan ekspor tiga juta unit ini tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga momentum untuk mempercepat adopsi teknologi hijau di industri otomotif. Kita ingin Indonesia menjadi pemain utama kendaraan rendah emisi di Asia,” tegasnya.

    “Semoga capaian ini menjadi inspirasi bagi seluruh pelaku industri untuk terus berinovasi, berdaya saing, dan memberikan nilai tambah bagi bangsa,” ujar Agus.

    Sementara itu, Presiden Toyota Motor Corporation, Koji Sato, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian besar ini. Ke depan, Toyota akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat Research and Development (R&D) dan basis ekspor utama untuk kawasan global.

    “Bersama para mitra, kami terus berupaya untuk menciptakan kendaraan yang semakin berkualitas, untuk masyarakat Indonesia, dan kemajuan bangsa yang hebat ini,” imbuh Koji Sato.

    Sebagai industri padat karya, Toyota Indonesia telah membangun ekosistem industri yang luas dengan lebih dari 240 pemasok Tier-1 dan 520 pemasok Tier-2 dan Tier-3. Kolaborasi ini tak hanya menumbuhkan kemandirian industri lokal, tetapi juga memperkuat peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam rantai pasok nasional.

    Kini, kandungan lokal kendaraan Toyota Indonesia telah menembus lebih dari 80 persen pencapaian yang menunjukkan kematangan industri dalam negeri. Investasi Toyota Group di Indonesia pun mencapai Rp100 triliun, dengan keterlibatan lebih dari 360 ribu tenaga kerja di berbagai lini, mulai dari produksi, distribusi, hingga layanan purna jual.

  • Industri Perhiasan Masih Kuat, SIJF 2025 Surabaya Optimis Omset Pameran Naik di Tengah Rekor Kenaikan Harga Emas

    Industri Perhiasan Masih Kuat, SIJF 2025 Surabaya Optimis Omset Pameran Naik di Tengah Rekor Kenaikan Harga Emas

    Surabaya (Beritajatim.com) – Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) 2025 kembali hadir di Surabaya. Ditengah tantangan melemahnya daya beli masyarakat, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian RI, Reni Yanita M,Si, yakin industri perhiasan akan tetap optimis meskipun terjadi lonjakan harga emas global.

    “Ini memang kegiatan rutin, jadi di tengah suasana ataupun peningkatan harga emas, APEPI tetap memberanikan diri untuk melanggarkan pameran ini,” ujar Reni Yanita.

    Menurutnya, menjaga momentum pertumbuhan industri perhiasan sangat penting. Ia mencatat bahwa kinerja ekspor untuk industri perhiasan menunjukkan angka yang sangat signifikan.

    “Kinerja ekspor untuk industri perhiasan menunjukkan angka yang signifikan tumbuhnya 37% dibandingkan periode yang sama tahun depan. Jadi ini harus di jaga agar tetap tumbuh.” ucapnya seusai berkeliling ke tenant yang ada di Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) 2025. di Grand Ballroom Hotel Shangri-La Surabaya.

    Kegiatan yang dihelat selama empat hari, yakni 9-12 Oktober 2025 ini menjadi satu-satunya pameran perhiasan skala besar di wilayah Jawa Timur, SIJF tetap menjadi magnet bagi berbagai kalangan.

    Pameran ini diikuti oleh berbagai bidang usaha perhiasan dari dalam dan luar negeri, mencakup pabrik, distributor, toko perhiasan, mekanika permesinan dan kemasan perhiasan, serta desainer dan pengrajin.

    Pemerintah juga menargetkan peningkatan peringkat Indonesia sebagai negara pengekspor emas, di mana tahun lalu berada di peringkat 12. Reni Yanita juga menekankan pentingnya hilirisasi komoditas emas, yang tidak terbatas hanya pada emas, namun juga perak, batu-batu alam, dan mutiara.

    “Kalau hilir kan kaitannya dengan desain, dengan keunikan, dengan karakteristik, nah ini juga yang tantangan kita sebenarnya,” tambahnya.

    Strategi Industri dan Prediksi Kenaikan Emas Global

    Iskandar Husin, Sekertaris Jenderal APEPI sekaligus Ketua Penyelenggara SIJF, menjelaskan bahwa kenaikan harga emas global disebabkan oleh perubahan perilaku negara-negara dunia yang kembali menjadikan emas sebagai safe haven, menggantikan Dolar AS, sehingga terjadi permintaan emas yang tinggi. Ia memprediksi bahwa harga emas akan terus melonjak.

    “Dulu diprediksi sampai akhir tahun emas diperkirakan akan menjadi USD4.000 per troyan, tapi ternyata dua hari kemarin sudah meledak. Malah diprediksi sampai di akhir tahun, emas bisa di USD4.900 per troyan.” Paparnya.

    Untuk mensiasati kenaikan harga dan tetap menjaga daya beli masyarakat, industri perhiasan menerapkan strategi penyesuaian kadar emas.

    Penyesuaian kadar emas tidak lagi kaku di 18 atau 17 karat, tetapi mulai merambah ke 14 atau 12 karat, tanpa mengurangi kualitas dan desain perhiasan. Meskipun demikian, masyarakat Indonesia sebagai pecinta emas dan menjadikannya sebagai instrumen investasi, masih cenderung mencari emas dengan kadar tinggi, namun dengan mengurangi berat pembelian, misalnya dari 10 gram menjadi 5 atau 3 gram.

    Iskandar Husin juga menegaskan bahwa harga perhiasan di Indonesia relatif kompetitif dan tidak jauh berbeda dari harga internasional.

    Jenis perhiasan yang paling banyak dicari tetap pada perhiasan-perhiasan utama, yaitu cincin dan giwang, diikuti oleh liontin dan gelang. Tren saat ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai beralih dari perhiasan berukuran besar ke yang lebih kecil (di bawah 5 gram atau 3 gram), namun dengan bentuk yang lebih unik dan kreatif.

    Dengan adanya pameran ini dan upaya-upaya strategis dari APEPI, industri perhiasan Indonesia optimistis untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan penjualannya.[rea]

  • Perusahaan Minyak Nasional Vietnam Terapkan Etanol 10% Usai Riset 10 Tahun

    Perusahaan Minyak Nasional Vietnam Terapkan Etanol 10% Usai Riset 10 Tahun

    Jakarta

    Mandatory bahan bakar bensin dengan etanol 10% (E10) oleh pemerintah Indonesia dinilai terlalu terburu-buru. Berkaca dari negara tetangga, Vietnam, mereka melakukan riset terlebih dahulu selama lebih dari 10 tahun dengan bahan bakar bensin etanol 5% (E5) sebelum akhirnya siap menggunakan E10 mulai tahun ini.

    “Ke depan kita akan mendorong untuk ada E10. Kemarin malam sudah kami rapat dengan Bapak Presiden. Bapak Presiden sudah menyetujui untuk direncanakan mandatory 10 persen etanol,” ujar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam acara Indonesia Langgas Berenergi yang digagas Detik dan CNN Indonesia, di Anjungan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (7/10).

    Bahlil menyebutkan mandatory E10 tujuannya untuk mengurangi impor minyak dalam negeri dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah. Salah satunya, dari tanaman tebu untuk dijadikan etanol.

    Sebab berdasarkan porsinya, penggunaan BBM untuk konsumsi saat ini sebesar 60% masih diimpor. Oleh sebab itu, demi kemandirian energi dalam negeri, pemerintah harus menggunakan sumber daya yang dimiliki.

    Selain untuk mengurangi impor, imbuh Bahlil, mandatory E10 juga bertujuan untuk mendukung komitmen energi bersih yang ramah lingkungan atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

    “Dengan demikian, kita akan campur bensin kita dengan etanol. Tujuannya apa, agar tidak kita impor banyak dan juga untuk membuat minyak yang bersih, yang ramah lingkungan,” jelasnya.

    Soal kewajiban etanol 10 persen ini, Bahlil memperkirakan penerapannya bisa berlaku 2-3 tahun ke depan atau pada 2027 atau 2028. “Ya, 2-3 tahun terhitung sekarang ya. Jadi kita harus hitung baik-baik dulu,” ucapnya lagi.

    Indonesia sendiri baru mengaplikasikan bensin campuran etanol 5% (E5) melalui produk Pertamax Green 95 yang dijual Pertamina sejak 2023 lalu. Jadi jika langsung beralih ke E10 dalam dua hingga tahun ke depan, rasanya terlalu tergesa-gesa.

    Belajar dari Vietnam

    Indonesia bukan satu-satunya negara yang bakal menerapkan kebijakan E10. Negara tetangga Vietnam misalnya, bahkan sudah mulai melakukan transisi tahun ini sebelum menerapkan penuh kebijakan E10 pada tahun 2026. Tapi Vietnam mempersiapkannya sejak lama, dimulai dari penerapan bensin E5 sejak 10 tahun lalu.

    Mulai 1 Agustus 2025, perusahaan minyak nasional Vietnam, PVOIL (PetroVietnam Oil Corporation), melakukan uji coba penjualan bensin E10 RON95 di SPBU di Hanoi dan Hai Phong. Setelah uji coba ini, PVOIL akan terus meningkatkan, mengonversi, dan memperluas lokasi penjualan E10, sebagai persiapan untuk peluncuran nasional E10 di Vietnam mulai 1 Januari 2026.

    Mengutip website PVOIL, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam saat ini sedang mengumpulkan masukan untuk mengusulkan peta jalan adopsi biofuel kepada pemerintah.

    PVOIL juga sedang meningkatkan dan memodifikasi stasiun pencampuran E5 RON92 yang ada di depo-depo strategis di seluruh negeri buat mendukung produksi E10 RON95. Peningkatan ini meliputi perbaikan tangki penyimpanan, penyempurnaan sistem pencampuran, dan penerapan teknologi modern untuk memenuhi standar teknis bensin E10.

    PVOIL juga tak sembarangan dalam menerapkan bensin E10. Perusahaan ini sudah mulai melakukan riset sejak 10 tahun silam, tepatnya sejak 2010 di mana saat itu bensin dengan etanol 5% (E5) mulai dijual di Vietnam. Jadi risetnya memang sudah berjalan lama.

    Intinya, untuk membuat bahan bakar bensin dengan campuran etanol 10% ini memerlukan persiapan matang. Tak hanya pengalaman panjang, tapi juga perlu mempersiapkan infrastruktur, teknologi, dan sumber daya yang matang.

    (lua/rgr)